Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Edukasi Perubahan dan Keluhan Selama Kehamilan”

Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Praktik Klinik Stase III

Asuhan Kebidanan Holistik Fisiologis pada Kehamilan

Dosen Pembimbing:

Triatmi Andri Yanuarini, M.Keb

Disusun Oleh :
Qothrun Nadaa Hibatulloh P17312215054
Oktaviana Dewi Lolita P17312215055
Brigita Rensi Paramita P17312215056
Alif Ajeng Miftahul J P17312215060
Winahyu Asriningtias P17312215057
Mellyana Ismawati P17312215058
Niken Firda Zulmi T.S P17312215059
Ayu Kharisma Alfiana P17312215061
Nisa Shabrinafi Amalia P17312215062
Nila Melyani
Tunik Mindarwati Ningsih
Milda Fitri Astuti

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN KEBIDANAN

2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Fisiologis pada Kehamilan

Sub Pokok Bahasan : Perubahan dan Keluhan Selama Kehamilan

Hari/Tanggal :

Pukul :

Waktu : 60 menit

Tempat :

Sasaran : Ibu Hamil Trimester III (28-40 minggu)

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan satu dari tiga periode dalam kehidupan


wanita saat mengalami perubahan hormonal yang penting. Periode
pertama adalah menarche, kedua adalah masa kehamilan dan yang ketiga
adalah periode menopause. Kehamilan merupakan suatu kondisi seorang
wanita yang memiliki janin di dalam rahimnya. Kehamilan terjadi sebagai
pertemuan antara sel telur dengan sperma. Dari pertemuan itulah kelak
akan menjadi janin selama kehamilan. Pada masa ini, perempuan akan
mengalami perubahan fisik dan psikis drastis (Yuliani et al., 2021).

Perubahan yang dialami Ibu hamil antara lain : Perubahan


fisiologis, antara lain Genetalia interna dan eksterna, panggul, dan siklus
hormonal (Dartiwen & Nurhayati, 2019) Perubahan fisik lainnya yaitu
payudara, pernapasan, perkemihan, kardiovaskuler, pencernaan,
integument, system muskuloskletal, persyarafan, dan endokrin (Gultom &
Hutabarat, 2020).

Pada trimester pertama merasakan sering buang air kecil, sering


mual dan muntah, keputihan, ngidam, hemorrhoid. Pada trimester kedua
biasanya akan mengalami varises pada kaki/vulva, sembelit, hearth burn
(panas dalam perut), pusing, nyeri pada ligamentum rotundum, sesak
napas, keputihan, kram kaki. Sedangkan pada trimester ketiga, Ibu hamil
mungkin akan mengalami pusing, bengkak pada kaki, sering buang air
kecil (Hatini, 2018).

Akibat dari banyaknya perubahan yang dialami dan kurangnya


persiapan, Ibu hamil mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan
depresi. (Rustikayanti et al., 2016). Menurut penelitian yang dilakukan
oleh (Maulida et al., 2017), dari 84 responden, sebanyak 58,3%
mengalami maladaptif. Artinya lebih banyak ibu hamil yang mengalami
ketidakmampuan beradaptasi daripada yang dapat beradaptasi.

Kecemasan yang berlebihan selama kehamilan, akan


mempengaruhi kognitif, perilaku dan interaksi ibu terhadap janinnya atau
yang dikenal dengan prenatal attachment. Jika ibu semakin cemas
memikirkan proses persalinannya, maka interaksi ibu dengan janinnya
juga tidak maksimal sehingga skor prenatal attachment akan semakin
rendah (Baroah et al., 2020). Selain itu, kecemasan yang tak teratasi dapat
menyebabkan perdarahan, kesakitan luar biasa serta dapat menyebabkan
kematian ibu dan janin karena ibu tidak dapat mengontrol diri saat bersalin
(Zamriati et al., 2013).

Dari latar belakang tersebut, pengaju proposal ingin memberikan


edukasi kepada ibu hamil mengenai bagaimana cara mereka dalam
menolong dirinya sendiri dalam mengatasi permasalahannya saat hamil.
Dengan harapan dapat menekan angka kesakitan dan kematian ibu dan
janin.

B. TUJUAN UMUM
Ibu Hamil dapat mengetahui perubahan dan mengatasi keluhan
selama kehamilan
C. TUJUAN KHUSUS
1. Setelah diberikan edukasi, diharapkan Ibu hamil dapat mengetahui
perubahan apa yang terjadi saat kehamilan
2. Setelah diberikan edukasi, diharapkan Ibu hamil dapat mengetahui
keluhan apa yang biasa terjadi saat kehamilan
3. Setelah diberikan edukasi, diharapkan Ibu hamil dapat mengetahui
cara mengatasi keluhan yang dialami.

D. MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN


1. Perubahan masa kehamilan
2. Keluhan masa kehamilan
3. Cara mengatasi perubahan dan keluhan dimasa kehamilan
E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F. MEDIA
1. Booklet
G. PROSES PELAKSANAAN

KEGIATAN / WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


Sasaran mendengarkan serta
Perkenalan
Pembukaan memperhatikan dengan seksama
(10 menit)
Informed Consent Sasaran bersedia menjadi responden

Sasaran mendengarkan,
Ceramah/ penyampaian
memperhatikan dan mengerti tentang
materi
Pelaksanaan materi yang disampaikan.
(45 menit) Sasaran menanyakan tentang materi
Tanya jawab yang tidak dimengerti dan
membingungkan

Evaluasi dan tahap Sasaran sudah mengetahui apa yang


Penutupan dan kesimpulan
terminasi disampaikan
(10 menit)
lampiran 1 Materi

A. Perubahan pada Ibu Hamil


1. Perubahan Pada Ibu Hamil Trimester I dan II
1) Sistem Reproduksi
Pada trimester 1 terdapat tanda Chadwick, yaitu perubahan warna
pada vulva, vagina dan serviks menjadi lebih merah agak
kebiruan/keunguan. pH vulva dan vagina mengalami peningkatan dari
4 menjadi 6,5 yang membuat wanita hamil lebih rentan terhadap
infeksi vagina. Tanda Goodell yaitu perubahan konsistensi serviks
menjadi lebih lunak dan kenyal. Pembesaran dan penebalan uterus
disebabkan adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh
darah, hyperplasia & hipertropi otot, dan perkembangan desidua.
Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks
mudah fleksi disebut tanda Mc Donald.
Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek
dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada
minggu-minggu pertama, terjadi hipertrofi pada istmus uteri membuat
istmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut tanda Hegar.
Sejak trimester satu kehamilan, uterus juga mengalami kontraksi yang
tidak teratur dan umumnya tidak nyeri. Proses ovulasi pada ovarium
akan terhenti selama kehamilan. Pematangan folikel baru juga ditunda.
Tetapi pada awal kehamilan, masih terdapat satu corpus luteum
gravidarum yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu, kemudian
mengecil setelah plasenta terbentuk.
2) Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
oleh uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering kencing.
Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala
janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing
akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh
progesterone. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar daripada ureter
kiri karena mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan dengan
ureter kiri
Hal ini disebabkan olehkarena uterus lebih sering memutar ke arah
kanan. Mungkin karena orang bergerak lebih sering memakai tangan
kanannya atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid yang berada di
belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut lebih
sering dijumpai hidroureter dekstra dan pielitis dekstra. Disamping
sering kencing tersebut diatas terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan
oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan
sehingga filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69 %. Reabsorbsi
di tubulus tidak berubah sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea,
asam folik dalam kehamilan. (Hanifa Wiknjosastro, 2002: 97)
3) Sistem Pencernaan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek
(nausea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat.
Tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh
traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di
dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada
dalam usus – usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi
menimbulkan pola obstipasi yang memang merupakan salah satu
keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai pada bulan – bulan
pertama kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya terjadi pada pagi
hari, dikenal sebagai morning sickness. Emesis, bila terlampau sering
dan terlalu banyak dikeluarkan disebut hiperemesis gravidarum,
keadaan ini patologik. Salivasi ini adalah pengeluaran air liur
berlebihan daripada biasa. Bila terlampau banyak, inipun menjadi
patologik. (Hanifa Wiknjosastro, 2002:9).
4) Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone dan elastin
dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan
ketidakseimbangan persendian. Akibat dari perubahan fisik selama
kehamilan adalah: Peregangan otot - otot dan Pelunakan ligamen -
ligamen
Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan – perubahan tersebut
adalah:
a) Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan),
b) Otot-otot abdomal (meregang ke atas uterus hamil), dan
c) Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus)
Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan
struktural dan bagian bermasalah yang potensial dikarenakan beban
dan menekan kehamilan. Oleh karena itu masalah postur merupakan
hal biasa dalam kehamilan: Bertambahnya beban dan perubahan
struktur dalam kehamilan merubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur benda-benda
(dan memar biru) dan kehilangan keseimbangan (lalu jatuh).
(PusDikNaKes, 2003:100)
a) Sirkulasi Darah
1) Volume darah
Volume dan darah total dan volume plasma darah naik pesat
sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah
banyak, kira-kira 25 % dengan puncaknya pada kehamilan 32
minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang meningkat
sebanyak kurang lebih 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas
kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit
jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasio kordis.
Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati
cukup bulan. (Rustam Mochtar, 1998: 37)
2) Nadi dan tekanan darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama
trimester kedua dan naik lagi seperti pada prahamil. Tekanan vena
dalam batas-batas normal. Pada ekstremitas atas dan bawah
cenderung naik setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya
naik, nilai rata-ratanya 84 kali permenit. (Rustam Mochtar,
1998:38)
3) Jantung
Pompa jantung mulai naik kira-kira 30%. Setelah kehamilan 3
bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.
(Rustam Mochtar, 1998: 38)
5) Payudara/ Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit juga akan lebih terlihat.
Areola mammae akan bertambah besar pula dan kehitaman. Kelenjar
sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar
dinamakan tuberkel Montgomery.
Selama kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat
teraba noduli – noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan
vena – vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan
areola payudara. Kalau diperas keluar air susu jolong (kolostrum)
berwarna kuning. (Rustam Mochtar, 1998: 40). Perkembangan
payudara ini karena pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen,
progesterone dan somatomamotropin
1. Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk pemberian
ASI, antara lain:
a. Estrogen, berfungsi:
a) Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara
b) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam
sehingga payudara tampak makin besar.
c) Tekanan serat syaraf akibat penimbunan lemak, air dan
garam menyebabkan rasa sakit pada payudara
b. Progesteron, berfungsi:
a) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi
b) Menambah sel asinus
c. Somatomamotropin, berfungsi:
a) Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,
laktalbumin dan laktoglobulin
b) Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara. (Hanifa
Wiknjosastro, 2002: 95)
2. Perubahan payudara pada ibu hami
a) Payudara menjadi lebih besar
b) Areola payudara makin hitam karena hiperpigmentasi
c) Glandula Montgomery makin tampak menonjol
dipermukaan areola mamae
d) Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu keluar
cairan putih jernih (kolostrum) yang berasal dari kelenjar
asinus yang mulai bereaksi
e) Pengeluaran ASI belum berjalan oleh karena prolaktin ini
ditekan oleh PIH (Prolaktine Inhibiting Hormone)
f) Setelah persalinan, dengan dilahirkannya plasenta pengaruh
estrogen, progesterone dan somotomammotropin terhadap
hipotalamus hilang sehingga prolaktin dapat dikeluarkan
dan laktasi terjadi. (Hanifa Wiknjosastro, 2002: 95)
3. Kulit
Diketahui bahwa terjadi peningkatan suatu hormon
perangsang melanosit sejak akhir bulan kedua kehamilan
sampai aterm yang menyebabkan timbulnya pigmentasi pada
kulit. Linea nigra adalah pigmentasi berwarna hitam kecoklatan
yang muncul pada garis tengah kulit abdomen. Bercak
kecoklatan kadang muncul di daerah wajah dan leher
membentuk kloasma atau melasma gravidarum (topeng
kehamilan). Aksentuasi pigmen juga muncul pada areola dan
kulit genital. Pigmentasi ini biasanya akan menghilang atau
berkurang setelah melahirkan
Angioma atau spider naevi berupa bintik-bintik penonjolan
kecil dan merah pada kulit wajah, leher, dada atas, dan lengan.
Kondisi ini sering disebut sebagai nevus angioma atau
teleangiektasis. Eritema palmaris terkadang juga dapat
ditemukan. Kedua kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh
hiperestrogenemia kehamilan
4. Kenaikan Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT)
Terjadi pertambahan berat badan selama kehamilan yang
sebagian besar diakibatkan oleh uterus dan isinya payudara,
dan peningkatan volume darah serta cairan ekstraseluler.
Sebagian kecil pertambahan berat badan terebut diakibatkan
oleh perubahan metabolik yang menyebabkan pertambahan air
selular dan penumpukan lemak serta protein baru, yang disebut
cadangan ibu. Pada awal kehamilan, terjadi peningkatan berat
badan ibu kurang lebih 1 kg.
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg.
Kenaikan berat badan yang terlalu banyak ditemukan pada
keracunan hamil pre-eklamasi dan eklamsi) kenaikan berat
badan wanita hamil disebabkan oleh:
a. Janin , uri, air ketuban, uterus
b. Payudara, kenaikan volume darah,lemak, protein,dan
retensi air
c. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi.
Kalori yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari
pembakaran zat arang,khususnya sesudah kehamilan 5
bulan keatas. Namun bila dibutuhkan, dipakai lemak ibu
untuk mendapatkan tambahan kalori
d. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus
mengandung banyak protein. Di Indonesia masih banyak
dijumpai penderita defisiensi zat besi dan vitamin B, oleh
karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia
yang berisi mineral dan vitamin. (Rustam Muchtar, 1998:
39-40)
5. Sistem Pernapasan
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal
ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma
akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat
sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernafas
dada (thoracic breathing). (Rustam Mochtar, 1998: 38)
(Fitriahadi, 2017)
6. Perubahan Seksual
Hasrat seksual pada trimester I sangat bervariasi antara satu
wanita dan wanita lain. Meski beberapa wanita mengalami
peningkatan hasrat seksual tetapi secara umum trimester I
merupakan waktu terjadinya penurunan libido. Banyak wanita
yang merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan cinta
kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh
keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri,
kecemasan, kekhawatiran dan masalah-masalah lain yang
merupakan normal terjadi pada trimcstcr I.
Selain itu timbulnya rasa cemas jika melakukan hubungan
sexual (pusdiknas, 2003). Sebagian pasangan merasa khawatir
akan membahayakan janin dan menyebabkan keguguran
sehingga mengalami pcnurunan gairah seksual di masa
kehamilan (Rustikayanti, dkk, 2016).
7. Perubahan Emosional
Perubahan-perubahan emosi pada trimester pertama
menyebabkan adanya penurunan kemauan berhubungan
seksual, rasa letih dan mual, perubahan suasana hati, depresi,
kekhawatiran ibu tentang kesejahteraan dan bayinya,
kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang
menarik, dan sebagainya.
(Yuliani et al., 2021)Trimester pertama sering dianggap
sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan
wanita adalah terhadap kenyataan bahwa dia sedang
mengandung. Penerimaan terhadap kenyataan ini dan arti
semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling
penting pada trimester pertama kehamilan. Penerimaan ini
biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan difasilitasi
oleh perasaan sendiri yang merasa cukup aman untuk mulai
mengungkapkan perasaan-perasaan yang menimbulkan konflik
yang ia alami. Sementara ini ketidaknyamanan pada trimester
pertama seperti nausea, kelemahan, perubahan nafsu makan,
kepekaan emosional, semua ini dapat mencerminkan konflik
dan depresi yang ia alami pada saat bersamaan hal-hal tersebut
menjadi pengingat tentang kehamilan (Yuliani et al., 2021)

2. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi TM III

1. Uterus
Pada akhir kehamilan, biasanya kontraksi sangat jarang dan meningkat
pada 1-2 minggu menjelang persalinan (Hatini, 2018).
2. Serviks
Serviks akan mengalami pematangan secara bertahap (Hatini, 2018).
3. Vagina
Pada masa ini, vagina mengalami banyak perubahan yang mana hal ini
mempersiapkan persalinan dengan meningkatkan ketebalan mukosa,
mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi otot polos. Dinding vagina
akan bertambah panjang (Hatini, 2018).
4. Payudara
Pada trimester akhir ini, Ibu akan mengeluarkan sedikit ASI berwarna
kuning yang dinamakan kolostrum. Pada masa ini juga, putting ibu
akan menonjol dan bisa digerakkan dan lingkaran sekitar payudara
mulai menghitam (Hatini, 2018).

B. Keluhan pada Masa Kehamilan dan Cara Mengatasinya


1. Keluhan Pada Ibu Hamil Trimester I
a) Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual
dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut
morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi
setiap saat
b) Merasa lelah
Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk
menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan. Juga
peningkatan hormonal yang dapat mempengaruhi pola tidur
c) Sakit Kepala
Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil pada
awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi
yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya
dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan
yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan
sakit kepal
d) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini
sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena
adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong rahim
e) Pusing
Pada ibu hamil terjadi proses penyesuaian yang dapat
menimbulkan perubahan fisiologis baik secara fisik maupun
psikologis. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan, salah
satunya pusing (sakit kepala).
Wanita hamil sering merasakan pusing, disebabkan karena aliran
darah yang berusaha mengimbangi sirkulasi darah yang meningkat
seiring dengan pertumbuhan janin, ketika masuk trimester kedua
kehamilan, rahim yang memebsar dapat menekan pembuluh darah,
sehingga kepala terasa sakit atau pusing. Pusing yang berkelanjutan
berdampak pada gejala anemi, tekanan darah yang naik turun,
dehidrasi hingga sinkope (pingsan) (Irianti et al., 2014; Nurhayati,
2018) (Puspitasari & Indrianingrum, 2020)
1) Cara Mengatasi Keluhan Pada Ibu Hamil Trimester I
1. Sistem Pencernaan
Keluhan: mual-muntah
Cara mengatasi:
a) Mual dan muntah
1) Hindari makan-makanan yang berkuah, tingkatkan makan
makanan yang mengandung karbohidrat
2) Makan sedikit tapi sering
3) Makan makanan kering yang rendah garam pada waktu makan
4) Kurangi minum pada saat makan
5) Hindarkan bau yang tidak enak untuk menghindari mual
(Ambarwati, n.d.)
6) Menggunakan aromaterapi
Aromaterapi adalah minyak tumbuhan yang harum dan
mempunyai konsentrasi tinggi dan mudah mengalami
penguapan (Potts, 2009). Adapun macam-macam minyak yang
digunakan sebagai aromaterapi yaitu lemon, pepermint, bunga
lavender, bunga mawar, jahe. Lemon minyak esensial
(Citruslemon) adalah salah satu yang paling banyak digunakan
untuk mencegah mual muntah. Karena kulit lemon
mengandung lemonen yang dapat mencegah mual (Ulfika,
2019)
2. Pusing yang terjadi pada saat hamil dapat disebabkan karena anemia,
hipertensi, dan kadar gula rendah. Anemia terjadi karena peningkatan
volume plasma darah yang mempengaruhi kadar hemoglobin ibu
menjadi rendah, sehingga dalam penanganan ibu di rumah diperlukan
tambahan zat besi untuk meningkatkan kadar hemoglobin dengan
meningkatkan asupan makanan yang mengandung zat besi. Begitu
pula, dengan kadar gula yang rendah penanganan ibu di rumah juga
dapat dilakukan melalui asupan makanan yang bergizi seimbang
selama hamil dan pola hidup sehat (Hicks, 2015; Irianti et al., 2014)
(Puspitasari & Indrianingrum, 2020)
3. Cara mengatasi apabila mengalami kram perut ialah bisa dengan
berendam pada air hangat dan melakukan olahraga ringan atau
melakukan senam hamil. Senam hamil sendiri memiliki beberapa
manfaat, antara lain :
a) Memperkuat otot dan sendi
b) Memperkuat jantung dan paru-paru.
c) Membuat tidur lebih nyenyak.
d) Menurunkan risiko berat badan naik secara berlebihan.
e) Mengurangi nyeri pada tulang belakang atau nyeri punggung.
f) Mendukung tumbuh kembang janin.

2. Keluhan Trimester 2
1) Jantung
Memberikan KIE pada ibu hamil serta menganjurkan ibu hamil untuk
melakukan perawatan kesehatan jantung selama dan sesudah
kehamilannya (Izza, 2016).
2) TBC
Pada trimester 2 penatalaksanaannya yaitu :
 Kurangi aktivitas fisik (bedrest); Terpenuhinya kebutuhan nutrisi
(tinggi kalori tinggi protein); Pemberian vitamin dan Fe; Dukungan
keluarga & kontrol teratur.
 Dianjurkan penderita datang sebagai pasien permulaan atau
terakhir dan segera diperiksa agar tidak terjadi penularan pada
orang-orang disekitarnya. Dahulu pasien tuberkulosis paru dengan
kehamilan harus dirawat dirumah sakit, tetapi sekarang dapat
berobat jalan dengan pertimbangan istirahat yang cukup, makanan
bergizi, mencegah penularan pada keluarga dll.
 Pasien sejak sebelum kehamilan telah menderita TB paru : Obat
diteruskan tetapi penggunaan rifampisin di stop.
 Bila pada pemeriksaan antenatal ditemukan gejala klinis
tuberkulosis paru (batuk-batuk/batuk berdarah, demam, keringat
malam, nafsu makan menurun, nyeri dada,dll) maka sebaiknya
diperiksakan PPD (Purified Protein Derivate), bila hasilnya positif
maka dilakukan pemeriksaan foto dada dengan pelindung pada
perut, bila tersangka tuberkulosis maka dilakukan pemeriksaan
sputum BTA 3 kali dan biakan BTA. Diagnosis ditegakkan dengan
adanya gejala klinis dan kelainan bakteriologis, tetapi diagnosis
dapat juga dengan gejala klinis ditambah kelainan radiologis paru.
 Lakukan pemeriksaan PPD abila PPD (+) maka lakukan
pemeriksaan radiologis dengan pelindung pada perut :
 Bila radiologi (-) maka berikan INH profilaksis 400 mg
selama 1 tahun
 Bila radiologi suspek TB maka periksa sputum, jika sputum
BTA (+) :
 INH 400 mg/hr selama 1 bulan, dilanjutkan 700 mg 2 kali
seminggu 5-8 bln
 Etambutol 1000 mg/hr selama 1 bulan
 Rifampisin sebaiknya tidak diberikan pada kehamilan trimester
pertama

Pada penderita dengan proses yang masih aktif, kadang-kadang


diperlukan perawatan, untuk membuat diagnosis serta untuk
memberikan pendidikan. Perlu diterangkan pada penderita bahwa
mereka memerlukan pengobatan yang cukup lama dan ketekunan
serta ada kemauan untuk berobat secara teratur. Penyakit akan
sembuh dengan baik bila pengobatan yang diberikan dipatuhi oleh
penderita. Penderita dididik untuk menutup mulut dan hidungnya
bila batuk, bersin dan tertawa. Pengobatan terutama dengan
kemoterapi, dan sangat jarang diperlukan tindakan operasi. TBC
paru tidak merupakan indikasi untuk abortus buatan dan terminasi
kehamilan.

Pada trimester II dan III penatalaksanaan sama seperti pada trimester


pertama teteap diperbolehkan untuk menggunakan rifampisisn
sebagai terapi. Medikamentosa (dilakukan atas konsultasi dengan
interest) :
 PPD (+) tanpa kelainan radiologis maupun gelaja klinis :
 INH 400 mg selama 1 tahun
 TBC aktif (BTA +) :
 Rifampisisn 450-600 mg/hari selama 1 bulan, dilanjutkan
600 mg 2x seminggu selama 5-8 bulan
 INH 400 mg/hari selama 1 bulan, dilanjutkan 700 mg 2x
seminggu selama 5-8 bulan
 Etambutol 1000 mg/hari selama 1 bulan (Najoan dan
Aloysius. 2007).
3) Diabetes melitus
Cara mengatasi yaitu melakukan skrining pada ibu hamil mengenai
diabetes mellitus pada saat kunjungan antenatal care, melakukan
pemeriksaan dula darah selama kehamilan pada saat melakukan
kunjungan antenatal care, menjaga asupan nutrisi yang masuk
kedalam tubuh dan menghindari fast food/junk food, menjaga
pertambahan berat badan agar tetap berada pada indeks masa tubuh
yang normal (Fuji, et al. 2016).
4) Infeksi TORCH-KM (Toksoplasma, Rubella, Citomegalovirus,
Herpes, Klamidia, Mikoplasma)
 Melakukan pola hidup sehat dengan berolahraga ringan, menjaga
asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
 Istirahat dan tidur yang cukup (Mudyawati, 2019)
5) Anemia
Cara mengatasi yaitu dengan mencukupi kebutuhan pada saat
kehamilan dengan zat besi yang dilakukan dengan cara konsumsi
makanan bergizi seimbang maupun suplemen yang dianjurkan dokter
(Erina, 2018).
6) Hipertensi
Cara mengatasi yaitu dengan mencukupui kebutuhan vitamin E,
kalsium dan menghindari pemicu radikal bebas, pengelolaan stress
selama kehamilan, terapi warna hijau, senam hamil, terapi music dan
aromaterapi (Sukmariah et al., 2019). Selain itu dalam penangannya
upaya promotive dan preventif serta penyuluhan sangat diutamakan
untuk dilakukan terutama pada kelompok berisiko (107627-ID-
None.Pdf, n.d.).

3. Keluhan Trimester III


1) Diare
Penyebab diare dikarenakan perubahan hormonal dan makanan yang
sudah terkontaminasi virus. Cara meringankan ketidaknyamanan ini
yaitu dengan cara memberikan cairan pengganti dan makan sedikit
tetapi sering (Yuliani et al., 2021)
2) Bengkak Pada Kaki
Bengkak terjadi akibat pengaruh hormonal sehingga kadar sodium
meningkat. Pencegahan gejala ini dengan menjauhi posisi berbaring
yang terlalu lama, berisirahat dengan berbaring sambil kaki
ditinggikan, latihan ringan seperti kaki ditekuk ketika berdiri atau
duduk, menghindari penggunaan kaos kaki yang ketat dan melakukan
senam hamil (Yuliani et al., 2021)
3) Keputihan
Ketidaknyamanan ibu hamil yang sering dialami yaitu keputihan
(Yuliani et al., 2021). Peningkatan pengeluaran vagina terjadi, dimana
akan berwarna putih menebal, dan pH antara 3,5-6 (Hatini, 2018).
Cara mengatasinya ialah dengan cara cebok menggunakan air yang
mengalir dari vagina ke anus, memakai celana dalamdari bahan yang
mudah menyerap, ganti celana dalam apabila basah, dan keringkan
(Febriyeni et al., 2021).
4) Sering Pipis
Tekanan oleh karena kepala janin sudah mulai masuk PAP. Cara
menanganinya adalah dengan menguatkan otot pubis dengan senam
kegel (seperti menahan pipis) (Febriyeni et al., 2021).
5) Pusing
Sakit kepala pada ibu hamil trimester akhir disebabkan oleh
ketegangan otot yang menyebabkan kontraksi otot, perubahan
hormonal, dinamika cairan syaraf dan alkaliosis ringan pada
pernapasan. Untuk mencegahnya dengan biofeedback, Teknik
relaksasi, melakukan massase pada leher dan otot bahu, penggunaan
kompres panas atau es pada leher, istirahat dan mandi dengan air
hangat. Pengobatannya dapat dilakukan dengan penggunaan obat
berupa parasetamol sesuai anjuran (Yuliani et al., 2021)
6) Nyeri Punggung
Nyeri punggng pada Ibu hamil trimester akhir berhubungan dengan
posisi tidur ibu, perubahan hormon, dan bertambahnya beban berat
yang dibawa oleh rahim. Cara mengatasinya yaitu dengan cara
olahraga, kompres panas dan dingin, memperbaiki postur tubuh
dengan cara olahraga, kompres panas dan dingin, memperbaiki postur
tubuh (jangan terlalu sering membungkuk dan berdiri serta berjalan
dengan pungguh dan bahu yang tegak, menggunakan sepatu tumit
rendah), mengurangi angkat beban berat, menaruh bantal di atas
punggung (Yuliani et al., 2021).
7) Sulit Tidur
Hal ini disebabkan oleh karena sering terbangun di malam hari karena
buang air kecil. Cara mengatasinya adalah mencari posisi yang
nyaman bagi ibu, yaitu posisi miring, mandi air hangat, mendengarkan
music yang dapat menenangkan ibu (Yuliani et al., 2021).
DAFTAR PUSTAKA
107627-Id-None.Pdf. (N.D.). Retrieved November 6, 2021, From
Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/107627-Id-None.Pdf.

Ambarwati, W. N. (N.D.). Pendidikan Kesehatan Mengatasi Keluhan Hamil


Pada Ibu-Ibu Hamil Di Asrama Group Ii Kopassus Kartasura. 16.

Febriyeni, Medhyna, V., Oktavianis, Zuraida, Delvina, V., Kasoema, R. S.,


Mardiah, A., Amalina, N., Meilinda, V., Sari, N. W., Novilidawati, R.,
Miharti, S. I., & Fitri, N. (2021). Asuhan Kebidanan Kehamilan
Komprehensif. Yayasan Kita Menulis.

Fitriahadi, E. (2017). Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik. Tim
Publikasi Ilmiah Lppm.

Hatini, A. E. (2018). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Wineka Media.

Hartini, Erina Eka. 2018. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Malang : Penerbit


Wineka Media
Kamaruddin, Mudyawati. 2019. Trik Pencegahan Dan Mengatasi Torch Pada Ibu
Dan Bayi Melalui Natural Products.

Puspitasari, I., & Indrianingrum, I. (2020). Ketidaknyamanan Keluhan Pusing


Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Gribig Kabupaten Kudus.
Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 11(2), 265.
Https://Doi.Org/10.26751/Jikk.V11i2.844

Rahmawati, Fuji., Jum Natosha, Jaji. (2016, Juli). Skrining Diabetes Melitus
Gestasional Dan Faktor Risiko Yang Mempengaruhinya.

Sukmariah, H., Nisrina, N., Agustina, T., & Ismiyati, I. (2019, September 27).
Upaya Pencegahan Hipertensi Dalam Kehamilan (Hdk) Dengan Metode
Non-Farmakologi (Nutrisi Dan Stress).

Suraya, Izza. (2016). Kehamilan Dengan Penyakit Jantung.


Ulfika, R. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Emesis
Gravidarum. 11.

Warouw, Najoan Nan Dan Aloysius Suryawan. (2007, Februari). Manajemen Tbc
Dalam Kehamilan.

Yuliani, D. R., Saragih, E., Astuti, A., Ani, W. M., & Mayassaroh, Y. (2021).
Asuhan Kehamilan. Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai