Anda di halaman 1dari 134

BAB I

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

A. PEMBELAHAN SEL
Pembelahan sel itu sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Ada 3 alasan
mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi. Alasan
pertama sel mengalami pembelahan adalah untuk pertumbuhan. Mahluk hidup dapat tumbuh karena sel-
selnya bertambah banyak. Semakin banyak sel dalam suatu makhluk hidup maka semakin besar ukuran
mahkluk hidup itu.
Alasan selanjutnya adalah untuk perbaikan. Perbaikan jaringan yang rusak pada tubuhmu tersebut
adalah hasil dari proses pembelahan sel. Alasan terakhir sel mengalami pembelahan adalah untuk
reproduksi. Reproduksi atau perkembangbiakan adalah ciri lain dari makhluk hidup. Pada proses
reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin untuk membentuk individu baru (anakan). Proses
pembentukan sel kelamin ini dilakukan dengan cara pembelahan sel.
Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis terjadi
pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Pada pembelahan ini, dihasilkan sel anak yang
mempunyai kromosom yang jumlahnya sama dengan kromosom sel induk. Pembelahan secara meiosis
hanya terjadi pada organ kelamin. Pembelahan ini berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur dan
sel sperma). Melalui pembelahan ini akan dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom setengah dari
kromosom sel induk.

1. PEMBELAHAN MITOSIS
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan. Sel anakan
tersebut mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk. Artinya, kedua sel anakan yang
terbentuk mempunyai susunan genetika yang sama, termasuk sama dalam jumlah kromosom dengan
induknya. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel
diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n).
Pembelahan mitosis merupakan
proses yang berkesinambungan yang ter diri
atas empat fase pembelahan, yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase. Setiap fase
pembelahan tersebut memiliki ciriciri yang
berbeda. Tahukah kamu apa ciri-ciri dari masing-
masing fase pembelahan? Agar kamu lebih
memahami fase pembelahan mitosis serta ciri-
ciri yang terjadi pada setiap fasenya, perhatikan
Gambar 1.2! Pada tahap akhir dari pembelahan
mitosis yaitu fase telofase, umumnya selalu
diikuti dengan pembelahan sitoplasma yang
disebut dengan sitokinesis. Pada saat
sitokinesis, terbentuk cincin pembelahan yang
berfungsi membagi sitoplasma sehingga
terbentuk dua sel anakan.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


1
2. PEMBELAHAN MEOSIS
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-
masing sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Dapat dikatakan bahwa
jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut dengan haploid. Oleh karena itu,
meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi.
Sebelumnya kamu telah mempelajari fase-fase pada pembelahan mitosis. Berbeda dengan
mitosis, pembelahan meiosis berlangsung dalam 2 tingkat yaitu meiosis I dan meiosis II. Meskipun
demikian, fase-fase pembelahan meiosis mirip dengan fasefase pembelahan mitosis. Agar kamu dapat
dengan mudah memahami fase-fase pembelahan meiosis, perhatikanlah Gambar 1.3. Gambar tersebut
menunjukkan fase-fase pembelahan meiosis pada tingkat meiosis I dan meiosis II.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


2
B. STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

1. ORGAN REPRODUKSI PADA LAKI LAKI


Alat reproduksi atau alat kelamin laki-laki dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin
dalam.
a. Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian luar tubuh dan dapat diamati
secara langsung.

1) Penis
Bagi kamu yang laki-laki, air kencingmu dikeluarkan melalui organ yang namanya penis. Penis
berfungsi sebagai saluran kencing (urin) dan sebagai saluran sperma. Penis terbentuk dari otot dan
tidak mengandung tulang. Pada ujung penis terdapat struktur seperti lipatan kulit yang disebut kulup
(prepuce). Ku lup inilah yang dipotong saat seseorang dikhitan.
2) Skrotum
Pada bagian di dekat penis terdapat kantung yang terlihat seperti lipatan-lipatan kulit namanya
skrotum. Pada skrotum tersebut terdapat dua buah (sepasang) testis atau buah zakar yang
berbentuk bulat telur. Skrotum juga berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi
sperma.

b. Alat Kelamin Dalam


Alat kelamin dalam merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat
diamati secara langsung. Alat kelamin dalam antara lain terdiri dari testis, saluran sperma, uretra, dan
kelenjar reproduksi.
1) Testis
Testis merupakan organ reproduksi yang berbentuk bulat telur, berjumlah dua buah (1 pasang) dan
terdapat dalam skrotum. Saat ini, mungkin kamu berusia antara 13 atau 14 tahun. Pada usia
tersebut testis mulai memproduksi sperma atau sel kelamin jantan dan hormon testosteron.
2) Saluran Sperma
Sperma yang dihasilkan di dalam testis akan keluar melalui epididimis. Epididimis merupakan
saluran yang keluar dari test is. Pada saluran ini sperma disimpan sementara waktu sampai
berkembang sempurna, dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya yaitu vas deferens. Vas def
erens merupakan saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra serta berfungsi sebagai
saluran sperma menuju uretra.
3) Uretra
Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi lakilaki yang ter dapat di dalam penis. Masih
ingatkah kamu bahwa air kencingmu keluar melalui penis? Uretra selain berfungsi sebagai saluran
keluarnya sperma juga berfungsi sebagai sal uran keluarnya urin. Proses keluarnya sperma ini
dikenal de ngan istilah ejakulasi.
4) Kelenjar Reproduksi
Kelenjar reproduksi berfungsi untuk memproduksi getah atau cairan yang nant inya bercampur
dengan sel sperma menjadi air mani atau semen. Kelenjar reproduksi pada laki-laki terdiri atas
berikut ini.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


3
a) Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis merupakan struktur yang berbentuk seperti kantung kusut kecil (±5 cm) yang
terletak di belakang (posterior) dari kantung kemih. Kelenjar ini menghasilkan zat yang bersi fat
basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglan din, dan protein pembekuan.
b) Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat berfungsi menghasilkan cairan keputih-putihan, sedikit asam (pH 6,5) dan
mengandung beberapa zat yaitu: 1) asam sitrat yang di gunak an untuk menghasilkan energi
(ATP); 2) beberapa enzim, yaitu pepsinogen, lisozim, dan amilase; 3) seminal plasmin yang
berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri dalam saluran reproduksi.
c) Kelenjar Cowper (Bulbouretra)
Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa yang berfungsi melindungi sperma
dengan cara menetralkan urin yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra serta melapisi
uretra sehingga mengurangi sperma yang rusak selama ejakulasi. Sperma yang dihasilkan testis
akan bercampur dengan getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar–kelenjar reproduksi sehingga
terbentuk suatu suspensi (campuran antara zat cair dan zat padat) yang disebut semen (air mani).
Semen inil ah yang dikeluarkan melalui uretra

NO NAMA ORGAN KETERANGAN STRUKTUR


a. Penis Bagian luar organ reproduksi laki-laki yang berfungsi sebagai salran
kencing (urin) dan saluran sperma
b. Skrotum Bagian seperti kantung yang di dalamnya terdapat testis. Berfingsi
menjaga suhu testis agara sesuai untuk produksi sperma
c. Testis Bagian yang bentuknya bulat telur yang tersimpan dalam skrotum.
Berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron
d. Epididimis Saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti tanda koma
dengan ukuran ± 4 cm. Berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sperma sementara.
e. Vas Deferens Saluran panjang yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan
dari epididimis. Berfungsi menghubungkan epididimis dan uretra.
f. Uretra Saluran yang terdapat dalam penis, merupakan akhir dari saluran
reproduksi. Berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma dan urin.
g. Kelenjar Vesikula Bagian yang berbentuk seperti kantung kecil berukuran ± 5 cm yang
Seminalis terletak di belakang kantung kemih. Berfungsi menghasilkan zat-zat
yang diperlukan untuk perkembangan sperma.
h. Kelenjar Prostat Bagian yang berbentuk seperti kue donat yang terletak di bawah
kantung kemih. Berfungsi menghasilkan cairan bersifat asam.
i. Kelenjar cowper Bagian yang berbentuk seperti kacang yang terletak di bawah
kelenjar prostat. Berfungsi menghasilkan lendir dan cairan bersifat
basa.

2. SPERMATOGENESIS
Proses pembentukan sperma disebut dengan spermatogenesis. Pembentukan sel sperma
terjadi di dalam tubulus seminiferus. Kata “tubulus” berasal dari kata “tubula” yang artinya saluran,
sedangkan kata “seminiferus” berasal dari kata “semen” yang artinya sperma. Jadi tubulus seminiferus

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


4
adalah saluran panjang yang berkelok-kelok tempat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus inilah
sebenarnya struktur yang membentuk testis.
Proses pembentukan sperma pada saluran tersebut terjadi secara bertahap. Diawali dari sel induk
sperma atau spermatogonium yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel spermatogonium mengalami
pembelahan secara mitosis maupun meiosis dan mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga
terbentuk sel sperma atau spermatozoa yang memiliki ekor. Sel sperma yang terbentuk tersebut bersifat
haploid (n). Agar kamu lebih memahami proses spermatogenesis, perhatikanlah dan amatilah ga mbar
potongan melintang tubulus seminiferus (Gambar 1.5)

3. ORGAN REPRODUKSI PADA PEREMPUAN


Alat reproduksi atau alat kelamin perempuan juga dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat
kelamin dalam.
a. Alat Kelamin Luar
Alat kelamin perempuan yang terletak di luar yaitu vulva, labium, dan saluran kelamin. Vulva yaitu
suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri). Kedua
bibir ini disebut dengan labium. Kedalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran
kelamin (vagina).
b. Alat Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam perempuan antara lain terdiri atas ovarium, saluran kelamin, dan vagina.
1) Ovarium
Ovarium atau indung telur merupakan organ reproduksi perempuan yang terletak di sebelah kiri dan
kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berjumlah sepasang dan memiliki bentuk seperti telur
dengan ukuran 4 cm x 3 cm x 2 cm. Di dalam ovarium terdapat kumpulan sel yang disebut folikel. Di
dalam folikel inilah sel telur atau ovum berkembang. Sel-sel oosit (calon sel telur) berkembang sejak
awal kehidupan seorang perempuan dan mencapai kemat angan setelah pubertas. Folikel ini juga
menghasilkan hormon perem puan yaitu estrogen dan progesteron. Pada setiap bulan, sel telur
yang telah matang dilepaskan dari ovarium. Proses pelepasan sel telur dari indung telur ini disebut
ovulasi. Selanjutnya sel telur akan ditangkap oleh fimbriae dan kemudian bergerak ke saluran telur
(tubafallopi)

2) Saluran Kelamin
Saluran kelamin perempuan terdiri atas saluran telur atau tuba fallopi, uterus, dan vagina.
a) Saluran Telur (Tuba Fallopi)

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


5
Saluran telur (tuba fallopi) atau oviduk berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri yang memanjang
ke arah samping dari uterus. Panjang tuba fallopi ini sekitar 10 cm. Saluran telur berakhir dalam
struktur berbentuk corong yang disebut infun dibulum, yang ditutupi fimbriae. Fimbriae
menangkap sel telur yang dilepaskan oleh ovarium. Fungsi saluran telur membawa sel telur dari
infudibulum ke rahim. Pada sa luran telur inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan. Setelah terjadi
fertilisasi, saluran telur akan menyalurkan zigot (hasil fertilisasi) menuju uterus atau rahim
b) Rahim (Uterus)
Uterus atau rahim merupakan organ yang memiliki dinding yang tebal, memiliki bentuk seperti
buah pir yang terbalik. Secara normal, rahim terletak di atas kantung kemih. Rahim juga berfungsi
sebagai tempat perkembangan janin. Pada saat tidak hamil, rahim memiliki ukuran 5 cm. Pada
saat hamil, rahim mampu mengembang hingga 30 cm, ukurannya menyesuaikan de ngan
perkembangan bayi. Dinding rahim (endometrium) memiliki peranan dal am pembentukan
plasenta. Plasenta merupakan organ yang menyuplai nutrisi yang dibutuhkan bayi selama
perkembangannya.
c) Vagina
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim. Vagina tersusun
atas otot-otot yang elastis, dilapisi selaput membran, yang disebut selaput dara (hymen). Saluran
ini menghubungkan antara lingkungan luar dengan rahim. Salura n yang menghubungkan vagina
dengan rahim adalah serviks leher rahim. Vagina selain berfungsi sebagai organ reproduksi juga
berfungsi sebagai sal uran untuk aliran darah menstruasi dari rahim dan jalan lahir bayi. Pada saat
bayi akan lahir terjadi kontraksi otot-otot pada dinding rahim. Kontraksi inilah yang akan
menyebabkan bayi terdorong ke jalan lahir (vagina).

4. Oognensis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan yaitu sel telur atau ovum dan
terjadi di dalam organ yang disebut ovarium. Berbeda dengan spermatogenesis yang dimulai ketika anak
laki-laki mulai puber. Oogenesis di mulai sebelum anak perempuan lahir. Tahukah kamu, pada saat baru
lahir, anak perempuan sudah memiliki bakal sel ovum (sel primordial) sebanyak 200.000 hingga
2.000.000, namun hanya sekitar 40.000 yang tersisa saat anak perempuan puber dan hanya 400 yang
akan matang atau berkembang sempurna. Sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari ovarium)
selama siklus reproduksi perempuan.
Oogenesis dimulai saat seorang perempuan berada dalam kandungan. Sel primordial akan
membelah secara mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid (2n).
Selanjutnya, akan terjadi pembelahan secara bertahap baik pembelahan mitosis maupun meiosis. Pada
akhir peristiwa oogenesis, dari satu sel induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang
bersifat haploid (n) dan tiga badan polar (polosit).

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


6
5. Siklus menstruasi
Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel-sel epitel
yang menyus un dinding rahim. Apabila seo rang perempuan mengalami menstruasi maka akan keluar
darah melalui vaginanya. Menstruasi ini biasanya terjadi satu bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi
apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium, tidak di buahi oleh sel sperma.
Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan
yang mengalami siklus menstruasi pendek dan panjang. Seorang perempuan yang mengalami siklus
menstruasi pendek, siklus menstruasinya akan ber langsung selama ± 18 hari. Seorang perempuan yang
mengalami siklus menstruasi panjang, siklus menstruasinya akan berlangsung selama ± 40 hari.
Fase pertama adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon FSH (follicle stimulating hormone)
memicu berkembangya folikel dalam ovarium. Hormon FSH adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
pituitari atau hipofisis. Kelenjar tersebut terletak di otak bagian depan. Pada fase ini, dinding rahim luruh
dan seorang perempuan mengalami menstruasi.
Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang, namun hanya ada satu
folikel yang dapat terus berkembang tiap bulannya. Pada awal perkembangannya, folikel menghasilkan
hormon estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen dan progesteron ini akan memicu dinding
rahim untuk menebal. Pada saat ini dinding rahim sedang mengalami fase proliferasi. Tujuan dari
menebalnya dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur
dibuahi oleh sperma. Fungsi lain dari hormon estrogen adalah memicu kembali kelenjar pituitari untuk
menghasilkan hormon FSH dan LH (leuteinizing hormone). Hormon LH terus diproduksi dan meningkat
secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah
matang, proses ini disebut ovulasi.
Fase ketiga adalah fase sekretori. Folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi
korpus luteum. Sel telur yang telah diovulasikan akan ditangkap oleh fimbriae dan akan bergerak menuju
tuba fallopi. Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi fertilisasi), maka akan
dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan progesteron
lagi. Dengan demikian, pada fase ini jumlah hormon estrogen dan progesteron pada perempuan rendah.
Rendahnya hormon estrogen dan progesteron menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim rusak dan
pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


7
6. Fertilisasi dan kehamilan
Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga membentuk
zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopi. Sel sperma menggunakan flagela yang bergerak
memutar sebagai baling-baling untuk meng gerakan tubuh dalam cairan yang ada pada tuba fallopi
menuju sel telur.
Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena sel telur menghasilkan senyawa ki mia
berupa hormon progesteron. Selain itu, juga karena adanya sensor panas (suhu tuba fallopi atau tempat
sel telur ber ada, lebih tinggi di bandingkan suhu tempat penyimpanan sperma). Ayo kita renungkan,
betapa hebat Tuhan kita yang telah mendesain mekanisme pergerakan sel sperma tersebut sehingga
dapat menemukan lokasi sel telur dengn tepat.
Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pem belahan, selanjutnya
berkembang menjadi embrio yang akan menuju ke rahim kemudian tertanam (implantasi) ke dalam
endometrium. Pada kondisi ini sese orang mengalami kehamilan. Perkembangan embrio dalam
kandungan dapat dibagi menjadi beberapa periode.

Tahap Perkembangan Embrio

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


8
Modul IPA Kelas IX SMP/MTs
9
C. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia dan Upaya Pencegahannya

1. Penyakit pada Sistem Reproduksi


Sistem reproduksi sangat rawan terhadap kelainan dan penyakit. Kelainan dan penyakit pada sistem
reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, maupun virus. Kelainan dan penyakit ini dapat
ditularkan dari orang tua (yang terinfeksi) ke pada anaknya, akibat transfusi darah yang terinfeksi,
ditularkan akibat gaya hidup yang tidak baik seperti gaya hidup seks bebas dan menggunakan jarum
suntik untuk obat terlarang atau narkoba.

1) Gonorhoe (GO)
Penyaki Gonorhoe disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini adalah rasa
sakit dan keluar nanah pada saat kencing, serta keputihan berwarna kuning hijau pada wanita.
Penyakit ini dapat menye babkan kebutaan pada bayi yang baru lahir.

(a) (b)
Sumber: (a) www.microfcmunr.com.ar, (b) medicaresab.com
Gambar 1.19 (a) Bakteri Neisseria gonorrhoeae, (b) Kerusakan Mata pada Penderita GO

2) Sifilis (Raja Singa)


Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala awal
penyakit ini adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar
kelamin. Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organorgan tubuh lainnya, kemudian
menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.

(a) (b)
Sumber: (a) www.jornallivre.com.br, (b) www.glogster.com
Gambar 1.20 (a) Bakteri Treponema pallidum, (b) Gejala Penyakit pada Wajah

3) Herpes Simplex Genitalis


Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit
di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan
kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada daerah tersebut kemudian timbul beberapa lepuh kecil-
kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. Penyakit herpes sulit sekali sembuh
dan sering kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


10
(a) (b)
Sumber: (a) consults.blogs.nytimes.com, (b) www.bestonlinemd.com
Gambar 1.21 (a) Virus herpes simplex, (b) Gejala Penyakit Herpes pada Kulit
Terutama pada Alat Kelamin
4) HIV/ AIDS
Penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sistem imunitas atau
kekebalan tubuh penderita. Saat ini penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ini lebih dikenal dengan
istilah AIDS. Saat ini belum ditemukan vaksin pencegahnya dan belum ada obat yang betul-betul
dapat diandalkan.Seseorang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan semakin menurun.
Dalam kurun waktu 5-7 tahun penderita nampaknya seperti orang sehat, belum memperlihatkan
gejala. Fase selanjutnya AIDS baru dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dan
timbul penyakit tertentu seperti TBC, pneumonia, herpes, saraf terganggu, dan lain lain. Namun
sebagai catatan tidak semua orang yang mengidap penyakit tersebut di atas pasti menderita AIDS.
Fase ini berlangsung 3-6 bulan. Untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS atau tidak, harus
dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T (salah satu sel darah putih yang berperan dalam imunitas) di
laboratorium.

(a) (b)
Sumber: (a) www.grad.uiowa.edu,(b) topnews.in
Gambar 1.22 Virus HIV, (b) Penderita HIV/AIDS
5) Keputihan
Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan
berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina. Cairan tersebut bersifat
encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal pada vagina. Penyakit ini
bisa diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus dan parasit. Penyakit ini dapat
terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.

Sumber: doctorfungus.org
Gambar 1.23 Jamur Candida albicans

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


11
6) Epididimitis
Penyakit ini terjadi pada pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang
disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual. Penyakit ini ditandai dengan
rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis. Salah satu penyebab terjadinya penyakit ini
adalah perilaku seks bebas.

D. Upaya Pencegahan Penyakit Sistem Reproduksi Manusia


Beberapa upaya untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri
ataupun parasit.
a. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertesktur lembut. Hindari bahan yang bersifat
panas, kurang menyerap keringat dan berbahan ketat (misalnya jeans).
b. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun buang air
besar. Selanjutnya, keringkan sisa air yang masih menempel di kulit dengan menggunakan tissue
atau handuk hingga benar-benar kering. Ini akan dapat mengurangi resiko terjadinya infeksi oleh
jamur pada bagian organ reproduksi.
c. Mengganti celana dalam minimal 2 – 3 kali sehari.
d. Memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi apabila sudah panjang, karena apabila
terlalu panjang akan menjadi sarang kuman.
e. Bagi kamu yang perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah pembalut sesering
mungkin. Pada saat aliran darah banyak, kamu dapat menggantinya minimal 5-6 jam sekali. Darah
yang tertampung pada pembalut bisa menjadi media tumbuhnya kuman penyebab infeksi.
f. Bagi kamu yang perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan
patyliner secara terus menerus.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


12
BAB 2
Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan

A. Reproduksi pada Tumbuhan


Pada bab ini akan dipelajari berbagai ma cam cara reproduksi kelompok besar tumbuhan, yaitu tumbuhan
berbiji ter tutup (Angiospermae), tum buhan berbiji terbuka (Gym nospermae), tumbuhan paku
(Pteridophyta) dan Lumut (Bryophyta).
1. Reproduksi Tumbuhan Angiospermae
Tanaman mangga, rambutan, kelapa, padi, dan jagung merupakan contoh da ri kelompok tumbuhan
Angiospermae. Tumbuhan Angiospermae atau tum buhan biji tertutup adalah tumbuhan yang memiliki ciri
bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah adalah bagian putik yang membesar yang
tersusun oleh daun buah (karpel). Bakal buah selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan bakal biji
berkembang menjadi biji. Tumbuhan Angiospermae mengalami reproduksi aseksual dan reproduksi
seksual.
a. Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Cara reproduksi tumbuhan dengan menggunakan bagian tumbuhan disebut reproduksi secara
vegetatif. Reproduksi tumbuhan secara vegetatif disebut juga reproduksi aseksual karena tumbuhan dapat
menghasilkan individu baru tanpa me libatkan proses fertilisasi (proses peleburan inti sel sperma de ngan
inti sel telur sehingga membentuk zigot). Tumbuhan dapat melakukan reproduksi aseksual karena
tumbuhan memiliki sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel
penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang disebut sel meristem. Keturunan yang dihasilkan dari
reproduksi aseksual memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induk.
1) Reproduksi aseksual alami
Tumbuhan yang dapat bereproduksi dengan bagian tu buhnya tanpa bantuan manusia inilah
yang disebut dengan re produksi aseksual alami atau reproduksi vegetatif alami. Berikut ini
adalah berbagai macam cara reproduksi aseksual alami
a) Rhizoma, batang yang tumbuh menjalar secara horizontal di dalam tanah menyerupai akar.
Beberapa contoh tumbuhan yang reproduksi dengan rhizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas,
dan temulawak.

b)
Gambar 2.1. Rhizom Kencur (a) Jahe (b), dan lengkuas

b) Stolon (geragih), batang yang tumbuh menjalar di atas tanah. Contoh tumbuhan stroberi.

Gambar 2.2 Stolon

c) Umbi lapis (bulbus), dinamakan umbi lapis karena memperlihatkan susunan berlapis-lapis
yang terdiri atas daun yang menebal, lunak dan berdaging dan batang yang berupa bagian
kecil pada bagian bawah umbi lapis yang disebut dengan cakram. Pada tumbuhan yang

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


13
bereproduksi dengan umbi lapis, terdapat kuncup samping. Kuncup samping yang tumbuh
biasanya merupakan umbi lapis kecil-kecil, berke lompok di sekitar umbi induknya. Bagian ini
dinamakan siung atau anak umbi lapis. Jika siung tersebut dipisahkan dari induknya, maka
akan menghasilkan tumbuhan baru.

Gambar 2.3. Umbi lapis Bawang merah

d) Umbi batang, batang yang membengkak di dalam tanah dan mengandung cadangan
makanan. Umbi batang selain berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan juga berfungsi
untuk reproduksi. Tanaman ubi jalar dan kentang juga dapat berkembangbiak dengan
menggunakan umbi batang

Gambar 2.4. Umbi batang Kentang

e) Kuncup adventif daun, pada bagian tepi daun terdapat sel yang selalu membelah (sel
meristem). Pada bagian daun yang demikian da pat membentuk kuncup. Kuncup merupa kan
calon tunas yang terdiri atas calon batang beserta calon daun. Kuncup yang terdapat pada
tepi daun disebut kuncup adventif daun atau tunas liar pada tepi daun. Contoh tumbuhan
yang reproduksi dengan kuncup adven tif daun adalah cocor bebek.

2) Reproduksi aseksual buatan


a) Mencangkok
Cangkok dapat dilakukan dengan mengelupas kulit suatu tangkai tanaman berkayu,
kemudian dibalut dengan ta nah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik, sehingga
tumbuh akar. Apabila bagian kulit yang terkelupas telah tumbuh akar, maka tangkai da pat
dipotong dan ditanam di tanah. Tanaman yang dihasilkan dari cangkok memiliki sifat seperti
induk dan cepat berbuah. Namun demikian, perakaran tanaman ini kurang kuat. Cang kok
dapat dilakukan pada tanaman berkayu seperti mangga, rambutan, kelengkeng dan jeruk

Gambar 2.5. Tahapan mencangkok


b) Menempel (okulasi)
Cara reproduksi menempel (okulasi) dapat dilakukan dengan menempelkan mata tunas yang
ada pada kulit tanaman pada batang tanaman lain yang sejenis. Teknik okulasi atau
menempel sering digunakan oleh petani untuk mendapatkan tanaman “unggul” dari 2 atau
Modul IPA Kelas IX SMP/MTs
14
lebih tanaman yang se jenis. Misalnya untuk menghasilkan buah jeruk dengan sifat unggul.
Misalnya jenis pohon jeruk batang kuat tetapi jeruknya kecil dan masam dan jenis pohon jeruk
yang pohonnya tidak terlalu kuat tetapi jeruknya besar dan manis. Mata tunas pohon jeruk
dengan hasil buah besar dan manis ditempelkan pada batang pohon jeruk yang batangnya
kuat. Oleh karena itu, akan dapat dihasilkan pohon jeruk yang berbatang kuat dengan buah
yang besar dan manis. Pohon jeruk yang masih muda tetapi mampu menghasilkan buah
dalam jumlah banyak dan rasa yang manis dapat dihasilkan melalui teknik okulasi.

Gambar 2.6. Tahapan menempel tunas/okulasi

c) Menyambuing (enten)
Cara reproduksi menyambung (enten) adalah dengan memotong suatu batang tanaman lalu
disambung dengan batang tanaman lain yang sejenis yang berbeda sifat. Pada satu pohon
tanaman hasil enten dapat menghasilkan dua atau lebih buah atau bunga dengan sifat yang
berbeda, misalnya tanaman te rong hijau disambung dengan terong ungu, maka dalam satu
tanaman dapat menghasilkan terong hijau dan terong ungu. Tanaman bunga kertas
(Bougainvillea) adalah salah tanaman yang sering disambung agar dalam satu tanaman
terdapat beberapa warna bunga, misalnya pada suatu cabang batang tanaman bunga kertas
yang berwarna merah disambung dengan potongan cabang batang tanaman bunga kertas
berwarna ungu dan pada cabang lain disambung dengan cabang batang yang memiliki bunga
berwana putih. Dengan demikian, akan dihasilkan tanaman bunga kertas yang memiliki
bunga beraneka warna dalam satu tanaman.

Gambar 2.7. Tahapan menyambung

d) Menyetek
Setek adalah cara reproduksi vegetatif dengan memotong (memisahkan dari induk) suatu
bagian tanaman dan kemudian ditanam untuk menghasilkan individu baru, misalnya untuk
menanam ketela pohon atau bunga mawar dapat menggunakan batangnya atau disebut
setek batang. Tanaman cocor bebek dapat diperbanyak dengan menggunakan setek daun.
Tanaman sukun dapat diperbanyak dengan menggunakan setek akar. Petani juga
menggunakan teknik setek untuk menanam tebu, rumput gajah untuk pakan ternak, dan
pohon seruni.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


15
Gambar 2.8 Tahapan stek batang Ketela pohon

e) Merunduk
Merunduk dapat dilakukan dengan membenamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga
bagian yang tertanam dalam tanah tumbuh akar. Apabila sudah tumbuh akar maka tanaman
dapat dipisahkan dari induk. Merunduk dapat dilakukan pada tanaman yang memiliki cabang
batang yang panjang dan lentur, misalnya bunga Alamanda.

Gambar 2.9. Merunduk

b. Reproduksi Seksual pada Tumbuhan Angiospermae


Pada reproduksi seksual, digunakan sel kelamin yaitu sel sperma dan sel telur dan proses fertilisasi untuk
menghasilkan biji. Biji dapat tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.
1. Proses Penyerbukan
Pada Angiospermae, pernyebukan adalah proses melekatnya serbuk sari di kepala putik. Sel kelamin
jantan pada bunga terdapat pada buluh serbuk sari. Serbuk sari dihasilkan dalam kepala sari. Sel kelamin
betina terdapat pada bakal biji Berikut macam-macam penyerbukan berdasarkan perantaranya.
a) Anemogami, penyerbukan dengan bantuan angin.
b) entomogami, penyerbukan dengan bantua serangga
c) ornitogami, penyerbukan dengan bantuan burung
d) kiropterogami, penyerbukan dengan bantuan kelelawar
e) Antropogami, penyerbukan dengan bantuan manusia.

2. Proses Pembuahan
Serbuk sari memiliki inti vegetatif dan inti generatif. Setelah serbuk sari melekat pada kepala putik
(stigma) yang sesuai (berasal dari tumbuhan yang sejenis), maka serbuk sari akan menyerap air dan
berkecambah membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari tumbuh dan bergerak menuju bakal buah
melalui tangkai putik. Inti sel di dalam buluh serbuk sari akan membelah menjadi dua. Dua inti sel generatif
tersebut akan berkembang menjadi dua inti sel sperma. Satu inti vegetatif di dalam serbuk sari berperan
menjadi penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal biji. Satu inti sel sperma membuahi inti sel telur
(ovum) membentuk zigot (calon individu baru), dan satu inti sel sperma yang lain membuahi inti kandung
lembaga sekunder membentuk endosperma atau cadangan makanan. Pada proses ini terjadi dua kali
pembuahan maka disebut dengan pembuahan ganda.
Modul IPA Kelas IX SMP/MTs
16
3. penyebaran biji
Tumbuhan tersebut ternyata melakukan penyebaran biji. Setelah terjadi pembuahan, bakal biji akan
berkembang menjadi biji. Pada Angiospermae biji diselubungi oleh buah yang telah berkembang dari bakal
buah (ovarium). Buah juga dapat membantu dalam penyebaran biji. Penyebaran biji yang jauh dari induk
akan meningkatkan peluang biji untuk tumbuh dan berkembang dengan baik menjadi individu baru. Hal ini
dikarenakan biji yang tumbuh pada suatu area yang dekat dengan induk, akan berkompetisi dengan induk
untuk mendapatkan cahaya, air, dan nutrisi. Proses penyebaran biji dapat terjadi secara alami atau
dengan bantuan manusia. Lakukan kegiatan berikut agar kamu tahu macam-macam perantara dalam
proses penyebaran biji.
a) Anemokori
Proses penyebaran biji dengan bantuan angin disebut anemokori (anemo=angin). Ciri tumbuhan
yang penyebarannya dengan cara ini adalah bijinya kecil, ringan, dan bersayap. Contohnya adalah
biji bunga Dandelion. Biji yang ringan dan kecil tidak ter lalu dipengaruhi oleh gaya gravitasi bu mi.
Keberadaan sayap pada biji mem bantu biji mudah terbawa angin. Arah gerak biji mengikuti arah
gerak angin.
b) Hidrokori
Proses penyebaran biji dengan bantuan air disebut hidrokori (hidro=air). Ciri tumbuhan yang
penyebarannya dengan cara ini adalah hidupnya di dekat daerah perairan, misalnya di pantai
ataupun tumbuhan yang hidup di air, contohnya adalah pohon kelapa dan bakau.
c) Zookori
Proses penyebaran biji dengan bantuan hewan disebut zookori (zoo=hewan). Penyebaran ini
dibagi menjadi empat, yaitu entomokori, kiropterokori, ornitokori, dan mammokori.
 Entomokori adalah penyebaran biji dengan perantara serangga. Contohnya adalah wijen
dan tembakau.
 Kiropterokori adalah penyebaran biji dengan perantara kelelawar. Contohnya adalah
jambu biji dan pepaya.
 Ornitokori adalah penyebaran biji dengan perantara burung. Tumbuhan yang
penyebarannya dengan cara ini adalah tumbuhan yang buahnya menjadi makanan
burung, tetapi bijinya tidak dapat tercerna. Biji tersebut akan keluar dari tubuh burung
bersamaan dengan kotoran burung. Contohnya adalah beringin dan benalu.
 Mammokori adalah penyebaran biji dengan perantara mamalia. Contohnya adalah hewan
luwak yang membantu dalam proses penyebaran biji kopi.
d) Antrokopori
Proses penyebaran biji dengan bantuan manusia disebut antropokori (antro=manusia). Proses
penyebaran dengan cara ini dapat terjadi secara sengaja ataupun tidak sengaja. Penyebaran biji
yang secara tidak sengaja dilakukan oleh manusia sengaja apabila biji tumbuhan tersebut memiliki
struktur yang mu dah melekat pada pakaian. Sebagai con tohnya adalah rumput. Penyebaran biji
dengan sengaja sering dilakukan manusia terutama pada bidang per tanian, yaitu ketika menanam
padi, jagung, dan tanaman lain.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


17
c. Siklus hidup tumbuhan angiospermae
Selama hidupnya, tumbuhan Angiospermae melalui dua tahapan generasi gametofit dan generasi sporofit.
Generasi sporofit adalah generasi penghasil spora, yaitu generasi diploid (2n). Generasi gametofit adalah
generasi penghasil gamet (sel telur dan sel spermatozoa), yaitu haploid (n).

2. Reproduksi pada Tumbuhan Gymnospermae


Tumbuhan yang bijinya tidak tertutup kulit buah atau berbiji terbuka disebut tumbuhan Gymnospermae.

Gambar 2.10 (a) Hutan Pinus, (b) Pakis Haji, dan (c) Biji Tanaman Melinjo

Pohon pinus, pohon ginkgo, dan pakis haji juga tergolong Gymnospermae. Tumbuhan
Gymnospermae tidak memiliki bunga seperti halnya tumbuhan Angiospermae. Namun, tumbuhan
Gymnospermae memiliki alat reproduksi seksual (generatif) yang disebut strobilus atau runjung. Pada
tumbuhan pinus dan melinjo terdapat dua jenis strobilus dalam satu pohon yaitu strobilus jantan dan
strobilus betina.
Pada tumbuhan pakis haji strobilus jantan dan betina terpisah atau tidak berada dalam satu
pohon. Pada strobilus jantan terdapat sporangia (ruang-ruang spora). Sel-sel di dalam sporangia akan
mengalami meiosis dan menghasilkan mikrospora. Mikrospora akan berkembang membentuk serbuk sari.
Serbuk sari yang dihasilkan oleh tumbuhan pinus adalah serbuk sari yang bersyap. Pada strobilus betina
terdapat banyak megasporofil. Tiap megasporofil mengandung dua bakal biji. Tiap bakal biji mengandung
megasporangium. Sel dalam megasporangium akan mengalami meiosis dan menghasilkan megaspora.
Inti megaspora akan mengalami mitosis membentuk sel telur.
Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi jika serbuk sari menempel pada liang bakal biji.
Serbuk sari akan tertangkap oleh cairan yang terdapat di lubang bakal biji. Jika cairan menguap maka
serbuk sari akan dapat masuk ke bakal biji dan terjadilah pembuahan. Tumbuhan Gymnospermae yang
dapat bereproduksi secara aseksual misalnya tumbuhan pakis haji dan pinus. Tumbuhan pakis haji dapat
reproduksi dengan menggunakan tunas yang disebut bulbil. Tumbuhan pinus dapat berkembangbiak
dengan menggunakan tunas akar.

Gambar 2.11 (a) Strobilus Jantan dan Betina Pada Melinjo, (b) Tunas Akar pada Pinus, (c) Bulbil
pada Pakis Haji.
Siklus hidup pada Gymnospermae terdiri atas dua tahapan, yaitu sporofit dan gametofit.
Modul IPA Kelas IX SMP/MTs
18
3. Reproduksi Tumbuhan Paku
Pada tumbuhan pakis dan juga tumbuhan paku lain tidak berkembangbiak dengan menggunakan
bunga tetapi menggunakan spora. Jika kadar air pada kotak spora berkurang, kotak spora akan
sobek dan mengeluarkan spora yang ada di dalamnya. Spora akan tersebar dan akan tumbuh
menjadi protalium jika lingkungannya sesuai untuk tumbuh. Tahap gagmetofit dimulai ketika protalium
tumbuh. Protalium akan berkembang dan menghasilkan anteridium dan arkegonium. Anteredium
akan menghasilkan sperma berflagel (berekor) dan arkegonium menghasilkan sel telur.

Gambar 2.11 Siklus Hidup Tumbuhan Paku

Fertilisasi terjadi jika sperma yang dihasilkan oleh anteridium sampai pada sel telur yang dihasilkan
oleh arke gonium. Meskipun memiliki flagel, sperma tumbuhan paku memerlukan air untuk
pergerakannya. Zigot yang tumbuh dan berkembang akan memulai tahap sporofit baru, siklus yang
terjadi pada tumbuhan paku disebut juga perrgiliran keturunan. Reproduksi aseksual pada tumbuhan
paku dilakukan dengan rhizoma. Rhizoma dapat tumbuh ke segala arah dan membentuk koloni
tumbuhan paku yang baru. Rhizoma adalah batang yang tumbuh di dalam tanah.

4. Reproduksi Tumbuhan Lumut


Lumut merupakan tumbuhan yang hidup di daerah yang lembab. Lumut merupakan kelompok
tumbuhan yang masih sederhana, lumut belum memiliki akar, batang, dan daun yang sejati. Secara
umum lumut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lumut hati, lumut tanduk, dan lumut daun.
Meskipun tumbuhan lumut memperlukan kondisi yang lembab untuk tumbuh dan bereproduksi,
banyak jenis lumut yang dapat bertahan dalam kondisi yang kering dalam kurun waktu yang cukup
lama. Mereka dapat tumbuh pada tanah yang tipis dan pada tanah di tempat tumbuhan lain tidak
dapat tumbuh. Spora dari lumut akan dibawa oleh angin. Spora akan tumbuh menjadi tumbuhan baru
jika ada air dan beberapa komponen pendukung lain. Sering kali lumut merupakan tumbuhan yang

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


19
pertama kali tumbuh pada lingkungan yang sudah rusak misalnya akibat aliran lava atau akibat
kebakaran hutan. Oleh karena itu, lumut juga disebut organisme pioner atau tumbuhan perintis.
Sebagai tumbuhan pioner, lumut akan tumbuh dan mati mem bentuk nutrisi tanah. Proses ini
bersamaan dengan pelapukan bebatuan akibat panas, angin (pelapukan fisika) dan zat kimia lain
seperti zat asam atau oksigen (pelapukan kimia) yang akhirnya membentuk tanah, sehingga pada
akhirnya tumbuhan lain dapat tumbuh pada daerah tersebut. Tahukah kamu bahwa beberapa lumut
juga dapat membantu menyimpan nitrogen dalam tanah dan menyimpan air. Beberapa juga dapat
digunakan sebagai obat hepatitis, seperti kelompok lumut hati Marchantia polymorpha. Beberapa
kelompok dari lumut daun seperti Sphagnum yang sudah lapuk dapat digunakan sebagai bahan
bakar seperti batu bara.
Tumbuhan lumut dapat mengalami pergiliran keturunan seperti tumbuhan paku.

Gambar 2.12 Siklus Hidup Lumut

Tumbuhan lumut mengalami reproduksi aseksual melalui kuncup atau gemmae dan melakukan
fragmentasi. Fragmentasi terjadi ketika tumbuhan lumut melepaskan sebagian tubuhnya untuk menjadi
individu baru.

5. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan


a. Hidroponik
Hidroponik merupakan cara penanaman tumbuhan dengan menggunakan larutan nutrisi
dan mineral dalam air dan tanpa menggunakan tanah. Tanaman darat khususnya
sayuran seperti paprika, tomat, timun, melon, terong, dan selada dapat ditumbuhkan
secara langsung dalam wadah yang berisi nutrisi atau dengan ditambah medium yang tak
larut dalam air, misalnya kerikil, arang, sekam, spons, serbuk kayu, dan lain sebagainya.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


20
b. Vertikulur
Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi secara
bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman. Teknik budidaya
ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan
terbatas.
c. Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur jaringan adalah suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan cara mengambil
suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau sekelompok sel, jaringan, atau organ. Bagian
tanaman yang telah diambil selanjutnya ditumbuhkan dalam kondisi steril pada medium
yang mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon). Bagian tanaman akan
dapat memperbanyak diri dan berkembang menjadi tanaman yang memiliki organ yang
lengkap yaitu akar, batang, dan daun.

B. Reproduksi pada Hewan


1. Reproduksi Aseksual pada Hewan
a. Membentuk Tunas
Reproduksi aseksual dengan cara membentuk tunas untuk menghasilkan keturunan. Con toh
hewan yang melakukan re produksi dengan cara ini antara lain Hydra sp., Porifera, dan
Coelenterata.
b. Fragmentasi
Planaria merupakan salah satu contoh hewan yang melakukan fragmentasi. Reproduksi
dengan cara ini terjadi melalui dua tahap. Tahap pertama adalah fragmentasi, yaitu
pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih. Selanjutnya terjadi
tahap regenerasi, yaitu setiap potongan tubuh induk tersebut membentuk bagian tubuh lain
yang tidak ada pada bagian tersebut. Pada akhirnya, setiap potongan tubuh tersebut akan
membentuk individu baru dengan bagian tubuh yang lengkap seperti induknya.
c. Partenogenesis
Partenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual dimana bbetina memproduksi sel telur
yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi. Pada hewan tertentu, misalnya lebah,
ovum yang dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lebah betina, sedangkan yang
tidak dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan. Lebah betina bersifat steril dan memiliki
tugas sebagai pekerja dalam kawanan lebah. Lebah jantan bersifat fertil. Lebah jantan
mampu menghasilkan sel kelamin yang digunakan untuk membuahi sel telur yang dihasilkan
oleh lebah ratu. Lebah ratu adalah lebah yang menghasilkan telur-telur yang menjadi lebah
betina dan lebah jantan. Kutu daun betina dan kutu air betina dapat terus menerus bertelur.
Te lur yang dihasilkan akan berkembang dan menetas menjadi kutu betina tanpa didahului
proses fertilisasi.
2. Reproduksi Seksual Hewan
Reproduksi seksual terjadi melalui proses perkawinan antara hewan jantan dan hewan
betina. Melalui proses ini akan terjadi proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel sperma dan
inti sel telur. Proses fertilisasi ini akan meng hasilkan zigot. Selanjutnya, zigot akan berkembang
menjadi em brio (calon anak) dan pada tahap selanjutnya embrio akan berkembang menjadi
individu baru.
Proses fertilisasi dapat terjadi melalui dua cara, yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi
eksternal. Fertilisasi internal terjadi apabila proses peleburan antara inti sel telur dan inti sel
sperma terjadi di dalam tubuh hewan betina. Contoh hewan yang melakukan fertilisasi secara
Modul IPA Kelas IX SMP/MTs
21
internal antara lain: sapi, ayam, kura-kura, buaya, dan lain-lain. Fertilisasi eksternal terjadi apabila
proses peleburan antara sel telur dan sel sperma terjadi di luar tubuh hewan betina. Fertilisasi
dengan cara ini biasanya terjadi pada hewan yang hidupnya di lingkungan perairan, misalnya ikan.
Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya hewan yang bereproduksi
secara seksual dibagi menjadi tiga jenis.
a. Hewan vivipar
Kucing, kelinci, kerbau, gajah, ba dak, sapi, kerbau, anoa, babi, banteng, dan kambing adalah
beberapa hewan yang tergolong hewan vivipar. Hewan vivipar disebut juga hewan beranak.
Hewan ini memiliki embrio yang berkembang di dalam rahim induk betinanya dan akan
dilahirkan pada saat umurnya sudah mencukupi. Embrio akan memperoleh nutrisi melalui
perantara plasenta. Tubuh mamalia dengan kelenjar mammae yang dapat menghasilkan
susu. Susu mengandung laktosa yang dapat dicerna oleh perut bayi hewan dengan mudah
untuk menghasilkan nutrisi dan energi yang diperlukan.
b. Hewan ovipar
Contoh dari hewan ovipar antara lain cicak, katak, ikan, ayam, burung, itik, dan lain
sebagainya. Hewan ovipar disebut juga dengan hewan bertelur. Hewan ini embrionya
berkembang di dalam telur. Telur hewan ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh induk betina
dan akan dilindungi oleh cangkang.
c. Hewan ovovivivpar
Hewan ovovivipar disebut juga hewan bertelur dan beranak. Embrio hewan yang tergolong
ovovivipar sebenarnya berkembang di dalam telur, tetapi embrio tidak dikeluarkan dalam
bentuk telur seperti pada hewan ovipar. Telur tetap berada di dalam tubuh induk betina.
Setelah umur embrio cukup untuk dilahirkan, telur akan menetas di dalam tubuh induk dan
kemudian anaknya dilahirkan. Contoh dari hewan ovovivipar antara lain kadal dan sebagian
jenis ular.

3. Teknologi Reproduksi pada Hewan


a. Inseminasi Buatan (kawin suntik)
Kawin suntik atau dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB) adalah proses memasukkan
cairan sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul ke dalam saluran reproduksi sapi be tina
dengan bantuan manusia. Inseminasi buatan ini dilakukan dengan cara memasukkan sperma
(semen) yang telah dibekukan dengan menggunakan alat seperti sun tikan. Inseminasi buatan
me miliki be berapa manfaat, antara lain sefisiensi waktu, efisiensi biaya, dan juga
memeperaiki kualitas anakan sapi. Perbaikan kualitas mi salnya sebagai penghasil da ging
yang berkualitas (sapi potong). Sebagai contoh, un tuk menghasilkan anakan sapi dengan
kualitas daging yang baik dan berjumlah banyak, diambil sel-sel sperma dari sapi brahman
dari India untuk diinseminasikan pada sapi betina lokal.

C. Kelangsungan Hidup Hewan dan Tumbuhan


1. Adaptasi
Pada proses reproduksi, terjadi pewarisan materi genetik (yang mengandung sifat atau karakter
induk) pada keturunan. Materi genetik pada makhluk hidup dapat mengalami perubahan.
Perubahan materi genetik memiliki keterkaitan dengan proses adaptasi makhluk hidup.
Perubahan materi genetik pada individu dalam populasi memperbesar daya penyesuaian
individu tersebut ketika populasinya menempati habitat yang baru atau terjadi perubahan pada
lingkungan. Perubahan materi genetik yang terjadi dari waktu ke waktu pada individu dapat
Modul IPA Kelas IX SMP/MTs
22
memberikan dampak bagi kehidupan individu tersebut. Perubahan materi genetik dapat
berdampak pada perubahan karakter atau sifat dari suatu makhluk hidup. Perubahan karakter
yang terjadi dapat diturunkan pada keturunannya. Jika perubahan materi genetik menyebabkan
individu tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap habitat baru ataupun terhadap perubahan
yang terjadi pada lingkungan habitatnya maka dapat dikatakan individu tersebut dapat
beradaptasi.
a. Adaptasi pada hewan
1) Adaptasi untuk emperoleh energi
Semua makhluk hidup memerlukan makan, termasuk juga hewan. Melalui proses
adaptasi, hewan memiliki kemampuan yang berbeda dalam memperoleh makanan,
memakan dan mencerna makanan. Berdasarkan jenis makanannya, hewan dibagi
menjadi hewan herbivora, karnivora dan omnivora. Rusa, beberapa ikan, kambing,
banteng, dan serangga merupakan contoh dari herbivora. Herbivora merupakan hewan
pemakan tanaman. Hewan yang memakan hewan lain disebut karnivora. Misalnya
elang, harimau, singa dan serigala. Beberapa karnivora merupakan pemakan sisa
makanan hewan lain. Hewan yang memakan hewan lain dan juga tumbuhan disebut
omnivora. Misalnya beruang dan rakun. Perbedaan diantara ketiga jenis hewan tersebut
ialah pada enzim yang terdapat pada sistem pencernaan dan pada struktur gigi.
Beberapa kumbang dan lipan merupakan detritivor, yaitu organisme pemakan detritus
(zat yang telah hancur dan busuk).
2) Adaptasi Fisik
Beberapa serangga memiliki kulit luar yang keras. Kura-kura, penyu dan beberapa
hewan yang tinggal di air memiliki struktur pelindung yang berfungsi melindungi hewan
tersebut dari predator. Ukuran tubuh juga merupakan salah satu tipe pertahanan diri.
Hewan yang berukuran besar biasanya lebih aman daripada hewan berukuran kecil.
Mimikri adalah salah satu kemampuan hewan dari hasil adaptasi, dimana suatu hewan
memiliki kemiripan dengan hewan lain secara tingkah laku maupun penampilan. Suatu
tanda atau warna yang membantu hewan bersembunyi di lingkungan dari predator
disebut kamuflase. Bunglon memiliki kemampuan untuk merubah warna tubuh
menyesuaikan dengan tempat sekitarnya. Kamuflase juga merupakan salah satu
adaptasi yang dilakukan oleh predator untuk mengelabui mangsa. Macan memiliki lurik
yang membuatnya tersembunyi pada rumput yang tinggi. Paus pembunuh berwarna
hitam pada permukaan tubuh mereka dan putih pada bagian bawah. Dari permukaan
warna paus akan menyatu pada kegelapan lautan dalam. Jika terlihat dari bawah, bagian
tubuh bawah paus yang putih membuatnya terlihat seperti warna cerah langit. Adaptasi
ini memungkinkan predator sukses dalam melakukan perburuan.
3) Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku memungkinkan hewan untuk menangkap mangsa ataupun untuk
menghindari predator. Bahan kimia merupakan bahan yang sering digunakan oleh
beberapa hewan untuk menghindar dari predator. Beberapa semut dan kumbang
mengeluarkan cairan berbau tidak enak. Ketika cumi dan gurita merasa terancam,
hewan tersebut dapat menyemburkan tinta sehingga dapat melepaskan diri dari
predator.
Perilaku berkelompok merupakan salah satu tingkah laku yang dapat melindungi
kawanan hewan dari buruan predator. Misalnya ikan yang membentuk kawanan, karena
kawanan ikan terlihat seperti organisme yang besar sehingga ikan predator tidak akan
Modul IPA Kelas IX SMP/MTs
23
memangsa kawanan ikan tersebut. Bagi predator, dengan berkelompok membentuk
kawanan akan dapat memperoleh mangsa yang lebih besar daripada berburu secara
individu.
b. Adaptasi pada Tumbuhan
Adaptasi yang dilakukan ialah berupa perlindungan dan penyokong, substansi tambahan
pada dinding sel, dan adaptasi pada reproduksi.
1) Perlindungan dan penyokong
Batang, daun maupun bunga memiliki lapisan sel epidermis yang diselubungi oleh
kutikula. Kutikula merupakan suatu lapisan lilin yang disekresikan oleh sel ke bagian
permukaan tanaman. Kutikula memperlambat kehilangan air pada tumbuhan. Penyokong
merupakan bentuk adaptasi yang dilakukan tumbuhan agar dapat tumbuh dengan kuat di
daratan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa. Selulosa
memberikan bentuk dan kekuatan pada tanaman.
Pada permukaan daun beberapa tumbuhan memiliki stomata yang umumnya membuka
pada siang hari dan menutup pada malam hari. Stomata membuak di siang hari ketika
tumbuhan membutuhkan zat yang diperlukan untuk fotosintesis. Stomata juga dapat
menutup ketika tumbuhan kehilangan banyak air. Adaptasi ini juga dapat
mempertahankan keberadaan air pada sel daun tumbuhan.
2) Zat tambahan pada dinding sel
Beberapa sel tumbuhan menghasilkan substansia lain selain selulosa untuk membuat
dinding sel lebih kuat. Misalnya daun pada tanaman pinus yang tahan terhadap es yang
membeku di atasnya.
3) Reproduksi
Adaptasi pada reproduksi juga dapat membantu tumbuhan bertahan hidup di daratan,
misalnya saja tumbuhan memiliki spora yang tahan terhadap kekeringan. Tumbuhan lain
memiliki biji yang dilapisi oleh lapisan yang dapat mencegah biji kekurangan air. Adaptasi
dalam proses penyebaran biji. Beberapa biji memiliki struktur yang membantu biji tersebut
untuk tersebar dan jatuh pada tempat yang sesuai untuk tumbuh. Coba ingat lagi pada
sub bab penyebaran biji, apa saja perantara penyebaran biji? Biji dandelion memiliki
“sayap” yang membantunya untuk dapat terbang jika tertiup angin. Biji beberapa
rerumputan memiliki kait yang mudah terikat pada baju maupun bulu burung sehingga
dapat tersebar melalui perantaraan manusia maupun burung. Kelapa memiliki sabut
kelapa yang juga memiliki fungsi menyerupai pelampung sehungga kelapa dapat
mengapung di air dan terbawa aliran air.

2. Seleksi Alam
Di alam terdapat hubungan mangsa dan predator. Umumnya predator bergantung pada warna dan
bentuk tubuh mangsa dalam mengenali mangsanya. Keberadaan mangsa yang tidak mencolok
cenderung menyulitkan predator untuk menangkapnya. Ada hewan-hewan yang menjadi sedikit
jumlahnya karena tidak mampu mempertahankan diri dari predator serta tidak dapat melakukan
reproduksi. Ada pula hewan yang tetap hidup karena mampu bertahan dari serangan predator.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


24
BAB 3
KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN

A. DINAMIKA PENDUDUK
Pernahkah kamu menghitung jumlah orang-
orang yang ada di lingkunganmu? Populasi
manusia yang menempati areal atau wilayah
tertentu dalam kurun waktu tertentu berkaitan
erat dengan masalah kependudukan. Jumlah
penduduk dunia semakin meningkat dari
tahun ke tahun. Perubahan jumlah penduduk
di suatu daerah dari waktu ke waktu disebut
dinamika penduduk. Dinamika penduduk
dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:
1. Jumlah kelahiran ( natalitas)
2. Jumlah kematian ( mortalitas)
3. Jumlah perpindahan (migrasi)

Perhatikan skema di bawah ini.

Skema 1.1 Faktor yang mempengaruhi ukuran populasi / jumlah penduduk

1. KELAHIRAN (NATALITAS)
Kelahiran mendorong terjadinya pertumbuhan populasi penduduk. Tingkat kelahiran digunakan untuk
mengukur banyaknya bayi lahir, dan dinyatakan dalam angka yang disebut angka kelahiran atau natalitas.
Natalitas adalah jumlah kelahiran bayi yang hidup tiap 1000 penduduk per tahun. Agar dapat mengetahui
jumlah kelahiran bayi hidup setiap 1.000 penduduk di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun maka
perlu dilakukan penghitungan angka kelahiran. Angka kelahiran dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut ini.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


25
Setelah melakukan penghitungan angka kelahiran, selanjutnya hasilnya dicocokkan dengan acuan
penggolongan angka kelahiran berikut ini.
a. Apabila angka kelahiran menunjukkan angka kurang dari 20 (<20), maka angka kelahiran di
wilayah tersebut tergolong rendah.
b. Apabila angka kelahiran menunjukkan angka antara 20 –30, maka angka kelahiran di wilayah
tersebut tergolong sedang.
c. Apabila angka kelahiran menunjukkan angka lebih dari 30 (>30), maka angka kelahiran di wilayah
tersebut tergolong tinggi.

2. KEMATIAN (MORTALITAS)
Angka kematian (mortalitas) dihitung dari jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun. Laju
kematian penduduk erat kaitannya dengan keadaan negara, misalnya dengan tingkat kemakmuran,
kesehatan atau peperangan.

Setelah melakukan penghitungan angka kematian, cocokkan hasilnya dengan acuan penggolongan
angka kematian sebagai berikut.
a. Apabila angka kematian menunjukkan angka kurang dari 14 (<14), maka angka kematian di
wilayah tersebut tergolong rendah.
b. Apabila angka kematian menunjukkan angka antara 14 – 18, maka angka kematian di wilayah
tersebut tergolong sedang.
c. Apabila angka kematian menunjukkan angka lebih dari 18 (>18), maka angka kematian di wilayah
tersebut tergolong tinggi

3. PERPINDAHAN PENDUDUK (MIGRASI)


Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi pada umumnya
dipengaruhi oleh keadaan yang terus menerus berubah-ubah. Faktor- faktor yang mendorong terjadinya
migrasi adalah sebagai berikut.
1. Keadaan ekonomi yang sulit dan rendahnya pendapatan di daerah asal.
2. Keadaan sosial budaya di daerah asal, misalnya karena adanya kawin paksa, atau
lingkunganbudaya yang dianggap terlalu mengikat.
3. Sarana pendidikan di daerah asal belum lengkap.
4. Kesempatan kerja di daerah tujuan lebih banyak dan mudah.
5. Adanya kesempatan di daerah tujuan untuk mendapatkan pendidikan atau karir yang lebih baik.
6. Ada pendapat bahwa kegiatan hidup di kota besar lebih menarik sebab tersedia banyak sarana
rekreasi, hiburan, dan pusat pembudayaan.

Menurut macamnya migrasi dapat dibedakan dalam 5 kelompok berikut.


1. Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


26
2. Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri.
3. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang
kurang padat penduduknya.
4. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
5. Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali kenegeri asalnya.

Pertumbuhan penduduk di suatu negara akan meningkat bila natalitas lebih besar dari pada mortalitas
atau imigrasi lebih besar daripada emigrasi.

B. DAMPAK PERKEMBANGAN PENDUDUK BAGI LINGKUNGAN

1. Penurunan Kualitas Lingkungan Akibat Limbah/Sampah


Kualitas lingkungan dapat menurun akibat banyaknya sampah atau bahan pencemar lain. Sampah
yang dihasilkan dalam skala rumah tangga seringkali tampak mencemari lingkungan.

2. Berkurangnya Ketersediaan Air Bersih


Semakin banyak jumlah anggota keluarga, maka kebutuhan air bersih juga semakin banyak.
Begitupula apabila semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin banyak pula jumlah air bersih yang
dibutuhkan. Air adalah kebutuhan pokok setiap manusia, karena dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-
hari manusia membutuhkan air, misalnya minum, memasak, mandi, mencuci dll. Dengan kondisi yang
demikian, sangatlah mungkin apabila jumlah penduduk meningkat maka ketersediaan air bersih juga akan
berkurang. Berikut ciri-ciri air tercemar:
a. Adanya perubahan suhu
Pada kondisi normal suhu air di bawah suhu lingkungan. Pada daerah industri air digunakan
sebagai pendingin mesin-mesin pabrik.
b. Adanya perubahan pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebebasan yang pada suatu larutan. Pada kondisi normal pH air adalah netral. Pada kondisi
tercemar, pH air berkisar antara 4-6 atau 8-9.
c. Adanya perubahan warna,bau, dan rasa air
Air yang bersih atau tidak tercemar adalah air yang bening(tidak berwarna), tidak berbau, dan
tidak berasa. Perubahan pada air dapat disebabkan oleh polutan(bahan pencemar) yang terlarut
pada air tersebut.
d. Adanya endapan atau bahan terlarut
Endapan atau bahan terlarut yang ada di sungai dapat berasal dari polutan yang masuk ke sungai.
Adanya polutan yang masuk ke sungai akan menyebabkan terjadinya perubahan pH, warna, bau,
dan rasa air.
e. Adanya Mikroorganisme
Salah satu peranan mikroorganisme adalah menguraikan bahan-bahan pencemar organik. Di
antara organisme-organisme tersebut ada yang mungkin bersifat patogen (membawa penyakit).

Untuk menjaga ketersediaan air, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:


1. Menghemat pemakaian air.
2. Memelihara tumbuh-tumbuhan di sekitar kita yang berfungsi menyerap air.
3. Membuat sumur-sumur resapan.
4. Melestarikan danau, telaga,dan waduk dan daerah resapannya.
Modul IPA Kelas IX SMP/MTs
27
3. Berkurangnya Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak
mengandung oksigen. Semakin banyaknya jumlah penduduk tentunya juga menyebabkan peningkatan
kebutuhan udara bersih. Padahal ketersediaan lahan hijau sebagai sumber penyedia udara bersih di
daerah perkotaan juga berkurang akibat lahan hijau yang ada banyak dialihfungsikan sebagai
pemukiman. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan
bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara
semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen
(NOx ) dan oksida belerang (SOx ) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak
sempurna. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan jumlah penduduk dapat menyebabkan
berkurangnya ketersediaan udara bersih

4. Berkurangnya Ketersediaan Ruang dan Lahan Pertanian


Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal,
sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan
lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan
pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk
membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi,
sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
Hal inilah yang menyebabkan ketersediaan lahan pertanian menjadi berkurang.

C. Solusi Untuk Menghindari Dampak Perkembangan Penduduk Bagi Lingkungan


1. Adanya Penanaman Kembali hutan yang diubah menjadi lahan perkotaan agar terbebas dari
Pencemaran udara.
2. Jangan membuang sumber daya alam secara sia-sia dan gunakanlah dengan bijak dan sesuai
keperluan dan kecukupannya.
3. Kurangi Lahan perindustrian dan lahan perumahan yang sebenarnya ingin dibuat namun tidak jadi
dibuat karena masalah biaya dan masalah lainnya
4. Adanya Pembudidayaan Tanaman dengan membudidayakan tanaman di tempat lahan yang
tersedia
5. Adanya Penanaman pepohonan untuk menurunkan tingkat pencemaran udara
6. Menggalakan Produksi pangan sehingga bisa mencegah terjadinya orang yang busung lapar dan
kurang gizi.
7. Kurangi lahan perindustrian dan usahakan agar tidak mencemari lingkungan.
8. Adanya sistem KB untuk mengurangi angka kelahiran dengan motto dua anak lebih baik

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


28
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! d. lebih dari 18
1. Jumlah penduduk yang selalu meningkat 6. Tingkat kesejahteraan penduduk dapat
dari tahun ke tahun disebut .... a. dilihat dari ....
pertumbuhan penduduk a. tingginya angka kelahiran bayi
b. perpindahan penduduk
c. dinamika penduduk b. pendapatan perkapita
d. perubahan penduduk c. pajak pendapatan negara
d. rendahnya kematian penduduk
2. Perpindahan penduduk dari desa ke kota
disebut .... 7. Pengaruh kepadatan penduduk terhadap
a. transmigrasi bidang sosial adalah ⁄.
b. emigrasi a. berkurangnya ketersediaan air bersih
c. imigrasi b. berkurangnya lahan pertanian
d. urbanisasi c. tingginya angka penganguran
d. bertambahnya sampah rumah
3. Perpindahan penduduk dari suatu negara tangga
ke negara lain disebut ....
a. urbanisasi 8. Di bawah ini adalah pengaruh kepadatan
b. transmigrasi penduduk terhadap lingkungan, kecuali ....
c. imigrasi a. berkurangnya ketersediaan air bersih
d. emigrasi b. berkurangnya lahan pertanian
c. bertambahnya sampah rumah
4. Angka yang menunjukkan jumlah tangga
kelahiran dari setiap 1000 penduduk per d. tingginya angka penganguran
tahun disebut ....
a. natalitas 9. Hujan asam terjadi karena tingginya
b. kelajuan penduduk konsentrasi zat ... di udara.
c. mortalitas a. SO4
d. pertumbuhan penduduk b. CO
c. CO2 d CFC
5. Mortalitas dikatakan sedang bila
menunjukkan angka ... per tahun. 10. Penanaman kembali lahan-lahan yang
a. 7-12 gundul disebut .... a. penghijauan
b. 9-13 b. reboisasi
c. 14-18 c. rehabilitasi
d. irigasi
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


29
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk!
2. Uraikan kembali mengenai migrasi!
3. Jelaskan dampak pertambahan penduduk terhadap lingkungan dan bidang sosial!
4. Apakah yang dimaksud dengan eutrofikasi? Jelaskan!

1. Semakin lama, penduduk di kota Jakarta semakin padat. Hal ini disebabkan oleh migrasi
penduduk dari daerah pedesaan yang mengadu nasib ke kota Jakarta. Menurutmu, faktor
apa yang mendorong penduduk tersebut untuk bermigrasi ke kota Jakarta? Jelaskan
pendapatmu!
2. Dengan semakin padatnya penduduk di kota-kota besar, dampak apa yang ditimbulkan
terhadap kehidupan sosial di kota tersebut? Bagaimana dampaknya terhadap wilayah
pedesaan? Jelaskan!
3. Pencemaran lingkungan yang terjadi selama bertahun-tahun telah menimbulkan dampak
yang buruk bagi kehidupan manusia. Coba kamu pelajari, mengapa hal ini bisa terjadi?
Upaya apa yang dapat kamu lakukan untuk menanggulanginya? Diskusikan bersama
teman sekelompokmu!

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


30
Latih Kemampuan 9
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Lahirnya individu baru disebut ....
a. natalitas c. emigrasi
b. mortalitas d. imigrasi
2. Peperangan memengaruhi faktor berikut,yaitu ....
a. natalitas c. migrasi
b. mortalitas d. semua benar
3. Yang dimaksud dengan pertumbuhanpenduduk adalah ....
a. jumlah penduduk
b. perubahan penduduk jadi lebih banyak
c. perpindahan penduduk
d. kematian penduduk
4. Keluarga Berencana (KB) bertujuan untukmengendalikan ....
a. kelahiran c. imigrasi
b. kematian d. emigrasi
5. Selama tahun 2004 di desa Sukawangiterdapat catatan bahwa jumlah kelahiran
30 jiwa, jumlah kematian 43 jiwa, pendatang 33 jiwa dan yang pergi 5 jiwa. Berapa
pertumbuhan penduduk desa Sukawangi selama tahun 2004?
a. 15 jiwa c. 19 jiwa
b. 17 jiwa d. 21 jiwa
6. Faktor berikut akan meningkatkan angkakematian suatu negara, kecuali .... a.
bencana alam
b. peperangan
c. buruknya kesehatan
d. salinitas yang sehat
7. Selama tahun 2004 penduduk desaSwadaya terdapat kelahiran 120 jiwa.
Menurut data yang ada jumlah penduduk pada akhir tahun 2003 berjumlah 3500 jiwa.
Berapa angka kelahiran di desa itu tahun 2004?
a. 34 jiwa c. 45 jiwa
b. 56 jiwa d. 70 jiwa
8. Selama tahun 2004 penduduk desa Jayaterdapat kematian 20 jiwa. Menurut
data yang ada jumlah penduduk pada akhir tahun 2003 berjumlah 1500 jiwa. Berapa
angka kematian di desa Jaya?
a. 34 jiwa c. 21 jiwa b 15 jiwa d. 10 jiwa
9. Perpindahan penduduk dari dalam negerike luar negeri disebut ....
a. transmigrasi c. imigrasi
b. emigrasi d. urbanisasi
10.Dampak kepadatan penduduk terhadap kerusakan lingkungan adalah ....
a. lingkungan akan semakin terjaga

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


31
b. terjadinya kerusakan yang cenderung
meningkat
c. lingkungan akan stabil
d. kualitas lingkungan akan menjadimeningkat
11.Limbah rumah tangga sukar terurai oleh lingkungan adalah ....
a. plastik, kaca, karet
b. karet, dedaunan, kaca
c. kaca, plastik, besi
d. kaleng, besi, sampah organik
12.Lapisan ozon yang melingkupi bumi semakin tipis akibat tingginya kadar CFC di udara.
CFC terdapat pada benda berikut ini, kecuali ....
a. kosmetik berbentuk spray
b. limbah cair pabrik
c. gas pendingin mobil
d. cat mobil berbentuk spray
13.Hujan asam dapat terjadi karena adanya pencemaran ....
a. udara oleh limbah rumah tangga
b. udara oleh oksida karbon atau fosfat
c. tanah oleh limbah pabrik
d. udara oleh oksida belerang dan nitrogen
14.Limbah radioaktif berpotensi untuk mencemari lingkungan ….
a. tanah c. perairan darat
b. udara d. perairan laut
15. Efek rumah kaca disebabkan oleh tingginya kadar gas polutan di udara. Gas yang
dimaksud adalah ….
a. CO c. CO2
b. SO2 d. NO2

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!


1. Bagaimana menentukan kelahiran suatu daerah yang tergolong tinggi?
2. Apa yang disebut dengan dinamika penduduk?
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk?
4. Bagaimana hubungan kepadatan penduduk dengan kerusakan lingkungan?
5. Jelaskan proses terjadinya hujan asam dan akibat yang ditimbulkan.

Modul IPA Kelas IX SMP/MTs


32
PARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI DAN
MAKHLUK HIDUP

KELAS IX SEMESTER I
KI dan KD pada Materi Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup
BAB 4
PARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI dan MAKHLUK HIDUP

A. MOLEKUL DALAM BENDA MATI DAN BENDA HIDUP


Maha Besar Tuhan kita yang telah menciptakan alam ini lengkap dengan berbagai zat yang
berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup berbagai makhluk hidup. Tuhan juga telah menciptakan
berbagai proses yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjalankan kehidupannya.
Proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan berperan menyediakan oksigen dan bahan
makanan bagi makhluk hidup yang lain seperti
hewan dan manusia. Daun yang sudah tua
kemudian jatuh menjadi sampah akan
mengalami proses pembusukan atau
penguraian. Pada proses penguraian tersebut
zat-zat penyusun daun akan diubah menjadi
zat-zat yang lebih sederhana dan dapat
digunakan sebagai pupuk kompos atau
humus. Dari penjelasan tersebut kita
mengetahui bahwa di alam ini terjadi proses
pembentukan zat-zat seperti pada fotosintesis
dan juga penguraian zat-zat seperti pada
pembusukan daun. Zat-zat yang ada di alam Sumber: http://www.ipapedia.web.id
ini tersusun atas materi yang sangat kecil
yang disebut atom. Gambar 1. 1 atom sebagai penyusun daun

Proses fotosintesis pada tumbuhan tersebut memerlukan zat-


Tahukah kalian??? zat sederhana, antara lain gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O).
Pada proses fotosintesis tumbuhan menyerap sinar matahari sebagai
klorofil tersusun atas atom di
sumber energi untuk menjalankan reaksi fotosintesis yang mengubah
antaranya karbon (C), hidrogen (H),
gas karbondioksida dan air menjadi glukosa (C6H12O6).
oksigen (O), nitrogen (N), dan
magnesium (Mg).
Glukosa (C6H12O6) mempunyai atom-atom penyusun yaitu
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Atom-atom penyusun glukosa tersebut sama seperti atom-atom
yang terdapat dalam karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Bagaimana atom-atom ini dapat mengalami
penyusunan kembali untuk membentuk senyawa yang baru? Melalui reaksi kimia, zat-zat bereaksi
membentuk zat baru yang mempunyai sifat kimia yang berbeda dengan zat-zat asalnya.
Sama seperti daun yang tersusun atas atom, hewan dan manusia juga tersusun atas atom- atom.
Makhluk hidup tersusun atas milyaran atom. Atom-atom berikatan satu sama lain membentuk senyawa.
Senyawa tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk tertentu. Misalnya rambut kita yang
tersusun dari molekulmolekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan sulfur (S),
serta tulang kita antara lain mengandung unsur kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O).
Selain pada makhluk hidup, benda mati seperti kayu, plastik, air, udara, kain pakaian, dan benda-
benda yang lain merupakan zat kimia yang tersusun atas molekul-molekul tertentu. Dalam senyawa, molekul-
molekul tertata sedemikian rupa sehingga memberikan sifatsifat tertentu. Misalnya plastik bersifat lentur
karena molekul-molekul penyusunnya mempunyai rantai panjang, sedangkan arang mudah patah karena
susunan antar atom-atom penyusunnya banyak terdapat ruang-ruang kosong. Tubuh kita dan tubuh makhluk
hidup yang lainnya juga tersusun atas berbagai molekul kimia. Molekul ukurannya sangat kecil sehingga tidak
dapat diamati dengan mata telanjang.
Selain disusun oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi yang berbeda juga dapat
disebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi itu. Misalnya kita ambil contoh kayu yang
dibuat pensil dan amilum yang ada pada umbi kentang. Kayu pada pensil tersusun atas selulosa sedangkan
kentang mengandung amilum. Selulosa dan amilum mempunyai molekul penyusun sama yaitu glukosa tetapi
jenis ikatan antarmolekul glukosanya berbeda. Selulosa merupakan zat yang keras tetapi jika dimakan oleh
manusia tidak dapat dicerna oleh tubuh. Sedangkan amilum dapat dicerna dan digunakan sebagai bahan
makanan.

B. ATOM DAN PARTIKEL PENYUSUNNYA


1. Partikel Subatom
Tahukah kamu, walaupun atom merupakan unit terkecil penyusun molekul, materi yang sudah sangat
kecil ini ternyata tersusun dari bagian yang lebih kecil lagi yang disebut partikel subatom. Untuk mengetahui
partikel penyusun atom perhatikan penjelasan berikut ini. Amati warna lampu-lampu neon pada Gambar dibawah
ini. Masing-masing lampu tersebut berisi gas mulia berturut-turut helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr),
dan xenon (Xe).

Sumber: www.google.com
Gambar 2.1 lampu berisi gas mulia berturut
-turut helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), dan
xenon (Xe).

Lampu-lampu tersebut mengeluarkan cahaya berwarna-warni setelah dialiri arus listrik. Gas-gas yang
dilewati oleh aliran listrik tersebut berpendar sehingga menghasilkan cahaya berwarna-warni. Cahaya itu
disebabkan oleh loncatan elektron-elektron yang menyusun atom-atom gas. Hal itu menunjukkan bahwa salah
satu penyusun atom adalah elektron.
Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom yaitu neutron (n), proton (p),
dan elektron (e). Neutron dan proton membentuk inti atom. Elektron menempati kulit-kulit atom yang ada di
sekitar inti. Elektron-elektron tersebut mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi membentuk awan elektron.
Elektron dan proton merupakan partikel subatom yang mempunyai muatan berlawanan, sedangkan neutron
tidak bermuatan. Elektron memiliki muatan negatif sedangkan proton memiliki muatan positif.

Sumber: www.google.com
Gambar 2.2 Model sederhana atom Helium (He)

Pada atom netral, jumlah proton dan jumlah elektron sama banyaknya. Masing-masing partikel
penyusun subatom tersebut mempunyai massa. Elektron mempunyai massa sangat kecil dibandingkan
dengan massa proton dan neutron. Oleh sebab itu massa atom akan terpusat pada inti atom saja.
Para ilmuwan telah mempelajari atom sejak ratusan tahun lalu. Para ilmuwan tersebut
mengemukakan teori-teori tentang atom. Teori yang satu akan runtuh atau ditolak ketika ada data atau fakta
baru yang ditemukan tentang atom sehingga melahirkan teori atom yang baru. Berikut ini merupakan
perkembangan teori atom.

Perkembangan Teori Atom


Penemu/Teori
Model Penjelasan
Atom
John Dalton Atom sebagai bola pejal dan merupakan bagian
terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Setiap
unsur terdiri atas atom-atom yang identik satu
sama lain. Atom-atom dari unsur berbeda
mempunyai atom berbeda. Atom-atom dapat
bergabung dengan perbandingan tertentu
membentuk senyawa.

Joseph John Atom merupakan bola bermuatan positif dan di


Thomson tempattempat tertentu terdapat elektron-elektron
yang bermuatan negatif seperti kismis dalam roti.
Ernest Rutherford Atom sebagai bola yang di tengah tengahnya
terdapat inti atom yang merupakan pusat muatan
positif dan pusat massa. Sedangkan elektron-
elektron berputar mengelilingi inti.

Niels Bohr Atom terdiri terdiri atas inti yang menjadi pusat
massa atom dan pusat muatan positif. Sedangkan
elektron bergerak disekeliling inti pada lintasan
tertentu (orbit)yang disebut kulitkulit atom. Selama
elektron mengelilingi inti, elektron tidak
memancarkan energi.

Modern Atom tersusun atas partikel sub atom yaitu neutron


(mekanika (n), proton
gelombang) (p), dan elektron (e). Neutron dan proton
menjadi satu membentuk inti yang padat
disebut nukleus atau inti atom. Elektron
bergerak disekeliling inti hampir dalam
kecepatan cahaya membentuk awan elektron.

Berdasarkan teori atom Bohr dapatkah kamu menjelaskan bagaimana lampu yang yang berisi gas
mulia dapat menghasilkan cahaya yang berwarna-warni? Begitu juga bagaimana terbentuknya cahaya
warna-warni dari kembang api?
Menurut Bohr, atom mempunyai kulit-kulit atom tempat elektron mengelilingi inti atom. Kulit atom
yang paling dekat dengan inti atom mempunyai energi paling rendah. Kulit atom yang lebih di luar
mempunyai energi lebih tinggi. Elektron yang berada pada kulit atom paling dalam dapat berpindah ke kulit
atom yang lebih luar bila menyerap energi dari luar atom. Energi itu dapat berasal dari panas pembakaran
atau dari energi listrik yang melewati atom-atom itu. Elektron yang terletak pada kulit atom paling luar akan
mendapatkan gaya tarik yang lemah dari inti atom. Oleh karena itu elektron akan meloncat dan elektron
pada kulit atom paling luar mudah lepas dari kulit itu.

Tahukah kalian???
Mikroskop elektron adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat benda yang berukuran
sangat kecil, misalnya virus maupun organel sel dengan perbesaran 1.000 hingga 1 juta kali. Pada
mikroskop elektron, berkas elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Gambar yang dihasilkan oleh
mikroskop elektron selalu hitam dan putih. Hal ini disebabkan ukuran panjang gelombang elektron lebih
kecil dari pada panjang gelombang cahaya. Meskipun hasil asli gambar dari mikroskop elektron hitam
putih namun gambar tersebut dapat diberi warna secara buatan untuk menekankan suatu bagian secara
rinci. Pada mikroskop elektron tidak digunakan lensa kaca, tetapi digunakan lensa elektromagnetik untuk
memfokuskan berkas elektron pada obyek yang diamati.

(b) (c)
(a)
Sumber: www.google.com

Gambar 2.3 (a) mikroskop elektron, (b) Protozoa dari Genus Didinium yang sedang Memakan
Paramecium dengan Mikroskop Cahaya (160 x), (c) Protozoa dari Genus Didinium yang sedang
Memakan Paramecium dengan Mikroskop Elektron (425 x)
Tahukah kalian???
Pernahkah kamu mendengar sinar-X atau Roentgen? Sinar-X digunakan untuk mendiagnosis
atau menganalisa penyakit, biasanya untuk melihat daerah patah tulang dan paru-paru. Sebenarnya apa
itu sinar-X? Sinar-X pertama kali ditemukan oleh Wilhelm C. Roentgen pada tahun 1895. Dia menemukan
bahwa ketika elektron yang memiliki energi tinggi menabrak suatu material seperti gelas, maka material
tersebut akan memancarkan radiasi (energi yang dialirkanan dalam bentuk gelombang elektromagnet
atau partikel subatom) yang dapat menembus benda yang tidak dapat ditembus cahaya biasa. Radiasi ini
diberi nama sinar-X. Sinar-X merupakan radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang
pendek (10-10 m) dan dihasilkan dari elektron-elektron yang tereksitasi dalam atom yang kemudian
meloncat dari kulit atom luar ke kulit atom yang lebih dalam. Roentgen juga menunjukkan bahwa sinar-X
dapat membuat plat film menghasilkann objek yang tidak tembus pandang.

Sumber: www.google.com

Gambar 2.4 Tulang yang apatah dan tersambung dari hasil foto rontgen

2. Nomor Atom dan Nomor Massa


Masih ingatkah kamu dengan materi tentang unsur? Unsur merupakan zat tunggal (murni)
yang tidak dapat diubah lagi menjadi bahan lain dengan reaksi kimiawi, seperti emas, besi, perak, oksigen,
dan masih banyak yang lain. Unsur tersusun atas atom penyusunnya. Misalnya besi tersusun atas atom besi,
oksigen tersusuan atas atom oksigen, dll.
Atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki jumlah partikel subatom yang berbeda. Semua
atom dalam suatu unsur tertentu memiliki jumlah proton yang sama di dalam intinya. Jumlah proton ini unik
untuk setiap unsur. Nomor massa suatu atom ditentukan oleh jumlah dari neutron, proton, dan elektron.
Namun, karena massa elektron sangat kecil, maka dapat diabaikkan. Atom yang satu berbeda dengan atom
yang lain karena mempunyai elektron, proton, dan neutron yang berbeda jumlahnya. Jika massa atomnya
berbeda maka jari-jari bola atom itu akan berbeda pula sehingga ukuran besarnya pun besarnya pun akan
berbeda pula.
INI PENTING
nomor atom = jumlah proton(p) = jumlah
elektron (e)
nomor massa = jumlah proton (p) +
jumlah neutron (n) Keterangan:
X = lambang unsur
A = nomor massa
Z = nomor atom

Aktivitas 1.1 Menentukan lambang unsur, nomor atom, nomor massa, jumlah proton,
jumlah elektron,dan jumlah neutron
Nama Lambang Jumlah partikel
No Atom atom subatom Z A
e p n
1 Karbon C 6 6 6 12 6
2 Nitrogen N 7 7 7 14

3 Oksigen 8 8 18 8

4 F 9 9 19
5 Magnesi 12 24
um
6 K 20 39
7 Br 35 80
8 Ferrum 26 30
9 Klor 18 35
10 Al 17 30

Beberapa unsur seperti emas (Au), perak (Ag), dan platina (Pt) merupakan unsur-unsur logam mulia
yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sebagian besar unsur yang ada di alam sangat penting untuk
kehidupan. Namun, beberapa unsur seperti merkuri (Hg), timbal (Pb ), dan logam berat lain, merupakan
unsur yang berbahaya bagi tubuh makhluk hidup terutama manusia. Unsur ini tidak dapat didaur ulang
dalam tubuh dan sulit untuk dikeluarkan, karena dalam tubuh kita tidak ada mekanisme yang berfungsi
untuk menghilangkan unsur ini. Logam berat ini mampu bertahan dalam tubuh sepanjang hayat kita.
Konsentrasi dari logam berat ini dapat bertambah sepanjang waktu atau dikenal dengan bioakumulasi.
Logam berat ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker dan bahkan dapat menyebabkan
kematian. Seorang wanita yang hamil juga dapat mengalami keguguran dan melahirkan bayi yang cacat
akibat kandungan logam berat dalam tubuhnya.

C. PRINSIP PEMBENTUKAN MOLEKUL

1. Konfigurasi Elektron
Agar mengetahui bagaimana atom-atom dapat berikatan kamu harus mempelajari susunan
elektron di dalam suatu atom atau yang disebut dengan konfigurasi electron. Seperti yang dijelaskan
model atom, atom mempunyai tingkat-tingkat energi yang menurut Bohr disebut kulit-kulit atom.
Menurut teori mekanika gelombang yaitu teori atom yang digunakan pada saat ini, tingkat-tingkat energi
dalam suatu atom berturut-turut adalah tingkat energi K atau n=1, L untuk n=2, M untuk n=3 dan seterusnya.

Sumber: www.google.com
Gambar 3.1 Tingkat Energi Atom dan Jumlah Elektron Maksimal

Untuk lebih mudah mempelajari susunan elektron dalam suatu atom, kita gunakan istilah kulit-kulit
atom sebagaimana teori Bohr untuk tingkat-tingkat energi. Dengan demikian suatu atom akan mempunyai
kulit K (n=1), kulit L (n=2), dan seterusnya. Masing-masing kulit atom ditempati oleh sejumlah
elektron. Setiap kulit mempunyai jumlah maksimum elektron yang dapat menempatinya. Misalnya kulit
K, maksimum hanya dapat ditempati oleh 2 elektron. Apabila atom tersebut mempunyai elektron lebih dari
2 maka elektron berikutnya akan menempati kulit yang lebih tinggi. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom
dimulai dari pengisian kulit terdalam atau yang mempunyai energi paling rendah.
Tabel 3.1 Nama Kulit Atom dan Jumlah Elektron Maksimalnya
Tingkat Energi (n) ke: Nama Kulit Atom
Jumlah Elektron Maksimal yang
dapat Menempati

1 K 2
2 L 8
3 M 18
4 N 32

Berdasarkan Tabel 3.1 perhatikan contoh jumlah elektron pada masing-masing kulit beberapa atom
berikut.

Nama Lambang Nomor Jumlah Susunan Elektron pada


Atom Atom Elektron Tingkat Energi:

K L M N

Hidrogen H 1 1 1 0 0 0

Helium He 2 2 2 0 0 0

Neon Ne 10 10 8 0 0 0

Natrium Na 11 11 2 8 1 0

Klor Cl 17 17 2 8 8 0

Argon Ar 18 18 2 8 8 0

Kalsium Ca 20 20 2 8 8 2

Bromin Br 35 35 2 8 18 7

Kripton Kr 36 36 2 8 18 8

Pengisian elektron secara berurutan dimulai dari kulit K kemudian ke kulit atom yang lebih tinggi.
Pada contoh di atas, Atom helium (He), natrium (Na), dan klor (Cl) sesuai dengan urutan jumlah
elektron maksimal yang dapat ditempati elektron. Namun pada Ca yang mempunyai 20 elektron,
kulit atom K dan L berturut-turut ditempati oleh 2 dan 8 elektron sehingga tersisa 10 elektron. Walaupun
kulit M dapat ditempati 18 elektron tetapi jumlah elektron yang tersisa hanya 10, maka kulit atom M hanya
terisi 8 elektron dulu dan kulit atom N terisi 2 electron.
Tetapi kalau jumlah elektron yang tersisa setelah K dan L terisi lebih dari 18 elektron maka
kulit atom M terisi 18 elektron seperti contoh pada atom bromin dan kripton. Intinya, elektron akan disusun
pada setiap kulit hingga membentuk susunan yang paling stabil.

Sumber: www.google.com
Gambar 3.2 Tingkat Energi (Kulit) Atom dan Jumlah Elektron Maksimal

2. Ion
Seperti yang telah diketahui bahwa ion merupakan salah satu partikel penyusun materi. Ion
merupakan atom atau gabungan beberapa atom yang mempunyai muatan listrik positif atau negatif. Atom
atau kumpulan atom yang memiliki muatan listrik positif disebut ion positif atau kation. Sedangkan, yang
bermuatan listrik negatif disebut ion negatif atau anion.
Tabel 3.2 Contoh Kation dan Angion

Kation (ion positif) dan anion (ion negatif) dapat bergabung membentuk senyawa ion yang disebut
senyawa ionik. Senyawa ionik dapat menghantarkan listrik. Contoh yang paling sederhana adalah senyawa
natrium klorida (NaCl) atau garam dapur yang terdiri dari ion Na+ dan ion Cl-. Ion Na+ dan ion Cl- akan tarik-
menarik membentuk suatu senyawa NaCl (garam dapur) karena terdiri dari dua buah muatan listrik yang
berlawanan. Untuk menguraikan senyawa NaCl ini menjadi unsur-unsur pembentuknya dapat dilakukan
dengan cara mengalirkan arus listrik ke dalam lelehan natrium klorida (NaCl) sehingga NaCl ini akan terurai
menjadi ion Na+ dan ion Cl-.
NaCl ==> Na+ + Cl-
Natrium Klorida ==> Natrium + Klor
(Senyawa Ionik) (Ion Natrium) (Ion Klorida)

AYO, KALIAN CARI TAHU!

Carilah label salah satu minuman penyegar. Periksalah ion-ion yang dituliskan pada label
minuman tersebut. Kelompokkan kation dan anion yang ada pada minuman itu dalam satu tabel.
Kamu juga dapat membandingkan jenis-jenis ion yang ada dalam beberapa minuman
penyegar. Apakah kandungannya sama atau berbeda? Carilah informasi tentang peranan
ion-ion tersebut dalam tubuh manusia.

Minuman penyegar atau yang biasa disebut minuman isotonik mengandung beberapa jenis ion.
Misalnya ada ion kalium (K+), ion kalsium (Ca2+), ion magnesium (Mg2+), ion klorida (Cl-) dan mungkin
juga ada gugusan atom yang berupa ion seperti ion karbonat (CO32-) dan ion hidrogen karbonat
(HCO3-). Ion-ion tersebut secara normal sudah ada dalam tubuh kita, namun karena kita melakukan aktivitas
yang berat seperti berlari atau bermain sepak bola, maka ion-ion tersebut akan dikeluarkan dari tubuh
melalui keluarnya keringat. Hal ini menyebabkan ion-ion dalam tubuh berkurang sehingga tubuh kita terasa
lelah. Dengan meminum-minuman isotonik, maka ion-ion yang hilang akan terganti oleh ion-ion yang ada
dalam minuman isotonik tersebut. Sehingga, tubuh kita akan mejadi segar kembali.
Tahukah kalian? Agar atom-atom berada dalam keadaan stabil, atom-atom juga dapat
menggunakan bersama sejumlah elektron. Contoh paling sederhana adalah atom hidrogen (H) yang
mempunyai satu elektron. Gas hidrogen di alam bukan sebagai H tetapi sebagai H2. Gas H2 mempunyai
dua elektron yang digunakan bersama. Jumlah dua elektron tersebut menyerupai elektron terluar gas
mulia helium (He). Perhatikan Gambar 3.3

Sumber: www.google.com
Gambar 3.3 Penggunaan Elektron Bersama pada Molekul H2

Begitu pula dengan atom klor (Cl) mempunyai 7 elektron pada tingkat energi atau kulit atom
M sehingga kekurangan satu elektron agar menjadi lebih stabil. Untuk melengkapi jumlah 8 elektron
pada kulit terluarnya, atom Cl menggunakan bersama satu elektron dari atom Cl lain sehingga
membentuk Cl2 seperti pada Gambar 3.4
Sumber: www.google.com

Pembentukan ikatan kimia melalui penggunaan bersama elektron antar dua atom disebut dengan
ikatan kovalen. Pada contoh gas hidrogen dan gas klor di atas masing-masing menggunakan bersama
satu pasang elektron. Ikatan yang terbentuk antara atom H dengan H atau Cl dengan Cl biasanya
ditulis dengan lambang H—H atau Cl—Cl. Satu tanda garis ‘—‘ mewakili satu pasang elektron yang
digunakan bersama.
Unsur oksigen (O) dan nitrogen (N) di alam terdapat sebagai gas O2 dan N2. Bagaimana gas
oksigen (O2) dan gas nitrogen (N2) terbentuk? Agar lebih stabil atom O memerlukan 2 elektron agar
kulit terluarnya terisi 8 elektron. Agar memenuhi keadaan itu atom O menggunakan bersama dua
pasang elektron seperti pada Gambar 3.5a. Atom nitrogen mempunyai 5 elektron pada kulit terluarnya
sehingga kekurangan 3 elektron. Oleh sebab itu, atom N akan berikatan dengan atom N yang lain
menggunakan bersama 3 pasangan elektron Gambar 3.5b). Ikatan kovalen pada gas oksigen dapat ditulis
dengan O=O sedangkan pada gas nitrogen dapat ditulis N {N. Ingat! Banyaknya garis yang menghubungkan
kedua atom tersebut menunjukkan banyaknya

Sumber: www.google.com
Gambar 3.5 Penggunaan Bersama Elektron pada (a) Gas Oksigen (O2) dan (b) Gas Nitrogen (N2)

Masih ingatkah kamu dengan model atom Dalton senyawa H2O dan CO2? Pada molekul
air (H2O), satu atom oksigen mengikat dua atom hidrogen. Air merupakan senyawa dimana atom-
atomnya berikatan secara kovalen. Demikian juga gas CO2, satu atom C mengikat dua atom O yang
kedua atom ini menggunakan bersama pasangan elektron. Senyawa-senyawa yang antar atomnya
berikatan kovalen disebut senyawa kovalen.
Tahukah kalian???
Ion sangatlah penting bagi kehidupan, manusia tidak akan dapat hidup tanpa
adanya ion-ion. Masih ingatkah kamu apa fungsi ion kalsium (Ca2+) pada sistem
peredaran darah manusia? Ion kalsium sangat penting dalam pembekuan darah ketika terjadi
luka pada tubuh kita (Ingat materi tentang darah di kelas VIII!). Tanpa ion kalsium proses
pembekuan darah tidak dapat berlangsung. Darah akan teruskeluar dari tubuh sehingga
dapat menyebabkan kematian. Selain berperan dalam pembekuan darah ion juga sangat
penting dalam transpor gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) dalam tubuh.
Karbondioksida (CO2) yang berada di jaringan tubuh diambil dan disalurkan menuju paru-
paru melalui tiga cara: (1) karbondioksida larut dalam plasma darah dan sel darah, (2) terikat
dengan hemoglobin (Hb) membentuk HbCO2, dan (3) sebagai ion bikarbonat (HCO3-). Di dalam sel
darah merah terdapat enzim karbonat anhidrase, enzim ini mempercepat pembentukan ion HCO3-
dari molekul CO2 dan H2O. Dalam pembentukan ion HCO3- juga dihasilkan ion hidrogen (H+),
ion hidrogen ini akan berikatan dengan Hb. Ion bikarbonat akan keluar dari sel darah merah menuju
plasma darah dengan cara difusi melalui celah khusus. Proses ini dapat terjadi akibat konsentrasi
ion bikarbonat dalam sel darah merah lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasinya dalam
plasma darah. Selama proses difusi ini, ion klorida (Cl-) akan masuk ke dalam sel darah
merah untuk menjaga keseimbangan ion dalam sel darah akibat keluarnya ion ion HCO3.
Reaksi yang terjadi dalam jaringan paru-paru adalah kebalikan dari proses pada jaringan tubuh,
dimana CO2 akan berdifusi keluar dari sel darah merah untuk keluar dari paru-paru.

3. Identifikasi Unsur
Kembang api mengandung senyawa-senyawa tertentu. Bila
kembang api dibakar maka molekul-molekul yang ada di dalam
senyawa tersebut menyerap energi dan menyebabkan elektronelektron
pada atomnya mengalami perpindahan antar kulit atom. Perpindahan
elektron dari kulit atom yang lebih rendah ke tinggi akan menyerap
energi sedangkan perpindahan elektron dari kulit yang lebih tinggi
ke rendah akan melepaskan energi. Energi yang dilepaskan
tersebut akan terlihat sebagai cahaya. Masing-masing atom
mempunyai jarak antarkulit atom yang berbeda sehingga

energi yang diserap atau dilepaskan juga akan berbeda. Sumber: www.google.com
Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya warna-warna yang Gambar 3.6 Kembang Api
berbeda. Jika kamu menyulut kembang api berarti kamu telah
Warna khas yang dihasilkan oleh unsur-unsur pada keadaan terbakar tersebut dapat digunakan
untuk mengetahui keberadaan suatu unsur dalam suatu materi secara kualitatif. Prinsip tersebut digunakan
oleh ilmuan untuk mengidentifikasi kadar suatu unsur padabahan. Bila kita membakar suatu senyawa dan
menghasilkan warna-warna tertentu yang menunjukkan bahwa dalam senyawa itu terdapat unsur tertentu
disebut dengan uji nyala. Contoh hasil uji nyala beberapa unsur disajikan pada Gambar 3.7 Hanya saja
tidak semua unsur mempunyai warna yang khas oleh sebab itu uji nyala ini hanya digunakan untuk mengetahui
kandungan beberapa unsur.

Sumber: www.google.com
Gambar 3.6 Perbedaan Warna dari Pembakaran Unsur: (a) Litium (Li), (b) Natrium (Na),(c)
Kalium (K)

D. KARAKTERISTIK BENDA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


1. Intan dan Grafit
Tahukah kamu meskipun suatu bahan tersusun dari atom-
atom yang sama, namun jika struktur atau susunan dari atom-atom
tersebut berbeda maka benda dapat memiliki karakteristik atau
sifat-sifat yang berbeda? Tahukah kamu tentang intan? Intan
merupakan salah satu batu berharga dan merupakan kristal yang
sangat indah. Intan biasanya digunakan sebagai perhiasan. Tahukah
kamu tentang grafit? Grafit biasanya

Intan dan grafit sebenarnya tersusun dari atom yang sama yaitu
atom karbon (C). Pada intan masing-masing atom karbon (C) mengikat
empat atom karbon (C) lainnya dengan ikatan kovalen membentuk
struktur tetrahedral (struktur berupa empat bidang). Struktur ini Sumber: www.google.com
membuat intan bersifat sangat kuat dan keras serta memiliki titik lebur hingga 3.550 derajat celcius.Pada
grafit atom C berikatan dengan 3 atom C lainnya membentuk lapisan heksagonal (struktur berbentuk
Gambar 4.1 Struktur intan dan datar yang terbentuk dari struktur berbentuk segienam). Antar lapisan grafit
diikat oleh suatu gaya yang disebut gaya Van der Waalsyang lemah, sehingga grafit lebih rapuh
dibandingkan intan.

Struktur grafit yang demikian menyebabkan elektron mudah berpindah-pindah sehingga grafit
merupakan bahan yang bagus sebagai penghantar listrik. Oleh karena itu biasanya grafit juga digunakan
sebagai elektroda pada baterai. Perbedaan jenis ikatan yang ada pada kedua bahan tersebut menyebabkan
perbedaan sifat bahan. Grafit lebih lunak daripada intan karena strukturnya berlapis-lapis. Hal itu
menunjukkan bahwa sifat-sifat suatu bahan juga ditentukan oleh struktur molekul-molekul penyusunnya.
Struktur molekul dalam suatu bahan tidak dapat direkayasa oleh manusia tetapi hal itu diciptakan oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Itulah kebesaran dan kemurahan Tuhan untuk umat manusia di dunia ini.

2. Plastik
Kalau kita memeriksa bagian bawah botol plastik air mineral atau kotak makanan, kita akan menemukan
beberapa logo seperti pada Gambar disamping. Apa maksud dari logo-logo tersebut? Logo tersebut bukan
berarti plastik tersebut dapat didaur ulang atau digunakan kembali melalui proses kimia. Tetapi logo tersebut
merupakan identitas bahan yang digunakan untuk membuat plastik. Dengan memahami logo-logo tersebut
makan akan dapat memudahkan kita dalam memilih plastik yang sesuai untuk kebutuhan dan jenis plastik
mana yang dapat didaur ulang.

a. PETE (Polyethylene Terephthalate) atau Kode 1


PETE atau PET merupakan salah satu plastik yang sering digunakan sebagai wadah makanan. Plastik
PETE dapat ditemukan pada hampir semua botol air mineral dan beberapa pembungkus. Plastik ini
dirancang untuk satu kali penggunaan saja. Jadi, jika digunakan berulang dapat meningkatkan resiko
ikut terkonsumsinya bahan plastik dan bakteri yang berkembang pada bahan itu. Hal ini disebabkan
jenis plastik PETE ini sulit untuk dibersihkan dari bakteri dan bahan plastik PETE dapat bersifat racun.
Plastik ini sebaiknya didaur ulang dan tidak digunakan kembali.

b. HDPE (High-Density Polyethylene) atau Kode 2


Plastik HDPE merupakan jenis plastik yang biasanya digunakan untuk membuat botol susu, botol
deterjen, botol shampo, botol pelembab, botol minyak, mainan, dan beberapa tas plastik. HDPE
merupakan plastik yang paling umum didaur ulang dan dianggap plastik yang paling aman. Proses
daur ulang plastik ini sebenarnya cukup sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang banyak. Plastik
HDPE ini memiliki sifat yang sangat keras dan tidak mudah rusak karena pengaruh sinar matahari,
panas yang tinggi, atau suhu yang dingin. Oleh karena itu, HDPE digunakan untuk membuat meja
piknik, tempat sampah, dan produk lain yang membutuhkan ketahanan terhadap cuaca.

c. PVC (Polyvinyl Chloride) atau Kode 3


Plastik PVC memiliki sifat lembut dan fleksibel. Plastik ini digunakan untuk membuat plastik
pembungkus makanan, botol minyak sayur, dan mainan anak-anak seperti pelampung renang. Selain
itu juga digunakan untuk membuat pipa plastik, dan komponen kabel komputer. PVC dikhawatirkan
sebagai “plastik beracun” karena mengandung berbagai racun yang dapat mencemari makanan.
Plastik ini juga sukar didaur ulang. Produk PVC sebaiknya tidak digunakan kembali sebagai
pembungkus makanan.
d. PP (Polypropylene) atau Kode 5
Plastik PP bersifat kuat, ringan, dan tahan terhadap panas. Plastik PP mampu menjaga bahan yang
ada di dalamnya dari kelembaban, minyak dan senyawa kimia lain. PP biasanya digunakan sebagai
pembungkus pada produk sereal sehingga tetap kering dan segar. PP juga digunakan sebagai ember,
kotak margarin dan yogurt, sedotan, tali, isolasi, dan kaleng plastik cat. Plastik dari PP dianggap aman
juga digunakan kembali dan dapat didaur ulang.

e. LDPE (Low-Density Polyethylene) atau Kode 4


LDPE biasa ditemukan pada pembungkus baju, kantung pada layanan cuci kering, pembungkus
buah-buahan agar tetap segar, dan pada botol pelumas. LDPE dianggap memiliki tingkat racun
yang rendah dibandingkan dengan plastik yang lain. LDPE tidak umum untuk didaur ulang, jika
didaur ulang plastik LDPE biasanya digunakan sebagai bahan pembuat ubin lantai. f. PS
(Polystyrene) atau Kode 6 Polystyrene atau styrofoam merupakan plastik yang murah, ringan,
dan mudah dibentuk. Plastik ini banyak digunakan dalam berbagai kebutuhan, misalnya sebagai
botol minuman ringan, karton telor, kotak makanan, dan pembungkus bahan yang akan dikirim
dalam jarak jauh. Plastik PS ini memiliki sifat mudah rusak dan rapuh, sehingga mudah terpotong-
potong menjadi bagian kecil dan mudah mencemari lingkungan. Senyawa styrene pada plastik
polystyrene mungkin bisa lepas dari plastik tersebut dan jika terkonsumsi dapat memicu kanker
dan gangguan sistem reproduksi. Oleh karena itu, jika memungkinkan kita dapat menghindari
plastik ini untuk digunakan sebagai pembungkus makanan.

f. Bahan Plastik Lain (BPA, Polycarbonate, dan LEXAN) atau Kode 7


Kategori plastik dengan kode 7 ini digunakan sebagai kode plastik dengan bahan selain 6 bahan
yang telah dipaparkan sebelumnya. Plastik ini biasanya digunakan untuk membuat aksesoris
kendaraan, namun ada juga pabrik yang menggunakan plastik ini sebagai bahan baku botol
minuman bayi dan pembungkus makanan yang sebenarnya sangat tidak dianjurkan, karena salah
satu zat penyusun plastik ini misalnya BPA (Bisphenol A) merupakan senyawa yang dapat
mengganggu kerja hormon-hormon tubuh. Oleh karena itu sebaiknya hindari penggunaan plastik
yang memiliki kode 7 (tujuh) ini.

Sumber: www.google.com
Gambar 4.2 Logo Jenis plastik
3. Logam
a. Baja
Perhatikan Gambar 4.3! Bagaimana menara Eifel bisa berdiri
kokoh setinggi 300 meter dan tetap dapat bertahan meskipun terkena
hempasan angin kuat maupun gempa? Salah satunya disebabkan
karena struktur dan bahan dasar bangunan yang kuat yaitu baja.
Tahukah kamu apa itu baja?Baja atau disebut besi hitam biasanya
digunakan sebagai komponen utama pada mesin, rangka mobil, kapal,
kereta, perkakas, senjata, dan sebagai rangka bangunan. Baja
sebenarnya merupakan logam paduan (alloy) antara logam besi (Fe)
sebagai bahan utama dengan karbon (C) sekitar 0,2% hingga 2,1%.
Selain karbon dalam baja juga terkandung mangan (Mn), fosfor (P),
sulfur (S), silikon (Si), dan sebagian kecil oksigen (O), nitrogen (N), dan
alumunium (Al). Peningkatan kualitas baja biasanya dilakukan dengan
penambahan nikel (Ni), krom (Cr), molybdenum (Mo), boron (B),
Sumber: www.google.com titanium (Ti), vanadium (V), dan niobium
(Nb).
Gambar 4.3 Menara Eifel
Fungsi unsur karbon dalam baja adalah sebagai bahan pengeras dan meningkatkan kekuatan
tariknya sehingga dapat mencegah pergeseran atom-atom dalam logam baja. Hal ini disebabkan karena
karbon dapat mengisi ruang kosong antar atom besi pada ikatan logam sehingga lebih rapat dan
keras.Guna mencegah korosi, biasanya baja ditambahkan kromium (Cr) minimal 11% dari total bahan.
Penambahan kromium (Cr) akan membentuk lapisan yang keras pada permukaan baja dan dikenal
dengan stainless steel (baja tahan karat). Stainless steel ini banyak digunakan sebagai bahan dalam
pembuatan alat-alat dapur seperti kompor maupun sebagai bahan dalam pembuatan pagar.

b. Baja Ringan (Galvanum)


Jika kamu melihat rumah yang sedang dibangun,
adakalanya kamu melihat rangka atap berwarna putih atau
perak. Tahukah kamu apa itu? Rangka atap tersebut adalah
baja ringan atau disebut galvanum. Gambar 4.4 Galvanum
merupakan logam baja tipis yang dilapisi oleh campuran
logam yang terdiri atas alumunium (Al) sebanyak 55%, seng
(Zn) sebanyak 43%, dan silikon (Si) sebanyak 1,6%. Jika
dibandingkan dengan kayu sebagai atap Sumber:
www.google.com rumah material galvanum lebih ramah
lingkungan, anti karat, dan memiliki ketahanan sangat tinggi. Gambar 4.4 Atap galvanum

c. Perunggu
Perunggu merupakan logam campuran yang mengandung tembaga (Cu) sebagai komponen
utamanya dengan jenis logam lain seperti timah (Sn). Selain dengan timah logam lain yang dapat
dicampurkan yaitu mangan (Mn), aluminium (Al), fosfor (P), atau silikon (Si). Pada umumnya, dalam
perunggu terkandung tembaga sebesar 88% sedangkan 12% adalah timah. Titik lebur dari perunggu
beragam, tergantung dengan perbandingan komponen penyusunnya. Umumnya perunggu memiliki titik
lebur 950 oC. Perunggu juga tidak dapat ditarik magnet. Tetapi, jika dalam pembuatannya diberi unsur
besi atau nikel maka juga dapat ditarik magnet.

d. Kuningan
Kuningan merupakan logam paduan antara tembaga (Cu) dan seng (Zn). Perbandingan antara
tembaga dan seng beragam, tergantung dengan karakteristik kuningan yang ingin dihasilkan. Namun,
umumnya kadar tembaga antara 60-90% dari massa total. Selain itu kuningan juga banyak digunakan
sebagai bahan dalam membuat alat-alat rumah tangga dan alat musik seperti terompet dan snar
drum.Tahukah kamu bahwa kandungan tembaga dalam kuningan mampu membunuh bakteri seperti
Staphylococcus aureus, E. coli, dan Pseudomonas aeruginosa dalam waktu beberapa menit hingga
beberapa jam setelah menempel. Tembaga ini dapat membunuh mikroorganisme tersebut dengan
beberapa mekanisme, antara lain: merusak struktur membran sel bakteri sehingga bakteri dapat mati,
menganggu keseimbangan ion dalam bakteri, mengganggu tekanan osmosis, dan membentuk senyawa
hidrogen peroksida (H2O2) pada membran bakteri.
4. Tulang dan Gigi

Tulang tersusun atas bagian yang hidup yaitu sel-sel tulang (osteosit)
dan bagian tak hidup. Sel-sel tulang kadarnya berbeda-beda selama kita
tumbuh. Pada tulang yang sudah sempurna kadar sel-sel tulang hanya
sekitar 5 persen. Komponen tak hidup penyusun tulang terdiri atas zat
organik dan zat anorganik. Zat organik penyusun tulang antara lain yaitu
kolagen (ikatan serat protein yang tersusun memanjang yang bersifat
elastis), protein polisakarida, dan glikoaminoglikan (mukopolisakarida)
sebesar 50 persen. Zat anorganik penyusun tulang yaitu kalsium fosfat
Ca3(PO4)2, merupakan senyawa ionik yang tersusun dari ion Ca2+ dan PO4
2-. Pada tulang juga ditemukan ion bikarbonat (HCO3 ¯ ) sekitar 4-8 persen.
Sumber: www.google.com
Gambar 4.6 Struktur Tulang
Zat anorganik tersebut membentuk senyawa yang disebut hidroksiapetit (Ca10(PO4)6(OH)2). Mineral-
mineral tersebut berfungsi sebagai bahan pengeras, pembuat kaku, dan penguat tulang. Tahukah kamu bahwa
struktur tulang yang bagus ini mampu ditarik dengan beban 700-1400 kg/cm 2 dan mampu menahan beban
1400-2100 kg/cm 2. Kekuatan ini hampir sama dengan kekuatan dari alumunium
atau baja lunak.

Bagaimana dengan gigi? Zat penyusun gigi hampir sama dengan zat
penyusun tulang. Pada gigi terdapat protein yang dinamakan amelogenin dan
enamelin. Pada gigi juga terdapat senyawa yang mengandung unsure magnesium
(Mg), Natrium (Na), dan fluor (f). Senyawa yang mengandung ion flourida (f-) dalam
gigi berfungsi sebagai pelindung gigi dari kerusakan akibat terkena zat (makanan)
yang bersifat asam. Selaian itu flourida juga juga dapat mempercepat mineralisasi
atau penambahan zat kalsium (Ca) dan fosfor (P)
RANGKUMAN

1. Setiap benda dan makhluk hidup tersusun oleh molekulmolekul. Molekul ini tersusun atas partikel yang
lebih kecil yaitu atom.
2. Atom tersusun atas partikel subatom yaitu proton yang memiliki muatan positif, elektron yang memiliki
muatan negatif, dan neutron yang tidak bermuatan.
3. Selain disusun oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi atau benda yang berbeda juga dapat
disebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi itu.
4. Ada beberapa teori perkembangan atom, yaitu teori Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan teori atom
modern.
5. Partikel subatom, misalnya elektron banyak digunakan dalam berbagai bidang, misalnya dalam
mikrokskop elektron dan sinar-X.
6. Setiap atom memiliki nomor atom dan nomor massa. Nomor atom menunjukkan jumlah proton,
sedangkan nomor massa menunjukkan penjumlahan proton dan neutron.
7. Molekul dan atom yang menerima atau melepas elektron menjadi bermuatan dan membentuk ion.
8. Proses pembentukan ion itu disebut ionisasi. Ion yang bermuatan positif disebut kation.
9. Sedangkan ion yang bermuatan negatif secara umum disebut anion. Gaya tarik-menarik antara kation
dan anion dalam senyawa tersebut disebut ikatan ionik.
10. Pembentukan ikatan kimia melalui penggunaan bersama elektron antardua atom disebut dengan ikatan
kovalen.
11. Susunan elektron di dalam suatu atom disebut dengan konfigurasi elektron
12. Tingkat energi dalam suatu atom berturut-turut adalah tingkat energi K atau n=1 yang dapat ditempati
oleh 2 elektron, L untuk n=2 yang dapat ditempati oleh 8 elektron, M untuk n=3 yang dapat ditempati
oleh 18 elektron dan seterusnya.
13. Uji nyala dapat digunakan untuk mengetahui kandungan beberapa unsur dalam suatu senyawa secara
sederhana.
14. Ada beberapa jenis plastik didasarkan pada bahan penyusunnya, yaitu plastik PETE, HDPE, PVC,
LDPE, PP, PS, dan jenis lain.
15. Masing-masing jenis plastik memiliki karakteristik yang berbeda sehigga pemanfaatannya juga perlu
memperhatikan karakteristik dari jenis plastik tersebut.
16. Ada banyak jenis logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya baja, stainless steel,
galvalum, perunggu, dan kuningan.
17. Suatu logam dapat dipadukan dengan logam yang lain sehingga dapat diperoleh sifat yang baru.
18. Tulang tersusun atas bagian yang hidup yaitu sel-sel tulang (osteosit) dan bagian tak hidup.
19. Zat organik penyusun tulang antara lain yaitu kolagen, proteinpolisakarida, dan glikoaminoglikan. Zat
anorganik penyusun tulang yaitu senyawa hidroksiapetit.
LISTRIK STATIS

KELAS IX
SEMESTER 1
1. Muatan Listrik

Seperti yang telah kamu pelajari tentang teori atom, setiap benda terdiri atas atom-atom. Model atom yang
sekarang dikenal adalah model atom hasil penyelidikan dan teori-teori yang dikemukakan oleh E. Ruther
ford (1871-1937), Niels Bohr (18851962), dan para ahli dari berbagai Negara, Atom tersusun atas partikel
sub atom yaitu proton (bermuatan positif), neutron (tidak bermuatan), dan elektron (bermuatan negatif).
Listrik sangat erat kaitannya dengan elektron dan proton.

Gambar: 1.1 Atom


Sumber: www.guruipa.com

Sebuah atom terdiri atas inti atom dan elektron. Inti atom terdiri atas satu atau lebih proton dan
neutron, tergantung pada jenis atomnya. Proton bermuatan positif, sedangkan neutron tidak bermuatan.
Elektron bermuatan negatif mengelilingi inti atom. Suatu atom dikatakan netral jika jumlah muatan positif
(jumlah proton) sama dengan jumlah muatan negatif (jumlah elektron). Atom akan bermuatan negatif jika
atom tersebut mendapatkan kelebihan elektron. Atom akan bermuatan positif jika atom tersebut
kekurangan elektron.

Contoh Benda Yang Bermuatan Listrik yaitu jika kamu mengamati potonganpotongan kertas yang
mula-mula diam di atas meja kemudian meloncat dan akhirnya menempel pada sisir rambut kering yang
telah digosok-gosokkan. Gejala serupa terjadi pada saat kamu menyetrika baju dari kain nilon, ternyata
baju-baju tersebut menjadi lengket satu dengan lain. Contoh lain yaitu penggaris plastik akan menghasilkan
sebuah muatan listrik. Mula-mula penggaris plastik tersebut bersifat netral. Pada saat penggaris plastik
tersebut digosokkan dengan kain, sebagian elektron di kain berpindah menuju plastik. Maka, penggaris
plastik tersebut tidak lagi netral, namun bermuatan negative. Sehingga Penggaris plastik tersebut dapat
menarik potongan-potongan kertas.

Berikut tabel 1.1 Perpindahan Muatan Listrik


Bahan-bahan Hasil Proses
Kaca - Kain Sutera Kaca (+), Sutera Elektron dari kaca berpindah ke kain
(−) sutera
Mistar plastik - Kain wool Mistar plastik (−), Elektron dari kain wool berpindah ke
Kain wool (+) mistar plastik
Sisir - Rambut Manusia Sisir (−), Rambut Elektron dari rambut manusia
Manusia (+) berpindah ke sisir
Penggaris/mistar plastik - Penggaris (−), Elektron dari rambut manusia
Rambut manusia Rambut Manusia berpindah ke penggaris
(+)
Balon - Kain Wool Balon (−), Kain Elektron dari kain wool berpindah ke
Wool (+) balon
Ebonit - Kain Wool Ebonit (−), Kain Elektron dari kain wool berpindah ke
Wool (+) ebonit
Generator Van de Graff
“Generator Van de Graff” merupakan alat yang dapat menghasilkan
muatan listrik statis dalam jumlah yang sangat besar melalui proses
gesekan. Alat ini diciptakan oleh Robert Van de Graaff seorang
ilmuan fisika dari Amerika pada tahun 1931.

“Generator Van de Graff” ini berfungsi untuk menghasilkan muatan


listrik, khususnya percepatan partikel bermuatan dalam eksplorasi
atom. Sebuah “generator Van de Graff” terdiri atas kubah logam, sisir
logam bawah dan atas, silinder logam di bagian atas dan silinder
politena di bagian bawah, dan sabuk karet yang menghubungkan
silinder logam dan silinder politena.

Gambar 1.2 : Penyebab Prinsip kerja “Generator Van de Graff” ini ketika arus listri mengalir
Generator dan menggerakkan motor generator,
Van de Graff
Sumber: silinder politena berputar kemudian menggerakkan sabuk karet.
wiendewani.wordpress.com Gesekan antara sabuk karet dan silinder politena menyebabkan
sabuk karet bermuatan positif. Sabuk karet kemudian membawa muatan listrik positif dan sisir logam bawah
menuju sisir logam atas yang diteruskan ke kubah. Jadi, kubah menjadi bermuatan positif karena muatan
negatif kubah akan tertarik ke sabuk karet untuk menetralkan muatan positif. Sabuk karet terus bergerak ke
bawah lagi dan mengalami gesekan kembali.

Proses ini berlangsung terus menerus sehingga kubah mengumpulkan muatan listrik positif dalam jumlah
yang banyak. Pada gambar di atas terlihat
bahwa muatan listrik negatif pada sabuk karet
bawah mengalir melalui sisir logam bawah ke
tanah dan dinetralkan. Generator ini dapat
menghasilkan tenaga listrik sampai dua juta
volt. Apabila kubah generator ditanahkan,
akan terlihat percikan kecil
seperti kilat kecil. Kita juga dapat merasakan
kekuatan listrik ini dengan menerima muatan
dari generator pada saat menyentuh
kubahnya.
Petir/Halilintar

Gejala alam yang merupakan listrik statis adalah petir. Siapa


yang tidak tahu petir atau halilintar? Hampir semua orang
mengenal petir. Setiap akan turun hujan biasanya ada petir.
Bagaimana bisa terjadi petir dan bagaimana menangkalnya
agar rumah anda tidak terkena sambaran petir?
Sebelum teradinya hujan badai, awan biasanya dalam
kondisi netral, jumlah proton sama dengan jumlah elektron.
Pada saat terjadi hujan badai, terjadi gesekan antara
partikel-partikel awan dengan udara sehingga menyebabkan
awan bermuatan listrik. Apabila awan melewati gedung yang tinggi, muatan negatif di dasar awan akan
menginduksi bangunan gedung hingga muatan positif bergerak ke atas terkumpul di puncak gedung. Adapun,
muatan negatif ditolak ke dasar gedung.
Perbedaan jenis muatan antara awan dengan puncak gedung
menyebabkan medan listrik. Apabila muatan pada awan
bertambah, gaya elektrostatis akan memaksa muatan negatif
meloncat secara tiba-tiba dari dasar awan ke puncak gedung
yang disertai dengan bunga api listrik. Apabila hal itu terjadi,
maka dikatakan gedung tersambar petir. Pelepasan muatan
listrik secara tiba-tiba menghasilkan bunga api listrik yang
disebut petir. Loncatan muatan melalui udara
menghasilkan cahaya sangat kuat dan panas yang
menyebabkan udara memuai mendadak.
Pemuaian udara yang mendadak menghasilkan bunyi ledakan
Gambar : Proses Terjadinya Petir
menggelegar yang disebut guntur. Petir dapat terjadi dari
Sumber: mafia.mafiaol.com
awan ke bumi, dari bumi ke awan, atau dari awan ke awan.
Orang yang pertama kali menyatakan bahwa petir merupakan listrik statis adalah Benjamin Franklin pada tahun
1700. Dalam penyelidikannya, dia mengungkapkan bahwa listrik statis dapat bergerak cepat pada bahan-
bahan tertentu dan permukaan runcing lebih banyak menarik elektron daripada permukaan datar. Untuk
menghindari bahaya petir di atas gedung perlu dipasang penangkal petir yang terbuat dari tembaga yang
ditancapkan ke dalam tanah.
Elektroskop

Elektroskop adalah alat untuk mengetahui keberadaan muatan listrik pada suatu benda. Elektroskop terdiri
dari:

1. Kepala/Knop
2. Batang logam/konduktor
3. Daun logam yang dapat membuka (mekar) dan menutup (kuncup)
4. Selubung.
Perhatikan gambar elektroskop berikut ini!

Gambar 1.6 : Elektroskop


Sumber : fisikitaenal.blogspot.co.id
Cara Kerja Elektroskop
1. Pada saat netral, muatan listrik (+ dan -) pada elektroskop tersebar merata pada seluruh bagian elektroskop,
sehingga daun logam akan menutup (kuncup). Perhatikan gambar!

Gambar 1.7: Cara kerja elektroskop


Sumber : fisikitaenal.blogspot.co.id
2. Pada saat knop didekati benda bermuatan negatif, muatan positif pada elektroskop akan berkumpul di sekitar
knop dan muatan negatif berkumpul di sekitar daun logam, sehingga daun akan membuka (mekar).

Gambar 1.8: Cara kerja elektroskop


Sumber : fisikitaenal.blogspot.co.id

3. Pada saat knop didekati benda bermuatan positif, muatan negatif pada elektroskop akan berkumpul di sekitar
knop dan muatan positif berkumpul di sekitar daun logam, sehingga daun akan membuka (mekar).

Gambar 1.9: Cara kerja elektroskop


Sumber : fisikitaenal.blogspot.co.id

4. Untuk menetralkan kembali, knop dapat disentuh dengan jari atau dihubungkan ke tanah/bumi.

2. Hukum Coulomb

Materi sebelumnya telah kita bahas bahwa benda-benda yang bermuatan sejenis akan tolak-menolak, dan
benda-benda yang bermuatan tidak sejenis akan tarik-menarik. Tarik-menarik dan tolak-menolak tersebut
diakibatkan oleh adanya gaya tarik atau gaya tolak. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi besarnya
gaya listrik tersebut?
Gambar 2.1: Jika muatan sejenis maka akan tolak menolak
Sumber: hanif-ilmu-fisika.blogspot.co.id

Gambar 2.2: Jika muatan berlawanan jenis maka akan tarik-menarik


Sumber: hanif-ilmu-fisika.blogspot.co.id

Jika kamu menggosok-gosokkan penggaris plastik, maka kamu harus mendekatkan penggaris
plastik yang telah digosok sedekat mungkin dengan batang kaca, agar kamu dapat melihat gejala gaya
tarik yang terjadi. Jika penggaris plastik kamu letakkan pada relatif jauh dari batang kaca, maka gaya tarik
yang terjadi tidak dapat diamati. Karena gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara muatan listrik
dipengaruhi oleh jarak antara muatan tersebut. Jika jarak antara muatan kecil (berdekatan), maka gaya
listrik yang terjadi besar.
Sebaliknya jika jaraknya diperbesar (berjauhan), maka gaya listrik yang terjadi
kecil. Agar gaya tarik-menarik atau tolak menolak yang terjadi besar, kamu juga
harus menggosok batang kaca atau penggaris plastik dengan kain keras-keras
dan beberapa kali gosokan. Semakin keras dan sering kamu menggosoknya,
muatan listrik yang terkumpul juga semakin besar. Hal ini menunjukkan
semakin banyak muatan listrik yang ada, gaya listrik yang terjadi juga semakin
besar.
Gejala seperti yang kamu amati di atas telah diselidiki oleh ilmuwan Perancis
yang bernama Charles Coulomb (17361806). Pada tahun 1785, beliau
menyelidiki hubungan antara besar muatan dan jarak antara muatan dengan
besar gaya listrik yang dihasilkan.
Gambar 2.3: Charles
Coulomb
Sumber: guruipa.com
Penyelidikan Coulomb menggunakan 2 bola konduktor kecil A
dan A’ yang digantungkan melalui kawat tipis (lihat Gambar
diatas). Bola serupa, yaitu bola B diletakkan di dekat bola A.
Bola A dan B bersama-sama disentuhkan pada benda
bermuatan, sehingga mendapatkan muatan yang sama,
karena ukuran bola tersebut sama. Ketika bola B diletakkan
pada jarak tertentu dari bola A, maka batang penghubung A
dan A’ akan berputar sedikit. Dengan mengukur sudut putaran
tersebut, Coulomb dapat menentukan gaya yang diperlukan
untuk memutarnya.

Dengan menempatkan bola B yang berubah-ubah jaraknya


dari bola A, dan mengukur gaya listrik yang dihasilkan, Coulomb berkesimpulan bahwa gaya listrik (F) yang
terjadi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua pusat bola A dan B. Pernyataan tersebut
dapat dituliskan sebagai berikut.

Gambar 2.5: Persamaan 1 Coulomb


Sumber: guruipa.com
Berdasarkan hasil tersebut, jika jarak antara muatan listrik menjadi 2 kalinya, ternyata gaya listrik
yang terjadi 1/22 atau 1/4 dari gaya semula. Jika jarak antara muatan listrik dijadikan 3 kalinya, maka gaya
listrik yang terjadi hanya 1/32 atau 1/9 dari gay semula. Coulomb selanjutnya mengubah-ubah muatan
listrik pada bola A dan bola B, dengan cara menyentuhkan bola A dan bola B pada bola serupa yang netral,
sehingga muatan di bola A dan bola B menjadi tinggal separuhnya. Hasil percobaannya menunjukkan,
gaya listrik berbanding lurus dengan besar muatan di bola A (qA) dan besar muatan di bola B (qB), atau
bisa dituliskan dengan

Gambar 2.6: Persamaan 2 Coulomb


Sumber: guruipa.com

Berdasarkan hasil tersebut, misalkan muatan di bola A menjadi 2 kali semula, dan muatan di bola B
menjadi 3 kali semula, maka gaya listrik yang terjadi menjadi 2 × 3 atau 6 kali semula. Berdasarkan hasil-
hasil di atas, akhirnya Coulomb menyimpulkan percobaannya dengan menyatakan dalam:
Bunyi Hukum Coulomb
“Besar gaya listrik antara dua muatan listrik yang terpisah pada jarak tertentu berbanding lurus dengan
besar kedua muatan tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan tersebut”.
Secara matematika dapat dituliskan sebagai berikut.

Gambar 2.6: Persamaan 2 Coulomb


Sumber: guruipa.com

3. Medan Listrik

Benda yang bermuatan listrik dikelilingi sebuah daerah yang disebut medan listrik. Dalam medan ini,
muatan listrik dapat dideteksi. Menurut Faraday (1791- 867), suatu medan listrik keluar dari setiap muatan
dan menyebar ke seluruh ruangan. Untuk memvisualisasikan medan listrik, dilakukan dengan
menggambarkan serangkaian garis untuk menunjukkan arah medan listrik pada berbagai titik di ruang,
yang disebut garisgaris gaya listrik. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar ilustrasi berikut.

Gambar 3.1: a. partikel bermuatan positif dan b. partikel bermuatan negative Sumber:
ltps.uad.ac.id

Garis-garis yang keluar dari partikel a disebut dengan medan listrik. Arah medan listrik pada gambar a
keluar dari partikel bermuatan positif. Perhatikan pada gambar b sama dengan gambar a garis-garis yang
ada pada gambar b merupakan medan listrik. Bedanya dengan partikel bermuatan positif, arah medan
listrik pada partikel bermuatan negatif menuju pusat arah partikel. Dari pembahasan ini kita dapat
menjelaskan bagaimana dua partikel yang sejenis tolak-menolak dan partikel yang lain jenis tarik menarik.
Agar lebih jelas perhatikan ilustrasi gambar berikut ini.
Gambar 3.2: a. interaksi dua partikel yang berlainan jenis dan b. interaksi dua partikel yang berlainan jenis
Sumber: ltps.uad.ac.id
Perhatikan garis medan listrik pada gambar a, garis dari partikel postif menuju partikel negatif.Ini
menjeelaskan mengapa dua partikel tersebut dapat tarik menarik. Pada gambar b dapat kita lihat
partikel yang muatanya sama. Garis medan listrik pada partikel tersebut saling menjauhi satu sama
lain. Sehingga kedua partikel tersebut saling tolak-menolak.
Ukuran kekuatan dari medan listrik pada suatu titik, didefinisikan sebagai gaya per satuan muatan pada
muatan listrik yang ditempatkan pada titik tersebut, yang disebut kuat medan listrik (E ). Jika gaya listrik F
dan muatan adalah q, maka secara matematis kuat medan listrik dirumuskan:

Persamaan persamaan di atas untuk mengukur medan listrik di semua titik pada ruang, sedangkan
medan listrik pada jarak r dari satu muatan titik Q adalah:

Sehingga menjadi :

Keterangan E : Medan Listrik ( N/C ) k:


Bilangan Konstanta ( Nm2 /C2) q,Q : Muatan
Listrk ( C ) r : Jarak antara muatan ( m )
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa E hanya bergantung pada muatan Q yang menghasilkan medan
tersebut.
4. Beda Potensial Listrik

Apa kalian tahu apa itu beda potensial? Petir adalah fenomena alam yang diakibatkan oleh perbedaan
potensial antara awan dan bumi. Awan mengandung energi listrik karena di dalamnya terdapat muatan-
muatan listrik. Orang yang pertama kali menyatakan bahwa petir terjadi akibat adanya gejala listrik statis
adalah Benjamin Franklin (1706 – 1790). Menurutnya, petir adalah
kilatan cahaya yang muncul akibat perpindahan muatan negatif
(elektron) antara awan dan awan, atau antara awan dan bum
Petir dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial
yang sangat besar antara dua awan yang berbeda, atau antara
awan dengan bumi, sehingga akan terjadi lompatan muatan listrik,
atau perpindahan elektron secara besarbesaran dari awan ke
bumi, atau dari awan ke awan lainnya.
Perpindahan muatan listrik (elektron) tersebut disebabkan oleh
adanya perbedaan potensial listrik (beda potensial listrik).
Besarnya beda potensial listrik dapat dihitung dengan
membandingkan besar energi listrik yang diperlukan untuk memindahkan sejumlah muatan listrik. Secara
matematis dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:
∆V = beda potensial listrik (volt)
W = energi listrik (joule)
Q = muatan listrik (coulomb)

5. Kelistrikan Sel Saraf

Tahukah kamu? Tubuh manusia mengandung sistem kelistrikan. tubuh manusia tersebut dialiri oleh arus
listrik, khususnya pada sel syaraf yaitu dengan adanya impuls listrik. Bidang yang khusus mempelajari
tentang aliran impuls listrik pada tubuh manusia disebut biolistrik. Tegangan listrik pada tubuh manusia
tidak sama dengan listrik rumah tangga yang kita temui. Kelistrikan pada tubuh hanya berkaitan dengan
komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Tubuh manusia mengandung ion positif dan ion negatif. Ion
penyebab muatan negatif di dalam tubuh manusia adalah Cl-, sedangkan penyebab muatan positif adalah
Ca2+ dan Na+. jika kita mengukur tegangan listrik dalam tubuh. Maka akan didapat beda potensial.
Menurut data, sel dalam tubuh kita memiliki tegangan sebesar -90 MVolt pada saat rileks dan 40M volt
pada saat beraktifitas.

Gambar: 5.1 Sel Saraf


Sumber: wirajhana-eka.blogspot.co.id

Salah satu peristiwa fisiologi yang menggunakan gejala kelistrikan di dalam tubuh manusia adalah
penghantaran impuls saraf. Unit struktural dari sistem saraf adalah sel saraf atau yang disebut neuron.
Neuron tersusun dari badan sel dan uluranuluran yang keluar dari badan sel. Di Efektor dalam badan sel
terdapat inti, mitokondria, badan/kompleks golgi, dan neurofibril, sehingga neuron mampu bermetabolisme.
Uluran neuron yang pendek dan bercabang-cabang disebut dendrit dan yang panjang disebut neurit atau
akson. Dendrit menghantarkan impuls saraf menuju badan sel, sebaliknya neurit mengantarkan impuls
saraf dari badan sel saraf menuju otot. Muatan yang ada di luar dan di dalam sel saraf tidak dapat saling
tarik menarik dengan sendirinya karena ada pemisah berupa membran sel saraf. Tarik menarik antar
muatan akan terjadi jika ada rangsangan dari neurotransmitter.
Saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif Na+ melingkupi bagian luar membran
sel. Pada kondisi demikian, membran sel saraf bagian luar bermuatan listrik positif dan membran sel
bagian dalam bermuatan listrik negatif (Cl-).
Gambar: 5.2 Sel Saraf
Sumber: www.mikirbae.com

Saat neurotransmiter dilepaskan dari sel saraf lain, impuls (rangsangan) akan diteruskan ke sel
saraf berikutnya. Neurotransmiter mengakibatkan muatan positif Na+ masuk ke dalam sel saraf. Saat
muatan positif Na+ masuk ke dalam sel saraf melewati membran sel, rangsang listrik mengalir ke ujung
akhir sel saraf. Saat rangsangan telah mencapai ujung sel saraf, neurotransmiter akan dilepaskan kembali
menuju sel saraf lain atau sel saraf tujuan.
Setiap manusia memiliki sistem saraf yang dapat mengontrol gerak otot. Sistem saraf terdiri
atas sel-sel saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirim rangsangan yang diterima panca
indera. Rangsangan ini disebut impuls. Setiap sel saraf terdiri atas 3 bagian, yaitu badan sel saraf,
dendrit, dan akson atau neurit. Selain ketiga bagian tersebut, pada sel saraf juga terdapat bagian
tambahan berupa selubung myelin. Myelin sebetulnya bukan bagian sel saraf, tetapi terdiri dari sel
pembentuk myelin yang berfungsi menyelubungi akson.
Berdasarkan keberadaan myelin, terdapat dua macam neuron, yaitu neuron yang berselubung myelin
dan neuron yang tidak berselubung myelin. Agar dapat mengetahui sel saraf lebih lanjut mari lakukan
kegiatan berikut.

Gambar 5.3 Sistem Saraf


Sumber : www.mikirbae.com
No. Bagian Deskripsi Fungsi
Sel Saraf
1. Dendrit Penonjolan badan sel yang bercabangcabang Menerima impuls dari sel lain
dan berbentuk seperti cabang pohon dan meneruskannya ke
badan sel
2. Badan Sel Di dalamnya terdapat inti sel yang dikelilingi oleh Meneruskan impuls dari
sitoplasma. Sitoplasma mengandung organel sel dendrit ke akson
seperti mitokondria, ribosom, badan golgi dan
retikulum endoplasma khusus milik sel saraf
yang disebut badan nissl.

3. Akson/ Penonjolan badan sel berbentuk panjang dan Meneruskan impuls dari
Neurit silindris. Setiap satu sel saraf hanya memiliki badan sel saraf ke sel saraf
satu akson. Ujung akhir akson disebut dengan lain atau ke sel otot atau ke
terminal akson. Terminal ini memiliki beberapa sel kelenjar. Pada bonggol
percabangan dan berbonggol. Pada bonggol sinaptik terjadi proses
inilah akan dilepaskan neurotransmitter dan sinapsis, yaitu komunikasi
disebut sebagai bonggol sinaptik. antara sel saraf satu dengan
yang lain atau sel saraf
dengan sel otot dan sel
kelenjar menggunakan
neurotransmitter.
4. Myelin Selubung lemak berlapislapis, dihasilkan oleh sel Mempercepat impuls saraf
Schwann. Lapisan lemak myelin sulit ditembus dengan membantu terjadinya
oleh ion-ion yang keluar dan masuk membran sel loncatan muatan
saraf pada bagian akson.
5. Nodus Daerah akson terbuka yang tidak Tempat terjadinya tarik
ranvier diselubungi myelin menarik muatan listrik di
membran sel saraf.
5. Hantaran Listrik
.

Pernyataan bahwa listrik mengalir sebenarnya berkaitan dengan muatan yang berpindah,
sebab perpindahan elektron pada bahan akan menghasilkan arus listrik yang arahnya berlawanan
dengan arah perpindahan elektron tersebut. Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang
dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif
maka disebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada
umumnya logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut
memiliki tahanan jenis semakin besar.
Kabel biasanya terdiri dari bahan tembaga atau perak di bagian dalamnya dan dilapisi bahan
plastik atau karet di bagian luarnya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan bahan untuk menghantarkan
listrik. Setiap bahan memiliki daya hantar listrik yang berbeda-beda. Tembaga dan perak merupakan
bahan yang paling baik untuk menghantarkan listrik, sedangkan plastik dan karet merupakan bahan
yang tidak dapat menghantarkan listrik.Berdasarkan kemampuan bahan untuk menghantarkan arus
listrik, bahan digolongkan menjadi konduktor, semi konduktor, dan isolator.

a. Konduktor listrik
Konduktor listrik adalah bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghantarkan listrik. Agar
arus listrik dapat disalurkan dengan baik, maka dibutuhkan bahan yang mampu menghantarkan arus
listrik dengan baik pula. Pada bahan ini, elektron dapat mengalir dengan mudah. Contoh dari konduktor
listrik adalah tembaga, perak, dan emas. Meskipun perak dan emas merupakan konduktor yang sangat
baik, tetapi karena harganya yang sangat mahal, kabel rumah tangga biasanya menggunakan bahan
dari tembaga.

b. Isolator listrik
Bahan isolator adalah bahan yang sangat
buruk untuk menghantarkan listrik karena di dalam
bahan ini elektron sulit mengalir. Pemberian plastik atau
karet sebagai pelapis kabel bertujuan agar kabel lebih
aman digunakan. Sifat plastik dan karet yang sangat
buruk dalam menghantarkan arus listrik
membuat kedua bahan tersebut masuk ke dalam
kelompok bahan isolator.
c. Semikonduktor listrik
Bahan-bahan yang berada pada suhu rendah bersifat
sebagai isolator, sementara pada suhu tinggi bersifat sebagai konduktor disebut bahan
semikonduktor listrik. Contoh bahan semikonduktor listrik ada lah karbon, silikon, dan germanium.
Pada bidang elektronika, karbon biasa digunakan untuk membuat transistor yang kemudian
dirangkai menjadi IC.
Besar hambatan setiap jenis kawat yang panjangnya satu satuan panjang per satuan luas
penampang disebut hambatan jenis. Besar hambatan jenis berbeda-beda untuk setiap jenis kawat.
Besar hambatan listrik suatu kawat dipengaruhi oleh hambatan jenis kawat, panjang kawat, dan luas
penampang kawat. Berdasarkan pengamatan hambatan jenis, maka besar hambatan kawat (R) yang
panjangnya (L) dan luas penampangnya (A) adalah:

R = ρ.L/ A
Keterangan:
R = hambatan kawat (Ω)
ρ = hambatan jenis kawat (Ωm)
L = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m²)

6. Hewan Penghasil Listrik

Seperti halnya manusia, hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya
untuk menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi.
Meskipun pada umumnya arus listrik yang dihasilkan sangat lemah, namun ada beberapa hewan yang
dianugerahi keistimewaan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga mampu menghasilkan arus listrik yang
sangat kuat. beberapa hewan yang menghasilkan arus listrik yang sangat kuat yaitu sebagai berikut.

1. Elephant Nose Fish


Dalam bahasa Indonesia, ikan ini terkenal dengan
sebutan Ikan Belalai Gajah. Elephant nose fish memiliki habitat
di sekitar area sungai Afrika tengah dan barat. Kulitnya berwarna
hitam gelap, bentuknya lonjong dan agak meruncing di bagian
mulutnya (layaknya belalai gajah). Electroplax atau organ listrik
khusus pada ekor ephant nose fish berfungsi untuk
menghasilkan listrik saat sedang berburu.
Saat beristirahat atau tidak sedang dalam digunakan, beberapa
sel electroplax tersebut masingmasing mempunyai muatan negatif pada bagian dalamnya,
sedangkan di bagian luar mengandung muatan positif. Tatkala organ electroplax ini dirangsang
dengan kontraksi otot, seperti terkena sentuhan dari predator. Maka akan terjadi arus listrik balik
yang mana menimbulkan sengatan kepada makhluk apa pun yang menyentuhnya.
2. Echidnas
Dalam klasifikasi ordo monotreme, echidnas merupakan
hewan berduri yang mempunyai sebuah anggota tubuh unik
berbentuk moncong panjang di bagian depan. Usut punya usut,
moncong ini ternyata berfungsi sebagai mulut sekaligus hidung. Tak
hanya itu, moncong panjang tersebut juga dapat menghasil
berbagai sinyal listrik yang dapat membantu mereka dalam
menemukan serangga untuk dimakan. Moncong echidnas akan
nampak basah jika mereka berada di darat, sehingga arus listriknya
akan selalu terhantarkan ketika menemui mangsanya. Para ilmuwan meyakini bahwa listrik pada
hewan echidnas itu berfungsi sebagai alat pelindung diri. Yang mana hewan tersebut seringkali
dihadapkan dengan berbagai serangan predator.

3. Lele Air Tawar


Catfish electric merupakan nama lain dari lele tawar yang hidup di
perairan tropis Afrika ini. Lele tawar dapat menghasilkan listrik
hingga 250 volt! Ini setara dengan jumlah voltage yang dibutuhkan
oleh satu unit komputer dalam kurun waktu sekitar 45 menit.
Dengan kekuatan listrik ini, lele tawar mampu menghadapi
berbagai serangan predator dan hewan lainnya yang mencoba
memangsanya. Jaringan otot khusus pada lele tawar berfungsi
sebagai organ listrik. Bentuknya seperti suatu lapisan agar-agar
yang terletak di bawah kulitnya.

4. Belut Listrik
Hewan ini sebenarnya tidak masuk dalam klasifikasi belut
meskipun memiliki nama belut listrik. Hal ini dikarenakan belut
listrik masih dalam klasifikasi ikan. Belut listrik hidup
kebanyakan hidup di perairan Amerika Selatan dengan
senjatanya yang mematikan berupa sengatan listrik. Uniknya,
belut listrik ini dapat mengeluarkan sengatan energi elektrik
semala satu jam terus menerus tanpa lelah. Bahkan
kekuatannya pun tidak kalah besar jika dibandingkan dengan
hewan listrik lainnya yakni sebesar 500 volt. Bisa jadi jika
korban yang sesudah terkena sengatan listrik dari hewan ini akan berakibat pada kematian, meski
hanya untuk seukuran orang dewasa sekalipun.
5. Hiu Kepala Martil
Mengandalkan ratusan ribu organ eletroreceptor
(ampullae), hiu martil menjadikan dirinya sebagai satu-satunya hiu
yang mempunyai sensitivitas listrik terbesar. Organ listrik tersebut
berguna sebagai alat pendeteksi medan listrik dari beberapa
hewan listrik lainnya.Sehingga mereka mampu mendeteksi sinyal
listrik dari hewan lain agar ia dapat dengan mudah mencari
mangsa. Lain daripada itu, hiu ini juga memanfaatkan deteksi
listrik internal mereka layaknya sebuah perangkat GPS (Global
Positioning System) yang mana berfungsi sebagai alat navigasi di saat mereka akan beradaptasi
dengan arus air laut yang ada.
6. Electric Skates Fish

Sebagian besar waktu dari hewan ini dihabiskan di dasar laut atau
air dingin. Sesuai dengan namanya, electric skate dapat menyerap
listrik lemah yang dikeluarkan oleh siput, udang dan kerang, yang
mana dari ketiga hewan tersebut merupakan santapan mereka. Di
bagian ekornya-lah listrik dari hewan tersebut dihasilkan. Setiap
sengatan yang dihasilkan mengandung efek yang berbeda-beda,
tergantung dari jenis spesies yang ia sengat. Selain dapat
memudahkannya dalam mencari mangsa, listrik pada electric skates fish juga dapat digunakan sebagai
alat pertahanan terhadap serangan predator. Tak hanya itu, mereka juga dapat saling mengenal dan
berkomunikasi antar sesamanya.
7. Ikan Pari
Electric ray atau ikan pari elektrik menyimpan sedikit
kemiripan dengan belut listrik, yakni dapat mengontrol
tegangan di seluruh muatan listrik pada tubuhnya, organ
produksi listrik ikan pari berada di antara kedua sisi kepala.
Kedua sisi kepala ini mampu menghasilkan listrik secara
serentak yakni 8 hingga 220 volt. Setidaknya ada 69 spesies
ikan pari elektrik yang sudah tersebar di seluruh penjuru
bumi. Dengan beragam kekuatan listriknya yang
berbahaya yang selanjutnya disebut dengan torpere.
Tahukah yang dimaksud dengan barang elektronik? Tentunya kita sering menemui barang elektronik di
sekitar kita, salah satu contohnya adalah Lampu. Bila kita perhatikan lampu menggunakan kabel
sebagai penghubung aliran arus listrik.

Tidak hanya lampu, barang elektronik lainnya juga membutuhkan kabel. Dari mana asal arus listrik
tersebut? Barang apa saja yang dapat menghasilkan arus listrik? Mungkinkah arus listrik berasal dari
makhluk hidup?
Aliran arus listrik bersumber dari pembangkit listrik. Pernahkah kamu memikirkan bagaimana sumber
listrik diciptakan atau ditemukan? Seperti yang kamu tahu pembangkit listrik yang menghasilkan arus
listrik antara lain generator, baterai, aki. Tidak hanya itu, tahukah kamu bahwa buah-buahan dapat
menghasilkan arus listrik? Terutama buah yang banyak mengandung asam seperti jeruk. Akan tetapi
apakah buah-buahan lainnya juga mampu menghasilkan arus listrik? Agar mengetahui jawabannya
mari kita pelajari materi berikut dengan baik dan penuh semangat.
1 . Arus Listrik

Bila kamu perhatikan saklar lampu dirumahmu. Saat satu ruangan dinyalakan, belum tentu
ruangan lain ikut menyala. Saklar tiap ruangan harus dinyalakan terlebih dahulu agar lampu bisa
menyala. Menurutmu, mengapa hal itu bisa terjadi? Pernahkah kamu memikirkan penyebabnya?
Perhatikan sambungan dari baterai, lampu dan kabel, juga sambungan dari buah dan kabel.
Apakah sambungan itu terhubung satu sama lain? Benar, sambungan itu terhubung satu sama lain.
Sehingga rangkaian tersebut merupakan rangkaian tertutup. Maka dari tiu, rangkaian listrik yang
tertutup akan menghasilkan nyala lampu. Akan tetapi kebalikan dari itu atau yang dimaksud rangkaian
terbuka tidak dapat menghasilkan nyala lampu. Hal ini dikarenakan rangkaian tidak terhubung satu
dengan lainnya.
Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar. Arah
arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan arah dengan arah gerak elektron. Muatan
listrik dalam jumlah tertentu yang menembus suatu penampang dari suatu penghantar dalam satuan
waktu tertentu disebut sebagai kuat arus listrik. Jadi kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang
mengalir dalam kawat penghantar tiap satuan waktu.
Pada rangkaian listrik tertutup, besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian dapat ditentukan
dengan menghitung besar muatan listrik yang mengalir pada rangkaian setiap detiknya. Hal ini
dikarenakan besar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan
besarnya muatan listrik yang mengalir pada setiap detik, atau secara matematis besar arus listrik
ditulis sebagai berikut

Keterangan :
I = Kuat arus listrik (ampere) Q = muatan listrik (coulomb) t = waktu (sekon)
Pada rangkaian listrik tertutup, pembawa muatan listrik adalah elektron sehingga
besarnya muatan ditentukan oleh jumlah elektron, yaitu;

Keterangan:
I = Arus listrik
(ampere) N =
jumlah muatan
listrik e = muatan
elektron (coulomb)
t = waktu (detik)

2 Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik adalah susunan komponen-komponen elektronika yang dirangkai dengan


sumber tegangan menjadi satu kesatua n yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Rangkaian listrik
disebut juga untaian listrik/hubungan listrik. Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya dapat
mengalir jika rangkaian listrik tersebut berada dalam keadaan tertutup. Rangkaian listrik dapat berupa
rangkaian Terbuka atau rangkaian Tertutup. Rangkaian Terbuka tidak dapat mengalirkan arus karena
jalannya arus diputus (dibuka). Sedangkan rangkaian tertutup dapat mengalir pada beban dan juga
pada sumber.
Pada rangkaian listrik yang tidak memiliki percabangan kabel, rangkaian tersebut disebut
rangkaian seri. Ketiadaan percabangan kabel pada rangkaian listrik seri mengakibatkan aliran listrik
akan terputus jika salah satu ujung kabel terputus, sehingga arus tidak ada yang mengalir di dalam
rangkaian dan seluruh lampu akan mati. Pada rangkaian listrik yang memiliki percabangan kabel,
rangkaian tersebut disebut rangkaian paralel. Jika salah satu ujung kabel terputus, maka arus listrik
akan tetap mengalir pada kabel lainnya yang masih terhubung dan beberapa lampu lainnya akan tetap
menyala.
a. Rangkaian Hambatan Listrik Seri
Pada rangkaian seri kuat arusnya bernilai sama tetapi tegangannya berbeda-beda,

sehingga

Sumber: Kemendikbud
Gambar: Rangkaian seri
hambatan listrik

b. Rangkaian Hambatan Listrik Paralel


Pada rangkaian paralel, tegangan listrik bernilai sama tetapi besar kuat arusnya berbeda, sehingga

Sumber: Kemendikbud
Gambar: Rangkaian paralel
hambatan listrik

3 Karakteristik Rangkaian Listrik


a. Hukum Kirchoff

Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui percabangan
tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada
cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus listrik yang melalui cabang
tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada cabang, hambatannya
kecil maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya
besar.

Secara sistematis, hukum Kirchoff dapat ditulis seperti berikut.

Sumber: freedigitalphotos.net
Gambar: arus listrik yang masuk
dan keluar dari percabangan

b. Rangkaian GGL dan Hukum Ohm pada rangkaian tertutup

Baterai baru yang belum dipakai umumnya memiliki Gaya Gerak Listrik (GGL) = 1,5 V. Artinya
sebelum dirangkaikan untuk menghasilkan arus listrik, di antara kutub-kutub baterai ada tegangan sebesar
1,5 V. Jika baterai dihubungkan dengan suatu rangkaian sehingga ada arus yang mengalir, maka tegangan
di antara kutub-kutub baterai disebut tegangan jepit.
Perbedaan besar GGL dan tegangan jepit baterai dikarenakan adanya hambatan dalam pada
baterai. Menurut Hukum Ohm, besar kuat arus yang mengalir pada rangkaian tertutup adalah:

Sehingga, besar tegangan jepitnya menjadi,

Dengan:
r = hambatan dalam baterai (Ω)
R = hambatan luar (Ω)
E = GGL baterai (volt)
V = tegangan jepit (volt)
I = arus listrik (ampere)
4 Sumber Arus Listrik

Untuk menghasilkan energi listrik perlu adanya alat yang dapat mengubah energi lain menjadi energi
listrik, karena kembali pada hakikatnya bahwa Berdasarkan arus yang dihasilkan sumber arus dibedakan
menjadi :
1. Sumber arus AC (Alternating Curent ) adalah sumber arus listrik yang menghasilkan arus bolak-balik.
Misalnya : Generator, dinamo sepeda.
2. Sumber arus DC (Direct Curent ) adalah sumber arus listrik yang menghasilkan arus searah. Misalnya :
elemen .
Elemen adalah sumber arus listrik searah yang berasal dari reaksi kimia. Ketika digunakan elemen
mengubah energi kimia menjadi energi listrik.

Berdasarkan sifat bahan yang digunakan elemen dibedakan menjadi :


1. Elemen primer adalah elemen yang reaksi kimia didalamnya tidak dapat diperbaharui lagi.
sehingga jika energi listriknya telah habis tidak dapat dimuati lagi atau diisi lagi (sekali pakai).Contoh :
elemen volta, elemen daniel, elemen kering (baterai ).
2. Elemen sekunder adalah elemen yang reaksi kimia di dalamnya dapat diperbaharui sehingga jika energi
listriknya telah habis dapat diisi ulang (dicharge). Contoh : accumulator, sel Nicad
Berdasarkan bentuk bahan elektrolit yang digunakan :
1. Elemen kering yaitu elemen yang lektrolitnya berupa campuran seperti pasta
2. Elemen basah yaitu elemen yang elektrolitnya berupa cairan. Elektrolit adalah zat kimia yang dapat
menghantarkan arus listrik

5 Sumber-sumber Energi Listrik

Manusia mendapatkan energi dari makanan untuk dapat menjalankan aktivitasnya seharihari. Lalu,
dari mana asal energi listrik yang sehari-hari kita gunakan? Indonesi merupakan Negara yang banyak
menghasilkan minyak bumi dan batu bara. Minyak bumi dan batu bara merupakan salah satu contoh sumber
energ listrik. Akan tetapi, kedua sumber ini akan habis bila dipakai terus menerus. Seperti yang kalian tahu,
minyak bumi dan batu bara merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Kini listrik tidak hanya
dihasilkan dari minyak bumi atau batu bara, tetapi juga dari energi matahari, angin, air, dan bioenergi.
Sumber energi tersebut tersedia melimpah ruah di bumi ini karena merupakan sumber energi yang dapat
diperbarui. Maka dari itu, mari kita mempelajari sumber energi listrik dengan semangat agar dapat
memanfaatkan sumber energi dengan baik.
a. Energi Matahari
Matahari marupakan sumber energi terbesar di
bumi ini. Seiring perkembangan teknologi terciptanya
panel surya yang dapat mengubah energi matahari
menjadi energi listrik. Energi matahari dapat diperoleh
secara maksimal saat cuaca cerah, sehingga energi
disimpan dalam baterai saat itu dan digunakan saat
cuaca mendung atau malam hari.
Penggunaan energi surya di Indonesia diterapkan
dalam dua macam teknologi, yaitu teknologi energi surya
termal dan energi surya fotovoltaik. Energi surya termal
digunakan untuk memasak (kompor surya),
mengeringkan hasil pertanian dan memanaskan air. Sumber: Dokumentasi pribadi
Energi surya fotovoltaik digunakan untuk memenuhi Gambar: lampu jalan yang memanfaatkan
energi matahari
kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan
lemari pendingin.

b. Energi Angin
Kincir angin adalah alat yang memanfaatkan energi angin untuk menggerakkan kincir sehingga
menghasilkan energi mekanik yang diubah generator menjadi energi listrik. Selain sumber energi yang dapat
diperbarui energi angin juga tidak menghasilkan limbah, sehingga termasuk sumber energi yang ramah
lingkungan.
Kincir angin pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik dibangun oleh P. La Cour dari
Denmark diahir abad ke-19. Setelah perang
dunia I, layar dengan penampang melintang
menyerupai sudut propeler pesawat sekarang
disebut kincir angin type propeler' atau turbin.
Di Indonesia telah membangun beberapa unit
kincir angin dengan kapasitas masingmasing
80 KW di Yogyakarta dan menargetkan
pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Baru
(PLTB) yang mampu menghasilkan 250 MW
pada tahun 2025. Sumber: www.bayubuanatravel.com
Gambar: Kincir angin di Negara Belanda
c. Energi Air (Hydropower)
Sesuai dengan julukan Indonesia sebagai negara maritim yang artinya memiliki wilayah perairan yang
cukup luas, terdapat banyak pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang bisa kita temui di Indonesia atau di
wilayah sekitar kita. Sumber energi listrik ini memanfaatkan air
yang mengalir dari hulu ke hilir, khususnya pada sungai-sungai
yang deras. Arus air sungai tersebut
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang
terhubung pada generator sehingga energi listrik dapat
dihasilkan. Terdapat banyak waduk ataupun danau yang
sengaja digunakan untuk PLTA. Salah satunya yaitu PLTA
Karangkates, Malang yang memanfaatkan aliran air sungai
Sumber: dokumen kemendikbud Brantas.
Gambar: PLTA Karangkates
d. Bioenergi
Bioenergi adalah energi yang di peroleh dari biomassa. Biomassa merupakan bahan organik yang
berasal dari makhluk hidup, baik dari tumbuhan maupun hewan. Limbah dari budidaya pertanian,
perkebunan, kehutanan, peternakan, maupun perikanan juga dapat digunakan sebagai sumber bioenergi.
Energi yang diperoleh dari biomassa ini dapat diubah menjadi energi listrik dengan cara mengolah biomassa
menjadi bahan bakar nabati, misalnya etanol atau biodisel. Bahan bakar nabati ini selanjutnya dapat
digunakan sebagai bahan bakar generator atau diesel untuk menghasilkan listrik.
Tahukah kamu??
Tahukah kamu energi alternatif
terbaru yang bisa menghasilkan energi
listrik? Mahasiswa Teknik Elektro Universitas
17 Agustus 1945 Surabaya menci ptakan
sumber energi alternatif baru yang berasal
dari Pijakan tangga. Pijakan anak tangga
yang menggunakan gaya pegas naik turun
tersebut difungsikan sebagai penggerak
utama roda gigi. "Penggerak utama roda gigi
inilah yang merupakan sumber tenaga
Sumber: Kominfo Jatim pengge rak generator DC maupun sebagai

Gambar: energi listrik alternatif alternator penghasil listrik ," ujar salah satu
memanfaatkan pijakan anak tangga perancang anak tangga pembangkit listrik,
Radityo Jalu Atmojo.

6 Upaya Penghematan Listrik

Ternyata tidak hanya menghemat biaya listrik yang terus-menerus naik, upaya penghematan energi
listrik juga dilakukan karena besarnya emisi karbon yang dihasilkan. Besarnya emisi karbon yang dihasilkan
oleh pembangkit listrik yang menggunakan batu bara adalah penyumbang terbesar terjadinya global
warming. Tentang global warming
Salah satu upaya untuk menghemat energi listrik adalah dengan menggunakan energi listrik
seperlunya atau mengganti peralatan listrik dengan daya yang lebih kecil. Coba perhatikan penggunaan
lampu sorot yang dipasang pada kendaraan terbaru, bandingkan dengan kendaraan lama, adakah
perbedaannya? Lampu sorot pada mobil-mobil baru dan lampu penerangan di rumah cenderung
memanfaatkan lampu LED (Light Emitting Diode) daripada lampu bohlam seperti pada kendaraan lama.
Penggunaan LED dengan daya yang lebih kecil tersebut diharapkan dapat menghemat kebutuhan energi
listrik.

Selain menggunakan lampu LED masih banyak lagi upaya untuk menghemat listrik. Diskusikan dengan
temanmu apa saja upaya menghepat listrik. Buatlah poster berisi ajakan untuk menghemat listrik.
Gunakan desain dan kata-kata yang baik sekreatif mungkin!
7 Pencegahan Bahaya Penggunaan Listrik dalam Kehidupan

Pernahkah kamu tersengat listrik (terkena setrum listrik)? Pada saat tersengat listrik, mungkin hanya
sensasi kejut yang kamu rasakan. Namun persitiwa terparah pada tahun 1997, sebanyak 490 orang
meninggal akibat tersengat listrik. Sejak saat itu berbagai tindak pencegahan dilakukan untuk menghindari
jatuhnya korban jiwa akibat kelalaian manusia dalam menggunakan listrik. Berikut disajikan beberapa
prosedur “Aman Menggunakan Listrik”.

Prosedur “Aman Menggunakan Listrik”

1. Mencabut kabel dari stop kontak bila tidak menggunakan peralatan listrik.
2. Menghindari air dan kondisi tangan yang basah saat ingin menyambung atau melepas sambungan
kabel dengan stop kontak.
3. Tidak memegang lubang stop kontak atau sambungan kabel yang terbuka.
4. Selalu memperhatikan peringatan penggunaan listrik yang ada pada peralatan listrik.
5. Memasang sekering untuk menghindari kebakaran dengan cara memutus arus pendek yang terjadi di
rumah secara otomatis.

BAB 6
KEMAGNETAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM PRODUK TEKNOLOGI

A. PEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN


Perubahan musim di bumi berdampak pada kehidupan makhluk hidup, termasuk di antaranya hewan.
Hewan yang hidup di darat, air, dan udara melakukan perpindahan tempat pada musim tertentu untuk
mempertahankan kehidupannya. Perpindahan tempat yang dimaksud dikenal dengan migrasi. Migrasi di
lakukan hewan melalui jalur yang hampir sama pada tiap tahunnya. Beberapa hewan yang sering melakukan
migrasi adalah burung, salmon, dan ikan paus. Pernahkah kamu memikirkan cara hewan melakukan
migrasi? Mengapa pada saat migrasi, hewan tidak salah arah atau tersesat? Hewan-hewan tersebut tidak
memiliki alat penyearah GPS (Global Positioning System) seperti yang sering digunakan masyarakat saat ini.
Sungguh besar kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan makhluk hidup dengan segala
kelebihannya sehingga setiap makhluk hidup dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi karena di dalam tubuh hewan terdapat magnet.
Fenomena tersebut dinamakan biomagnetik. Selain itu, medan magnet bumi dapat membantu hewan dalam
menentukan arah migrasi, mempermudah upaya mencari mangsa, atau menghindari musuh. Tahukah kamu
hewan apa saja yang melakukan migrasi dengan memanfaaatkan medan magnet bumi? Cermati gambar
dan uraian berikut yang menunjukkan beberapa hewan yang melakukan migrasi di bumi.

1. Migrasi Burung
Beberapa jenis burung, misal burung elang dan burung layang-layang, melakukan migrasi pada tiap
musim tertentu. Burung tersebut menggunakan partikel magnetik yang ada pada tubuhnya untuk
menciptakan “peta” navigasi dengan memanfaatkan medan magnet bumi.

Gambar 6.1 Migrasi Burung

Pemanfaatan medan magnet bumi juga digunakan burung merpati pos. Pada zaman dahulu,
burung merpati sering dimanfaatkan sebagai kurir surat. Bagaimanakah cara merpati untuk mengetahui jalan
pulang? Ternyata merpati memanfaatkan medan magnet bumi sebagai penunjuk arah pulang. Hal ini
ditunjukkan hasil penelitian Comel pada tahun 1974 yang memasang magnet di kepala burung merpati.
Ternyata, setelah dipasang magnet pada kepalanya, burung merpati tiba-tiba kehilangan arah dan tidak
mengetahui jalan pulang.

2. Migrasi Salmon
Salmon memiliki kemampuan untuk kembali ke aliran sungai air tawar tempat awal mereka menetas
dan tumbuh setelah berenang ribuan mil mengarungi lautan. Penelitian dilakukan terhadap ikan salmon yang
melewati Sungai Fraser di Canada dan kembali ke Sungai Fraser lagi setelah 2 tahun bermigrasi mengarungi
samudra Pasifik. Hal ini dikarenakan sungai Fraser memiliki medan magnet tertentu yang dapat dideteksi
oleh ikan salmon.
3. Migrasi Penyu
Penyu memulai dan mengakhiri migrasi di Pantai Timur Florida Amerika Serikat. Jalur migrasi
sepanjang 12.900 km melewati Laut Sargasso, wilayah perairan Laut tlantik Utara. Waktu yang dibutuhkan
untuk sekali migrasi antara 5-10 tahun. Tidak seperti migrasi hewan lain yang umumnya dilakukan secara
berkelompok, penyu bermigrasi sendiri tanpa mengikuti penyu lain.
Seorang peneliti yang bernama Kenneth Lohmann dari Universitas Carolina Utara mempelajari
tingkah laku tukik atau penyu saat dihadapkan dengan medan magnet yang berbeda-beda. Peneliti tersebut
meletakkan penyu ke dalam sebuah wadah air yang dikelilingi alat yang dapat menimbulkan medan magnet.
Medan magnet yang dihasilkan disesuaikan dengan medan magnet jalur migrasi penyu, yaitu wilayah
Florida utara, wilayah timur laut dekat Portugal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penyu mengikuti jalur
migrasi yang diberikan.

Gambar 6.3 Penyu yang Bermigrasi

Ketika penyu mendeteksi medan magnet yang mirip dengan medan magnet wilayah dekat Portugal,
penyu akan berenang menuju selatan ke arah Portugal. Pergerakan penyu dalam mengikuti jalur medan
magnet bertujuan untuk menjaga penyu agar tetap berada di lautan yang hangat dan wilayah yang kaya
akan sumber makanan.

4. Migrasi Lobster Duri


Peneliti Kenneth Lohmann juga mengobservasi kemampuan lobster duri untuk mendeteksi medan
magnet dengan cara meletakkan lobster duri ke dalam bak air yang dapat diatur medan magnetnya. Setiap
kali medan magnet diubah, lobster duri akan menyesuaikan diri untuk tetap bergerak menuju arah kutub
utara. Hasil dari observasi tersebut membuktikan bahwa lobster duri mampu merasakan medan magnet bumi
untuk memandu migrasi yang dilakukan dari lepas pantai Florida menuju lautan lepas yang lebih hangat dan
tenang di setiap akhir musim gugur.

Gambar 6.4 Lobster Duri Mengikuti Arah Perubahan Medan Magnet

5. Magnet dalam Tubuh Bakteri


Tahukah kamu, bahwa dalam tubuh bakteri yang disebut dengan bakteri Magnetotactic bacteria
(MTB) terdapat organel (komponen) khusus yang disebut magnetosome? Magnetotactic bacteria
merupakan kelompok bakteri yang mampu melakukan navigasi dan bermigrasi dengan memanfaatkan
medan magnet. Beberapa jenis bakteri ini memiliki flagella yang berfungsi sebagai pendorong.

Gambar 6.5 Magnetosome pada Bakteri Magnetospirillum magnetotacticum Saat dilihat dengan
Menggunakan Mikroskop Elektron dengan Perbesaran Ribuan Kali

Jenis bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Richard P. Blakemore pada tahun 1975.
Magnetosome tersusun atas senyawa magnetite (Fe3O4) atau greigite (Fe3S4) yang memiliki sifat
kemagnetan jauh lebih kuat dibandingkan dengan magnet sintetik atau yang dibuat oleh manusia.
Magnetosome dan senyawa yang terkandung di dalamnya masih terus diteliti dan diduga memiliki potensi
yang besar untuk digunakan dalam bidang kesehatan.

B. TEORI DASAR KEMAGNETAN


Perkembangan peradaban manusia tidak terlepas dari penemuan magnet. Mulai dari speaker, telepon,
televisi, bel rumah, dan berba gai peralatan yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari banyak
meman faatkan magnet sebagai kom ponen utamanya. Akan tetapi tahukah kamu apa yang di maksud
dengan magnet? Da ri manakah magnet berasal? Dapatkah sifat kemagnetan suatu bahan menghilang?

1. Konsep Gaya Magnet


Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia
adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di
wilayah Turki). Di wilayah tersebut terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu. Magnet
terbuat dari logam seperti besi dan baja. Magnet memiliki berbagai bentuk dan dinamakan sesuai bentuknya,
seperti yang bisa kamu lihat pada Gambar 6.6.

Magnet memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan, jika kutub yang sejenis didekatkan
maka akan terjadi tolak menolak dan sebaliknya jika kutub yang tidak sejenis didekatkan maka akan terjadi
tarik menarik.Misalkan kutub utara magnet didekatkan dengan kutub utara magnet maka akan terjadi tolak
menolak akan tetapi jika kutub utara didekatkan dengan kutub selatan magnet maka akan terjadi tarik
menarik. Perhatikan Gambar 6.7 tentang interaksi dua magnet!

Gambar 6.7 Interaksi Dua Magnet. (a) Magnet Tidak Senama Tarik Menarik; (b) Magnet Senama
Untuk mengidentifikasi jenis kutub pada sebatang magnet, maka kita bisa menggunakan suatu cara
sederhana yaitu dengan menggantung magnet tersebut dengan seutas benang sehingga bisa bergerak
bebas.
Jika sebatang magnet dibiarkan bergerak bebas maka akan selalu mengarah kearah utara dan selatan
bumi. Kutub magnet yang mengarah ke arah selatan bumi merupakan kutub utara megnet dan kutub yang
mengarah ke arah utara bumi merupakan kutub selatan magnet
Gaya listrik berasal dari adanya interaksi antara muatan listrik, sedangkan gaya magnet berasal dari
adanya interaksi antara kutub-kutub magnet yang ditimbulkan oleh gerakan muatan listrik (elektron) pada
benda.
a. Sifat Magnet Bahan
Berdasarkan sifat interaksi bahan terhadap magnet, benda diklsifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu
feromagnetik. Diamagnetik, dan paramagnetik. Benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet termasuk
pada kelompok benda feromagnetik, misal besi, baja, kobalt, dan nikel. Benda-benda yang ditarik lemah
oleh magnet termasuk pada kelompok benda paramagnetik, misal magnesium, molibdenum, dan lithium.
Benda-benda yang tidak ditarik oleh magnet termasuk kelompok benda diamagnetik, misal perak, emas,
tembaga, dan bismut
b. Cara Membuat Magnet
Ada 3 cara menjadikan sebuah benda yang bukan magnet menjadi bersifat seperti magnet, yaitu :
1) Cara Menggosok
Apabila sebatang baja atau besi digosok dengan magnet permanen
maka besi atau baja tersebut akan bersifat seperti magnet.
Menggosok magnet pada baja atau besi harus dalam satu arah dan
berulang-ulang. Perhatikan Gambar 6.8, ujung kutub utara magnet
yang digosokkan dari ujung besi B ke A akan mengubah besi
menjadi magnet dengan kutub utara pada ujung B dan kutub
selatan pada ujung A. Jadi, ujung batang besi yang pertama kali
digosok akan memiliki kutub yang sama dengan kutub magnet yang
menggosoknya.
Gambar 6.8 Menggososk Magnet

2) Cara Induksi atau Mendekatkannya


Apabila sebatang besi atau baja didekatkan dengan magnet
permanen maka besi atau baja tersebut akan bersifat seperti magnet.
Perhatikan Gambar 6.9, sifat magnet menunjukkan bahwa magnet akan
saling tarik menarik jika kutub yang berbeda didekatkan, dan tolak-menolak
jika kutub yang sama, sehingga ujung B akan menjadi kutub utara dan ujung
A akan menjadi kutub selatan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ujung besi
atau baja yang berdekatan dengan kutub magnet batang akan memiliki
kutub yang berlawanan dengan kutub magnet penginduksinya.
Gambar 6.9 Induksi Magnet

3) Cara Elektromagnetik
Magnet juga dapat dibuat dengan cara meliliti besi atau baja
dengan kawat penghantar yang dialiri arus DC. Magnet yang dibuat
dengan cara demikian disebut elektromagnet. Mengapa arus DC?
Karena arus DC dapat menyamakan arah magnet elementer pada besi
atau baja.
Kutub magnet besi atau baja yang terbentuk tergantung pada arah
lilitan kawat penghantar. Jika arah arus berlawanan dengan arah jarum
jam, maka ujung A besi atau baja tersebut akan menjadi kutub utara
dan ujung B akan menjadi kutub selatan. Sebaliknya, jika arah arus
searah dengan jarum jam, maka ujung A besi atau baja akan menjadi
kutub selatan dan ujung B akan menjadi kutub utara. Perhatikan Gambar 6.10, dengan pola lilitan tersebut
(searah jarum jam), maka ujung A akan menjadi kutub selatan dan ujung B akan menjadi kutub utara.

c. Penerapan Elektromagnet dalam Kehidupan Sehari-hari


Gejala elektromagnet sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
penerapan elektromagnet tersebut da pat ditemui pada bel listrik, saklar listrik, dan telepon kabel.
1) Bel Listrik
Pada saat tombol bel listrik ditekan, rangkaian arus menjadi tertutup dan arus mengalir pada
kumparan. Aliran arus listrik pada kumparan ini mengakibatkan besi di dalamnya menjadi
elektromagnet yang mampu menggerakkan lengan pemukul untuk me mukul bel sehingga berbunyi.

Gambar 6.11 (a) Skema Rangkaian Bel Listrik, (b) Bel Listrik
2) Saklar
Di setiap rumah yang menggunakan aliran listrik, hampir semuanya menggunakan saklar. Perhatikan
Gambar 6.12a. Saklar berfungsi untuk memutuskan dan meng hubungkan arus listrik pada rangkaian
listrik. Khusus untuk bentuk saklar seperti pada gambar 6.12b, mulai bekerja ketika saklar
membentuk rangkaian tertutup. Lilitan kawat akan berfungsi sebagai elek tromagnet yang menarik
ujung besi ke bawah. Setelah besi tertarik ke bawah, ujung besi lainnya akan menyimpang ke kanan
dan mendorong tangkai ke kiri sehingga tangkai kiri dan kanan akan saling bersentuhan untuk
mengalirkan arus listrik. Ketika arus mengalir, maka beban (lampu atau alat elektronik lainnya) akan
menyala.
Gambar 6.12 (a) Diagram Saklar Elektromagnetik (b) Saklar Elektromagnetik

3) Telepon Kabel
Saat menggunakan telepon, seseorang akan menerima pesan (men dengar) sekaligus mengirim
pesan (berbicara). Prinsip kerja telepon pada dasarnya mengubah energi listrik menjadi energi bunyi.
Pada saat ada pembicaraan, energi listrik mengalir pada kabel telepon menimbulkan efek
elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah sehingga mampu menggetarkan diafragma besi
lentur pada speaker telepon. Getaran pada speaker inilah yang akhirnya menggetarkan udara di
sekitarnya dan memberikan efek “dengar” bagi telinga kita.

d. Cara menghilangkan kemagnetan bahan


Sifat kemagnetan bahan dapat dihilangkan dengan cara memukulmukul (Gambar 13a), memanaskan
(Gambar 13b), dan meliliti magnet dengan arus bolak balik atau AC (Gambar 13c). Pada prinsipnya, sifat
kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara mengacak arah magnet elementer.

Gambar 6.12 Menghilangkan Sifat Magnet dengan Cara (a) Memukul; (b) Memanaskan; dan (c)
Meliliti Magnet dengan Arus AC

e. Medan Magnet
Daerah di sekitar magnet yang dapat mempengaruhi magnet atau benda lain disebut medan magnet.
Medan magnet terbesar terletak pada ujung-ujung kutub magnet. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
pasir besi yang ditarik oleh ujung-ujung kutub magnet (garis-garis gaya magnetnya sangat rapat).
f. Induksi Magnet
Penelitian yang dilakukan oleh Hans Christian Oersted (1820) menunjukkan bahwa arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet. Caranya adalah dengan mengamati pergerakan jarum kompas saat
diletakkan di dekat kabel yang dialiri arus listrik. Percobaan ini kemudian dikenal dengan Percobaan
Oersted. Arah medan magnet dan arah arus dapat di tunjukkan dengan menggunakan tangan kanan
seperti Gambar 6.13 menunjukkan arus listrik dan B menunjukan medan magnet

Gambar 6.13 Arah Panah yang Mengelilingi Kawat Menunjukkan Medan Magnet di Sekitar Kawat
Berarus

Jika pada kawat lurus, medan magnet terbentuk melingkari arah arus, bagaimana dengan kabel yang
dibentuk melingkar dan kumparan? Perhatikan Gambar 6.14

Gambar 6.14 Arah Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus

2. Teori Kemagnetan Bumi


Bumi adalah magnet raksasa. Bumi memiliki kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi berada
di sekitar kutub selatan bumi, dan kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara bumi. Mengapa
demikian? Ketidaktepatan kutub utara dan kutub selatan magnet bumi disebut deklanasi. Selain adanya
ketidak epatan penunjukan arah kutub utara dan kutub selatan magnet bumi, ternyata medan magnet bumi
juga membentuk sudut dengan horizontal bumi, atau yang disebut dengan sudut inklinasi.
Medan magnet bumi berfungsi untuk melindungi penduduk bumi dari radiasi kosmik (partikel listrik
yang dihasilkan oleh matahari atau benda-benda langit lainnya) yang mengancam kesehatan. Namun,
karena adanya medan magnet bumi, partikel listrik tidak dapat masuk ke seluruh permukaan bumi, tetapi
hanya akan masuk ke kutub-kutub bumi. Saat menabrak atmosfer bumi, partikel listrik tersebut diionisasi
(peristiwa lepasnya elektron dari nukleon) dan membentuk plasma lemah (gas super yang dipanaskan agar
elektron ter lepas dari nukleon). Tampilan indah cahaya plasma inilah yang kemudian dikenal sebagai
aurora.

3. Gaya Lorentz
a. Konsep Gaya Lorentz
Kawat berarus yang berada dalam medan magnet akan mengalami gaya yang disebut dengan Gaya
Lorentz. Semakin banyak baterai yang dipasang pada rangkaian, maka semakin besar arus listrik
dan besar Gaya Lorentz-nya. Hal ini menunjukkan bahwa arus listrik sebanding dengan gaya yang
ditimbulkan, demikian juga dengan perubahan medan magnet yang diberikan. Akibat dari arah arus
(I) dan arah medan magnet (B) saling tegak lurus, maka secara matematis, besarnya Gaya Lorentz
dituliskan sebagai berikut.
F = B. I. L
Keterangan:
F = gaya Lorentz (Newton)
B = medan magnet tetap (Tesla)
I = kuat arus listrik (Ampere)
L = panjang kawat berarus yang masuk ke dalam medan magnet (meter)

Penentuan arah Gaya Lorentz, dapat dilakukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Perhatikan
gambar berikut

Gambar 6.15 Cara Menentukan Arah Gaya Lorentz dengan Menggunakan Kaidah Tangan Kanan

b. Penerapan Gaya Lorentz pada Motor Listrik


Motor listrik memiliki beberapa komponen, diantaranya magnet tetap dan kumparan. Jika ada arus
listrik yang mengalir pada kumparan yang terletak dalam medan magnet maka kumparan tersebut
akan mengalami Gaya Lorentz sehingga kumparan akan berputar. Agar kumparannya dapat
berputar dengan stabil.

4. Induksi Elektromagnetik
Kita sudah mendiskusikan tentang beberapa fenomena yang berkaitan dengan listrik dan magnet.
Misal, di sekitar kawat berarus listrik terjadi medan magnet (induksi magnetik). Jika kamu ingat tentang
kegiatan untuk memahami Gaya Lorentz, tentunya kamu ingat bahwa gaya dapat terjadi pada arus listrik di
sekitar medan magnet. Pembahasan lebih lanjut tentang elektromagnetik dilakukan dengan membahas
konsep perubahan medan magnet dapat menghasilkan listrik, yang disebut induksi elektromagnetik.
Menurut Faraday, arus listrik dapat dihasilkan dengan cara menggerakkan magnet batang keluar
masuk kumparan. Temuan ini diterapkan pada generator listrik yang mengubah energi gerak menjadi energi
listrik.
a. Generator
Generator adalah alat yang digunakan untuk merubah energi gerak (kinetik) menjadi energi listrik.
Energi gerak yang dimiliki generator dapat diperoleh dari berbagai sumber energi alternatif, misalnya
dari energi angin, energi air, dan sebagainya. Generator dibedakan menjadi generator AC
(Alternating Current) dan generator DC (Direct Current). Generator AC atau alternator dapat
menghasilkan arus listrik bolakbalik dengan cara menggunakan cincin ganda, sedangkan generator
DC dapat menghasilkan arus listrik searah dengan cara menggunakan komutator (cincin belah).
b. Dinamo AC-DC
Dinamo adalah generator yang relatif kecil seperti yang digunakan pada sepeda. Mengapa lampu
sepeda kayuh dapat menyala meskipun tidak diberi baterai? Mengapa nyala lampu akan semakin
terang apabila kita mengayuh pedal sepeda dengan lebih cepat? Ternyata pada sepeda terdapat
dinamo yang berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menyalakan lampu. Dinamo adalah alat
yang berfungsi untuk merubah energi gerak menjadi listrik.
Cara kerja dinamo dan generator hampir sama, termasuk penggunaan satu cincin yang dibelah
menjadi dua (komutator) pada dinamo DC dan cincin ganda pada dinamo AC. Perbedaan dinamo
dengan generator terletak pada dua komponen utama dinamo, yaitu rotor (bagian yang bergerak)
dan stator (bagian yang diam). Saat sepeda dikayuh dengan cepat, kumparan pada dinamo akan
bergerak cepat sehingga gaya gerak listrik (GGL) induksi yang dihasilkan menjadi lebih kuat dan
energi listrik yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Selain dengan mempercepat putaran kumparan,
penggunaan magnet yang kuat, memperbanyak jumlah lilitan, dan penggunaan inti besi lunak dalam
dinamo juga dapat mengakibatkan GGL induksi yang dihasilkan menjadi lebih kuat.
c. Transformator
Berdasarkan penggunaannya, transformator dibagi menjadi dua jenis, yaitu transformator step-down
dan transformator step-up. Transformator step-down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik,
sedangkan transformator step-up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik.
Gambar 6.16 (a) Transformator Step Down, (b) Transformator Step Up

Transformator pada dasarnya terdiri atas lilitan primer dan lilitan sekunder yang dihubungkan dengan
menggunakan inti besi. Lilitan primer yang mendapat tegangan AC akan menginduksi inti besi
hingga menjadi magnet. Perubahan arah arus AC membuat medan magnet yang terbentuk berubah-
ubah, sehingga menghasilkan tegangan AC pada ujung-ujung kumparan sekunder.
Besar kecilnya tegangan keluaran yang dihasilkan transformator sangat dipengaruhi oleh jumlah
lilitan pada kumparan primer dan sekunder. Jika jumlah lilitan primernya lebih banyak daripada
jumlah lilitan sekunder, maka tegangan pada kumparan sekunder juga akan lebih kecil daripada
tegangan pada kumparan sekunder, dan transformator tersebut disebut transformator step down.
Namun jika jumlah lilitan primernya lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder, maka tegangan
pada kumparan sekunder akan lebih besar daripada tegangan pada kumparan primer, dan
transformator tersebut disebut transformator step up.
Pada transformator ideal, energi listrik yang masuk ke dalam kumparan primer akan dipindahkan
seluruhnya ke dalam kumparan sekunder. Hal ini mengakibatkan besar efisiensi transformator
menjadi 100% atau secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Wp = Ws
Vp x Ip x t = Vs x Is x t
Vp/Vs = Is/Ip
Maka Is/ Ip = Vp/ Vp = Np/ Ns
BAB 7
PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP

A. MOLEKUL YANG MENDASARI PEWARISAN SIFAT


1. Materi genetik
Materi genetik memegang peranan penting dalam proses pewarisan sifat. Warna kulit, bentuk hidung,
atau bahkan jenis penyakit yang kamu miliki tidak serta-merta hadir di dalam tubuh kamu. Materi genetik dari
ayah dan ibu akan bergabung dalam proses fertilisasi. Oleh karena adanya penggabungan materi genetic
inilah pada dirimu muncul karakteristik yang mirip dengan ayah dan karakteristik yang mirip dengan ibu.
Materi genetik tersebut yaitu, kromososm, gen, DNA, dan RNA.
a. Kromosom
Kromosom terdapat di dalam nukleus berupa benda-benda halus berbentuk lurus atau bengkok. Nama
kromosom pertama kali diberikan oleh Waldeyer (1888) berasal dari kata khroma artinya warna dan soma
artinya tubuh. Jadi, kromosom dapat diartikan sebagai badan yang mudah menyerap zat warna. Bahan yang
menyusun kromosom yaitu kromatin sehingga sering disebut benang kromatin.

Gambar 7.1 Kromosom dan bagian-bagiannya


Sumber: https://www.konsepbiologi.wordpress.com/

Kromosom merupakan badan berbentuk batang atau bengkok, mulai tampak pada saat sel akan membelah
dan selama proses pembelahan. Kromosom tampak jelas pada fase pembelahan metafase karena
kromosom berjajar di bidang ekuator. Ukuran kromosom dalam sebuah sel tidak pernah sama. Panjangnya
0,2–50 µ dan diameternya 0,2–20 µ. Di dalam sel tubuh, kromosom biasanya berpasangan. Kromosom
memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut:
a) Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan materi genetik. Materi genetik inilah yang akan
menentukan sifat dan kekhasan setiap individu.
b) Menentukan jenis kelamin. Terdapat dua jenis kromosom yaitu X dan Y. Apabila kromosom embrio
XX, maka ia akan terlahir sebagai seorang perempuan. Sedangkan jika kromosomnya XY maka ia
terlahir sebagai laki-laki.
c) Berperan penting dalam proses transkripsi DNA untuk melakukan sintesis protein. Ini dikarenakan
kromosom lah yang membawa materi genetik seperti DNA.
d) Berperan dalam proses pembelahan sel dan memastikan masing-masing sel yang telah membelah
mendapatkan gen yang sama.
Sepasang kromosom merupakan homolog sesamanya, artinya keduanya mempunyai bentuk yang sama dan
lokus gen-gen yang bersesuaian. Secara umum, sebuah kromosom terdiri atas bagian-bagian, yaitu:
a) Kromonema berupa pita spiral yang terdapat penebalan.
b) Kromomer merupakan penebalan-penebalan pada kromonema. Di dalam kromomer terdapat protein
yang mengandung molekul DNA. Beberapa DNA bergabung membentuk gen yang berfungsi sebagai
pembawa bagian sifat keturunan dan menempati suatu bagian yang disebut sebagai lokus gen.
c) Sentromer merupakan bagian kromosom yang menyempit dan tampak lebih terang. Bagian ini tidak
mengandung gen dan merupakan tempat melekatnya benang spindel.
d) Lekukan kedua berperan dalam pembentukan nucleolus (anak inti sel).
e) Telomer merupakan bagian ujung-ujung kromosom yang menghalang-
halangi bersambungnya ujung kromosom yang satu dengan kromosom yang lain.
f) Satelit yaitu suatu tambahan atau tonjolan yang terdapat pada ujung kromosom. Tidak semua
kromosom mempunyai satelit.

Berdasarkan bentuknya, kromosom digolongkan menjadi enam macam, yaitu: Bentuk bulat, bentuk batang,
bentuk cerutu, bentuk huruf V, bentuk koma, dan bentuk huruf L.

Gambar 7.2. Letak sentromer kromosom


Sumber: http://www.slideshare.net/

Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentris,
submetasentris, akrosentris, dan telosentris.
a) Metasentris, sentromer terletak di tengah-tengah kromosom sehingga kromosom berbentuk seperti
huruf V.
b) Submetasentris, sentromer terletak submedian atau kirakira ke arah salah satu ujung kromosom.
Bentuk kromosom seperti huruf J.
c) Akrosentris, sentromer terletak pada subterminal atau di dekat ujung kromosom. Satu lengan
kromosom sangat pendek dan satu lengan lainnya sangat panjang. Bentuk kromosom lurus atau
seperti batang.
d) Telosentris, sentromer terletak pada ujung kromosom.

Kromosom hanya memiliki satu lengan saja. Pada setiap sel tubuh, kromosom selalu dalam keadaan
berpasangan. Kromosom yang berpasangan mempunyai bentuk, ukuran, dan komposisi sama atau hampir
sama disebut kromosom homolog. Jumlah macam kromosom disebut ploid atau set, perangkat atau genom.
Dalam sel tubuh setiap kromosom terdapat berpasangan, berarti terdiri 2 set sehingga disebut diploid (2n).
Sebaliknya, pada sel gamet satu sel kelamin memiliki kromosom tidak berpasangan, berarti terdapat satu set
kromosom sehingga disebut haploid.
Pada dasarnya kromosom semua organisme mempunyai dua tipe, yaitu autosom dan kromosom
kelamin (seks kromosom = gonosom). Autosom merupakan kromosom yang tidak mempunyai hubungan
dengan penentuan jenis kelamin. Sedangkan Kromosom kelamin atau seks kromosom merupakan sepasang
kromosom yang menentukan jenis kelamin. Ada dua macam seks kromosom, yaitu kromosom-X dan
kromosom-Y.

b. Gen
Gen merupakan unit terkecil materi genetik. Gen terdapat dalam setiap lokus yang khas pada kromosom.
Gen adalah substansi genetik terkecil yang terdiri atas sepenggal DNA yang menentukan sifat individu
melalui pembentukan polipeptida. Jadi, gen berperan penting dalam mengontrol sifat-sifat individu yang
diturunkan.

Gambar 7.3 Struktur gen


Sumber: http://www.afradejavu.blogspot.co.id/
Gen-gen yang ada dalam kromosom tidak memiliki batas-batas yang jelas. Walaupun demikian, gen-gen
dapat diumpamakan dalam satu deretan berurutan dan teratur pada benang kromosom. Setiap gen dalam
kromosom dimulai dari kodon AUG (start) disebut pula sebagai kodon permulaan, karena memulai sintesis
polipeptida. Kodon UGA, UAG, dan UAA disebut kodon tak bermakna (stop = tanda akhir dari suatu protein)
karena kodon-kodon ini tidak mengkode asam amino.
Setiap gen terletak pada suatu lokus. Gen memenuhi lokus suatu kromosom sebagai zarah kompak yang
mengandung satuan informasi genetik dan mengatur sifat-sifat menurun tertentu. Pada kenyataannya, batas-
batas lokus satu sama lain tidak seperti kotak dan gen itu sendiri masing-masing tidak kompak seperti butir-
butir kelereng.
Gen memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a) Sebagai zarah tersendiri yang ada pada kromosom. Zarah adalah zat terkecil dan tidak dapat dibagi-
bagi lagi.
b) Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada keturunannya.
c) Mengatur proses metabolisme dan perkembangan.

3. DNA (Deoxyribonucleic Acid = Asam Deoksiribo Nukleat)


Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa DNA adalah pembawa sebagian besar atau seluruh sifat-sifat
genetik di dalam kromosom. DNA terdapat di dalam nukleus dan bersama senyawa protein membentuk
nukleo protein. Selain di dalam nukleus, molekul DNA juga terdapat dalam mitokondria, plastid, dan sentriol.
DNA memiliki beberapa fungsi di antaranya membawa informasi genetik, membentuk RNA, dan mengontrol
aktivitas sel baik secara langsung maupun tidak langsung. DNA juga berperan penting dalam proses sintesis
protein.

Gambar 7.4 Struktur DNA


Sumber: http://www.kartika111194.blogspot.co.id/

Molekul DNA pertama kali diisolasi oleh F. Miescher pada tahun 1869 dari sel spermatozoa. Ia tidak dapat
mengenali sifat zat kimia tersebut secara pasti, kemudian menyebutnya sebagai nuklein. Nuklein ini berupa
senyawa kompleks yang mengandung unsur fosfor sangat tinggi. Nuklein selanjutnya dikenal sebagai
gabungan asam nukleat dan protein sehingga sering disebut nukleoprotein. Dalam kedua jenis asam nukleat
ini (DNA dan RNA) terdapat dua basa nitrogen yaitu purin dan pirimidin. Keduanya ditemukan oleh Fischer
pada tahun 1880. Pada penelitian selanjutnya, Kossel menemukan dua jenis pirimidin, yaitu sitosin dan timin
serta dua jenis purin, yaitu adenin dan guanin. Selain basa purin dan pirimidin, dalam asam nukleat Levine
pada tahun 1990 mengenali gula berkarbon lima, yaitu ribose dan deoksiribosa. Ia juga menyatakan adanya
asam fosfat dalam asam nukleat.
W.T. Atsbury merupakan orang pertama yang mengemukakan gagasan tentang struktur tiga dimensi DNA.
Ia menyimpulkan bahwa DNA sangat padat, polinukleotida penyusunnya berupa timbunan nukleosida pipih
yang teratur tegak lurus terhadap sumbu memanjang.
Susunan kimia DNA adalah sebuah makromolekul yang kompleks. Molekul DNA disusun oleh dua rantai
polinukleotida yang amat panjang. Satu rantai polinukleotida terdiri atas rangkaian nukleotida. Sebuah
nukleotida tersusun atas:
a) Gugus gula deoksiribosa (gula dengan lima atom karbon atau pentosa)
b) Gugus asam fosfat (fosfat terikat pada C kelima dari gula)

c) Gugus basa nitrogen (gugus ini terikat pada C pertama dari gula)
Basa nitrogen dapat digolongkan menjadi dua, yaitu basa purin dan basa pirimidin. Basa purin terdiri atas
adenin (A) dan Guanin (G), sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (S) dan timin (T). Rangkaian kimia
antara deoksiribosa dengan purin dan pirimidin disebut nukleosida (deoksiribonukleosida). Nukleosida
tersebut akan berikatan dengan fosfat membentuk nukleotida (deoksiribonukleotida). Gabungan dari
nukleotidanukleotida akan membentuk suatu DNA. Jadi, molekul DNA merupakan polimer panjang dari
nukleotida yang dinamakan polinukleotida.

(a) (b)
Gambar 7.5 Rumus (a) bangun purin dan (b) bangun pirimidin
Sumber: Dok. Kemdikbud

Replikasi DNA akan menghasilkan DNA baru. Ada tiga hipotesis yang menjelaskan terjadinya replikasi DNA.
Hipotesis pertama menyatakan bahwa bentuk double helix DNA yang lama tetap dan langsung
menghasilkan double helix yang baru disebut konservatif. Hipotesis kedua menyatakan double helix akan
terputus-putus, selanjutnya segmen-segmen tersebut akan membentuk segmensegmen baru yang
bergabung dengan segmen lama membentuk DNA baru. Hipotesis ini disebut dispersif. Hipotesis ketiga
menyatakan dua pita spiral dari double helix memisahkan diri dan setiap pita tunggal mencetak pita
pasangannya disebut semikonservatif.
4. RNA (Ribonucleic Acid = Asam Ribonukleat)
RNA merupakan seutas benang tunggal yang tersusun molekul gula ribosa, gugus fosfat, dan asam
nitrogen. Pada RNA tidak terdapat basa nitrogen timin (T), basa nitrogen timin ini pada RNA digantikan oleh
basa nitrogen urasil. Struktur DNA yang heliks terbentuk karena adanya beberapa jenis ikatan kimia. Antara
untai DNA diikat oleh ikatan hidrogen.

Gambar 7.6 (a) Struktur untai tunggal molekul RNA (b) Struktur kimia RNA
Sumber: Dok. Kemdikbud

Antara basa nitrogen dan gula diikat oleh ikatan glikosida, sedangkan antar nukleotida dihubungkan dengan
ikatan fosfodiester. RNA hanya terdiri atas satu untai saja, sehingga struktur RNA tidak membentuk helix
ganda.
Berbeda halnya dengan DNA yang terletak dalam nukleus, RNA banyak terdapat dalam sitoplasma terutama
ribosom walaupun ada pula beberapa di antaranya dalam nukleus. Dalam sitoplasma, kadar RNA berubah-
ubah. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas sintetis protein. Ketika suatu protein akan disintetis, kandungan RNA
dalam sel meningkat begitu pula sebaliknya.

Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. RNA duta (RNA-d) atau m RNA
RNA duta adalah RNA yang menjadi model cetakan dalam proses penyusunan asam amino pada rantai
polipeptida atau sintesis protein. Disebut RNA duta, karena molekul ini merupakan penghubung DNA
dengan protein dan membawa pesan berupa informasi genetik dari DNA untuk membentuk protein.
Informasi genetik berupa urutan basa N pada RNA duta yang memesan suatu asam amino yang disebut
kodon. Penyusunan rantai polipeptida tergantung dari urutan kodon pada RNA duta. Urutan kodon pada
RNA-d yang dicetak DNA tergantung pada macam protein yang akan disintesis.

b. RNA ribosom (RNA-r)


RNA-r yaitu RNA yang terdapat dalam sitoplasma tepatnya di ribosom dan berfungsi mengatur dalam
proses sintesis protein. RNA-r dapat mencapai 80% dari jumlah RNA sel. Molekul rRNA berupa pita
tunggal tidak bercabang dan fleksibel.
c. RNA transfer (RNA-t)
RNA-t mempunyai fungsi menerjemahkan kodon yang terdapat pada RNA-d menjadi satu jenis asam
amino. Kemampuan menerjemahkan ini, disebabkan oleh adanya anti kodon yang merupakan komplemen
dari kodon RNA-d. RNA-t juga berfungsi mengangkut asam amino ke permukaan ribosom pada saat
translasi. Translasi adalah penerjemahan urutan nukleotida. RNA-d menjadi urutan asam amino
polipeptida.
Tabel 11.1 Perbedaan secara umum DNA dan RNA

DNA RNA

1. Ditemukan dalam nucleus yaitu dalam 1. Ditemukan dalam sitoplasma, terutama dalam
kromosom, mitokonria, dan kloroplas. ribosom dan juga dalam nucleus.
2. Berupa rantai panjang dan ganda (double 2. Berupa rantai pendek dan tunggal.
helix).
3. Fungsinya berhubungan erat dengan sintesis
3. Fungsinya berhubungan erat dengan
protein.
penurunan sifat dan sintesis protein.
4. Kadarnya dipengaruhi oleh aktivitas sintesis
4. Kadarnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas
protein.
sintesis protein.

5. Basa nitrogen terdiri atas purin: adenine (A) 5. Basa nitrogen terdiri atas purin: adenine (A)
dan guanine (G), pirimidin: timin (T) dan dan guanine (G), pirimidin: urasil (U) dan
sitosin (C). sitosin (C).
6. Komponen gulanya deoksiribosa, yaitu ribose 6. Komponen gulanya D-ribosa (pentose).
yang kehilangan satu atom oksigen pada atom
C nomor 2.

2. Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat


Dalam pewarisan sifat dikenal istilah sifat dominan dan sifat resesif. Sebagai contoh, karakter jenis
cuping yang terpisah dapat dikatakan mampu menutupi atau mengalahkan karakteristik jenis cuping telinga
melekat. Karakter yang mampu mengalahkan atau menutupi karakter yang lain disebut sifat dominan.
Karakteristik yang kalah (dalam fenomena ini karakter cuping melekat) disebut sifat resesif. Gen dominan
ditulis dengan huruf kapital, sedangkan gen resesif ditulis dengan huruf biasa (kecil). Tahukah kamu bahwa
karakter cuping yang terpisah dikode oleh gen G (dominan) sedangkan karakter cuping yang melekat dikode
oleh gen g (resesif). Variasi atau bentuk alternatif dari gen-gen (pada hal ini yaitu gen G dan gen g) disebut
alel.
Sifat-sifat atau karakter yang terlihat oleh mata seperti bentuk rambut, warna kulit, dan jenis cuping
telinga disebut fenotip. Fenotip merupakan perwujudan “ekspresi” dari gen. Sedangkan, susunan informasi
genetik (gen) dari suatu individu yang mengkode karakter-karakter fisik disebut genotip.
Susunan kromosom pada sel penyusun tubuh berbeda dengan susunan kromosom pada sel kelamin
(sel telur atau ovum dan sel sperma). Kromosom pada sel tubuh susunannya berpasangan. . Keadaaan
kromosom yang berpasangan disebut dengan diploid (di = dua), sedangkan susunan kromosom pada sel
kelamin tidak berpasangan dan disebut dalam keadaan haploid. Keadaan diploid ditulis dengan simbol 2n
dan keadaan haploid ditulis dengan simbol n. Sehingga kromosom sel kelamin jumlahnya setengah dari
kromosom sel tubuh.
Jumlah kromosom sel tubuh sebanyak 23 pasang. Karena dalam keadaan diploid atau 2n, jumlah total
kromosomnya 23 x 2 = 46 buah kromosom. Kromosom nomor 1 sampai nomor 22 disebut autosom
(kromosom tubuh), sedangkan kromosom nomor 23 disebut gonosom (kromosom kelamin). Kromosom
nomor 23 (gonosom) inilah yang membedakan kalian laki-laki atau perempuan. Penulisan kromosom kelamin
atau gonosom laku-laki ditulis dengan pasangan huruf XY dan untuk perempuan ditulis dengan pasangan
huruf XX. Kariotipe atau susunan kromosom laki-laki dapat ditulis dengan rumus 22AA + XY dan untuk
perempuan ditulis dengan rumus 22AA + XX. Karena pada sel kelamin kromosom tidak dalam keadaan
berpasangan (haploid), maka kariotipe sel kelamin jantan (sel sperma) yaitu 22A + X atau 22A + Y,
sedangkan kariotipe sel kelamin betina (sel ovum) yaitu 22A + X

Gambar 7.7 Diagram Kromosom Perkawinan Laki-Laki dengan Perempuan


. Pada sel ovum hanya terdapat autosom dan kromosom kelamin X saja. Jadi, ketika sel telur yang
mengandung kromosom kelamin X bertemu dengan sel sperma yang mengandung kromosom kelamin X
maka akan menghasilkan anak (keturunan) dengan jenis kelamin perempuan (XX). Jika sel telur yang
mengandung kromosom kelamin X bertemu dengan sel sperma yang mengandung kromosom kelamin Y
maka akan menghasilkan anak (keturunan) dengan jenis kelamin laki-laki (XY). Keturunan dalam proses
pewarisan sifat dapat disebut dengan dapat disebut dengan filia (F), sedangkan orangtua atau induk disebut
dengan Parental (P).

B. HUKUM PEWARISAN SIFAT


Penelitian pertama tentang penurunan sifat dilakukan oleh Gregor Mendel, seorang pendeta dan juga
ahli botani dari Austria. Mendel mulai meneliti tentang pewarisan sifat pada tahun 1856 dan mencatat hasil
temuannya pada Natural Science Society of Brunn, Austria pada tahun 1866. Beberapa tahun kemudian
pada tahun 1900 para ahli botani lainnya meneliti kembali hasil penelitian Mendel dan mereka menemukan
kesimpulan yang sama dengan apa yang telah dilakukan oleh Mendel sebelumnya.
Mendel menggunakan kacang kapri sebagai obyek penelitiannya karena kacang kapri memiliki
pasangan sifat yang kontras, dapat melakukan penyerbukan sendiri, mudah dilakukan penyerbukan silang,
mempunyai daur hidup yang relatif pendek, dan menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak. Mendel juga
orang yang dikenal pertama kali memperkenalkan teori penurunan sifat. Teorinya dikenal dengan Hukum
Mendel. Atas jasanya dalam bidang pewarisan sifat beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.
Gambar 7.8 Variasi pada Tanaman Kapri
Mendel melakukan dua jenis persilangan, pertama Mendel menyilangkan ercis dengan satu karakter
beda yang dikenal dengan persilangan monohibrid dan menyilangkan ercis dengan dua karakter beda yang
dikenal dengan persilangan dihibrid.

1. Persilangan Monohibrid (satu sifat beda)


Pada penelitian pertama Mendel menyilangkan ercis berbunga ungu dengan ercis berbunga putih. Ternyata,
seluruh kerturunan pertama berbunga ungu. Namun, ketika keturunan tersebut disilangkan dengan
sesamanya maka keturunan kedua memiliki perbandingan 3 berbunga ungu dan 1 berbunga putih.
Gambar 7.9 Bagan Persilangan Monohibrid

Telah kita ketahui bahwa gen terdapat pada suatu untai DNA. Saat sel akan membelah DNA akan
menggulung atau memadat membentuk kromosom. Bunga yang berwarna ungu (UU) lebih dominan
daripada bunga berwarna putih (uu). Bunga yang berwarna ungu memiliki zat warna ungu yang disebut
antosianin. Antosianin ini akan menyerap warna cahaya selain ungu, sedangkan warna ungu sendiri akan
dipantulkan dan diteruskan sehingga dapat ditangkap oleh mata kita, sehingga kita dapat melihat warna ungu
pada bunga tersebut.
Antosianin ini dikode oleh gen tertentu kita misalkan gen U. Gen U ini terdapat dalam kromosom
tertentu. Dalam sel tubuh (sel somatik) kromosom dalam keadaan berpasangan atau bersifat diploid bukan?
Jadi, dalam sel tubuh (sel somatik) ada sepasang gen U, sehingga dapat kita tulis genotipnya UU. Bunga
yang berwarna putih tidak memiliki antosianin karena tidak memiliki gen U, sehingga dapat kita tulis
genotipnya uu.
Pada sel-sel benang sari bunga ungu terdapat kromosom yang awalnya dalam keadaan diploid atau
berpasangan, termasuk gen U atau memiliki genotip UU. Ketika akan membentuk serbuk sari (termasuk di
dalamnya bakal sel sperma) sel-sel pada benang sari membelah secara meiosis menyebabkan semua
kromosom, termasuk kromosom yang mengandung gen U memisah. Selanjutnya, terbentuk sel sperma yang
memiliki kromosom yang mengandung gen U atau dapat ditulis genotipnya U. Begitu pula pada sel-sel putik
bunga putih yang akan menghasilkan sel telur (ovum). Di dalamnya terdapat kromosom yang awalnya dalam
keadaan diploid atau berpasangan, namun tidak memiliki gen U atau dapat ditulis genotipnya uu. Ketika akan
membentuk sel telur, sel-sel pada putik bunga putih juga membelah secara meiosis. Hingga akhirnya
terbentuk sel telur yang memiliki genotip u. Ketika sel sperma yang bergenotip U bertemu dengan sel telur
yang bergenotip u akan terbentuk zigot yang bergenotip Uu. Artinya, zigot tersebut memiliki kromosom yang
salah satunya mengandung gen U atau mengandung gen yang mengkode antosianin. Oleh karena itu dalam
bunga yang memiliki genotip Uu memiliki warna ungu.

Gambat 7.10 Pemisahan Gen saat Pembentukan Gamet


Ketika bunga yang memiliki genotip Uu disilangkan dengan sesamanya, maka akan dihasilkan sperma
yang memiliki genotip U dan sperma yang memiliki genotip u. Begitu juga sel telur, akan dihasilkan sel telur
yang memiliki genotip U dan sel telur yang memiliki genotip u. Jika sel sperma yang memiliki genotip U
bertemu dengan sel telur yang bergenotip U atau u akan terbentuk bunga yang berwarna ungu. Namun, jika
sel sperma yang memiliki genotip u bertemu dengan sel telur yang memiliki genotip u, maka akan dihasilkan
bunga berwarna putih dengan genotip uu (tidak ada gen pembentuk antosianin). Individu yang memiliki
karakter atau sifat yang dikontrol oleh dua gen (sepasang) identik disebut dengan homozigot. Dalam hal ini,
karakter yang bergenotip UU disebut homozigot dominan, sedangkan karakter yang bergenotip uu disebut
homozigot resesif. Individu yang memiliki karakter atau sifat yang dikontrol oleh dua gen (sepasang) tidak
identik (berlainan) disebut dengan heterozigot.
Dalam hal ini yaitu individu yang bergenotip Uu. Berdasar penelitian yang telah dilakukan ini Mendel
menyatakan suatu hukum yang berbunyi “pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan alternatif gen
atau variasi gen yang disebut juga alel secara bebas”. Hukum ini dikenal dengan hukum I Mendel atau
Hukum Pemisahan Bebas (segregasi) Mendel.
2. Persilangan Dihibrid (dua sifat beda)
Setelah melakukan persilangan pada bunga kapri yang berwarna ungu dan putih, selanjutnya Mendel
mengawinkan dua kacang kapri yang memiliki dua sifat berbeda. Salah satu kacang kapri berbiji bulat dan
berwarna kuning sedangkan pasangannya berbiji kisut dan berwarna hijau. Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan sebelumnya Mendel menetapkan genotip untuk berbiji bulat dan berwarna kuning dengan
genotip BBKK (dominan) dan kacang kapri berbiji kisut dan berwarna hijau dengan genotip bbkk (resesif).
Perhatikan bagan persilangan pada Gambar 7.11.
Berdasarkan hukum pemisahan bebas Mendel atau hukum segregasi, setiap gen dapat berpisah
secara bebas, dan menghasilkan gamet (sel sperma dan sel ovum) dengan pasangan gen BK dan bk.
Keturunan pertama semua bergenotip BbKk sehingga semua kacang kapri berbiji bulat dan berwana kuning.
Selanjutnya Mendel melakukan persilangan kedua antarsesama keturuan pertama (BbKk >< BbKk). Apakah
persilangan kedua akan menghasilkan keturunan yang sama dengan persilanan pertama? Jika gamet dari
induk adalah BbKk maka kemungkinan gamet yang muncul adalah BK, Bk, bK, dan bk. Sifat biji bulat dan
berwana kuning merupakan sifat dominan, sehingga setiap genotip dengan bentuk BBKK, BBKk, BbKK,
BbKk akan berbiji bulat dan berwarna kuning.

Gambar 7.11 Bagan Persilangan Dihibrid


Berdasarkan hasil persilangan diperoleh kacang kapri berbiji bulat berwarna kuning (BBKK, BBKk,
BbKK, BbKk) sebanyak 12 buah, berbiji bulat berwarna hijau (BBkk dan Bbkk) sebanyak 3 buah, berbiji kisut
berwarna kuning (bbKK dan bbKk) sebanyak 3 buah, dan berbiji kisut berwarna hijau (bbkk) sebanyak 1
buah, dan diperoleh perbandingan fenotip bulat kuning: kisut kuning: bulat hijau: kisut hijau sebesar 9:3:3:1.
Berdasarkan hasil yang tampak pada F2 ini, Mendel menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang menentukan
karakter-karakter berbeda diwariskan secara bebas satu sama lain. Kesimpulan ini selanjutnya dikenal
dengan hukum pilihan bebas Mendel atau hukum II Mendel.

C. PEWARISAN SIFAT-SIFAT MANUSIA


1. Warna kulit
Warna kulit juga dikode oleh banyak gen. Namun dapat kita sederhanakan menjadi tiga gen.
Misalnya tiga gen tersebut yaitu gen A, B, C yang mengkode pembentukan pigmen kulit yaitu
melanin sehingga kulit menjadi gelap. Variasi atau alternatif gen lain pada kulit (alela) yaitu gen a,
b, c. Orang yang memiliki gen AABBCC akan memiliki kulit sangat gelap, sedangkan yang
memiliki gen aabbcc akan memiliki kulit sangat terang. Orang yang memiliki gen AaBbCc akan
memiliki warna kulit sawo matang (tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah). Selain
akibat gen faktor lingkungan, faktor lain seperti paparan sinar matahari juga berpengaruh pada
fenotip warna kulit.
2. Bentuk pertumbuhan rambut dan dahi
Ketika kamu mengamati rambut yang tumbuh pada dahi temantemanmu pasti kamu akan melihat
perbedaaan. Ada rambut yang tumbuh melingkar biasa atau tumbuh seperti huruf “V” atau yang
dikenal dengan widow’s peak. Tumbuhnya rambut seperti huruf “V” dikontrol oleh gen W (diambil
dari widow’s peak). Gen W ini bersifat dominan, orang yang memiliki pertumbuhan rambut pada
dahi memiliki gen WW (homozigot dominan) atau gen Ww (heterozigot), sedangkan orang yang
tidak memiliki pertumbuhan rambut seperti huruf “V” memiliki genotip homozigot resesif (ww).
3. Tipe perlekatan cuping telinga
Ketika kamu mengamati telinga teman-temanmu ada yang cuping telinganya melekat dan ada
yang terlepas. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya tipe perlekatan cuping telinga ini juga
dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk cuping telinga terpisah atau terlepas dan gen g untuk cuping
telinga melekat. Jadi, seseorang yang memiliki gen G (baik bergenotip GG atau Gg) akan memiliki
tipe perlekatan cuping telinga terpisah, sedangkan yang memiliki tipe perlekatan cuping melekat
memiliki gen gg.
4. Bentuk rambut
Bentuk rambut juga dikode oleh gen. Ada dua versi gen yang mengendalikan tipe rambut, gen C
(dominan) mengkode rambut keriting, dan gen s (resesif) mengkode rambut lurus. Bentuk rambut
merupakan kasus yang menarik yang dikenal dominansi tidak sempurna. Artinya, jika kamu
memiliki salah satu dari kedua jenis gen tersebut (gen C dan gen s), kamu akan mendapat
campuran dari keduanya yaitu rambutmu akan menjadi berombak (Cs). Jadi, orang yang memiliki
rambut keriting memiliki genotif CC, orang yang memiliki rambut berombak memiliki genotif Cs,
dan yang memiliki rambut lurus memiliki genotip ss.
D. KELAINAN SIFAT PADA MANUSIA YANG DITURUNKAN
1. Albino
Albino merupakan kelainan yang disebabkan tidak adanya zat warna (pigmen) yang disebut zat
melanin. Orang yang menderita kelainan ini pada umumnya akan mengalami fotofobia atau takut
cahaya. Pigmen melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Tidak adanya
pigmen kulit membuat penderita lebih rentan terserang kanker kulit dan kulit mudah melepuh
akibat terpapar sinar matahari. Gen penyebab kelainan ini bersifat resesif (gen a). Orang yang
menderita kelainan ini memiliki genotip homozigot resesif (aa), sedangkan orang yang normal
memiliki genotip homozigot dominan (AA) sedangkan yang menjadi carrier atau pembawa memiliki
genotip heterozigot (Aa).
2. Buta warna
Buta warna adalah kelainan seseorang yang tidak dapat membedakan beberapa warna dengan
baik, biasanya antara merah, oranye, biru, dan hijau. Penyakit buta warna diakibatkan gen yang
berada pada kromoson kelamin X. Seorang perempuan akan menderita buta warna jika kedua
kromosom X mengandung gen buta warna (XcbXcb), namun jika hanya salah satu kromosom X
yang mengandung gen buta warna (XcbX) maka perempuan tersebut akan menjadi pembawa
(carrier) gen buta warna tanpa menjadi penderita. Pada laki-laki jika kromosom X mengandung
gen buta warna maka akan langsung menderita buta warna (XcbY).
3. Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan dimana darah sulit untuk menggumpal saat terjadi luka pada bagian
tubuh tertentu yang disebabkan tidak dihasilkannya faktor penggumpalan darah dalam tubuh
seseorang. Saat penderita hemofilia mengalami luka serta pecahnya pembuluh darah, maka darah
akan terus mengalir keluar dan sukar membeku sehingga penderita dapat mengalami kekurangan
darah dan dapat menyebabkan kematian.
Gen hemofilia terletak pada kromosom X dan sering ditandai dengan lambang Xh (huruf X sebagai
penanda jenis kromosom, huruf h sebagai penanda gen hemofilia. Jika wanita memiliki salah satu
kromosom X yang mengandung gen hemofilia (memiliki genotip XhX) maka ia akan menjadi
pembawa (carrier) kelainan hemofilia. Wanita dengan kedua kromosom X mengandung gen
hemofilia (memiliki genotip XhXh) akan langsung meninggal (letal) pada saat dilahirkan. Orang
laki-laki memiliki satu kromosom X saja, sehingga orang laki-laki yang menderita hemofilia adalah
laki-laki yang memiliki kromosom X yang mengandung gen hemofilia (XhY)
4. Kanker
setiap sel akan mengalami pembelahan. Pembelahan secara normal merupakan suatu proses
yang disusun dan dilakukan secara hati-hati serta dikontrol oleh berbagai gen. Kanker sebenarnya
merupakan perkembangan dari sel tumor, yaitu sel yang terus membelah diluar kendali.
Pembelahan diluar kendali ini terjadi akibat adanya mutasi atau kerusakan pada gen pengontrol
pembelahan sel. Mutasi ini dapat disebabkan oleh sinar X, sinar UV, sinar gamma, zat kimia
berbahaya, atau akibat infeksi virus. Sebenarnya, mutasi yang terjadi pada satu gen saja
sebenarnya tidak cukup untuk menghasilkan sel tumor. Hal ini disebabkan tubuh memiliki
mekanisme perbaikan gen yang rusak. Namun, sejalan dengan bertambahnya waktu jika semakin
banyak mutasi yang terjadi, maka mutasi tersebut akan terakumulasi menjadi banyak dan
menyebabkan gen pengontrol pembelahan rusak akibatnya sel-sel membelah tanpa henti. Jika sel
tumor ini tidak segera diatasi maka sel-sel tumor dapat terus berkembang dan mampu untuk
menyebar ke seluruh tubuh membentuk berbagai jenis kanker, misalnya kanker kulit, kanker
rahim, kanker payudara, dan kanker prostat.

E. PENERAPAN PEWARISAN SIFAT DALAM PEMULIAAN


1. Pewarisan sidfat dalam pemuliaan tumbuhan
Sudah lama manusia memanfaatkan pengetahuannya terkait dengan genetika di bidang pertanian,
salah satunya yaitu dalam penyiapan bibit unggul melalui pembuatan varietas hibrida. Pernahkah kamu
mendengar varietas padi hibrida atau jagung hibrida? Varietas hibrida merupakan suatu jenis tumbuhan yang
merupakan keturunan dari persilangan antara dua atau lebih jenis tumbuhan yang memiliki karakteristik
genetik yang berbeda.
Persilangan ini tentunya juga berdasar pada penemuan yang dilakukan Mendel tentang hukum
pewarisan sifat. Varietas hibrida ini dibuat untuk mengambil manfaat dari munculnya kombinasi yang baik
dari induk-induk yang disilangkan. Padi hibrida dapat menghasikan beras 30% lebih banyak daripada padi
pada umumnya, lebih tahan terhadap lahan yang kering, lebih pulen, lebih wangi, dan lebih cepat dipanen.
Contoh padi hibrida misalnya varietas Arize, Intani, PPH, Bernas Prima, dan varietas IPB 4S. Varietas padi
IPB 4S merupakan varietas padi yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB). Padi ini
dikembangkan dalam rangka membantu pemerintah mencegah krisis pangan. Padi varietas ini dapat
dipanen setelah ± 112 hari setelah penanaman, memiliki tekstur yang pulen, tahan terhadap hama tungro,
dan mampu menghasilkan hasil panen sebesar 10,5 ton/ Ha.
Selain padi juga ada jagung hibrida, misalnya Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4,
Hibrida Pioneer 2, Malin, Metro, dan Varietas Bima. Jagung varietas Bima-14 Batara merupakan jagung
hibrida unggul yang dihasilkan dari hasil persilangan galur atau jenis dari Balai Penelitian Sereal dengan
galur hasil kerjasama dengan Syngenta, perusahaan asal Swiss yang bergerak dalam bidang agrobisnis
termasuk biji dan bahan kimia pertanian serta terlibat aktif dalam penelitian di bidang gen-gen tumbuhan dan
bioteknologi. Hibrida Bima-14 Batara ini dapat dipanen sekitar ± 95 hari setelah penanaman, memiliki tinggi
± 199 cm, memiliki perakaran yang kuat sehingga tidak mudah roboh. Penampilan jagung ini kokoh dan
seragam, kelobot jagung menutup rapat sehingga tahan penyakit bulai, karat, dan bercak daun. Selain
berpotensi hasilnya tinggi, tanaman jagung hasil persilangan ini memiliki ketahanan yang lama sehingga
dapat digunakan sebagai pakan ternak sapi dan domba. Bentuk biji jagung ini seperti mutiara dan berwarna
kuning sehingga sangat baik digunakan sebagai pakan ternak ayam. Jagung varietas Bima-14 Batara ini
mampu menghasilkan hasil panen sebesar 12,9 ton/ha.

2. Pewarisan sifat dalam pemuliaan hewan


Pewarisan sifat juga berperan penting dalam pemuliaan hewan, yaitu dalam rangka untuk
menghasilkan hewan ternak berkualitas tinggi, misalnya unggas yang mampu menghasilkan banyak telur
atau sapi dengan kualitas susu dan daging yang baik. Masih ingatkah kamu dengan ayam potong atau ayam
broiler yang sering dikonsumsi orang? Tahukah kamu bahwa ayam potong ini sebenarnya merupakan hasil
persilangan beberapa jenis ayam. Ayam broiler dapat dikelompokkan berdasar asal daerahnya antara lain:
Amerika, Mediterania, Inggris, dan Asia. Pada umumnya ayam broiler di Indonesia juga berasal dari daerah-
daerah tersebut. Contoh jenis ayam broiler dari Asia yaitu jenis Brahma yang berasal dari India.Ayam broiler
dari Inggris misalnya jenis Cornish, ayam ini memiliki tubuh yang pendek, namun menghasilkan banyak
daging. Ayam broiler dari Amerika misalnya jenis Playmouth Rock, ayam ini memiliki bulu butih keabuan,
tubuh besar, daging yang lezat, dan mampu menghasilkan telur dengan baik. Ayam ini dihasilkan dari
persilangan ayam Dominique dengan ayam jenis Black Cochin.
Keterangan:
W p = energi primer N p = lilitan primer
Ws = energi sekunder Ns = lilitan sekunder
I p = arus primer V p = tegangan primer
I s = arus sekunder Vs = tegangan sekunder

Pada kenyataannya, tidak pernah dapat dibuat tranformator dengan efisiensi 100% (ideal), karena
biasanya sebagian energi listrik yang masuk ke dalam kumparan primer akan diubah menjadi kalor.
Perhitungan efisiensi trano yang tidak ideal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut
η = Pout/ Pin x 100%

keterangan:
Pout = daya listrik pada kumparan sekunder.
Pin = daya listrik pada kumparan primer

C. KEMAGNETAN DALAM PRODUK TEKNOLOGI


1. MRI (magnetic resonance imaging)
2. Kereta Maglev
3. Pembangkit listrik tenaga nuklir
BAB 8
BIOTEKNOLOGI PANGAN

A. Bioteknologi dan Manfaatnya Dalam Produksi Pangan

1. Pengertian Bioteknologi

Apakah kamu mengetahui tape? Pernahkah kamu makan tape? Tape


merupakan salah satu bahan makanan yang dibuat dari
fermentasi singkong atau ketan dengan bantuan jamur yang ada pada ragi. Tape dapat
dikelompokkan menjadi salah satu produk pangan hasil bioteknologi karena dalam
proses pembuatan tape melibatkan suatu mikroorganisme. Selain tape, apa saja
Sumber: https//.google.co.id makanan sehari-hari yang merupakan produk dari bioteknologi?

Gambar 1.1 Tape yang terbuat Apakah produk dari bioteknologi hanya berupa makanan saja? Untuk
dari singkong mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, ayo kita pelajari bab ini dengan
rasa ingin tahu yang besar!

Ayo kamu pelajari !


1. Bioteknologi pangan
2. Bioteknologi konvensional
3. Bioteknologi modern

Istilah Penting
Bioteknologi pangan - Bioteknologi konvensional - Fermentasi - Mikroorganisme

Mengapa Penting ???


Untuk membantu kamu memahami pemanfaatan makhluk hidup untuk
Bioteknologi merupakan pemanfaatan makhluk hidup untuk membantu pekerjaan atau menghasilkan
suatu produk yang bermanfaat membantu pekerjaan
bagi manusia. atau menghasilkan
Bioteknologi suatu produk
bukan merupakan hal yang bermanfaat
baru dalam bagi
kehidupan
manusia. Perkembangan bioteknologi
manusia dimulai sejak tahun 1857, setelah Louis Pasteur menemukan hasil
fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme. Pada tahun 1920, proses fermentasi dengan melibatkan
mikroorganisme mulai digunakan untuk membuat larutan kimia yang lebih kompleks, seperti pembuatan
alkohol. Masih ingatkah kamu, apa yang dimaksud dengan mikroorganisme? Mikroorganisme merupakan
makhluk hidup yang berukuran sangat
kecil.
Pada saat ini kamu dapat memanfaatkan bioteknologi dalam pembuatan makanan untuk
kehidupan sehari-hari, misalnya pada pembuatan tape . Perkembangan bioteknologi pangan selanjutnya
masuk ke masa bioteknologi modern dan mulai menerapkan prinsip genetika, biokimia, dan biomolekuler.
Bioteknologi modern tidak terlepas dari penemuan enzim-enzim yang membantu dalam proses
genetic engineering atau rekayasa genetika yang memungkinkan para ilmuwan dapat merancang
susunan materi genetik setiap organisme sedemikian rupa sehingga menghasilkan hewan
dan tumbuhan yang memiliki kualitas tinggi, misalnya dapat dihasilkan ikan hasil rekayasa
genetik yang memiliki tubuh yang bisa bercahaya.

Gambar 1.2 GloFish multiwarna (sumber:


www.glofish.com)

3. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme


sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri
menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme tubuh sehingga diperoleh
produk yang diinginkan. Salah satu contoh produk pangan bioteknologi konvensional adalah
tape. Tape dibuat dengan memanfaatkan mikroorganisme yang ada pada ragi.
Mikroorganisme ini akan mengubah zat organik menjadi zat organik lain. Misalnya, ketan
hitam difermentasi menjadi tape dengan menggunakan khamir (suatu jenis jamur yang ada pada
ragi) Saccharomyces cerevisiae, yang terdapat pada ragi yang dicampurkan, saat proses
pembuatan tape. Khamir Saccharomyces cerevisiae dan tape ketan sebagai hasil fermentasi
dapat dilihat pada Gambar 1.3

Sumber: https//google.co.id

Gambar 1.3 (a) Tape Ketan; (b) Khamir Saccharomyces cerevisiae


Ragi sangat diperlukan dalam proses fermentasi. Tahukah kamu, mikroorganisme yang
terdapat pada ragi tape? Terdapat 3 mikroorganisme yang dapat ditemukan, yaitu Aspergillus,
Saccharomyces cerevisiae, dan Acetobacter aceti. Mikroorganisme yang terdapat pada tape
biasanya memiliki pekerjaan yang saling sinergis, artinya mikroorganisme tersebut akan bekerja
saling bergantian untuk mengubah bahan baku dari singkong atau beras ketan menjadi tape.
Adapun proses dalam pembuatan tape dapat digambarkan seperti bagan dibawah ini.

Sumber: Hastuti.S.U, 2007

Gambar 1.4 Perubahan Kimia yang Terjadi dalam Pembuatan Tape

Selama pembuatan tape terjadi fermentasi amilum menjadi glukosa yang bantu oleh
Aspergillus sp, sedangkan untuk mengubah glukosa menjadi produk baru yaitu alkohol dibantu
oleh kapang Saccharomyces cerevisiae, untuk merubah alkohol menjadi asam cuka maka proses
tersebut dikendalikan oleh Acetobater acetii.Mekanisme antara kerja seperti di atas disebut sinergisme
glukosa menjadi alkohol. Proses perubahan ini terjadi karena adanya kerja enzim-enzim pada sel
ragi yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Proses fermentasi tape memanfaatkan respirasi anaerob
pada mikroorganisme (pernapasan yang tidak membutuhkan oksigen). Selain pembuatan tape,
banyak sekali makanan atau minuman yang merupakan produk dari bioteknologi. Coba kamu cari
tahu makanan apa saja yang menerapkan prinsip bioteknologi dalam proses pembuatannya. Kamu
dapat memperoleh informasinya dari berbagai sumber, seperti dari internet, buku-buku pengayaan di
perpustakaan, atau orang-orang yang tahu tentang hal ini di sekitarmu
Tape, roti, keju, atau yogurt adalah beberapa produk makanan bioteknologi yang mungkin
pernah kamu makan. Proses untuk mengolah jenis makanan itu memanfaatkan pengolahan
bioteknologi konvensional. Apakah kamu tahu mikroorganisme yang berperan dalam
pembuatannya? Simaklah penjelasan berikut!

a. Yogurt
Yogurt merupakan minuman hasil
fermentasi susu yang menggunakan
bakteri Streptococcus thermophillus atau
Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini akan
mengubah laktosa pada susu menjadi asam
laktat. Efek lain dari proses fermentasi
Sumber: https//www.google.co.id
adalah pecahnya protein pada susu yang
Gambar 1.5 Bahan Pangan Yogurt
menyebabkan susu menjadi kental. Hasil
akhirnya susu akan terasa asam dan kental.
b. Keju
Proses penguraian ini disebut fermentasi
Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan
asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan
memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses
yogurt. pengentalan ini dilakukan dengan bantuan
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan menghasilkan
enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cair
dan padatan (dadih). Selanjutnya enzim renin akan
mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada
pada dadih. Dadih inilah yang akan diproses lebihlanjut melalui proses pematangan dan

Sumber: https//www.google.co.id

Gambar 1.6 Bahan Pangan Keju


c. Tempe
Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia
yang sering dikonsumsi menjadi salah satu makanan favorit.
Tahukah kamu bagaimana cara membuat tempe? Pada
dasarnya proses produksi tempe ini menggunakan teknik
fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan
jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada biji
kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan (A)
benang-benang yang disebut dengan hifa. Benang-benang
itu mengakibatkan biji-bijian kedelai saling terikat dan
membentuk struktur yang kompak seperti pada Gambar 1.7

Pada waktu pertumbuhan jamur, jamur juga akan


membuat suatu enzim protease yang dapat menguraikan
protein kompleks yang ada pada kedelai menjadi asam amino (B)
yang lebih mudah dicerna oleh tubuh kita.
Sumber: https//www.google.co.id

Gambar 1.7 (A) Tempe; (B) Jamur Rhizopus oryzae

d. Kecap
Kecap merupakan salah satu produk hasil
bioteknologi yang terbuat dari kacang kedelai.
Pada tahap awal kedelai akan difermentasi dengan
menggunakan jamur Aspergillus wentii. Tahap
selanjutnya kedelai yang sudah difermentasikan
akan dikeringkan dan direndam di dalam larutan
garam. Pembuatan kecap dilakukan melalui
Sumber: https//www.google.co.id
proses perendaman kedelai dengan larutan garam,
Gambar 1.8 Kecap
sehingga pembuatan kecap dinamakan fermentasi
garam. Jamur Aspergillus wentii akan merombak
protein menjadi asam-asam amino, komponen
e. Roti
Apabila kamu makan roti atau donat, pernahkah
kamu berpikir bagaimana membuat roti? Pembuatan roti
juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang dibantu
oleh yeast atau khamir. Yeast merupakan sejenis jamur
yang ditambah pada adonan tepung dan akan
menimbulkan proses fermentasi. Proses ini akan
menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Gas
karbondioksida berperan dalam mengembangkan roti,
sedangkan alkohol akan berkontribusi dalam
menghasilkan aroma dan memberi rasa pada roti. Adonan
akan tampak lebih mengembang dan membesar pada
Sumber: https//www.google.co.id
saat adonan dimasukkan ke oven, karena gas akan
mengembang pada suhu tinggi. Gambar 1.9 Jenis– jenis roti

f. Minuman Beralkohol
Bioteknologi pangan juga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan minuman beralkohol. Pembuatan
minuman beralkohol merupakan proses fermentasi dengan bantuan jamur Aspergillus oryzae. Jamur
Aspergillus oryzae akan menghasilkan enzim amilase yang dapat menguraikan amilum menjadi glukosa
atau gula. Selanjutnya, gula akan difermentasikan lanjut menjadi alkohol dan gas karbondioksida.
Proses tersebut kemudian akan menghasilkan minuman beralkohol
dengan cita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang digunakan. Lama proses fermentasi akan
mempengaruhi jumlah alkohol yang dihasilkan. Semakin lama proses fermentasi, semakin tinggi kandungan
alkoholnya. Contoh minuman beralkohol adalah wine atau anggur. Bagaimana proses pembuatan wine?
Minuman anggur dibuat dari buah anggur dengan memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae melalui proses
fermentasi, seperti halnya fermentasi pada pembuatan alkohol biasanya.
Tahukah kamu, ternyata beberapa makanan dan minuman mengandung alkohol, misalnya pada
tape dan roti. Apa dampak bagi tubuhmu, bila mengkonsumsi bahan makanan itu? Tentu kamu tahu bahwa
mengkonsumsi alkohol akan merusak kesehatanmu. Pemerintah telah memberi batasan dalam
pengonsumsian alkohol melalui BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dengan memberikan
rekomendasi batasan alkohol pada makanan dan minuman sebanyak-banyaknya 5%. Di atas persentase
tersebut, BPOM menyatakan makanan dan minuman tersebut berbahaya untuk kesehatan.
1.
2. Sebutkan perbedaan antara

Gambar 2.1 Kanan beras biasa kiri beras emas (golden rice)

sumber: https//www.google.com

Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan informasi genetik
dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap hama
sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat direkayasa agar mampu membunuh
hama yang menyerang tumbuhan tersebut. Jenis tanaman yang ditanam antara lain kacang kedelai dan
tanaman kapuk yang memiliki ketahanan terhadap herbisida dan insektisida.
Melalui transgenik juga dapat dikembangkan kacang tanah dan kacang kedelai yang tidak akan
menimbulkan reaksi alergi bagi yang mengkonsumsi. Hasil produksi tanaman transgenik yang lolos uji
lapangan dapat dipasarkan secara bebas. Tanaman transgenik lain yang telah dikembangkan adalah
kentang manis yang tahan virus dan beras dengan kandungan zat besi dan vitamin A yang lebih tinggi. Beras
bervitamin A ini lebih dikenal dengan nama Golden rice, mengakumulasikan provitamin A atau beta karoten,
selanjutnya oleh tubuh manusia provitamin A atau beta karoten akan diubah menjadi vitamin A.

b. HEWAN TRANSGENIK

Sumber: http://tissacuitzz.blogspot.co.id

Gambar 2.2 Atas ikan hasil rekayasa genetic bawah ikan biasa
Sama seperti pada tanaman transgenik, hewan transgenik juga sudah diterapkan. Pada hewan
transgenik, hewab mengalami perubahan susunan genetik. Penerapan hewan transgenik bertujuan untuk
menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar
dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya.

Industri susu juga merupakan target untuk peningkatan transgenik. Peneliti telah menggunakan
transgenik untuk meningkatkan produksi susu, dengan membuat susu kaya protein, rendah lemak, dan
memproduksi susu yang lebih baik dan cocok untuk dikonsumsi anak manusia.

Peningkatan penting yang lain adalah mengurangi penyakit yang menyerang hewan ternak. Peneliti
melakukan rekayasa genetik pada hewan ternak, sehingga mampu mengembangkan hewan ternak yang
tahan pada penyakit. Selain pengembangan di bidang pangan, sekarang ini sedang dikembangkan
organisme transgenik yang dapat dijadikan sumber pembuatan organ yang dapat digunakan sebagai organ
dalam proses transplantasi.
Salah satu contoh dari hewan transgenik adalah ikan. Bidudaya ikan transgenik dengan ikan
budidaya ikan biasa maka akan menghasilkan ikan yang berbeda. Budidaya ikan transegin akan
menghasilkan ikan yang lebih besar karena disisipi oleh gen yang baik sehingga ikan dapat tumbuh dengan
cepat.
Dari semua keunggulan yang dimiliki oleh hewan atau tumbuhan transgenik, setiap orang memiliki
kebebasan dalam memilih untuk mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsi bahan makanan transgenik. Oleh
karena itu, pada setiap produk transgenik yang beredar di pasaran tetap diberi label khusus yang menandakan
bahan pangan transgenik. Produk transgenik juga banyak bermanfaat untuk bidang medis. Salah satu
contohnya pemanfaatan organisme transgenik di bidang medis adalah pembuatan hormon insulin melalui
bakteri. Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang berperan penting dalam pencernaan
karbohidrat. Insulin digunakan untuk mengobati pasien Diabetes melitus.
d. REKAYASA GENETIKA
Hewan transgenik, tanaman transgenik, dan
organisme transgenik tidak diperoleh dengan mudah.
Untuk mendapatkan Hewan transgenik, tanaman
transgenik, dan organisme transgenik dibutuhkan
teknik tertentu yang disebut rekayasa genetika.
Rekayasa genetika adalah suatu cara mengganti atau
menambah DNA dari organisme lain ke susunan DNA
asli dalam suatu sel dari organisme.Teknik rekayasa
genetika dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :
1. penyiapan fragmen DNA yang akan disisipkan
pada DNAorganisme tertentu
2. penyiapan vektor (perantara) baik plasmid atau
menggunakan virus
3. potongan DNA yang akan disisipkan tersebut
digabung (rekombinasi) dengan vektor DNA
gabungan akan disisipkan pada sel-sel
organisnme
4. organisme akan tumbuh dengan sifat baru, sesuai
dengan DNA yang disisipkan

Sumber: aguskrisnoblog.wordpress.com
Gambar 2.3 Tahapan Rekayasa Genetik

B. DAMPAK PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

Pada materi sebelumnya kamu sudah mempelajari manfaat bioteknologi modern. Bioteknologi sangat
bermanfaat bagi ketersediaan pangan. Selain itu, bioteknologi juga bermanfaat dalam bidang baik dalam
bidang farmasi, kedokteran, dan industri. Sampai saat ini, ilmuwan terus melakukan penelitian dalam bidang
bioteknologi yang dapat menghasilkan suatu produk baru sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
manusia. Tahukah kamu, selain bioteknologi memberikan keuntungan, bioteknologi juga memberikan
kerugian. Kerugian atau dampak dari penerapan biteknologi adalah sebagai berikut:
1. Dampak bagi lingkungan
Penerapan bioteknologi pada tanaman transgenik dan hewan transgenik dapat menyebabkan
hilangnya plasma nutfah dan polusi gen. Plasma nutfah adalah bagian dari makhluk hidup yang
mempunyai fungsi dan kemampuan untuk mewariskan sifat. Prinsip penerapan bioteknologi modern
adalah menyisipkan gen pada suatu organisme, hasilnya berupa organisme baru yang memiliki sifat
unggul. Jika petani dan peternak lebih memilih untuk membudidayakan organisme baru tersebut,
maka organisme asli akan punah. Sehingga mengakibatkan hilangnya plasma nutfah.
Organisme transgenik ini jika tidak dikelola dengan baik maka akan dapat mencemari
keanekaragaman gen yang ada di lingkungan alami atau merusak plasma nutfah (sumber daya
genetik) atau yang dikenal dengan “polusi gen”. Misalnya tanaman jagung yang tahan terhadap
herbisida, maka ketika jagung transgenik ini ditanam di lahan alami maka serbuk sari dapat membawa
gen jagung transgenik dan menyerbuki jagung alami. Hal ini membuat gen-gen pada jagung alami
sudah.

2. Dampak bagi kesehatan


Pada organisme transgenik terdapat gen asing yang seharusnya tidak ada bahkan tidak untuk
dikonsumsi oleh manusia. Gen ini dikhawatirkan memicu munculnya penyakit baru atau bahkan
kanker. Berdasarkan hasil peneitian terhadap tanaman kedelai transgenik yang mengandung gen dari
kacang Brazil bisa memicu reaksi alergi pada orang tertentu yang sensitif terhadap kacang Brazil.
Gen-gen asing tersebut juga dikhawatirkan dapat memicu bakteri untuk resisten sehingga muncul
bakteri yang lebih ganas. Beberapa produk bioteknologi misalnya alkohol dapat disalahgunakan untuk
dibuat menjadi minuman beralkohol yang apabila dikonsumsi terus menerus dapat menimbulkan
dampak buruk bagi kesehatan.

3. Dampak sosial dan ekonomi


Berbagai produk dari bioteknologi juga berpengaruh terhadap bidang ekonomi dan sosial.
Seseorang yang memiliki modal dapat mengembangkan pertanian transgenik yang dapat
meningkatkan hasil panen menjadi sangat berlimpah dengan kualitas sangat baik. Hal ini tentunya
dapat membuat petani tradisional kalah bersaing dalam pemasaran sehingga dapat menimbulkan
kerugian bagi petani tradisional. Jika masalah ini terus berlanjut maka akan menimbulkan
kesenjangan perekonomian yang semakin besar. Begitu juga suatu negara yang sudah maju yang
telah mengembangkan organisme transgenik yang memasarkan produknya diperdagangan
internasional, tentunya produk negera berkembang akan kalah sehingga penghasilan negara pun
dapat berkurang. Hal ini juga dapat membuat negara berkembang menjadi tergantung pada produk
negara maju.

C. UPAYA PENANGGULANGAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN OLEH PENERAPAN BIOTEKNOLOGI

Penerapan bioteknologi memberikan dampak negatif di berbagai bidang. Bidang yang dirugikan
akibat adanya bioteknologi antara lain bidang lingkungan, bidang kesehatan, dan bidang sosial dan
ekonomi. Jika dampak tersebut dibiarkan maka akan semakin merugikan kehidupan manusia. oleh karena
itu, perlu adanya penganggulang dari dampak tersebut.
1. Lingkungan
Upaya penanggulangan dari hilangnya plasma nutfah adalah dengan melakukan pengelolaan
terhadap plasma nutfah yan ada. Unsur utama dari pengelolaan plasma nutfah sendiri adalah pelestarian
secara in situ dan ex situ dari plasma nutfah yang kita miliki. Sedangkan fokus dari pengelolaan plasma
nutfah adalah melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkannya secara berkelanjutan.
2. Kesehatan
Beberapa tanaman transgenik menimbulkan alergi. Cara penanggulangannya yaitu kita harus tetap
berhati-hati dengan apa yang kita konsumsi. Pada tanaman transgenik yang dijual biasanya terdapat kode
yang menunjukkan bahwa tanaman tersebuat adalah tanaman transgenik.
3. Sosial dan Ekonomi
Meningkatkan kualitas tanaman dan hasil ternak agar tidak kalah saing dengan tanaman atau
hewan transgenik misalnya dengan melakukan program pertanian organik. Ketergantungan negara
berkembang seperti Indonesia terhadap negar maju harus dikurangi dengan menggunakan produk dalam
negeri. Karena dengan menggunakan produk dalam negeri berarti kita membantu perekonomian Indonesia.
RANGKUMAN
1. Bioteknologi berasal dari kata bio dan teknologi. Bioteknologi merupakan pemanfaatan
makhluk hidup untuk membantu pekerjaan atau menghasilkan suatu produk yang
bermanfaat bagi manusia.
2. Bioteknologi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern.
3. Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat
untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim
tertentu untuk melakukan metabolisme tubuh sehingga diperoleh produk yang diinginkan.
4. Contoh produk bioteknologi konvensional adalah tape, tempe, yogurt, keju, kecap, dan minuman
keras.
5. Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan teknik rekayasa
genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk
baru dengan cara memanipulasi materi genetik, baik dengan cara menambah atau
menghilangkan gen tertentu.
6. Contoh produk bioteknologi modern adalah organisme ransgenik.
7. Dampak penerapan bioteknologi antara lain yaitu hilangnya plasma nutfah, polusi gen,
menimbulkan penyakit baru, serta kerugian untuk petani dan peternak lokal.
8. Upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi dampak penerapan bioteknologi antara lain
yaitu mengelola plasma nutfah yang ada dengan baik, lebih memilih tanaman transgenic yang
layak dikonsumsi, serta meningkatkan mutu tanaman local seperti beralih ke tanaman organik.
BAB 9
TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

A. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan


Teknologi ramah lingkungan (sustainable technology/ green technology) merupakan bentuk
penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Teknologi tersebut
bertujuan untuk memberi kemudahan dan pemenuhan kebutuhan manusia. Suatu teknologi dikatakan
teknologi ramah lingkungan jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Teknologi ramah lingkungan bertujuan
untuk menghasilkanberbagai produk dan jasa untuk kepentingan manusia denganmemanfaatkan sumber
daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan.
Beberapa prinsip teknologi ini diantaranya adalah tidak menghasilkan limbah yang berbahaya serta
menggunakan energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui.
a. Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang energi antara lain teknologi biofuel, biogas, sel
surya, dan pembangkit listrik tenaga air, tenaga pasang surut air laut, tenaga angin, geotermal, fuel
cell, dan hydrogen power. Prinsip teknologi ramah lingkungan di bidang energi adalah dengan
memanfaatkan sumber energi alam yang melimpah serta dapat diperbarui.
b. Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang lingkungan adalah biopori, fitoremidiasi, teknologi
toilet pengompos, dan teknologi pemurnian air. Prinsip teknologi ramah lingkungan di bidang
lingkungan adalah dengan mengolah limbah agar tidak berbahaya bagi lingkungan dan limbah
dapat menghasilkan produk atau sumber energi baru yang bermanfaat.
c. Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang transportasi, misalnya kendaraan hidrogen, bus
surya, mobil listrik. Sedangkan contoh teknologi ramah lingkungan di bidang industri adalah
biopulping.

B. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan


Teknologi ramah lingkungan telah diterapkan dalam berbagai bidang antara lain di bidang energi,
bidang lingkungan, bidang industri, bidang rumah tangga, dan lainnya.

1. Bidang Energi
a. Biofuel
Biofuel, merupakan teknologi penyediaan energi alternatif dengan menggunakan sumber daya
alam yang dapat diperbaharui. Biofuel, berasal dari bahan-bahan organik. Tahukah kamu apa
yang membedakan biofuel dengan bahan bakar fosil? Keduanya memang berasal dari bahan-
bahan organik tetapi biofuel dapat diolah langsung dari bahan organik seperti tumbuhan
sedangkan bahan bakar fosil berasal dari hewan atau tumbuhan yang telah mati selama jutaan
tahun yang lalu.
Ada dua jenis biofuel yaitu dalam bentuk etanol dan biodiesel.
a) Etanol merupakan salah satu jenis alkohol yang dapat dibuat dengan fermentasi karbohidrat
atau reaksi kimia gas alam. Beberapa tumbuhanyang mengandung karbohidrat tinggi seperti
jagung, sorgum, atau singkong biasanya digunakan untuk menghasilkan etanol.
b) Biodiesel merupakan bahan bakar alami yang biasanya diperoleh dari lemak nabati.
b. Biogas
Biogas diperoleh dari proses fermentasi bahanbahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup
di lingkungan tanpa oksigen). Bakteri anaerob tersebut akan mengubah zat organik menjadi gas
metana (CH4) sebesar 75%, dan gas lainnya seperti karbondioksida, hidrogen, dan hidrogen sulfida.
Namun demikian, gas yang digunakan sebagai sumber bahan bakar adalah gas metana. Bahan
organik yang paling sesuai untuk produksi biogas adalah bahan organik yang berbentuk padat, cair, dan
homogen. Saat ini kotoran dan urin hewan ternak menjadi pilihan yang sesuai untuk produksi biogas.

c. Sel Surya (Solar Cell)


Kita dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan photovoltaic (PV) cell,
atau sering disebut solar cell atau sel surya. Sel surya memiliki ukuran tipis (hampir sama dengan
selembar kertas) dan terbuat dari silikon (Si) yang dimurnikan atau polikristalin silikon dengan beberapa
logam yang mampu menghasilkan listrik. Proses : Ketika cahaya matahari melalui panel surya, cahaya
menghasilkan emisi elektron pada komponen panel. Elektron ini kemudian dihubungkan dengan system
tertentu sehingga dihasilkan listrik yang selanjutnya dialirkan dan disimpan dalam baterai.
a) Keunggulan :
 Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca
 Mampu menghasilkan energi cukup besar
 Mudah dipasang atau dipindahkan atau dikembangkan
b) Kekurangan : membutuhkan system penyimpanan listrik dan komponen pada panel surya ini
termasuk jenis sampah yang berbahaya sehingga harus didaur ulang dengan benar setelah
pemakaian 20-25 tahun.

d. Pembangkit Listrik Tenaga Air (Hydropower)


Tenaga air atau hydropower menggunakan energi gerak (energi kinetik) dari aliran air untuk
menghasilkan listrik. Siklus air dari hydropower diawali adanya evaporasi atau penguapan air yang
kemudian membentuk awan dan hujan. Air hujan yang terdapat pada dataran tinggi, selanjutnya
mengalir ke daerah yang lebih rendah melalui sungai.

Cara yang paling umum untuk memanfaatkan hydropower ini yaitu dengan membangun
bendungan yang membentangi sungai besar untuk membentuk tempat penampungan air. Air
yang dibendung dialirkan melalui suatu pipa besar dengan debit atau laju tertentu untuk memutar turbin
yang akan menghasilkan listrik. Secara umum, alat pembangkit listrik tenaga
air terdiri atas generator dan turbin. Generator terdiri atas dua bagian utama yakni stator dan
rotor. Stator adalah bagian yang diam yang terdiri atas lilitan kabel dam suatu silinder,
sedangkan rotor adalah bagian yang berputar mengelilingi poros. Poros pada rotor generator
terhubung dengan rotor pada turbin.
a) Keunggulan :
 Dapat menghasilkan energi yang besar
 Membutuhkan biaya yang sedikit
 Sedikit menghasilkan emisi CO2
b) Kelemahan :
 Banyaknya tanah yang terganggu dan pengalihan tempat tinggal penduduk
 Menyumbang emisi metana (CH4)
 Mengganggu ekosistem air di daerah muara

e. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut dan Ombak (Ocean Power)
Kita juga dapat menghasilkan listrik dari aliran air yang berasaldari pasang surut air laut dan ombak. Di
beberapa pantai dan muara, level ketinggian air dapat naik atau turun hingga 6 meter bahkan lebih.
Bendungan dibangun melintasi bibir pantai dan muara untuk mengambil energi pada aliran air laut ini
untuk digunakan sebagai hydropower.

f. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Wind Power)


Menangkap bentuk tidak langsung dari energi matahari dengan turbin angin yang mengubahnya
menjadi energi listrik. Ada dua jenis pembangkit listrik tenaga angin yang saat ini dikembangkan, yaitu:
pembangkit listrik tenaga angin yang dibangun di daratan dan yang dibangun di pantai.

g. Geotermal
Energi geotermal merupakan panas yang tersimpan dalam tanah, lapisan dasar bumi, dan cairan dalam
kerak bumi. Cara untuk mengambil energi geothermal :
1. Menggunakan system pompa panas geothermal (geothermal heat pump system) : memanaskan
dan mendinginkan sebuah rumah dengan memanfaatkan perbedaan temperature.
2. Menggunakan system hydrothermal reservoir : air dalam tanah yang bertemu dengan batuan panas
membentuk uap terkumpul dalam jumlah besar menimbulkan tekanan tinggi. Uap air yang dialirkan
melalui pipa menggerakkan tubin sehingga menghasilkan listrik

h. Fuel Cell dan Hydrogen Power


 Ilmuwan fokus mengembangkan sel bahan bakar yang menggabungkan gas hidrogen (H2) dan gas
oksigen (O2).
 Reaksi antara H2 dengan O2 menghasilkan energi panas yang tinggi sehingga dapat digunakan
sebagai sumber listrik.

2. Bidang Transportasi
a. Kendaraan Hidrogen (Hydrogen Vehicle)
Kendaraan hidrogen merupakan kendaraan yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar
penggerak mesin. Di dalam kendaraan ini terpasang alat yang mampu mengubah energi kimia dari
hidrogen menjadi energi mekanik, dengan cara membakar hidrogen dalam mesin pembakaran internal
atau dengan mereaksikan hidrogen dengan oksigen dalam fuel cell untuk menggerakkan motor listrik.
Banyak perusahaan luar yang telah mengembangkan kendaraan ini dan diharapkan dapat berkembang
pesat di tahun-tahun mendatang.

b. Mobil Surya (Solar Car)


Mobil surya merupakan mobil yang energi utamanya berasal dari sinar matahari. Salah satu contoh
mobil surya adalah bus surya. Bus ini menggunakan sinar matahari untuk memberikan energi pada alat
alat listrik dalam bus dan energi yang digunakan sebagai penggerak pada mesin bus. Bus surya yang
saat ini ada merupakan kendaraan yang menggunakan baterai sebagai tempat penyimpanan listrik
yang diperoleh dari cahaya matahari atau sumber yang lain
c. Mobil Listrik (Electric Car)
Mobil listrik merupakan mobil yang didorong oleh satu atau lebih motor listrik, menggunakan energi
listrik yang disimpan dalam baterai atau alat penyimpanan energi yang lain. Motor elektrik ini mampu
memberikan tenaga putaran dengan cepat dan memberikan percepatan yang kuat namun halus.

Hambatan penggunaan mobil listrik :


1. Masih tingginya biaya produksi
2. Minimnya infrastruktur isi ulang bahan bakar listrik
3. Masih takutnya pengemusi akan kehabisan listrik sebelum sampai di tujuan

3. Bidang Lingkungan
a. Biopori
Biopori dikenal dengan istilah Teknologi Lubang Resapan (TLR), merupakan teknik untuk membuat
wilayah resapan air hujan. Teknik biopori memiliki prinsip yang sama dengan sumur resapan, namun
teknik ini diterapkan dengan menyediakan area yang dibuat berlubanglubang kecil (berpori) yang
nantinya akan menyerap air hujan dan kemudian disalurkan ke dalam tempat penampungan air.
Manfaat :
 Mencegah banjir di musim hujan
 Menjamin ketersediaan air di musim kemarau
 Mencegaah penyebaraan penyakit akibat genangan air
 Menjaga kesuburan dan kelestarian organisme tanah
 Dapat membuat kompos

b. Fitoremediasi
Fitoremediasi merupakan salah satu bentuk bioremediasi. Fitoremediasi merupakan penggunaan
tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar
baik itu senyawa organik maupun anorganik.
Keunggulan teknologi fitoremediasi ini antara lain: ramah lingkungan, biaya operasional rendah,
mudah untuk diaplikasikan, aman digunakan, tanah dapat menjadi lebih subur dan dapat membuat
kualitas lingkungan menjadi lebih baik. Contoh tumbuhan yang dapat digunakan dalam fitoremediasi
adalah bunga matahari, sawi, eceng gondok, padi, tembakau, dan lidah mertua.

c. Toilet Pengompos (Composting Toilet)


Composting toilet merupakan toilet kering yang menggunakan proses secara aerob untuk
menghancurkan atau mendekomposisi feses yang dihasilkan manusia. Toilet pengompos dapat
digunakan sebagai pengganti toilet air pada umumnya. Toilet ini biasanya ditambah dengan campuran
serbuk gergaji, sabut kelapa, atau lumut tertentu untuk membantu proses aerob, menyerap air, dan
mengurangi bau. Proses dekomposisi ini umumnya lebih cepat dari proses dekomposisi secara anaerob
yang digunakan pada septic tank.

d. Teknologi Pemurnian Air (Water Purification)


Pemurnian air merupakan suatu proses penghilangan zat-zat kimia, kontaminan biologis, partikel-
partikel padat, dan gas-gas dari air yang terkontaminasi atau kotor. Tujuan dari proses ini yaitu untuk
menghasilkan air yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu.
Ada banyak teknologi dalam pemurnian air, di antaranya adalahsebagai berikut.
1) Teknologi Pemurnian Air Sederhana
Pemurnian air dapat dilakukan dengan membuat alat yang berbentuk tabung yang didalamnya terdapat
lapisan-lapisan bahan seperti pasir, kerikil, batu, arang, ijuk atau sabut kelapa, dan dapat juga ditambah
dengan kapas atau kain katun.
2) Teknologi Osmosis Balik
Osmosis balik merupakan teknologi pemurnian air yang menggunakan prinsip kebalikan dengan prinsip
osmosis.

4. Bidang Industri
a) Biopulping
Biopulping adalah teknologi ramah lingkungan yang terinspirasi dari proses pelapukan kayu dan
sampah tanaman oleh mikroorganisme. Proses pelapukan dilakukan secara alami oleh beberapa jenis
mikroba dan jamur, sehingga sampah dari pohon-pohon yang telah mati akan kembali diserap oleh
alam secara alami. Contoh mikroorganisme yang digunakan yaitu dari jenis kapang (jamur) Phlebia
subserialis dan Ceriporiopsis subvermispora.

C. Perilaku Hemat Energi dalam Keseharian


Selain dengan menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan, masih banyak contoh perilaku hemat
energi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai berikut:
a. Membudayakan penggunaan sepeda atau jalan kaki untuk kegiatan sehari-hari. Selain menghemat
BBM, penggunaan sepeda dan jalan kaki juga dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan
kesehatan.
b. Mematikan kendaraan jika sedang tidak digunakan dan jangan terlalu lama menyalakan kendaraan
ketika akan digunakan.
c. Mematikan lampu saat tidur dan saat siang hari.
d. Jika menggunakan pompa air listrik untuk mengalirkan air, penuhilah bak mandi dan tempat
penampungan air dalam sekali waktu.
e. Membuat jadwal mencuci dan menyeterika pakaian secara teratur. Misal masing-masing dua kali
seminggu untuk seluruh pakaian yang kotor.
f. Jika menggunakan kendaraan sebaiknya berangkat lebih pagi agar terhindar dari kemacetan.
Kemacetan di jalan membuat kendaraan membuang bahan bakar secara percuma.
g. Memilih peralatan rumah tangga yang hemat energi.
h. Jangan buang kertas-kertas bekas begitu saja, tanamkan dalam diri bahwa setiap menggunakan
sebuah kertas maka kita telah menebang sebuah pohon.
i. Menggunakan air secukupnya saat mandi atau mencuci.
BAB 10
TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN

A. Peranan Tanah dan Organisme Tanah bagi Keberlangsungan Kehidupan


1. Peranan Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, termasuk tempat hidup bagi
tumbuhan.
 Tempat hidup hewan dan bakteri
 Penunjang kesehatan dan penyedia keperluan manusia
 Tanah sebagai tempat melakukan berbagai aktivitas manusia.
 Tanah menyimpan berbagai macam logam, batu bara, dan minyak bumi yang dibutuhkan
manusia untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
 Penyedia dan penyaring air
 Tanah menetralkan beberapa bahan penyebab polusi (polutan) yang masuk melalui air atau
secara langsung masuk ke tanah menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan.

2. Peran Organisme Tanah


Organisme tanah pada umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih
10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh
jamur dan bakteri. Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan
mikroorganisme inilah yang dapat mempengaruhi kesuburan, tekstur dan kegemburan tanah.
Berikut ini uraian lebih lanjut tentang beberapa peranan organisme tanah.
a. Dekomposer
Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang
berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting,
dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain
menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi
bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral
yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan
organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu
pembuatan pupuk dari bahan organik.
b. Pereaksi Kimia dalam Tanah
Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri
Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari
sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu
jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur
hara berupa fosfor.
c. Pengurai Polutan dalam Tanah
Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan
dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya
herbisida dari hasil pertanian. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika
aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan
merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan
tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah parah.
d. Pencegah Penyakit Tanah
Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang
tinggi maka organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi
tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian dan perkebunan tidak berlebihan dan
tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme
yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa
sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.
e. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah
Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya. Jenis tanah dapat
ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah
tersebut. Partikel yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu.
Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karena itu kita mengolongkan tanah
menjadi beberapa jenis tanah seperti tanah lempung, tanah liat dan pasir, ataupun tanah
campuran dari ketiganya. Jenis tanah dapat diberi nama berdasarkan ukuran partikel utama atau
kombinasi dari ukuran partikel yang paling melimpah.
f. Pengatur Kegemburan dan Struktur Tanah
Organisme tanah membantu terbentuknya struktur tanah. Struktur tanah merupakan susunan
partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel
tanah direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme
tanah. Lendir yang dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan
membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan tanah
yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang pertumbuhan
populasi organisme tanah. Keberadaan jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan
gumpalan tanah.

B. Proses Pembentukan Tanah dan Komponen Penyusun Tanah


1. Proses Pembentukan Tanah
Tanah merupakan campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian bahan organik, mineral, air,
dan udara. Terbentuk karena adanya pelapukan fisik, kimia, dan biologis. Faktor yang mempengaruhi
pelapukan : Iklim, Sinar matahari, Curah hujan, Mikroorganisme tanah, Jenis vegetasi tumbuhan, Tipe
batuan, Topografi atau relief tanah suatu daerah Waktu Lapisan-lapisan tanah (Horizon tanah) yang
memiliki gradasi warna berbeda :
a) Horizon A : lapisan teratas yang terdiri atas campuran dari pelapukan batuan dengan berbagai
tekstur, organisme hidup, dan zat organik.
b) Horizon B : lapisan yang memiliki kandungan zat organik lebih sedikit dibandingkan lapisan di
atasnya.
c) Horizon C : lapisan yang tersusun atas batuan, yang berperan sebagai penyedia utama
material untuk tanah bagian paling atas.

2. Komponen Tanah Meliputi :


a. Batuan
Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami dan tersusun oleh campuran mineral
serta senyawa kimia. Batuan dibedakan menjadi 3 berdasarkan proses terjadinya yaitu batuan
beku, sedimen, dan metamorf. Batuan berasal dari magma gunung berapi yang mendingin. Batu
batuan tersebut akan mengalami pelapukan dan menyusun tanah.
b. Udara
Rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah, di antara batuan, di antara batian dan
partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman
dengan batu.
c. Humus
Humus adalah komponen tanah hasil dekomposisi oleh bakteri atau jamur terhadap hewan atau
tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur atau faeces. Humus adalah tanah yang memiliki
tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan untuk terjadi pertukaran
udara. Humus merupakan tanah yang memiliki tekstur gembur, banyak pori udara, lembab sertaa
mengandung banyak mineral dan nutrisi.
d. Air Dan Mineral
Mineral yang terkandung didalam tanah misalnya adalah ion positif dari kalium, kalsium,
magnesium, dan ion negatif dari nitrat, phosfat, sulfat. Kandungan mineral dapat menyebabkan
tanah menjadi subur. Selain kandungan mineral, kesuburan tanah juga dipengaruhi oleh jenis
tekstur tanah, warna tanah dan ph tanah.

3. Komponen Organik
Materi organik dalam tanah dihasilkan oleh proses penguraian organisme tanah, misal bakteri, jamur,
alga, serangga, dan cacing tanah. Selain sebagai dekomposer, organisme tanah juga berperan antara
lain :
a) sebagai pereaksi kimia dalam tanah, misal mikoriza yang membantu tanaman menyerap fosfor,
bakteri nitrosomonas yang membentuk senyawa nitrat bagi tumbuhan.
b) pengurai polutan dalam tanah, misal zat merkuri, kromium, arsenik dan pestisida.
c) pencegah penyakit tanah dengan perannya sebagai predator alami, sehingga tanah bebas dari
pestisida.
d) mempengaruhi tekstur tanah. Adanya organisme dapat mempercepat pemecahan partikel
partikel batuan. Berdasarkan ukuran partikelnya, tanah dibedakan menjadi 3, yaitu tanah liat,
tanah lempung, dan tanah berpasir. Perpaduan anatara ketiganya dalam p[orsi yang sama
merupakan tanah yang paling subur.
e) pengatur kegempuran dan tekstur tanah. Jamur atau lendir dari cacing yang bercampur dangan
tanah akan membentuk gumpalan tanah yang baik untuk pertumbuhan organisme kecil.

Anda mungkin juga menyukai