Anda di halaman 1dari 52

Komite Medik RSUD Bangil

ANAFILAKSIS
BATASAN :
Anafilaksasi adalah suatu reaksi alergi yang terjadi akut, segera, hebat,
kontak dengan alergen.

sebagai akibat

DIAGNOSIS :
Anafilaksasi merupakan reaksi alergi sistemik, walaupun kadang-kadang di dahului oleh
rasa tidak enak / takut secara akut dan segera dapat timbul :

Obstruksi jalan nafas atas dana bawah disusul renjatan

Secara primer timbul renjatan tanpa didahului gejala-gejala pernafasan

Rasa gatal, kemerahan seluruh tubuh.


DIAGNOSIS BANDING :
Renjatan anafilaksasi harus dibedakan dengan renjatan sebab lain yang biasanya terjadi tidak
begitu mendadak.
PENATALAKSANAAN
:

Adrenalin 1 : 1000 dengan dosis 0,01 ml/kg SC

Pasang tourniquet pada bagian pangkal tempat masuknya alergen

Zat asam nose prong 2 3 liter / menit

Beri difen hidramin 2 mg/kg IV lalu 3 mg/kg/24 jam

Pasang infus NaCl 0,9 % 20 40 mg/kg dalam 1 2 jam

Beri aminofilin bila ada tanda-tanda obstruksi jalan nafas bawah

Bila nadi dan tekanan darah stabil infus diganti dengan D5 0,45 S.
PENYULIT

Obstruksi jalan nafas atas

Obstruksi jalan nafas bawah

Rehjatan berkepanjangan

Henti jantung
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

-1-

Komite Medik RSUD Bangil

DEFESIENSI PROTEIN ENERGI (DPE)


BATASAN :
DPE adalah gangguan gizi yang disebabkan oleh kekurangan protein dan atau kalori.
DIAGNOSIS :
Bergantung jenis dan beratnya kekurangan protein dan / atau kalori.
Ada 3 jenis DPE :
JENIS DPE
Kwarshiorkor
Marasmus
Marasmik - kwarshiorkor

BB : BB IDEAL
> 60 %
< 60 %
< 60 %

SEMBAB
+
+

Kwarshiorkor : Terutama kekurangan protein : moon fale, sembab, asites, rambut, crazy pavement
dermatosis, pembesaran hati.
Marasmus
: Gejala kekurangan energi berat, muka seperti orang tua, atropsi otot, lemak sub
kutan menipis, kulit kering dan berlipat-lipat.
Marasmik Kwarshiorkor : Gejala campuran.
Diagnosis dibuat berdasarkan :
- Anamnesis
: susunan diit sejak lahir.
Faktor-faktor penyebab medis dan non medis
- Pemeriksaan fisik : Gejala klinis DPE
Penyakit penyebab / penyerta
DIAGNOSIS BANDING :
Untuk kwarshiorkor

Nefrotik sindrom

Sirosis hepatis

Payah jantung kongestif

Palegra infantil
PENATALAKSANAAN

Bila ada dehidrasi diatasi

Perbaiki diit
Formula harus mudah dicerna, murah, pekat kalori / protein : Modisco
Bila ada informasi mulai dengan susu skim diencerkan (2,5 5 7,5) + glukosa 5 %

Vitamin A 100.000 IV IM 1 x

Pengobatan penyakit penyerta

Penyuluhan kepada ibu mengenai pembuatan Medisco

Kalau perlu transisi sel adrah merah padat (PRC) atau plasma

-2-

Komite Medik RSUD Bangil

PENYULIT

Dehidrasi sedang sampai berat

Infeksi manifesta tau di duga

Defisiensi vitamin A

Anemia berat

Hipoglikemi

Diare kronik atau berulang

Anorexia

Hipotermi
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

-3-

Komite Medik RSUD Bangil

GLOMERULO NEFRITIS AKUT PASCA STREPTOKOKUS


BATASAN :
Glomerulo nefritis akut pasca streptokokus adalah suatu proses radang non suparatif yang
mengenai glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman stertokokus beta hemolitikus group A ditempat
lain.
DIAGNOSIS :
Sembab pre orbita pagi hari.
Malaise, sakit kepala, muntah, panas asites (kadang-kadang), takikardi, takipane, hipertensi, air
kemih merah seperti daging.
Laboratorium

Air kemih
: - protein uri ringan
- Hematuri markos / mikroskopis
- Torak granuler / eritrosit

Darah
: - ASTO > 100 Todd.
- C3 < 50 mg / dl
DIAGNOSIS BANDING :

Hematuri berulang

Purpura henoch Schonlein

Gromerulo nefritis progresif


PENATALAKSANAAN
:

Tidak ada pengobatan spesifik

PP 600.000 KI IM selama 10 hari

Istirahat total selama fase akut

Hipertensi di atasi dengan obat-obatan dan diet rendah garam

Penanganan payah jantung

Penanganan gagal ginjal akut


PENYULIT :

Hipertensi

Payah jantung

Gagal ginjal
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


-4-

Komite Medik RSUD Bangil


UNIT TERKAIT

HIPERTENSI
BATASAN :
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik yang melebihi 95 % tekanan darah
menurut umur, pada 3 kali pemeriksaan berturut-turut dengan selang 1 minggu.
DIAGNOSIS :

Ringan
: sakit kepala, muntah-muntah.

Berat
: gangguan visus, sakit kepala hebat, kejang-kejang koma, payah jantung,
gagal ginjal.
DIAGNOSIS BANDING

Hipertensi akut

Hipertensi kronik

PENATALAKSANAAN

Diet rendah garam

Farmakologi
Hipertensi ringan
Hipertensi sedang

Hipertensi berat

: Furosemid 1 2 mg/kgBB/24 jam


: Furosemid 1 2 mg/kgBB/24 jam + hidralazin 1 2
Mg/kgBB/24 jam
: Klonidin dosis awal 0,005 mg/kgBB/24 jam

PENYULIT
:

Ensafalopati hipertentif

Payah jantung

Gagal jantung

Retinopati hipertensif buta


WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

-5-

Komite Medik RSUD Bangil

SINDROMA NEFROTIK
BATASAN
:
Sindroma nefrotik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan protein uria, hipo
albuminemia, hiperkolesterolemia dan sembab.
DIAGNOSIS :

Sembab dari ringan samapi berat

Protein uria > 50 mg/kgBB/24 jam

Hipo albuminemia < 2,5 gr/dl

Hiper kolesterolemia
DIAGNOSIS BANDING :

Glomerulo nefritis akut

Malnutrisi

Sembab karena alergi

Payah jantung kongestif


PENATALAKSANAAN
:
UMUM
Diet TKTP RG
Tirah baring
Diuretika Purosemid 1 2 mg/kgBB/dosis 2 4 x / 24 jam
KHUSUS
Prodnison
PENYULIT :

Renjatan karena sepsis

Infeksi

Hambatana pertumbuhan
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

-6-

Komite Medik RSUD Bangil

STATUS ASMATIKUS
BATASAN :
Serangan asma akut yang tidak berkurang dengan pemberian adrenalin 3x atau beta agonis
nebulaizer dengan interval 20 menit.
Kita harus hati-hati dengan definisi ini oleh karena keadaan yang sangat kuat, asidosis, sianosis,
gagal nafas, kita tidak bisa menunggu pemberian adrenalin samapai 3 x dan pada keadaan ini
biasanya penderita sudah resisten terhadap adrenalin.
DIAGNOSIS :

Sesak yang hebat, gelisah dan sionisis

Wheezing expiratoir, pada keadaan berat kadang-kadang sudah tidak didapatkan lagi.

Suara nafas menurun

Retraksi yang jelas


PENATALAKSANAAN
:

Infus

Oksigen

Aminofilin 2,5 mg/kgBB 6 8 jam IV per drip

Kortiko steroid 6 8 mg/kgBB/6 jam IV

Salbutamol
PENYULIT :

Atelektasis

Empisema kutis / mediastinum

Pneumothorax

Kejang-kejang karena anoxia

Gagal nafas
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

-7-

Komite Medik RSUD Bangil

INFEKSI SALURAN KEMIH


BATASAN :
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi pada saluran air kemih, mulai dari uretra,
buli-buli, ureter, piala ginjal, sampai jaringan ginjal.
DIAGNOSIS :

Infeksi saluran kemih bergantung pada umur penderita


0 1 bulan
: gangguan pertumbuhan, amorexia, muntah diare, kejang,
panas (hipotermi) tanpa diketahui sebabnya, iliterus (sepsis).
1 bulan 2 tahun
: panas (hipotermi) tanpa diketahui sebabnya, amorexia, nyeri
perut / pinggan, diare muntah, air kemih berbau.
2 6 tahun
: panas / hipetermi tanpa diketahui penyebabnya, polahisuri,
disuri, diare, muntah amorexia.
6 8 tahun
: nyeri pinggan, panas tanpa diketahui sebabnya, disuri,
polakisuri, air kemih berbau.

Biakan air kuman kemih tampung porsi tengah > 10 5 / mL.

Pemeriksaan air kemih.


adanya kuman, piuri, torax leokosit
DIAGNOSIS BANDING

Pielonefritis

Sistitis

PENATALKSANAAN
:
Memberantas infeksi dengan antibiotika.
Neonatus
: Ampisilin 50 100 g/kgBB/hari di bagi 3 4 dosis selama 10 14 hari.
Gentamycin 5 7 mg/kgBB/hari 2 3 dosis
ANAK

: Ampisilin 5 7 mg/kgBB/hari 3 4 dosis


Kotrinooksosol 4 8 mg TMP /kgBB/hari 2 dosis

PENYULIT :

Pielonetritis

Gagal ginjal kroni


WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI
-8-

Komite Medik RSUD Bangil

Bagian Ilmu Kesehatan Anak

UNIT TERKAIT

CAMPAK
BATASAN :
Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, di tandai oleh gejala prodromal
panas, batuk, pilek, radang mata dan bercak koplik disertai bercak merah makulo papuler, yang
menyebar keseluruhan tubuh untuk kemudian menghitam dan mengekupas.
DIAGNOSIS :
Stadium Prodromal
Stadium Erupsi

Stadium Penyembuhan

: Batuk pilek, mata merah, bercak koplik dan diare


: Meningkatnya suhu tubuh, ruam makulopapuler mulai di
perbatasan rambut dan kulit dibelakang telinga, menyebar ke dahi,
muka leher, dada, tubuh dan ekstremitas.
: Gejala klinis berkurang, ruam menghitam dan mengelupas.

DIAGNOSIS BANDING :

Rubela

Demam sekarlatina

Ruam akibat obat-obatan

Eksantema subitum

Infeksi stafilokokus
PENATALAKSANAAN
:
TANPA PENYULIT

Rawat jalan

Cukup cairan dan kalori

Pengobatan simtomatis
DENGAN PENYULIT

Rawat inap

Perbaiki keadaan umum

Mengatasi penyulit yang timbul dan terapi penyulit

Pada penderita manutrasi, perlu di beri vitamin A 200.000 KI I M.


Dilanjutkan per oral 1500 KI per hari
PENYULIT :

Bronkho pnemoni

Diare

Kejang demam

Ensefalitis

Laringitys akut

Otitis media akut


-9-

Komite Medik RSUD Bangil

WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

SEPSIS NEONATORUM
BATASAN :
Sepsis neonatorum adalah sindrom klinis, yang ditandai dengan adanya gejala sistemik
disertai adanya bakterimia.
DIAGNOSIS KLINIS
:
Keadaan umum menurun, malas minum, seklerema neonatorum, hipo / hipertermi,
hipotoni otot, kejang, iritable, nafas tak teratur, sesak, apnue, takhikardi (>160x / menit), renjatan,
retensi lambung, mencret, muntah, kembung, pucat, kuning, tendensi perdarahan.
PENATALAKSANAAN
:
1.
Pemberian antibiotika
a.
Ampicillin 200 mg/kgBB/24 jam di bagi 2 dosis.
Gentamycin 5 mg/kgBB/24 jam di bagi 2 dosis.
b. Sefalo sporin generasi III
200 mg/kgBB/24 jam di bagi 2 dosis selama 10 14 hari.
2.
Suportif / simtomatis
3.
Sepsis yang berat dapat dilakukan transfusi tukar
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

- 10 -

Komite Medik RSUD Bangil

DEMAM REUMATIK
BATASAN
:
Demam reumatik adalah suatu sindrome penyakit radang yang biasanya timbul setelah
suatu infeksi tenggorok oleh strepto kokus beta hemoli tikus golongan A, mempunyai
kecenderungan untuk kambuh dan dapat menyebabkan gejala sisa pada jantung khususnya katup.
DIAGNOSIS :
Berdasarkan kriteria jones
Manifestasi mayor
Karditis
Poli arthritis migran
Nodul sub cutan

Eritema marginatum
Khorea

Manifestasi minor
Demam
Athrolgia
Riwayat demam reumatik /
penyakit jantung reumatik
LED meningkat
Protein C reaktif meningkat
Interval PR memanjang

Kriteria jones sebagai pedoman.


2 manifestasi mayor atau
1 manifestasi mayor + 2 manifestasi minor
DIAGNOSIS BANDING :
Arthritis reumatoid
Arthritis baterial
Arthritis virus
Reaksi alergi
Bising fungsional
Kelainan jantung bawaan
Miokorditis bakterial
Lupus eritematusus sistemik
PENATALAKSANAAN
:
Tirah baring tanpa karditis : tirah baring selama 2 minggu dan mobilisasi bertahap selama 2
minggu.
- 11 -

Komite Medik RSUD Bangil

Karditis tanpa kardiomegali : tirah baring selama 4 minggu dan mobilisasi bertahap selama 4
minggu
Karditis dengan kardiomegali : tirah baring selama 6 minggu, mobilisasi bertahap selama 8
minggu
Karditis dengan gagal jantung : tirah baring selama dalam keadaan gagal jantung dan mobilisasi
bertahap sealam 3 bulan.

Antibiotika :
Penicilin Benzatin 600.000 IV anak BB < 30 kg 1 x sehari
1,2 juta
anak BB > 30 kg 1 x sehari.
Atau eritromycin 50 mg/kgBB/hari selama 10 hari
Analgesik dan anti inflamasi :
Athralgia
: salisilat saja 75 100 mg/kg/hari
Arthritis/karditis tanpa kardiomegali
: salisilat 100 mg/kg/hari 2 mg
Dilanjtkan 75 mg/kg/hari 4 6
Karditis dengan kardiomegali /
: Prednison 2 mg/kg/hari 2 mg +
Gagal jantung
salisilat 75 mg/kg/hari 6 minggu.

WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

- 12 -

Komite Medik RSUD Bangil

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


BATASAN :
DBD adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengan tipe I IV dengan
manifestasi klinis demam 5 7 hari disertai gejala perdarahan dan bila timbul renjatan, angka
kematian cukup tinggi.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositopeni (treombosit < 100.000) dan
hematokrit cenderung meningkat lebih dari 20 % harga normal.
DIAGNOSIS :
Di bagi menjadi 4 tingkatan

Derajat I
Panas 2 7 hari, gejala umum tidak khas, uji tourniguae (
)

Derajat II
Sama dengan derajat I
Ditambah dengan gejala perdarahan spontan seperti petichae, ekimosis, epistaksis,
hematemesis, melena, perdarahan gusi, dll

Derajat III
Gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat ( 120 kali / menit )
Tekanan nadi sempit ( 20 mm Hg ).

Derajat IV
- Nadi tidak teraba, tekanan darah tidak terukur.
- Anggota gerak dingin, berkeringat, kulit tampak biru.
- Trombositopeni ( 100.000 / mm 3 ).
- Hb dan PCV meningkat ( 20 % ).
- Leukopeni (mungkin normal atau leukositosis ) isolasi virus.
DIAGNOSIS BANDING :

Belum ada renjatan


- Campak
- Infeksi bakteri / virus lain (tonsilo pharyngitis, hepatitis)

Dengan renjatan
- Demam tifoid
- Renajtan septik / virus lain (tonsilo pharyngitis, hepatitis)
- 13 -

Komite Medik RSUD Bangil

Dengan perdarahan
- ITP
- Leukimia
- Anemia aplastik
Dengan kejang
- Meningitis
- Ensefalitis

PENATALAKSANAAN
:
Indikasi rawat tinggal

Panas 1 2 hari di sertai dehidrasi atau kejang-kejang

Panas 3 5 hari di serta nyeri perut, pembesaran hati, uji tourniguet positif, Hb dan PCV
meningkat

Panas disertai perdarahan perdarahan.

Panas di sertai renjatan


Derajat I dan II

Oral ad libidum

Infus RLD dengan dosis 50 ml untuk BB < 10 kg dan 75 ml untuk BB > 10 kg

Bila anak tidak suka minum, cairan diistimasikan sebagai berikut :


- 100 ml/kgBB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 kg
- 75 ml/kgBB/24 jam untuk anak dengan BB 26 30 kg
- 60 ml/kgBB/24 jam untuk anak dengan BB 31 40 kg
- 50 ml/kgBB/24 jam untuk anak dengan BB 41 50 kg

Obat obatan
- Ab bila ada infeksi sekunder.
- Antipiretika untuk anti panas
- Darah bila perdarahan hebat.
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

- 14 -

Komite Medik RSUD Bangil


Derajat III dan IV
Grade III
(T < 80, N > 120)
Aleral dingin
Nadi lemah
RL 20 ml/kgBB/1 jam

T > 80 mm Hg
N < 120 / menit
Menguat
Akral hangat

RL
10 ml/kg/
1 jam

T < 80 mm Hg
N cepat
Akral dingin /
hangat

T palpasi
N cepat lemah
Akral dingin

Plasma / dextran
10 ml/kg/1 jam

Plasma / dextran
20 ml/kg/1 jam

Grade IV
(T=0, N=0)
Aleral dingin
RL 30 ml/kgBB/jam

T = 0, N = 0
Akral dingin

RL
10 ml/kg/1 jam

Plasma /
dektran
20 ml/kg/1
jam

Lasik

RL

(keadaan memburuk Dopamin)

RL = kebutuhan cairan 24 jam cairan masuk (ml) = ......................t/mg


24 jam - waktu mengatasi syok X 72
PENYULIT :

Perdarahan otak

ARDS

Infeksi nosokomial seperti pnenioni, sepsis, trombo flebitis

15

Komite Medik RSUD Bangil

DIARE
BATASAN :
Keluarnya tinja cair lebih dari tiga kali / 24 jam
DIAGNOSIS :
Frekwensi buang air besar bertambah dengan bentuk dan konsistensi cair, berlendir atau
berdarah disertai gejala panas, muntah, kembung.
PENATALKSANAAN

Rasa haus
Oliguri ringan

D. Ringan

ditambah
Turgor kulit menurun
U 2 besar cekung
Mata cekung

D. Sedang

ditambah
Kesadaran menurun
Renjatan

D. Berat

Resusitas cairan dan elektrolit sesuai derajat dehidrasi dan kehilangan elektrolit
Diet :
Makanan tetap diberikan
ASI diteruskan
Formula diencerkan
Obat obatan anti diare tidak di anjurkan
Pada umunya tidak perlu anti mikroba

WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT
16

Komite Medik RSUD Bangil

TERAPI CAIRAN STANDAR


UNTUK SEGALA USIA KECUALI NEONATUS
Derajat Dehidrasi
Berat
Sedang
Ringan
Tanpa Dehidrasi

Kebutuhan Cairan
+ 30 ml / kg / 1 jam
+ 70 ml / kg / 3 jam
+ 50 ml / kg / 3 jam
+ 10 20 ml / kg
Setiap diare dan
minum

Cara Pemberian
C1
IV
C 1 atau oralit
IV / NT
CII atau oralit
IV / NT
Oralit atau larutan Sampai diare
RT
berhenti

Perkecualian :

Neonatus

Cairan III

Cairan II

Penyakit Penyerta

Jenis Cairan

30 ml / kg / 2 jam
70 ml / kg / 6 jam
30 ml / kg / 2 jam
70 ml / kg / 6 jam

Cairan Khusus

CI
: - RL
- NS

C II
: - HSD
- Kaen 3 B

C III
: - Dio o18 S
PENYULIT
:

Gangguan elektrolit

Gangguan asam basa

Prolong diare

Diare kronis
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

17

Komite Medik RSUD Bangil

MENINGITIS
BATASAN
:
Meningitis adalah suatu reaksi keradangan yang mengenai satu atau semua lapisan selaput
otak yang membungkus jaringan otak dan sumsum tulang belakang, yang menimbulkan eksudasi
berupa pus atau serosa, disebabkan oleh bakteri spesifik atau non spesifik atau virus.
DIAGNOSIS :

Neonatus
Gejala tidak khas, panas, anak tampak malas, tidak mau minum, muntah, kesadaran
menurun, ubun ubun besar, kadang kadang cembung, pernafasan tidak teratur.

Anak umur 2 bulan 2 tahun


Gambaran klinis tidak jelas, kadang-kadang panas, muntah, gelisah, kejang berulang,
kadang kadang high pitched cry

Anak usia > 2 tahun


Panas, menggigil, muntah, nyeri kepala, kejang, gangguan kesadaran, tanda tanda
rangsang meningkat : kaku kuduk, tanda brudzinki dan kernig ( + ).
Diagnosis dibuat berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan cairan cerebrow spiralis disokong
oleh : DL, UL, X foto dada, uji tuberculin.
PENATALAKSANAAN
:
A. 1. meningitis TBC
Izoniasid 10 20 mg / kgBB / 24 jam ( per oral ) 2 kali sehari selama tahun
Rifampicin 10 15 mh / kgBB / 24 jam 1 x sehari selama 1 tahun
Streptomycin 20 40 mg / kg / 24 jam 1 M 1 2 kali sehari selama 3 bulan
2. Meningitis bakterial < 2 bulan
Sefalo sporin generasi 3
Ampicillin 150 200 mg / kgBB / hari IV 4 x
Khloramphenicol 50 mg / kgBB / hari IV 4 x
3. Meningitis bakterial > 2 tahun
Sefalosporin generasi 3
Ampicillin 200 mg / kgBB / hari IV 4 x
Khloramphenicol 100 mg / kgBB / hari IV 4 x
B.

C.

Pengobatan Sistomatis
Diazepam 0,2 0,5 mg/kgBB/dosis
Turunkan panas : paracetamol 10 mg/kgBB/dosis, kompres air PAM
Pengobatan Suportif
Cairan intravena
Zat asam
Pemenuhan nutrisi kalau perlu sonde
Penanganan penyulit
Fisio terapi

DIAGNOSIS BANDING

:
18

Komite Medik RSUD Bangil

Meningismus
Abses otak
Tumor otak

PENYULIT
:

Hidrosefalus

Sembab otak

Abses otak

Renjatan septik

Pnemoni
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

19

Komite Medik RSUD Bangil

KEGAWAT DARURATAN JANTUNG


1.

GAGAL JANTUNG
BATASAN
Keadaan dimana jantung gagal mempertahankan fungsinya sehingga curah jantung
tidak mampu memenuhi kebutuhan perfusi / metabolisme jaringan tubuh terutama organ
organ vital.
DIAGNOSIS
Cepat lelah, tidak kuat minum, berat badan sulit naik, sering batuk pilek, panas,
terjadi gangguan pertumbuhan.
Takikardi ( > 15 % ), takipnea, bendungan vena jagularis, kencing berkurang, hipotensi dan
adanya bising jantung. Pada pemeriksaan foto thorax : kardiomegali, dan adanya bendungan
vena paru, asidosis, anemi, gangguankeseimbangan elektrolit, tanda tanda infeksi.
Pemeriksaan EKG : gangguan irama, adanya hipertropfi.
PENATALAKSANAAN
1. Istirahat
2. Posisi setengah duduk
3. Bersihkan jalan nafas
4. Sementara puasa
5. Oksigen
6. Awasi adanya aspirasi akibat adanya muntah
7. Obat-obatan
a.
Digitalis
Digoxin
Dosis initial total digitalizing dose (TDD)
Premature
: 0,020 mg/kg
Aterm
: 0,030 mg/kg
< 2 tahun
: 0,40 mg/kg
> 2 tahun
: 0,030 0,040 mg/k
b.
c.

d.

Furosemid : 1 mg/kgBB/dosis
Vasodilator : Cap topril Neonatus : 0,1 0,4 mg/kg/dose (1-4x sehari)
Bayi
: 0,5 6,0 mg/kg/dose tiap 6 24 jam
Anak
: 12,5 mg/dose tiap 12 jam
Antibiotika : sesuai penyakit penyerta

20

Komite Medik RSUD Bangil

2.

SERANGAN SIANOSIS
BATASAN
Keadaan klinis dimana bayi atau anak mendadak biru dengan pernafasan cepat lalu
menjadi lemas disertai dengan lejang atau bahkan mati.
PENATALAKSANAAN
1. Penderita di tidurkan dengan posisi Knee Elbow (bayi) atau Knee Chest
2. Longgarkan seluruh pakaian
3. Oksigen
4. Nabic
5. Infus kalau sudah membaik perhatikan kebutuhan kalori
6. Obat obatan

Propanolol 0,1 mg / kgBB IV

Dilanjutkan 1 mg / kgBB per oral 2 3 kali / hari


7. Perhatikan kemungkinan adanya infeksi

3.

GANGGUAN IRAMA JANTUNG


A.

B.

Taki aritmia
BATASAN
Kenaikan frekwensi jantung sampai 140 240 kali / menit, pucat, gelisah dan
berkeringat.
PENATALAKSANAAN
1.
Merangsang refleks vagus
2.
Oksigenasi
3.
Obat obatan digitalis
Bradiaritmia
BATASAN
Keadaan dimana denyut jantung menjadi sangat lambat : 40 50 kali / menit.
Suara jantung lemah, keringat dingin, muntah muntah dan kesadaran menurun.
PENATALAKSANAAN
1.
Infus
2.
Oksigenasi
3.
Efedrin 20 50 y dalam dextrose 5 % tetes rumatan
Bila Belem bisa berhasil, Isoproterenol 0,01 0,02 mg / kgBB di lanjutkan
dengan rematan 0,05 0,4 mg/kg/menit
4. Belem berhasil rujuk

WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

21

Komite Medik RSUD Bangil

BRONKHIOLITIS
BATASAN
Bronkhiolitis adalah penyakit infeksi paru akut yang menyerang bayi, di tandai oleh
obstruksi saluran nafas Cecil karena proses Madang.
DIAGNOSIS
Menyerang anak usia < 6 bulan ( terbanyak )
Bersin, batuk, pilek, panas, muntah, takipmia, takikardi, gelisah, sianosis, retraksi inter kostal dan
sub kostal, rales pada akhir inspirasi, wheezing eks piratoar, pernafasan cepat dangkal bila keadaan
lebih hebat.
X Ro
: hyper aerated
Didapatkan bercak bercak tersebar mungkin atolektasis atau pnemoni kecil kecil.
DIAGNOSIS BANDING

Bronkho pnemoni

Pertusis

Asma bronkhial

Payah jantung
PENATALAKSANAAN

Infus

Oksigen

Antibiotika bila penyakit berat, atau keadaan umum yang kurang baik, adanya infeksi
sekunder atau bronkho pnemoni. Antibiotika yang diberikan sesuai seperti pnemoni.
PENYULIT

Dehidrasi pada bayi kecil

Infeksi sekunder

Gagal nafas

Pnemo thorax, emfisema mediastinalis


WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

22

Komite Medik RSUD Bangil

TUBERKULOSIS PARU

BATASAN
Infeksi paru oleh mikrobakterium tuberkulosis pada anak terbanyak merupakan
tuberkulosis primer yang terdiri atas infeksi primer dan kompleks primer.
DIAGNOSIS

Adanya sumber penularan

Kebanyakan asimtosis berupa : anorexia, berat badan menurun, febris lama.

BKB

Kebanyakan tidak ada kelainan fisik paru

Sering di jumpai mal nutrisi

Terpenting mencari tuberkulosis ekstra thorakal, seperti meningitis serosa, skrofuloderma,


tuberkulosis kelenjar, tuberkulosis tulang dan sendi.

Test mantoux paling penting

X foto paru : mungkin normal


Pembesaran kelenjar paratrakheal atau hiler dengan atau tanpa adanya infiltrat
atau gambaran milier atau bercak bercak kalsifikasi.

Pemeriksaan bakteriologis dari kumbah lambung atau pemeriksaan PA bila mungkin dapat
menegakkan diagnosis
KRITERIUM DIAGNOSIS TUBERKULOSIS ANAK
1.
Bakteri / PA
2.
Bakter / PA ( - )
MI ( + )
X foto ( + )
Sumber ( + )
BCG ( - )
3.
Bakteri / PA ( - )
MI ( + )
Umur 6 tahun / konversi dalam 1 tahun terakhir
X foto ( - )
Sumber ( + ) / ( - )
Gejala ( + ) / ( - )
BCG ( - )
4.

5.

Bakteri / PA ( - )
MI ( + )
Umur 6 tahun
X foto ( - )
Sumber ( + ) / ( - )
Gejala ( + )
BCG ( - )
Bakteri / PA ( - )
MI ( - )
23

Komite Medik RSUD Bangil


6.
7.

X foto milier / kel paratrakheal / hilus membesar


Sumber ( + ) / ( - )
Gejala ( + ) / ( - )
BCG ( - )

BCG ( + )
- Bakteri / PA ( + )
BCG ( + )
- Bakteri / PA ( - )
- MI ( + )
- X foto milier / kel, para trakheal / hil membesar
- Sumber ( + ) / ( - )
- Gejala ( + ) / ( - )
Bila salah satu dari kriterium di atsa di penuhi dapat di buat tuberkulosis aktif.

PENATALAKSANAAN

Istirahat hanya untuk tuberkulosis berat

Obat anti tuberkulosis


Penting diperhatikan pilihan dan kombinasi obat serta lama pemberian
Dipakai satu obat hanya pada profilaksasi primer atau sekunder
Bila sakit berat di pakai dua obat
Bila sakit berat di pakai tiga atau lebih obat
Profilaksasi primer : INH 10 mg/kgBB/hari ( selama ada kontak ).

Tuberkulosis
: Rifampicin 10 mg/kgBB/hari
INH 15 mg/kgBB/hari
Selama 9 bulan

Milier
: INH 20 mg/kg/hari 18 bulan
Rifampicin 10 mg/kg/hari 18 bulan
Strep 20 40 mg 3 bulan

BCG it is
: INH 15 mg/kg/hari sampai mengecil
Rifampicin 10 mg/kg/hari sampai mengecil
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

24

Komite Medik RSUD Bangil

DIFTERI
BATASAN
Difteri adalah suatu penyakit infeksi akut yang di sebabkan oleh corynebacterium
diphtheriae, disertai terbetuknya pseudo membrane pada mukosa dan atau kulit.
DIAGNOSIS

Merupakan kumpulan gejala dari berbagai lokasi, sebagai akibat kerja kuman, toksin dan
penyulit.

Adanya pseudo membrane

Kuman yang positif


DIAGNOSIS BANDING

Benda asing, sinusitis, influenza (pada diphtheria hidung)

Tonsillitis membranus stomatitis, moniliasis, Croup infeksiosa.


PENATALAKSANAAN

Isolasi

Antitoksin
: ADS
Ringan 20.000. KI IM
Sedang 40.000 KI IV
Berat 100.000 KI / IV
Bila uji kulit
ADS di berikan secara bersedka.

Anti mikroba : Penisilina proakain 50.000 100.000 KI/BB/24 jam IM 10 hari

Kortiko steroid pada penderita dengan penyulit jantung

Perawatan :
Umum : Tirah baring mutlak
Cukup cairan dan kalori
Makanan lunak mudah di cerna
Penderita gawat perlu cairan infus
Khusus : Mengatasi sumbatan jalan nafas kalau perlu trakheostomi
Penanganan penyulit
Pencegahan : Imunisasi ( DPT / DT )
PENYULIT

Renjatan

Miokarditis

Neoritis

Gagal ginjal akut

Sum,batan jalan nafas

Sindromi Guillan Barre


25

Komite Medik RSUD Bangil


WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

KOLERA
BATASAN
Kolera adalah suatu penyakit infeksi yang di tandai oleh dan / atau mencret akut yang di
sebabkan oleh toksin vibro kolera.
DIAGNOSIS
Sebagian besar asimtomatis, manifestasi dapat berupa muntah, mencret gangguan
metabolisme dan keseimbangan elektrolit dan cairan.
Muntah berupa bening, mencret berupa tinja encer, putih bercampur lendir seperti air tajin, dengan
bau amis yang khas, Fishy Sweet Odor
Akibat muntah / mencret yang banyak dalam waktu singkat timbul :
Dehidrasi berat
Gangguann keseimbangan elektrolit dan asam basa
Hipoglikemia
DIAGNOSIS BANDING

Infeksi Vibro Parahemolitikus

Infeksi E.Coli
PENATALAKSANAAN

Mengatasi cairan yang hilang secepat mungkin renjatan teratasi tidak melebihi 50 ml / kg / 1
jam selanjutnya 20 ml / kg / jam selama 3 jam dengan cairan riger laktat dan oralit per oral.

Tetracylin 50 mg / kgBB / hari 3 4 kali sehari minimal 5 hari

Obat obat spasmolitik tidak boleh di berikan.


PENYULIT

Sembab paru

Gagal ginjal akut

Hipermatremi, Hipoglikemia, Hipokalimia.


WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

26

Komite Medik RSUD Bangil

KEJANG DEMAM
BATASAN
Kejang demam adalah bangkitan demam yang terjadi pada saat suhu meningkat di
sebabkan oleh proses ekstrakarium.
DIAGNOSIS
Kejang demam yang memenuhi modifikasi Kriteria Li Ving Stone :

Umur antara 6 bulan 4 tahun

Lama kejang < dari 15 menit

Kejang bersifat umum

Kejang terjadi dalam waktu 16 jam setelah timbulnya demam

Tak ada kelainan neurologis, baik klinis maupun Laboratoris.

EEG normal 1 minggu setelah bangkitan kejang


DIAGNOSIS BANDING

Meningitis

Ensefalitis

Abses otak
PENATALAKSANAAN
Pengobatan :

Diazepam 0,3 0,5 mg / kg / dosis IV (pelan pelan) bila belum berhenti dapat di ulang
dengan dosis yang sama setelah 20 menit

Turunkan panas dengan parasetamol 10 mg / kg / dosis

Pengobatan penyebab

Penanganan suportif
PENCEGAHAN
Beri Diazepam dan anti piretika pada penyakit yang disertai demam
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


27

Komite Medik RSUD Bangil


UNIT TERKAIT

ENSEFALITIS
BATASAN
Infeksi yang mengenai CNS yang di sebabkan oleh virus atau mikro organisme lain yang
non purulent.
DIAGNOSIS

Gejala mklinis tidak spesifik, dapat bersifat akut atau perlahan lahan

Dapat berupa panas, sakit kepala, muntah muntah, protofobi, kaku kuduk bila infeksi
mengenai nemingen.

Pemeriksaan CSS pleositosin antara 50 200 sel, dimana sel limfosit yang dominan, protein
agak meningkat, glukose dalam batas normal.
DIAGNOSA BANDING

Meningitis tuberkulosa

Ensepalopati
PENATALAKSANAAN

Pengobatan penyebab

Pengobatan suportif
ABC harus di pertahankan sebaik baiknya
Pemberian makanan secara adekuat baik interal maupun parenteral
Obat obatan bila perlu :

Hiperpireksi : parasetamol 10 mg / kgBB / X

Kejang : Diazepam 0,3 0,5 mg / kgBB / X


Diikuti dengan fenitoin 2 mg / kgBB / X untuk rumatan.

Edema otak : Dexametason 0,5 mg / kgBB / X

Perawatan : - Mata : cegah exposure keratitis


- Cegah dicubitus
PENYULIT
Akut
Edema otak
SIADH
Status konvulsi
Kronik
Cerebral Palsy
Epilepsi
28

Komite Medik RSUD Bangil


Gangguan visus dan pendengaran
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

TETANUS
BATASAN
Tetanus hdala penyakit infeksi yang ditandai oleh kekakuan dan kejang otot tanpa di
sertai gangguan kesadaran, sebagai akibat dari toksin kuman Clostridium tetani
DIAGNOSIS
Tetanus anak

keluhan di mulai dengan kaku otot local, di susul dengan kesukaran untuk membuka mulut
(trismus)
diikuti grjala rhisus sardonikus, opistotonus, kekakuan otot dinding perut dan ekstermitas.
Pada keadaan yang berat dapat terjadi kejang spontan, gangguan saraf otonom seperti hiper
pireksia, hiper hidrosis, kelainan irama jantung, dan akhirnya terjadi hipoksia yang berat.
Bila period of onset pendek, penyakit cepat berkembang menjadi berat.
Tetanus Neonatorum

bayi normal dan bisa menetek dalam 3 hari pertama, hari berikutnya bayi sukar menetek.
Mulut mencucu seperti mulut ikan
Rhisus sardomikus dan kekakuan otot ekstermitas
Tanda tanda infeksi tali pusar kotor
Hipoksia dan sianosis
Semua tetanus neonatorum masuk dalam derajat berat

DIAGNOSIS BANDING

Kelainan lokal yang menyebabkan trismus, asimetri wajah dan kejang lokal

Meningitis, ensefalitis

Tetani

Keracunan strikmin

Sepsis

Defisiansi Vitamin B 6

Trauma kelahiran
PENATALAKSANAAN

Debridemen : dengan cara membuang jaringan yang rusak, membuang benda asing, merawat
luka atau infeksi umbilikus.
29

Komite Medik RSUD Bangil

Antibiotika : penisilina prokain 50.000 100.000 KI / kgBB / hari, 1 2 kali sehari 10 hari
Antibiotika dapat di tambaha sesuai penyulit yang timbul.
Netralisasi toksin : di beri ATS 5000 100.000 KI.
Perawatan suportif :
Nutrisi dan cairan :
- Pemberian cairan IV disesuaikan jenis dan keadaan penderita
- Nutrisi tinggi kalori k/p nutrisi parenteral
- Bila sonde nasogastrik dapat di pasang segera makanan di berikan per oral
Menjaga pernafasan tetap efisien :
- Pembersihansaluran nafas
- Pemberian zat asam
Mengurangi kekakuan dan mengatasi kejang :
- Anti konvulsan di berikan secara titrasi, di sesuaikan kebutuhan dan respon klinis

WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

30

Komite Medik RSUD Bangil

TEST KEMATANGAN PARU / SHAKE TEST


Indikasi tindakan : bayi premature ( < 36 minggu )
I.

Persiapan :
A.

II.

Konseling :
Tujuan
Manfaat
Bahaya

: diagnosis RDS
: memprediksi RDS postnatal
: tidak ada

B.

Informed Consent : setuju / tidak

C.

Persiapan alat dan obat :

Feeding tube sesuai kebutuhan

Slym zuiger

Spuit injeksi 5 cc / 10 cc

Tabung reagen dan rak tabung

Handschoen steril

Aethyl alkohol 95 % (alkohol 96 %)

Normal salin 0,9 % ( PZ )

Pelaksanaan
A.

Pra tindakan :
Bayi di rapikan dan di gendong diletakkan di atas infant Warmer yang sudah disiapkan.

B.

Tindakan :
1.
Cuci tangan / memakai handschoen.
2.
memasang slang sonde
3.
Menghisap cairan lambung dengan spuit injeksi 5 cc / 10 cc ( sebelum minum ),
sebaiknya di lakukan pada bayi berumur kurang dari 1 jam. Tiap bayi kurang
31

Komite Medik RSUD Bangil

4.

5.

6.

7.
8.

bulan ( < 36 minggu ) segera setelah lahir di pasang sonde hidung yang bersih
dan kering dan di lakukan retensi.
cairan retensi bila tidak mengandung darah atau mekonium diambil sebanyak
00,5 cc dan di masukkan ke dalam tabung bersih berisi 0,5 cc PZ dan 1 cc
alkohol.
Tabung ini kemudian di letakkan secara tegak lurus ke dalam rak tabung
dibiarkan 15 menit, baru di perhatikan adanya gelembung udara yang terletak
pada permukaan cairan.
Tergantung banyaknya gelembung udara yang berada pada permukaan cairan,
test ini di beri nilai sebagai berikut :
- Tak ada gelembung negatif berarti baru matang 60 % resiko untuk
RDS.
- 1/3 permukaan tertutup gelembung negatif berarti paru matang 60 %
resiko untuk RDS
- 1/3 1/3
Bayi di kembalikan pada tempatnya semula.
membereskan alat alat kemudian cuci tangan

WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

32

Komite Medik RSUD Bangil

PEMERIKSAAN APT / DOWNEY TEST


INDIKASI TINDAKAN
Muntah darah atau berak darah pada bayi yang terjadi pada umur kurang dari 2 hari.
I.
PERSIAPAN
A.
Konseling :
Tujuan : mengetahui / membedakan perdarahan berasal dari darah ibu / darah bayi.
B.
Persiapan alat dan obat :

Alat :
- Tabung reagen 2
- Centrifuge

Obat :
- Aquadest
- NaOH 1 %
II.

PELAKSANAAN
1.
Cuci tangan
2.
mengambil bahan yaitu berak darah atau muntah darah satu bagian, di campur dengan
lima bagian aquadest kemudian di sentrifuge sampai timbul endapan dan cairan yang
berwana merah jambu.
3.
Pada cairan yang merah jambu di tambahkan 1 cc NaOH 1 %, di tunggu samapi 1 2
menit
4.
Awasi perubahan warna kuning dari cairan tersebut :

Kalau berubah kuning coklat berarti darah dari berak atau muntah tadi, berasal
dari darah ibu yang tertelan.

Kalau warna tetap merah jambu berarti ada perdarahan dari bayi itu sendiri.
5.
pemeriksaan selesai, alat alat di bereskan kemudian cuci tangan
33

Komite Medik RSUD Bangil


WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

IKTERUS NEONATORUM
BATASAN
Ikterus adalah warna kuning yang tampak pada kulit dan mukosa oleh karena adanya bili
rubin pada jaringan tersebut akibat peningkatan kadar bili rubin dalam darah
Hyper bili rubinemia Neonatorum memperhitungkan di utamakan bili rubin indirek ( I ).
Harga normal : Direk ( D ) < 1,0 mg %
Indirek ( I ) < 2 mg %
Harga patologis : bili rubin dalam darah
I : bayi atern > 12 mg %
I : bayi premature > 10 mg %
Atau peningkatan kadar 0,2 mg / jam atau 4 mg / hari
DIAGNOSIS

Ikterus fisiologis
Tampak pada hari III IV
Bayi tampak sehat
Kadar < 12 mg %
Menghilang paling lambat 10 14 hari
Tak ada faktor resiko
Sebab : proses fisiologis

Ikterus Patologis
timbul pada umur < 36 jam
Cepat berkembang
Bisa disertai anemia
Bisa disertai lebih lama > 2 minggu
34

Komite Medik RSUD Bangil


-

Ada faktor resiko


Dasar : proses patologis

PENATALAKSANAAN

Menghilangkan penyebab

Mencegah peningkatan kadar bili rubin


Dengan obat obatan :
Fototerapi
Transfusi tukar
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

DEMAM TIFOID
BATASAN
Adalah suatu penyakit infeksi yang di sebabkan oleh kuman salmonella typhi.
DIAGNOSIS
Panas lenih 1 (satu) minggu, gangguan GIT berita diare / konstipasi, nyeri perut, gangguan
kesadaran berupa penurunan kesadaran, lidah kotor, hemato megali, splino megali, relatif
bradikardi.
Peningkatan titer antibody yang bermakna ( uji widal ) titer anti body 0 = 1 : 200.
Gambaran darah tepi : Leukositosis, Leukopeni, Anemi, Aneifisinofilla atau Linfositosis relatif.
Diagnosis pasti apabila diketemukan kuman dalam darah, sumsum tulang, tinja atau air kemih.
DIAGNOSIS BANDING

Campak

DBD ( Demam Berdarah Dengue )

Meningitis

Tuber Kulosis Paru

Malaria
PENATALAKSANAAN

Suportif

Pemenuhan kebutuhan makanan dan cairan

Istirahat total
35

Komite Medik RSUD Bangil

Makana sebaiknya tidak merangsang, tidak banyak mengandung serat dan bahan bahan yang
menimbulkan gas.

FARMAKOLOGIS

Obat obatan
Khloramphenical 50 100 mg / kg / hr
3 kali sehari selama 10 14 hari
Amoxicilin 100 mg / kg / hr
1 3 kali sehari selama 14 hari
Kontrimoksasol 8 10 mg / kg / hr
2 3 kali sehari selama 10 14 hari
PENYULIT

Pnemoni

Hepatitis

Kelainan neurologi

Arthritis

Parotitis
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

PROSEDUR FOTO TERAPI / TERAPI SINAR


Indikasi Tindakan
Bayi kurang bulan

Dimulai bila kadar bili rubin indirect > 10 mg %

Setelah 24 jam terapi sinar :

Bila kadar bilirubin indirect > 12 mg / 100 ml di lanjutkan untuk 24 jam lagi
(maksimal 2 x 24 jam). Foto terapi di hentikan bila kadar bilirubin indirect < 10 mg %

Bila kadar bilirubin indirect > 10 mg % dan < 12 mg / 100 ml beri istirahat selama 12
jam dan kemudian di beri lagi selama 24 jam

Pada bayi berumur > 5 hari : Bila kadar bilirubin tetap < 12 mg % terapi sinar tak perlu di
berikan.
Bayi cukup bulan

Mulai terapi sinar bila :

Kadar bilirubin indirect > dari 18 mg % untuk bayi berumur < 96 jam

Kadar bilirubin indirect > 18 mg % untuk bayi > 96 jam (empat hari)

Setelah 24 jam terapi sinar :

Bila kadar bilirubin indirect > dari 18 mg % diteruskan samapi < 15 mg %


36

Komite Medik RSUD Bangil

Bila kadar bilirubin indirect < 18 mg % terapi sinar di hentikan sampai dengan 12 jam
dan diberi lagi selama 24 jam
Terapi sinar di hentikan bila kadar bilirubin indirect < 15 mg % bagi bayi setelah umur
5 hari.

Persiapan
Persiapan alat
1.
Lampu neon / foto therapi
2.
Tempat tidur bayi dengan peralatannya
3.
Kain kasa, plester, gunting, kertas karbon
4.
salep mata.
Pelaksanaan
A. Pratindakan :
Memberi penjelasan kepada keluarga pasien tentang hal hal yang akan di lakukan
B. Tindakan :

Jarak bayi dengan lampu 40 cm

Bayi telanjang bulat

Mata di tutup dengan yang tidak tembus sinar

Dilakukan terapi sinar secara kontinyu selama 24 jam

Diistirahatkan 12 jam dan kalau perlu di beri dosis ke Ii selama 24 jam

Sebaiknya tutup mata di buka bila bayi di beri minum dan diangkat dari lampu.

Tiap 6 jam posisi tubuh bayi di rubah : terlentang miring ke kanan telungkup
mering ke kiri dan sebagainya.

WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

37

Komite Medik RSUD Bangil

ASPHYXIA NEONATORUM
Nama Ibu / ayah
:
No. Status bayi
:
Alamat
:
Tgl / jam / lahir
:
Umur kehamilan (Dubowitz).Minggu
1. Macam persalinan
:
2. Obat obat pada ibu (Analgetik, Anestetika, etc.)
3. Apgar Score
:
1 menit
5 menit
10 menit
Detik jantung
Pernapasan
Refleks
Tonus Otot
Warna kulit

:
15 menit

Etc

4. Resusitasi :
- Pernpasan mulut ke mulut dari .............sampai.............menit post pertum
38

Komite Medik RSUD Bangil


- O2 di depan mulut / hidung dari..............sampai.............menit post pertum
- IPPV (Pulmonator) dari...........................sampai.............menit post pertum
Intubasi :
- Endrotracheal + mulut dari......................sampai.............menit post partum
- Endotracheal + pulmonator dari...............sampai.............menit post partum
5. Catatan :
a. Follow up / observasi di lakukan oleh dokter ruangan dan dokter jaga.
b. Observasi / follow up dilakukan sampai...............................................
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

RAWAT GABUNG ( RG )
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
A.

Bayi lahir di Rumah Sakit (KM I)


1.

Bayi di rawat gabung


a.
Bila ibu boleh rawat gabung ( RG )
b.
Bayi dengan resiko rendah dengan cirri cirri :
- BB 2,5 kg ( tidak mutlak ) ibu DM
- Catatan : - LGA walau > 2,5 kg tidak boleh RG
- KMK walau < 2,5 kg boleh RG
c.
Cukup bulan
d.
As 7 10
e.
Tidak terdapat kelainan congenital berat
f.
Bayi yang sudah stabil tetapi masih mendapat suntikan antara lain antibiotika

2.

Bayi Transisi
39

Komite Medik RSUD Bangil


a.
b.
c.
d.
3.

Bayi resiko rendah sebelum pindah ke RG / bayi stabil


Bayi normal di mana ibu belum RG
Bayi dapat RG tapi memerlukan photo theraphy ( selama istirahat boleh RG )
Bayi bayi frakture.

Bayi perlu pengawasan


a.
Prematur
b.
Bayi dengan permasalahan pernafsaan
c.
Bayi dengan ibu DM
d.
Bayi dengan kelainan kongenital

B.

Bayi lahir di luar Rumah Sakit

C.

1.
Bayi lahir dengan perkiraan kontaminasi ( lahir dukun, PKM, dll )
2.
Bayi sudah jelas infeksi
3.
Bayi rawat ulang ( Her op )
Inum di rawat gabung

D.

Pemberian jam post partum


Macam :
ASI
Kalau terpaksa PASI
Frekwensi : Call Feeding
Jumlah :
ASI ad Libitum
PASI persendok tiap 3 jam

Penerimaan bayi di rawat gabung


Bayi dari petugas UK bersalin di terima petugas RG dengan memperhatikan identitas
bayi terutama kelamin.

E.

Pemulangan bayi

Pagi hari untuk ketertiban administrasi


Ibu di wajibkan menandatangani buku lahir sebagai tanda serah terima bayi kepada ibu.
Tiap tiap ibu dan bayi pulang sepengetahuan kepala obstetri dan perinatologi.

WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT
40

Komite Medik RSUD Bangil

RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR


Persiapan
Siaplah pada setiap persalinan resiko tinggi untuk tindakan resusitasi.
Sebelum Lahir
1.
Pelajari kasusnya sebaik mungkin.
2.
Buat status lengkap
3.
Periksa segala peralatan yang diperlukan
Pelaksanaan
Tindakan
1. Waktu lahir.
41

Komite Medik RSUD Bangil

Usaha utama bersihkan jalan nafas

Hindarkan kedinginan

Analeptikum tidak boleh di beri

Pertimbangkan antidotum
2. Post Portum
Tergantung dari apgar score
a.
Apgar score : 7 10
Observasi dan isap lendir bila perlu.
b.
Apgar score : 4 6
Rangsang taktil
O2 dengan sungkup : secukupnya saja.
c.
Apgar score : 0 3

Bila mungkin langsung Endotrakheal tube

Mouth to mouth nose

Mouth nose

Bila Cardiac arrest, external cardiac massage dengan 3 x cardiac massage


diselingi 1 x tiupan.
Pada asphyxia berat perhatikan kompilasi
Kejang
Fungsi ginjal monitor urine
Fungsi usus minum bila bising usus baik
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

TRANSFUSI TUKAR / EXCHANGE TRANSFUSI


PADA NEONATUS
INDIKASI

Neonatal Hyperbilirubinemia

Severe septicemia + sclerema neonatorum


PERSIAPAN
A. Konsuling
Mengadakan pendekatan kepada anak / keluarga dengan memberi penjelasan tentang
tindakan yang akan di lakukan serta tujuan dan cara pelaksanaan.
42

Komite Medik RSUD Bangil


Tujuan tindakan

Menurunkan kadar bilirubin indirek pada neonatus

Menurunkan bahan bahan toxic yang ada


Manfaat
Diharapkan dapat memperbaiki keadaan umum pada pasien dan mencegah komplikasi yang
lebih berat.
Bahaya / Komplikasi
1. Cardiac arithmia, volume overload, cardiac arrest.
2. Emboli udara, bekuan darah, thrombosis.
3. Gangguan elektrolit, gangguan asam basa
4. Infeksi.
5. Thermoregulasi.
6. Gangguan metabolic.
7. Necrotizing enterocolitis.
8. Trombositopenia.
Defisiensi factor pembekuan.
9. Rebound kadar bilirubin.
B.

Informed Consent : setuju / tidak

C.

Persiapan alat dan obat


1. Baki I berisi alat alat steril :

1 2 pasang sarung tangan

Satu set perlengkapan

1 botol kosong untuk tempat darah yang di buang

Bengkok (nierbeken)

Alkohol 70 % dalam tempatnya

Yodium tincture 1 % dalam tempatnya

Betadin 10 % dalam tempatnya

Alat resusitasi lengkap

Oksigen lengkap siap pakai

Thermometer

Stetoskop

Lampu pemanas

Darah yang akan di berikan

Kertas dan alat tulis


Pelaksanaan
A. Pra tindakan :
1.
Mengadakan pendekatan kepada anak / keluarga dengan menjelaskan
tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan berkomunikasi.
2.
Izin tertulis dari orang tua (izin operasi)
3.
3 4 jam sebelum pasien di puasakan.
4.
Menyiapkan hasil pemeriksaan laboratorium, misalnya :

Kadar bilirubin

Hb

Golongan darah
43

Komite Medik RSUD Bangil

B.

Cooms test

Kadar G6PD
5.
Perawat menggunakan pakaian khusus (barak short) topi dan masker.
Tindakan
Perawat cuci tangan
Pasien disiapkan di tempat tidakan
Lampu pemanas di pasang dan di arahkan pada pasien (diusahakan jangan
sampai terjadi hypothermia)
Setelah dokter siap pasien ditidurkan terlentang
2 tempat untuk melakukan transfusi tukar di tentukan.
Tempat pertama untuk mengeluarkan darah.
Umunya dipilih vena vena di daerah dorsum dari tangan bayi. Vena
daerah tersebut cukup jelas dan cukup besar untuk di lakukan fungsi vena.
Tangan bayi di tekuk ke bawah (dibuat flexy bawah) dan tangan bayi di pegang
dengan ibu jari berada di atas punggung tangan bayi. Dengan menekuk tangan
bayi, kita bisa memberi tekanan pada vena sehingga vena terbendung dan lebih
mudah di lakukan fungsi vena. Vena fungsi bisa di lakukan dengan jarum no.
21 atau 23 atau sebaiknya dengan kateter vena no. 24 (karena kemungkinan
terjadi bekuan darah lebih kecil). Gerakan irama untuk mengeluarkan darah
diatur dengan tekanan jari jari.
Catatan.

2.

Karena vena - vena daerah tersebut cukup idealuntuk mengeluarkan


darah, jaga vena vena tersebut dan jangan di gunakan untuk pemberian infus
atau pengambilan sampel darah.
Tempat kedua.
Untuk memasukkan darah pengganti. Penting di ketahui jumlah aliran
darah yang keluar, karena untuk memasukkan darah pengganti harus sesuai dan
seirama dengan yang keluar (per drip). Tempat untuk memasukkan vena vena
di tangan berlawanan dengan tangan untuk mengeluarkan atau pada daerah
kaki atau kepala. Darah yang dimasukkan harus darah segar < 24 jam dan
dalam keadaan suhu sesuai suhu ruangan 24 C (1 jam sebelumnya sudah di
keluarkan dari lemari pendingin dan jangan di hangatkan). CPD (Citrate
Phospate Dextrose) darah digunakan. Darah di kocok pelan pelan secara
teratur untuk menghindari pengendapan darah merah.
1 2 pasang kateter polythylene
1 buah spuit 2,5 cc.
1 buah spuit 5 cc.
2 buah spuit 20 cc.
1 buah kom kecil
4 buah botol kecil pemeriksaan
Lidi kipas
Duk bolong
Kain kasa

Baki II berisi alat alat non steril dan obat obatan :

2 buah infus set steril


44

Komite Medik RSUD Bangil

cairan infus yang diperlukan


Obat obatan :

Heparin

Kalsum glukonas 10 %
Cairan NaCl fisiologis
Buat flow chart yang cermat dengan memperhatikan hal hal tersebut di bawah
ini :

Pertahankan suhu tubuh bayi 36 37 C (tentukan suhu tubuh setiap 3


jam). (Hindarkan hipothermi, hiperthermi)

Catat :
Berak (frekuensi dan kualitasnya)
Diuresis

Monitor : Hb, kadar bilirubin, selama maupun sesudah therapi sinar (1 2


hari)

Catatan :

Pelaksanaan 3 jam untuk menukar darah 300 cc (kecepatan rata rata 1,5 /
menit).

Biasanya di pakai patokan 80 cc/kgBB darah (untuk single volume).

Kadar bilirubin transfusi tukar di harapkan turun 60 % di banding sebelum


transfusi tukar di laksanakan

Kematian yang berhubungan dengan tindakan pada umunya terjadi dalam 6


minggu.
C. Pasca tindakan
Observasi tanda tanda vital dalam 24 jam
Thermoregulasi.
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

NEONATOLOGI
IDENTIFIKASI BAYI BARU LAHIR
SAMPAI DENGAN PULANG
45

Komite Medik RSUD Bangil


PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Daerah Bangil merupakan Rumah Sakit di mana Pelayanannya
meliputi masyarakat Bangil maupun wilayah sekitarnya yang terdekat, Pandaan maupun kota
Pasuruan sendiri.
Untuk sebagai pedoman petugas sangat penting adanya Prosedur Tetap Identifikasi Bayi Baru lahir
sampai dengan pulang. Hal ini di maksudkan menghindari kemungkinan kesalahan menentukan
jenis kelamin dan identitas lain, juga menghindari tertukarnya satu bayi dengan bayi lain. Peranan
petugas terkait penting dalam penulisan pada format maupun buku di mulai sejak bayi baru lahir di
kamar bersalin maupun di ruangan neonatologi.
I.

BAYI LAHIR
1. Kamar bersalin.
a.
Begitu bayi lahir, segera di tunjukkan jenis kelaminnya pada ibunya.
b.
Di buat gelangan tangan pada ibu dan bayi oleh petugas
Meliputi :
Nama Ibu
Jenis kelamin bayi
Nomor CM ibu dan bayi
Bila lahir OK di tunjukkan kepada keluarganya.
2. Pengisian CM

Identitas bayi

Penandatanganan dengan mencantumkan nama terang pemberi peneng gelangan


tangan bayi.

Dilakukan cap telapak kaki kanan dan kiri bayi.


3. Pengisian buku register.

Jenis kelamin

Nomor register.
4. Bayi di bawa ketuang neonatologi dengan membawa CM

II.

BAYI DI RAWAT
1. Ruangan neonatologi.
Dilakukan serah terima antara pengantar bayi dengan penerima bayi dan di catat
dalam buku ekspedisi bayi baru dari kamar bersalin dan ruang neonatologi.
Bagi harinya dilakukan pengecekan oleh kepala ruangan neonatologi atau staf yang
ditunjuk dengan mencantumkan tanda tangan pada bayi lahir.
2. Ruangan bersalin.
Apabila bayi rawat gabung, maka bayi di serahkan kepada ibu bayi dan ibu bayi
mencantumkan tanda tangan pada buku bayi lahir dengan mencocokkan peneng pada bayi
dan ibu.
Pengawasan dilakukan bersama antara lain :

Petugas neonatologi

Petugas ruang bersalin

Ibu bayi
Apabila bayi rawat gabung (RG) penggal, setiap ibu meneliti atau mengunjungi
bayinya, mencocokkan peneng gelangan tangan ibu dan bayi serta nomor CM.

46

Komite Medik RSUD Bangil


Apabila bayi tidak di rawat gabung pada saat menyerahkan kepada ibunya, maka
dilakukan serah terima antara petugas dan ibu dengan mencantumkan tanda tangan pada
buku.
III. BAYI BARU PULANG
1. Ibu dan bayi pulang bersama sama.
Dilakukan serah terima antara paramedis ruang neonatologi dengan ibi dan :

Mencocokkan peneng gelangan ibu, bayi, nama dan nomor CM.

Ibu mencantumkan tanda tangan di buku bayi lahir.

Peneng gelangan tangan di lampirkan pada CM.


2. Bayi di rawat dan ibu boleh pulang.
Ibu diminta menyerahkan peneng gelangan tangan ke ruang neonatologi dan ibu di minta
menandatangani :

Surat Keterangan Pengambilan Bayi satu lembar untuk ibu dan satu lembar untuk di
lampirkan pada CM.

Apabila bayi sudah dinyatakan boleh pulang maka orang tua / keluarga menyerahkan
Surat keterangan pada Surat Perjanjian Pengambilan Bayi dan dilampirkan pada CM.
IV. BAYI MENINGGAL DUNIA
1. Meninggal dunia di kamar bersalin / OK

Bayi dengan berat kurang dari 500 gr langsung di serahkan keluarga dan
mencantumkan tanda tangan penerima buku expedisi kematian.

Bayi dengan berat badan lebih dari 500 gr, petugas menunjukkan bayi kepada
keluarga dan menyerahkan ke IKK.
2. Meninggal dunia di ruang neonatologi.

Bayi di tunjukkan dulu ke keluarganya, selanjutnya di serahkan ke IKK dengan


terlebih dahulu menandatangani buku kematian.
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

47

Komite Medik RSUD Bangil

PEMBUATAN SURAT KELAHIRAN


I.

II.

PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
1. Surat kelahiran merupakan dokumen yang bersifat otentik yang dibuat atas dasar
kenyataan bahwa seorang pasien telah melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangil.
2. bahwa tata cara pembuatan Surat Kelahiran selama ini masih perlu ditingkatkan.
B.

PENGERTIAN
Yang dimaksud Surat kelahiran dalam protap ini adalah surat keterangan
yang di berikan kepada pasien sebagai bukti bahwa pasien yang bersangkutan
melahirkan di kamar bersalin Rumah Sakit Umum Daerah bangil.

C.

MANFAAT SURAT KELAHIRAN


1. Bagi anak yang dilahirkan
Sebagai dasar untuk memperoleh akte kelahiran dan hak hak lainnya.
2. Bagi Rumah Sakit.
Merupakan perlindungan hukum terhadap penyimpangan penyimpangan
yang terjadi dalam kaitannya dengan pembuatan surat kelahiran oleh pihak pihak yang
tidak bertanggung jawab, baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit Umum Daerah
bangil.

TUJUAN
Protap ini disusun dengan tujuan :
1. Menciptakan suatu landasan kerja bagi tenaga kesehatan yang terkait.
2. Memberi kejelasan hak hak dan kewajiban pihak pihak terkait, baik tenaga kesehatan /
pasien maupun keluarga yang bersangkutan.

III. PELAKSANAAN
A.
KEWAJIBAN SEORANG BIDAN
1. Dipoli hamil.
a.
Mewajibkan kepada setiap pasien / keluarganya untuk menyerahkan
fotokopy Surat Nikah dan KSK, masing masing 1 lembar kepada bidan
setempat dengan tujuan agar bidan yang bersangkutan dapat secepatnya
mencantumkan nama ibu dan ayah dari bayi yang akan di lahirkan.
b.
Menerima dan mencocokkan kebenaran surat tersebut dengan surat aslinya,
kemudian melampirkannya pada status pasien yang bersangkutan.
2. Di kamar bersalin.
a.
Mewajibkan kepada setiap pasien / keluarganya untuk menyerahkan surat
nikah dan KSK masing masing 1 lembar kepada bidan setempat, terutama
bagi pasien yang belum menyerahkan di poliklinik.
b.
Menerima dan mencocokkan kebenaran surat surat tersebut dengan
aslinya, kemudian melampirkannya pada status.
c.
Kepala ruangan bersalin di tugaskan membuat surat kelahiran

48

Komite Medik RSUD Bangil

B.

KEWAJIBAN SEORANG PASIEN / KELUARGANYA


1. Di poliklinik
a.
Menunjukkan / menyerahkan fotocopy surat nikah dan KSK masing
masing 1 lembar kepada bidan setempat.
b.
Menunjukkan / menyerahkan fotocopy surat nikah dan KSK masing
masing 1 lembar kepada bidan setempat bagi yang belum menyerahkan di
poliklinik.
2. Di ruang bersalin.
a.
Menunjukkan / menyerahkan fotocopy surat nikah dan KSK masing
masing 1 lembar kepada bidan setempat terutama bagi yang belum
menyerahkan di poliklinik.
b.
Menyelesaikan urusan administrasi keuangan sesaat sebelum pulang.

IV. TATA CARA PEMBUATAN SURAT KELAHIRAN


1. Surat kelahiran di buat oleh seorang bidan.
2. Dengan menggunakan formulir yang sudah ada di buat rangkap 4, di tulis dengan huruf
balok / di ketik.
3. Setelah diisi ditanda tangani oleh kepala ruangan serta di bubuhi nama terang dan stempel
ruangan.
4. Selanjutnya surat tersebut di serahkan kepada pasien / keluarganya 3 lembar, 1 lembar arip
Rumah Sakit.
5. Bila belum menunjukkan surat nikah, nama suami diisi BELUM MENYERAHKAN
SURAT NIKAH
WEWENANG

Dokter Spesialis Anak, PPDS Anak, Dokter UGD dan Dokter Umum yang bekerja di bagian
Anak.
UNIT YANG MENANGANI

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


UNIT TERKAIT

49

Komite Medik RSUD Bangil

50

Komite Medik RSUD Bangil

51

Komite Medik RSUD Bangil

52

Anda mungkin juga menyukai