Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK IHSAN FARMA

Jl. Jend. Ahmad Yani No.3 Tinambung, Polewali Mandar

I. Latar Belakang Pendirian Apotek


Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003,
maka definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur
sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini
seorang apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan
obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun
kuantitasnya.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaannya mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis
(profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi
apotikadalah menyediakan obatobatan yang dibutuhkan masyarakat untuk
mencapaiderajat kesehatan yang optimal.Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi
bisnis,apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi
mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak
sedikit.Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus
pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus padapasien
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.Peran apotekerdiharapkan
dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan
pasien.
II. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu,
berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan
karyawan.
2. Misi
Misi dari apotek adalah:
a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya
yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah,informatif
dengan memerapkan konsep Pharmaceutical care secara professional.
c. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan
pemilik modal.
3. Strategi
Strategi dari apotek adalah :
a. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan
terapi obat yang tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien.
b. Mengatasi masalah baru yang timbul dalam terapi obat dan mencegah
timbulnya masalah lain di masa yang akan dating.
c. Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang ingin
melakukan pegobatan mandiri.
d. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.
e. Memberikan informasi dan konsultasi obat.
f. Melakukan monitoring obat dan evaluasi penggunaan obat.
g. Merancang SOP (standart operating procedure) dan standar organisasi
kerja.
h. Memberlakukan sistem reward dan punishment bagi seluruh karyawan.

III. Tujuan Pendirian Apotek


1. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker.
2. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan
farmasilainnya sesuai dengan kebutuhan masyrakat dengan berorientasi
kepadakepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompetensi
profesi farmasis.
3. Memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi kesehatan
kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat.

IV. Aspek Lokasi


Nama apotek yang akan didirikan adalah Apotek IHSAN Farma, terletak di
JL. Jend. Ahmad Yani No. 3 Tinambung, lokasi apotek strategis dan akan
menentukan keberhasilan apotek dan erat hubungannya dengan aspek pasar.
1. Denah lokasi : terlampir
2. Datadata pendukung:
a. Kepadatan Penduduk
Apotek IHSAN Farma berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang
cukup tinggi, dekat dengan kawasan perkantoran, serta BANK swasta,
pertokoan, dan perumahan penduduk.
b. Tingkat Sosial dan Ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat letak Apotek IHSAN
Farma yang berada di lingkungan sekolah, pasar dan Bank. Dengan demikian
tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan cukup baik.
Keadaan ekonomi secara relatif cukup baik.
c. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yang akan didirikan antara lain:
1. Puskesmas Tinambung
2. Praktik Dokter Gigi
d. Jumlah Pesaing
Jumlah Apotek sebagai pesaing adalah Apotek Nia, Apotek Sepang dan Toko
Obat Tinambung.
Akan tetapi dengan melihat lokasi yang sangat strategis maka diharapkan
apotek dapat bersaing dengan apotek lainnya.
e. Dekat Pusat Keramaian
Apotek IHSAN Farma dekat dengan pusat keramaian seperti sekolah, bank
swasta dan pasar malam.
f. Aman
Lingkungan Apotek IHSAN Farma relatif aman dan dekat dengan kantor
polisi
g. Mudah dijangkau
Lokasi apotek sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, bisa
dijangkau dengan berbagai kendaraan umum. Apotek ini juga memiliki area
parkir yang cukup luas.
3. Data Hasil Survey
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap peta
lokasi dan peta pasar terutama keberadaan apotekapotek lain yang lebih dahulu
berdiri sebagai calon kompetitor di sekitar lokasi, diperoleh datadata sebagai
berikut :
a. Apotek Kompetitor
No Nama Apotek Alamat
1 Apotek Nia Jl. Poros Tinambung-Majene
2 Apotek Kia Jl. Sepang

3 Toko Obat Tinambung Tinambung


b. Dokter
No Praktik Dokter Alamat
1 Dokter gigi Jl. Tinggas-Tinggas

c. Jumlah Pusat Kesehatan


No Puskesmas Alamat Jarak
1 Puskesmas Tinambung Tinambung Radius 100 m
d. Informasi Demografis Kecamatan Biringkanaya
Laki-laki Perempuan Total
11.406 12.461 23.867

V. Peluang/Prospek Pemasaran
Berdasarkan datadata yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap
posisi strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan
beberapa hal yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang akan didirikan (SWOT ANALISIS).

A. Kekuatan/Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah
sebagai berikut :
1. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian pharmaceutical care.
2. Letak/lokasi apotek berada di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 3 Tinambung yang
ramai dilalui arus kendaraan dan mudah dijangkau dari segala arah.
3. Petugas apotek yang handal dan loyal, terdiri dari tenaga yang sudah
berpengalaman dan tenagatenaga muda yang penuh semangat dan kreatif.
4. Apoteker yang selalu standby di apotek, siap memberikan layanan dan
konsultasi seputar obat.
B. Kelemahan/Weakness
1. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum
mempunyai langganan yang loyal.
2. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek
jaringan atau waralaba.
3. Karena merupakan apotek baru, maka persediaan obat yang tidak terlalu
lengkap dikarenakan obat-obat yang paling dibutuhkan di daerah tersebut
belum terlalu diketahui.
Untuk menutupi kelemahan tersebut maka:
1. Nama apotek harus dibuat besar begitu juga dengan tulisan pada papan nama
tersebut dan neon box, tanda/mark apotik di tepi jalan.
2. Disediakan parkir yang luas dan gratis.
C. Peluang/Opportunity
1. Potensi Daerah
a. Jumlah Penduduk, terutama daerah (sekitar lokasi apotek), cukup padat,
sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial,
b. Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat memungkinkan
untuk menjadi pelanggan. Masyarakat golongan ini mempunyai daya beli
lebih tinggi, karena itu apotek harus dikonsep sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi keinginan pelanggan seperti mereka. Sebagai contoh apotek ditata
agar bersih, nyaman,elegan, tanpa menimbulkan konsep mahal, sehingga tetap
dapat menarik pelanggan dari kelas sosial menengah ke bawah.
c. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Golongan
masyarakat ini lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan mungkin
lebih peduli dengan pola hidup sehat. Untuk menarik pelanggan dari golongan
ini, salah satu kegiatan apotek bisa mengarah pada mereka (khususnya),
contohya melalui progam konsultasi obat melalui telepon, penerbitan buletin
kesehatan secara berkala, dll.
d. Penduduk golongan geriatri cukup banyak. Kaum geriatri banyak mengalami
masalah kesehatan, terutama penyakitpenyakitdegeneratif. Apotek dapat
menerbitkan brosur, melakukan komunikasitelepon/telefarma untuk menarik
simpati mereka.
2. Jumlah dokter yang membuka praktek di sekitar lokasi apotek cukup sehingga
diharapkan pasien yang datang ke apotek juga banyak.
D. Ancaman/Threats
Ancaman terutama datang dari kompetitor/pesaing, yaitu apotek lain di
sekitar lokasi. Berikut diuraikan fasilitas masing-masing apotek pesaing :
1. Apotek Nia
Lokasi strategis, tidak terdapat dokter praktek, jarak cukup dekat dengan
Pertokoan, parkir luas dan apotek senior.
2. Apotek Kia
Lokasi strategis, tidak terdapat dokter praktek, jarak cukup dekat dengan
Pertokoan, parkir luas dan apotek senior.
3. Toko Obat
Lokasi strategis, Penjualan obat terbatas.

VI. Aspek Pasar dan Pemasaran


1. Potensi pasar
Letak yang sangat strategis dan dekat dengan berbagai pusat pelayanankesehatan
menjadikan potensi pasar Apotek IHSAN Farma cukup menjanjikan.Perkiraan
konsumen: Diperkirakan jumlah pasien yaitu ;
- Puskesmas Tinambung : 100 orang/hari,
- Praktik Dokter : 5 orang/hari.
Total : 115 orang/hari
Setiap Rumah sakit menerapkan beberapa usaha untuk mencegah resep keluar
sehingga prediksi pasien yang membawa resep keluar dari PKM adalah 10%
(pasien).
- Pasien dengan resep dari Puskesmas : 10 pasien
- Pasien dari beberapa praktik dokter di sekitar lokasi : 1 pasien
- konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain : 52 pasien
total potensi pasar : 63 pasien
2. Market Share
Jumlah pesaing di sekitar apotek Apotek IHSAN Farma : 3 apotek
Jumlah perkiraan pasien di sekitar Apotek IHSAN Farma : 115 pasien setiap hari
Asumsi : konsumen Apotek IHSAN Farma = 80% x 63 pasien = 50 pasien setiap
hari

VII. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenag kerja yang sesuai
bidangnya, oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan efisien
sehingga tujuan organisasi tercapai. Apotek IHSAN Farma merekrut 2 karyawan
dengan susunan sebagai berikut :
Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
Asisten Apoteker : 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah :
1. Jam kerja : 08.0022.00, dibagi menjasi 2 shift (masingmasing 7 jam), yaitu jam
08.0015.00 dan jam 15.0022.00 (hari minggu dan hari libur tutup)
2. Volume pekerjaan
jumlah pasien setiap hari : 76 pasien setiap pasien membutuhkan waktu : 5 menit
waktu untuk 50 pasien : 50 x 5 = 250 menit = 4,3 jam
3. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya)
4. Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri.Kerjasama
antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang
kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien. Karenanya
diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak dankewajiban serta rasa
memiliki terhadapapotekdari para karyawan. Untuk itukemempuan manajerial
dari apoteker sangat diperlukan.
1) Job Description
a. Apoteker Pengelola Apotek
Tugas dan kewajiban pengelola apotek antara lain :
1. Memimpin seluruh kegiatan apotek
2. berkewajiban serta bertanggungjawab penuh untuk mengelola apotek yang
meliputi beberapa bidang antara lain :
Pelayanan Kefarmasian
Administrasi dan Keuangan
Ketenangan atau Personalia
Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi apotek
3. Melakukan langkahlangkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas
apotek
Tanggungjawab pengelola apotek yaitu :
APA bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dalam apotekserta
bertanggungjawab terhadap kelancaran hidup apotek yangdipimpinnya.
b. Asisten Apoteker
Tugas dan kewajiban :
1. Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan profesinya sebagaiasisten
apoteker, yaitu meliputi :
pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat denganresep)
sesuai petunjuk pimpinan apotek.
Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedan racikan dan
meracik.
Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik.
Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik,
psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) danwaktu kadaluarsa.
Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantukelancaran
kegiatan pembelian.
Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur,
mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar
daftar harga tetap up to date.
Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan
dan peracikan obat.
Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.
2. Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, dan lain
sebagainya.
Tanggungjawab dan wewenang :
Bertanggungjawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenarantugas yang
diselesaikannya.Berwenag melaksnakan pelayanankefarmasian sesuai
petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.
2) Standar Operating Procedure (SOP)
a. SOP Pelayanan OTC
1. Pasien datang,
2. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa
yang dibutuhkan,
3. Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita
pasien,kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
4. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
5. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai
dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat,
6. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan.
b. SOP Pelayanan OWA
1. Pasien datang
2. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa
yang dibutuhkan
3. Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala
penyakitnya
4. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat
tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah)
5. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak
memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien,
begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat
6. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga
7. Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas
8. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat dan dan jika diperlukanpengatasan pertama terhadap
efek samping yang ditimbulkan.
9. Catat nama pasien, alamat, dan no telp pasien.
10. Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patien data
record.
c. SOP Pelayanan Resep
1. Menerima resep pasien
2. Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical dan klinik
3. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga
4. Dilakukan pembayaran sesuai dengan harga resep oleh pasien dan
menunggu obat dikerjakan
5. Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep
6. Siapkan obat sesuai dengan resep
7. Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik
8. Buat etiket dan cocokkan dengan resep
9. Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan
resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien)
10. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktupenggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan
11. Catat nama pasien, alamat dan nomor telpon pasien.

d. SOP Meracik Obat


1. Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untukmeracik
2. Buatlah instruksi meracik meliputi : nomor resep, nama pasian, jumlahdan
cara mencampur.
3. Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersam obat daninstruksinya
untuk diracik.
4. Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.
5. Siapkan bat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera padastruknya.
Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan lebihdahulu.
6. Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hatihati.
7. Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.
8. Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket,kemudian
serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dandiserahkan.
9. Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai.
10. Cucilah tangan sampai bersih.

e. SOP Menimbang
1. Bersihkan timbangan,
2. Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang
3. Ambil bahanbahan sesuai dengan permintaan resep
4. Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring
timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off)
5. Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring
timbangan sebelah kanan
6. Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah
seimbang atau belum
7. Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan
yangseimbang yang ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol
8. Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama
yang tertera pada botol persediaan bahan
9. Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep
kemudian dikembalikan ketempatnya
10. Cek ulang apakah bahan yang diambil sudah sesuai dengan
resepkemudian dikembalikan ketempatnya.

f. SOP Konseling OTC


1. menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat tersebut dan
sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut
2. menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut
3. apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien da memberikan
efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan
4. apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien
dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya,
5. menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut,bila ada
yang kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan dan
melengkapinya

g. SOP Konseling OWA


1. Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obattersebut
dan sudah berapa lama pasien mengalami gejala tersebut
2. Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obatkurang
sesuai untuk pasein maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien
3. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut
meliputi dosis, frekuensi, durasi,dan cara penggunaan; bila ada yang
kurang atau salah mak a farmasis wajib membenarkan dan melengkapinya
4. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat
tersebut
5. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien danmemberikan
efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan
6. Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk maka
sebaiknya dirujuk ke dokter
7. Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkankonsultasi
dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yangdijalani pasien.
h. SOP Konseling resep
1. Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien
2. Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakanpada
pasien tentang keluhan yang dialaminya
3. Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan
penggunaan obat tersebut
4. Memberikan innformasi pada pasien tentang aturan penggunaanobat
(dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan)
5. Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telahdisampaikan
untuk memastikan bahwa pasien telah paham danmengerti tentang aturan
penggunaan obat
6. Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan
cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan olehpasien terhadap efek
samping yang terjadi
7. Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup
berat dan mengganggu
8. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindariatau
yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset
9. Catat nama pasien dan no telp pasein
i. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang
1. Saat barang datang dari PBF cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan
barangnya (kecocokan tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no
batch dan tanggal ED)
2. Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak)
3. Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi
dengan no SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek
4. Faktur diambi 1 lembar untuk arsip apotek
5. Serahkan faktur kapada asisten apoteker yang sedang shift untuk diinput
dikomputer
6. Cocokkan harga yang sudah ada di komputer dengan harga yang tertera
pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak
7. Tandatangani faktur yang telah diinput di komputer
8. Hargai barangbarang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan
spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam lemari sesuai
dengan efek farmakologinya atau berdasarkan abjad.
9. Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masingmasing.

VIII. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan


Bangunan :
- Tanah dan bangunan : milik sendiri
- Bentuk bangunan : Gedung satu lantai
- Luas bangunan : 4 m x 4 m = 16 m2
- Luas tanah : 4m x 6 m = 24 m2
- Kondisi bangunan : permanen, lantai keramik, air PDAM, listrik dari
PLN
Perlengkapan :
Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan
- gelas ukur
- labu Erlenmeyer
- beker glass
- literan plastik 1 dan 2 liter
- corong
- timbangan dan anak timbangan (g/mg)
- thermometer
- mortir dan stamper
- spatel logam/tanduk plastik atau porselen
- batang pengaduk
- penangas air, kompor atau alat pemanas yang sesuai
- rak tempat pengeringan alat
Alat Perbekalan farmasi
- Botol berbagai ukuran
- Pot plastik berbagai ukuran
- Lemari pendingin
- Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
- Lemari untuk penyimpangan racun, narkotika, psikotropika dan bahan
obat yang berbahaya lainnya.
Wadah Pembungkus dan pengemas :
- Etiket
- kertas puyer
- sak obat
- wadah pengemas, dan pembungkus untuk penyerahan obat(tas plastik)
Alat Administrasi
- blanko pesanan obat
- blanko kartu stock obat
- blanko salinan resep
- blanko faktur dan blanko nota penjualan
- buku defecta
- buku Farmakope
- buku ISO atau MIMS
- buku pembelian
- buku penerimaan
- buku pembukuan keuangan
- buku pencatatan narkotik
- buku pesanan obat narkotik
- buku laporan obat narkotik
- buku pencatan penyerahan resep
- buku resep jika dokter akan beli obat
- kwitansi
- alatalat tulis dan kertas
Perlengkapan Lainnya
- alat pemadam kebakaran
- Perbekalan farmasi yang diperlukan
- Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA)
- Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas
- Alat kesehatan : master, perban, termometer, sarung tangan,perban,
alkes steril, perbekalan rumah sakit.
- Bahan baku
- Perlengakapan bayi
IX. Tenaga Kerja
Struktur Organisasi :

APA

AA

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 4 orang, dengan rincian sbb :

Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang


Asisten Apoteker : 1 orang

X. Aspek Modal dan Biaya


MODAL Rp 60.000.000,00
1. Kebutuhan Apotek
a. Perlengkapan Apotek
NO KEBUTUHAN APOTEK JUMLAH PLAN A PLAN B
1 BANGUN RUKO 1 Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
2 ALAT PEMADAM API 1 Rp 500.000
3 TEMPAT SAMPAH 2 Rp 50.000
4 TIMBANGAN MG 1 Rp 3.000.000
5 TIMBANGAN GRAM 1 Rp 3.000.000
6 TIMBANGAN DIGITAL 1 Rp 400.000 Rp 400.000
7 ETALASE OBAT (2 X 1,2) 2 Rp 3.200.000 Rp 3.200.000
8 ETALASE OBAT (2 X 2,3) 1 Rp 3.200.000 Rp 3.200.000
9 ETALASE OBAT (1,5 X 2,3) 1 Rp 3.000.000
10 RAK SINGLE GONDOLA 2 Rp 1.200.000
11 KULKAS FARMASI 1 Rp 3.000.000
12 LEMARI NARK & PSIKO 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
13 THERMIGROMETER 1 Rp 200.000
14 PENGUKUR SUHU 2 Rp 30.000 Rp 30.000
15 BLANKO PESANAN OBAT 200 LBR Rp 100.000 Rp 100.000
16 KARTU STOK 100 LBR Rp 50.000 Rp 50.000
17 SALINAN RESEP 100 LBR Rp 50.000 Rp 50.000
18 FAKTUR PENJUALAN 50 LBR Rp 100.000 Rp 100.000
19 NOTA PENJUALAN Rp 300.000 Rp 300.000
20 BUKU PENCATATAN OBAT Rp 10.000 Rp 10.000
21 BUKU KAS Rp 10.000 Rp 10.000
22 BUKU PEMASUKAN OBAT Rp 10.000 Rp 10.000
23 BUKU DEFECTA Rp 10.000 Rp 10.000
24 DAFTAR MUTASI OBAT Rp 2.000 Rp 2.000
25 SAK OBAT Rp 200.000 Rp 200.000
26 PEMBUNGKUS PLASTIK Rp 200.000 Rp 200.000
27 ETIKET Rp 100.000 Rp 100.000
28 WESTAFEL Rp 200.000 Rp 200.000
29 BUKU REFERENSI Rp 100.000 Rp 100.000
30 FORMULIR PIO
31 CATATAN PENGOBATAN PASIEN
32 BUKU CATATAN KONSELING
33 BUKU CATATAN PEMERIKSAAN
34 GELAS UKUR 50 ML 1 Rp 50.000 Rp 50.000
35 STAMFER DAN MORTIR BESAR 1 Rp 100.000 Rp 100.000
36 STAMFER DAN MORTIR KECIL 1 Rp 50.000 Rp 50.000
37 KERTAS PUYER 200 LBR Rp 100.000 Rp 100.000
38 SPATEL 2 Rp 20.000 Rp 20.000
39 SENDOK TANDUK 2 Rp 20.000 Rp 20.000
40 MEJA COUNTER 1 Rp 200.000 Rp 200.000
41 KURSI DUDUK 4 Rp 400.000 Rp 400.000
Rp 44.662.000 Rp 30.712.000

b. Biaya perizinan Rp. 1.000.000


c. Modal operasional (obat) Rp. 30.000.000
d. Cadangan modal Rp. 1.000.000
TOTAL Rp. 62.712.000
2. Rencana anggaran dan pendapatan dan belanja tahun ke-1 (RAPB tahun ke-1)
a. biaya rutin per bulan tahun ke-1
1. APA (1 orang) Rp 3.000.000
2. Asisten Apoteker (1 orang) Rp 1.000.000
Jumlah Rp 4.000.000
b. Biaya lain-lain
1. Biaya pemeliharaan ruko dan peralatan Rp. 500.000
2. Listrik,air, Rp. 200.000
Jumlah Rp. 700.000

Biaya keseluruhan per bulan Rp. 4.700.000


Biaya rutin tahun ke-1
Biaya rutin bulanan x 12 Rp. 56.400.000
THR Rp. 1.000.000
TOTAL biaya tahun ke-1 Rp. 57.400.000
3. Penjualan tahun ke-1
Pada tahun pertama diproyeksikan resep yang masuk 1 lembar per hari, perkiraan
harga rata-rata 20.000/lembar resep.
a) Penjualan obat resep tahun ke-1 (keuntungan 30%)
1 lembar x 26 hari x 12 bulan x Rp 20.000 Rp 6.240.000
b) Penjualan obat bebas (keuntungan 15 %)
26 hari x 12 bulan x Rp 300.000 Rp 93.600.000
c) Penjualan OWA (keuntungan 30%)
26 hari x 12 x Rp 200.000 Rp 62.400.000
JUMLAH Rp 162.240.000
4. Pengeluaran tahun ke-1
a) Pembelian obat resep
70% x Rp 6.240.000 Rp 4.368.000
b) Penjualan obat bebas
85% x Rp 93.600.000 Rp 79.560.000
c) Penjualan OWA
70% x Rp 62.400.000 Rp 43.680.000
d) Pengeluaran rutin tahun ke-1 Rp 21.400.000
JUMLAH Rp 149.008.000
Pengeluaran laba rugi tahun ke-1
a) Pemasukan tahun ke-1 Rp 162.240.000
b) Pengeluaran tahun ke-1 Rp 149.008.000
Laba kotor Rp 13.232.000
Pendapatan pajak (15%)
10% x Rp 30.000.000 Rp 3.000.000
15% x Rp 1.984.800 Rp 1.984.800
Total Rp 4.984.800
Laba bersih Rp 8.247.200

5. Perhitungan BEP tahun ke-1


1) Pay Back Period

Pay Back Period =

Rp 60.000.000
Pay Back Period =
Rp 37.545.200

= 1,59 tahun (1 tahun 7 bulan)


2) ROI (Return of Investment)

ROI (Return of Investment) = x 100%

162.194.500
ROI (Return of Investment) = x 100%
573.000.000

= 28,31 %
3) BEP (Break Event Point)
1
BEP (Break Event Point) = x biaya tetap
(1 )

1
BEP (Break Event Point) = 956.280.000 x Rp 98.050.000
(1 .. )

98.050.000
=
0,6689

= Rp 146.583.943,79 / tahun
4) Presentase BEP

Presentase BEP = 100%

98.050.000
Presentase BEP = 100%
Rp 1.248.000.000 98.050.000

Presentase BEP = 8,53 %


5) Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = % BEP x jumlah lembar resep per tahun
= 8,53 % x (25 x 26 hari x 12 hari)
= 665,34 lembar / tahun
= 55,445 lembar resep/bulan

Anda mungkin juga menyukai