Anda di halaman 1dari 10

HIMPUNAN

A. Menyatakan Himpunan

Himpunan dapat dinyatakan dengan beberapa cara. Misal kita mempunyai himpunan: Himpunan

bilangan prima kurang dari 10. Himpunan ini dapat ditulis sebagai: {bilangan prima kurang dari 10}.

Cara ini disebut cara menyatakan himpunan dengan kata-kata.

Jika kita mempunyai himpunan P = {bilangan prima kurang dari 10}, maka kita dapat menyebut

masing masing anggota dari P, yaitu 2, 3, 5, 7. Jika semua anggota himpunan P tersebut disajikan di

antara dua kurung kurawal dan dua anggota yang berdekatan dipisahkan oleh tanda “,” maka diperoleh:

{2, 3, 5, 7}. Cara ini disebut cara menyataka himpunan dengan cara mendaftar. Jadi:

P = Himpunan bilangan prima yang kurang dari 10, dapat ditulis menjadi:

P = {2, 3, 5, 7}

Beberapa contoh himpunan yang dinyatakan dengan cara mendaftar adalah:

1. K = {1, 3, 5, 7, 9}

2. L = {Januari, Juni, Juli}

3. M = {1, 2, 3, 4, …, 100}

4. N = {7, 14, 21, 28, …}

Perhatikan contoh himpunan P = {2, 3, 5, 7}. Untuk menjadi anggota himpunan P sudah tentu ada

persyaratannya, yaitu setiap anggota P merupakan bilangan prima kurang dari 10. Oleh karena itu

himpunan P dapat dinyatakan dengan syarat keanggotaan himpunan atau dengan notasi pembentk

himpunan yaitu P = {x : x adalah bilangan prima kurang dari 10} atau P = {x : x < 10, x adalah bilangan

prima} yang dibaca himpunan P adalah himpunan yang anggota-anggotanya x sedemikian sehingga x

kurang dari 10 dan x adalah bilangan prima. Contoh lain cara menyatak himpunan dengan notasi

pembentuk himpunan , misalnya:

1
1. W = {0, 1, 2, 3, …, 10} dapat ditulis:

W = {n : n adalah bilangan cacah yang tidak lebih dari 10}, atau

W = {n : n adalah bilangan cacah kurang dari 11}, atau

W = {n ∶ n ≤ 10, n ∈ W}; W = himpunan bilangan cacah, atau

W = {n ∶ n < 11, 𝑛 ∈ 𝑊}; W = himpunan bilangan cacah.

2. N = {1, 2, 3, …, 99} dapat ditulis:

N = {a : a bilangan asli kurang dari 100} , atau

N = {a ∶ a < 100, 𝑎 ∈ 𝑁}; N = himpunan bilangan asli.

3. N = {7, 14, 28, …} dapat ditulis:

N = {m : m adalah bilangan asli kelipatan 7}

B. Relasi antar Himpunan

1. Kesamaan Himpunan

Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika setiap anggota A merupakan

anggota dari himpunan B dan setiap anggota B merupakan anggota dari himpunan A atau AÌ B dan B Ì A

bisanya ditulis dengan A = B dibaca (A himpunan bagian dari B).

Contoh:

a. A= {1,2,3,4,5}dan B = {3, 4, 5, 2,1}, maka himpunan A = himpunan B atau A = B, maka {1 , 2,

3, 4, 5}= i3, 4, 5, 2, 1}, karena setiap anggota A juga menjadi anggota B dan setiap anggota B

juga menjadi anggota A.

b. Jika A = {0, 1} dan B = {x | x (x-1) = 0}, maka, A = B.

c. Jika A = {3, 5, 8, 5 }dan B = {5, 3, I}, maka A = B.

2. Himpunan Berpotongan

Himpunan A dan B dikatakan berpotongan jika dan hanya jika ada anggota A yang menjadi anggota

dari B.

2
Contoh:

a. A = { 1, 2, 3, 4, 5 }dan B = { 0, 5, 6, 7, 8 }, maka himpunan A dan himpunan B berpotongan,

karena ada anggota A menjadi anggota B yakni 5.

b. Diketahui D = { x | x2 + 3x + 2 = 0) dan E = { x | x2 - x - 6 = 0 }, karena nilai D = { -1 , -2 }dan

E = { -2, 3 }, jadi ada anggota D menjadi anggota E yakni -2, maka D berpotongan dengan E.

3. Himpunan Lepas

Dikatakan dua Himpunan A dan B lepas jika dan hanya jika kedua himpunan tersebui tidak ada

anggota keduanya sama, A dan B lepas biasanya ditulis (A || B).

Contoh:

a. X = himpunan bilangan bulat positif dan Y = himpunan bilangan bulat negatif, karena anggota X

tidak ada yang menjadi anggota di Y maka X dan Y dikatakan Lepas (X || Y).

b. Diketahui A = { 1, 2, 3, 4 }dan B = { 6, 7, 8, 9 }karena anggota A tidak ada yang menjadi

anggota B, maka A lepas dengan B atau (A || B).

C. Operasi pada Himpunan

1. Irisan (Interseksi) Dua Himpunan

a. Pengertian Irisan Dua Himpunan

Menurut Irene Supradiarini dkk (2008: 142), A iris B (A ꓵ B) adalah himpunan yang semua

anggota yang merupakan anggota A dan juga anggota B. Jika ditulis dengan notasi pembentuk

himpunana adalah: A ∩ B = {x | x ∈ A dan x ∈ B}.

Misalkan A = {1, 3, 5, 7 , 9}

B = {2, 3, 5, 7 }

Anggota himpunan A ban B adalah anggota himpunan A dan sekaligus menjadi anggota himpunan B

= {3, 5, 7}. Anggota himpunan A yang sekaligus menjadi anggota himpunan B disebut anggota

3
persekutuan dari A dan B. selanjutnya, anggota persekutuan dua himpunan disebut irisan dua

himpunan, dinotasikan dengan ꓵ (ꓵ dibaca: irisan atau interseksi). Jadi A ꓵ B = {3, 5, 7}. Secara

umum dapat dikatakan bahwa irisan (interseksi) dua himpunan adalah suatu himpunan yang

anggotanya merupakan anggota persekutuan dari dua himpunan tersebut (Dewi Nuharini dan Tri

Wahyuni, 2008: 178).

b. Menentukan Irisan Dua Himpunan

1) Himpunan yang Satu Merupakan Himpunan Bagian yang Lain

Misalkan A = {1, 3, 5} dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Irisan dari himpunan A dan B adalah A ꓵ B =

{1, 3, 5} = A. Tampak bahwa A = {1, 3, 5}  B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Jika A  B, semua anggota A

menjadi anggota B. oleh karena itu, anggota persekutuan dari A dan B adalah semua anggota dari A

(jika A  B maka A ꓵ B = A).

Contoh

Diketahui A = {2, 3, 5} dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, ,9 , 10}. Tentukan A ꓵ B!

Jawab:

A = {2, 3, 5}

B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, ,9 , 10}

A ꓵ B = {2, 3, 5}.

2) Kedua Himpunan Sama

Dua himpunan misalkan himpunan A dan himpunan B dikatakan sama apabila semua anggota

himpunan A juga menjadi anggota himpunan B dan sebaliknya semua anggota himpunan B juga

menjadi anggota himpunan A. oleh karena itu anggota sekutu dari himpunan A dan B adalah semua

anggota A atau semua anggota B (jika A = B maka A ꓵ B = A atau A ꓵ B = B).

4
Contoh

Misal A = {bilangan asli kurang dari 6} dan B = {1, 2, 3, 4, 5}. Tentukan anggota A ꓵ B!

Jawab:

A = {1, 2, 3, 4, 5}

B = {1, 2, 3, 4, 5}

A ꓵ B = {1, 2, 3, 4, 5}

3) Kedua Himpunan Tidak Saling Lepas

Himpunan A dan B dikatakan tidak saling lepas (berpotongan) jika A dan B mempunyai sekutu,

tetapi masih ada anggota A yang bukan anggota B dan ada anggota B yang bukan anggota A.

Contoh

Misalkan P = {bilangan asli kurang dari 11} dan Q = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16}. Tentukan

anggota P ꓵ Q!

Jawab:

P = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}

Q = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16}

P ꓵ Q = {2, 4, 6, 8, 10}

4) Dua Himpunan Saling Lepas

Jika kedua himpunan saling lepas maka irisannya adalah himpunan kosong. Misal M =

himpunan bilangan prima yang kurang dari 10 dan N = Himpunan bilangan Kuadrat antara 1 dan 10.

Dapat ditulis M = {2, 3, 5, 7} dan N = {4, 9}, karena tidak ada anggota M yang juga menjadi anggota

N. Hal ini berarti M ꓵ N tidak mempunyai anggota atau M ꓵ N = Ø.

5
2. Gabungan (Union) Dua Himpunan

a. Pengertian Gabungan Dua Himpunan

Jika A dan B adalah dua buah himpunan, gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang

anggotanya terdiri atas anggota-anggota A dan anggota-anggoat B. dengan notasi pembentuk

himpunan, gabungan A dan B dapat ditulis A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}.

Contoh

1. Jika A = {1, 3, 5} dan B = {2, 3, 5, 7} maka A ꓴ B = {1, 2, 3, 5, 7}

2. jika A = {0, 4, 9} dan B = {1, 5, 8, 10} maka A ꓴ B = {0, 1, 4, 5, 8, 9, 10}

b. Menentukan Gabungan Dua Himpunan

1) Himpunan yang Satu Merupakan Himpunan bagian yang Lain

Jika gabungan dari dua himpunan dimana himpunan A memhuat himpunan B, maka gabungan A

dan B adalah himpunan A sendiri. Begitu pun sebaliknya, jika himpunan A dimuat Himpunan B,

gabungan A dan B adalah himpunan B sendiri.

Contoh

Diketahui A = {3, 5} dan B = {1, 2, 3, 4, 5}. Tentukan anggota A ꓴ B!

Jawab:

Perhatikan bahwa A = {3, 5}  B = {1, 2, 3, 4, 5} sehingga A ꓴ B = {1, 2, 3, 4, 5}

2) Kedua Himpunan Sama

Karena kedua himpunan itu sama, maka gabugannya adalah himpunan itu sendiri (jika A = B

maka A ꓴ B = A = B).

Contoh

Misalkan P = {2, 3, 5, 7, 11} dan Q = {bilangan prima yang kurang dari 12}. Tentukan anggota

P ꓴ Q!

6
Jawab:

Dengan mendaftar anggotanya, diperoleh

P = {2, 3, 5, 7, 11}

Q = {2, 3, 5, 7, 11}

P ꓴ Q = {2, 3, 5, 7, 11}

3) Kedua Himpunan Tidak Saling Lepas

Jika dua himpunnan tidak saling lepas, maka gabuangannya adalah menggabungkan setiap

elemen dari kedua himpunan tersebut, tetapi elemen irisannya hanya dihitung satu kali.

Contoh

Misalkan A = {bilangan kuadrat dari 6 bilangan asli yang pertama} dan B = {6 bilangan asli

kelipatan 4 yang pertama}. Tentukan anggota A ꓴ B!

Jawab:

Dengan mendaftar anggotanya, diperoleh

A = {1, 4, 9, 16, 25, 36}

B = {4, 8, 12, 16, 20, 24}

A ꓴ B = {1, 4, 8, 9, 12, 16, 20, 24, 25, 36}

4) Dua Himpunan Saling Lepas

Jika dua himpunan saling lepas, maka gabungannya adalah menggabungkan semua elemen dari

kedua himpunan tersebut.

Contoh

Misalkan A = { bilangan asli ganjil kurang dari 10} dan B = {bilangan Cacah genapa kurang dari

10}. Tentukan anggota A ꓴ B!

7
Jawab:

Dengan meandaftar anggotanya, diperoleh

A = {1, 3, 5, 7, 9}

B = {0, 2, 4, 6, 8}

A ꓴ B = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}

3. Selisi (Difference) Dua Himpunan

Menurut Irene Supradiarini dkk (2008: 143), selisih A dan B (A – B) adalah himpunan semua

anggota A tetapi bukan anggota B. Dari himpunan A dan B, kita dapat membentuk himpunan baru yang

terdiri dari anggota-anggota A yang bukan anggota B. Himpunan A dikurang himpunan B ditulis A – B.

dengan notasi pembentuk himpunan dapat ditulis A – B = {x | x ∈ A, x ∉ B} dan B – A = {x | x ∈ B, x ∉

A}.

Contoh

Diketahui S = {1, 2, 3, …, 10} adalah himpunan semesta. Jika P = {2, 3, 5, 7} dan Q = {1, 3, 5, 7, 9},

temtukan

a. Anggota S – P;

b. Anggota P – Q;

c. Anggota Q – P.

Jawab:

a. S – P = {1, 2, 3, …, 10} – {2, 3, 5, 7}

= {1, 4, 6, 8, 9, 10}

b. P – Q = {2, 3, 5, 7} – {1, 3, 5, 7, 9}

= {2}

c. Q – P = {1, 3, 5, 7, 9} – {2, 3, 5, 7}

= {1, 9}

8
4. Komplemen Suatu Himpunan

Menurut Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni (2008: 182), komplemen himpunan A adalah suatu

himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota S tetapi bukan anggota A. dengan notasi

pembentuk himpunan dapat ditulis AC = {x | x ∈ S dan x ∉ A}. komplemen A dinotasikan dengan AC

atau A’ (AC atau A’ dibaca komplemen A).

Contoh

Diketahui S = {1, 2, 3, …, 10} adalah himpunan semesta. Jika A = {1, 2, 3, 4} dan B = {2, 3, 5, 7},

tentukan

a. Anggota AC;

b. Anggota BC;

c. Anggota (A ꓵ B)C.

Jawab:

a. Jika S = {1, 2, 3, …, 10} adalah himpunan semesta dan A = {1, 2, 3, 4}. Maka komplemen

humpunan A adalah AC = {5, 6, 7, 8, 9, 10}

b. Jika S = {1, 2, 3, …, 10} adalah himpunan semesta dan B = {2, 3, 5, 7}. Maka komplemen

himpunan B adalah BC = {1, 4, 6, 8, 9, 10}

c. Untuk menentukan anggota (A ꓵ B)C, kita terlebih dahulu menentukan anggota dari A ꓵ B.

A ꓵ B = {2, 3}

(A ꓵ B)C = {1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}

9
LATIHAN

1. Nyatakan himpunan berikut dengan menggunakan cara mendaftar anggota-anggotanya.

a. A adalah himpunan bilangan cacah kurang dari 6;

b. P adalah himpunan huruf-huruf fokal;

c. Q adalah himpunan tiga binatang buas.

2. Diketahui W = {n ∶ 10 < n < 21, 𝑛 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ} dan N = {bilangan asli yang kurang dari

15}. Tentukanlah:

a. W ꓴ N;

b. N ꓵ W.

3. Diketahui S = {bilangan asli yang kurang dari 20} adalah himpunan semesta. Jika A = {5, 7, 9 11,

13} dan B = {1, 3, 5, 11, 13, 17}. Tentukanlah:

a. Anggota (A ꓵ B)C;

b. Anggota (A ꓴ B)C.

4. Diketahui A = {0, 1, 3, 6, 10}, B = {0, 2, 4, 6, 8, 10}, dan C = {2, 3, 4, 5, 6, 7}. Tentukanlah:

a. A ꓵ B, A ꓵ C, dan B ꓵ C;

b. A ꓵ (B ꓵ C) dan (A ꓵ B) ꓵ C.

5. Diketahui A = {m, e, n, a, r, i}, B = {m, e, l, u, k, i, s}, dan C = {m, e, r, a, j, u, t}. tentukanlah:

a. Anggota A – B;

b. Anggota B – C;

c. Anggota C – A.

10

Anda mungkin juga menyukai