Anda di halaman 1dari 27

Oleh:

NAMA : ZAINUL, S.Pd.

UNTUK SMP KELAS IX


SEMESTER 1

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA


A. Pembelahan Sel

Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya (omnis cellula e cellula).
Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1855. Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel
yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan menjadi
pembelahan mitosis dan meiosis.
1. Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang melalui tahap-tahap pembelahan tertentu, yaitu:
profase, metafase, anafase, dan telofase (PMAT). Pembelahan ini memiliki ciri sebagai berikut:

 terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis)


 bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi
 menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk semula (diploid menjadi diploid/haploid
menjadi haploid)

Tahap-tahap yang berlangsung pada pembelahan mitosis adalah sebagai berikut:

1. Profase : Tahap ini merupakan fase pembelahan mitosis yang paling lama dan paling banyak memerlukan
energi. Peristiwa yang berlangsung selama profase adalah sebagai berikut:

 benang kromatin menjadi kromosom, lalu kromosom mengganda menjadi dua kromatid tetapi masih
melekat dalam satu sentromer
 membran inti dan nukleolus lenyap
 sentrosom memisah menjadi dua sentriole, dan diantaranya terbentang benang spindle.

2. Metafase : Pada tahap ini kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator. Bagian sentromer kromosom
berikatan dengan kinetokor yang berhubungan dengan benang spindel. Pada fase ini kromosom tampak paling
jelas terlihat sehingga jumlahnya mudah diidentifikasi. Metafase adalah tahap yang memerlukan energi
terkecil dan waktu yang paling singkat.
Gambar : Pembelahan sel mitosis fase metaphase

3. Anafase : Saat anafase sentromer membelah, lalu benang spindel menarik kromosom menuju kutub sel
yang berlawanan. Pergerakan kromosom tersebut dipengaruhi oleh enzim dynein.

Gambar : Pembelahan sel mitosis fase anaphase

4. Telofase : Pada tahap ini terjadi peristiwa sebagai berikut:

 Kromosom berubah menjadi benang kromatin


 Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali
 Terjadi sitokinesis (pembagian sitoplasma) sehingga dihasilkan dua sel yang identik dengan sel semula

Gambar: pembelahan sel mitosis fase telofase


2. Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis adalah suatu proses terjadinya pembelahan sel pada sel-sel kelamin dari organisme-
organisme yang melakukan proses reproduksi dengan cara generatif ataupun seksual.Pembelahan meiosis
biasanya sering disebut dengan proses pembelahan sel secara reduksi, karena proses yang dihasilkan adalah
sel-sel anakan dengan jumlah kromosom setengah / separuh dari kromosom indukannya.

Hal ini sangat berhubungan dengan tujuan utama dari pembelahan itu sendiri, yakni untuk mempertahankan
agar sejumlah bagian kromosom dari generasi ke generasi yang saling turun temurun akan selalu tetap
sehingga itu dapat membantu mempertahankan terhadap eksistensi dari jenis-jenis yang ada.

Pembelahan meiosis terjadi melalui 2 proses yakni meiosis I dan meiosis II. Pada proses meiosis I, biasanya
akan terjadi proses reduksi pada kromosom, karena yang sudah terjadi merupakan proses pembagian pada
kromosom yang memiliki sifat homolog, sedangkan pada proses meiosis II, sesungguhnya merupakan
pembelahan sel secara mitosis, karena yang akan terjadi disini adalah tahapan pembagian pada kromatid
bersaudara yang akan menjadi kromosom. Baik pada proses meiosis I maupun pada proses meiosis II terdiri
dari beberapa fase yakni, fase profase, fase metafase, fase anafase, dan juga fase telofase. Di antara proses
pada meiosis I dengan proses pada meiosis II tidak terdapat tahap interfase.

Berikut tahapan-tahapan yang terjadi pada proses pembelahan sel secara meiosis, yakni sebagai berikut :

1. Profase I

Pada tahap ini, benang-benang kromatin akan mengalami proses pemendekan dan penebalan sehingga bisa
membentuk sebuah kromosom. Pada setiap bagian dari kromosom yang terdiri dari dua bagian kromatid
yang akan bergabung dengan homolognya sendiri. Proses tersebut biasanya dinamakan dengan proses
sinapsis. Pasangan-pasangan dari kromosom yang memiliki sifat homolog terseut akan terlihat memiliki
empat buah kromatid sehingga biasa dinamakan dengan tetrad.

Pada saat proses pembentukan sebuah tetrad, maka proses pertukaran antar bagian dari kromatid bisa
terjadi. Hal ini biasa dinamakan sebagai proses pindah silang atau (sering disebut dengan crossing over).
Selanjutnya bagian inti kemudian akan melakukan proses menghilang dan juga pada benang-benang
spindel dapat dibentuk. Benang-benang spindel akan membawa bagian tetrad untuk menuju ke bagian
bidang pembelahan atau sering disebut dengan bidang ekuator.

Gambar : Pembelahan Meiosis I


Peristiwa pindah silang (crossing over) tersebut yang terjadi pada tahap profase I adalah penyebab
terjadinya perbedaan antara sifat yang dimilki pada sel-sel hasil pembelahan sel secara meiosis. Hal
tersebut, juga bisa mengakibatkan tidak adanya kromosom-kromosom yang benar-benar tampak dan
terlihat mirip. Tentunya dalam tahapan ini akan sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat yang dimiliki oleh
sel-sel keturunannya

2. Metafase I

Pada fase ini, maka kromosom akan bergerak menuju bagian bidang ekuator atau bidang pembelahan, dan
pada kromosom yang memiliki sifat homolog akan tetap saling bergandengan, dan juga chiasma akan
tetap ada.

3. Anafase I

Pada fase ini, maka kromosom yang memiliki sifat homolog akan berpisah dan juga bergerak ke bagian
kutub yang saling berseberangan, chiasma dan proses pindah silang (crossing over) akan selesai.

4. Telofase I

Pada fase ini, akan terjadi proses sitokinesis sehingga akan terbentuk 2 buah sel yang masing-masing pada
bagian yang memiliki satu buah inti dengan bagian sebelah dari kromosom yang memiliki sifat homolog.
Pada setiap bagian kromosom yang memiliki sifat homolog terdiri dari dua buah kromatid yang pada
bagian sentromernya masih saling bergabung satu dengan yang lainnya.

Tahap Meiosis II

Pada tahap meiosis II akan melewati beberapa fase, yakni sebagai berikut :

Gambar : pembelan Meiosis II

1. Profase II

Pada fase ini, biasanya diawali dengan proses pembelahan sel pada dua buah sentriol sehingga bisa
menjadi dua buah bagian dan juga akan bergerak menuju bagian kutub yang saling berlawanan arah.
Kemudian, mikrotubulus akan membentuk benang-benang spindel dan juga membentuk membran inti.
Selanjutnya nukleolus akan lenyap.

2. Metafase II

Pada fase ini, bagian kromatid akan bergerak menuju ke bagian bidang ekuator atau bidang pembelahan.
Bagian sentromer yang terikat oleh benang-benang spindel yang berasal dari bagian sentriol.

3. Anafase II

Pada fase ini, bagian kromatid yang berpisah akan membentuk sebuah kromosom dengan bagian
sentromernya sendiri-sendiri, selanjutnya akan bergerak menuju ke bagian kutub yang saling berlawanan
arah. Pada fase ini juga akan terbentuk sebuah kromosom rekombinasi

4. Telofase II

Pada fase ini, bagian kromosom yang telah sampai pada bagian kutub, dan selanjutnya akan mengalami
proses dekondensasi yang akan menjadi kromatin dan juga akan terbentuk bagian selaput inti di bagian
sekeliling inti tersebut oleh mikrotubulus. Proses berikutnya adalah terjadi juga proses sitokinesis
sehingga akan terjadi pembentukan 4 buah sel yang baru.

Proses pembelahan sel secara meiosis mempunyai arti yang sangat penting dalam dunia kehidupan
khususnya dalam hal pembelahan sel. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor, yakni :

 Pembelahan sel secara meiosis akan menjaga dan memelihara jumlah kromosom yang dimiliki
oleh setiap makhluk hidup.
 Adanya proses pindah silang (crossing over) akan memungkinkan proses terjadinya pertukaran-
pertukaran gen yang nantinya akan menimbulkan berbagai macam variasi genetik di antara
spesies-spesies.

B. Struktur Dan Fungsi Sistem Reproduksi Pada Manusia

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan
bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia
dibedakan menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan.

1. Organ reproduksi Pria


Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Alat kelamin
bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis,
epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral (kelenjar cowper).
Gbr. Alat Reproduksi Pria

a. Alat Kelamin Luar

1. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang
menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak
mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi
ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam
penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi,
fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.

2. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis.
Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke
dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin,
maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih
hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.

b. Alat Kelamin Dalam

1. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang
dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara
optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran
dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
(spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat
kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat
bergerak sendiri dengan ekornya.
Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon
yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki
menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah
beranjak dewasa.

2. Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini mempunyai bentuk berkelok-
kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.

3.Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke
uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Organ
ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens berfungsi mengantar sperma matang ke uretra, sebagai
persiapan ejakulasi.

4. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens, dekat dengan
dasar dari kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan, yang berguna sebagai pemberi
energi untuk sperma bergerak. Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.

5. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus. Kelenjar ini berfungsi
menambahkan cairan basa yang membantu sperma, saat terjadi ejakulasi, dan membantu menjaga sperma
tetap sehat.

6. kelenjar bulbourethral
Disebut juga sebagai kelenjar cowper, organ ini berfungsi untuk memproduksi cairan yang melicinkan saluran
kemih. Selain itu, organ ini juga membantu menetralisir keasaman di saluran kemih, yang terbentuk akibat
sisa urine.

7. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.

2. spermatogenesis

Sperma dan air mani adalah dua substansi atau zat yang berbeda. Sel sperma merupakan bagian dari air mani.
Biasanya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sementara itu, air mani adalah cairan
berwarna keputihan dan kental yang dikeluarkan oleh penis. Sperma di dalam air mani inilah yang nantinya
akan bertemu dengan sel telur (ovum) untuk kemudian membentuk zigot, cikal bakal janin. Sebelum menjadi
sel sperma yang siap membuahi sel telur, sperma membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproduksi
oleh testis. Proses pembentukan sel sperma di dalam testis dinamakan spermatogenesis.

Memahami proses spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Spermatogenesis sendiri berasal
dari kata ‘spermato’ yang memiliki arti benih, dan ‘genesis’ yang berarti pembelahan.

Sel sperma diproduksi pada tubulus seminiferus di dalam testis. Di dalam dinding tubulus, banyak sel yang
tersebar secara acak, yang disebut sel sertoli. Sel ini berfungsi untuk memberikan makanan untuk sel sperma
yang belum matang. Ketika sel sperma telah matang (spermatogonia), spermatogonium (sel induk sperma)
memperbanyak diri dengan cara mitosis dan meiosis.

Dari spermatogonium, sel sperma akan berubah menjadi spermatosit primer secara mitosis. Setelahnya,
spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi spermatosit sekunder yang berukuran sama. Melalui
tahap meiosis kedua, spermatosit sekunder membelah diri lagi menjadi empat spermatid yang sama bentuk
dan ukuran. Spermatid merupakan tahap akhir sebelum akhirnya berubah menjadi sel sperma yang matang
(spermatozoa) dan siap dikeluarkan bersama dengan air mani ketika seorang pria mengalami ejakulasi.

Satu sel benih yang belum matang membutuhkan waktu hingga 74 hari untuk mencapai kematangan akhir.
Selama proses spermatogenesis, lebih dari 300 juta spermatozoa akan diproduksi setiap hari. Sayangnya, dari
sebanyak itu, hanya ada sekitar 100 juta sel sperma yang berhasil matang dengan sempurna pada proses akhir.
Sperma yang sudah matang memiliki kepala yang berbentuk lonjong dan datar serta ekor yang bergelombang.
Sperma tidak bisa dilihat dengan mata telanjang karena sel ini berukuran sangat kecil, yaitu sekitar 0,05
milimeter terhitung dari kepala hingga ekor.

Bagian kepala sperma memiliki kromosom dan juga memiliki struktur badan yang disebut akrosom. Akrosom
mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang keduanya berfungsi untuk menembus lapisan sel telur.
Di bagian tengah akrosom terdapat mitokondria kecil yang berfungsi menyediakan energi untuk
menggerakkan ekor sperma.

Gbr. Sel sperma

3. Organ Reproduksi wanita

Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi
sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa
pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin
bagian luar terdiri dari vulva dan vagina. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba
falopii (oviduk), uterus (rahim) dan serviks.
a. Alat kelamin luar
1. vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris,
daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang
terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut
pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk
seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir
dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir
dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris
terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil
sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif
dan berperan besar dalam fungsi seksual.

2. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina
dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa
melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh
sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara.

b. Alat Kelamin Dalam


1. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah
kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah
dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan
sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur disebut juga dengan ovum.

2. Tuba fallopi( oviduk)


Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada
kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui
fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain
merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti
umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat
dilepaskan oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di
dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
3. Rahim ( uterus)
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi wanita. Rahim
berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan
berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm. Tetapi saat
hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk
perkembangan embrio menjadi janin.
4. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol
ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir.
Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu
spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka
saat proses persalinan dimulai.

4. Oogenesis

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang
dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan
satu ovum matang sekali waktu.

Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonium. Pembentukan sel telur
pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan
ketiga usia fetus, semua oogonium yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap
pembelahan.

Pada pembelahan pertama, semua oogonium membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer.
Selanjutnya, semua oosit primer membelah secara meiosis, tetapi hanya sampai fase profase I. Pembelahan
meiosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 200
ribu hingga 2 juta oosit primer, namun hanya sekitar 40 ribu yang tersisa saat anak perempuan pubertas dan
hanya 400 yang akan matang atau berkembang sempurna.

Memasuki masa pubertas, oosit primer melanjutkan pembelahan meiosis I, hasil pembelahan tersebut berupa
dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel yang berukuran lebih kecil disebut
badan kutub primer.

Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan meiosis II. Pada
saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan
satu sel lagi yang berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder.

Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan
badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih
lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi (hancur).

Ovum atau sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari ovarium) selama siklus reproduksi
perempuan.
Skema oogenesis

5. Siklus Menstruasi

Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang
terjadi secara periodik. Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari.

SIKLUS MENSTRUASI

Gbr.siklus menstruasi pada wanita


Siklus menstruasi pada wanita terdiri atas tiga fase yaitu:

Fase pertama adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) memicu
berkembangya folikel dalam ovarium. Hormon FSH adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari
atau hiofisis. Kelenjar tersebut terletak di otak bagian depan. Pada fase ini, dinding rahim luruh dan seorang
perempuan mengalami menstruasi. Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang,
tetapi hanya ada satu folikel yang dapat terus berkembang tiap bulannya.

Fase kedua adalah fase proliferasi. Pada fase ini Hormon estrogen dan progesteron ini akan memicu dinding
rahim untuk menebal. Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat
melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma. Fungsi lain dari hormon estrogen adalah memicu
kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH dan hormon LH (Leuteinizing Hormone).
Hormon LH terus diproduksi dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan memicu
pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.

Fase ketiga adalah fase sekretori. Pada fase ini folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi
korpus luteum. Sel telur yang telah diovulasikan akan ditangkap oleh fimbriae dan bergerak menuju ke tuba
fallopi. Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi fertilisasi), maka akan dikirimkan
sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan hormon progesteron lagi.
Dengan demikian, pada fase ini jumlah hormon estrogen dan hormon progesteron pada perempuan rendah.
Rendahnya hormon estrogen dan hormon progesteron menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim rusak
dan pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.

6. Fertilisasi Dan Kehamilan

a. Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses pembuahan sel telur (ovum) oleh sperma. Pada manusia, sperma dihasilkan di
testis pria dan ovum dihasilkan pada ovarium wanita. Pembuahan akan didahului oleh ovulasi, yaitu lepasnya
sel telur yang telah masak dari ovarium.

Proses Fertilisasi

Peristiwa fertilisasi terjadi di dalam tuba falopi (oviduk) di tubuh wanita. Sel telur yang telah dibuahi
selanjutnya akan membentuk zigot. Zigot selanjutnya menuju ke rahim dan akan mengalami pembelahan
berulang-ulang serta tumbuh untuk membangun jaringan tubuh manusia. Di dalam rahim, zigot menanamkan
dirinya pada dinding rahim (endometrium) yang telah menebal dan banyak mengandung pembuluh darah.
Zigot berkembang menjadi embrio manusia yang baru. Pada kondisi tertentu, sel telur yang matang akan
berovulasi tidak hanya satu. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan terjadinya hamil kembar.

Usia sel telur di dalam tuba falopi hanya 24 jam saja, sehingga apabila tidak ada sperma yang membuahinya,
maka sel telur akan mati dan kehamilan tidak terjadi. Jika tidak ada sperma yang membuahi sel telur, maka sel
telur akan berpindah ke rahim dan hancur. Lapisan dinding rahim yang menebal akan mulai mengalami proses
peluruhan bersama dengan hancurnya sel telur tersebut sehingga terjadilah menstruasi.

Skema Proses Fertilisasi Hingga Implantasi

Di dalam sekali ejakulasi (keluarnya sperma dari kelamin pria), terdapat berjuta-juta sperma yang saling
berlomba untuk membuahi ovum. Pada saat ejakulasi akan dikeluarkan 40 sampai 150 juta sel sperma yang
siap membuahi. Sel sperma akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan tersebut dapat
mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk). Pergerakan sperma dibantu juga oleh
pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi. Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer
agar spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan
membuahi sel telur. Dari berjuta sperma yang dikeluarkan tersebut, normalnya hanya ada satu sperma berhasil
bertahan hidup selama kurang lebih satu minggu hingga berhasil mencapai ovum. Setelah satu sperma
tersebut berhasil membuahi ovum, maka akan terbentuk selaput pelindung untuk menghalangi masuknya
sperma lain yang akan melakukan pembuahan.

b. Kehamilan
Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya berkembang
menjadi embrio yang akan menuju ke rahim kemudian tertanam (implantasi) ke dalam endometrium. Pada
kondisi ini seseorang mengalami kehamilan. Embrio berkembang dalam kandungan sehingga menjadi bayi
yang siap lahir selama 9 bulan 10 hari atau sekitar 37 minggu. Perkembangan embrio dalam kandungan dapat
dibagi menjadi beberapa periode, yaitu:
Tabel. Tahap Perkembangan Embrio
Proses Melahirkan

Proses melahirkan dipicu oleh tingginya level hormon estrogen. Tingginya kadar estrogen dalam darah
memicu kepekaan uterus terhadap hormon oksitosin.
Oksitosin dihasilkan oleh fetus (janin), oksitosin juga merangsang plasenta untuk menghasilkan hormon
prostaglandin. Hormon oksitosin dan prostaglandin akan meningkatkan frekuensi kontraksi otot uterus,
kekuatan kontraksi, dan durasi kontraksi hingga bayi lahir. Pada mulanya kontraksi terjadi selama 30 detik
atau kurang dalam rentang waktu 25 hingga 30 menit. Pada saat puncaknya, kontraksi dapat terjadi selama 60
hingga 90 detik dan terjadi setiap 2 hingga 3 menit. Kontraksi otot uterus dimulai dari otot bagian atas lalu
menuju ke bawah, memberikan gaya dorong pada bayi untuk keluar melalui serviks. Gaya dorong ini semakin
kuat saat kepala bayi mendorong dinding serviks. Hal ini terjadi karena, saat dinding serviks terdorong dan
melebar, maka akan merangsang dihasilkannya hormon oksitosin. Meningkatnya hormon ini akan membuat
kontraksi otot uterus semakin kuat, sehingga gaya dorong yang dihasilkan semakin besar.

Gaya Dorong dan Gaya Gesek yang Terjadi pada Saat Melahirkan

Selain gaya dorong terdapat pula gaya gesek antara bayi dengan cairan plasenta dan gaya gesek antara bayi
dengan saluran serviks. Panah berwarna biru menunjukkan arah gaya dorong, sementara panah warna kuning
menunjukkan arah gaya gesek.

Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Pada proses kelahiran, arah gerak bayi yang
mendesak keluar berlawanan dengan arah gaya gesek yang arahnya menuju ke dalam. Ketika bayi keluar dari
serviks gaya gesek di saluran serviks akan semakin membesar karena kecilnya diameter serviks.

Gaya gesek ini menahan gerakan bayi untuk keluar. Akan tetapi, hormon oksitosin yang dihasilkan selama
dinding serviks terdorong akan memperkecil gaya gesek tersebut. Selain adanya oksitosin, gaya gesek juga
diperkecil dengan adanya cairan ketuban yang berperan sebagai pelumas atau pelicin ketika bayi keluar.

Bayi Kembar

Saat seorang wanita melepaskan lebih dari satu sel telur dalam suatu waktu, kembar nonidentik (fraternal)
bisa berkembang dari dua sel telur yang terpisah dan dibuahi oleh dua sperma yang terpisah pula. Tiap embrio
kemudian memiliki plasentanya sendiri di dalam Rahim ibu.
Kembar identik berasal dari satu sel telur yang dibuahi oleh satu sel sperma.Sel telur membelah diri menjadi
dua, dan masing-masing berkembang secara independen menjadi kembar yang identik dan berbagi plasenta
yang sama. Kehamilan kembar lainnya seperti triplet, diawali sama keperti kehamilan kembar dan kakak adik
yang dihasilkan juga bisa fraternal identik.

C. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia Dan Upaya Pencegahannya


1. Penyakit pada system reproduksi manusia

1. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), Acquired berarti diperoleh, Immuno Deficiency
berarti kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah sekali
terserang penyakit yang berbahaya.
a. Penyebab AIDS
AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency Virus), virus ini
menyerang sel darah putih tertentu, dimana sel darah putih berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh
yaitu menangkal infeksi atau serangan penyakit terhadap tubuh. Apabila virus HIV bersarang dalam
sel darah putih dan merusak sel darah putih maka tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang
penyakit.
b. Penularan AIDS
Virus HIV dapat berpindah dari seseorang ke orang lain atau dengan kata lain penyakit AIDS dapat
menular. Penularan AIDS tidak menyebar melalui udara, atau karena berjabat tangan dengan penderita
AIDS juga tidak menular melalui peralatan makan penderita AIDS. Tetapi virus HIV dapat menular
masuk ke tubuh orang lain melalui transfusi darah (donor darah seseorang yang terinfeksi HIV) atau
melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti jarum suntik, jarum infus, dapat juga melalui kontak
seksual.
c. Pencegahannya
Sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan yang efektif pada penderita AIDS, oleh karena itu
akan lebih baik bila kita berusaha menghindari penyakit ini dengan cara mencegah penularan virus
HIV, antara lain:
1 ). Menggunakan jarum suntik yang steril dan jarum yang sekali pakai lalu dibuang.
2). Memeriksa darah sebelum transfusi darah, sehingga darah dapat dipastikan tidak terinfeksi virus
HIV.
3). Hanya melakukan kontak seksual dengan pasangannya yang sah.
Gbr. HIV

2. Gonorea

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak
seksual. Gejala yang ditimbulkan penyakit ini adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh,
biasanya menyerang daerah sekitar kelamin, dapat menyebar dan menyerang organ tubuh lain. Penyakit ini
menyebabkan kebutaan pada bayi yang baru lahir. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada saat urinasi,
kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea tidak diobati dapat merusak saluran
reproduksi yaitu saluran sperma pada pria dan saluran tuba falopii pada wanita sehingga dapat mengakibatkan
kemandulan.

3. Sifilis

Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini biasa ditularkan melalui kontak
seksual, namun demikian bakteri ini juga dapat ditularkan melalui jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan
dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak
segera diobati bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh
darah.
4.Kanker Prostat

Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel kanker prostat dapat
menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada tulang dan lymph node. Ciri-ciri kanker prostat adalah
kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan lainnya.

5. Keputihan

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur Candida Albicans. Gejala dari keputihan yaitu terdapat cairan
putih ke-kuningan atau keabu-abuan pada vagina. Cairan tersebut dapat encer ataupun kental, berbau tidak
sedap dan meyebabkan rasa gatal.

Bakteri candida albicans

6. Herpes Simplex Genitalis

Sesuai dengan namanya penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II. Penyakit ini menyerang
kulit di daerah genitalia luar, bagian anus dan vagina. Gejala penyakit ini adalah seperti, gatal-gatal, pedih dan
juga kemerah-merahan di kulit sekitar kelamin yang akan timbul luka dan lepuh kecil-kecil yang dapat pecah.

Virus herpes
7. Epididimitis

Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di dalam skrotum yang
menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut serta menyimpan sperma yang diproduksi oleh
testis. dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani mengandung darah, nyeri saat buang air
kecil dan ejakulasi, serta gangguan kesuburan.

2. upaya pencegahan penyakit pada system reproduksi manusia

Upaya utama untuk mencegah penyakit berkaitan dengan organ reproduksi adalah mengetahui penyebab
timbulnya penyakit. Setelah mengetahui penyebab timbulnya penyakit organ reproduksi maka upaya dan
langkah yang harus ditempuh adalah:

 .Berusaha untuk menjaga kebersihan organ reproduksi bagian luar dengan mencuci/membilas sehabis
buang air seni atau mengganti pembalut sesering mungkin bagi wanita menstruasi.
 Menggunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun dan tekstur lembut.
 Tidak mendekati pergaulan bebas dan mengkonsumsi obat-obatan berbahaya.
 Aktivitas seimbang antara bekerja/belajar dengan Istirahat serta mengkonsumsi makanan dan
minuman yang cukup nutrisinya.
 Olahraga secara teratur.

Uji kompetensi

SOAL PILIHAN GANDA

1.Tahapan yang benar dalam pembelahan mitosis ini adalah …

a. 3-4-1-2

b. 2-3-4-1

c. 2-3-1-4

d. 1-2-4-3
2.Berikut adalah gambaran tentang pembelahan mitosis :

1. Nukleotida tidak dapat lagi dilihat

2. Benang-benang kromatin menebal

3. Terlihat sepasang sentriol

4. Kromatid mengatur diri di bidang pembelahan

5. Kromatid berpisah menuju ke kutub

6. Nukleolus hilang

Yang terjadi pada fase profase adalah nomor………

a. 1- 2- 3

b. 2- 3- 4

c. 3- 4- 5

d. 2- 3- 6

3.Perhatikan gambar berikut ini!

Pada gambar yang ditunjuk merupakan saluran pada alat reproduksi laki-laki yang
berfungsi untuk…

a. Mengaktifkan sperma

b. Menampung sperma

c. Menggerakkan sperma ke luar


d. Menyimpan dan mematangkan sperma

4.Perhatikan bagan spermatogenesis berikut !

Spermatosit sekunder ditunjukkan oleh bagan nomor ....

a. 1

b .2

c. 3

d. 4

5.Penis merupakan organ eksternal laki laki yang berfungsi sebagai alat kopulasi. Pada
bagian kepala penis terdapat kulit yang biasanya dibuang pada saat proses khitan. Alasan
yang tepat kenapa kulit kepala penis dibuang adalah…

a.Menjaga kesehatan penis dari jamur

b.Menjaga kondisi penis tetap stabil

c.Menurunkan dari resiko infeksi

d.Mempengaruhi proses ejakulasi saat kopulasi


6.Perhatikan gambar alat reproduksi wanita berikut ini!

Fungsi bagian R adalah ….

a. Tempat terjadinya pembuahan

b. Tempat menempelnya janin

c. Menghasilkan sel telur

d. Tempat keluarnya janin

7.Pernyataan yang benar mengenai oogenesis adalah ….

a. oogenesis dimulai sejak bayi dilahirkan

b. ketika bayi perempuan lahir proses pembentukan sel telur sampai pada fase
pembentukan oosit primer

c. badan polar merupakan hasil pembelahan oosit sekunder secara meiosis

d. hasil akhir oogenesis adalah satu ovum dan tiga badan polar

8.Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim secara
berturut-turut adalah ….

a. FSH dan progesteron

b. LH dan FSH

c. LH dan estrogen
d. estrogen dan progesterone

9.Berikut ini yang langsung terbentuk setelah proses fertilisasi adalah ….

a. sel telur

b. sel sperma

c. zigot

d. embrio

10.Terdapat ciri penyakit sebagai berikut.

1. Gejala awal berupa borok pada tempat masuknya bakteri

2. Biasanya menyerang daerah sekitar kelamin

3. Disebabkan oleh Treponema pallidum

Ciri-ciri penyakit di atas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit ….

a. Gonorhea

b. Herpes Simplex Genitalis

c. Sifilis

d. HIV
Daftar Pustaka

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Mata Pelajaran IPA. Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru Mata Pelajaran IPA. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

https://www.amongguru.com/materi-ipa-kelas-9-smp-kurikulum-2013-k13-sistem-reproduksi-
manusia/

https://www.alodokter.com/memahami-sistem-reproduksi-pada-manusia

https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/14937/Fase-Fase-Pembelahan-Sel-Secara-Mitosis-
dan-Meiosis-Lengkap

https://www.sehatq.com/artikel/organ-yang-masuk-kelompok-reproduksi-laki-laki

https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/kanker-serviks/informasi-sistem-reproduksi-wanita/

https://www.honestdocs.id/proses-pembuahan-fertilisasi-manusia-tahap-demi-tahap

https://www.matrapendidikan.com/2019/07/upaya-pencegahan-penyakit-pada-sistem.html

https://www.alodokter.com/ketahui-penyakit-pada-sistem-reproduksi-pria-dan-wanita

http://kitalengkap.blogspot.com/2015/09/c-penyakit-pada-sistem-reproduksi.html

Anda mungkin juga menyukai