Anda di halaman 1dari 4

COMMUNITY-AQCUIRED PNEUMONIA

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

RSWH/KME/PPK/004/XII/2017 00 1/4

Rumah Sakit
Wiradadi Husada
Banyumas

Tanggal terbit: Mengetahui:


Direktur RSU Wiradadi Husada
Desember 2017 Banyumas
PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS
dr. Dedi Adnan Fauzi, MM
NIPRS. 01.10.2017
Definisi Pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Pneumonia yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk. Sedangkan peradangan paru yang
disebabkan oleh nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik,
obat-obatan dan lain-lain) disebut pneumonitis.
Anamnesis Gambaran klinik biasanya ditandai dengan demam, menggigil, suhu tubuh
meningkat dapat melebihi 400C, batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-
kadang disertai darah, sesak napas dan nyeri dada.
Pemeriksaan Fisik Temuan pemeriksaan fisik dada tergantung dari luas lesi di paru. Pada inspeksi
dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas, pasa palpasi fremitus
dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara napas
bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang
kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.
Pemeriksaan a. Laboratorium: Darah lengkap, Sputum, GDS
Penunjang b. EKG usia >40 tahun
c. Rontgen thoraks (PA/ lateral)
Kriteria Diagnosis a. Memenuhi kriteria anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Hasil pemeriksaan laboratorium
Pada pemeriksaan labolatorium terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya
lebih dari 10.000/ul kadang-kadang mencapai 30.000/ul, dan pada hitungan jenis
leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan LED. Untuk
menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan
serologi. Kultur darah dapat positif pada 20-25% penderita yang tidak diobati.
Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia dan hikarbia,pada stadium lanjut
dapat terjadi asidosis respiratorik.
c. Gambaran radiologis
Gambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan "air
broncogram", penyebab bronkogenik dan interstisial serta gambaran kaviti. Foto
COMMUNITY-AQCUIRED PNEUMONIA
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

RSWH/KME/PPK/004/XII/2017 00 2/4

Rumah Sakit
Wiradadi Husada
Banyumas

toraks saja tidak dapat secara khas menentukan penyebab pneumonia, hanya
merupakan petunjuk ke arah diagnosis etiologi, misalnya gambaran pneumonia
lobaris tersering disebabkan oleh Steptococcus pneumoniae, Pseudomonas
aeruginosa sering memperlihatkan infiltrat bilateral atau gambaran
bronkopneumonia sedangkan Klebsiela pneumonia sering menunjukkan
konsolidasi yang terjadi pada lobus atas kanan meskipun dapat mengenai
beberapa lobus
Diagnosis Kerja Pneumonia Komunitas
Diagnosis Banding a. Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia)
b. Pneumonia nosokomial (hospital-acqiured pneumonia / nosocomial
pneumonia)
c. Pneumonia aspirasi
d. Pneumonia pada penderita Immunocompromised
Terapi a. Penderita rawat jalan
1. Pengobatan suportif / simptomatik
2. Istirahat di tempat tidur
3. Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
4. Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun panas
5. Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran
6. Pemberian antiblotik harus diberikan kurang dari 8 jam

a. Penderita rawat inap di ruang rawat biasa


1. Pengobatan suportif/ simptomatik
2. Pemberian terapi oksigen
3. Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit
4. Pemberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik
5. Pengobatan antibiotik harus diberikan kurang dari 8 jam

b. Penderita rawat inap di Ruang Rawat Intensif


1. Pengobatan suportif / simptomatik
2. Pemberian terapi oksigen
3. Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit
4. Pemberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik
5. Pengobatan antibiotik kurang dari 8 jam
6. Bila ada indikasi penderita dipasang ventilator mekanik
COMMUNITY-AQCUIRED PNEUMONIA
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

RSWH/KME/PPK/004/XII/2017 00 3/4

Rumah Sakit
Wiradadi Husada
Banyumas

Prognosis Quo Ad Vitam: bonam.


Quo Ad Functionam: dubia ad bonam.
Quo Ad Sanationam: dubia ad bonam.
Tingkat evidens -
Tingkat Rekomendasi -
Penelaah Kritis dr. Wahyu Mustadi, M.Kes., Sp.P.
Indikator Medis -
Kepustakaan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pneumonia Komuniti, Pedoman
Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia
COMMUNITY-AQCUIRED PNEUMONIA
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

RSWH/KME/PPK/004/XII/2017 00 4/4

Rumah Sakit
Wiradadi Husada
Banyumas

Anda mungkin juga menyukai