Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 8 A

NAMA ANGGOTA :
1. WIJI LESTARI (04)
2. ROZA RIAN (31)
3. BERTY NILA AVENA (44)
4. SITI AIS NUR TARISA (47)
5. CANDRA S (58)

1. Seorang laki-laki 56 tahun MRS dengan keluahan nyeri dada menjalar ke leher dan
tembus punggung sejak 40 menit yang lalu, keluar keringat dingin, sesak, gelisah. Hasil
pemeriksaan ST elevasi di area inferior, RR 34x/mnt, TD 100/70 mmHg, N 88x/mnt,
akral dingin, CRT 4 dtk, sianosis. Klien didiagnosa Penyakit Jantung Koroner. Apa jenis
penyakit jantung koroner yang terjadi pada klien
Jenis penyakit tersebut yaitu Infark Miokard Akut.Infark miokard akut atau acute
myocardial infarction merupakan kejadian nekrosis miokard yang disebabkan oleh
sindrom iskemik tak stabil. Infark miokard akut (IMA) disebabkan kerusakan ireversibel
pada otot jantung akibat pasokan oksigen yang kurang. Keberadaan infark miokard dapat
mengganggu fungsi sistolik maupun diastolik, dan meningkatkan risiko aritmia pada
pasien.Berdasarkan kasus diatas sesuai dengan keluhan yang dialami pasien pertama kali
adalah nyeri dada yang menjalar keleher dan tembus pungung ,serta keluar keringat
dingin ,sesak gelisah , berdasarkan ciri tersebut mengacu pada Infark Miokard Akut
ditambah dengan adanya pemeriksaan ST elevasi di area inferior sehingga dapat
dikatakan sebagai penyakit Infark Miokard Akut.

2. Seorang laki-laki 56 tahun MRS dengan keluhan nyeri dada tembus punggung sejak 1
jam yang lalu. Klien memegangi dadanya, ekspresi wajah kesakitan, keluar keringat
dingin, gelisah. Hasil pemeriksaan ST elevasi , RR 26x/mnt, TD 100/70 mmHg, N
88x/mnt, akral dingin. Apa masalah keperawatan yang terjadi pada klien
Masalah keperawatan tersebut adalah Penurunan curah jantung. Berdasarkan kasus
diatas pasien tampak nyeri dan kesakitan serta gelisah ,dan berdasarkan pada
pemeriksaan TTV :RR 26x/mnt,TD 100/70 MmHg,N 88x/mnt.Tanda tersebut mengacu
pada masalah keperawatan yaitu Penurunan curah jantung.
Penurunan curah jantung yaitu ketidakadekuetan jantung memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.biasanya hal tersebut terjadi karena adanya
Penyebab seperti:
1. Perubahan irama jantung.
2. Perubahan frekuensi jantung.
3. Perubahan kontraktilitas.
4. Perubahan preload.
5. Perubahan afterload.
Faktor-faktor tersebut akan menyebabkan terjadinya Risiko penurunan curah jantung
berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi ventrikel atau
rigiditas ventrikuler, iskemia miokard.
3. Seorang pasien laki-laki berumur 48 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri
dada. Nyeri terjadi saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat. Diagnosa Medis Angina
Pektoris Stabil. Saat ini pasien dianjurkan untuk istirahat total. Apa rasional tindakan
“istirahat” pada kasus di atas .
Rasional pada kasus diatas adalah Mengurangi Kemampuan Kontraksi
Jantung.dikarenakan pasien merasakan nyeri ketika beraktivitas,selain itu pasien juga
mengatakan nyeri akan berkurang saat istirahat oleh karena itu pasien dianjur untuk
banyak istirahat dengan istirahat beban jantung untuk memompa darah keseluruhan tidak
akan keberatan atau terbebani atau kontraksi jantung menjadi berkurang sehingga rasa
nyeri tersebut dapat berkurang dengan beristirahat yang cukup.

4. Seorang laki-laki berumur 50 tahun, datangberobat ke RS dengan keluhan kelelahan ,


badan bengkak, hasil pemeriksaan didapatkan odema seluruh tubuh, RR 24x/mnt, tampak
kelelahan, keluar keringat dingin. Apa kemungkinan penyakit yang diderita klien...
kemungkinan penyakit yang diderita klien adalah Gagal Jantung Kanan. Gagal jantung
merupakan ketidak mampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen sehingga metabolism mengalami
penurunan. Untuk mengetahu apakah termasuk kedalam gagal jantung kanan atau kiri
adalah dengan melihat tanda-tanda yang dirasakan atau yang terlihat pada klien. Pada
hasil pemeriksaan Nampak odema pada seluruh tubuh, yang menjadi ciri khas dari
penyakit gagal jantung kanan. Sehingga jawaban yang tepat menurut saya kemungkinan
penyakit yang diderita klien adalah Gagal jantung kanan.

5. Seorang wanita berumur 50 tahun kiriman Puskesmasmasuk rumah sakit dengan


diagnose Decompensatio Cordis Sinistra. Klien mengalami sesak dan perawat sudah
mengatur klien dalam posisi semi fowler. Apakah tujuan posisi semi fowler pada klien...
Mengurangi oedema paru. Tujuan dari pemberian posisi semi fowler itu sendiri yaitu
untuk Menurunkan Oedem Paru. Gangguan kebutuhan istirahat tidur pada klien gagal
jantung kongestif disebabkan karena sesak napas, maka tindakan yang tepat menggurangi
sesak napas adalah memposisikan pasien pada posisi semi fowler. Pemberian posisi semi
fowler adalah untuk menurunkan konsumsi oksigen dan meningkatkan ekspansi paru
yang maksimal, serta untuk mengatasi kerusakan pertukaran pertukaran gas yang
berhubungan dengan perubahan membram kapiler alveolus (Doenges, 2000). Sesak nafas
akan berkurang, dan akhirnya kebutuhan dan kualitas tidur klien terpenuhi sehingga
proses perbaikan kondisi klien lebih cepat(Supadi,2008).

6. Seorang wanita berumur 50 tahun telah dirawat selama 7 hari di RS dengan diagnosa
Gagal Jantung Kongestif. Klien diperbolehkan pulang. Apa HE yang diberikan kepada
klien dan kelurganya sebelum keluar dari rumah sakit... Salah satu diet yang dianjurkan
pada pasien yang didiagnosa gagal jantung kongesif adalah Diet Rendah Garam karena
mineral meneybabkan tubuh menahan air dan mendorong cairan tambahan kedalam
pembuluh darah,Jelas Doukky. Secara fisiologis, asumsi ini masuk akal, kata Dr Clyde
Yancy, kepala kardiologi di Northwestern Univerity Feinberg School of Medicine di
Chicago, pasien gagal jnatung berjuang mengatasi retensi cairan karena hati mereka
berdetak terlalu lemah untuk melawan gaya gravitasi, sehingga darah dan air dapat
mengganggu paru-paru dan kaki mereka, menurut US National Institutes of Health,
garam juga meningkatkan tekanan darah, menurut Ammerican Heart Association, dan
tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko penyebab penyakit jantung. Tetapi teori
tersebut setelah dibuktikan banyak pasien yang sekarat atau dirawat inap ketika
mengikuti diet rendah sodium(garam) , doukky berteori, bahwa memotong asupan garam
mungkin melemparkan volume cairan kegagalan pasien jantung rusak, dengan
konsekuensi yang berpotensi berbahaya. “mungkin, pembetasan asupan sodium dapat
menyebabkan kontraksi volume cairan di dalam tubuh. Hal ini mungkin mengaktifkan
hormon tertentu yang beerfungsi untuk memperthankan keberadaan cairan tersebut.
Hasilnya, proses pasien mengalami gagal jantung lagi menjadi semakin cepat.”Katanya
(KOMPAS.COM)

Pasien gagal jantung juga dianjurkan untuk diet yang dianjurkan pasien gagal jantung
adalah diet rendah natrium, karena pembatasan natrium ditujukan untuk mencegah,
mengatur dan mengurangi edema seperti pada hipertensi dan gagal jantung. Dalam
menentukan aturan, sumber natrium harus spesifik dan jumlahnya perlu diukur dalam
miligram. Kesalahan yang sering terjadi di masyarakat disebabkan akibat slah
penerjemhan dari garam ke natrium. Harus diingat bahwa garam itu tidak 100% natrium.

7. Seorang pria berumur 50 tahun, MRS dengan keluhan kepala terasa sangat pusing dan
berat, mau pingsan, penglihatan agak kabur, mual dan muntah. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tensi 200/110 mmHg nadi 115x/mntdan ireguler, RR 26x/mnt, suhu 37 .
Terdapat riwayat keluarga dengan hipertensi dan klien selama ini tidakpernah menderita
penyakit berat yang mengharuskan rawat inap. Apa masalah keperawatan yang terjadi
pada klien

Jawab : Menurut pemeriksaan ttv pada kasus diatas dan juga keluhan pasien, didapatkan
pemeriksaan bahwa tekanan darahnya tidak normal, pasien juga mengatakan bahwa
kepalanya sangat pusing, berat sampai mau pingsan. Hal ini akan mengakibatkan
terganggunya rasa nyaman (nyeri) sehingga pasien juga tidak bisa tidur karena tekanan
darahnya tinggi dan mengakibatkan kepalanya menjadi pusing.

8. Seorang wanita berumur 35 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan lemah, letih, lesu,
lelah,(terutama saat beraktivitas), mata berkunang-kunang, telinga berdenging dan
pusing. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8 mg/dl. Diagnosa medis Anemi
defisiensi besi. Apa masalah keperawatan utama pada klien

Jawab : Anemi Defisiensi Besi adalah salah satu jenis anemia yang terjadi akibat tubuh
kekurangan zat besi. Kondisi ini akan mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah
dalam tubuh, hal ini lah yang menyebabkan pasien lemas, mudah lelah bahkan pusing.
Sehingga pasien akan mengalami masalah Intoleransi Aktivitas. Intoleransi aktivitas
adalah ketidakcukupan energy untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Karena pada saat
tubuh sedang mengalami kekurangan zat besi, tubuh kita tidak bisa memproduksi
haemoglobin yang cukup sehingga sel darah merah kekurangan haemoglobin, akibatnya
adalah pasokan oksigen dalam darah berkurang dan tubuh tidak mendapat oksigen yang
cukup.
9. Seorang wanita umur 19 tahun masuk rumah sakit dengan diagnosa Anemi. Klien
mengalami gangguan nutrisi. Salah satu tindakan perawat adalah menganjurkan klien
tidak minum sebelum makan. Apa rasional tindakan tersebut

Jawab : Karena pasien mengalami gangguan nutrisi maka bisa dikatakan juga bahwa
pasien susah makan, sehingga perawat menganjurkan agar pasien tidak minum sebelum
makan. Mengapa tidak diperbolehkan minum sebelum makan, karena untuk mencegah
lambung penuh apabila lambung sudah penuh maka pasien sudah kenyang dan tidak
nafsu makan.

10. Seorang Perawat Pelaksana melakukan pemeriksaan fisik thoraks pada pasien,
pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara perkusi pada area thoraks anterior, secara umum
didapatkan hasil dalam batas normal. Hasil pemeriksaan fisik thoraks sinistra anterior
sesuai kasus tersebut adalah
Jawab :
Thoraks sebelah kanan
Intercosta 7-8 pekak(karena ada hati)
Thoraks sebelah kiri
Intercosta 4-5 pekak/sonor (area jantung)
Pembahasan :
Perkusi yaitu membandingkan bunyi perkusi area thoraks anterios kanan dan kiri secara
berurutan yang bertujuan untuk
a. Menentukan batas paru-hepar
Perkusi dilakukan disepanjang garis midklavikula dextra. Batas paru hepar ditentukan
setelah terjadi perubahan suara dari sonor ke pekak

b. Menentukan batas paru dan lambung


Perkusi dilakukan disepanjang garis axilla anterior sinistra. Batas paru-lambung
ditentukan setelah terjadi perubahan suara dari sonor ke timpani
(secara normal : batas paru-lambung orang Indonesia berada di Intercostae VII
atau Intercostae VIII )

c. Menentukan batas peranjakan paru


Perkusi dilakuka dibatas paru-hepar . setelah pasien diminta untuk menahan nafas, batas
paru-hepar yang semula berbunyi perkusi “pekak” akan berganti menjadi “ sonor” .
perkusi dilanjutkan sampai ditemukan batas paru-hepar yang baru, kemudian tentukan
seberapa besar batas peranjakan paru
( secara normal : batas peranjakan paru adalah 2 cm atau sebesar 2 jari orang
dewasa )

11. Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke IGD keluarganya dengan keluhan
nyeri dada sebelah kiri.Hasil pengkajian diperoleh data: nyeri terjadi secara tiba - tiba dan
leher sepert tercekik, pasien terlihat pucat, lelah, mual, nadi 124x/menit, pernafasan
28x/menit, hasil pemeriksaan EKG :gelombang T terbalik. Apa prioritas tindakan yang
dilakukan perawat?
Jawab :
 Prioritas tindakan yang dilakukan perawat adalah dengan Tujuan tatalaksana di IGD adalah
mengurangi atau menghilangkan nyeri dada, mengidentifikasi cepat pasien yang merupakan
kandidat terapi reperfusi segera, triase pasien risiko rendah ke ruangan yang tepat di rumah
sakit dan menghindari pemulangan cepat pasiendengan STEMI.
 Pasien dengan IMA harus terus dipantau oleh elektrokardiografi.Perawat memantau lewat
monitor semua aktifitasnya yang merugikanpasien karena kematian terjadi paling sering dalam
24 jam pertama. Kegiatan fisik pasien harus dibatasi paling sedikit 12 jam, dan rasa sakitdan /
atau kecemasan harus diminimalkan dengan analgesik yang sesuai

Terapi Awal

Tata laksana awal IMA mengikuti alur tata laksana acute coronary syndrome atau sindrom
koroner akut. Penanganan didahului pemeriksaan awal dan anamnesis yang mengarah kepada
angina pektoralis tipikal.

 Aspirin : Bila kecurigaan adanya infark kuat, maka pasien perlu segera
mendapatkan tablet kunyah aspirin 160−325 mg peroral, sebagai agen
antitrombotik.[1,3,7,10]
 Oksigen : Suplementasi oksigen juga perlu diberikan pada pasien dengan saturasi
oksigen <94%, yaitu sebanyak 4 liter/menit.[1,3,7,10]
 Nitrogliserin :Penanganan angina dapat dilakukan dengan pemberian nitrogliserin bila
keadaan pasien memungkinkan, yaitu hemodinamik stabil, tidak ada kecurigaan infark
ventrikel kanan, dan tidak ada riwayat mengonsumsi obat disfungsi ereksi seperti
sildenafil
 Morfin :Bila nyeri tidak berkurang dengan nitrogliserin atau pada pasien yang tidak
memungkinkan dengan pemberian nitrogliserin, maka nyeri dapat diatasi dengan
pemberian analgesik opioid berupa morfin. Morfin diberikan dengan dosis 2–4 mg, dan
dapat diulangi 5–15 menit kemudian bila nyeri tidak berkurang. Dosis maksimal adalah
pemberian total 20 mg. Pemberian morfin perlu dilakukan dengan pemantauan
hemodinamik, karena morfin dapat menyebabkan konstriksi vena, bradikardi, hingga
blok jantung.[1,3,7,10]

12. Seorang pasien perempuan berusia 61 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan sakit kepala dan leher bagian belakang terasa tegang. Hasil pengkajian diperoleh
data : nadi 100x/menit, pernafasan 20x/menit, tekanan darah 160/100 mmHg, hasil
pemeriksaan laboratorium cholesterol total 220 mg%, LDL, Trigliserit, HDL

Apa data faktor risiko yang perlu dikaji lebih lanjut?


Jawab : Resiko penyempitan pembuluh darah

Pembahasan :

penyumbatan pembuluh darah terjadi karena adanya penumpukan lemak. Jika terjadi di
pembuluh darah arteri, maka aliran oksigen tidak terdistribusi dengan baik.

 Penyumbatan pembuluh darah arteri

Disebabkan oleh gangguan aliran darah bersih dari jantung ke organ lain. Penyumbatan
pembuluh darah ini bisa terjadi di leher, pembuluh darah otak, pembuluh koroner
jantung, pembuluh darah kaki, hingga semua pembuluh darah. Penyumbatan pembuluh
darah di arteri berisiko terkena stroke saat penyumbatan terjadi di leher dan otak,
sedangkan penyumbatan di kaki bisa menyebabkan seseorang akan diamputasi.

 Penyumbatan pembuluh darah vena

Disebabkan oleh gangguan aliran darah dari seluruh organ menuju jantung, umumnya
terjadi karena ada tumor yang menghimpit vena. Lokasi penyumbatan terletak pada leher
sehingga menimbulkan bengkak pada area sekitar leher.

Faktor penyebab penyumbatan pembuluh darah arteri maupun vena sama, yaitu
kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, gula darah tidak terkontrol, obesitas, dan
merokok.

13. Pasien perempuan berusia 45 tahun datang diantar keluarga ke Poliklinik untuk kontrol rutin.
Hasil pengkajian di dapatkan data pasien mengeluh jantung berdebar - debar, sesak nafas,
terutama bila beraktivitas. Riwayat menderita CHF 2 tahun yang lalu.

Apa saran yang diberikan di rumah agar sesak nafas tidak memberat?

JAWABAN :

Dari kasus diatas, maka saran yang sebaiknya di berikan yaitu :

a. Anjurkan beraktivitas sesuai toleransi


b. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
c. Anjurkan berhenti merokok
d. Anjurkan kepada keluarga pasien untuk memberikan dukungan emosional dan
spiritual
e. Posisikan pasien semi-Fowler atau Fowle atau posisi nyaman
14. Pasien laki - laki berusia 45 tahun di rawat di bangsal penyakit dalam dengan keluhan
jantung berdebar - debar, sesak nafas. Sesak nafas memberat bila beraktivitas. Hasil
pengkajian di dapatkan data : tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi nadi 100x/ menit,
frekuensi nafas 24x/menit, pasien terpasang kateter tetap.

Apa masalah keperawatan utama pasien tersebut?

JAWABAN : Dari kasus diatas didapatkan data, Tekanan Darah : 100/80 mmHg,
frekuensi nadi 100 x/menit, RR 24x/menit. Jadi dapat disimpukan Masalah utama pasien
tersebut adalah

a. Pola napas tidak efektif,


karena terjadi sesak napas akibat penurunan energi dan posisi tubuh yang menghambat
ekspansi paru ketika pasien sedang melakukan aktivitas.
b. Gangguan Kenyamanan,
ketika pasien merasakan sesak, maka pada saat itu pula pasien tidak merasakan
kenyamanan bernapas seperti biasa.

15. Seorang pasien laki-laki berusia 65 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan diare
sudah 10 x dengan b.a.b cair, muntah - muntah sebanyak 5 kali. Hasil pengkajian diperoleh
data : pasien gelisah, kesadaran somnolen, frekuensi nadi 110x/menit, tekanan darah 90/50
mmHg, kulit dingin.

Apa data prioritas yang perlu dikaji lebih lanjut pada pasien tersebut?

JAWABAN : Dari kasus diatas, maka data prioritas tambahan yang perlu dikaji lebih lanjut
yaitu

a. Nyeri abdomen
b. Kelembapan membrane mukosa
c. Turgor kulit
d. Konsistensi usus
e. Suara peristaltic

Anda mungkin juga menyukai