Anda di halaman 1dari 4

LIMFADENITIS

SOP No. Dokumen :


No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman : 1/4
Puskesmas Danga Ttd Kepala UTD Pusksmas Kepala Puskesmas

Klaudia Pau
197908182005012020

1. Pengertian Peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening. Limfadenitis
bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, virus,
protozoa, riketsia atau jamur.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan tatalaksana
limfadenitis
3. Kebijakan
4. Referensi Panduan Praktek Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan
primer.
5. Prosedur Alat :
1. Spygmomanometer
2. Stetoskop
3. Jam
4. Termometer
6. Langkah- 1. Dokter melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan nama,
langkah tanggal lahir, alamat pasien (minimal dua data) dan mencocokan data
dengan rekam medis
2. Dokter melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan :
Pembengkakan kelenjar getah bening, demam, kehilangan nafsu
makan, nadi cepat, kelemahan, Nyeri tenggorok dan batuk bila
disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bagian atas dan Nyeri
sendi bila disebabkan oleh penyakit kolagen atau penyakit serum
(serum sickness).
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dengan menemukan:
a) Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) leher bagian posterior
(belakang) terdapat pada infeksi rubela dan mononukleosis.
Sedangkan pada pembesaran KGB oleh infeksi virus, umumnya
bilateral (dua sisi-kiri/kiri dan kanan) dengan ukuran normal bila
diameter 0,5 cm, dan lipat paha bila diameternya >1,5 cm
dikatakan abnormal).
b) Nyeri tekan bila disebabkan oleh infeksi bakteri.
c) Kemerahan dan hangat pada perabaan mengarah kepada infeksi
bakteri sebagai penyebabnya
d) Fluktuasi menandakan terjadinya abses.
e) Bila disebabkan keganasan tidak ditemukan tanda-tanda
peradangan tetapi teraba keras dan tidak dapat digerakkan dari
jaringan sekitarnya
f) Pada infeksi oleh mikobakterium pembesaran kelenjar berjalan
mingguan-bulanan, walaupun dapat mendadak, KGB menjadi
fluktuatif dan kulit diatasnya menjadi tipis, dan dapat pecah
g) Adanya tenggorokan yang merah, bercak-bercak putih pada
tonsil, bintik-bintik merah pada langit-langit mengarahkan infeksi
oleh bakteri streptokokus
h) Adanya selaput pada dinding tenggorok, tonsil, langit-langit yang
sulit dilepas dan bila dilepas berdarah, pembengkakan pada
jaringan lunak leher (bull neck) mengarahkan kepada infeksi oleh
bakteri Difteri
i) Faringitis, ruam-ruam dan pembesaran limpa mengarahkan
kepada infeksi Epstein Barr Virus
j) Adanya radang pada selaput mata dan bercak koplik
mengarahkan kepada Campak
k) Adanya bintik-bintik perdarahan (bintik merah yang tidak hilang
dengan penekanan), pucat, memar yang tidak jelas penyebabnya,
disertai pembesaran hati dan limpa mengarahkan kepada
leukemia
4. Dokter meminta pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan skrining TB: BTA Sputum, LED, Mantoux Test.
b) Laboratorium: Darah perifer lengkap
5. Dokter menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang.
6. Dokter memberikan penatalaksanaan :
Non Medikamentosa
a. Pencegahan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan
badan bisa membantu mencegah terjadinya berbagai infeksi.
b. Untuk membantu mengurangi rasa sakit, kelenjar getah
bening yang terkena bisa dikompres hangat.
Medikamentosa
a. Antibiotik oral 10 hari dengan pemantauan dalam 2 hari
pertama eritromisin 15 mg/kg (sampai 500 mg) tiga kali
sehari.
b. Bila penyebabnya adalah Mycobacterium tuberculosis maka
diberikan obat anti tuberculosis.
7. Dokter memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarga pasien
mengenai kondisi pasien, layanan medis, pengobatan, efek samping
obat dan rujukan bila diperlukan.
8. Dokter mencatat tanggal pemeriksaan, anamnesis, pemeriksaan fisik,
diagnosis/kode ICD 10 : B70 Lymphadenitis Acute
9. Bagan Alir
10. Hal- hal yang Konseling dan edukasi :
perlu 1. Menjaga kesehatan dan kebersihan sehingga mencegah terjadinya
diperhatikan berbagai infeksi dan penularan.
2. Mendukung dengan memotivasi pasien dalam pengobatan.
Kriteria rujukan :
1. Kegagalan untuk mengecil setelah 4-6 minggu dirujuk untuk
mencari penyebabnya (indikasi untuk dilaksanakan biopsi kelenjar
getah bening)
2. Biopsi dilakukan bila terdapat tanda dan gejala yang mengarahkan
kepada keganasan, KGB yang menetap atau bertambah besar
dengan pengobatan yang tepat, atau diagnosis belum dapat
ditegakkan.
11. Unit terkait 1. Poli Umum
2. UGD
3. Laboratorium
4. Apotik
12. Dokumen 1. Rekam Medis
terkait 2. Persetujuan Tindakan Medis
3. Surat rujukan
13. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tangga mulai
historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai