PEMBAHASAN
Setelah Penulis Melakukan “Asuhan Keperawatan Pada Ny. I dengan CVD Non Hemoragik
Di Unit Elisabeth Rumah Sakit Sint Carolus”. Dalam bab ini merupakan pembahasan dengan
membandingkan teori yang telah diperoleh tentang CVD dengan kelolaan pasien Ny. I yang
dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 18 September 2108 sampai dengan 21 September
2018 di ruang Elisabeth RS St Carolus. Penulis menemukan beberapa kesenjangan antara teori
dan data pengkajian dari pasien, Berikut ini penulis menguraikan kesenjangan-kesenjangan
tersebut dalam tahap-tahap proses keperawatan yang dilakukan pada pasien CVD melalui
evaluasi, yaitu :
1. Pengkajian
Pada saat penulis melakukan pengkajian penulis menggunakan pedoman pada format
pengkajian asuhan keperawatan penyakit dalam yang telah ada dan penulis tidak
keterangan yang diperlukan penulis. Dari pengkajian pada tanggal 18 september 2018
jam 19.15 WIB, didapatkan data dari pengkajian : data subjektif meliputi: keluhan
utama yang dirasakan klien sendiri adalah klien mengatakan kepala terasa pusing, jika
membuka mata seperti keliyengan, klien mengeluh tangan dan kaki kirinya
RR: 20 x/menit, terpasang infus Asering + Neurobion 5000 / 12 jam, hasil CT scan
Infark di cerebellum kiri & cortical occipital kiri area. Hasil pengkajian yang di
temukan penulis dalam melakukan pengkajian tanggal 18 september 2018 sesuai
dengan teori LeMon dkk (2017) tentang manifestasi klinik dari stroke adalah pusing,
klinik yang tidak ditemukan di pasien yaitu mengantuk, stupor atau koma,
Kehilangan sensori pada jari kaki dan tungkai, Inkontinensia urin, Nyeri pada wajah,
hidung atau mata, Kebas dan kelemahan pada wajah disisi yang terkena, Disfagia,
dan penurunan kesadaran. Sejauh saya bertugas dan ditempatkan di unit perawatan
yang sering saya temukan adalah kasus CVD non hemoragik yang letaknya di
cerebrum atau otak besar, dan kali ini saya mendapatkan kasu CVD non Hemoragic
pasien mengeluh pusing, dan kalau membuka mata keliyengan, sehingga keterbatasan
2. Diagnosa keperawatan
otak
miokard
dengan diagnosa keperawatan yang ada pada Ny. I dilanjutkan dengan intervensi,
2015).
Alasan diagnosa ditegakkan karena pada pasien ditemukan data subjektif: klien
mengatakan kepala terasa pusing, jika membuta mata seperti keliyengan, skala nyeri
4/10. Data objektif: TD: 170/90 mmHg, N: 60 x/menit, RR: 20 x/menit, CT-Scan:
Diagnosa ini menjadi prioritas pertama karena dapat menimbulkan banyak masalah.
kontraktilitas miokard
memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan
(NANDA, 2015).
aritmia ialah terjadinya kerusakan pada alat pacu jantung, di mana letaknya di
kompartemen atau juga disebut dengan atrium kanan. Inilah yang menyebabkan
stroke. Saat jantung tidak bisa memompa darah secara teratur dan merata, akan
membuat darah mengendap dan terhenti di satu tempat saja. Terhentinya darah ini
meskipun hanya dalam waktu milidetik saja bisa menyebabkan darah membeku.
perjalanan menuju arteri karotis atau ke otak dari jantung. Gumpalan ini
jaringan cerebral diangkat karena pada hasil pemeriksaan ECHO, EF masih 61%
Kekurangan volume cairan tubuh adalah kehilangan cairan tubuh yang disertai
kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relative sama (NANDA, 2015)
mengatakan badannya lemas, Turgor kulit elastis, pasien mempunyai riwayat DM,
GDS : 128 mg/dL, HBA1C : 7.9 % ( pengendalian kurang baik ), Terpasang infus
S/S Asering + neurobion 5000 dan Asering / 12 jam. Pada pasien penderita DM,
hiperglikemia. Ginjal tidak dapat menahan hiperglikemi ini, sehingga ginjal tidak
dapat menyaring dan mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darah. Ginjal tidak
dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar apabila konsentrasi
melalui urin (glukosuria). Ekskresi ini akan disertai dengan pengeluaran cairan
dan elektrolit yang berlebihan, yang disebut dengan diuresis osmotic. Kadar gula
pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya di dalam tubuh. Zat kompleks
pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka
aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju kulit dan saraf (Black, 2014).
(NANDA, 2015)
5 4
C. RENCANA KEPERAWATAN
otak
Intervensi yang penulis rencanakan untuk mengatasi diagnosa yang pertama dengan
keperawatan 2 x24 jam dengan kriteria hasil sebagai berikut: Mempertahankan atau
meningkatkan tingkat kesadaran, fungsi motoric dan sensorik, Tanda vital dalam
batas normal, keluhan pusing berkurang. Intervensi yang dilakukan: Monitor tanda –
tanda vital, Tinggikan bagian kepala tempat tidur 30◦, Monitor repon neurologis,
Observasi keluhan pusing, lemas, mual, dan muntah, Pertahankan tirah baring, beri
lingkungan yang tenang, Cegah mengejan saat defekasi atau menahan napas, Beri
oksigen tambahan sesuai indikasi, Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi :
kontraktilitas miokard
Intervensi yang penulis rencanakan untuk mengatasi diagnosa yang kedua dengan
tujuan agar tidak terjadi penurunan kemampuan pompa jantung setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1 x 24 jam dengan kriteria hasil : Tanda vital dalam batas
normal (Tensi 120/80 mHg, Nadi 60 – 100x/menit, irama teratur, toleransi terhadap
peningkatan aktifitas tanpa dyspnea, sinkop, atau sakit dada. Intervensi yang
mendapatkan terapi diuretic dan batasan cairan karena EF 61% ( masih dalam batas
normal).
Intervensi yang penulis rencanakan untuk mengatasi diagnosa yang ketiga dengan
tujuan pasien mempertahankan status cairan dalam tubuh setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1 x 24 jam dengan kriteria hasil : Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam
batas normal, Tidak ada tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran
mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan. Intervensi yang dilakukan :
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat, monitor status hidrasi kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat, observasi tanda vital, pantau kadar gula darah,
pantau nilai laboratorium, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat anti
Intervensi yang penulis rencanakan untuk mengatasi diagnosa yang ke empat dengan
dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR, Mampu
klien memilih aktivitas yang sesuai dengan kondisi, bantu klien untuk melakukan
aktivitas, beri kesempatan istirahat bagi pasien diantara waktu istirahat, ajarkan teknik
Rencana keperawatan diatas pada dasarnya sesuai dengan teori yang sudah ada, namun
D. IMPLEMENTASI
1. Implementasi yang dilakukan pada tanggal 18, 19, 20, 21 September 2018 untuk
dengan dokter pemberian terapi, Memberikan lingkungan yang tenang untuk pasien,
2. Implementasi yang di lakukan pada tanggal 18, 19, 20, 21 September 2018 untuk
menganjurkan pasien untuk istirahat, mengajarkan pasien teknik relaksasi : tarik napas
3. Implementasi yang di lakukan pada tanggal 18, 19, 20, 21 September 2018 untuk
E. EVALUASI
1. Evaluasi yang dilakukan penulis selama empat hari melakukan tindakan keperawatan
jaringan otak pa perbaikan perfusi jaringan dapat adekuat setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam dengan kriteria hasil sebagai berikut: Mempertahankan
atau meningkatkan tingkat kesadaran, fungsi motoric dan sensorik, Tanda vital dalam
batas normal dan, keluhan pusing berkurang. Pada hari ketiga penulis menemukan : S
: pasien mengatakan kepalanya masih terasa pusing, jika membuka mata masih
pasien tidur posisi semifowler, pasien berbicara dengan perawat sambil menutup
1,3,4,5,6,7,8 dilanjutkan.
2. Evaluasi yang dilakukan penulis selama empat hari melakukan tindakan keperawatan
dengan kriteria hasil : Tanda vital dalam batas normal (Tensi 120/80 mHg, Nadi 60 –
sinkop, atau sakit dada. Pada hari pertama penulis menemukan : S : Pasien
mengatakan sesak bila bergerak terlalu banyak, kepala terasa pusing, O : pasien
belum mau diberikan oksigen, menurut pasien sesaknya sudah hilang, A : Masalah
penurunan kemampuan pompa jantung masih terjadi, P : intervensi 1,2,3,4,5,6,7
dilanjutkan
3. Evaluasi yang dilakukan penulis selama empat hari melakukan tindakan keperawatan
status cairan dalam tubuh setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam dengan
kriteria hasil : Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal, Tidak ada tanda
tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa
haus yang berlebihan. Pada hari pertama penulis menemukan : S : pasien mengatakan
lanjutkan.
4. Evaluasi yang dilakukan penulis selama empat hari melakukan tindakan keperawatan
ini dikarenakan letak dari sumbatan yang mengenai otak kecil, sehingga keluhan
pusing dan keliyengan masih dirasakan pasien. Mampu melakukan aktivitas sehari -