Anda di halaman 1dari 15

Kunci Jawaban dan Pembahasan:

Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA


Semester Gasal (Kurikulum 2013)
Bab 1  2
3. D=
Tf K f .m.  1 +
Koligatif Larutan 
 3
A. Sifat Koligatif Larutan
Tugas Mandiri 1.000  2
= 1,86 × 0,1 × 1 + 
1. Dalam 100 gram larutan glukosa 18% terdapat glukosa 18 100  3
gram dan pelarut air 82 gram. = 3,1o C
18
Jumlah mol glukosa = = 0,1 mol 4. CaCl 2 adalah senyawa elektrolit, sehingga kita perlu
180 memperhatikan faktor van’t Hoff (i)
82 CaCl2 θׁ→ Ca2+ + 2Cl-
Jumlah mol air = = 4,55 mol
18 n = 3, a = 1 (elektrolit kuat)
DTf = K f .m.i
4,55
=xB = 0,98 = 1,86 × 0,54 × 3
4,55 + 0,1
o = 3,0132o C
P = P × X B = 760 × 0,98 = 743,66 mmHg.
5. Nonelektrolit
massa 1.000
=
2. DTf . × Kf DTb = K b .m
Mr P
5,3 1.000 2
0,576
= . × 1,86 m=
Mr 500 0,52
Mr = 34,23 Elektrolit biner
DTb = K b .m.i
m 2,4
3. =M = = 0,16
Mr × V 60 × 0,25 DTb
i =
p = M × R ×T K b .m
p = 0,16 × 0,082 × 300 = 3,936 atm 2,8
= = 1,4
2
4. Guna menurunkan titik beku larutan es krim. 0,52 ×
5. Air RO merupakan air murni yang diperoleh dari proses 0,52
osmosis balik (RO = reosmosis). Osmosis merupakan i = [1 + (n – 1)a] karena biner maka n = 2
peristiwa masuknya pelarut murni ke dalam larutan yang a = 0,4.
lebih pekat melalui membran semipermeabel. Membran
semipermeabel hanya dapat dilalui oleh zat pelarut dan
tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Jika proses dibalik, maka Tugas Kelompok
dengan memberi tekanan yang lebih besar dari tekanan kebijaksanaan guru.
osmosis, reaksi akan berjalan ke arah pelarut. Jika dalam
larutan air, maka akan terjadi air murni yang dikenal sebagai Penilaian Harian Bab 1
air RO. A. Pilihan Ganda
1. c. Al2(SO4)3 0,1 m
Tugas Kelompok Pembahasan:
kebijaksanaan guru. Kita cek titik didih masing-masing opsi jawaban.
a. C12H22O11 0,1 m (sukrosa = nonelektrolit)
B. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit DTb = m × Kb = 0,1 × Kb = 0,1 Kb
Tugas Mandiri b. Mg(NO3)2 0,1 m (magnesium nitrat = elektrolit)
1. Larutan sukrosa adalah larutan nonelektrolit, sedangkan DTb = m × Kb × i = 0,1 × Kb × 3 = 0,3 Kb
larutan garam adalah larutan elektrolit. Larutan elektrolit c. Al2(SO4)3 0,1 m (aluminium sulfat = elektrolit)
memiliki derajat pengion yang menyebabkan pada molaritas DTb = m × Kb × i = 0,1 × Kb × 5 = 0,5 Kb
yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel d. NaCl 0,1 m (natrium klorida = elektrolit)
yang lebih banyak daripada larutan nonelektrolit. Hal inilah DTb = m × Kb × i = 0,1 × Kb × 2 = 0,2 Kb
yang menyebabkan titik didih larutan elektrolit (larutan e. C6H5OH 0,1 m (alkohol = nonelektrolit)
garam) lebih tinggi daripada larutan nonelektrolit (larutan DTb = m × Kb = 0,1 × Kb = 0,1 Kb
sukrosa). Jika dibandingkan maka kenaikan titik didih (DTb) terbesar
m 1.000 adalah Al2(SO4)3 0,1 m maka titik didih paling tinggi adalah
2.
= DTf Kf . . . 1 + (n − 1) α
Mr P  Al2(SO4)3 0,1 m yaitu 100oC + 0,5 Kb.
2,22 1.000 2. d. NiCl2
= 1,86. . .3 Pembahasan:
111 500
Kita cek titik beku masing-masing pilihan jawaban.
= 0,223o C
a. C12H22O11 0,1 m (sukrosa = nonelektrolit)
Tf = 0 − DTf = 0 − 0,223= -0,223o C DTf = m × Kf = 0,1 × Kf = 0,1 Kf

Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013) 1
b. CuSO4 0,1 m (tembaga sulfat = elektrolit) c. K2SO4 (kalium sulfat = elektrolit)
DTf = m × Kf × i = 0,1 × Kf × 2 = 0,2 Kf p = M × R × T × i = 0,3 × R × T × 3 = 0,9 RT
c. C5H12O6 0,1 m (gukosa = nonelektrolit) d. AlCl3 (aluminium klorida = elektrolit)
DTf = m × Kf = 0,1 × Kf = 0,1 Kf p = M × R × T × i = 0,15 × R × T × 4 = 0,6 RT
d. NiCl2 0,1 m (nikel klorida = elektrolit) e. Al2(SO4)3 (aluminium sulfat = elektrolit)
DTf = m × Kf × i = 0,1 × Kf × 3 = 0,3 Kf p = M × R × T × i = 0,1 × R × T × 5 = 0,5 RT
e. NH4NO3 0,1 m (amonium nitrat = elektrolit) Isotonik artinya memiliki tekanan osmosis yang sama.
DTf = m × Kf × i = 0,1 × Kf × 2 = 0,2 Kf Tekanan osmosis larutan sukrosa 0,6 M adalah 0,6 RT.
Jika dibandingkan maka penurunan titik beku (DTf) terbesar Adapun pada opsi jawaban yang memiliki tekanan osmosis
adalah NiCl2 0,1 m maka titik titik beku paling rendah adalah 0,6 M adalah AlCl3 0,15 M. Dengan demikian larutan yang
NiCl2 yaitu 0oC – 0,3 Kf. isotonik dengan sukrosa 0,6 M adalah AlCl3 0,15 M.
3. c. (2) dan (4) 7. e. A
Pembahasan: Pembahasan:
Kita cek titik didih masing-masing larutan. Makin besar molalitas, maka penurunan titik bekunya
(1) NaCl 0,2 m (natrium klorida = elektrolit) makin besar. Titik P adalah titik beku pelarut murni air. Jika
DTb = m × Kb × i = 0,2 × Kb × 2 = 0,4 Kb ditambahkan urea 0,1 m, maka titik bekunya akan turun
(2) CO(NH2)2 0,3 m (urea = nonelektrolit) menjadi titik D. Jika ditambahkan urea lagi dengan molalitas
DTb = m × Kb = 0,3 × Kb = 0,3 Kb lebih besar 0,2 m maka titik bekunya akan makin turun lagi
(3) C12H22O11 0,1 m (sukrosa = nonelektrolit) menjadi titik A.
DTb = m × Kb = 0,1 × Kb = 0,1 Kb 8. e. O
(4) H2SO4 0,1 m (asam sulfat = elektrolit) Pembahasan:
DTb = m × Kb × i = 0,1 × Kb × 3 = 0,3 Kb Sifat koligatif adalah sifat yang tergantung pada jumlah
(5) Al2(SO4)3 0,1 m (aluminium sulfat = elektrolit) partikel zat terlarut. Adapun untuk tekanan uap, makin
DTb = m × Kb × i = 0,1 × Kb × 5 = 0,5 Kb banyak jumlah partikel zat terlarut penurunan, tekanan
Larutan CO(NH2)2 0,3 m dan H2SO4 0,1 m memiliki titik didih uapnya makin besar, sehingga tekanan uapnya menjadi
yang sama yaitu 100o C + 0,3 Kb. paling kecil. Maka yang akan menghasilkan tekanan uap
4. d. Na3PO4 0,03 m paling kecil adalah yang jumlah partikel zat terlarutnya paling
Pembahasan: banyak, yaitu larutan O. Jawaban yang benar adalah E.
Kita cek titik beku masing-masing pilihan jawaban. 9. d. (4)
a. C6H5OH 0,03 m (alkohol = nonelektrolit) Pembahasan:
DTf = m × Kf = 0,03 x Kf = 0,03 Kf Larutan yang mempunyai titik beku terendah adalah larutan
b. Mg(NO3)2 0,02 m (magnesium nitrat = elektrolit) elektrolit karena terionisasi sempurna menjadi ion-ionnya.
DTf = m × Kf × i = 0,02 × Kf × 3 = 0,06 Kf BaCl2 → Ba2+ + 2Cl- Kf = i = 3
c. NaCl 0,02 m (natrium klorida = elektrolit) ∆Tf = m × Kf × i
DTf = m × Kf × i = 0,02 × Kf × 2 = 0,04 Kf = 0,2 × 1,8 × 3
d. Na3PO4 0,03 m (natrium fosfat = elektrolit) = 1,08
DTf = m × Kf × i = 0,03 × Kf × 4 = 0,12 Kf Tf = 0 – 1,08 = -1,08 oC.
e. AlCl3 0,015 m (aluminium klorida = elektrolit) 10. d. (4)
DTf = m × Kf × i = 0,015 × Kf × 4 = 0,06 Kf Pembahasan:
Jika dibandingkan, maka penurunan titik beku (DTf) paling Variabel yang menentukan besar kecilnya tekanan osmosis,
tinggi adalah Na3PO4 0,03 m yaitu 0oC - 0,12 Kf. jika diukur pada suhu tetap untuk beberapa larutan adalah
5. e. Al2(SO4)3 konsentrasi. Makin besar konsentrasinya, maka tekanan
Pembahasan: osmosisnya makin tinggi. Konsentrasi terbesar diperoleh
Kita cek tekanan osmosis masing-masing opsi jawaban. jika mol besar dan volum sedikit. Larutan yang mempunyai
a. NaCl (natrium klorida = elektrolit) jumlah mol besar tetapi volume sedikit adalah (4).
p = M × R × T × i = M × R × T × 2 = 2 MRT 11. a. 0,416
b. CO(NH2)2 (urea = nonelektrolit) Pembahasan:
p = M × R × T = M × R × T = MRT Larutan garam dapur (elektrolit), NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl- (aq).
c. C12H22O11 (sukrosa = nonelektrolit) Jumlah ion = n = 2 DTb = K b × mB × 1.000 [1 + 1(n − 1)]
p = M × R × T = M × R × T = MRT MrB × mp
d. H2SO4 (asam sulfat = elektrolit)
p = M × R × T × i = M × R × T × 3 = 3 MRT 5,85 × 1000
= 0,52 × [1 + 1(2 − 1)]
e. Al2(SO4)3 (aluminium sulfat = elektrolit) 58,5 × 250
p = M × R × T × i = M × R × T × 5 = 5 MRT = 0,208 × 2
Jika kita bandingkan maka tekanan osmosis paling besar = 0,416 oC
adalah Al2(SO4)3 yaitu sebesar 5 MRT. .
6. d. AlCl3 0,15 M 12. d. 8
Pembahasan: Pembahasan:
Kita cek tekanan osmosis larutan C12H22O11 0,6 M (sukrosa Misalnya 100% = 100 gram, maka massa C2H5OH 46% =
= nonelektrolit) 46 gram.
p = M × R × T = 0,6 × R × T = 0,6 RT m 46
n C2H5OH = = = 1 mol
Lalu kita cek tekanan osmosis masing-masing pilihan Mr 46
jawaban. massa air = 100 gram – 46 gram = 54 gram
a. NaNO3 0,6 M (natrium nitrat = elektrolit) m 54
p = M × R × T × i = 0,6 × R × T × 2 = 1,2 RT n air = = = 3 mol
Mr 18
b. CO(NH2)2 (urea = nonelektrolit)
p = M × R × T = 0,2 × R × T = 0,2 RT

2 Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013)
nC2H5OH 21. c. 476
1 1
X C2H5OH = = = = 0,25 Pembahasan:
nC2H5OH + nair 1 + 3 4
1.000 g
DTb = kf × ×
∆P = Po × C2H5OH = 32 cmHg × 0,25 = 8 cmHg. mp Mr
13. a. (1) 1.000 g
Pembahasan: 0,74 =1,86 × ×
3.500 342
Tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi mol pelarut
artinya, jika fraksi mol pelarut kecil, maka tekanan uap g = 476 gram

pelarut juga kecil. Jadi, tekanan uap yang paling kecil 22. e. 139,5
terdapat pada wadah yang mempunyai jumlah partikel Pembahasan:
pelarut (bulatan hitam) paling sedikit, yaitu wadah nomor 1 m 1.000
(a). DTf = K f × ×
Mr P
14. d. Na2SO4 0,2 M 5,4 1.000
Pembahasan: 0,24 = 1,86 × ×
Mr 300
Isotonik artinya dua larutan yang memiliki tekanan osmosis
Mr = 139,5
(p) yang sama.
p NaCl = p x 23. d. (2) dan (4)
M × R × T × i = M × R × T × i (karena R dan T sama, maka Pembahasan:
keduanya bisa dicoret) Penerapan penurunan titik beku larutan misalnya membuat
M.i NaCl = 0,3 × 2 = 0,6 campuran pendingin es, antibeku pada radiator mobil
Menghitung M.i opsi jawaban yang ada dengan menambahkan etilen glikol, antibeku pada tubuh
a. Al2(SO4)3 0,1 M M.i = 0,1 × 5 = 0,5 hewan, dan antibeku untuk menurunkan salju.
b. C6H12O6 0,3 M M.i = 0,3 × 1 = 0,3 24. a. (1) dan (3)
c. FeCl3 0,25 M M.i = 0,25 × 4 = 1 Pembahasan:
d. Na2SO4 0,2 M M.i = 0,2 × 3 = 0,6 (1) Berenang di Laut Mati tidak akan pernah tenggelam.
e. CO(NH2)2 0,3 M M.i = 0,3 × 1 = 0,3 (Penurunan tekanan uap pelarut)
Larutan yang isotonik dengan NaCl 0,3 M adalah Na2SO4 (2) Penambahan etilen glikol pada radiator mobil.
0,2 M (D). (Penurunan titik beku)
15. c. G dan H (3) Penambahan garam dapur pada pembuatan es putar.
Pembahasan: (Penurunan titik beku)
Titik H adalah titik beku pelarut (H2O) yaitu 0o C. (4) Pemberian cairan infus ke dalam tubuh manusia.
Titik G adalah titik beku larutan yaitu < 0o C (negatif). (Tekanan osmosis)
Jadi, daerah perubahan titik beku adalah G dan H. 25. a. penurunan tekanan uap
16. d. S Pembahasan:
Pembahasan: Laut Mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan
Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air
penurunan tekanan uapnya. Pilihan D partikel zat terlarut berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun
sedikit, sehingga penurunan tekanan uapnya juga sedikit sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan
yang berarti tekanan uapnya paling besar dibandingkan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya makin
dengan yang lain. tinggi.
17. b. F 26. c. kenaikan titik didih
Pembahasan: Pembahasan:
Titik E menyatakan titik didih pelarut murni. Adanya zat Pada proses distilasi minyak bumi, makin banyak zat yang
terlarut dalam suatu zat cair akan menyebabkan titik didih terlarut, maka makin tinggi titik didihnya.
larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Oleh karena 27. d. (3) dan (4)
itu, larutan urea akan mendidih pada titik lebih tinggi dari Pembahasan:
pelarut murninya yaitu pada titik F. Penerapan penurunan titik beku larutan misalnya membuat
18. e. I – J campuran pendingin es, antibeku pada radiator mobil
Pembahasan: dengan menambahkan etilen glikol, antibeku pada tubuh
Perubahan titik didih: antara fase cair dan gas yaitu I – J. hewan, dan antibeku untuk menurunkan salju.
19. b. K – S 28. d. penurunan titik beku dan osmosis balik
Pembahasan: Pembahasan:
Daerah proses membeku larutan ditunjukkan oleh kurva Di daerah yang beriklim dingin, air radiator mudah membeku.
K – S. Guna mengatasinya, ke dalam air radiator biasanya
20. b. 2,46 ditambahkan etilen glikol. Etilen glikol ini berfungsi untuk
Pembahasan: menurunkan titik beku. jadi pada suhu yang dingin, air
m 12 radiator campuran ini belum membeku karena titik bekunya
= M = = 0,1 sudah turun.
Mr × V 60 × 2
p = M × R ×T Desalinisasi air laut adalah proses pembuatan air murni dari
air laut. Mula-mula air laut dipisahkan dengan membran
p =0,1 × 0,082 × 300 =2,46 atm semipermeabel. Dengan memberi tekanan yang cukup,
partikel air pada air laut akan mampu menembus membran.
Sementara itu, partikel-partikel lain yang terkandung dalam
air laut akan tertahan. Proses ini disebut osmosis balik.
Jadi, penambahan etilen glikol dan desalinisasi air laut
berhubungan dengan penurunan titik beku dan osmosis
balik (D).

Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013) 3
29. b. (1) dan (3) campuran tersebut membeku pada suhu di bawah 0°
Pembahasan: C.
Penerapan tekanan osmosis dalam kehidupan sehari-hari m 1.000
7. DTf = Kf . .
sebagai berikut. Mr P
a. Mengontrol bentuk sel. m 1.000
b. Pengawetan makanan dengan garam. 0,1 = 1,8. .
60 500
c. Membasmi lintah.
m = 1,67 gram
d. Penyerapan air oleh akar tanaman.
Penambahan etilen glikol pada radiator mobil, penambahan 8. Supaya tidak terjadi osmosis baik ke dalam atau pun ke luar
NaCl pada salju, dan menentukan massa molekul relatif sel darah.
adalah penerapan sifat koligatif larutan yang berhubungan 9. p = M × R ×T
dengan penurunan titik beku. p 9,84
Jadi, penerapan dari tekanan osmosis adalah pernyataan =M = = 0,4
R × T 0,082 × 300
nomor 1 dan 3 (B).
m 82
30. b. (1) dan (4) Mr= ⇒ Mr= = 205
Pembahasan: M ×V 0,4 × 1
(1) Penyerapan air oleh akar tanaman → Penerapan dari 10. p 1 = p 2 ⇒ M1 = M2
tekanan osmosis.
m1 m2 m1 6,84
(2) Penambahan garam dalam pembuatan es putar → = ⇒ = ⇒m
=1 0,8 g
Penerapan dari penurunan titik beku. Mr1.V1 Mr2 .V2 60 × 400 342 × 600
(3) Penambahan garam untuk mencairkan salju →
Penerapan dari penurunan titik beku.
(4) Penggunaan garam untuk membunuh lintah → Perbaikan
Penerapan dari tekanan osmosis. 1. Karena adanya partikel-partikel zat terlarut dalam suatu
(5) Menambahkan etilen glikol pada radiator mobil → larutan yang menghalangi penguapan partikel-partikel
Penerapan dari penurunan titik beku. pelarut.
2. mB mA 6 18
B. Uraian = DP P o = . 24 mmHg.= . 0,48 mmHg
MrB MrA 60 90
1. Karena penambahan zat terlarut pada larutan akan
menghalangi gerak molekul pelarut untuk menguap sehingga = P o − DP
P = 24 mmHg − 0,48 mmHg
= 23,52 mmHg
tekanan uap jenuh larutan lebih rendah dari tekanan uap 3. DP = Po × XA
jenuh pelarut murni. 1,2 = 65,2 × XA → XA = 0,0184
mol air 50 50
2. XB = = = = 0,962 Mol naftalena = x
mol air + mol sukrosa 50 + 2 52 128
P = Po × XB = 31,80 mmHg × 0,962 = 30,58 mmHg. 2.496
Mol benzena = = 32 mol
m 1.000 78
3. DTf = K f × ×
Mr P
X naftalena = mol naftalen
12 1.000
= 1,86 × × mol benzena + mol naftalen
60 1.000
o
= 0,372 C 0,0184 = a
⇒ 0,5888 + 0,0184a = a ⇒ a = 0,6
o 32 + a
Tf = 0 − DTf = 0 − 0,372= -0,372 C
Mol naftalena = x
m 1.000
DTb = K b × × 128
Mr P
12 1.000 0,6 = x → x = 76,8 gram.
= 0,52 × ×
60 1.000 128
= 0,104o C m 1.000
4. DTb =
Kb. .
= 100 + D= = 100,104o C
Tb 100 + 0,104 Mr P
4. m 1.000
p = M × R ×T 0,1 = 0,5. .
342 250
p = 0,001× 0,082 × 298 = 0,024atm m = 17,1 gram
5. p = M × R ×T × i 5. Oleh karena penderita gagal ginjal mengalami kerusakan
p 10 pada organ ginjalnya, padahal ginjal ini berfungsi untuk
=i = = 1,016
M × R × T 38 1.000 menyaring darah. Oleh karena itu, peran ginjal digantikan
× × 0,082 × 300
95 1.000 oleh mesin hemodialisis sehingga penderita harus rutin
i =1 + (n − 1) α menjalani terapi cuci darah.
i − 1 1,016 − 1 0,016
=α = = = 0,016 Tugas Proyek
n −1 2 −1 1 kebijaksanaan guru.
6. a. Secara teori, campuran setimbang tersebut bersuhu
0° C. Hal ini dikarenakan air akan mulai membentuk
es pada titik bekunya, titik beku air murni pada 0° C.
b. Apabila campuran tersebut ditambahkan garam dapur,
titik bekunya akan mengalami penurunan, sehingga

4 Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013)
Bab 2 BO C naik dari +2 menjadi +4.
Redoks dan Sel Elektrokimia Dengan demikian reaksi (4) termasuk reaksi oksidasi.
A. Redoks 2. b. (2)
Tugas Mandiri Pembahasan:
1. Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen oleh suatu Cl2 (g) + 2I– (aq) → 2Cl- (aq) + I2(g)
zat, reaksi pelepasan elektron, dan reaksi yang mengalami BO 0 -1 -1 0
kenaikan bilangan oksidasi. BO Cl turun dari 0 menjadi -1
2. Fe2O3(s)   +   3CO(g)   →   2 Fe(s)   +   3CO2(g) BO I naik dari -1 menjadi 0
Biloks +3 -2 +2 -2 0 +4 -2 Dengan demikian reaksi (2) merupakan reaksi redoks karena
Biloks Fe mengalami penurunan dari +3 menjadi 0 maka mengalami kenaikan dan penurunan biloks.
Fe2O3 mengalami reaksi reduksi sehingga Fe2O3 berperan 3. a. (1)
sebagai oksidator. Pembahasan:
Biloks C mengalami kenaikan dari +2 menjadi +4, maka CO Pada reaksi Al(s) → Al3+(aq) + 3e–, aluminium melepaskan
mengalami reaksi oksidasi, sehingga CO berperan sebagai elektron dari intinya sehingga menjadi ion positif (Al3+).
reduktor. 4. b. (2)
3. Beberapa bahan makanan dapat mengalami proses oksidasi Pembahasan:
sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan warna, Reaksi swaredoks atau reaksi disproporsionasi adalah reaksi
perubahan bau, dan rasa. yang mengalami reduksi dan oksidasi sekaligus, misalnya
4. bila Eo sel positif. Cl2 (g) BO = 0 menjadi Cl– (aq) BO = -1 (reduksi) dan Cl2 (g) BO
5. Reaksi ion : Zn + 2Ag+ → 2Ag + Zn2+ = 0 menjadi ClO– (aq) BO = +1 (oksidasi).
Oksidasi : Zn → Zn2+ + 2e- Eo = +0,76 volt 5. e. KMnO4
Reduksi : 2Ag+ + 2e­- → 2Ag Eo = +0,80 volt + Pembahasan:
Jelas KMnO4 mengalami penurunan biloks.
Zn + 2Ag+ → 2Ag + Zn2+ Eo = +1,56 volt
6. a. 1, 2, 2, 3
Eo sel bernilai positif, maka reaksi redoks di atas dapat
Pembahasan:
berlangsung.
Reaksi tersebut termasuk reaksi autoredoks di mana unsur
S (belerang) berubah biloksnya dari +4 dan -2 menjadi 0
Tugas Kelompok
(nol).
kebijaksanaan guru.
SO2 + 4H+ + 4e- → S + 2H2O × 1
S-2 → S + 2e × 2
B. Elektrokimia
Tugas Mandiri SO2 + 4H+ + 2S-2 → 3S + 2H2O
1. SO2 + 2H2S → 2H2O + 3S
Oleh karena itu, nilai a = 1, b = 2, c = 2, dan d = 3.
7. c. 1, 2, 1, 1
Pembahasan:
a Cu + b H2SO4 → c CuSO4 + d SO2 + 2H2O
1 Cu + 2 H2SO4 → 1 CuSO4 + 1 SO2 + 2H2O
8. e. +1,10 volt
Pembahasan:
Zn(s) + Fe2+ (aq) → Zn2+ (aq) + Fe(s) Eo = 0,32 volt
Fe(s) + Cu2+ (aq) → Fe2+ (aq) + Cu(s) Eo = 0,78 volt +

2. Bagian-bagian sel volta antara lain anode sel yang terbuat Zn(s) + Cu2+ (aq) → Zn2+ (aq) + Cu(s) Eo = 1,10 volt
dari logam zinc dan katode yang terbuat dari tembaga. Selain 9. a. Mg(s) + Pb2+(aq) → Mg2+(aq) + Pb(s)
itu, terdapat jembatan garam yaitu larutan garam (seperti Pembahasan:
NaCl atau KNO3) dalam agar-agar berguna sebagai penetral Sebuah reaksi akan berjalan spontan apabila potensial
Zn2+ dalam pembuatan sel volta. reaksinya positif.
3. Saat digunakan pada akumulator terjadi perubahan energi Eo antara Mg dan Pb:
dari energi kimia menjadi energi listrik. Sementara pada saat Eo = Eo reduksi – Eo oksidasi
akumulator disetrum terjadi perubahan energi dari energi = -0,13 - (-2,37) = 2,24 volt.
listrik menjadi energi kimia. 10. c. Pb2+(aq) + Cu(s) → Pb(aq) + Cu2+(aq)
4. Arus listrik yang dihasilkan baterai alkalin lebih besar Pembahasan:
dibandingkan baterai biasa (sel Leclanche) serta bertahan Fe3+(aq) + Pb(s) → Fe2+(aq) + Pb2+(aq) Eo = +0,9 volt
lebih lama. Cu2+ (aq) + Pb(a) → Cu+(aq) + Pb2+(aq) Eo = +0,28 volt
5. Baterai ion lithium digunakan pada peralatan elektronik, Pb2+(aq) + Cu(s) → Pb(aq) + Cu2+(aq) Eo = -0,47 volt
seperti komputer, kamera digital, dan telepon seluler. Fe3+(aq) + Cu(s) → Fe2+(aq) + Cu2+(aq) Eo = +0,43 volt
Fe3+(aq) + Cu+(s) → Fe2+(aq) + Cu2+(aq) Eo = +0,62 volt
Tugas Kelompok Reaksi sel yang tidak dapat berlangsung adalah E°
kebijaksanaan guru. bermuatan negatif.
11. e. MnO2
Penilaian Harian Bab 2 Pembahasan:
A. Pilihan Ganda MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI → MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + I2
1. d. (4) MnO 2 → MnSO 4 (mempunyai penurunan bilangan
Pembahasan: oksidasi)
CO (g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) +4 +2
BO +2-2 0 +4-2

Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013) 5
12. b. Pb(NO3)2 dan Al(NO3)3 22. c. C
Pembahasan: Pembahasan:
2Al(s) + 3Pb(NO3)2(g) → 2Al(NO3)3(aq) + 3Pb(s) Sel Leclanche menggunakan batang karbon (C) sebagai
BO 0 +2 +3 0 katode dan pelat seng (Zn) sebagai anode.
Pb mengalami penurunan BO dari +2 menjadi 0, maka Pb 23. c. PbO + SO42- + H2O → PbO2 + H2SO4
mengalami reduksi, zat yang mengalami reduksi disebut Pembahasan:
oksidator karena menyebabkan zat lain teroksidasi. Adapun Pada saat akumulator disetrum (diisi kembali muatannya)
hasil oksidasinya berupa Al(NO3)3(aq) karena unsur Al pada terjadi reaksi :
Al (s) mengalami kenaikan BO dari 0 menjadi +3 pada Anode : PbO + SO42- + H2O → PbO2 + H2SO4
Al(NO3)3(aq). Katode : PbO + 2H+ → Pb + H2O
13. c. klorin dari 0 menjadi −1 dan +1 24. a. Fe / Fe2+ // Sn2+ / Sn
Pembahasan: Pembahasan:
Cl2(g) + 2NaOH(aq) → NaCl(aq) + NaClO(g) + H2O(ℓ) Anode Fe (dilihat dari Eo nya yang lebih kecil), sedangkan
BO 0 −1 +1 katode Sn (dilihat dari Eo nya yang lebih besar). Format
Zat yang mengalami autoredoks yaitu klorin dari biloks 0 penulisan notasi sel Volta adalah anode/katode maka
menjadi −1 dan +1. penulisan yang benar adalah Fe / Fe2+ // Sn2+ / Sn (a).
14. b. sel elektrokimia 25. d. Mg / Mg2+ // Cu2+ / Cu
Pembahasan: Pembahasan:
Sel volta memanfaatkan prinsip kerja dari sel elektrokimia Cu mengalami reduksi (karena potensial relatif lebih besar
yaitu mengubah energi kimia menjadi energi listrik. dari Mg) sehingga Mg mengalami oksidasi.
15. a. Zn Mg / Mg2+ // Cu2+ / Cu
Pembahasan: 26. c. Pb / Pb2+ // Zn2+ / Zn
Anode pada sel volta terbuat dari bahan Zn, sedangkan Pembahasan:
katode terbuat dari bahan Cu. a. Sn / Sn2+ // Pb2+ / Pb
16. a. (1) Eo = Eo katode − Eo anode = -0,13 – (-0,14) = 0,01 V
Pembahasan: b. Zn / Zn2+ // Sn2+ / Sn
Jika Eo Ag = +0,80 volt > Eo Cu = +0,34 volt, maka Eo = Eo katode − Eo anode = -0,14 – (-0,76) = 0,62 V
↓ ↓ c. Pb / Pb2+ // Zn2+ / Zn
reduksi oksidasi Eo = Eo katode − Eo anode = -0,76 – (-0,13) = -0,63 V
↓ ↓ d. Fe / Fe2+ // Pb2+ / Pb
katode (+) anode (-) Eo = Eo katode − Eo anode = -0,13 – (-0,44) = 0,31 V
E sel = 0,80 V – 0,34 V = +0,46 V. e. Zn / Zn2+ // Fe2+ / Fe
17. b. L, M, P Eo katode − Eo anode = -0,44 – (-0,76) = 0,32 V
Pembahasan: Reaksi dapat berlangsung secara spontan jika harga Eo sel
Deret Volta: positif maka, reaksi yang tidak dapat berlangsung spontan
Makin mudah teroksidasi Makin mudah tereduksi adalah (C) karena harga Eo sel negatif.
Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb [H] Sb – Bi – Cu – Hg – Pt – Au 27. a. Fe / Fe2+ // Cu2+ / Cu
Reaksi akan berlangsung jika logam di sebelah kiri deret Pembahasan:
volta mendesak ion sebelah kanannya. Sebaliknya, reaksi Notasi sel volta digunakan untuk menggambarkan rangkaian
tidak akan berlangsung jika ion di sebelah kiri direaksikan sel volta dan reaksi redoks yang berlangsung di dalamnya.
dengan logam di sebelah kanan. Notasi sel terdiri atas anode dan katode. Tanda // adalah
Logam M terletak di sebelah kiri logam P (dari poin 2) jembatan garam untuk memisahkan fase yang berbeda.
Logam L terletak di sebelah kiri logam M (dari poin 3) Tanda / merupakan batas fase untuk memisahkan fase yang
Dengan demikian urutan sesuai kenaikan potensial elektrode berbeda. Elektrode anode terletak paling kiri dan elektrode
adalah L, M, P. katode paling kanan. Oleh karena itu, penulisan notasi sel
18. b. Cu volta yang benar adalah Fe / Fe2+ // Cu2+ / Cu.
Pembahasan: 28. b. +0,67
Anode pada sel volta terbuat dari bahan Zn, sedangkan Pembahasan:
katode terbuat dari bahan Cu. Cr → Cr3+ + 3e
19. a. Al / Al3+ // Sn2+ / Sn Eo = + 0,71 volt |× 2| 2Cr → 2Cr3+ + 6e Eo = + 1,42 volt
Pembahasan: Ni2+ + 2e → Ni
Al lebih mudah dioksidasi daripada Sn. jadi, Al mengalami Eo = -0,25 volt |× 3| 3Ni2+ + 6e → 3Ni Eo = -0,75 volt +
oksidasi menjadi Al 3+, sedangkan Sn 2+ dalam larutan 2Cr + 3Ni2+ → 2Cr3+ + 3Ni
elektrolitnya tereduksi menjadi Sn. Eo = + 0,67 volt.
20. b. Ag / Ag+ // Pb2+ / Pb 29. c. +0,12
Pembahasan: Pembahasan:
Elektron mengalir dari anode yang mengalami reaksi Eo sel = Eo reduksi – Eo oksidasi
oksidasi (Ag) menuju katode yang mengalami reaksi reduksi = -0,13 V – (-0,25 V)
(Pb). Oleh karena itu diagram selnya adalah Ag / Ag+ // Pb2+ = +0,12 V.
/ Pb. 30. e. Ni / Ni2+ // Pb2+ / Fe
21. d. akumulator Pembahasan:
Pembahasan: a. Ag / Ag+ // Fe2+ / Fe Eo sel = Eo red – Eo oks = -0,44
Akumulator harus diberi muatan listrik terlebih dahulu – 0,80 = -1,24V.
sebelum digunakan, yaitu dengan cara melewatkan arus b. Ni / Ni2+ // Fe2+ / Fe Eo sel = Eo red – Eo oks = -0,44
listrik melalui akumulator. Oleh karena akumulator dapat – (-0,25) = -0,19V.
dimuati kembali berulang kali maka akumulator tergolong
elemen sekunder.

6 Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013)
c. Ag / Ag+ // Pb2+ / Pb Eo sel = Eo red – Eo oks = -0,14 10. Jembatan garam bertugas sebagai penghantar elektrolit
– 0,80 = -0,94V. yang mengalirkan ion-ion dari satu elektrode ke elektrode
d. Ag / Ag+ // Ni2+ / Ni Eo sel = Eo red – Eo oks = -0,25 lain sehingga terjadi aliran elektron yang kontinu.
– 0,80 = -1,05V.
e. Ni / Ni2+ // Pb2+ / Pb Perbaikan
Eo sel = Eo red – Eo oks = –0,14 -(-0,25) = 0,11V 1. Kamera dan tape recorder.
(spontan) 2. Anode : PbO2 + 2H+ → PbO + H2O
Katode : Pb + SO42- + H2O → PbO + H2SO4
B. Uraian 3. Dari dua spesies tersebut, yaitu besi (Fe2+) dan aluminium
1. Reaksi oksidasi : reaksi yang mengalami kenaikan BO. (Al) potensial reduksi masing-masing -0,41 V dan -1,66 V.
Reaksi reduksi : reaksi yang mengalami penurunan BO. Jadi yang mengalamai reduksi adalah besi (Fe) dan yang
2. 8 Al + 3 NaNO3 + 5 NaOH + 2H2O → 8 NaAlO2 + 3 NH3 mengalami oksidasi adalah Al.
BO 0 +1+5-2 +1-2+1 +1-2 +1+5-2 -3+1 Eo sel = Eo red – Eo oks = -0,41 – (-1,66) = +1,25 V.
Bilangan oksidasi N pada NaNO3 mengalami reduksi dari +5 Karena harga Eo sel > 0 maka reaksi redoks berlangsung
menjadi -3 pada NH3. Zat yang mengalami reduksi disebut secara spontan.
oksidator. Jadi oksidatornya adalah NaNO3. 4. Film fotografi dibuat dari plastik yang dilapisi gelatin yang
Bilangan oksidasi Al pada Al mengalami oksidasi dari 0 mengandung miliaran butiran AgBr yang peka terhadap
menjadi +5 pada NaAlO2. Zat yang mengalami oksidasi cahaya. Ketika cahaya mengenai butiran-butiran AgBr maka
disebut reduktor. Jadi reduktornya adalah Al. terjadilah reaksi redoks sehingga ion Ag+, tereduksi menjadi
3. Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s) logamnya dan ion Br- menjadi gas bromin.
BO 0 +2 +2 0 5. Anode yang digunakan adalah seng, katodenya adalah perak
Zn mengalami kenaikan BO dari 0 menjadi +2, maka Zn oksida dan elektrolitnya adalah KOH.
mengalami oksidasi. Zat yang mengalami oksidasi disebut
reduktor karena menyebabkan zat lain tereduksi. Jadi Tugas Proyek
reduktornya adalah Zn. Sementara hasil reduksinya berupa kebijaksanaan guru.
Cu(s) karena unsur Cu pada CuSO4(aq) mengalami penurunan
BO dari +2 menjadi 0 pada Cu(s). Penilaian Tengah Semester
4. Karena baterai hanya sekali pakai dan tidak bisa dimuati lagi, A. Pilihan Ganda
sedangkan akumulator setelah habis dipakai bisa digunakan 1. e. jumlah partikel zat terlarut
lagi dengan cara dimuati lagi. Pembahasan:
5. Gambar sel volta elektroda, Mg dan Zn: Berdasarkan data tersebut, penurunan titik beku bergantung
pada jumlah partikel zat terlarut.
2. e. pada konsentrasi sama, titik beku larutan elektrolit lebih
rendah daripada larutan nonelektrolit
Pembahasan:
Pada konsentrasi yang sama, titik beku larutan elektrolit lebih
rendah daripada larutan nonelektrolit (bandingkan antara NaCl,
dan K2SO4 dengan gula, antara MgSO4 dengan urea).
3. d. 30,02
Pembahasan:
DP = Po × XA
Potensial reduksi logam magnesium lebih negatif dari = 31,8 × 0,056 = 1,7808 mmHg
potensial reduksi logam seng, sehingga logam magnesium P larutan = tekanan uap pelarut – DP
bertindak sebagai anode dan logam seng bertindak sebagai = 31,8 – 1,7808
katode. = 30,02 mmHg.
6. Anode : PbO2 + 2H+ → PbO + H2O 4. b. 22,5
Katode : Pb + SO42- + H2O → PbO + H2SO4 Pembahasan:
7. Dilihat dari harga potensial reduksinya maka dapat
disimpulkan bahwa Mg megalami oksidasi dan Ni mengalami Mol H2O = 27 = 1,5molmol
18
reduksi.
Mg + NiCl2 → MgCl2 + Ni Mol gliserol = 46 = 0,5mol
mol
Mg + Ni2+ + 2Cl- → Mg2+ + 2Cl- + Ni → Mg + Ni2+ → Mg2+ + Ni 92
Eo sel = Eo red – Eo oks = -0,25 – (-2,37) = +2,12 V.
mol air
8. Karena Zn berada di kiri Cu, maka Zn sebagai anode dan X air =
Cu sebagai katode. mol air+mol gliserol
Eo sel = Eo red – Eo oks 1,5 1,5
= +0,337 volt – (-0,763) = +1,1 volt. X air = = = 0,75
1,5 + 0,5 2
9. a. Al memiliki Eo lebih kecil maka Al sebagai anode,
sedangkan Sn sebagai katode P = Po × X air = 30 × 0,75 = 22,5 mmHg.
b. Notasi sel : Al / Al3+ // Sn2+ / Sn 5. b. 173
c. Reaksi sel Pembahasan:
Al → Al3+ + 3e × 2 DP = 31,8 mmHg – 28,62 mmHg = 3,18 mmHg
Sn2+ + 2e → Sn × 3 DP 3,18
X Urea = = = 0,1
2Al + 3Sn2+ → 2Al3+ + 3Sn P o 31,8
d. Eo sel = Eo red − Eo oks
= -0,14 volt – (-1,66) = +1,52 volt. mol air = 468 = 26
18

Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013) 7
mol CO (NH2 )2 (2) KNO3 0,2 M → n = 2 → p = 0,4
n
x urea = = (3) Urea 0,1 M → p = 0,1
mol CO (NH2 )2 + mol air n + 26 (4) Glukosa 0,6 M → p = 0,6
n (4) H2SO4 0,4 M → p = 1,2
0,1 = Jadi, larutan yang isotonik dengan NaCl 0,3 M adalah
n + 26
glukosa 0,6 M.
0,1n + 2,6 = n 12. c. 0,2 M kalium kromat
2,6 = 0,9 n Pembahasan:
n = 2,89 mol Larutan yang isotonik dengan larutan KBr 0,3 M berarti
larutan yang memiliki tekanan osmosis yang sama. Tekanan
Gram urea = mol urea × Mr urea = 2,89 × 60 = 173,4
osmosis: p = M ´ R ´ T [1 + (n – 1)a]
gram.
Khusus untuk elektrolit kuat a = 1
6. d. (4) Oleh karena KBr berasal dari asam kuat dan basa kuat,
Pembahasan: maka a = 1 sehingga p = 0,3 ´ R ´ T [1 + (2 – 1)1]
Zat terlarut berupa garam NH4Cl jika dilarutkan dalam air 0,3 M natrium sulfat : p = 0,3 ´ R ´ T [1 + (3 – 1)1]
akan menyebabkan perubahan sifat larutan. Sifat larutan = 0,9 RT
yang dipengaruhi oleh kuantitas zat terlarut disebut sifat 0,1 M ammonium sulfat : p = 0,1 ´ R ´ T [1 + (5 – 1)1]
koligatif larutan. Sifat koligatif larutan terdiri dari penurunan 0,2 M kalium kromat : p = 0,2 ´ R ´ T [1 + (3 – 1)1]
tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan = 0,6 RT
tekanan osmosis. Adanya zat terlarut menyebabkan: 0,5 M glukosa (nonelektrolit) : p = 0,5 ´ R ´ T [1 + (2 – 1)1]
a. Tekanan uap pelarut murni lebih tinggi dari tekanan = 0,1 RT
uap larutan. Jadi yang isotonik dengan larutan KBr 0,3 M adalah 0,2 M
b. Titik didih pelarut lebih rendah dari titik didih larutan. kalium kromat.
c. Titik beku pelarut lebih tinggi dari titik beku larutan. 13. c. 72
d. Tekanan osmotik pelarut lebih rendah dari tekanan Pembahasan:
osmotik larutan. p =M´R´T
Jadi, pernyataan yang benar adalah nomor (4).
p 32,8 4
7. e. 200 = M = =
Pembahasan: R × T 0,082 × 300 3
DTb = 100,052 oC – 100 oC = 0,052 oC m 24
M= ⇒ Mr= = 72
m 1.000 Mr × V 4 1
DTb = Kb. . ×
Mr P 3 4
20 1.000 14. c. (2) dan (4)
0,052 = 0,52. .
Mr 1.000 Pembahasan:
Mr = 200 Pembuatan es putar dan penambahan etilen glikol pada
radiator mobil menerapkan penurunan titik beku akibat
8. d. 180
ditambahkannya zat terlarut dalam larutan.
Pembahasan:
15. a. mencairkan salju
DTb = 100,13 oC – 100 oC = 0,13 oC
Pembahasan:
m 1.000
DTb = K b × × Antibeku = untuk mencairkan salju pada daerah yang
Mr P memiliki musim salju, pada setiap jalanan yang tertutup salju
27 1.000 ditaburi garam NaCl dan CaCl2, garam dapat mencairkan
0,13 = 0,52 × ×
Mr 600 salju.
Mr = 180 16. a. reduktor
9. d. 0,437 Pembahasan:
Pembahasan: Reaksi oksidasi adalah reaksi penggabungan/pengikatan
Fe2(SO4)3 dalam larutan feroionisasi menjadi: Fe2(SO4)3 → oksigen oleh suatu zat. Zat yang mengalami oksidasi atau
2Fe3+ + 3SO42- zat yang mengikat oksigen disebut reduktor.
Banyaknya ion (n) = 5 17. a. (1) dan (2)
m 1.000 Pembahasan:
= DTb Kb. . .[1 + (n − 1) α] Berdasarkan konsep serah terima elektron, reaksi oksidasi
Mr P
merupakan reaksi pelepasan elektron. Sementara yang
40 1.000
= 0,52. . .[1 + (5 − 1) 0,8] dimaksud dengan reduksi adalah reaksi pengikatan
400 500 elektron. Oksidator (pengoksidasi) diartikan sebagai zat
= 0,437 o C yang mengikat elektron atau zat yang mengalami reduksi.

10. c. BaCl2 Sementara reduktor (pereduksi) diartikan sebagai zat yang
Pembahasan: melepaskan elektron atau zat yang mengalami oksidasi.
Diketahui konsentrasi sama, maka yang menyebabkan Jadi, pernyataan yang benar adalah nomor (1) dan (2).
suatu larutan mempunyai tekanan osmosis lebih besar 18. e. H2SO4 pengoksidasi
adalah larutannya bersifat elektrolit. Larutan BaCl2 bersifat Pembahasan:
elektrolit. 8I–(aq) + H2SO4(aq) + 8H+(aq) → 4I2(g) + H2S(g) + 4H2O(l)
11. d. (4) +6 -2
Pembahasan: H2SO4 mengalami reduksi dari +6 menjadi -2 sehingga
Hal yang mempengaruhi tekanan osmotik adalah sifat larutan berperan sebagai oksidator.
(elektrolit atau nonelektrolit) dan konsentrasi.
NaCl → n = 2 → p = 0,6
(1) Na2SO4 0,3 M → n = 3 → p = 0,9

8 Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013)
19. c. H2 2MnO2(s) → Mn2O3(s)
Pembahasan: +4 +3
CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g) BO Mn turun dari +4 menjadi +3.
BO +2 0 0 +1 28. d. anode
H2 mengalami reaksi oksidasi karena mengalami kenaikan Pembahasan:
biloks dari 0 menjadi +1. Zat yang mengalami oksidasi Zn mengalami oksidasi dari 0 menjadi +2 sehingga berperan
disebut sebagai reduktor. Oleh karena itu, yang berperan sebagai anode.
sebagai reduktor pada reaksi di atas adalah H2. 29. b. Cu
20. a. Al(s) / Al3+(aq) // Cu2+(aq) / Cu(s) Pembahasan:
Pembahasan: Oksidator mengalami reaksi reduksi yaitu Cu dari +2 menjadi
Al lebih mudah dioksidasi daripada Cu. Jadi, Al mengalami 0.
oksidasi menjadi Al 3+ sedangkan Cu 2+ dalam larutan 30. a. Zn(s) / Zn2+(aq) // Cu2+(aq) / Cu(s)
elektrolitnya tereduksi menjadi Cu. Pembahasan:
21. c. kalium hidroksida Secara umum, notasi sel dituliskan adalah anode // katode,
Pembahasan: sehingga pada sel volta ditulis notasi selnya : Zn(s) / Zn2+(aq)
Pada baterai perak oksida, anode yang digunakan adalah // Cu2+(aq) / Cu(s).
seng, sedangkan katodenya adalah perak oksida dan
elektrolitnya adalah KOH (kalium hidroksida). B. Uraian
22. c. (3) 45 1.000
1. m= × 4,89 m
=
Pembahasan: 92 100
Reaksi dapat berlangsung spontan jika Eo-nya positif. Mari
kita cek Eo masing-masing reaksi: m 1.000
2. DTb = × × Kb
(1) Cu / Cu2+ // Mg2+ / Mg Mr p
Eo = -2,37 − 0,34 = −2,71 (tidak berlangsung) 12,2 1.000
1 = × × Kb
(2) Mn / Mn2+ // Mg2+ / Mg 122 122
Eo = -2,37 – (-1,18) = -1,19 (tidak berlangsung) Kb = 1,22
(3) Mg / Mg2+ // Pb2+ / Pb
Eo = -0,13 – (-2,37) = +2,24 (spontan) 3. Karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi.
(4) Pb / Pb2+ // Mn2+ / Mn 4. Dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan
Eo = -1,18 – (-0,13) = -1,05 (tidak berlangsung) titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut dapat
(5) Cu / Cu2+ // Pb2+ / Pb ditentukan dengan menggunakan persamaan.
Eo = -0,13 – 0,34 = -0,47 (tidak berlangsung) 5. Karena air laut yang asin memiliki tekanan osmosis yang
Notasi sel yang menunjukkan reaksi spontan adalah yang lebih tinggi dari cairan di dalam sel, sehingga cairan di dalam
bernilai positif yaitu reaksi nomor (3) dengan harga Eo sel = sel akan mengalir ke cairan asin (di luar sel). Akibatnya
+2,24 volt. cairan di dalam sel tubuh makin berkurang dan merasa
23. e. Zn anode dan Cu katode makin haus.
Pembahasan: 6. Cr3+ + Al → Cr + Al3+
Guna menentukan Eo sel atau beda potensial +1,10 volt 7. Al / Al3+ // Cu2+ / Cu
diperoleh dari selisih Eo katode – Eo anode, yang memiliki Eo sel = Eo red – Eo oks = 0,34 – (-1,66) = 2 volt.
selisih +1,10 volt jika katodenya Cu dan anodenya Zn. 8. Mg / Mg2+ // Pb2+ / Pb Eo sel = Eo red – Eo oks = -0,13 –
Eo sel = Eo Cu – Eo Zn = +0,34 – (−0,76) = +1,10 volt. (e) (-2,34) = 2,21 volt.
24. a. Fe / Fe2+ // Ag+ / Ag 9. Zn / Zn2+ // Cr3+ / Cr
Pembahasan: Eo sel = Eo red – Eo oks = -0,71 – (-0,74) = 0,03 volt.
Reaksi dapat berlangsung spontan jika Eo-nya positif. Notasi 10. Beberapa bahan makanan dapat mengalami proses oksidasi
sel yang menunjukkan reaksi spontan adalah pilihan A yang mengakibatkan perubahan warna, perubahan bau,
dengan harga Eo sel = +1,24 volt. dan rasa. Oleh sebab itu, beberapa bahan makanan seperti
25. c. 2 dan 5 minyak ditambahkan zat antioksidan, yang mencegah
Pembahasan: minyak berbau tengik karena proses oksidasi.
a MnO4- + 6H+ + b C2H2O4 → a Mn2+ + 8H2O +
10CO2 Bab 3
Jumlah atom H : 6 + 2b = 16 → b = 5 Korosi dan Elektrolisis
Jumlah atom O : 4a + 4b = 8 + 20 A. Korosi
4a + 4(5) = 28 Tugas Mandiri
4a + 20 = 28 → a = 2 1. Kerusakan material dan korban jiwa secara tidak
26. a. 1 : 3 langsung.
Pembahasan: 2. Meningkatnya temperatur akan meningkatkan pula energi
Cr2O72- (aq) + SO32- (aq) → Cr3+ (aq) + SO42- (aq) kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan
Penyelesaian reaksi: efektif pada reaksi redoks makin besar.
I. Cr2O72- + 14H+ + 6e → 2Cr3+ + 7H2O 3. Anode : Fe (s) Fe2+ (aq) + 2e Eo = +0,44 V
II. SO32- + H2O → SO42- + 2H+ + 2e | x 3| + Katode : O2(g) + 2H2O (ℓ) + 4e 4OH- (aq) Eo = +0,40 V
4. Sebenarnya, aluminium berkarat dengan cepat membentuk
Cr2O72- + 8H+ + 3SO32- → 2Cr3+ + 3SO42- + 4H2O oksida aluminium (Al2O3). Akan tetapi, perkaratan segera
Perbandingan mol Cr2O72- dengan SO42- adalah 1 : 3. terhenti setelah lapisan tipis oksida terbentuk. Lapisan itu
27. b. MnO2 melekat kuat pada permukaan logam, sehingga melindungi
Pembahasan: logam di bawahnya terhadap perkaratan berlanjut.
Zat yang berperan sebagai oksidator adalah zat yang
mengalami reduksi yaitu

Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013) 9
5. Karena mikroba mampu mendegradasi logam melalui reaksi 6. b. dilapisi dengan aluminium
redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan Pembahasan:
hidupnya. Cara melindungi hiasan yang terbuat dari besi dari korosi
yaitu dengan melapisinya dengan aluminium (Al). Hal ini
Tugas Kelompok dikarenakan agar keindahan hiasan rumah tetap terjaga.
kebijaksanaan guru. Adapun mesin biasanya dengan dilumuri oli, pagar rumah
dicat, mobil dilapisi dengan seng (Zn), proteksi katodik
B. Elektrolisis menggunakan magnesium (Mg) biasanya pada pipa bawah
Tugas Mandiri tanah untuk knalpot dilapisi dengan krom (Cr).
1. Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik 7. b. (4)
untuk menghasilkan reaksi kimia. Pembahasan:
2. Elektrolisis larutan Na2SO4 dengan elektrode grafit Faktor yang menyebabkan korosi besi biasanya berupa
reaksi ionisasi Na2SO4 → 2Na+ + SO42- asam, basa, oksigen, dan air.
Katode : 2H2O + 2e → 2OH- + H2 8. a. diolesi dengan oli
Anode : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e Pembahasan:
Reaksi : 6H2O → 2H2 + O2 + 4OH- + 4H+ Cara perlindungan dari korosi dengan cara melumuri
3. Endapan logam natrium di katode dan gelembung gas Cl2 dengan oli (gemuk) diterapkan pada perkakas dan mesin.
di anode. Oli bertugas mencegah kontak antara mesin dengan air.
4. a. Katode : Cu2+ + 2e → Cu 9. b. Mg
Anode : 2H2O → O2 + 4H+ + 4e Pembahasan:
b. Mol elektron = 0,02 F = 0,02 mol Pada perlindungan katodik, logam yang dilapisi yaitu
Mol O2 di anode = ¼ × 0,02 mol = 0,005 mol besi akan bertindak sebagai katode, sedangkan logam
Volume O2 (STP) = 0,005 × 22,4 liter = 0,112 liter. pelapis akan bertindak sebagai anode sehingga akan
c. pH berkaitan dengan ion H+. Jadi hitung mol H+ pada teroksidasi lebih dulu daripada besi. Oleh karena itu, agar
anode adalah bisa teroksidasi lebih dulu daripada besi maka logam
1 × 0,02 mol = 0,02 mol anode harus mempunyai E° yang lebih rendah daripada
Jika volume dianggap tak berubah, maka 200 mL atau E° besi. Kemungkinan yang bisa bertindak sebagai anode
0,2 liter pada perlindungan katodik besi adalah logam Mg yang
maka [H+] = 0,02 mol/ 0,2 L = 0,1 M mempunyai E° = -2,37 volt.
pH = 1. 10. e. 5
5. Di katode yang direduksi bukan Na + melainkan H 2O Pembahasan:
menghasilkan gas H2: Media yang mempercepat korosi adalah air, oksigen, asam,
2 H2O + 2 e → H2 + 2 OH- dan basa. Jadi, paku (logam) yang korosinya lambat adalah
11,2 paku yang berada di atas kapas dan berada di dalam tabung
mol
= 0,5mol yang tertutup (tabung 5).
22,4
11. e. O2 dan H2O
2 × 0,5 = 1 mol ≈ 1 F. Pembahasan:
Korosi di daerah industri dapat dipercepat karena keberadaan
Tugas Kelompok gas oksigen (O2) dan air (H2O).
kebijaksanaan guru. 12. b. kelembapan udara
Pembahasan:
Penilaian Harian Bab 3 Korosi dipicu oleh adanya air, oksigen, zat elektrolit, zat
A. Pilihan Ganda pengotor, temperatur, pH, permukaan logam, dan mikroba.
1. c. oksigen dan air Kelembapan udara mengakibatkan udara yang terdapat di
Pembahasan: sekelilingnya mengandung air, sehingga dapat memengaruhi
Faktor yang menyebabkan korosi besi biasanya berupa terjadinya korosi.
asam, basa, oksigen, dan air. 13. b. Mg dan Zn
2. d. (4) Pembahasan:
Pembahasan: Pada perlindungan katodik, logam yang dilapisi yaitu
Guna melindungi pipa besi di dalam tanah dari korosi besi akan bertindak sebagai katode, sedangkan logam
biasanya digunakan perlindungan katode, yaitu dengan pelapis akan bertindak sebagai anode sehingga akan
melapisi besi menggunakan logam yang lebih aktif. teroksidasi lebih dulu daripada besi. Oleh karena itu, agar
3. e. 5 bisa teroksidasi lebih dulu daripada besi maka logam
Pembahasan: anode harus mempunyai E° yang lebih rendah daripada
Faktor terjadinya korosi adalah hidrogen, oksigen, air, asam, E° besi. Kemungkinan yang bisa bertindak sebagai anode
basa, dan garam. pada perlindungan katodik besi adalah logam Mg yang
4. d. melumuri dengan oli mempunyai E° = -2,37 volt dan logam seng yang mempunyai
Pembahasan: E° = -0,76 volt.
Cara perlindungan dari korosi dengan cara melumuri 14. d. m e n g h u b u n g k a n d e n g a n u n s u r y a n g l e b i h
dengan oli (gemuk) diterapkan pada perkakas dan mesin. elektropositif
Oli bertugas mencegah kontak antara mesin dengan air. Pembahasan:
5. e. V Korosi suatu besi dapat dicegah dengan cara menghubungkan
Pembahasan: dengan unsur yang lebih elektropositif karena yang
Besi (Fe) akan lebih cepat korosi jika dihubungkan dengan akan terkena korosi lebih dulu adalah logam yang lebih
logam dalam deret Volta dan ditempatkan sedikit lembap elektropositif.
dan bersuasana asam.
15. c. adanya reaksi reduksi tambahan akibat jumlah H+ yang
berlimpah

10 Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013)
Pembahasan:
Kontak dengan udara terbuka pada kondisi asam = 197 × 10 × 60 × 60
3 × 96.500
meningkatkan reaksi reduksi tambahan akibat jumlah ion
H+ dari asam yang berlimpah. 22. b. 19.300 C
16. c. 2Cl- → Cl2 + 2e Pembahasan:
Pembahasan: Reaksi : HF2- → HF + 1 F2 + e
Elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode grafit 2
reaksi ionisasi NaCl: NaCl → Na+ + Cl-
2,24
Katode : 2H2O + 2e → 2OH- + H2 Mol gas fluorin n = = 0,1 mol
22,4
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e
17. a. anode Zn teroksidasi dan tereduksi kembali pada Menurut perbandingan koefisien, 1 mol gas fluorin = 2 mol
katode Fe elektron.
Pembahasan: Oleh karena itu, mol elektron = 2 × 0,1 mol = 0,2 mol
Larutan ZnSO4 dielektrolisis dengan katode Fe dan anode 1 mol elektron = 1 F = 96.500 C
Zn. Karena anodenya bukan logam inert, maka di katode 0,2 mol elektron = 0,2 × 96500 C = 19.300 C. (B)
terjadi reduksi Zn dari larutan 23. c. 3,36
Zn2+ + 2e → Zn (mengendap pada katode) Pembahasan:
di anode terjadi oksidasi logam Zn Soal ini dapat diselesaikan dengan Hukum Faraday I.
Zn → Zn2+ + 2e (melarut menjadi larutan) 108
× 10 × 300
Akibatnya lama kelamaan logam Zn (anode) akan habis dan e.i .t 1
= w = = 3,36 gram
mengendap (melapisi) Fe. 96.500 96.500
23 × 15 × 50 × 60 24. a. 2H2O → 4H+ + O2 + 4e
18. a.
96.500 Pembahasan:

m 1000
Elektrolisis larutan H2SO4 dengan elektrode grafit
Pembahasan:
Ar Na 23 Kf .
DTf = .
Reaksi ionisasi H2SO4 → 2H+ + SO42-
ME =
jumlah elektron
=
1


Katode
Anode
Mr P: 2H+ + 2e → H2
: 2H2O → 4H+ + O2 + 4e
i×t
G= × ME 25. c. 40,29 m 1000
96.500 0,74 = 1,86.
Pembahasan: .
=G
15 × 50 × 60
96.500
× 23 342 2500
19. c.
3,88 × 3 × 96.500 m = 340 gram
52 × 6
Pembahasan: 26. b. 2I- → I2 + 2e
Pembahasan:
e.i .t
Hukum Faraday =
I w= Reaksi ionisasi KI : KI → K+ + I-
96.500 Katode : 2H2O + 2e → 2OH- + H2 (karena di
w = massa endapan logam = 3,88 gram dalam larutan ada H2O)
e = massa atom relatif per perubahan biloks = 52/3 Anode : 2I- → I2 + 2e
I = kuat arus = 6 ampere dan t = waktu Reaksi total : 2H2O + 2I- → 2OH- + I2 + H2
3,88 × 3 × 96.500 27. b. 54
t=
52 × 6 Pembahasan:
102.000 g
20. a. 5,90 gram Mol Al2O3 = = 1.000 mol
Pembahasan: 102 g / mol
Persoalan di atas bisa diselesaikan dengan menggunakan Reaksi ionisasi : Al2O3 → 2Al3+ + 3O2-
persamaan Hukum Faraday I yaitu sebagai berikut. 1.000 mol ~ 2.000 mol
I × t × ME Al3+ + 3e → Al
mCu =
96.500 1 mol ~ 1 mol
63,5 2.000 mol ~ 2.000 mol
I ×t × Al yang terbentuk = 2.000 mol × 27 g/mol = 54.000 g = 54
= 6,35 2= ⇒ I × t 19.300
96.500 kg.
59 28. d. 1,27
19.300 × Pembahasan:
= mNi = 2 5,9 gram
96.500 Elektrolisis larutan CuSO4 :
Anode : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e
21. c. 197 × 10 × 60 × 60 Katode : 2Cu2+ + 4e → 2Cu
3 × 96.500 Reaksi total : 2Cu2+ + 2H2O → 4H+ + O2 + 2Cu
Pembahasan: Oleh karena gas O2 yang terbentuk pada STP maka jumlah
0,224 L
W = e × I × t mol O2 = = 0,01 mol
96.500 22,4 L
197 Perbandingan volume = perbandingan mol
× 10 × 60 × 60 Koef. Cu : koef. O2 = mol Cu : mol O2
= 3
96.500 2 : 1 = mol Cu : 0,01

Mol Cu = 2 × 0,01 = 0,02 mol

Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013) 11
Massa Cu yang mengendap = 0,02 mol × 63,5 gram/mol = Massa logam Ag = 1,44 gram, maka mol Ag =
1,27 gram. 1,44 g
29. c. 0,224 = 0,013 mol
108 g / mol
Pembahasan:
Elektrolisis larutan Cu(NO3)2 : Berdasarkan persamaan reaksi di katode, mol elektron yang
Anode : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e dibutuhkan untuk menghasilkan logam Ag sama dengan mol
Katode : 2Cu2+ + 4e → 2Cu logam Ag (koefisien reaksinya sama) maka mol elektron =
Reaksi total : 2Cu2+ + 2H2O → 4H+ + O2 + 2Cu 0,013 mol.
Massa Cu yang diendapkan 1,27 gram maka mol = Reaksi elektrolisis larutan XCl3 sebagai berikut.
Katode : X3+ + 3e → X
1,27g
= 0,02 mol Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e
63,5 g / mol Arus yang sama dialirkan pada sel kedua, sehingga mol
Perbandingan volume = perbandingan mol elektron yang digunakan dalam proses elektrolisis ini sama
koef. Cu : koef. O2 = mol Cu : mol O2 seperti sebelumya, yaitu sebesar 0,013 mol.
2 : 1 = 0,02 : mol O2 Berdasarkan persamaan reaksi di katode, mol logam X yang
1 dihasilkan sama dengan
mol O2 = × 0,02 = 0,01 mol
2 1 1
× mol elektron = × 0,013 =0,0044 mol
Pada keadaan STP, maka volume O2 = 0,01 mol × 22,4 L = 3 3
0,224 L. 0,12 g
30. d. 0,79 Massa molar (Ag) X = = 27 g / mol
0,0044 mol
Pembahasan:
Di katode, terjadi reaksi reduksi : Cu2+(aq) + 2 e → Cu(s)
t = 20 menit = 1.200 s Perbaikan
Ar 63,5 1. Anodizing adalah pembuatan lapisan oksida yang tebal pada
=e = = 31,75 permukaan aluminium melalui elektrolisis.
n 2
2. Paku yang mengalami korosi paling cepat adalah nomor 3
e.i.t 31,75 × 2 × 1.200 karena kontak langsung dengan udara dan berada di dalam
m= = = 0,79 gram
96.500 96.500 media air.
3. m1 : m2 = e1 : e2
B. Uraian 59 108
1. Perkaratan dapat dipicu oleh asam, air, oksigen, basa, dan m1 : 0,54 = :
2 1
garam.
29,5 × 0,54
2. Makin tinggi temperatur, maka makin cepat terjadinya = m1 = 0,1475 gram
korosi. 108
3. Pengecatan dilakukan untuk melindungi besi kontak 4. Reaksi elektrolisis lelehan CaCl2 adalah sebagai berikut.
dengan air dan udara. Lapisan oli dan gemuk mencegah Katode : Ca2+ + 2e → Ca
kontak langsung besi dengan air dan udara. Lapisan plastik Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e
mencegah kontak langsung besi dengan udara dan air. mol elektron =
4. Karena zat pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan e.i .t 0,452 × 1,5 × 3.600
= = 0,025 mol
terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak 96.500 96.500

atom logam yang teroksidasi.
Berdasarkan persamaan reaksi di katode maka mol Ca yang
5. Karena pada kondisi pH asam terjadi reaksi reduksi
dihasilkan setengah dari mol elektron yang terlibat.
tambahan yang berlangsung pada katode. Reaksi ini
menyebabkan lebih banyak atom logam yang teroksidasi Massa Ca = 1 × 0,025 × 40 = 0,506 gram.
sehingga laju korosi pada permukaan logam makin besar. 2
6. Komponen voltmeter pada sel volta diganti dengan sumber Berdasarkan persamaan reaksi di anode, maka mol Cl2 yang
arus listrik pada sel elektrolisis. dihasilkan setengah dari mol elektron yang terlibat.
7. MgBr2 → Mg2+ + 2Br- 1
Volume gas Cl2 = × 0,025 × 22,4 L = 0,283 L.
Katode: 2e + 2H2O → H2 + 2OH- 2
Anode: 2Br- → Br2 + 2e
2H2O + 2Br- → H2 + 2OH- + Br2 5. Pemurnian logam dan penyepuhan.
8. Dua sel elektrolisis menggunakan arus yang sama maka:
Tugas Proyek
w Ag w Ni
= kebijaksanaan guru.
eAg eNi
1,08 w Ni Penilaian Akhir Semester
= ⇒ w Ni = 0,01 × 29,5 = 0,295 gram A. Pilihan Ganda
108 59
2 1. d. T – M
Pembahasan:
9. Katode : 2Na+(ℓ) + 2e → 2Na(s)
Perhatikan grafik. Pada grafik tersebut, bagian perubahan
Anode : 2Cl-(ℓ) → Cl2(g) + 2e
wujud dari cair ke gas adalah TM untuk pelarut dan RN untuk
Reaksi : 2Na+(ℓ) + 2Cl-(ℓ) → 2Na(s) + Cl2(g)
larutan (pelarut dan terlarut).
10. Reaksi elektrolisis larutan AgNO3 sebagai berikut.
2. c. 4,90
Katode : Ag+ + e → Ag
Pembahasan:
Anode : 2H2O → O2 + 4H+ + 4e
72
Mol H2O = = 4 mol
18

12 Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013)
9. e. (5)
mol glukosa = 18 = 0,1mol Pembahasan:
180
Guna mencari larutan yang memiliki titik bekunya paling
mol glukosa tinggi, maka cari ∆Tf-nya yang paling kecil atau nilai M.i-nya
X glukosa =
mol air + mol glukosa yang paling kecil.
(1) Mg(NO3)2 0,2 M i = 0,2 × 3 = 0,6
0,1 0,1 1
X glukosa = = = (2) CH3COOH 0,5 M i = 0,5 × 1,5 = 0,75 (dianggap
0,1 + 4 4,1 41 α = 0,5)
1 (3) Na2CO3 0,3 M i = 0,3 × 3 = 0,9
DP = Po . X glukosa = 20,1 . = 4,9 cmHg. (4) C6H12O6 0,8 M i = 0,8 × 1 = 0,8
41
(5) CuSO4 0,2 M i = 0,2 × 2 = 0,4
3. b. -0,36 Larutan yang memiliki titik beku paling tinggi adalah CuSO4
Pembahasan: 0,2 m.
m 1.000 10. e. distilasi pada minyak bumi
Kf .
DTf = .
Mr P Pembahasan:
18 1.000 Di dunia industri, kenaikan titik didih sangat penting
= 1,8. = . 0,36o C
180 500 dipahami karena pada suatu proses bahan industri perlu
Titik beku larutan = 0 oC – 0,36 oC = -0,36 oC. diketahui kenaikan titik didihnya, contohnya adalah proses
4. a. 18 distilasi. Pada proses distilasi, kita harus mengetahui
Pembahasan: titik didih tiap senyawa yang dicampur agar waktu yang
m 1000 diperlukan, kecepatan menguap pada campuran tersebut
DTf = Kf . . dapat diketahui. Kenaikan titik didih juga digunakan untuk
Mr P
mengklasifikasikan bahan bakar yang digunakan sehari-
1,8 1000 hari.
0,93 = 1,86. .
Mr 200 11. b. H2SO4
Mr = 18 Pembahasan:
5. e. V Br pada HBr mengalami kenaikan BO dari -1 menjadi 0
Pembahasan: pada Br2 maka mengalami oksidasi, zatnya disebut reduktor
Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan karena menyebabkan zat lain tereduksi.
penurunan tekanan uapnya. Pilihan (e) partikel zat terlarut S pada H2SO4 mengalami penurunan BO dari +6 menjadi
sedikit sehingga penurunan tekanan uapnya juga sedikit +4 pada SO2 maka S mengalami reduksi, zatnya disebut
yang berarti tekanan uapnya paling besar dibandingkan oksidator karena menyebabkan zat lain teroksidasi. Jadi
dengan yang lain. yang bertindak sebagai oksidator adalah H2SO4.
6. c. 0,66 12. e. 2, 16, dan 5
Pembahasan: Pembahasan:
Larutan elektrolit biner maka memiliki α = 2 Atom Mn di sebelah kanan = 2 maka koefisien MnO4– di kiri
DTf = Kf × m × i juga harus 2 (a = 2).
Atom H di sebelah kanan = 16 (8 × 2) maka koefisien H+ di
1,55 = 1,86 × 0,5 × i
kiri harus 16 (b = 16).
i = 1,66 Atom C di sebelah kanan = 10 maka koefisien C2O42- di kiri
i =[1 + ( n − 1) α ] harus = 5 (c = 5).
1,66 =[1 + ( 2 − 1) α ] 13. c. (1), (4), dan (5)
Pembahasan:
1,66= 1 + α Zat yang akan bereaksi dengan H+ menghasilkan gas H2
α = 0,66 adalah logam yang memiliki Eo lebih kecil dari H2 pada deret
7. c. 340 Volta yaitu Na, Cd, dan Pb atau nomor (1), (4), dan (5).
Pembahasan: 14. b. baterai merkuri
m 1000 Pembahasan:
DTf = Kf . . Sel primer adalah sel yang dibentuk dari katode dan anode
Mr P
yang langsung setimbang ketika menghasilkan arus. Contoh
m 1000
0,74 = 1,86. . sel primer adalah sel kering seng – karbon, baterai merkuri,
342 2500 baterai perak oksida, dan baterai litium. Sel sekunder adalah
m = 340 gram sel yang dapat diperbarui dengan cara mengembalikan
8. c. BaCl2 0,03 M elektrodenya ke kondisi awal. Contoh sel sekunder adalah
Pembahasan: aki timbal, baterai nikel kadmium, sel perak seng, dan sel
CO(NH2)2 0,05 M → nonelektrolit → DTf = Kf × m = 0,05 Kf natrium belerang. Adapun sel bahan bakar adalah sebuah
NaCl 0,03 M → elektrolit (n = 2) → DTf = Kf × m × i = 0,06 Kf sel yang secara bertahap menghabiskan pereaksi yang
BaCl2 0,03 M → elektrolit (n = 3) → DTf = Kf × m × i = 0,09 Kf disuplai ke elektrode-elektrode dan secara bertahap pula
AlCl3 0,02 M → elektrolit (n = 4) → DTf = Kf × m × i = 0,08 Kf membuang produk-produknya contohnya sel hidrogen.
Fe2(SO4)3 0,02 M → elektrolit (n = 4) → DTf = Kf × m × i = 0,08
Kf
Larutan yang mempunyai titik beku terendah adalah BaCl2
0,03 M.

Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013) 13
makin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret
tersebut, maka logam semakin kurang reaktif (makin sulit
melepas elektron) dan logam merupakan oksidator yang
15. e. makin kuat (makin mudah mengalami reduksi). Dengan
demikian makin ke kanan, maka logam makin tahan
terhadap korosi. Sesuai deret Volta logam yang paling ke
kanan adalah Ni.
Makin mudah teroksidasi Makin mudah tereduksi

Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb [H] Sb – Bi – Cu – Hg – Pt – Au

Pembahasan: 24. c. 2H2O + 2e → 2OH- + H2


Mg(s) / Mg2+(aq) // Sn2+(aq) / Sn(s) E0 = +2,23 Volt Pembahasan:
Makna dari notasi sel: Reaksi ionisasi KI : KI → K+ + I-
Mg berperan sebagai anode, Mg akan melarut atau Katode : 2H2O + 2e → 2OH- + H2 (karena di
teroksidasi menjadi Mg2+ dan Sn berperan sebagai katode, dalam larutan ada H2O)
di sini akan terjadi reduksi Sn2+ menjadi Sn. Anode : 2I- → I2 + 2e
Gambar yang sesuai dengan notasi sel adalah b dan e. Aliran Reaksi total : 2H2O + 2I- → 2OH- + I2 + H2
elektron yang benar adalah dari anode ke katode. Jawaban 25. c. 6O2- → 3O2 + 12e
yang tepat adalah (e). Pembahasan:
16. e. zat elektrolit yang terkandung dalam air laut Reaksi ionisasi : Al2O3 → 2Al3+ + 3O2-
Pembahasan: Katode : 2Al3+ + 6e → 2Al (× 2)
Bangkai kapal di dasar laut terkorosi lebih cepat akibat kadar Anode : 6O2- → 3O2 + 12e
garam yang tinggi. Reaksi total : 4Al3+ + 6O2- → 3O2 + 4Al
17. d. oksidasi besi : Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e 26. d. (2) dan (4)
Pembahasan: Pembahasan:
pada kondisi netral reaksi di anode adalah oksidasi besi Penyepuhan dimaksudkan untuk melindungi logam
dengan reaksi : terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan. Pada
Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eo = +0,44 V penyepuhan, logam yang akan disepuh dijadikan katode
18. a. adanya lapisan oksida Al2O3 yang mencegah korosi sedangkan logam penyepuhnya sebagai anode. Pada
lanjutan pada logam Al penyepuhan berlaku proses elektrolisis. Dengan demikian
Pembahasan: pernyataan yang benar adalah nomor (2) dan (4).
Sebenarnya, aluminium berkarat dengan cepat membentuk 27. d. 1,24
oksida aluminium (Al2O3). Akan tetapi, perkaratan segera Pembahasan:
terhenti setelah lapisan tipis oksida terbentuk. Lapisan itu Elektrolisis larutan Cu2+(aq) → Katode : Cu2+ + 2e → Cu
melekat kuat pada permukaan logam, sehingga melindungi Elektrolisis larutan H2SO4 → Katode : 2H+ + 2e → H2
logam di bawahnya terhadap perkaratan berlanjut. 3,28 g
jumlah mol Cu yang diendapkan = = 0,05165
19. e. penggunaan logam Mg sebagai anode korban 63,5 g / mol

Pembahasan:
mol
Perlindungan mekanis dilakukan dengan mencegah agar
Oleh karena jumlah listrik yang digunakan sama dan elektron
permukaan logam tidak bersentuhan dengan udara dan air,
yang ditangkap juga sebanding maka jumlah mol gas H2
misalnya dengan pengecatan dan pelapisan dengan logam
sama dengan jumlah mol Cu yaitu sebesar 0,05165 mol.
lain (Zn, Sn, Cr).
20. b. Mg – Fe – Cu – Au nRT 0,05165 × 0,08 × 300
=V = = 1,24 L
Pembahasan: P 1
Makin rendah harga Eo maka makin mudah bertindak 28. e. 96.500
sebagai anode dan mengalami korosi lebih cepat. Pembahasan:
21. a. (1) elektrolisis larutan AgNO3 :
Pembahasan: Anode : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e
Paku besi yang cepat berkarat adalah (1). Paku besi Katode : Ag+ + e → Ag
diletakkan di dalam gelas terbuka berisi air. Hal ini berarti Reaksi total : Ag+ + 2H2O → 4H+ + O2 + Ag
besi kontak dengan air dan oksigen. Faktor penyebab besi Gas O2 yang terbentuk di anode adalah 5,6 L maka mol =
berkarat adalah oksigen, air, dan pH. Bila konsentrasi air, 5,6L
oksigen dan pH naik maka kecepatan korosi akan naik. = 0,25 mol
22, L
22. d. (4)
Pembahasan: Berdasarkan persamaan reaksi di anode, untuk menghasilkan
Cara mencegah terjadinya korosi pada logam adalah 1 mol gas O , maka jumlah mol elektron yang terlibat adalah
2
mengecat, melapisi dengan plastik, dan melapisi dengan 2
logam lain (Sn, Zn, Cr).
23. b. Ni sebesar 4 × 1 = 1 mol elektron.
2
Pembahasan:
Pada deret Volta unsur logam dengan potensial elektrode 1 mol elektron = 1 Faraday = 96.500 C.
lebih negatif ditempatkan di bagian kiri, sedangkan unsur 29. c. 4,18
dengan potensial elektrode yang lebih positif ditempatkan di Pembahasan:
bagian kanan. Makin ke kiri kedudukan suatu logam dalam i .t 20 × 30 × 60
Jumlah mol elektron = = = 0,373 mol
deret tersebut, maka logam makin reaktif (makin mudah 96.500 96.500
melepas elektron) dan logam merupakan reduktor yang Karena gas F2 yang dihasilkan diukur pada keadaan STP
makin kuat (makin mudah mengalami oksidasi). Sebaliknya, maka

14 Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013)
6. Kelima gambar tersebut merupakan perlindungan katodik,
Jumlah mol F2 = 1 × mol elektron = 1 × 0,373 mol = 0,1865 bukan pelapisan karena paku tidak ditutupi seluruhnya. Ingat
2 2
kembali deret volta.
mol Makin mudah teroksidasi Makin mudah tereduksi
Volume F2 = 0,1865 mol × 22,4 L = 4,18 L. Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb [H] Sb – Bi – Cu – Hg – Pt – Au
30. e. 64
Kita sederhanakan menjadi logam-logam yang kita perlukan
Pembahasan:
saja
Elektrolisis larutan LSO4
Mg Al Zn -Fe- Sn Cu
Katode : 2L2+ + 4e → 2L
Cu dan Sn (2 dan 4) tidak mungkin karena Eo-nya lebih
Anode : 2H2O → O2 + 4H+ + 4e
besar dari Fe, artinya Fe yang akan berkarat. Mg dan Fe
Reaksi total : 2L2+ + 2H2O → 2L + O2 + 4H+
memiliki beda potensial standar yang paling besar dan Eo
Oleh karena gas O2 diukur pada STP maka mol gas O2 =
Mg lebih rendah dari Fe sehingga Mg-lah yang paling cocok
0,448 L
= 0,02 mol untuk perlindungan katodik Fe. Dengan demikian paku yang
22,4 L dilindungi oleh Mg (3) akan berkorosi paling lambat.
Berdasarkan perbandingan koefisien = perbandingan mol 7. Lapisan timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih
maka utuh. Namun apabila terdapat goresan, maka timah justru
Jumlah mol L = 2 × jumlah mol O2 mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi
= 2 × 0,02 = 0,04 mol lebih positif dari timah.
2,56 g 8. Baja lebih mudah mengalami korosi daripada besi murni.
Ar L = = 64 g/mol. Hal ini terjadi karena baja mengalami efek Galvanic coupling
0,04 mol
yaitu timbulnya perbedaan potensial pada permukaan logam
akibat perbedaan E° antara atom-atom unsur logam yang
B. Uraian berbeda dan terdapat pada permukaan logam dengan
1. Mol glukosa = 36 = 0,2 kemurnian rendah.
180 9. Karena gas F2 yang dihasilkan diukur pada keadaan STP
maka
Mol air = 500 = 27,8 23,2 L
18 Jumlah mol F2 = = 1,036 mol
22,4 L
0,2 0,2
Fraksi mol terlarut = = = 0,007 Jumlah mol elektron = 2 × mol F2 = 2 × 1,036 mol = 2,072
0,2 + 27,8 28
mol
DP = Po . xA = 23,76 mmHg × 0,007 = 0,17 mmHg. i .t
m 1.000 Jumlah mol elektron =
=
2. DTb Kb. . . 1 + (n − 1) α 96.500
Mr P 
juml .mol .elektron × 96.500
17,4 1.000 t =
= DTb 0,52. . . 1 + (3 − 1)1 i
174 250 
2,072 × 96.500
DTb = 0,624o C =
10
3. E° sel = E° red - E° oks = 0,80 V – 0,14 V = 0,66 V. = 19.994,8 s
4. a. Eo Zn lebih negatif maka lebih mudah dioksidasi
= 333,25 menit ≈ 333 menit
(menjadi anode) sedangkan Cu akan menjadi katode.
Diagram sel yang tepat : Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu. 1.930
10.
= F = 0,02F
b. Eo sel = Eo katode – Eo anode = +0,34 volt – (-0,76 96.500
volt) = +1,10 volt. m = e.F
5. Sel Leclanche menggunakan batang karbon (dalam bentuk
150
grafit) sebagai katode yang diletakkan di pusat kaleng. 1,5 = .0,02
Sementara logam seng bertindak sebagai anode dan juga e
sebagai wadah untuk komponen baterai yang lain. Katode e=2
terlindungi oleh elektrolit berupa pasta campuran batu kawi dikatode terdapat ion positif, maka ion dari unsur X tersebut
(MnO2), salmiak (NH4Cl), serbuk karbon, dan sedikit air yang adalah X2+.
diisikan ke dalam suatu silinder seng.

Kunci Jawaban Kimia (Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam) XII SMA/MA Semester Gasal (Kurikulum 2013) 15

Anda mungkin juga menyukai