penerimaan,
penyimpanan,
pemusnahan,
pengendalian,
dan
a. Menjadikan sumber daya manusia sebagai primary asset yang memiliki sifat jujur,
berpikiran maju, kompeten, pemberi inspirasi, cerdas, adil, berpandangan luas, dapat
diandalkan, dan dapat bekerjasama.
b. Merancang SOP (Standard Operating Procedure) dan standar organisasi kerja.
c. Memastikan semua produk yang dijual adalah produk yang berkualitas dan
proporsional dalam menentukan laba dari setiap produk.
d. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan terapi obat
yang tepat, efektif, nyaman, dan aman bagi pasien dengan cara melakukan
komunikasi aktif terkait dengan pemberian informasi dan konseling serta melakukan
monitoring obat dan evaluasi penggunaan obat.
e. Berlaku adil dan transparan terhadap pelanggan atau mitra bisnis.
D. Tujuan Pendirian Apotek
a. sebagai tempat pengabdian profesi apoteker.
b. Sebagai tempat pelayanan kefarmasian yaitu suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
ANALISIS TEKNIS
A. Aspek Lokasi
Nama apotek yang akan didirikan adalah Apotek SIMPANG PAIT, terletak di Jl.
Tajur, lokasi apotek strategis dan akan menentukan keberhasilan apotek dan erat
hubungannya dengan aspek pasar. Denah lokasi : terlampir.
B. Datadata pendukung
a. Kepadatan Penduduk
Apotek SIMPANG PAIT berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi,
dekat dengan kawasan pertokoan, pusat perbelanjaan, sekolah dan perumahan
penduduk serta beberapa BANK swasta.
b. tingkat sosial dan ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat letak Apotek SIMPANG
PAIT yang berada di lingkungan perkantoran, pusat perbelanjaan, dan sekolah.
Dengan demikian tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan cukup
baik. Keadaan ekonomi secara relatif cukup baik.
c. Jumlah Pesaing
Jumlah Apotek sebagai pesaing ada 5, yaitu Apotek DIFA, Apotek Klinik RIZKIA
MEDIKA, Apotek Simpang Raya, Apotek Mega . Akan tetapi dengan melihat lokasi
yang sangat strategis maka diharapkan apotek dapat bersaing dengan apotek lainnya.
d. Dekat Pusat Keramaian
Apotek SIMPANG PAIT dekat dengan pusat keramaian seperti Pasar , Phone
Market, kantor Bank swasta, kampus, sekolah, dan kawasan perkantoran lainnya.
e. Aman
Lingkungan Apotek SIMPANG PAIT relatif aman dan dekat dengan pos polisi.
f. Mudah dijangkau
Lokasi spotek sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, bisa
dijangkau dengan berbagai kendaraan umum. Apotek ini juga memiliki area parkir
yang cukup luas.
Nama Apotek
Apotek DIFA
Apotek Klinik RIZKIA MEDIKA
Apotek Simpang Raya
Apotek Mega
Apotek Klinik Zahra
Alamat
Jl. Negara , Kec. Long Ikis.
Jl. Negara Km 82, Kec. Long Ikis.
Jl. Negara No 47, Kec. Long Ikis.
Jl. Negara , Kec. Long Ikis.
Jl. Negara Km 81 , Kec. Long Ikis.
b. Dokter
No Nama Dokter
Alamat
Perkiraan
Jarak
Jumlah Pasien
(perhari)
Apotek Bersama
dr.Prayetno
(M)
1000
dr.Diana
500
dr.Rivia
300
dari
Kecamata
Ruma
Puskesma
h Sakit
Batu
Sopang
Muara
Samu
Tanjung
4
5
Harapan
Batu Engau
Pasir
0
0
Belengkong
Tanah
1
7
8
9
Grogot
Kuaro
Long Ikis
Muara
Komam
10 Long Kali
Kabupaten Paser
1
1
1
1
3
2
0
0
0
2
3
0
1
2
17
Puskesma
s
Pembantu
4
Puskesma
s Keliling
2
Klinik
Swast
a
5
7
13
2
5
11
12
21
7
3
5
2
1
2
14
97
2
27
1
17
0
0
1
1
5
Alamat
Jarak
dari
Apotek
Bersama(meter)
Long Jl. Negara Km 82, Kec. 1500
Long Ikis. Jenis (type) :
Perawatan
Puskesmas Krayan
Ds.
Krayan
Sentosa, 20000
Kayungo
Klinik
MEDIKA
Klinik ZAHRA
Long Ikis.
Jl. Negara Km 81 , Kec. 25
Long Ikis.
Perempuan
95272
Total (orang)
201293
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
12616
12132
11091
11104
9789
10304
9243
8766
6832
5137
3354
2247
3861
106021
11441
11083
10484
10171
10024
9647
8466
7469
5513
3591
2548
1572
3263
95272
23602
23215
21575
21575
19813
19951
17709
16235
12345
8728
5902
3819
7124
201293
Tingkat Pendidikan
Tidak Punya Ijazah
SD
SLTP umum/kejuruan
SLTA umum/kejuruan
Diploma/sarjana
ANALISIS PASAR
Berdasarkan data hasil survey pendahuluan terhadap posisi strategis daerah atau peta
lokasi dan keberadaan kompetitor, maka dapat diterangkan beberapa hal penting yang dilihat
dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang akan
didirikan (SWOT ANALISIS).
1. Kekuatan (Strength)
Letak/lokasi apotek berada di Jl. Tajur yang ramai dilalui arus kendaraan dan mudah
nyaman, elegan, tanpa menimbulkan konsep mahal, sehingga tetap dapat menarik
pelanggan dari kelas social menengah ke bawah.
4. Ancaman (Threat)
Apotek Simpang Raya
Lokasi strategis, parker luas dan gratis, kurang dilakukan konseling
Apotek Klinik RIZKIA MEDIKA
Lokasi strategis, parker luas dan gratis, ada dokter praktek
Kemungkinan munculnya kompetitor.
Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Potensi Pasar
Apotek Simpang Pait terletak di jalan Tajur, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser.
Lokasi ini dianggap strategis untuk dijadikan apotek dengan pertimbangan-pertimbangan
berikut :
Letak Apotek merupakan pusat keramaian dan dekat dengan pelayanan kesehatan
(Klinik Zahra) dan dokter dokter praktek
Kepadatan penduduk yang meningkat setiap tahunnya
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi apotek
cukup strategis, dan secara keseluruhan dapat ditentukan target market yang potensial
bagi apotek tersebut adalah :
Penduduk pemukiman sekitar lokasi
Pasien dari klinik Rancamanyar.
Pasien-pasien dari sarana kesehatan umum seperti dokter-dokter yang berpraktek di
sekitar lokasi
Masyarakat non penduduk yang melintas disekitar lokasi.
2. Market Share
Jumlah pesaing di sekitar Apotek Simpang Pait : 5 Apotek
Jumlah perkiraan pasien di sekitar Apotek Simpang Pait : 200 pasien setiap hari.
Asumsi : Konsumen Apotek Simpang Pait = 80% x 30 pasien = 24 pasien setiap hari
ANALISIS MANAJEMEN
A. Struktur Organisasi
Apoteker Pendamping
Apoteker Pengelola Apotek
Asisten Apoteker
Bagian Umun
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh apotek Simpang Pait sebanyak 6 orang,
dengan rincian sbb :
APA
Apoteker Pendamping
AA
Bagian Umum
: 1 orang
: 1 orang
: 2 orang
: 2 orang
: 1 orang
2. Apoteker Pendamping
: 1 orang
3. Asisten Apoteker
: 2 orang
4. Pembantu Umum
: 2 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah :
1. Jam kerja : 08.0022.00
Dibagi menjasi 2 shift (masing-masing 7 jam), yaitu jam 08.0015.00 dan jam
15.0022.00 (hari minggu dan hari libur tutup).
2. Volume Pekerjaan
Jumlah pasien setiap hari
: 30 pasien
Setiap pasien membutuhkan waktu
: 20 menit
Waktu untuk 24 pasien
: 20 x 33 = 660menit = 11 jam
3. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya)
4. Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri.
Kerjasama antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasana
kerja yang kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien.
Karenanya diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak dan kewajiban serta
rasa memiliki terhadapapotekdari para karyawan. Untuk itu kemampuan manajerial
dari apoteker sangat diperlukan.
C. Deskripsi Kerja
1. Apoteker penanggung jawab apotek
APA berkoordinasi dengan pemilik saham dan apoteker pendamping mermiliki
wewenang penuh dalam pengelolaan apotek, memiliki tugas melaksanankan
tanggungjawab profesional kefarmasian di apotek, yang mencakup :
pengelolaan perbekalan kesehatan dan mengontrol persediaan barang
Administrasi keuangan
meneriama resep dari pasien dan memberikannya secara langsung disertai
dengan pemberian informasi obat
memberikan layanan kefarmasian berupa informasi obat, konsultasi, edukasi
dan monitoring penggunaan obat kepada pasien
mengawasi dan mengontrol kinerja semua karyawan apotek
2. Apoteker Pendamping
Apoteker pendamping memiliki tugas yaitu menggantikan tugas APA apabila
berhalangan hadir, yaitu dalam hal penerimaan resep dan pemberian obat,
memberikan layanan informasi, konseling, edukasi dan monitoring obat serta
mengontrol dan mengawasi kinerja bawahannya.
3. Asisten Apoteker
Asisten apoteker bertugas membantu APA dan Apoteker pendamping dalam
peracikan resep dan penyediaan obat ke pasien.
4. Bagian Umum
pada
b. Untuk obat-obat yang tidak bisa digerus seperti lepas lambat, obat salut, dll.
Tidak boleh digerus, dilakukan konfirmasi pada dokter penulis resep.
c. Menyiapkan obat-obat yang akan diracik berdasarkan resep yang diterima.
d. Menulis etiket meliputi nomor resep, tanggal, nama pasien dan aturan penggunaan
obat.
e. Etiket langsung ditempatkan di wadah pengemas (plastik klip) agar tidak tertukar
dengan resep lain.
f. Sebelum dipakai, mortir dan stamper harus dicuci terlebih dahulu dan dikeringkan.
g. Obat-obat yang akan diracik dikeluarkan dari kemasannya, setelah semua
obat terbuka dari kemasannya digerus sesuai dengan prosedur yang baik sampai
halus dan homogen.
h. Kemudian membagi serbuk-serbuk tersebut sama banyak sesuai dengan
jumlah puyer yang akan dibuat.
i. Kemudian serbuktersebut dimasukkan pada cangkang kapsul sama banyak
j. Setelah semua serbuk masuk pada cangkang kapsul tutup kembali dengan
tutup kapsul bagian atasnya sambil ditekan-tekan agar kapsul tertutup dengan
rapat kemudian di bersihkan dengan tisu.
k. Menghitung kembali jumlah kapsul yang dibuat berdasarkan resep.
l. Masukkan pada plastik klip yang suda diberi etiket.
5. Pelayanan Swamedikasi
a. Pasien datang dengan keluhan gejala sakit, dilakukan :
1) Patient assesment oleh apoteker untuk merespon keluhan pasien
2) Apoteker membantu untuk memilihkan obat yang sesuai
dengan
dibantu apoteker
Membuka botol obat, apabila pengenceran dilakukan oleh apoteker
Mengencerkan sirup kering dengan air yang layak minum sesuai takaran
Menyiapkan etiket warna putih dan label kocok dahulu
Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan
pada resep serta petunjuk dan informasi lain.
kepada
pasien
berdasarkan
resep
atau
kartu
pengobatan pasien (medication record) atau kondisi kesehatan pasien baik lisan
maupun tertulis
b. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis untuk
memberikan informasi.
c. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias,
etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis
d. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien :
1) Jumlah, jenisdan kegunaan masing-masing obat
2) Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang meliputi : bagaimana
cara memakai obat, kapan harus mengkonsumsi/memakai obat, seberapa
banyak/dosis dikonsumsi sebelumnya, waktu sebelum atau sesudah makan,
frekuensi penggunaan obat/rentang jam penggunaan
3) Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan
4) Peringatan atau efek samping obat
5) Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat
6) Tata cara penyimpanan obat (sediaan farmasi/alkes)
7) kepatuhan penggunaan obat
e. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll)
f. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat
10. Konseling
a. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/keluarga pasien
b. Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat (sediaan farmasi/alkes)
yang dikatakan oleh dokter kepada pasien dengan metode open-ended
question. Untuk resep baru bisa dengan three prime question :
1) Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini ?
2) Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian ?
3) Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini ?
Untuk resep ulang :
1) Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien ?
2) Bagaimana cara pemakaian obat ?
3) Apakah ada keluhan selama penggunaan obat ?
c. Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat tertentu
(inhaler, suppositoria, obat tetes, dll)
d. Melakukan verifikasi akhir meliputi :
1) Mengecek pemahaman pasien
2) Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
cara
3) penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi
e. Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada kartu pengobatan
11. Penyuluhan Farmasi
penyuluhan
sesuai
dengan
tingkat
pendidikan
dan
tingkat
pengetahuan masyarkat.
b. Menyiapkan materi penyuluhan
c. Memberikan penyuluhan kepada kelompok masyarakat dengan tema yang aktual
atauyang berkaitan dengan masalah kesehatan yang sedang berkembang di
masyarakat
d. Menjawab pertanyaan kelompok masyarakat dengan jelas dan mudah dimengerti,
tidak bias, etis dan bijaksana
e. Hal-hal yang perlu disampaikan kepada kelompok masyarakat :
1) Cara mendapatkan sediaan farmasi-alkes yang bermutu, aman dan manjur
2) Cara penggunaan sediaan farmasi-alkes yang benar
3) Cara penyimpanan sediaan farmasi-alkes yang baik
4) Peringatan atau efek samping obat
5) Cara membuang sediaan farmasi-alkes dengan aman
6) Pengenalan penyakit ringan
7) Tanda-tanda penyakit kronis dan penggunaan obat penyakit kronis
f. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll)
g. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan penyuluhan
h. Penyuluhan tidak hanya berkaitan dengan sediaan farmasi-alkes tetapi dapat
berkembang menjadi masalah Hidup Bersih dan Sehat, Masalah Keamanan Pangan
dan masalah masalah yang berkaitan dengan kesehatan
12. Pelayanan Residensial (Home Care)
a. Melakukan seleksi pasien melalui kartu/catatan PMR
b. Menawarkan kepada pasien untuk dilakukan pelayanan home care.
c. Mempelajari riwayat pengobatan pasien dari PMR.
d. Melakukan kesepakatan untuk melaksanakan kunjungan ke rumah.
e. Melakukan kunjungan ke rumah.
f. Melakukan tindak lanjut dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang ada
atau kunjungan berikutnya secara berkesinambungan.
g. Melakukan pencatatan dan evaluasi pengobatan setelah kunjungan dan tindak
lanjut yang telah dilakukan.
13. Obat Retur dari Pasien
a. Memastikan
sediaan
farmasi
yang
dikembalikan
berasal
dari
penyakit,
kemampuan
daya
beli
monitoring
distributor
sediaan
farmasi-alat
kesehatan
untuk
pembelian
ke
masing-masing
distributor
serta
frekuensi
sediaan dengan bakteri lacto bacillus, tablet salut gula dan selaput, sirup, beberapa
sediaan injeksi, albumin, serum, insulin dan lain-lain.
e. Metode FIFO dan FEFO
Metode First In First Out (FIFO) yaitu obat yang datang lebih dulu
dikeluarkan lebih dulu, hal ini untuk menghindari obat kedaluarsa. Penataan
juga berdasarkan metode First Expired First Out (FEFO) yaitu obat yang
mempunyai kadaluarsa lebih awal dikeluarkan lebih dulu.
18. Pembayaran Sediaan Farmasi -Alat Kesehatan
a. Pembayaran secara tunai
1) Pihak PBF mengirim barang ke apotek dan dilakukan pemeriksaan barang
sesuai prosedur penerimaan barang : Jika barang sudah sesuai pesanan, dapat
dilakukan pembayaran
2) Setelah pembayaran, faktur asli yang ditandatangani pihak PBF dan salinannya
akan langsung diberikan kepada penerima barang di apotek.
b. Pembayaran secara kredit
1) Pihak PBF mengirim barang ke apotek dan dilakukan pemeriksaan barang
sesuai prosedur penerimaan barang :
Jika barang sudah sesuai pesanan, faktur ditandatangani petugas penerima
dan diberi stempel apotek. Faktur asli dibawa oleh PBF, apotek membawa
faktur copy
Jika tidak sesuai pesanan, dikonfirmasi ke pengirim atau retur
2) Sebelum waktu jatuh tempo pembayaran, salesakan datang ke apotek
membawa faktur asli dan faktur pajak.
3) Faktur asli ditandatangani oleh salesman, nama terang sales dan stempel
lunas untuk
menyatakan pihak apotek sudah melunasi tagihan faktur tersebut dan diberi
stempel apotek.
4) Kemudian pihak apotek membuat kuitansi bukti pembayaran atas pelunasan
faktur tersebut yang ditandatangani oleh salesman PBF tersebut dan nama terang.
5) Faktur asli dan faktur pajak diserahkan kepada apotek dan disimpan sebagai arsip
apotek.
19. Pengelolaan Sedian Farmasi dan Alat Kesehatan Kadaluwarsa/ Rusak
a. Obat-obat yang ED nya kurang dari 4 bulan dipisahkan beserta fakturnya
b. Menghubungi distributornya untuk mengambil obat tersebut
c. Salesman akan menukar obat-obat tersebut dengan obat baru dengan ED yg
lebih lama atau diganti dengan uang.
d. Untuk obat-obatyang tidak bisa diretur maka obat-obat ED dikumpulkan
tersendiri dan pemusnahan dilakukan tiap tahun dan juga obat-obat yang rusak.
e. Pembuatan berita acara pemusnahan sediaan farmasi-alat kesehatan
mengambil
obat
untuk
pelayanan
harus
selalu
melakukan
dan
resep
Resep yang berisi Narkotika dipisahkan atau digaris bawah dengan tinta merah.
Resep yang berisi psikotropika digaris bawah dengan tinta biru.
Resep dibendel sesuai kelompoknya, setiap hari dan dibendel per bulan
Bendel resep diberi tanggal, bulan dan tahun yang mudah dibaca dan disimpan
dsb
Mencatat adanya kesulitan pasien untuk mengkonsumsi bentuk sediaan tertentu
Blanko PMR terus di update setiap kedatangan pasien tersebut
Mengarsipkan blanko PMR berdasarkan nama pasien secara alfabetis
Menyimpan data dan informasi yang berkaitan dengan pasien yang sifatnya
e.
f.
yang
sekurangkurangnya memuat :
1) Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan
2) Nama dan jumlah Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan yang dimusnahkan
3) Nama Apoteker pelaksana pemusnahan Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan
4) Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan
f. Membuat laporan pemusnahan Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan yang ditanda
tangani oleh Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan (Berita Acara
terlampir)
E. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan
1. Bangunan :
a. Tanah dan bangunan : milik sendiri
ANALISIS KEUANGAN
A. Aspek Modal dan Biaya
MODAL Rp 180.000.000,00
1)
Perlengkapan Apotek
nama barang
jumlah
Rincian
counter dari kayu
2 set
Etalase kaca 1,08 x 1,0 x 1
Jumlah (Rp)
0,3 m
Etalase kaca 1,25 x 1,0 x 1
0,3 m
Etalase kaca 2,00 x 1,0 x 1
0,3 m
Etalase kaca 2,50 x 1,0 x 1
0,3 m
Etalase kaca 3,00 x 1,0 x 2
0,3 m
Lemari es LG
meja peracikan
1
rak 1
bahan baku
Mesin telp
TOTAL
kursi duduk
kursi tunggu (panjang)
Meja
TOTAL
Timbangan milligram
Timbangan gram
komputer IP4 + program
AC
Printer CANON IP 1200
1
13.000.000
12 buah
4 buah
4 buah
1
1.100.000
825.000
1
1
4
1
785.000
4.500.000
7.500.000
375.000
1
1
1
1
4
1
1
1
1
1
3
5
2
1
1
1
1
1
1
3
1
21.000
18.000
14.000
85.000
46.000
10.500
12.700
14.500
18.500
61.000
12.000
310.000
13.500
29.000
19.500
65.000
180.000
5.700.000
1.300.000
675.000
10.000
Rp 36.080.200
Rp 2.000.000,00
Rp 65.000.000,00
Rp 76.919.800,00
Rp 180.000.000,00
Rp 81.000.000
Rp 5.700.000
Rp 86.700.000
Rp 249.600.000
Rp 156.000.000
Rp 93.600.000
Rp 499.200.000
Rp 174.720.000
Rp 132.600.000
Rp
65.520.000
Biaya variable
Rp 372.840.000
Rp 36.080.200
Rp 408.920.200
Rp180.000 .000
Rp85.287 .800
Rp 85.287 .800
x 100
Rp 180.000 .000
ROI=47,38
1
x Rp 86.700 .000
Rp 372.840 .000
1(
)
Rp 180.000 .000
x 100
pendapatanbiaya variable
Rp86.700 .000
x 100
( Rp 499.200.000 Rp 372.840 .000)
68,61
5) Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = %BEP x jumlah lembar resep tertahun
68,61 x( 20 x 26 hari x 12 hari)
4.281 lembar /tahun
KESIMPULAN
Adanya Apotek ini diharapkan menjadi pilihan masyarakat dalam rangka kegiatan
asuhan kefarmasian oleh Apoteker sehingga Apotek menjadi tempat yang tidak hanya unggul
dalam manajemen obat, tetapi unggul pula dalam pelayanan kefarmasian. Dari hasil studi
kelayakan menunjukkan Apotik Simpang Pait layak didirikan di Jl. Tajur, kecamatan Long
Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Kabupaten Paser dalam Angka 2013. Paser Gegency Infigures. Paser.
BPS Kabupaten Paser.
Anonim. 2014. Kabupaten Paser dalam Angka 2013. Paser Gegency Infigures. Paser.
BPS Kabupaten Paser.
Anonim. Studi Kelayakan Apotek Bersama. Yogyakarta.
Anonim. Studi Kelayakan Apotek Al-Rasyid. Bandung.
BLH Kabupaten Paser. 2013. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Paser. Paser. Bidang Pengembangan Kapasitas BLH.
IAI. 2013. Pedoman Praktik Apoteker Indonesia. Jakarta. Pengurus Pusat IAI.
Lampiran 1
Denah peta lokasi
Lampiran 2
Design interior
Lampiran 3
Etiket
Apotek Simpang Pait
Jl. Tajur Long Ikis Paser
0543288801
Apoteker :
SIPA
No.
:
Tgl.
:
Tgl.
Lampiran 4
Copy Resep
Apotek Simpang Pait
Jl. Tajur Long Ikis Paser
0543288801
Apoteker :
SIPA
:
Long Ikis,
Salinan Resep
Resep untuk
Resep dari dokter
Tgl ditulis resep
Tgl pembuatan
No.
R/
pcc
STUDI KELAYAKAN
Disusun Oleh:
Ana Miryanti
1508020081
Sulastri
1508020107
1508020132