SKENARIO KASUS 2
Dosen Pembimbing:
Ns. Yuliana, S. Kep., M. Kep
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2022
SKERNARIO II
LO:
1. Apakah masalah keperawatan yang dialami pasien dan keluarga
2. Data tambahan apa yang harus didapatkan dari pasien dan keluarga
3. Buatlah pohon masalah keperawatan pada kasus pasien
4. Buat Laporan Pendahuluan Masalah Keperawatan Utama pasien
5. Buatlah strategi pelaksanaan komunikasi untuk mengatasi masalah
keperawatan utama pasien dan keluarga (Fase Orientasi, kerja, terminasi.
STEP I
IDENTIFIKASI ISTILAH SULIT
1. Skizofrenia
2. Bully
3. Terinfeksi
4. Minder
5. Stroke
6. Covid 19
Jawaban
1. Skizofrenia
Menurut National Institute of Mental Health (NIMH,2021) Skizofrenia
adalah penyakit mental serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir,
merasakan, dan berperilaku. Orang dengan skizofrenia mungkin tampak seolah-
olah mereka telah kehilangan kontak dengan kenyataan, yang dapat menyusahkan
bagi mereka dan bagi keluarga dan teman-teman mereka.
Skizofrenia adalah gangguan mental yang dapat memengaruhi tingkah laku,
emosi, dan komunikasi. Penderita skizofrenia dapat mengalami halusinasi, delusi,
kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.
2. Bully
Bully atau perundungan adalah suatu perilaku yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang yang merasa dirinya memiliki kekuasaan
ataupun kekuatan kepada pihak yang lebih lemah dengan menyakiti, mengancam,
menindas, dan membuat perasaan orang lain menjadi tidak nyaman
Perilaku agresif hubungan sepihak di mana korban dieksploitasi yang
melibatkan ketidakseimbangan kekuatan yang nyata atau dirasakan. Perilaku
diulang dari waktu ke waktu Termasuk tindakan seperti membuat ancaman,
menyebarkan desas-desus, menyerang seseorang secara fisik atau verbal,
mengecualikan seseorang dari suatu kelompok dengan sengaja. Bisa terjadi di
mana saja.
3. Terinfeksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terinfeksi artinya terkena
infeksi. Kata "infeksi" itu sendiri merupakan proses invasi dan multiplikasi
berbagai mikroorganisme ke dalam tubuh seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit
(terkena hama) kemasukan bibit penyakit; ketularan penyakit; dan peradangan.
4. Minder
Minder atau rasa rendah diri (low esteem) adalah istilah yang merujuk
kurangnya rasa percaya diri diri seseorang yang membuatnya merasa selalu
kurang atau tidak berharga dibandingkan oleh orang lain
5. Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika sebagaian sel – sel otak
mengalami kematian akibat gangguan aliran darah karena sumbatan atau
pecahnya pembuluh darah di otak.
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami
gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya
pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa pasokan darah, otak tidak akan
mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak
akan mati.
6. Covid 19
Covid 19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus
yang baru ditemukan yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan radang
paru
STEP 2
IDENTIFIKASI MASALAH
STEP 3
4. Ds :
-Ny. S sudah 1 bulan menderita covid-19 sehingga kondisi kesehatan menjadi
gampang sakit
-Ny. S satu-satunya yang merawat suami sakit stroke ( 8 bulan) dan anak laki-
lakinya Tn. C yang sudah 8 tahun menderita skizofrenia dan covid-19.
-Mengeluh sering terbangun malam hari dan sulit tidur kembali karena
memikirkan kondisi sakit suami, anak dan dirinya sendiri.
-Klien (Tn.C) merasa malu, minder dan merasa tidak berguna karena penyakitnya
saat ini.
-Klien mengatakan tidak berguna karena sebagai anak laki-laki tunggal di
keluarga tidak bisa membahagiakan orang tua,
-Klien korban bullying saat SMP.
Do :
Perasaan malu dan minder ini, membuat klien sulit untuk memulai interaksi
terutama ketika bertemu dengan orang yang baru dikenalnya
5. Faktor predisposisi:
Faktor psikologis (penilaian negative pasien terhadap gambaran dirinya): Klien
merasa malu, minder, tidak berguna sebagai anak laki-laki karena tidak bisa
membahagiakan kedua orangtuanya
Faktor presipitasi:
- Klien mengalami skizofrenia dan covid-19
- Pengalaman traumatik: Klien saat SMP menjadi korban bully.
STEP IV
MIND MAPPING
Mind Mapping
DS:
Ibu S mengatakan sudah 1 bulan terakhir menderita
Covid-19 dan gampang sakit
Ibu S mengatakan bahwa ia satu-satunya orang yang
merawat suami sakit stroke (8 bulan yang lalu) dan
merawat anak laki-lakinya dan skizofrenia dan juga
terinfeksi covid-19 bersamaan dengannya.
DS: DO:
Klien mengatakan tidak berguna karena sebagai Merasa malu
anak laki-laki tunggal dikeluarga tidak bisa Minder
membahagiakan orang tua. Merasa tidak berguna
Klien memiliki pengalaman masa lalu yang tidak Perasaan malu dan minder
menyenangkan, dimana saat SMP klien sering ini, membuat klien sulit
dibully untuk memulai interaksi
Klien mengungkapkan saat ini merasa malu dan terutama ketika bertemu
minder dengan orang lain terutama karena dirinya dengan orang yang baru
pernah sakit ditambah saat ini juga terinfeksi dikenalnya
Covid-19
Ibu S mengeluh sering terbangun malam hari dan
sulit tidur kembali karena terus memikirkan
kondisi sakit suami, anak, dan dirinya sendiri.
STEP V
LEARNING OBJECTIVE
1. Apakah masalah keperawatan yang dialami pasien dan keluarga
2. Data tambahan apa yang harus didapatkan dari pasien dan keluarga
3. Buatlah pohon masalah keperawatan pada kasus pasien
4. Buat Laporan Pendahuluan Masalah Keperawatan Utama pasien
5. Buatlah strategi pelaksanaan komunikasi untuk mengatasi masalah keperawatan
utama pasien dan keluarga (Fase Orientasi, kerja, terminasi.
JAWABAN
1. Pada kasus di katakana bahwa klien merasa malu,minder,dan merasa tidak berguna
karena sebagai anak laki-laki tunggal di keluarganya tidak bisa membahagiakan
orang tua. Hasil pengakajian perawat,klien memiliki pengalaman masa lalu yang
tidak menyenangkan,di mana saat smp dia di bully.Klien mengungkapkan saat ini
merasa malu dan minder dengan orang lain terutama karena dirinya pernah sakit di
tambah saat ini juga terinfeksi covid-19. Perasaan malu dan minder ini membuat
klien sulit untuk memulai interaksi terutama Ketika bertemu dengan orang yang
baru di percaya. Maka dari itu masalah keperawatan yang di alami pasien adalah
“harga diri rendah kronis”.
3.
Isolasi sosial:menarik diri
Gangguan konsep diri:
Harga diri rendah
4. Laporan Pendahuluan
Keterangan :
1. Aktualisasi diri : Pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan
pengalaman latar belakang sukses.
2. Konsep diri positif : Apabila individu mempunyai pengalaman yang positif
dalam perwujudan dirinya.
3. Harga diri rendah : Perasaan negatif terhadapa diri sendiri, termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berdaya, pesimis.
4. Kerancuan identitas : Kegagalan individu untuk mengintegrasikan berbagai
identifikasi masa kanak-kanak kedalam kepribadian psikososial dewasa yang
harmonis.
5. Dipersonalisasi : Perasaan tidak realitik dalm kegiatan dari diri sendiri,
kesulitan membedakan diri sendiri, merasa tidak nyata dan asing baginya.
5. 1. Pra-interaksi
2. Orientasi
a. Salam terapeutik “Selamat pagi,ibu siti sedang apa?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasan Ibu Siti sekarang?”
“Apakah ibu siti sudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwalyang
telah dinuat kemarin?”.
“Bagus ibu sudah dapat membantu membersihkan lingkungan”
“Coba saya lihat jadwal kegiatannya, wah hebat sekali, sudah diberi tanda
semua!”, “Nanti dikerjakan lagi ya bu!”
c. Kontrak
Topik
“Nah bagaimana kalau kita bercakap – cakap tentang kegiatan yang dapat
dilakukan di rumah?”.
Tempat
“Kalau tidak salah, kemrin kita sudah sepakat akan bercakap – cakap di taman
benar kan?”
Waktu
“Mau berapalama?, Bagaimana kalau 15 menit lagi”
2. Kerja
“Kemarin ibu telah membuat jadwal kegiatan di rumah sakit, sekarang kita buat
jadwal kegiatan dirumah ya!. Ini kertas dan bolpointnya, jangan khawatir nanti
saya bantu, kalau kesulitan, Bagaimana kalau kita mulai? ” “Ibu mulai dari jam
05.00 WIB?.............. ya, tidak apa-apa, bangun tidur......... terus ya sholat
shubuh, terus masak (samapi jam 20.00 WIB), bagus tapi jangan lupa minum
obatnya, ya Bu!”
3. Terminasi
Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu siti setelah dapat membuat jadwal kegiatan di rumah”
Evaluasi Obyektif
“Coba ibu sebutkan lagi susunan kegiatan dalam sehari yang dapat dilakukan di
rumah”
Rencana Tindak Lanjut
“Besok kalau sudah dijemput oleh keluarga dalam sehari apa yang dapat
dilakukan di rumah?”
Berpamitan.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
a. Identitas
a) Identitas Klien
Nama : Tn. C
Usia : 25 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Tidak Terkaji
a) Keluhan Utama
Ibu S dan Tn. C sudah 1 bulan terakhir menderita Covid-19
b ) Faktor Predisposisi
Sebelumnya Tn. C sudah 8 tahun menderita skizofrenia, yang
mengakibatkan klien menjadi gangguan jiwa ketika klien
memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan,
dimana saat SMP klien sering di bully.
c) Faktor Presipitasi
Sudah 1 bulan terakhir menderita Covid-19
d ) Pengkajian Fisik : Tidak Terkaji
a) Psikososial
A . Genogram
Analisa Data
No Data Masalah
1 DS : Harga Diri Rendah
- Menilai diri negatif
Kronis
(merasa tidak
berguna)
- Merasa malu
- Melebih lebihkan
penilaian negatif
tentang diri sendiri
DO :
Terdiagnosa
Skizofrenia 8
tahun lalu
Terinfeksi Covid
Pernah di bully
Anak tunggal
laki laki
dikeluarga
2. DS : Ansietas
- Terus memikirkan
kondisi sakit
suami, anak, dan
dirinya sendiri
Data Tambahan :
- Merasa bingung
- Sulit
berkonsentrasi
- Mengeluh pusing
- Anoreksia
- Palpitasi
DO :
Sulit tidur
Data Tambahan
Klien tampak
gelisah
Klien tampak
tegang
Frekuensi napas
meningkat
Frekuensi nadi
meningkat
Diaphoresis
Klien tremor
Muka klien
tampak pucat
Suara klien
bergetar
Kontak mata
buruk
Klien sering
berkemih
Klien
berorientasi pada
masa lalu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga Diri Rendah Kronis
2. Ansietas
INTERVENSI KEPERAWATAN