PENDAHULUAN
A. Latar belakang
terpenting, di mana pada saat itu terjadi siklus haid dan alat genitalia sudah
sekitarnya, khususnya masalah kematian ibu dan anak selama atau sesudah
masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir (Kemenkes RI,
2015).
tahun 2015 menjadi 7 orang pada tahun 2016 (Dinkes Kab Poso, 2016).
1
2
dari 46 bayi pada tahun 2015 menjadi 54 bayi pada tahun 2016 (Dinkes
peningkatan dari 3 bayi pada tahun 2015 menjadi 7 bayi pada tahun 2016
Lawanga,2016).
dan AKB adalah memberikan pelayanan pada ibu secara cepat dan cermat
dini komplikasi selama masa kehamilan sampai pada masa nifas dan bayi
baru lahir, seperti program cakupan pelayanan K1, K4, Pn, KF3, KN1, KN
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu
pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai
hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun (Kemenkes RI,
2015).
peningkatan dari tahun 2014 sampai pada tahun 2015, yakni dari 94,99%
pada tahun 2016 sebesar 86% (Dinkes Kab Poso, 2016). Cakupan K1 di
sebesar 75% (Dinkes Kab Poso, 2016). Tahun 2016 di wilayah kerja
Kabupaten Poso tahun 2016 sebesar 77,6% (Dinkes Kab Poso, 2016).
4
Kabupaten Poso pada tahun 2016 sebesar 73% (Dinkes Kab Poso, 2016).
pelayanan kesehatan bayi baru lahir (umur 6 jam-48 jam) di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai standar oleh tenaga
artinya sudah memenuhi target Renstra tahun 2015 sebesar 75% dan
RI, 2016). Cakupan KN1 di Kabupaten Poso pada tahun 2016 sebesar
95% (Dinkes Kab Poso, 2016). Cakupan KN1 di wilayah kerja Puskesmas
2016).
secara nasional pada tahun 2015 yaitu sebesar 13,46% dan di Provinsi
KB baru terhadap PUS di Kabupaten Poso pada tahun 2016 sebesar 9,5%
Lawanga, 2016).
asuhannya kepada ibu mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi
persalinan, nifas, bayi, balita, anak pra sekolah, remaja, dewasa hingga
B. Rumusan Masalah
ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB pada Ny. S umur 27
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dan KB dengan
2. Tujuan Khusus
ada pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB pada
7
Lawanga.
yang ada pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB
Lawanga.
B. Manfaat Penulisan
Kebidanan Poso.
3. Bagi Penulis
dan KB.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kehamilan
a. Pengertian
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
b. Tanda-tanda Kehamilan
c) Mengidam
e) Pigmentasi kulit
f) Sering miksi
a) Perut membesar.
janin.
c. Perubahan Fisiologis
1) Sistem Reproduksi
a) Perubahan mammae
Tabel 2.1
Perubahan mamae selama kehamilan
Umur Kehamilan Perubahan
3 – 4 minggu Rasa penuh pada payudara
6 minggu Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri
Pelebaran pembuluh darah vena di
8 minggu sekitar mammae, kelenjar Montgomery
mulai tampak
Penggelapan di sekitar areola dan
12 minggu
putting
16 minggu Colostrum sudah mulai dikeluarkan
Sumber : Sari,dkk:2015
11
b) Perubahan uterus
berikut:
bulan)
minggu)
Tinggi fundus uteri (cm) yang normal harus sama dengan umur
Tabel 2.2
Perubahan TFU dalam kehamilan
Usia
kehamilan Tinggi Fundus Uteri TFU (cm)
(minggu)
12 3 jari di atas simfisis -
16 Pertengahan pusat simfisis -
20 3 jari di bawah pusat -
24 Setinggi pusat 24
28 3 jari di atas pusat 28
Pertengahan pusat-prosesus 32
32
xiphoideus (px)
36 Setinggi px 36
40 2 jari (4 cm) di bawah px 40
Sumber : Megasari,dkk: 2015
2) Sistem Endokrin
3) Sistem Kekebalan
(Sari,dkk:2015).
4) Sistem Perkemihan
akan merasa lebih sering buang air kecil (BAK). Pada akhir
kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul,
keluhan sering BAK akan timbul karena kandung kemih akan tertekan
kembali (Sari,dkk:2015).
5) Sistem Pencernaan
lambung terasa panas, mual muntah dan sakit kepala terutama pagi
6) Sistem Muskuloskeletal
menyesuaikan perubahan pusat gaya berat dan pada masa hamil rahim
2015).
7) Sistem Kardiovaskuler
sedikit demi sedikit naik kembali seperti tekanan darah sebelum hamil
(Megasari,dkk: 2015).
15
8) Sistem Integumen
(Sari,dkk:2015).
yang cukup bulan kira-kira 3.400 gram, plasenta 600 gram, air
ketuban 800 gram, besar uterus 1.135, mammae yang membesar dan
Tabel 2.3
Komponen Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil
Jaringan dan Cairan Berat (kg)
Jaringan ekstra uterin 1
Janin 3-3,8
Amnion 1
Plasenta 1-1,1
Payudara 0,5-2
Tambahan darah 2-2,5
Tambahan cairan jaringan 1,5-2,5
Tambahan jaringan lemak 2-2,5
Total 11,5-16
Sumber : Megasari,dkk:2015
menggunakan rumus:
Tabel 2.4
Penambahan Berat Badan Normal dan Indeks Masa Tubuh (IMT)
Pada Ibu Hamil
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Rendah > 19,8 12,5 – 18
Normal 19,8-26,6 11,5 – 16
Tinggi 26 – 29,0 7 – 11,5
Obesitas > 29 ≥7
Gemeli - 16 - 20,5
Sumber: Megasari,dkk:2015
Respon psikologi yang terjadi pada trimester III diantaranya calon ibu
sebagai ibu yang akan mengurus anaknya, misalnya ibu yang semula
17
perawatan bayi sudah disiapkan di rumah. Pada trimester III ini juga
khawatir bukan pada dirinya melainkan pada janin dan atau anaknya
yang lain. Ibu memikirkan siapa yang akan mengurus mereka apabila
a) Sering berkemih
(Irianti,dkk:2014).
c) Sesak nafas
(Irianti,dkk: 2014).
ibu hamil. Torsi yang parah biasanya dapat diatasi dengan tirah
manipulasi (Irianti,dkk:2014).
20
g) Heartburn
h) Nyeri punggung
Trimester III:
1) Oksigen
dan jumlah pertukaran gas tiap kali bernafas sehingga ibu hamil
(Rukiah,dkk: 2013)
2) Nutrisi
3) Personal Hygiene
4) Pakaian
Ibu hamil harus menggunakan baju yang longgar dengan bahan yang
(Rukiah,dkk: 2013).
5) Eliminasi
belakang setiap kali selesai berkemih atau buang air besar. Untuk
6) Seksual
Pilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi wanita
Melakukan latihan atau senam hamil agar otot-otot tidak kaku, jangan
8) Imunisasi
Table 2.5
Imunisasi TT Pada Ibu Hamil
Imunisasi Interval Durasi Perlindungan
TT 1 Selama kunjungan antenatal -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah TT3 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah TT4 25 tahun (seumur
hidup)
Sumber : Sari,dkk:2015
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang cukup.
Saat ibu hamil kurang istirahat atau tidur akan terlihat pucat, lesu dan
kurang gairah. Usahakan tidur malam lebih kurang 8 jam dan tidur
banyak dan nyeri. Pada kehamilan lanjut keluar darah merah, banyak
2. Persalinan
a. Pengertian
Persalinan normal adalah bila bayi lahir dengan letak belakang kepala
ibu dan bayi dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24
b. Tanda-Tanda Persalinan
2015).
25
2015).
Bila ibu merasakan adanya cairan yang merembes keluar dari vagina
dan keluarnya tidak dapat ditahan lagi, tetapi tidak disertai mulas
atau tanpa sakit merupakan tanda ketuban pecah dini dan sesudah itu
cairan ketuban adalah bersih, jernih dan tidak berbau (Walyani dan
Endang,2015).
4) Pembukaan Serviks
Endang,2015).
26
c. Tahapan Persalinan
Dalam proses persalinan ada empat kala, yaitu: ( Walyani dan Endang,
2015).
2 fase, yaitu:
a) Fase laten
b) Fase aktif
menjadi 4 cm.
27
cm.
a) His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit
sekali.
d) Anus membuka.
Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
kepala akan lahir dan diikuti seluruh badan janin. Lama kala II
pada primipara yaitu berlangsung 1,5 jam sampai 2 jam dan pada
keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan dalam waktu 1-5
yang mungkin disebabkan oleh atonia uteri, laserasi jalan lahir, dan
akan turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi
b) Perubahan metabolisme
c) Denyut jantung
persalinan.
d) Pernafasan
benar.
Rahim (SBR)
menjadi saluran tipis dan teregang yang akan dilalui oleh bayi.
30
f) Perubahan serviks
(2) Pembukaan. Dibagi menjadi dua fase yaitu fase laten dan fase
aktif.
10C.
h) Hematologi
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3
menit sekali, karena biasanya dalam kala ini kepala janin sudah
masuk di ruang panggul, maka saat his tekanan pada otot-otot dasar
lebar dengan anus membuka, labia mulai membuka dan tidak lama
plasenta dari dalam kavum uteri. Setelah bayi lahir, uterus masih
a) Uterus
lecet (Indrayani,dkk:2013).
3) Wanita mungkin menjadi takut dan khawatir jika dia berada dalam
lingkungan yang baru atau asing, diberi obat, lingkungan rumah sakit
33
1) Kebutuhan kala 1
(Indrayani,dkk: 2013):
c) Kontak fisik.
d) Pijatan.
e) Memberikan informasi
f) Mengurangi kecemasan
2) Kebutuhan kala II
(Ade,2013)
b) Berendam.
c) Perawatan mulut.
d) Pengipasan.
34
e) Bebas dari rasa risih akibat bagian bawah yang basah oleh darah
f) Hidrasi.
4) Kebutuhan kala IV
(Ade,2013):
g) Dukungan keluarga.
3. Nifas
a. Pengertian
hamil. Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Dalam bahasa
yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan. Jadi,
2014).
a) Uterus
Tabel 2.6
Tinggi Fundus Uteri Dan Involusi Uteri
Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Diameter
uterus Uterus (9cm)
(gram)
Plasenta Setinggi pusat 1000 12,5
lahir
1 minggu Pertengahan pusat 500 7,5
dan simpisis
2 minggu Tidak teraba 350 5
6 mingu Normal 60 2,5
Sumber : Pitriani dan Rika, 2014
b) Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan
lebih sedikit darah dan juga terdiri dari leukosit dan robekan
laserasi plasenta.
hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada
dalam keadaan kendur. Vagina dan pintu keluar vagina pada bagian
kondisi tidak hamil dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk
Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam
sesudah melahirkan.
(a) Suhu badan, suhu badan wanita inpartu tidak lebih dari 37,20C.
(b) Nadi, nadi dalam keadaan normal selama masa nifas kecuali
yang berlebihan.
90 mmHg.
adalah 16-24 kali per menit. Pada ibu post partum umumnya
pernafasan lambat.
Pada periode ini ibu masih pasif dan tergantung dengan orang lain,
popok.
pribadi.
Rika,2014).
3) Periode Letting Go
(b) Ibu sudah mengambil tangung jawab dalam merawat bayi dan
(c) Depresi post partum sering terjadi pada masa ini (Pitriani dan
Ria, 2014).
41
cukup, minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk
minum setiap kali menyusui). Pil zat besi harus diminum untuk
2) Ambulasi
merasa letih dan sakit. Namun ibu harus dibantu turun dari tempat
3) Eliminasi BAK/BAB
Diuresis yang nyata akan terjadi pada satu atau dua hari pertama
4) Kebersihan Diri/Perineum
selesai buang air kecil dan besar. Sarankan ibu untuk mengganti
pembalut atau kain balut setidaknya dua kali sehari. Jika ibu
5) Istirahat
6) Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. Banyak budaya
7) Keluarga Berencana
perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan
44
a. Pengertian
Bayi baru lahir adalah suatu organisme yang sedang tumbuh, yang baru
kali/menit
minora dan genitalia laki-laki, testis sudah turun dan skrotum sudah
ada
Table 2.7
APGAR Skor Bayi Baru Lahir
Tanda Angka 0 Angka 1 Angka 2
Appearance Biru, pucat, Badan pucat, Semuanya
(warna kulit ) tungkai biru muda merah
Pulse Tidak teraba < 100 > 100
( denyut
jantung )
Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat
( tonus otot )
Activity Lemas/lumpuh Gerakan Aktif/ fleksi
(aktivitas) sedikit/fleksi tungkai baik/
tungkai reaksi
melawan
Respiratory Tidak ada Lambat/ tidak Baik,
( pernapasan ) teratur menangis kuat
Sumber: ( Walyani dan Endang, 2015).
Hasil niali APGAR skor dinilai stiap variabel. Dinilai dengan angka
Endang, 2015).
3) Keringkan
5) Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira
9) Pemeriksaan fisik
(Kemenkes,2010)
1) Perubahan pernafasan
yang tinggi pada toraksnya dan tekanan ini akan hilang tiba-tiba
pada saat bayi lahir. Proses mekanis ini menyebabkan cairan yang
Setelah beberapa kali nafas pertama, udara dari luar mulai mengisi
47
jalan nafas pada trakea dan bronkus dan akhirnya semua alveolus
Sel darah merah bayi baru lahir memiliki usia yang sangat singkat
Pergantian sel yang sangat cepat ini akan meghasilkan lebih banyak
Selain sel darah merah, jumlah sel darah putih pada bayi baru lahir
terbentuk dengan baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir
untuk seorang bayi lahir cukup bulan dan kapasitas ini akan
48
Endang, 2015).
Pada waktu lahir, sistem skeletal lebih banyak terdiri dari tulang
dengan sangat cepat pada masa tahun pertama, sistem otot hampir
Pada saat lahir, seluruh struktur kulit sudah terbentuk, namun fungsi
masa akhir janin dan awal bayi karena tingginya tingkat androgen
panas dan emosi mulai berfungsi pada saat lahir. Fase pertumbuhan
49
Endang, 2015).
Bayi baru lahir tidak dapat mengonsentrasikan urin dengan baik dan
buruk pada bayi kurang bulan. Bayi baru lahir mengekresikan sedikit
Sistem endokrin pada bayi baru lahir secara fungsi belum matang.
Ikatan kasih sayang orangtua pada bayi baru lahir, bisa diistilahkan
2014).
5. Keluarga Berencana
a. Pengertian
sel telur dengan sperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai cara
melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan
muda.
kegagalan tinggi.
mempunyai anak.
jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun.
a) Ibu-ibu dengan usia >30 tahun dianjurkan untuk tidak hamil atau
tidak punya anak lagi, karena alasan medis dan alasan lainnya.
c) Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan
komplikasi.
54
kehamilan dengan risiko tinggi bagi ibu dan anak, di samping itu
f) Tidak menambah kelainan yang sudah ada, pada masa usia tua
kelainan tersebut.
lagi.
c) Tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa usia tua
kelainan tersebut.
55
b. Jenis-jenis Kontrasepsi
1. Kontrasepsi mekanik
pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang ada di dalam
a) Kondom
pinggirnya. Pir ini ada yang terbuat dari logam tipis yang
tidak dapat berkarat, ada pula yang dari kawat halus yang
2. Kontrasepsi hormonal
a) Pil kombinasi
terjadinya ovulasi, selain itu pil ini juga mempunyai efek lain
kavum uteri.
57
b) Susuk (implant)
3. Kontrasepsi alami
dapat hidup selama 6-24 jam, sedangkan sel mani selama 48-
58
akan datang.
b) Senggama terputus
4. Konrasepsi mantap
lokal.
1. Manajemen Kebidanan
suatu proses penyelesaian masalah yang menuntut bidan untuk lebih kritis
laboratorium.
penanganan segera
waktu lagi.
6) Langkah VI : pelaksanaan
ke-5 secara aman dan efisien. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh
bidan atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak
62
b. Dokumentasi SOAP
Tahapan-tahapan SOAP
S : Data Subjektif
O : Data Objektif
A : Analisa
P : Penatalaksanaan
a. Asuhan Kehamilan
Rukiah,dkk: 2013)
b. Tujuan ANC
ekslusif
(Megasari,dkk:2015).
65
9) Tatalaksana kasus.
SOAP :
1) Data Subjekif
dkk: 2012).
66
2) Data Objektif
dari kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut dan gigi, leher,
bagian tubuh bayi di fundus uteri (teraba bagian yang lunak dan
bayi yang berada di lateral kanan dan kiri korpus uteri (teraba
bagian kecil di kiri atau di kanan untuk menetukan bagian apa yang
terdapat pada bagian kiri atau kanan ibu). Leopold III : Menetukan
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
selama kehamilan.
ganda).
kehamilan 20 minggu.
selama hidupnya.
kehamilan 34 minggu.
a. Asuhan persalinan
Endang, 2015).
SOAP :
S: Data Subjektif
jalan lahir, rasa ingin buang air besar, merasa ingin kencing
O: Data Objektif
d) Pemeriksaan obstetri
panggul.
h) Pemeriksaan dalam.
kala I
akhir kala I)
A : Analisa
baik/buruk.
P: Penatalaksanaan
persalinan
a) Kondisi janin
(1) DJJ
b) Kondisi ibu
c) Kemajuan persalinan
(1) Oksitosin
dalam patograf
teratur
S: Data Subjektif
kontrakasi.
b) Perineum menonjol
meningkat.
O: Data Objektif
120 kali per menit atau lebih dari 140 per menit,
A: Analisa
Ny... inpartu kala II, fase aktif, keadaan ibu dan janin baik.
P: Penatalaksanaan
tembus cairan.
setelah dilepaskan.
76
benar,
(h) Segera rujuk bila bayi belum atau tidak segera lahir
menit.
78
16) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas
bokong ibu.
(b) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, klem tali
klem tersebut.
79
21) Setelah kepala bayi lahir tunggu putaran paksi luar secara
spontan.
satu sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar
30) Setelah 2 menit sejak bayi lahir, pegang tali pusat dengan
telunjuk dan jari tengah tangan lain menjepit tali pusat dan
geser hinga 3 cm dari pusat bayi. Klem tali pusat pada titik
isi tali pusat ke arah ibu sekitar 5 cm dan klem tali pusat
31) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
klem tersebut. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril
81
dan ikat tali pusat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
disediakan.
menyusu.
dari vulva.
34) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu,
tidak juga lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi
aktif.
perdarahan pervaginam.
46) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
84
54) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu
56) Dalam 1 jam pertama, beri salep atau tetes mata profilaksis
setiap 15 menit.
dapat disusui.
59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu
IV persalinan.
S: Data Subjektif
O: Data Objektif
A: Analisa
P: Penatalaksanaan
S: Data Subjektif
O: Data Objektif
A: Analisa
P: Penatalaksanaan
ketuban.
sepenuhnya.
a. Asuhan Nifas
Asuhan nifas adalah asuhan yang diberikan pada ibu yang telah selesai
Tujuan dari asuhan nifas adalah menjaga kesehatan ibu dan bayinya
Selama ibu pada masa nifas, paling sedikit 4 kali bidan harus
yang terjadi.
parah,
abnormal,
persalinan.
90
alami
S: Data subjektif
kehamilan, bayi.
O: Data Objektif
nampak lelah.
A: Analisa
Diagnosa Potensial
P: Penatalaksanaan
payudara.
a. Asuhan BBL
Asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang
asuhan yanng adekuat dan terstandar pada bayi baru lahir dengan
yaitu:
S: Data Subjektif
O: Data Objektif
A: Analisa
kepala, dengan BB.. PB.. dengan keadaan umum baik atau buruk.
P: Penatalaksanaan
kebiasaan makan bayi. Periksa tanda bahaya: tidak mau minum atau
(suhu ketiak > 37.5 0C), teraba dingin (suhu ketiak < 36 0C ), nanah
kesehatan.
nifas:
dengan baik.
pada bayinya.
gagasan KB (Ambarwaty,2008).
b. Tujuan Asuhan KB
bermakna (Ambarwaty,2008).
SOAP :
S: Data subjektif
sehari-hari.
O: Data Objektif
A: Analisa
P: Penatalaksanaan
keluhan
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis dan rancangan laporan tugas akhir ini adalah metode observasional
Subjek Laporan Akhir Studi ini adalah pengambilan satu orang ibu dengan
berencana.
1. Data Primer
a. Interview
b. Observasi
c. Pemeriksaan fisik
dan perkusi.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui catatan dan laporan pada ibu hamil
E. Pengkajian Data
BAB IV
A. TINJAUAN KASUS
1. Kehamilan
a. Data Subjektif
2) Kunjungan Awal
hari.
100
3) Riwayat Pernikahan.
4) Riwayat Menstruasi
14 April 2017.
Tegalrejo.
a) Pola Nutrisi
b) Pola Eliminasi
c) Pola Istirahat
WITA).
d) Personal Hygiene
e) Imunisasi
8) Riwayat Kesehatan
keluarga
d) Kebiasaan-kebiasaan
waktu.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Fisik
emosional stabil.
103
c. Analisa
malam hari.
d. Penatalaksanaan
kemih tertekan.
berpindah ke vagina.
ulang
kunjungan ulang
CATATAN PERKEMBANGAN
Kunjungan ke II pada tanggal 21 Maret 2017 pada Ny. S umur 27 tahun G1P0A0
saat ini:
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan sakit pada punggung dan susah tidur terutama pada
b. Data Objektif
emosional stabil.
107
gram.
c. Analisa
hidup intra uterin dengan keluhan sakit punggung dan susah tidur.
d. Penatalaksanaan
Pukul 16.00WITA
36,6 0C, BB: 57,5 kg. TBJ : 2.635 gram DJJ : 138 x/menit
belakang.
108
gerakan janin yang aktif dan itu merupakan hal yang normal
aktivitas berat terutama pada malam hari agar tidur malam ibu
tidak tergangggu.
jadwal).
109
jadwal).
2. Persalinan
a. Data Subjektif
2017). Sudah ada kontraksi sejak pukul 03.00 WITA (04 April
aktif (>10 kali). Makan dan minum terakhir pukul 09.00 WITA,
dengan jenis makanan nasi, sayur, lauk – pauk, air putih dan
susu. BAB terakhir pukul 05.00 WITA dan BAK terakhir pukul
b. Data Objektif
emosional stabil.
4) Pemeriksaan fisik
kehitaman.
ketuk.
112
panjang.
5) Pemeriksaan kebidanan
hemoroid.
113
laboratorium.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
kemajuan pesalinan.
partograf.
114
persiapan resusitasi.
kepala bayi.
telur rebus.
memegang paha.
bengkak.
pimpinan persalinan.
Tabel 4.1
Observasi Kemajuan Persalinan
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
tidak teraba, ketuban (-) pecah spontan pada pukul 13.30 WTA, penurunan
c. Analisa
Ny. S umur 27 tahun inpartu kala II, keadaaan ibu dan janin baik.
d. Penatalaksanaan
disediakan.
kaki.
sebelumnya.
kepala, anjurkan ibu untuk meneran dan bernafas cepat dan dalam.
Memeriksa adanya lilitan tali pusat dan tidak ada lilitan tali pusat.
bayi.
dengan aktif ?
aktif
telon.
cm dari pusat bayi dan klem kedua 2 cm dari klem pertama. Potong
a. Data Subjektif
Ibu masih merasa nyeri pada perut dan alat genitalia, ibu juga masih
merasa lelah.
b. Data Objektif
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
baik.
perineum.
E: Perdarahan 100 cc, sumber perdarahan tidak ada dan tidak ada
a. Data Subjektif
Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya dan ibu masih merasa lemas.
b. Data Objektif
suhu 37,2 0C. Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di bawah pusat, kandung
c. Analisa
d. Pentalaksanaan
dalam dan kain yang bersih dan kering setelah itu membersihkan
E: Ibu makan bubur setengah piring, 1 butir telur rebus, air putih dan
sedikit susu.
125
kandung kemih, setiap 15 menit pada satu jam pertama dan setiap
partograf.
kiri kemudian duduk dan bila ibu sudah cukup kuat berdiri maka
E: Ibu sudah mulai miring kanan dan miring kiri dan ibu mau
beristirahat.
3. Nifas
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan masih merasa lemas dan mules, ibu merasa senang
dengan kelahiran bayinya dan ibu masih merasa nyeri pada daerah
126
menit, kala III: 10 menit, kala IV: 2 jam). Ketuban pecah spontan pada
tidak ada robekan jalan lahir. Perdarahan pada kala II 20 cc, kala III
100 cc dan kala IV 120 cc. Tidak dilakukan pemasangan infus dan
minggu 5 hari, berat badan 2900 gram, tidak ada cacat bawaan.
b. Data Objektif
tidak ikterus. Mulut dan gigi bersih, tidak stomatitis dan tidak
konsistensi encer.
8) Ekstremitas atas dan bawah: tidak edema, refles baik, tidak ada
kemerahan.
c. Analisa
d. Pentalaksanaan
WITA.
128
belakang.
2017.
CATATAN PERKEMBANGAN
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
c. Analisa
d. Penatalaksanan
keadaan baik.
ibu.
ibu minum air putih 8 – 9 gelas dalam sehari dan minum teh 1
gelas perhari.
payudara.
P: Menanyakan pada ibu apakah ada salah satu dari tanda bahaya
sebelumnya.
CATATAN PERKEMBANGAN
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan keadaannya dan bayinya sehat, tidur malam ibu sudah
perawatan payudara.
b. Data Objektif
susu bersih. TFU sudah tidak teraba. Lochea Alba, tidak berbau,
Ekstremitas tidak ada edema dan varises, tidak ada nyeri tekan.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
jadwal).
bayinya.
136
bayinya.
payudara.
digunakan.
2017
137
CATATAN PERKEMBANGAN
a. Data Subjektif
apapun, sudah merasa lebih baik dan sehat, sudah tidak ada lagi darah
b. Data Objektif
sklera tidak ikterus. Pengeluaran ASI lancar, puting susu bersih. TFU
sudah tidak teraba. Lochea Alba, tidak berbau dan hanya sedikit dan
tidak ada tanda – tanda infeksi. Ekstremitas tidak ada edema dan
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
alami
adalah KB AKDR.
pemasangan AKDR.
a. DataSubjektif
Bayi Ny. S lahir normal pada tanggal 04 April 2017 pukul 13.35
WITA, dengan jenis kelamin laki – laki. Nama Ibu Ny. S umur 27
1) Riwayat Antenatal
2017. Kenaikan BB 9,5 kg. Keluhan saat hamil mual muntah pada
kali dalam sehari (sesuai dengan porsi makan ibu), dengan menu
141
merokok, komplikasi yang terjadi pada bayi dan ibunya tidak ada.
2) Riwayat Intranatal
menit adalah 10, jumlah apgar score pada bayi 9/10, caput
b. Data objektif
Tabel 4.2
Nilai Apgar Score By. Ny. S
dan kanan.
ada.
143
normal.
3) Refleks
4) Antropometri
5) Eliminasi
6) Pemeriksaan Penunjang
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
bergerak aktif
tubuh bayi.
minyak telon.
dan kanan.
ada.
146
tidak ada, perdarahan pada tali pusat tidak ada, tidak ada
salep mata.
pemberian vit. K.
CATATAN PERKEMBANGAN
a. Data Subjektif
BAB berwana hitam kecoklatan dan BAK pada pukul 16.00 WITA,
b. Data Objektif
36,5 0C, nadi: 126 x/menit, pernapasan: 46 x/menit. Mata: tidak ada
c. Analisa
Bayi baru lahir normal umur 6 jam lahir spontan langsung menangis
d. Penatalaksanaan
seperti :
x/menit.
2017
CATATAN PERKEMBANGAN
1. Data Subjektif
dengan baik dan sering, BAB dan BAK lancar, tali pusat belum lepas.
2. Data Objektif
Keadaan umum baik, bayi menangis kuat, gerakan aktif, kulit dan
Suhu 37 0C. Mata: tidak ada tanda infeksi, konjungtiva tidak pucat,
sklera tidak ikterus. Refleks hisap baik. Abdomen: tali pusat belum
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
memandikan bayi.
jadwal).
dibaringkan.
CATATAN PERKEMBANGAN
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dengan bayinya, BAB dan BAK
bayi baik , bayi menyusu dengan baik, ibu tetap memberikan ASI
pada bayinya dan ibu sudah bisa memandikan bayinya. Tali pusat
b. Data Objektif
Keadaan umum baik, gerakan aktif, kulit dan bibir kemerahan. Berat
badan 3300 gram. Pernapasan 44 x/menit. Suhu 36,6 0C. Mata: tidak
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
berat badan.
jadwal).
x/menit.
posyandu.
2017.
CATATAN PERKEMBANGAN
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dengan bayinya, BAB dan BAK
bayi baik , bayi menyusu dengan baik, ibu tetap memberikan ASI
pada bayinya.
b. Data Objektif
Keadaan umum baik, gerakan aktif, kulit dan bibir kemerahan. Berat
157
Mata: tidak ada tanda – tanda infeksi, konjungtiva tidak pucat, sklera
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
bayi.
posyandu.
5. Keluraga Berencana
a. Data Subjektif
2) Riwayat Pernikahan
3) Riwayat Menstruasi
lamnya 6 – 7 hari, sifat darah encer, bau khas darah, warna merah
4) Riwayat Obstetri
Ibu memiliki 1 orang anak yang lahir hidup dengan jenis kelamin
7) Ekstremitas
sayur, lauk – pauk, dan porsi makan 1 piring tiap kali makan
konsistensi lunak.
Pola aktivitas
Personal Hygiene
9) Keadaan psiko sosial spiritual
b. Data Objektif
2) PemeriksaanSistematis
c) Abdomen
nyeri tekan.
2) Genitalia
Tidak ada perdarahan Tidak Fluor albus, tidak ada luka, tidak
Ispekulo (portio) : Tidak ada luka , tidak ada erosi dan tidak ada
Periksa dalam : Keadaan vagina bersih, tidak edema, tidak ada yeri
3) Tungkai
4) Pemeriksaan Penunjang
d. Penatalaksanaan
pemasangan AKDR.
ditetapkan.
kontrasepsi ini aman bagi ibu, suami dan bayi. Karena tidak
tadi.
cairan pervaginam.
CATATAN PERKEMBANGAN
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan keadaannya dan bayinya baik – baik saja, tidak ada rasa
nyeri pada perut hanya saja pada hari – hari pertama pasca pemasangan
AKDR ibu merasa takut kalau nanti AKDR yang dipasang akan lepas dan
menyusui bayinya.
b. Data Objektif
AKDR terpasang dengan baik. Tidak ada tanda – tanda infeksi maupun
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
x/menit, suhu 36,7 0C. AKDR terpasang dengan baik. Tidak ada
dan selama ibu merasa nyaman selama itu juga AKDR tidak
ini aman bagi ibu, suami dan bayi. Karena tidak menggangu
KB.
dengan baik dan benang AKDR tidak keluar dari mulut rahim
E: AKDR terpasang dengan baik dan benang AKDR tidak keluar dari
mult rahim
167
B. PEMBAHASAN
tanggal 07 Maret 2017 sampai dengan 23 Mei 2017, mulai dari kehamilan,
persalinan, masa nifas, bayi baru lahir sampai keluarga berencana (KB). Ada
beberapa hal yang penulis uraikan pada bab pembahasan ini, dimana penulis
1. Kehamilan
dampak positif bagi kesehatan bagi ibu dan bayi. Hal ini sesuai dengan
persalinan dan nifas dengan selamat, serta mempersiapkan peran ibu dan
dan nama Suami adalah Tn. B, Umur 28 tahun, beragama Islam, suku
sudah 10 bulan. Ibu menstruasi pertama umur 15 tahun dengan siklus
(HPHT) ibu tanggal 07 Juli 2016. Jika dihitung dari HPHT dan tanggal
April 2017 dan usia kehamilan ibu adalah 34 minggu 5 yang berarti ini
ditentukan penulis dengan menggunakan rumus Neagle dan hal ini sudah
1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester
III (Rukiah, dkk, 2013). Pergerakan janin yang dirasakan ibu mulai usia
>10 kali. Secara teori, gerakan janin mulai dirasakan ibu hamil pada
pada usia kehamilan ini, gerakan yang semakin berkurang atau tidak ada
gerakan maka ibu hamil harus waspada (Nurjasmi, dkk, 2016). Teori
pergerakan janin
Selama hamil ibu makan 3 kali dalam sehari dengan porsi makan 1
piring tiap makan (sesuai porsi makan ibu) dan menunya nasi, lauk –
pauk dan sayuran. Ibu minum 10 – 12 gelas dalam sehari dengan jenis
minuman air putih dan susu ibu hamil. Dalam sehari ibu BAB sebanyak 2
kali dan BAK sebanyak 12 – 14 kali. Ibu tidur siang 2 jam (pukul 13.00
170
– 14.00 WITA) dan tidur malam 8 jam (pukul 21.00 – 05.00 WITA).
membersihkan genitalia tiap selesai buang air dan mengganti pakaian tiap
kali basah serta mengunakan pakaian dalam yang longgar dan berbahan
katun.
malam hari, hal ini didukung dengan pola minum ibu dalam sehari yang
lebih banyak dari yang dibutuhkan dan karena pengaruh uterus ibu yang
kebutuhan minum ibu hamil adalah 10 gelas perhari. Secara teori, ibu
pemeriksaan, tanda – tanda vital ibu dalam batas normal, yaitu tekanan
dikatakan normal apabila tekanan darah (sistolik: 100 – 140 mmHg dan
Tinggi badan ibu 152 cm, berat badan ibu sebelum hamil 48 kg,
tinggi badan >145 cm, kenaikan berat badan 9 kg dan LILA >23,5 cm
menemukan adanya kelainan dan hasil yang didapat adalah kepala ibu
bersih, tidak ada ketombe dan tidak ada nyeri tekan, wajah ibu tidak
edema dan tidak ada cloasma gravidarum, sklera ibu tidak ikterus dan
konjungtiva tidak pucat, mulut ibu bersih, tidak ada stomatitis dan tidak
ada karies, leher ibu tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan kelenjar
dkk, 2013).
hal ini merupakan hal yang normal karena disebabkan oleh regangan
pada perut ibu hamil. secara teori, striae gravidarum yang sering disebut
strech marrcks atau bekas –bekas regangan pada kehamilan dapat terlihat
pada bagian perut. Bekas – bekas tesebut pada awalnya berwarna merah
tetapi kemudian warna ini berkurang dan berubah menjadi warna perak
janin dan sebelah kiri teraba bagian terkecil janin, Leopold III : teraba
presentasi kepala, Leopold IV: sudah masuk Pintu Atas Panggul (PAP).
TFU ibu hanya 26 cm yang seharusnya pada umur kehamilan ini TFU
ibu 35 cm. Menurut Mc. Donald, TFU (cm) yang normal harus sama
atau bayi besar (Megasari, dkk: 2015). Dari hasil pengukuran TFU
tersebut dapat ditentukan Tafsiran Berat Janin (TBJ) dan TBJ yang
sudah masuk PAP) x 155 dan TFU (cm) – 12 (bila kepala belum masuk
PAP) x 155 (Rukiah, dkk, 2013). Pada umur kehamilan 34 minggu 5 hari
kepala di PAP bagi ibu primipara tanpa komplikasi terjadi pada minggu
DJJ dalam batas normal, yaitu 140 x/menit. Menurut (Kemenkes RI,
2016) DJJ normal yaitu tidak kurang dari 120x/menit dan tidak lebih dari
160x/menit, apabila hal tersebut terjadi berarti ada indikasi gawat janin
ekstremitas ibu dan hasilnya tidak ada edema, kuku bersih dan tidak
pucat, refleks patella kaki kiri dan kanan baik (+/+). Untuk pemeriksaan
sesuai dengan kebutuhan ibu. Untuk mengatasi keluhan ibu yang sering
kencing pada malam hari, penulis menjelaskan bahwa hal ini disebabkan
kemih tertekan dan telah diberi anjuran untuk tidak minum 2 jam
sebelum tidur malam dan mengurangi aktivitas pada malam hari. Dengan
ibu sudah tidak sering kencing di malam hari lagi. Menurut teori yang
ketika basah dan saat cebok membasuh daerah kewanitaan dari depan ke
Anjuran ini sudah sesuai dengan teori menurut (Rukiah, dkk, 2013) yang
belakang.
nutrisi ibu, seperti memotivasi ibu utuk tetap minum tablet Fe dan
175
III, tanda bahaya kehamilan dan tanda – tanda persalinan juga penulis
berikan pada ibu karena ibu perlu mengetahui hal – hal tersebut
khususnya pada trimester III agar ibu dapat waspada dan dengan cepat
tersebut.
kunjungan ulang, yakni pada tanggal 21 Maret 2017 pukul 16.00 WITA.
Pada kunjungan kedua ini, ibu mengatakan sakit punggung dan susah
yang dialami ibu hamil karena menurut (Rukiah,dkk: 2013) bahwa nyeri
relaksin yang melunakkan jaringan ikat dan postur tubuh yang berubah
serta meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim. Selain itu,
susah tidur karena gerakan janin yang aktif juga merupakan hal yang
110/80 mmHg, nadi 82x/menit, pernapasan 22 x/menit dan suhu 36,6 0C.
secara teori, pada trimester III terjadi penambahan berat badan 0,3 kg –
0,5 kg dalam seminggu (Sari, dkk, 2015). Hasil palapasi yang didapatkan
adalah Leopold I: teraba 3 jari di atas pusat (TFU: 28 cm), Leopold II:
sebelah kanan teraba bagian punggung janin dan sebelah kiri teraba
bagian terkecil janin, Leopold III: teraba Presentasi Kepala, Leopold IV:
sudah masuk PAP, TBJ: 2635 gram. Ini menandakan bahwa terjadi
peningkatan TFU 2 cm dan TBJ 310 gram. Auskultasi DJJ 138 x/menit
dan ini masih dalam batas normal. Saat pemeriksaan Hb didapatkan hasil
Hb 11,5 gr/dl dan ini menandakan bahwa ibu tidak anemia karena
ibu tidak terganggu. Menurut teori, cara mengatasi keluhan ini adalah
istirahat dan mengurangi aktivitas berat terutama pada malam hari agar
tidur malam ibu tidak tergangggu. Anjuran ini sesuai dengan teori
menurut (Irianti, dkk, 2014) yang menyatakan bahwa keluhan susah tidur
standar pelayanan minmal “10 T” yaitu timbang berat badan dan ukur
178
tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan
atas), ukur tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut
tetanus toxoid (TT) bila diperlukan, beri tablet tambah darah (tablet besi),
gula darah, tes malaria, HIV, sifilis dan BTA. Untuk pemeriksaan
golongan darahnya dan untuk tes malaria, HIV, sifilis, protein urin,
kadar gula darah dan BTA atau tes TBC tidak dilakukan karena tidak
ada indikasi yang mengarah pada keluhan ataupun tanda gelaja penyakit
tesebut.
2. Persalinan
Ibu bersalin pada tanggal 04 April 2017, jika dihitung dari HPHT
hari, namun ini bukan merupakan suatu kelainan karena menurut (Sari,
minggu dengan tafsiran persalinan yang tidak sesuai merupakan hal yang
normal.
Pada tanggal 04 April 2017 pukul 03.00 WITA ibu megeluh sakit
dan air. Pada pukul 11.00 WITA ibu diantar oleh suami dan keluarga ke
poskesdes karena ibu merasa perutnya sudah semakin sakit dan sudah
dalam 24 jam terakhir. Makan dan minum terakhir pukul 09.00 WITA,
dengan jenis nasi, sayur, lauk – pauk, air putih dan susu. BAB terakhir
pukul 05.00 WITA dan BAK terakhir pukul 10.00 WITA. Istirahat
14.00 WITA) dan tidur malam 6 jam (pukul 21.00 – 03.00 WITA).
vital ibu dalam batas normal, yaitu TD 110/ 80 mmHg, nadi 84 x/menit,
head to toe. Kepala nampak bersih, tidak ada ketombe, tidak ada nyeri
tekan. Kelopak mata tidak edema, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
bersih, tidak ada polip. Mulut bersih, tidak ada stomatitis dan tidak ada
karies. Leher tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan kelenjar limfe.
benjolan, sudah ada pengeluaran kolostrum, tidak ada nyeri tekan, areola
180
posisi tulang belakang lordosis, tidak ada nyeri ketuk. Ekstremitas atas
dan bawah tidak ada edema, tidak ada kekakuan sendi dan otot, tidak
kemerahan, tidak ada varises, refleks baik, kuku bersih, tidak pucat dan
penurunan kepala 2/5, pergerakan janin aktif, taksiran berat janin 2945
gram. Frekuensi DJJ 146 x/menit, teratur dan punctum maksimum berada
di bawah pusat sebelah kanan. Pada perineum tidak ada luka parut. Vulva
tidak kebiruan, tidak ada fistula, tidak ada luka dan tidak varises. Ada
pengeluaran lendir namun belum ada pengeluaran darah dan air. Anus
keluarnya lendir dan pembukaan servik (8 cm), hal ini sejalan dengan
181
teori yang dikemukakan (Walyani dan Endang, 2015) bahwa ibu yang
posisi miring kiri serta menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar
pencegahan luka tusukan jarum dan benda tajam lainnya (Nurjasmi, dkk:
2016). Dalam kasus ini, penggunaan alat pelindung diri belum sesuai
celemek, sarung tangan dan sendal yang menutupi sebagian kaki namun
yang ada.
dengan warna jernih dan tidak berbau dan juga ada pengeluaran darah,
sudah lengkap (10 cm), portio sudah tidak teraba, penurunan kepala 0/5.
berlangsung selama 2 jam 30 menit dan ini masih dikatakan normal bagi
Endang, 2015). Dengan melihat tanda – tanda tersebut, artinya ibu sudah
memasuki kala II, hal ini didukung dengan teori yang menyatakan bahwa
kala II ditandai dengan his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-
kira 2 – 3 menit sekali; kepala janin telah masuk ruang panggul dan
rasa ingin buang air besar serta anus membuka (Walyani dan Endang,
2015).
tidak ada lilitan tali pusat. Setelah 5 menit kemudian tepatnya pukul
13.35 WITA ibu melahirkan seorang bayi laki – laki yang lahir secara
Kala II ini berlangsung selama 5 menit. Jika dilihat dari lama kala II,
pada primipara berlangsung 1,5 jam sampai 2 jam dan pada multipara 0,5
hasilnya bayi cukup bulan, menangis kuat, bernafas spontan dan bergerak
aktif, Apgar score bayi 9/10. Setelah itu bayi langsung ditengkurapkan di
184
ibu mengeluh masih merasa nyeri pada perut dan alat genitalia, ibu juga
baik, TFU masih setinggi pusat, kandung kemih kosong dan pengeluaran
uteri untuk memastikan kehamilan ganda dan kontraksi uterus setelah itu
dorso cranial dan kemudian terdapat tanda pelepasan plasenta, yaitu tali
pusat bertambah panjang, adanya semburan darah secara tiba – tiba dan
Penatalaksaan pada kala III ini sudah sesuai dengan teori , yaitu
Kala III berlangsung selama 10 menit dan hal ini adalah hal yang
waktu 1 – 5 menit plasenta terlepas dan akan lahir spontan atau dengan
Pada kasus ini, tidak terjadi robekan jalan lahir dan pengeluaran
saja. Jumlah pengeluaran darah ini masih dalam batas normal karena
bayinya dan masih merasa lelah. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil
tanda – tanda vital dalam batas normal (TD 100/70 mHg, nadi 84
x/menit, pernapasan 24 x/menit dan suhu 37,2 0C), kontraksi uterus baik
dan TFU 2 jari bawah pusat dan pengeluaran darah 120 cc. Asuhan
dekontaminasi alat dan tempat tidur ibu dengan laruran klorin 0,5 %,
kala IV. Asuhan ini sudah sesuai dengan teori kebutuhan fisik dna
3. Nifas
April 2017 (nifas 6 hari), kunjungan ketiga tanggal 30 April 2017 (nifas 3
minggu).
dengan kal IV. Hasil pemeriksaannya keadaan umum baik, tanda – tanda
vital dalam batas normal, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik dan
perdarahan tidak melebihi 500 cc. Asuhan yang diberikan pada ibu yaitu
Attachment antara ibu dan bayi, menjaga kehangatan tubuh bayi, anjuran
untuk istirahat dan gizi ibu nifas serta menjelaskan tanda – tanda bahaya
masa nifas. Asuhan tersebut sudah sesuai dengan teori kunjungan nifas 6
tentang gizi ibu menyusui, kebersihan diri dan istirahat. Asuhan tersebut
sudah sesuai dengan teori kunjungan nifas 6 hari menurut (Pitriani dan
Rika, 2014). Keluhan dikunjungan ini adalah ibu mengatakan susah BAB
pada hari ke 5 setelah persalinan dan anjuran yang penulis berikan adalah
banyak makan sayur dan buah yang mengandung serat seperti pisang dan
pepaya dan juga banyak minum air putih untuk memperlancar BAB, ini
masa nifas. Asuhan yang diberikan sama dengan asuhan pada kunjungan
kedua.
penyulit – penyulit pada ibu. Penulis menjelaskan pada ibu tentang macam
hari dengan keadaan umum dan keadaan lahir normal. Penulis melakukan
asuhan bayi baru lahir sesuai dengan asuhan ditiap – tiap kunjungannya
bayi lahir penulis melakukan penilaian sepintas pada bayi dan didapatkan
hasil Apgar score 9/10, setelah itu bayi dikeringkan, dihisap lendir,
diberikan minyak telon, memotong tali pusat, mengganti kain yang basah,
pemberian IMD yang penulis lakukan dalam waktu 40 menit setelah bayi
lahir sedangkan menurut teori (Rukiyah dan Yuliati, 2010) setelah bayi
Perawatan tali pusat dilakukan dengan baik oleh ibu mulai dari tali
pusat dipotong sampai dengan lepasnya tali pusat, ini ditandai dengan
tidak adanya tanda – tanda infeksi pada tali pusat dan tali pusat sudah
lepas pada hari ke 7 pasca persalinan. Tali pusat dirawat dengan cara
dibungkus kain kassa steril, selalu dalam keadaan kering dan tidak
membubuhi apapun. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan
189
menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan “puput” (lepas) pada
hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak
negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan
kematian (Depkes, 2007). Melihat kasus perawatan tali pusat dan teori
Kesehatan RI, 2013) dijelaskan bahwa perawatan tali pusat adalah dengan
tidak membungkus tali pusat atau mengoleskan cairan/bahan apa pun pada
tali pusat. Namun, karena perwatan bayi dilakukan di rumah sehingga tali
pusat dibungkus kassa steril untuk mencegah tali pusat terpapar debu
ataupun kuman.
terjadi kesenjangan. Salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata
diberikan segera setelah proses IMD dan bayi selesai menyusu, sebaiknya
vitamin yang dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir dan pemberian
jadwal. Dalam teori mengatakan bahwa ASI eksklusif yaitu ASI yang
ASI eksklusif juga sangat penting bagi bayi seperti mengandung antibodi,
mengandung komposisi yang tepat, memberi rasa nyaman dan aman pada
bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, meningkatkan daya tubuh bayi
badan dan hasilnya berat badan bayi masih saja tetap 2900 gram, ini
kehidupan karena urin, tinja dan cairan diekskresi melaluli paru-paru dan
karena asupan bayi sedikit. Bayi cukup bulan akan memperoleh berat
mengalami masalah.
5. Keluarga Berencana
dari pengkajian yang dilakukan penulis, bahwa ibu mengatakan tidak ada
keluhan apapun, sudah merasa lebih baik dan sehat, ia dan bayinya dalam
keadaan sehat dan ibu sudah mendiskusikan dengan suami KB yang akan
191
macam alat kontrasepsi kepada ibu, keunutngan dan kerugian dari masng –
kontrasepsi. Dalam kasus ini penulis sama sekali tidak memaksa ibu untuk
penjelasan dan pilihan pada ibu. Setelah diberi penjelasan ibu memilih
untuk mendetenksi secara dini adanya tanda atau gejala kanker serviks.
adanya tanda kanker serviks. Ibu senang dengan hasil yang ada kemudian
bidan.
192
menjaragkan dan menghentikan. Dalam kasus ini ibu memilih untuk fase
periode usia istri antara 20 – 35 tahun yang merupakan periode usia yang
paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak
segera setelah anak pertama lahir maka dianjurkan untuk memakai IUD
tinggi karena peserta masih mengharapkan punya anak lagi; dapat dipakai
tidak menghambat ASI, karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi
sampai umur bayi 2 tahun dan akan mempengaruhi angka kesakitan dan
mengatakan keadaannya baik – baik saja dan pada hari – hari pertama
pasca pemasangan AKDR ibu merasa takut kalau nanti AKDR yang
193
penulis menjelaskan bahwa selama ibu merasa nyaman dan tidak ada
keluhan tentang KB ini maka selama itu juga KB ini tidak lepas dari dalam
meyakinkan ibu bahwa alat kontrasepsi ini aman bagi ibu, suami dan bayi.
digunakan oleh ibu adalah metode jangka panjang dan dalam fase
panjang yang cukup efektif karena hanya terjadi kurang dari 1 kehamilan
terjadi adalah haid yang lebih lama, kram atau nyeri perut dan ini biasanya
Pada kunjungan ini juga penulis tetap memotivasi ibu untuk tetap
berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jari ke dalam vaginanya tanpa
nyeri. Menurut teori, secara fisik aman untuk memulai hubungan suami
istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua
194
jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan
hubungan suami istri kapan saja ibu siap. Banyak budaya yang mempunyai
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan:
terutama pada malam hari, sakit pungung dan susah tidur malam karena
bayinya menendang – nendang. Hal ini bersifat normal dikarenakan hal ini
itu, ditemukan juga masalah TFU yang lebih kecil dibanding usia
kehamilan.
dan bayi selamat dan tidak ditemukan adanya komplikasi. Namun terdapat
tidak lengkap.
3. Asuhan kebidanan pada Ny. S selama nifas tidak terdapat komplikasi. Ny.
4. Asuhan kebidanan pada Bayi Ny. S tidak terdapat komplikasi. Namun ada
5. Asuhan kebidanan pada KB, ditemukan adanya masalah, yaitu ibu masih
takut dengan AKDR yang dipasang namun hal tersebut merupakan hal
B. Saran
nifas, bayi baru lahir, dan KB untuk menurunkan angka kesakitan dan
196
dalam bacaan, refrensi yang ada, termasuk yang tidak diberikan di dalam
kelas.
4. Untuk Klien
persalinan nifas, bayi baru lahir, dan KB, serta klien dapat menerapkan
5. Untuk Penulis
alat pelindung diri pada saat pemeriksaan kehamilan maupun pada saat
menolong persalinan.