V. Peluang/Prospek Pemasaran
Berdasarkan datadata yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap
posisi strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan
beberapa hal yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang akan didirikan (SWOT ANALISIS).
A. Kekuatan/Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah
sebagai berikut :
1. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian pharmaceutical care.
2. Letak/lokasi apotek berada di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 3 Tinambung yang
ramai dilalui arus kendaraan dan mudah dijangkau dari segala arah.
3. Petugas apotek yang handal dan loyal, terdiri dari tenaga yang sudah
berpengalaman dan tenagatenaga muda yang penuh semangat dan kreatif.
4. Apoteker yang selalu standby di apotek, siap memberikan layanan dan
konsultasi seputar obat.
B. Kelemahan/Weakness
1. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum
mempunyai langganan yang loyal.
2. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek
jaringan atau waralaba.
3. Karena merupakan apotek baru, maka persediaan obat yang tidak terlalu
lengkap dikarenakan obat-obat yang paling dibutuhkan di daerah tersebut
belum terlalu diketahui.
Untuk menutupi kelemahan tersebut maka:
1. Nama apotek harus dibuat besar begitu juga dengan tulisan pada papan nama
tersebut dan neon box, tanda/mark apotik di tepi jalan.
2. Disediakan parkir yang luas dan gratis.
C. Peluang/Opportunity
1. Potensi Daerah
a. Jumlah Penduduk, terutama daerah (sekitar lokasi apotek), cukup padat,
sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial,
b. Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat memungkinkan
untuk menjadi pelanggan. Masyarakat golongan ini mempunyai daya beli
lebih tinggi, karena itu apotek harus dikonsep sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi keinginan pelanggan seperti mereka. Sebagai contoh apotek ditata
agar bersih, nyaman,elegan, tanpa menimbulkan konsep mahal, sehingga tetap
dapat menarik pelanggan dari kelas sosial menengah ke bawah.
c. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Golongan
masyarakat ini lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan mungkin
lebih peduli dengan pola hidup sehat. Untuk menarik pelanggan dari golongan
ini, salah satu kegiatan apotek bisa mengarah pada mereka (khususnya),
contohya melalui progam konsultasi obat melalui telepon, penerbitan buletin
kesehatan secara berkala, dll.
d. Penduduk golongan geriatri cukup banyak. Kaum geriatri banyak mengalami
masalah kesehatan, terutama penyakitpenyakitdegeneratif. Apotek dapat
menerbitkan brosur, melakukan komunikasitelepon/telefarma untuk menarik
simpati mereka.
2. Jumlah dokter yang membuka praktek di sekitar lokasi apotek cukup sehingga
diharapkan pasien yang datang ke apotek juga banyak.
D. Ancaman/Threats
Ancaman terutama datang dari kompetitor/pesaing, yaitu apotek lain di
sekitar lokasi. Berikut diuraikan fasilitas masing-masing apotek pesaing :
1. Apotek Nia
Lokasi strategis, tidak terdapat dokter praktek, jarak cukup dekat dengan
Pertokoan, parkir luas dan apotek senior.
2. Apotek Kia
Lokasi strategis, tidak terdapat dokter praktek, jarak cukup dekat dengan
Pertokoan, parkir luas dan apotek senior.
3. Toko Obat
Lokasi strategis, Penjualan obat terbatas.
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenag kerja yang sesuai
bidangnya, oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan efisien
sehingga tujuan organisasi tercapai. Apotek IHSAN Farma merekrut 2 karyawan
dengan susunan sebagai berikut :
Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
Asisten Apoteker : 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah :
1. Jam kerja : 08.0022.00, dibagi menjasi 2 shift (masingmasing 7 jam), yaitu jam
08.0015.00 dan jam 15.0022.00 (hari minggu dan hari libur tutup)
2. Volume pekerjaan
jumlah pasien setiap hari : 76 pasien setiap pasien membutuhkan waktu : 5 menit
waktu untuk 50 pasien : 50 x 5 = 250 menit = 4,3 jam
3. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya)
4. Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri.Kerjasama
antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang
kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien. Karenanya
diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak dankewajiban serta rasa
memiliki terhadapapotekdari para karyawan. Untuk itukemempuan manajerial
dari apoteker sangat diperlukan.
1) Job Description
a. Apoteker Pengelola Apotek
Tugas dan kewajiban pengelola apotek antara lain :
1. Memimpin seluruh kegiatan apotek
2. berkewajiban serta bertanggungjawab penuh untuk mengelola apotek yang
meliputi beberapa bidang antara lain :
Pelayanan Kefarmasian
Administrasi dan Keuangan
Ketenangan atau Personalia
Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi apotek
3. Melakukan langkahlangkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas
apotek
Tanggungjawab pengelola apotek yaitu :
APA bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dalam apotekserta
bertanggungjawab terhadap kelancaran hidup apotek yangdipimpinnya.
b. Asisten Apoteker
Tugas dan kewajiban :
1. Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan profesinya sebagaiasisten
apoteker, yaitu meliputi :
pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat denganresep)
sesuai petunjuk pimpinan apotek.
Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedan racikan dan
meracik.
Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik.
Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik,
psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) danwaktu kadaluarsa.
Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantukelancaran
kegiatan pembelian.
Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur,
mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar
daftar harga tetap up to date.
Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan
dan peracikan obat.
Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.
2. Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, dan lain
sebagainya.
Tanggungjawab dan wewenang :
Bertanggungjawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenarantugas yang
diselesaikannya.Berwenag melaksnakan pelayanankefarmasian sesuai
petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.
2) Standar Operating Procedure (SOP)
a. SOP Pelayanan OTC
1. Pasien datang,
2. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa
yang dibutuhkan,
3. Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita
pasien,kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
4. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
5. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai
dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat,
6. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan.
b. SOP Pelayanan OWA
1. Pasien datang
2. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa
yang dibutuhkan
3. Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala
penyakitnya
4. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat
tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah)
5. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak
memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien,
begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat
6. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga
7. Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas
8. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat dan dan jika diperlukanpengatasan pertama terhadap
efek samping yang ditimbulkan.
9. Catat nama pasien, alamat, dan no telp pasien.
10. Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patien data
record.
c. SOP Pelayanan Resep
1. Menerima resep pasien
2. Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical dan klinik
3. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga
4. Dilakukan pembayaran sesuai dengan harga resep oleh pasien dan
menunggu obat dikerjakan
5. Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep
6. Siapkan obat sesuai dengan resep
7. Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik
8. Buat etiket dan cocokkan dengan resep
9. Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan
resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien)
10. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktupenggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan
11. Catat nama pasien, alamat dan nomor telpon pasien.
e. SOP Menimbang
1. Bersihkan timbangan,
2. Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang
3. Ambil bahanbahan sesuai dengan permintaan resep
4. Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring
timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off)
5. Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring
timbangan sebelah kanan
6. Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah
seimbang atau belum
7. Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan
yangseimbang yang ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol
8. Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama
yang tertera pada botol persediaan bahan
9. Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep
kemudian dikembalikan ketempatnya
10. Cek ulang apakah bahan yang diambil sudah sesuai dengan
resepkemudian dikembalikan ketempatnya.
APA
AA
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 4 orang, dengan rincian sbb :
= 28,31 %
3) BEP (Break Event Point)
1
BEP (Break Event Point) = x biaya tetap
(1 )
1
BEP (Break Event Point) = 956.280.000 x Rp 98.050.000
(1 .. )
98.050.000
=
0,6689
= Rp 146.583.943,79 / tahun
4) Presentase BEP
Presentase BEP = 100%
98.050.000
Presentase BEP = 100%
Rp 1.248.000.000 98.050.000