Anda di halaman 1dari 43

PERBANDINGAN ANTARA EKSTRAK KUNYIT

0.25% & PARUTAN KUNYIT TERHADAP


ELASTISITAS KULIT
SOLECHA SETIAWATI, FARIDHA ILYAS, MUH. DALI AMIRUDDIN, FARIDA TABRI

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN.


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN / RS.WAHIDIN SUDIROHUSODO,
MAKASSAR
PENDAHULUAN

Badan fisik manusia bersifat dinamis yang artinya selalu berubah setiap saat, sel-sel yang
menyusun tubuh manusia memiliki usia tertentu yang kemudian akan diganti lagi dengan
yang baru namun pada akhirnya semua sel-sel akan mengalami kematian secara total,
begitu juga pada kulit manusia.
Kulit yang sehat terlihat sebagai kulit yang optimal secara fisik maupun psikologik ( Murad,
2007).
Kunyit atau Curcuma longa Linn (sinonim Curcuma domestica Val) dari famili zingiberaceae
adalah salah satu jenis tanaman obat yang penting dan penggunaannya cukup banyak dalam
kehidupan sehari-hari di Indonesia pada perawatan kulit.
Kurkuminoid merupakan bahan aktif dalam rimpang kunyit yang mempunyai aktifitas
biologis berspektrum luas, yang salah satunya mempunyai efek anti inflamasi (anti
peradangan). (Jain et al., 2007).
RUMUSAN MASALAH

Apakah krim ekstrak kunyit 0,25% lebih baik


dibandingkan dengan parutan kunyit untuk perubahan
elastisitas kulit ?
TUJUAN PENELITIAN

Untuk Mengetahui efek krim ekstrak kunyit 0,25%


terhadap perubahan elastisitas kulit
..
HIPOTESIS PENELITIAN

Elastisitas kulit pada pemberian ekstrak kunyit 0,25%


lebih tinggi (kencang) dibanding parutan kunyit dan
kontrol.
DEFINISI

Menjadi tua adalah proses alami yang akan terjadi pada setiap mahluk hidup; hal ini
umumnya terjadi pada awal dekade ketiga hidup manusia dan gejalanya terlihat jelas pada
seperempat dekade terakhir dari umur rata rata manusia. (Sjarif M et al, 2012)
Meskipun menjadi tua adalah sesuatu yang harus terjadi, namun usaha untuk mencegahnya
tidak pernah surut paling tidak agar tidak terlalu cepat tua.
Memang ada bermacam gangguan baik dari luar maupun dari dalam tubuh yang
menyebabkan seseorang lebih cepat menjadi tua (sindrom menua dini) yang biasanya lebih
mudah dicegah. (Sjarif M et al, 2012)
ETIOLOGI

1. Umur
2. Genetik.
3. Ras.
4. Hormonal.
5. Penyakit Sistemik seperti : DM, aterosklerosis, autoimun disease, defisiensi zat gizi
6. Lingkungan hidup.
7. Faktor lain. : Stress psikis, merokok, minuman keras, paparan radiasi.
GAMBARAN KLINIS
Ada empat kategori photo Aging menurut klasifikasi Glogau.
Tipe I: No Wrinkle

Tipe II: Wrinkles in motion


Tipe III: Wrinkles at rest
Tipe IV: Only Wrinkles;
PROSES PENUAAN

INTRINSIK
Terjadi sejalan dengan waktu.

EKSTRINSIK
Dipengaruhi oleh perubahan eksternal yaitu pajanan matahari berlebihan
(photoaging), polusi, kebiasaan merokok dan nutrisi tidak berimbang.
KONFIGURASI PERMUKAAN KULIT

Kulit akan membentuk garis-garis yang halus, lengkungan menyambung


yang kemudian akan bertambah dalam.
Garis-garis dalam tersebut akan timbul ke sembarang arah secara tidak
beraturan dan menyebabkan terjadinya pembesaran poripori kulit (Barel
dkk, 2009).
KURKUMIN

Kurkumin merupakan kandungan utama beberapa spesies Curcuma seperti Curcuma


Longa L., Curcuma Xanthorrhiza R., dan Curcuma Aromatika S. (Kosuge et al., 1985).
Kurkumin terdapat dalam ekstrak alkoholik dari rhizoma Curcuma Longa L dan telah
populer sebagai zat adiktif makanan serta sebagai pewarna untuk tekstil dan dalam
industri farmasi.
Kurkumin merupakan senyawa antioksidan yang baik yang berperan sebagai inisiator
dalam reaksi oksidasi, menetralkan radikal-radikal bebas tersebut (Majeed et al, 1995).
Kurkumin mempunyai sejumlah aktivitas farmakologis, meliputi antioksidan, anti-inflamasi,
antitrombotik, antimutagenik, antiviral, antimicrobial, antiparasitik (Majeed et al, 1995).

Kurkumin (1,7-bis(4'-hidroksi-3'-metoksifenil)hepta-1,6-diena-3,5-dion)

Struktur kimia kurkumin (Supardjan, 1999)


KULIT

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup
manusia.
Luas kulit orang dewasa sekitar 1,5 m dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit
merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan
kehidupan.
FUNGSI KULIT

Fungsi proteksi
Fungsi absorpsi
Fungsi pengindra
Fungsi pengaturan suhu tubuh
Fungsi pembentukan pigmen
ANTI AGING

Anti-aging adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencegah proses penuaan. Salah satu cara
yang digunakan untuk mengurangi tanda-tanda penuaan adalah dengan menggunakan krim
anti-aging (Anonim, 2013).
Antioksidan dapat menangkap radikal bebas yang menyerang tubuh, sehingga proses
oksidasi pada sel-sel tubuh tidak berkanjut.
Kurkumin adalah salah satu zat aktif yang terdapat di kunyit, telah terbukti dapat
menangkap radikal hidroksi, yaitu salah satu bentuk dari radikal bebas (Nurfina, 1996).
PENGGUNAAN SKIN ANALYZER

Skin analyzer merupakan sebuah perangkat yang dirancang untuk mendiagnosis keadaan
pada kulit.
Skin analyzer mempunyai sistem terintegrasi untuk mendukung diagnosis dokter yang
tidak hanya meliputi lapisan kulit teratas, melainkan juga mampu memperlihatkan sisi lebih
dalam dari lapisan kulit.
Tambahan rangkaian sensor kamera yang terpasang pada Skin analyzer menampilkan hasil
dengan cepat dan akurat (Aramo, 2012).
METODE PENELITIAN
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan metode kohort prospektif.
Penelitian dilakukan di RSUP. Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSP.Universitas Hasanuddin dan RS.
Jejaring lainnya sebagai tempat pengambilan sampel, Penelitian dilaksanakan selama 21 hari sampai jumlah
sampel minimal terpenuhi.
Populasi yang digunakan adalah wanita usia 30 - 50 th, yang datang berobat ke poli kulit dan kelamin RSUP.
Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSP.Universitas Hasanuddin dan RS. Jejaring lainnya.
SAMPEL DAN PENGAMBILAN SAMPEL

Sampel penelitian adalah seluruh populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi.
Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling.
PERKIRAAN BESAR SAMPEL

Sampel penelitian adalah seluruh populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi,
bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed consent. Perkiraan besar
sampel berdasarkan rumus Mann Whitney U :

Berdasarkan rumus tersebut di


dapatkan perhitungan besar sampel
minimal (n) sebanyak 20 sampel.
Untuk mencegah kekurangan sample
akibat drop-out, ditambah 10% ( 2
orang), sehingga Sampel pada
penelitian ini adalah penderita
dengan kulit kering, kulit kusam dan
kulit kendur, sebanyak 22 penderita.
KRITERIA INKLUSI

Wanita usia 30 60 tahun.


Jenis tipe kulit IV (coklat tipe kulit asia).
Wanita yang memiliki kulit yang kering, kusam dan kendur.
Wanita tidak terdapat riwayat alergi kosmetik.
Bersedia menjadi sampel penelitian dan bersedia menggunakan krim ekstrak kunyit
0,25%, parutan kunyit, kontrol
KRITERIA EKSLUSI

Wanita yang hamil, menggunakan kontrasepsi,


menyusui.
Wanita yang memiliki infeksi atau penyakit kulit
lainnya pada daerah yang akan diteliti.
Wanita yang memiliki alergi kosmetik pada produk
tertentu.
ETHICAL CLEARANCE

Pemberian informasi dan permintaan ijin (informed consent) dari penderita atau
keluarganya untuk dimasukkan dalam penelitian ini, serta persetujuan kelaikan etik
penelitian dari Komisi Etik Penelitian Biomedis pada Manusia Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin dilakukan dalam penelitian ini.
ALUR PENELITIAN
VARIABEL

Variabel bebas : Krim Ekstrak Kunyit 0,25%, Parutan Kunyit, Base cream
Variabel tergantung : kulit kendur
Variabel antara : antioksidan topikal, mencegah pembentukan radikal bebas dan
peroksidase lipid.
Variabel moderator : stress, sinar UV, Diet, Trauma, Merokok, Radikal bebas.
KRITERIA OBJEKTIF

Diagnosa Photoaging yang di gunakan di penelitian ini adalah berdasarkan kriteria kriteria
Glogau (1994)
Jumlah elastisitas kulit berubah jika jumlah sebum dari sedikit (litle) menjadi normal /
banyak (much). Dan pada elastisitas kulit akan brubah dari rendah (low) menjadi normal/
tinggi / sangat tinggi (high/very high) dan keduanya dan menetap jika perubahan dalam
range normal
PENGOLAHAN DATA

Data dalam penelitian ini yang diperoleh, akan diolah dengan menggunakan program SPSS
21.0 dengan uji perbandingan dengan menggunakan metode Willcoxon.
HASIL PENELITIAN

Sampel penelitian ini yang memenuhi kriteria diperoleh dari RS. UNIVERSITAS
HASANUDDIN, RSUD. SALEWANGANG MAROS.
Sampel berupa, kulit pada lengan kanan dan kiri, yang mengalami penuaan dini (kulit kering,
kusam, dan kendur), kemudian diukur dengan menggunakan skin analyzer, untuk
menentukan kadar elastisitas pada pasien tersebut.
KARAKTERISTIK HASIL

Pada penelitian ini menggunakan 22 orang sampel yang memiliki kulit kendur, sesuai kriteria Glougau. Sampel
yang diambil memiliki umur yang termuda adalah 30 tahun dan tertua umur 45 tahun.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 22 orang wanita yang masuk kriteria inklusi yang dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok pertama sebanyak 10 orang yang medapat terapi pada lengan kanan atas dioles krim
ekstrak kunyit 0,25%,lengan kanan bawah dioles Base cream (kontrol), lengan kiri atas dioles parutan kunyit dan
lengan kiri bawah dioles Base cream (kontrol), sebanyak satu kali sehari secara berturut turut kemudian akan
diukur perubahan elastsitas kulit pada hari ke- 0, 8 dan 21 dengan menggunakan alat skin analyzer. S
Selanjutnya kelompok ke dua sebanyak 12 orang medapat terapi pada lengan kanan atas dioles krim ekstrak
kunyit 0,25%,lengan kanan bawah dioles Base cream (kontrol), lengan kiri atas dioles parutan kunyit dan lengan
kiri bawah dioles Base cream (kontrol), sebanyak dua kali sehari secara berturut turut kemudian akan diukur
perubahan elastsitas kulit pada hari ke- 0, 8 dan 21 dengan menggunakan alat skin analyzer.
HASIL PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN ELASTISITAS KULIT ANTARA KRIM
EKSTRAK KUNYIT 0,25%, PARUTAN KUNYIT DAN BASE CREAM (KONTROL)
PEMBAHASAN

Pada penelitian ini menggunakan 22 orang sampel yang memiliki kulit


kendur, sesuai kriteria Glou. Sampel yang diambil memiliki umur yang
termuda adalah 30 tahun dan tertua umur 45 tahun.
Dari hasil pemeriksaan fisis untuk menegakkan diagnosis penuaan dini.
Pada pemeriksaan fisis didapatkan semua sampel penelitian terdapat kulit
yang kering, kusam, dan kendur.
PEMBAHASAN

Jenis kelamin penderita penuaan dini pada umumnya wanita. Hal


ini disebabkan salah satu faktor penyebab penuaan dini adalah
ada faktor hormonal pada wanita.
Penelitian terhadap elastisity dengan pengaplikasian 1 kali dan 2 kali pada penggunaan krim ekstrak kunyit 0,25% dan
parutan kunyit adalah untuk aplikasi 1 kali, pada kelompok krim kunyit ekstrak 0,25%, ditemukan adanya perbedaan
signifikan mean skor Elastisity dimana paling tinggi hari 21 (3,30) dan paling rendah pada hari 0 (2,40) (p<0,05), pada
kelompok parutan kunyit, terdapat perbedaan signifikan mean skor Elastisity dimana paling tinggi pada hari 21 (3,20)
dan paling rendah pada hari 0 (2,20) (p<0,05).
Untuk aplikasi 2 kali, pada kelompok krim kunyit, ditemukan adanya perbedaan signifikan mean skor Elastisity dimana
paling tinggi hari 21 (3,17) dan paling rendah pada hari 0 (2,17) (p<0,05), pada kelompok parutan kunyit, terdapat
perbedaan signifikan mean skor Elastisity dimana paling tinggi pada hari 21 (3,08) dan paling rendah pada hari 0 (1,83)
(p<0,05).

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Zaman S dan Akhtar N,2013) mengatakan penggunaan ekstrak kunyit
sebagai kosmetik atau produk perawatan kulit dalam bentuk topikal ataupun oral. dinyatakan efektif dalam mengatasi
penuaan dini.
KESIMPULAN

Terdapat peningkatan kadar elastisitas namun tidak bermakna (p>0,05), setelah pengolesan
krim kunyit 0,25% dibandingkan kontrol dan antara parutan kunyit dibandingkan kontrol pada
hari ke 8 dan 21 pada aplikasi 1 kali sehari.
Terdapat peningkatan kadar elastisitas namun tidak bermakna (p>0,05), setelah pengolesan
krim kunyit 0,25% dibandingkan kontrol dan antara parutan kunyit dibandingkan kontrol pada
hari ke 8 dan 21 pada aplikasi 2 kali sehari.
Pada umumnya penggunaan krim kunyit 0,25% dan parutan kunyit efek terhadap penuaan dini
tidak jauh berbeda pada hari ke 8 dan 21.
SARAN

Penelitian selanjutnya dapat menggunakan kadar krim kunyit yang lebih rendah.
Penelitian selanjutnya dapat menilai perubahan kulit dalam jangka waktu lebih lama (2 3 bulan).
Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan dengan parameter berbeda.
Pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan untuk membuat ekstrak kunyit dalam bentuk
lotion.
Pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangk untuk dapat menambahkan aroma wewangian
pada krim tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai