EPIDIDIMIS AKUT

No. Dokumen :

SOP No. Revisi

Tanggal Terbit
:
:
Halaman :

Puskesmas
Dinoyo dr.Ida Megawati
NIP. 197004121998032008

1 Pengertian Epididimitis akut adalah peradangan pada epididimis yang umumnya disebabkan

oleh infeksi bakteri. Kondisi ini dapat ditandai dengan pembengkakan buah
zakar. Epididimitis dapat dialami oleh pria usia berapa pun, tetapi paling
sering terjadi pada kelompok usia 19–35 tahun.
Epididimitis dapat disebabkan oleh penyakit infeksi atau penyakit noninfeksi
2 Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan epididimis akut
3 Kebijakan SK Kepala Puskesmas Dinoyo Nomor…tentang…
4 Referensi  Bodie M, Gale-Rowe M, Alexandre S, Auguste U, Tomas K, Martin I.
Mengatasi peningkatan angka gonore dan gonore yang resistan terhadap
obat: Tidak ada waktu seperti sekarang. Can Commun Dis Rep.2019 Feb
07; 45 (2-3):54-62.
 Yamamichi F, Shigemura K, Arakawa S, Fujisawa M. Apa perbedaan
antara pasien yang lebih tua dan lebih muda dengan
epididimitis? Investigasi Klinik Urol. Mei 2017; 58 (3):205-209.
 Janier M, Dupin N, Derancourt C, Caumes E, Timsit FJ, Méria P., la
section MST de la SFD. [Epididymo-orchitis]. Ann Dermatol
Venereol. November 2016; 143 (11):765-766. 
 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430814/ (diakses tanggal 9 April
2023)
5 Alat dan bahan Alat : stetoskop, senter, handscoon

6 Prosedur / 1. Petugas memanggil pasien dan menanyakan identitas pasien.

Langkah– 2. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien.
Kelainan pada skrotum, seperti bengkak, kemerahan, dan terasa hangat
langkah
 Nyeri yang biasanya terjadi secara bertahap pada salah satu testis
 Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut bagian bawah atau panggul
 Sering buang air kecil
 Sakit saat buang air kecil
 Pembesaran kelenjar getah bening di pangkal paha
 Demam

3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien

 Pada pemeriksaan fisik ditemukan pembengkakan di salah satu testis.
Kadang ditemukan abses dengan nanah di salah satu testis.
 Pemeriksaan colok dubur jika perlu
4. Petugas menegakkan diagnosa klinis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Jika perlu dilakukan pemeriksaan urine lengkap dan
darah lengkap untuk mendeteksi adanya infeksi.
5. Petugas memberikan penatalaksanaan kepada pasien

Pengobatan epididimitis didasarkan pada identifikasi organisme

1
 penyebab, meskipun pengobatan dugaan dapat dimulai berdasarkan
prevalensi agen yang paling khas (C. trachomatis, N. gonore, E.
coli). Untuk kasus yang diduga menular seksual, ceftriaxone bersama
dengan doksisiklin direkomendasikan meskipun azitromisin dapat
digunakan sebagai alternatif. Fluoroquinolones dapat digunakan pada
pasien yang lebih tua di mana diduga atau kemungkinan organisme
enterik. Nyeri dan pembengkakan dapat dikurangi secara dramatis dalam
banyak kasus dengan menggunakan es. 
Epididimitis yang Melakukan
disebabkan oleh aktivitas berulang diobati secara
Pemeriksaan
simtomatis dengan istirahat, obat antiinflamasi, dukungan skrotum, dan
Fisik
tindak lanjut perawatan primer yang ketat.
Jika infeksinya adalah infeksi menular seksual, pasangan pasien juga
harus mengonsumsi antibiotik.
KIE
 Beristirahat selama 1-2 hari dengan menempatkan skrotum lebih tinggi
saat berbaring. Tujuannya, agar bagian yang meradang berada di posisi
yang lebih tinggi dari jantung. Ini akan membantu mengurangi
peradangan, nyeri dan mendukung proses penyembuhan. 
 Kompres dingin setiap beberapa jam, selama 15 menit setiap sesinya. 
 Menggunakan pakaian dalam khusus (jock strap atau athletic support)
untuk menyokong skrotum.
 Banyak minum air

6. Jika ditemukan abses dengan nanah, pertimbangkan rujukan ke RS dengan

dokter spesialis bedah urologi

7 Diagram Alir
Anam Menegakkan
nesa diagnosa
klinis

Melakukan
penanganan awal +KIE

Melakukan rujukan Melakukan

pasien ke layanan persiapan merujuk
sekunder yang memiliki pasien
spesialis Bedah urologi

8 Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum

2. UGD
3. Ruang Apotek

9 Riwayat Perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

2
3