Anda di halaman 1dari 18

Definisi

Muntah dalam kehamilan yang persisten dan berlebihan


yang terjadi sebelum umur gestasi 22 minggu 
berkurangnya berat badan, dehidrasi, asidosis, alkalosis,
gangguan elektrolit.

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Patologi: Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2012
Fejzo, M.S., Trovik, J., Grooten, I.J. et al. Nausea and vomiting of pregnancy and hyperemesis gravidarum. ACOG Nat Rev Dis Primers 5, 62 (2019).
https://doi.org/10.1038/s41572-019-0110-3
Epidemiologi
Merupakan gangguan yang paling sering terjadi pada kehamilan muda (50-70%
dikeluhkan wanita hamil 16 minggu).
• Primigravida 60-80% kasus, multigravida 40-60% kasus
• Biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat
• Gejala muncul pada usia kehamilan 5-6 minggu dan berangsur membaik
sekitar minggu ke-14 sampai 16.

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Patologi: Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2012
PPK Klinis Layanan Primer
Williams Obstetrics, 24ed
Etiologi
Terjadi karena gangguan ketidakseimbangan hormon hCG, estrogen dan progesterone
selama kehamilan.
• HCG → stimulasi produksi cairan & elektrolit berlebih di GI tract atas →
mechanoreceptor vomit center (medulla)
• Estrogen memicu peningkatan produksi asam lambung → lambung terasa panas dan
mual → morning sickness
• Progesterone menyebabkan penurunan motilitas GIT & tonus LES → tekanan lambung
> intaraesofagus → reflux

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Patologi: Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologii: Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2019
Faktor Risiko

1. Peningkatan hormone selama kehamilan


2. Adanya riwayat hyperemesis pada kehamilan sebelumnya (20%)
3. Ibu dengan kehamilan >1 janin
4. Psikologis : adanya stress dan emosi
5. Penyakit trofoblastik gestasional

ACOG, PPK Klinis


Patogenesis - Patofisiologis
Perubahan Hormon
• Level hCG terjadi peningkatan pada trimester pertama sesuai dengan onset HEG. Beberapa studi
menunjukkan hubungan antara level hCG yang tinggi dengan hyperemesis. Akan tetapi hal
tersebut tidak konsisten.
• Estrogen berkontibusi pada nausea dan vomitus dalam kehamilan. Peningkatan estradiol pada
kehamilan awal dan penurunanannya saat nanti berkontribusi dalam kejadian nausea vomitus.
Sebagai tambahan nausea dan vomitus merupakan efek samping dari medikasi estrogen. Seiiring
peningkatan estrogen maka insidensi vomitus meningkat
Patogenesis - Patofisiologis
Perubahan Saluran Cerna
• Estrogen dan progesterone sudah diketahui menyebabkan peningkatan
relaksasi spinkter esofagus bawah dalam kehamilab. Hal ini akan
menyebabkan insidensi GERD yang meningkatn yang nantinya akan berkorelasi
dengan nausea.
Genetik
• Dalam keluarga dengan riwayat ada HEG terdapat peningkatan insidensi HEG
• GDF15 dan IGFBP7 merupakan kedua gen yang mempunyai hubungan dengan
insidensi/kejadian HEG
Diagnosis
Anamnesis
1. Muntah persisten KRITERIA DIAGNOSIS
2. Nafsu makan menurun Kehamilan muda (<= 16 minggu)
3. Berat badan turun disertai :
1. Mual dan muntah berulang
Pemeriksaan Fisik
4. TTV : takikardia, hipotensi postural
2. Tidak ada makanan dan
5. Gejala dehidrasi : lesu, mata cekung, minuman yang masuk
rasa haus, turgor kembali lambat 3. Gejala dehidrasi ringan - berat
6. Gejala muscle wasting, nyeri 4. Ketonuria ++
epigastrium

Pemeriksaan Penunjang
7. Lab : darah lengkap, elektrolit
8. Pem. Urine : ketonuria ++
9. Monitoring gula darah, USG, B-HCG
PPK Protap Obgyn RSHS 2022
PUQE SCORING
Skor 1 2 3 4 5
Dalam satu Tidak sama 1 jam atau 2-3 jam 4-6 jam >6 jam
hari, berapa sekali kurang
lama anda
merasa mual?

Dalam satu Tidak sama 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali 7 atau lebih
hari, berapa sekali
kali anda
muntah?
Dalam satu Tidak sama 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali 7 atau lebih
hari, berapa sekali
kali anda
muntah tanpa
mengeluarkan
apa-apa

<6 : ringan; 7-12 : sedang; 13-15 : berat


Diagnosis Banding

Obstetric Gastrointestinal Migrain-Vertigo

Mola Hidatidosa Dyspepsia


Gastroenteritis
Hepatitis
Pankreatitis

Metabolisme (DKA)

PPK Protap Obgyn RSHS 2022


Life-Threatening Complication
Tata Laksana
TUJUAN
Mengatasi dehidrasi dengan pemberian infus cairan, mengkoreksi
ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi, profilaksis agar tidak terjadi
komplikasi, redakan gejala

INDIKASI RAWAT INAP


1. Mual dan muntah yang terus menerus dan tidak mampu
menelan antiemetic oral
2. Mual dan muntah yang terus menerus disertai ketonuria +
penurunan BB (>5% dari BB awal) walaupun sudah konsumsi
antiemetic oral
3. Ditemukan memiliki komorbid
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Patologi: Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2012
PPK Protap Obgyn RSHS 2022
Algoritma HEG (ACOG)
Tata Laksana
24 Jam Pertama 24 Jam Berikutnya

1. Makanan diberikan secara 1. Sudah bisa diberikan


infus berupa glukosa 10% makanan dan minuman
dengan larutan NaCl/RL secara oral 🡪 porsi kecil dan
2. Diberikan antiemetic secara sering, hindari makanan lebih
IV dan terapi tambahan lemak
(vitamin B6) 2. Cairan infus berangsur –
3. Pasien diletakkan di dalam angsur dikurangi sesuai
kamar tersendiri yang tenang kesanggupan pasien makan
dan bebas dari bau-bauan dan minum

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Patologi: Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2012
Medikamentosa

Anti Emetik
Lini pertama : Anti histamin-1
rec antagonist
Lini kedua : Metoklopramid
atau Ondansentron

Vitamin B6 Dosis : 10 mg setiap 8 jam

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Patologi: Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2012
Medikamentosa

Practical Selection of Antiemetics, AAFP, 2004 Mar 1;69(5):1169-1174.


Prognosis
Umumnya baik bila diterapi dengan baik. Penilaian keberhasilan tata laksana
hyperemesis gravidarum berdasarkan 🡪
1. Hilangnya ketonuria
2. Hilangnya asam laktat
3. Meningkatnya BB ibu

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Patologi: Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2012
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai