Anda di halaman 1dari 20

INVERS, ATURAN

ARITMATIKA MATRIKS
SIFAT-SIFAT OPERASI MATRIKS
Teorema 1.4.1
Dengan menganggap bahwa ukuran matriks-matriks
dibawah ini adalah sedemikian sehingga operasi yang
ditunjukkan bisa dilakukan, maka aturan-aturan
aritmetika berikut adalah sahih.
a). A + B = B + A
b). A + (B + C) = (A + B) + C
c). A(AB) = (AB)C
d). A(B + C) = AB + AC
e). (B + C)A = BA + CA
f). A(B – C) = AB – AC
g). (B – C)A = BA – CA
h). a(B + C) = aB + aC
i). a(B – C) = aB – aC
j). (a + b)C = aC + bC
k). (a – b)C = aC – bC
l). a(bC) = (ab)C
m). a(BC) = (aB)C = B(aC)
Bukti.
a). A + B = B + A
Akan ditunjukkan bahwa A + B dan B + A memiliki
ukuran sama dan entri-entri yang bersesuaian adalah
setara. Untuk membuktikan A + B maka matriks A dan B
harus memiliki ukuran yang sama, misalnya 𝑚 × 𝑛. Sama
halnya untuk B + A merupakan matriks 𝑚 × 𝑛 dan
sebagai konsekuensinya A + B dan B + A memiliki ukuran
yang sama.
Misalkan 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 dan 𝐵 = 𝑏𝑖𝑗 . Entri-entrinya merupakan
bilangan riil. Akan ditunjukkan bahwa entri-entri yang
bersesuaian dari A + B dan B + A adalah setara,yaitu
𝐴+𝐵 𝑖𝑗 = 𝐵+𝐴 𝑖𝑗 untuk setiap i dan j.
Berdasarkan definisi penjumlahan diperoleh
𝐴+𝐵 𝑖𝑗 = 𝐴 𝑖𝑗 + 𝐵 𝑖𝑗
Karena entrinya merupakan bilangan riil, maka berlaku
sifat komutatif sehingga
𝐴+𝐵 𝑖𝑗 = 𝑏𝑖𝑗 + 𝑎𝑖𝑗 = 𝐵 𝑖𝑗 + 𝐴𝑖𝑗 = 𝐵 + 𝐴 𝑖𝑗
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk setiap
matriks 𝐴𝑚×𝑛 dan 𝐵𝑚×𝑛 berlaku operasi A + B = B + A
MATRIKS NOL
Sebuah matriks yang semua anggotanya nol disebut
matriks nol.
Misal :
0
0 0 0 0 0
0
0 0 0 0 0
0
Matriks nol dinyatakan dengan 0. jika ukuran ditekankan,
maka dapat dituliskan 0𝑚×𝑛 untuk matriks nol ukuran
𝑚×𝑛
jika A adalah sebarang matriks dan 0 adalah
matriks nol dengan ukuran yang sama, maka A + 0 =
0 + A = A.

Matriks 0 mempunyai peranan yang sama dalam


persamaan-persamaan matriks seperti bilangan 0
berperan dalam persamaan numerik a + 0 = 0 + a.
Contoh:
Tinjau matriks-matriks berikut.
0 1 1 1 2 5 3 7
𝐴= 𝐵= 𝐶= 𝐷=
0 2 3 4 3 4 0 0
3 4
𝐴𝐵 = 𝐴𝐶 =
6 8
Teorema 1.4.2
Dengan menganggap ukuran matriks adalah
sedemikian sehingga operasi yang ditunjukkan bisa
dilakukan, aturan-aturan aritmetika matriks berikut
adalah sahih.
a). A + 0 = 0 + A = A
b). A – A = 0
c). 0 – A = -A
d). A0 = 0 ; 0A = 0
MATRIK IDENTITAS
Matriks bujur sangkar dengan 1 pada diagonal utamanya
dan 0 untuk anggota selain diagonal utamanya disebut
matriks identitas dan dinyatakan dengan I. Jika ukuran
ditekankan, maka dapat dituliskan 𝐼𝑛 untuk matriks identitas
𝑛×𝑛

Contoh.
1 0 0
1 0
, 0 1 0
0 1
0 0 1
Matriks identitas mempunyai peranan yang sama
dalam aritmetika matriks seperti bilangan 1 berperan
dalam hubungan numerik a.1 = 1.a = a. Jadi jika A adalah
suatu matriks 𝑚 × 𝑛, maka 𝐴𝐼𝑛 = 𝐴 dan 𝐼𝑚 𝐴 = 𝐴

Teorema 1.4.3
Jika R adalah sebuah matriks 𝑛 × 𝑛 dari matriks A berbentuk
eselon baris tereduksi, maka R mempunyai sebuah baris nol
atau R merupakan matriks identitas 𝐼𝑛
INVERS DARI SEBUAH MATRIKS
Definisi.
Jika A adalah sebuah matriks bujur sangkar, dan jika
sebuah matriks B yang berukuran sama bisa diperoleh
sedemikian sehingga AB = BA = I, maka A disebut bisa
dibalik dan B disebut Invers dari A.
Contoh.
3 5 2 −5
Matriks 𝐵 = adalah invers dari 𝐴 =
1 2 −1 3
2 −5 3 5 1 0
Karena 𝐴𝐵 = = =𝐼
−1 3 1 2 0 1
3 5 2 −5 1 0
Dan 𝐵𝐴 = = =𝐼
1 2 −1 3 0 1
SIFAT-SIFAT INVERS
Teorema 1.4.4
Jika B dan C keduanya adalah invers matriks A, maka
B = C.
Teorema 1.4.5
𝑎 𝑏
Matriks 𝐴 = dapat dibalik jika 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 ≠ 0, dimana
𝑐 𝑑
inversnya bisa dicari dengan rumus
𝑑 𝑏
1 𝑑 −𝑏 −
𝐴−1 = = 𝑎𝑑 −𝑐𝑏𝑐 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
𝑎
𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 −𝑐 𝑎

𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
Teorema 1.4.6
Jika A dan B adalah matriks-matriks yang dapat dibalik
dan berukuran sama, maka:
a). AB dapat dibalik
b). (𝐴𝐵)−1 = 𝐵 −1 𝐴−1
Contoh.
Tinjau matriks-matriks
1 2 3 2 7 6
𝐴= 𝐵= 𝐴𝐵 =
1 3 2 2 9 8
Dengan menerapkan rumus pada teorema 1.4.5,
diperoleh
3 −2 1 −1 4 −3
𝐴−1 = 𝐵−1 = −1 3 (𝐴𝐵)−1 = − 9 7
−1 1 2 2 2
1 −1 3 −2 4 −3
Juga 𝐵 −1 𝐴−1 = −1 3 = −9 7
2 −1 1 2 2
PANGKAT SUATU MATRIKS
Definisi.
Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar, maka didefinisikan
pangkat bulat tak-negatif dari A sebagai
𝐴0 = 𝐼 𝐴𝑛 = 𝐴𝐴 … 𝐴 𝑛 > 0
n faktor
Lebih jauh, jika A dapat dibalik, maka didefinisikan pangkat
bulat negarif sebagai
𝐴−𝑛 = 𝐴−1 𝑛 = 𝐴−1 𝐴−1 … 𝐴−1

n faktor
SIFAT-SIFAT TRANSPOS
Teorema 1.4.9
jika ukuran matriks-matriks berikut adalah sedemikian
sehingga operasi yang dinyatakan bisa dilakukan, maka
a). 𝐴 𝑇 𝑇 =𝐴
b). 𝐴 + 𝐵 𝑇 = 𝐴𝑇 + 𝐵𝑇 dan 𝐴 − 𝐵 𝑇 = 𝐴𝑇 − 𝐵𝑇
c). 𝑘𝐴 𝑇 = 𝑘𝐴𝑇 dengan k adalah sebarang skalar
d). 𝐴𝐵 𝑇 = 𝐵𝑇 𝐴𝑇
Teorema 1.4.10
Jika A adalah sebuah matriks yang dapat dibalik, maka
𝐴𝑇 juga dapat dibalik dan
𝐴𝑇 −1 = 𝐴−1 𝑇

Anda mungkin juga menyukai