TINJAUAN TEORI
Persalinan adalah suatu pengelauran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uteru ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002). Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam,
tanpa komplikasi pada ibu maupun janin (Prawirohardjo, 2002).
1. Persalinan spontan
2. Persalinan buatan
Persalinan buatan adalah persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar,
misalnya dengan ekstraksi forceps atau dengan operasi sc
3. Persalinan anjuran
Persalinan anjuran yaitu persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi
baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian Pitocin atau
prostaglandin.
1.1.2 Etiologi
2. Teori oksitosin
3. Keregangan otot-otot
4. Pengaruh janin
Hipofisis dan kelenjar suprarenal janin juga memegang peranan karena pada
anenchepalus kehamilan sering lebih lama dari biasanya, karena tidak terbentuk
hipotalamis. Pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan maturasi janin dan
induksi (mulainya) persalinan.
5. Teori prostaglandin
1. S (Subyektif)
Data subyektif adalah data yang diperoleh dari hasil bertanya pada pasien,
suami, atau keluarga (Rukiyah dkk, 2013). Informasi yang dicatat mencakup
identitas, keluhan yang diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada
klien (anamnesa) atau dari keluarga (Hidayat, 2008). Data subyektif
meliputi :
1) Biodata
Biodata yang mencakup identitas klien dan suami menurut
Ambarwati dan Wulandari (2010) meliputi :
a. Nama ibu dan suami : Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap, bila
perlu nama panggilan sehari-hari untuk mencegah kekeliruan dalam
memberikan penanganan.
2) Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan (Sulistyawati, 2009). Penting untuk
menanyakan sejak kapan keluhan mulai dirasakan, frekuensi, dan
penanganan yang sudah diberikan.
3) Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui riwayat menstruasi antara lain adalah menarche, siklus
menstruasi, lamanya menstruasi, banyaknya darah, keluhan utama yang
dirasakan saat haid, dan menstruasi terakhir yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk perhitungan tanggal kehamilan dan perkiraan kelahiran
(Sulistyawati, 2013).
Rumus pertama digunakan jika HPHT ada di bulan Januari sampai Maret.
Misalnya, HPHT adalah 21 Januari 2020, maka perkiraan tanggal
persalinan adalah:
Rumus kedua digunakan jika HPHT ada di bulan April sampai Desember.
Jadi, jika hari pertama haid terakhir adalah 1 Mei 2019 maka perkiraan
tanggal persalinan adalah:
Indikasi hanya pada ibu yang mempunyai riwayat haid yang teratur
dan tidak dapat digunakan pada ibu sudah hamil saat masih menyusui dan
belum pernah haid lagi sesudah melahirkan, ibu hamil setelah berhenti
mengonsumsi pil KB dan belum haid lagi. Kalau salah satu dari situasi
diatas terjadi, perkiraan tanggal persalinan dilakukan secara klinis
(misalnya: dengan melihat besarnya uterus) atau dengan USG (Yulizawati,
dkk, 2017).
4) Riwayat perkawinan
Status perkawinan perlu dikaji untuk mendapatkan gambaran mengenai
suasana rumah tangga pasangan, seperti berapa kali menikah, berapa tahun
usia ibu ketika menikah pertama kali, status pernikahan sah atau tidak,
lama pernikahan berapa tahun dan jumlah anak (Sulistyawati, 2011)
5) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Dikaji untuk mengetahui jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup,
persalinan yang aterm, persalinan yang premature, keguguran atau
kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (dengan forseps, atau
dengan SC), riwayat perdarahan atau hipertensi pada kehamilan,
persalinan atau nifas sebelumnya, berat bayi sebelumnya < 2500 atau >
4000 kg, serta masalah - masalah lain (Rukiyah dkk, 2013).
a. Kehamilan
Jumlah kehamilan dan kelahiran, G (gravida), P (para), A (abortus), H
(hidup).
b. Persalinan
Jarak antara dua kelahiran, tempat melahirkan, lamanya melahirkan,
cara melahirkan.
c. Nifas
Pernah mengalami perdarahan atau tidak, infeksi dan bagaimana
proses laktasinya.
d. Anak
Mencakup berat bayi sewaktu lahir, adakah kelainan bawaan bayi,
jenis kelamin bayi, keadaan bayi saat dilahirkan hidup atau mati.
6) Riwayat kehamilan sekarang
Dikaji untuk mengetahui hari pertama haid terakhir, siklus menstruasi
normal atau tidak, gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan ada tidaknya
perubahan yang terjadi), masalah dan tanda-tanda bahaya, keluhan-keluhan
yang lazim pada kehamilan, penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-
jamuan) serta kekhawatiran lain yang dirasakan (Dewi dan Sunarsih, 2011).
7) Riwayat keluarga berencana
Dikaji untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan kontrasepsi
jenis apa, berapa lama, berhasil atau tidak dan adakah keluhan selama
menggunakan kontrasepsi, (Ambarwati dan Wulandari 2010).
8) Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita ibu pada saat sekarang ini
atau untuk mengetahui penyakit lain yang bisa memperberat keadaan
ibu (Manuaba, 2007).
b. Riwayat penyakit sistemik
Untuk mengetahui adanya penyakit sistemik pada ibu hamil
diantaranya penyakit jantung, diabetes melitus, ginjal, hipertensi atau
hipotensi, hepatitis yang dapat mempengaruhi kehamilan
(Sulistyawati, 2013).
c. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui adanya penyakit menurun dalam keluarga
seperti asma, diabetes melitus, hipertensi, jantung dan riwayat
penyakit menular seperti TBC dan hepatitis (Jannah, 2011).
9) Pola kebiasaan sehari – hari
a. Nutrisi
Untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan selama hamil apakah
mengalami perubahan, frekuensi makan, jenis makanan, kualitas dan
kuantitas makanan, apakah ada pantangan makan dan jenis minuman apa
yang diminum serta berapa banyak ibu minum dalam satu hari
(Sulistyawati, 2013).
b. Eliminasi
Dikaji untuk menggambarkan kebiasaan BAB dan BAK pasien sebelum
dan selama hamil, BAB meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi, dan bau,
serta kebiasaan BAK meliputi frekuensi, warna, dan jumlah (Ambarwati
dan Wulandari, 2010).
c. Aktivitas
Untuk mengetahui pola aktifitas pasien sehari - hari (Ambarwati dan
Wulandari, 2010). Tanyakan apakah ibu bekerja berat atau tidak dan
apakah keadaanya mengganggu pekerjaannya atau tidak.
d. Istirahat dan tidur
Dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien, berapa lama
kebiasaan tidur siang dan tidur malam hari. Pada ibu hamil perlu
diperhatikan pola istirahat dan tidur dengan baik, agar dapat
meningkatkan kesehatan ibu dan pertumbuhan janin (Sulistyawati,
2011).
e. Personal hygiene
Dikaji untuk mengetahui tingkat kebersihan pasien meliputi kebersihan
lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) gigi dan mulut
(Sulistyawati, 2011).
f. Psikososial budaya
Untuk mengetahui bagaimana perasaan ibu dalam menjalani kehamilan,
dukungan keluarga, jenis kelamin yang diharapkan, kehamilan ini
direncanakan atau tidak, adakah pantangan makan selama kehamilan,
dan kebiasaan adat - istiadat dalam kehamilan (Sulistyawati, 2013).
g. Penggunaan obat-obatan atau rokok
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu perokok dan pemakai obat - obatan
atau tidak selama hamil (Rukiyah dkk, 2013).
h. Riwayat operasi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah dilakukan tindakan
operasi atau belum, yang sekiranya dapat mengganggu dalam proses
kehamilan ini (Manuaba, 2008).
2. O (Obyektif)
Menurut Rukiyah dkk, (2013) data obyektif adalah data yang diperoleh dari
pemeriksaan meliputi :
1) Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan umum apakah baik,
sedang, kurang (Sulistyawati, 2011)
b. Kesadaran : Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran
pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai
dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan
koma (tidak dalam keadaan sadar) (Sulistyawati, 2011).
c. Tekanan darah : Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau
hipotensi dengan nilai satuannya mmHg. Keadaan ini sebaiknya
antara 90/60 - 130/90 mmHg atau peningkatan sistolik tidak lebih
dari 30 mmHg dan peningkatan diastolik tidak lebih dari 15 mmHg
dari keadaan normal pasien.
d. Suhu : Untuk mengetahui suhu badan klien. Ibu hamil mengalami
peningkatan suhu tubuh sampai 0,5 oC. Suhu tubuh normal 35,6 –
37,60C (Mandriwati, 2008).
e. Nadi : Untuk mengetahui denyut nadi pasien yang di hitung dalam 1
menit, denyut nadi normal 60-80x/menit (Ambarwati dan
Wulandari, 2010).
f. Respirasi : Untuk mengetahui frekuensi parnafasan yang di hitung
dalam 1 menit, respirasi normal yaitu 20 - 30x/menit (Ambarwati
dan Wulandari, 2010).
g. Berat badan dan IMT : Dalam keadaan normal kenaikan berat
badan ibu sekarang
h. Tinggi badan : Untuk mengetahui tinggi badan ibu yang dilakukan untuk
mendeteksi adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm
(Pantikawati dan Saryono, 2010.
i. LILA : Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, dengan batas lingkar
lengan normal, yaitu 23,5 cm (Mandriwati, 2008).
2) Pemeriksaan sistematis
a. Abdomen
a) Inspeksi : Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada pembesaran,
ada luka bekas operasi atau tidak, striae gravidarum atau tidak, linea
alba atau nigra, ada luka bekas operasi atau tidak (Sulistyawati,
2011).
2) Pemeriksaan penunjang
3. A (Asessment)
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data subyektif
dan data obyektif dalam suatu identifikasi diagnose dan masalah. Diagnosa
Kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek dan
memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan
Dasar : HPHT, tinggi fundus uteri, keluhan utama, TTV, IMT, MAP, palpasi
abdomen, pemeriksaan laboratorium (Hb, protein reduksi).
4. P (Penatalaksanaan)
5 LANGKAH
7 LANGKAH VARNEY (KOMPETENSI SOAP NOTES
BIDAN)
7. Evaluasi Evaluasi
Sulfianti, S., Indryani, I., Purba, D. H., Sitorus, S., Yuliani, M., Haslan, H., ... & Aini, F. N.
(2020). Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Yayasan Kita Menulis.