Case Of Geometry
Latar belakang
Dari penulisan artikel ini adalah perlunya perencanaan dalam proses belajar mengajar
dikelas yang dirancang sesuia dengan kebutuhan guru dan siswa. Proses ini pada dasarnya
merupakan rancang jangka pendek untuk memperkirakan apa yang akan dilakukan dalam
pembelajaran, dan penyusunan perencanaan ini perlu memperhitungkan perbedaan peserta didik
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, dan lingkungan peserta didik. Hubungan pedagogis digunakan untuk
merumuskan pengetahuan yang dimiliki oleh guru tentang matematika, kegiatan belajar, dan
representasi matematis yang diperlukan. Hal ini bertujuan unutk membuat lintasan pembelaran
hipotesis ketika para guru memperoleh wawasan pemikiran siswa dan belajar, mereka akan
mulai mermuskan konsepsi pemahaman siswa dan menggunakan mereka untuk mengembangkan
dugaan tentang urutan tugas dan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, perlunya perumusan
Abstrak penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah hipotesis dari lintasan
pembelajaran berdasarkan teori van hiele yang dapat membantu siswa dalam memahami volume
berbentuk kubus desain penelitian studi ini digunakan untuk membuat lintasan pembelajaran
hipotesis bagi siswa untuk belajar volume berbentuk kubus. Dari tiga tahapan desain penelitian ,
penelitian ini difokuskan pada tahap pertama yaitu desain awal karena fokus utama adalah untuk
mengembangkan urutan kegiatan pembelajaran vulume berbentuk kubus atas dasar teori van
hiele. Hasil penelitian ini adalah penemuan konsep HTL untuk volume yang berbentuk kubus.
HTL berdasarkan teori van hiele terdiri dari empat tahapan yaitu 1) tahap visualisasi, dimana
siswa menemukan volume berbentuk kubus dengan menghitung sejumlah unit dari kubus
dengan kontruksi yang lengkap. 2) tahap analisis, dimana siswa mengidentifikasi volume
berbentuk kubus dengan mencari panjang tepi tanpa menghitung unit kubus. 3) tahap deduksi
informal dimana siswa menemukan volume berbentuk kubus dengan melihat panjang sisi. 4)
tahap deduksi dimana siswa menemukan formula umum volume untuk semua jenis kubus, dan
berbentuk kubus.
Subjek penelitian adalah para pendidik matematika (guru, peneliti dan pengembang
Review
Dalam artikel ini dijelaskan bahwa lintasan pembelajaran hipotetis, pertama kali
diusulkan oleh Simon pada tahun 1995, mengungkapkan bahwa lintasan pembelajaran hipotetis
terdiri dari tiga komponen: tujuan pembelajaran yang menentukan arah, kegiatan belajar, dan
proses belajar hipotetis yang merupakan spekulasi tentang perkembangan pemikiran siswa dan
pemahaman dalam kegiatan belajar. Lintasan pembelajaran hipotetis memperjelas saling
4) Karena hipotetis pasti dan melekat dari proses ini, guru secara teratur terlibat dalam
Metode
Desain penelitian studi ini dimanfaatkan sebagai studi metodologi penelitian jenis
validasi untuk menciptakan kerangka pembelajaran desain trajektori yang akan dilalui oleh siswa
dalam belajar matematika. Tahapan yang dilakukan dalam desain penelitian dibagi menjadi tiga
yaitu:
Peneliti fokus pada mempersiapkan percobaan (desain awal) yang bertujuan untuk
merumuskan teori instruksi lokal yang bisa dijabarkan dan disempurnakan saat melakukan
intervensionis; Proses berorientasi; komponen reflektif; karakter siklik; dan teori berorientasi.
Desain penelitian adalah proses siklus eksperimen pikiran dan percobaan instruksi. Ada dua
aspek penting yang terkait dengan desain penelitian. Mereka adalah pembelajaran hipotetis
lintasan (HLT) dan teori lokal instruksi (LIT). Peneliti berhipotesis pembelajaran geometri
pelajaran sekolah SMP yang disesuaikan dengan penguasaan konsep siswa geometri. Penelitian
ini dilakukan pada geometri polyhedron berfokus pada volume kubus dan balok dengan
Hasil penelitian adalah Pelajaran ini dirancang untuk menyusun hipotesis pembelajaran
lintasan dalam pembelajaran kubus dan bahan volume yang berbentuk kubus ini menggunakan
empat tahap teori van Hiele. Hipotesis tentang bagaimana untuk menyimpulkan aliran pemikiran
mahasiswa dan tindakan yang dilakukan oleh guru berdasarkan pada tujuan yang mengacu pada
kurikulum di Indonesia belajar. Tujuan pembelajaran kubus dan volume berbentuk kubus adalah:
menentukan volume kubus dan balok dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan volume
dapat disimpulkan bahwa hipotesis lintasan pembelajaran dalam volume kubus dan balok dapat
digunakan sebagai petunjuk intruksional bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
untuk pelaksanaan serta memberikan strategi alternatif untuk mengatasi kesulitan dalam
memahami konsep materi yang dipelajari. Pendekatan ini telah diuji dan memberikan hasil
positif. Oleh karena itu metode ini dianggap sebagai metode yang efektif untuk mengajar
matematika.
Kelebihan adalah dengan adanya HLT dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
berpikir geometri pada materi yang berbentuk kubus berdasarkan teori van Hiele. Dan dengan
mengetahui HLT belajar siswa, guru bisa mendapatkan lintasan pembelajaran yang tepat dan
pemahaman guru adalah karena guru harus tahu urutan aliran terus belajar matematika dan
hipotesis guru dari pengetahuan siswa. Guru juga harus mengetahui sejauh mana siswa
memahami pelajaran yang diajarkan, sehingga proses pengajaran di kelas dapat berjalan lebih
efisien.