Disusun Oleh :
1908020021
FAKULTAS FARMASI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dewasa ini,
mengingat makin banyaknya variasi penyakit, perubahan iklim yang ekstrim, serta
kondisi lingkungan yang telah banyak terkontaminasi. Masyarakat sendiri telah
bersikap kritis untuk memiliki kesadaran mengenai pentingnya kesehatan bagi
hidup mereka, bahkan telah menjadi kebutuhan primer. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut maka perlu dilakukan pembangunan khususnya dalam bidang
kesehatan yang meliputi fasilitas penunjang kesehatan serta sumber dayanya,
salah satunya adalah apotek.
B. Tujuan
1. Sebagai tempat pengabdian apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat.
3. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan
farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4. Rutin mengadakan penyuluhan tentang obat dan penyakit kepada
masyarakat sekaligus ajang pengenalan profesi apoteker setiap 2 bulan
terutama pada tahun pertama pembukaan apoteker.
5. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan sendiri
(swamedikasi).
6. Memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi
kesehatan kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan yang
tepat.
2. Segmentasi pasar
3. Targeting pasar
Strategi pertama yang digunakan yaitu menggunakan brosur dan
menyebarkannya, memasang iklan, dan spanduk. Dalam rangka
mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus,
sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek
Sehat dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang
baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain:
a. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang
dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain,
diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa
copie resep.
b. Mampu menyediakan jasa konseling secara gratis untuk pasien (patient-
priented)
c. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan
masih dalam wilayah sekitar apotek)
d. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang diberikan
merupakan terapi yang rasional dan nyaman bagi pasien.
e. Fasilitas yang menarik.yaitu ruang tunggu dibuat senyaman mungkin,
TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, koran dan tabloid
serta tempat parkir yang luas.
f. Kerjasama dengan praktek dokter setempat dan apotek lain.
g. Mengatasi masalah dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah
baru di masa yang akan datang.
h. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.
B. Aspek Lokasi
Nama apotek yang akan didirikan adalah Apotek “Aditya Farma”, terletak
di Jalan Pahlawan No. 14, Sanggreman, Rawalo, Banyumas. Alasan pemilihan
tempat ini adalah karena letaknya ditepi jalan dan merupakan lalu lintas yang
sangat padat dan banyak daerah perumahan juga lingkungan mahasiswa,
lokasi ini terlihat memiliki prospek yang bagus dimana banyak yang
berbondong-bondong mendirikan area perumahan dan pemukiman di daerah
sekitar lokasi ini, dan belum adanya usaha sejenis disekitar lokasi ini. Lokasi
apotek juga sangat mudah dijangkau kerena terletak di pinggir jalan raya dan
bisa dijangkau dengan berbagai kendaraan umum.
C. Aspek Sumber Daya Manusia
Apotek “Aditya Farma” dikepalai oleh seorang Pemilik Sarana Apotek
dan dibantu oleh Apoteker Pengelola Apotek dengan tugas dan wewenang
untuk mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan kefarmasian di
apotek. Apoteker Pengelola Apotek dalam melaksanakan tugasnya dibantu
oleh apoteker pendamping. Struktur organisasi yang jelas akan memudahkan
pembagian tugas serta memudahkan pengawasan, sehingga dapat
meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi.
Jam kerja Apotek Aditya Farma dibagi berdasarkan dua waktu kerja, yaitu
shift pagi (08.00 – 15.00 WIB)
shift sore (15.00 – 22.00 WIB).
Apotek Ssaf dioperasionalkan oleh:
Pemilik Sarana Apotek : 1 orang
Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
Apoteker Pendamping : 1 orang
Asisten Apoteker : 2 orang
Pembantu Umum : 2 orang
Akuntan : 1 orang
Kasir : 1 orang
Pengelola gudang : 1 orang
ALAT DAN PERBEKALAN YANG DIBUTUHKAN
10
Keterangan
1. Pintu masuk
9 2. RuangTunggu
3. Lemari pendingin minuman
4. Ruang Kasir
5. Etala se Obat Bebas
6. Ruang Racik obat
8
7 7. Ruang Konsultasi
8. Ruang Gudang
9. Toile t Wanita
10. Toile t Pria
11. Tempat parkir sepeda motor
12. tempat parkir mobil
5
2
11
5
4
3 2
1
12
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threats)
Modal diperoleh dari uang pribadi yaitu Rp. 100.000.000. Berikut adalah
perkiraan modal dan gaji karyawan yang diperlukan untuk apotek “Aditya
Farma”.
1. Modal = Rp 100.000.000
a) Modal tetap
- Bangunan (dihitung sewa) @8.000.000 8.000.000
- Perlengkapan apotek (counter dari kayu, 35.000.000
etalase kaca, lemari es, meja peracikan+rak
bahan baku, mesin telfon, kursi duduk, kursi
tunggu (panjang), meja, timbangan, AC,
printer, TV, kipas angin, komputer kasir,
alkes
- Biaya perizinan 2.000.000
b) Modal operasional 34.000.000
c) Cadangan modal 21.000.000
Total Rp 100.000.000
AA 2.500.000
Akuntan 650.000
Total Rp 8.350.000
Biaya lain-lain
BEP = 1 x131.300.000
1 – (Rp. 602.700.000,- / Rp. 795.600.000,-)
= 1 x Rp. 131.300.000
0,25
= Rp. 525.200.000,-/ tahun
= Rp. 43.766.666,- /bulan
4) Presentase BEP
% BEP = Biaya tetap x 100%
(Pendapatan-Variabel)
= Rp. 131. 300.000,- x 100%
(Rp. 795.600.000,- Rp. 602.700.000,-)
= 68,066%
5) Kapasitas BEP = presentase BEPx jumlah lembar resep tertahan
= 68,066%x (20x26x12)
= 4247 lembar/tahun
= 353 lembar/bulan
g. Target Penjualan
Ditetapkan 20%>BEP= 120% x BEP
= 120% x 525.200.000
= 630.240.000/tahun
= 52.520.000/bulan
= 1750,66/hari
h. HPP. Harga pokok penjualan = harga pokok pembelian
Margin ditetapkan 20 % HPP = (100% - margin) x target penjualan
= (100%-20%) x 630.240.00
= 0,8x 630.240.000
= 504.192.000
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil studi kelayakan, analisis pasar dan BEP. Dengan adanya
apotek ini maka apoteker dapat melaksanakan kerja profesinya. Dari hasil study
kelayakan menunjukkan Apotek “Aditya Farma” layak didirikan. Semoga
permohonan pendirian potek ini dapat diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2009. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Ganiswara, S.G., et al, 2003. Farmakologi dan Terapi, edisi ke-4 cetak ulang.
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Hartini, Y. S., dan Sulasmono, 2007. Apotek:Ulasan Beserta Naskah Peraturan
Perundang - Undangan Terkait Apotek Termasuk Naskah dan Ulasan
Permenkes tentang Apotek Rakyat. Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta.