Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS 1

1. Pasien rawat inap dirumah sakit dengan diagnosis infeksi pneumonia dan diberikan obat selama
rawat inap.
 Ceftriaxone iv 2x1 gram
 Gentamisin iv 1x160 mg
 Calcium gluconate 10% iv 3x1 ampul (10ml)
 Paracetamol po 3x500 mg
 NaCl 0,9% iv 1000mL/24jam
Bagaimana saran anda sebagai apoteker?

Jawaban :
Ditemukan kontraindikasi
 Calcium gluconate dan ceftriaxone, jangan gunakan larutan kalsium apapun (termasuk
ringer) dalam kombinasi dengan ceftriaxone iv, resiko presipitasi partikel berpotensi
fatal diparu-paru dan ginjal, pisahkan setidaknya 24jam.
 Saran : Calcium gluconate iv masuk bilas dengan NaCl 2jam baru masukkan
ceftriaxone iv bilas dengan NaCl begitu seterusnya
 Gentamisin dan Calcium gluconate, gentamisin menurunkan kadar Calcium gluconate
dengan menghambat penyerapan GI. Berlaku hanya untuk bentuk oral dari kedua agen.
 Saran : memberikan jarak pemakaian selang 2jam

STUDI KASUS 2

2. Seorang laki-laki paruh baya datang keapotek untuk membeli Cialis (vardenafil). Apoteker
melakukan asesmen dan diketahui pasien menggunakna obat-obat jantung/hipertensi sebagai
berikut :
 Nitrokaf SR 1x1 tab
 Irbesartan 1x 150mg
 Concor 2,5mg 1x1 tab
 Trajenta duo 1x1 tab
Bagaimana saran anda sebagai apoteker ?

Jawaban :
Ditemukan kontraindikasi :
 Nitrokaf dan cialis , Cialis meningkatkan efek dari nitrokaf yaitu vasodilatasi adiktif
(memperlebar pembuluh darah), dan menyebabkan hipotensi yang berpotensi fatal
(pasien pusing lemah)
 Saran : pasien diarahkan untuk tidak menggunakan Cialis
 Bisoprolol dan irbesartan, resiko kompromi janin jika diberikan selama kehamilan
(menurunkan jumlah ketuban sehingga berbahaya bagi janin). Mempunyai mekanisme
sinergik farmakodinamik, meningkatkan kadar kalium dalam darah, berpotensi terjadi
hiperkalemia.
 Saran : monitor kadar kalium darah
 Bisoprolol dan Cialis, bisoprolol akan meningkatkan efek Cialis dengan mengurangi
pembersihan hati. Efek Cialis turun 34% ketika digunakan bersama dengan beta bloker.
 Saran : sebaiknya pasien tidak menggunakan Cialis
 Irbesartan dan bisoprolol, keduanya meningkatkan kalium serum
 Saran : monitor kadar kalium, memberikan penyeimbang diuretik kuat seperti
furosemide

STUDI KASUS 3

3. Seorang ibu paruh baya datang ke apotek dengan membawa resep obat dari dokter spesilis
penyakit dalam. Dari hasil asesmen oleh apoteker, diketahui bahwa pasien di diagnosis dengan
rheumatoid arthritis dan diberikan resep

R/ mefinal 500mg no XXI


S3dd1
R/ Medrol 16mg no XXI
S3dd1
R/ folavit 1000mcg no XXI
S3dd1

Dari hasil asesmen diketahui pasien juga menderita hipertensi yang oleh dokter spesialis jantung
diberikan
R/ Lisinopril 10mg 1x1tab
R/ Amlodipine 5mg 1x1tab
R/ Car-Q 1x1tab

Bagaimana saran anda sebagai apoteker

Jawaban :
Ditemukan kontraindikasi
 Mefenamic acid dan lisinopril, penggunaan Bersama-sama dapat menyebabkan
penurunan fungsi ginjal secara signifikan. NSAID dapat mengurangi efek antihipertensi
dari ACEI. Mekanisme interaksi ini kemungkinan terkait kemampuan NSAID untuk
mengurangi vasodilatasi prostaglandin ginjal
 Saran : mengganti dengan anti nyeri yang lain seperti paracetamol
 Mefenamic acid dan methylprednison, meningkatkan toksisitas keduanya dengan
sinergisme farmakodinamika, jika digunakan bersama-sama meningkatkan resiko
ulserasi GI
 Saran : memberi jarak minum antara mefenamic acid dengan methylprednison,
diminum setelah makan
 Methylprednison dan amlodipine, methylprednison menurunkan efek amlodipine
dengan mempengaruhi metabolism enzim CYP3A4 enzim hati/usus
 Saran : memberi jarak minum keduanya, sering melakukan pemeriksaan
tekanan darah
STUDI KASUS 4

4. Seorang pasien laki-laki dengan diabetes melitus datang keapotek untuk menebus resep dari
dokter endokrinologis. Saat pasien datang ke apotek pasien membawa hasil lab yang
menunjukkan gula darah pasien tidak terkontrol dengan terjadi peningkatan TG dan kolesterol
Pasien menerima resep obat sebagai berikut :

R/ Levimir no I
1dd12 unit (22.00)

R/ Novorapid no II
3dd6 unit (15menit sebelum makan)

R/ Lipitor 20mg no XXX


1dd1 (malam)

R/ Zumafib 300mg no XXX


1dd1 (pagi)

R/ Approvel 300mg no XXX


1dd1 (siang)

Bagaimana interaksi obat oleh apoteker

Jawaban :
 Atorvastatin dan gemfibrozil, gemfibrozil meningkatkan toksisitas atorvastatin, inhibitor
OATP1B1 dapat meningkatkan resiko miopati. Gemfibrozil dapat meningkatkan resiko
rhabdomiolis bila ditambah ke rejimen statin yang optimal untuk semakin menurunkan
TG dan meningkatkan HDL
 Saran : hindari atau menggunakan obat lain seperti atorvastatin saja untuk
menurunkan kolesterol dan Tg
 Irbesartan dan Levemir, irbesartan meningkatkan efek insulin melalui mekanisme
interaksi yang tidak ditentukan. Penggunaan insulin dan ARB secara bersamaan mungkin
memerlukan penyesuaian dosis insulin dan peningkatan pemantauan glukosa.
 Saran : sering melakukan cek kadar gula darah untuk mencegah hipoglikemi
 Irbesartan dan novorapid, irbesartan meningkatkan efek insulin aspart melalui
mekanisme interaksi yang tidak ditentukan, penggunaan bersamaan mungkin
memerlukan penyesuaian dosis insulin dan peningkatan pemantauan glukosa.
 Saran : sering melakukan cek kadar gula darah untuk mencegah hipoglikemi
 Gemfibrozil dan Levemir, gemfibrozil meningkatkan efek insulin melalui mekanisme
interaksi yang tidak ditentukan, menyebabkan hypoalbuminemia
 Saran : sering melakukan cek kadar gula darah untuk mencegah hipoglikemi,
serta melakukan cek kadar albumin dalam darah
 Gemfibrozil dan novorapid, gemfibrozil meningkatkan efek insulin melalui mekanisme
interaksi yang tidak ditentukan, sehingga terjadi hipoglikemia, serta peningkatan resiko
hypoalbuminemia
 Saran ; sering melakukan cek kadar gula darah untuk mencegah hipoglikemi,
serta melakukan cek kadar albumin dalam darah

STUDI KASUS 5

5. Seorang pasien laki-laki usia 59 th masuk rs dengan keluhan nyeri perut kanan atas, mual muntah
sejak sebulan lalu. Diagnosa dokter Ca pancreas dengan berbagai problem medik lain yaitu
Joundice dan dyspepsia sindrom
Pasien menerima resep obat sebagai berikut :

R/ Cisplatine 100 mg/hari/ 3-4 minggu sekali


R/ Gemcitabine 1200 mg/hari/minggu
R/ UDCA 3x100 mg
R/ Vit K 3x 10 mg iv
R/ Parasetamol 3x 500 mg
R/ Codein 100 mg/hari/ 3-4 minggu sekali
R/ Metoclopramid 3x10 mg
R/ Omepazole 1x40 mg

Bagaimana telaah interaksi obat oleh apoteker ?

Dari berbagai obat yang diresepkan terjadi interaksi obat antara :


1. Codein dan Metochlorpramid
Agen prokinetik gastrointestinal dapat mengubah karakteristik penyerapan beberapa
sediaan analgesik narkotika pelepasan terkontrol. Dalam sebuah penelitian terhadap 20
pasien yang menjalani operasi, konsentrasi plasma puncak (Cmax) morfin dicapai lebih
cepat pada pasien yang menerima morfin lepas lambat dosis 20 mg dengan
metoklopramid 20 mg dibandingkan dengan pasien yang menerima morfin saja,
meskipun Cmax sebenarnya dan paparan sistemik (AUC) tidak berubah secara signifikan.
Derajat dan kecepatan timbulnya sedasi juga meningkat pada kelompok metoklopramid,
yang mungkin sebagian disebabkan oleh efek farmakodinamik aditif obat.

Dengan mengurangi motilitas gastrointestinal, analgesik narkotika dapat melawan efek


farmakologis dari agen prokinetik gastrointestinal. Selain itu, penggunaan bersamaan
dapat meningkatkan efek sistem saraf pusat seperti sedasi, pusing, kebingungan, dan
depresi mental.
2. Cisplatin dan Omeprazole
Penggunaan penghambat pompa proton (PPI) secara kronis dapat menyebabkan
hipomagnesemia, dan risikonya dapat meningkat jika digunakan bersamaan dengan
diuretik atau obat lain yang dapat menyebabkan hilangnya magnesium.
3. Paracetamol dan metochlorpramid
Pemberian bersamaan dengan metoklopramid dapat meningkatkan kecepatan dan
tingkat penyerapan obat-obatan yang terutama diserap di usus kecil, seperti
parasetamol, aspirin, dan tetrasiklin.
4. Cisplatin dan Gemcitabine
penggunaan gemcitabine dan cisplatin secara bersamaan memiliki efek sinergis.

STUDI KASUS 6

6. Seorang pasien perempuan, usia 48 th, MRS dengan keluhan utama mendadak bicara
pelo dan lemas setengah badan kanan. Berdasarkan assesmen diketahui pasien
mmempunyai komorbid CKD, hipertensi, DM, ISK. Setelah mendapat perawatan selama
20 hari pasien diijinkan pulang dan mendapatkan resep obat sebagai berikut: Pasien
menerima resep obat dengan daftar obat sebagai berikut

R/ Furosemid 40 mg no. XXX


s3dd1 (pagi)

R/ Valsartan 80 mg no. X
s 0-0-1

R/ Amlodipin 10 mg no. X
s1dd1
R/ Clonidin 0,15 mg no. XXX
s3dd1
R/ Metoclopramid 10 mg no. XXX
s3dd1

R/ Laxadyn syr no.I

s3x1C

Bagaimana telaah interaksi obat oleh apoteker

1. Clonidin dan metochlorpramid


Kombinasi obat ini dapat menimbulkan efek depresi sistem saraf pusat dan/atau
pernafasan dapat meningkat secara aditif atau sinergis ,terutama pada pasien lanjut usia
atau pasien yang lemah. Sedasi dan gangguan perhatian, penilaian, pemikiran, dan
keterampilan psikomotorik dapat meningkat.
2. Furosemide dan Laxadine
Kombinasi obat ini meningkatkan efek farmakologis diuretik. Obat pencahar dapat
menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit secara signifikan, termasuk natrium,
kalium, magnesium, dan seng, dan efek ini mungkin bersifat tambahan terhadap efek
diuretik.

Anda mungkin juga menyukai