Anda di halaman 1dari 21

FARMAKOTERAPI I

KELOMPOK 2 :

BELLA EKA PUTRI SF21207


DHEA CLASIA SF21208
EKA SETYORINI SF21209 JANTUNG ISKEMIK
EKA TRI AFRITANI SF21210
EVIE HERDIYANA SF21211
HAIRUNNISA SF21212

PROGRAM STUDI S1 FARMASI ALIH JENJANG


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO LESTARI
JANTUNG ISKEMIK

PENGERTIAN
Jantung iskemik atau Ischaemia Heart Disease yaitu suatu keadaan berkurangnya
pasokan darah pada otot jantung yang menyebabkan nyeri di bagian tengah dada
dengan intensitas yang beragam dan dapat menjalar ke lengan serta rahang.  Lumen
pembuluh darah jantung biasanya menyempit karena plak ateromatosa.

Penyebab biasanya ada penumpukan plak, hal ini menyebabkan arteri coroner
menyempit, membatasi aliran darah ke jantung.
METODE SOAP

SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLAN

Data yang didapat dari Data yang didapat dari


pasien terhadap apa yang pasien dengan pengamatan
dirasakan pasien, namun yang memiliki parameter
tidak memiliki parameter yang valid.
yang valid.
KASUS 1

Seorang pasien bernama Tn. S usia 46 tahun tinggi badan 151 cm berat badan 54 kg mengeluhkan sesak
nafas terus menurus selama 2 bulan dan memberat selama 4 hari sebelum berobat ke rumah sakit, selama 3
tahun Tn. S rutin memeriksakan diri ke poli jantung diagnosa pasien terkena Heart failure, CAD 3VD iskemik
lateral decomp cordis dengan keluhan utama sesak nafas. Diketahui riwayat keluarga pasien ayah beliau
meninggal karena serangan jantung pada usia 65 tahun, dan adik kandung laki-laki terkena serangan jantung
pada usia 30 an. Hasil berobat 4 hari terakhir dan cek lab :
01. SUBJECTIVE

Riwayat keluarga pasien ayah beliau meninggal karena serangan jantung pada usia 65 tahun, dan
adik kandung laki-laki terkena serangan jantung pada usia 30 an.
02. OBJECTIVE
Data Pemeriksaan Laboratorium
Identitas pasien :
• Nama pasien : Tn. S
• Usia : 46 tahun
• Tinggi badan : 151 cm
• Berat badan : 54 kg

Data Pemeriksaan Tanda Vital Pasien


03. ASSESMENT

Catatan Terapi Pasien


04. PLAN

Rekomendasi kepada dokter


• Terapi heart failure sesuai guideline agar mencapai goal terapi yaitu Captopril sampai 50 mg Spironolakton sampai
50 mg.
• Titrasi dosis Bisoprolol sampai dosis optimum HF, goal terapi Bisoprolol sampai 10 mg.
• Monitoring kadar kalium dalam darah, goal terapi kadar normal (3,6 - 5,5).

 Jangan mengkonsumsi obat lain tanpa sepengetahuan dokter. Konsultasikan kepada dokter, apabila anda
mengonsumsi obat lain.
 Lakukan monitoring tekanan darah, asupan karbohidrat dan lemak jenuh (<7% dari total kalori).
KASUS 2

 
Seorang pasien bernama Ny. R berusia 40 Tahun
sebagai IRT memiliki keluhan badan lemas, sesak hari,
kaki bengkak serta riwayat penyakit diabetes melitus,
penyakit jantung koroner, hipertensi. Diagnosa pasien
hypertensive heart failure
01. SUBJECTIVE

Pasien mengalami sesak nafas dan rasa lelah, retensi cairan. Pasien Ny R memiliki
riwayat penyakit diabetes, penyakit jantung koroner, dan hipertensi.
02. OBJECTIVE
Data Laboratorium
Identitas Pasien
• Nama : Ny R
• Usia : 40 Tahun
• Pekerjaan : IRT

Data Klinik
03. ASSESMENT

Diagnosa : gagal jantung karena hipertensi. Gagal jantung merupakan ketidak mampuan jantung untuk
memompakan cukup darah ke seluruh tubuh, dimana otot jantung berusaha lebih untuk memompakan darah
sehingga otot jantung menjadi lemah.

Manifestasi klinik : manifestasi gagal jantung yang utama, sesak nafas dan rasa lelah, retensi cairan, yang
menyebabkan kongesti paru dan edema perifer. Pasien Ny R memiliki riwayat penyakit diabetes, pjk, dan
hipertensi. Hyperglikemia menyebabkan peningkatan resiko terhadap penyakit jantung koroner, kadar glukosa
yang meningkat dalam waktu yang cukup lama menyebabkan terjadinya penumpukan glikoprotein. Penumukan
yang tidak normal dari glikoprotein yang terletal pada dinding pembuluh darah koroner dapat mengakibatkan
perubahan struktur dan fungsi arteri tersebut menyebabkan aliran darah ke otot jantung mengalami penurunan.
03. ASSESMENT

Pada pasien Ny. R mengalami kelainan pada jantung akibat hipertensi yaitu hypertrofi ventrikel kiri. Hal ini merupakan
adaptasi otot jantung terhadap peningkatan terhadap beban kerja jantung. Pada keadaan hypertensi yang terus
menerus tanpa terjadi penurunan, pekerjaan otot jantung berkontrasi menjadi lebih berat. Hypertrofi miokardium
ventrikel kiri karena ventrikel kiri menyangga beban paling berat dalam kerjanya memompa darah ke seluruh tubuh. Untuk
mengatasi tahanan perifer yang meningkat, ventrikel kiri mengalami hypertrofi. Dengan bertambanya masa otot
jantung, sedangkan pasokan oksigen tetap maka terjadilah keadaan iskemik yang relative pada otot jantung.
Daya kekuatan otot jantung menjadi berkurang dilatasi ventrikel kiri sebagai usaha dari jantung untuk
berkompensasi terhadap keadaan tersebut. Dekompensasi jantung kiri dan bila hal itu berlanjut dilatasi ventrikel
kanan jantung kanan pun mengalami dekompensasi dimana hypertensi ini yang membuat pasien juga
mengalami penyakit jantung koroner.
Sesak : sesak hanya terjadi pada hari pertama karena otot jantung bagian kiri yang bertugas menerima darah
dari paru-paru dan memompa darah keseluruh tubuhmenjadi lemah dan lama kelamaan darah yang berisi O2
menumpuk di jantung atau berakumulasi sehingga menumpuknya cairan di jantung dan terjadilah sesak napas.
04. PLAN

• Infus NS: mengganti elektrolit dan cairan yang hilang di intravaskuler.


• Ventolin nebul: Ventolin adalah obat yang digunakan untuk mengobati saluran nafas menyebabkan terjadi
bronkodilatasi. Pasien Ny. R mengkonsumsi obat ini untuk mengatasi sesak napas.
• Furosemid: (sort acting: 4-6 jam. Penggunaan diuretika lengkungan pada jangka panjang ternyata lebih ringan efek
antihipertensinya maka hanya digunakan bila ada kontraindikasi untuk tiazid. Pasien Ny. R menggunakan obat ini
dengan pengunaan jangka panjang untuk mengobati edema dan sedikit efek antihipertensi.
• Spironolakton: Spironolakton merupakan obat golongan diuretika penghemat kalium (antagonis aldosteron). Pasien
Ny. R memiliki kadar kalium normal sehingga penggunaan obat ini berfungsi untuk menjaga kadar kalium pada saat
digunakan dengan diuretika lengkugan. Pasien Ny. R mengunakan obat ini untuk menurunkan tekanan darah tinggi,
meringankan gagal jantung, dan membuang cairan tubuh berlebih (edema).
• Dobutamin: merupakan obat ionotropik yang paling sering digunakan untuk menunjang sirkulasi
dalam jangka Cardiect pendek pada gagal jantung yang parah.
04. PLAN

• Valsartan: valsartan merupakan golongan antagonis angiotensi II (ARB). Sebenarnya ARB memiliki efek yang
hampir sama dengan ACE inhibitor yang juga merupakan salah satu golongan obat untuk menangani
tekanan darah tinggi. Hanya saja, cara kerja kedua golongan obat ini berbeda dimana berlawanan dengan
penghambat ACE, zat ini tidak menghambat enzim ACE yang merombak angiotensin I menjadi
angiotensin II melainkan memblok reseptor AT2 dengan efekvasodilatasi.
• ISDN (isosorbide dinitrate): Obat ini bekerja dengan melebarkan pembuluh darah agar aliran darah ke
otot jantung lancar.
• Insulin actrapid 4 u: sediaan ini terdiri dari insulin tunggal biasa. Mulai kerjanya dalam 30 menit (injeksi
subkutan) mencapai puncaknya 1 - 3 jam kemudian bertahan 7 - 8 jam.
• Novomix 30: Insulin Aspart 30% - Protamine crystallisedInsulin Aspart 70% : 300 U. penyerapan dan profil
aktivitasnya serupa dengan insulin lispro. Insulin lispro: jika disuntikan secara subkutis, obat cepat terurai menjadi
monomer - monomer dan langsung diserap dengan awitan kerja 5-15 menit dan aktivitas puncak dalam 1 jam
KASUS 3

Pasien wanita bernama Ny. L, 62 tahun, datang dengan keluhan nyeri dada sejak 4 jam SMRS. Nyeri dada
sebelah kiri menjalar ke leher dan punggung, terasa seperti ditimpa beban berat. Nyeri dada seperti ini
sering hilang timbul sejak 1 tahun SMRS dan mereda bila beristirahat. Nyeri saat ini dirasa memberat sejak
4 jam SMRS. Sesak nafas, Keringat dingin, mual, dada berdebar-debar, pingsan/sinkop, sejak 2 tahun
SMRS, pasien mempunyai hipertensi dan tidak teratur minum obat. Pasien sudah 2 kali dirawat di RS
Bhineka, saat itu pasien sedang tidak teratur minum obat, dirawat karena muka bengkak dan sesak napas,
diberikan obat Captopril 3x25 mg, Simart 2 1x1, Aldecto 1x25 mg, Lasix 1x1, Ascardia 1x1. Orthopnea -
PND - DOE +. Kebiasaan merokok, menopause, riwayat Diabetes mellitus disangkal. Riwayat darah tinggi,
Diabetes mellitus, penyakit jantung dalam keluarga disangkal.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan pasien tampak sesak, pernapasan 40x/menit, auskultasi paru terdapat
rhonki basah halus basal paru (+/+). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb: 8,9 g/dL, Ht: 28 %,
CKMB: 50 U/l, Troponin T: 0,1 ng/ml, BUN: 20,09 mg/dl; EKG didapatkan QRS rate 103x/menit, aksis LAD,
gelombang P morfologi normal, durasi 0,08 detik, PR interval 0,16’’, kompleks QRS durasi 0,06’’, ST elevasi
V2-V5, Q patologis V3-V4; pada foto torax didapatkan CTR 60%, segmen aorta elongasi, apex lateral
downward.
01. SUBJECTIVE

Nyeri dada sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Nyeri dada juga muncul jika
banyak pikiran. Pasien tidak ada kebiasaan merokok. Pasien tidak merasa cepat haus/lapar
ataupun terbangun untuk BAK di malam hari. Saat ini pasien sudah tidak menstruasi lagi.
Pasien belum pernah operasi jantung sebelumnya. Makanan belum dijaga.
02. OBJECTIVE
Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang, tampak sesak
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 100x/menit, reguler, isi kurang, equal
Nafas : 40x/menit, reguler, kedalaman cukup
Suhu : 36,5 ⁰C (aksila)
Usia >65 tahun Tekanan Darah : 117/82 mmHg Kesan gizi baik
Tekanan darah sistolik <100 mmHg Kepala : deformitas (-). Rambut hitam, tidak mudah dicabut, dan tersebar
Frekuensi nadi >100x/menit merata. Nyeri tekan sinus (-)
Killip kelas II-IV : 2 ST elevasi anterior atau Mata : deformitas (-), ptosis (-), eksoftalmus (-), enoftalmus (-), xanthelasma
LBBB -/-, pupil isokor, refleks pupil langsung (+ /+ ), refleks pupil tidak langsung
Riwayat diabetes, hipertensi, atau angina (+/+), konjungtiva anemis (+/+). sklera ikterik (-/-).
Berat badan <67 kg Hidung : deformitas (-), sekret (-), deviasi septum nasal (-), pernafasan cuping
Waktu sampai mendapat pengobatan >4 hidung (-)
jam Mulut : lidah basah, tidak hiperemis. Stomatitis (-). T1-T1. caries dentis (-)
Telinga : deformitas (-), serumen (-/-)
Leher : Trakea di tengah. JVP 5-2 cmH2O, KGB leher tidak teraba KGB : KGB
supraklavikula tidak teraba KGB intraklavikula tidak teraba KGB axila tidak
teraba KGB inguinal tidak diperiksa
Kulit : kecoklatan
03. ASSESMENT

• Dekskripsi nyeri: lokasi nyeri dada di sebelah kiri, menjalar ke leher dan punggung, terasa seperti ditimpa
beban berat.
• Dapat disimpulkan nyeri dada pada pasien ini → nyeri dada tipikal.
• Didapatkan juga gejala otonom pada pasien ini berupa keringat dingin, mual-mual serta pingsan, yang
menyertai nyeri tersebut.
• Nyeri dada pasien saat diperiksa dirasakan memberat sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit dan tidak
mereda dengan istirahat . Disimpulkan saat ini terdapat perburukan pada penyakit pasien ini, karena gejala
nyeri dada seperti ini sudah biasa dirasakan sejak satu tahun lalu, hilang timbul yang dapat hilang dengan
istirahat.
• Diagnosis pada pasien ini adalah STEMI anterior. Prognosis IMA sesuai derajat disfungsi ventrikel kiri
secara klinis dinilai berdasarkan klasifikasi Killip adalah kelas II, di mana ditemukan rhonki basah halus di
bagian basal kedua paru.
04. PLAN

• Tirah baring : Sebagai usaha untuk menurunkan demand kerja jantung sehingga mismatch supply-demand tidak
terjadi
• Penilaian dan stabilisasi hemodinamik
• Monitoring EKG
• Aspillet kunyah 1x160 mg dan 1x80 mg keesokan harinya → Digunakan sebagai antiplatelet untuk menghindari
pembentukan trombus baru melalui penghambatan pembentukan tromboksan A2.
• Plavix (klopidogrel) loading 600 mg dilanjutkan besok 1x75 mg
• Oksigen nasal kanul 3 l/menit
• ISDN 3x5 mg → Digunakan untuk mengatasi nyeri dada.
• Bisoprolol 1x2.5 mg → Bermanfaat pada pasien dengan hipertensi dan takikardia.
• Simvastatin 1x20 mg
• Laxadine 1xCI→ Sebagai pencahar untuk menjaga BAB pasien mudah dikeluarkan sehingga pasien tidak
mengedan yang menyebabkan gangguan hemodinamik dan elektrokardiografik yang berbahaya.

 Hindari diet tinggi lemak dan kolesterol


 Kontrol dan minum obat teratur
 Kendalikan emosi (jangan sering cemas atau gelisah)
Thank YOU

Anda mungkin juga menyukai