Anda di halaman 1dari 5

TUGAS REVIEW

Judul Designing Hypotecnical Learning Trajectory Based On Van Hiele Theori : A

Case Of Geometry

Penulis R Rezky dan A Wijaya (Pendidikan Matematika, Program Pendidikan

Matematika Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta,Karangmalang,

Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia).

Tahun Terbit 2018

Reviewer ASTIA NINGSIH (17 221 034)

Tanggal 14 April 2019

Latar belakang

Dari penulisan artikel ini adalah perlunya perencanaan dalam proses belajar mengajar

dikelas yang dirancang sesuia dengan kebutuhan guru dan siswa. Proses ini pada dasarnya

merupakan rancang jangka pendek untuk memperkirakan apa yang akan dilakukan dalam

pembelajaran, dan penyusunan perencanaan ini perlu memperhitungkan perbedaan peserta didik

berdasarkan gender, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi, bakat,potensi,

kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang

budaya, norma, dan lingkungan peserta didik. Hubungan pedagogis digunakan untuk

merumuskan pengetahuan yang dimiliki oleh guru tentang matematika, kegiatan belajar, dan

representasi matematis yang diperlukan. Hal ini bertujuan unutk membuat lintasan pembelaran

hipotesis ketika para guru memperoleh wawasan pemikiran siswa dan belajar, mereka akan

mulai mermuskan konsepsi pemahaman siswa dan menggunakan mereka untuk mengembangkan
dugaan tentang urutan tugas dan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, perlunya perumusan

lintasan pembelajaran hipotesis (Hypotecnical Learning Trajectory) untuk diadakan.

Abstrak penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah hipotesis dari lintasan

pembelajaran berdasarkan teori van hiele yang dapat membantu siswa dalam memahami volume

berbentuk kubus desain penelitian studi ini digunakan untuk membuat lintasan pembelajaran

hipotesis bagi siswa untuk belajar volume berbentuk kubus. Dari tiga tahapan desain penelitian ,

penelitian ini difokuskan pada tahap pertama yaitu desain awal karena fokus utama adalah untuk

mengembangkan urutan kegiatan pembelajaran vulume berbentuk kubus atas dasar teori van

hiele. Hasil penelitian ini adalah penemuan konsep HTL untuk volume yang berbentuk kubus.

HTL berdasarkan teori van hiele terdiri dari empat tahapan yaitu 1) tahap visualisasi, dimana

siswa menemukan volume berbentuk kubus dengan menghitung sejumlah unit dari kubus

dengan kontruksi yang lengkap. 2) tahap analisis, dimana siswa mengidentifikasi volume

berbentuk kubus dengan mencari panjang tepi tanpa menghitung unit kubus. 3) tahap deduksi

informal dimana siswa menemukan volume berbentuk kubus dengan melihat panjang sisi. 4)

tahap deduksi dimana siswa menemukan formula umum volume untuk semua jenis kubus, dan

berbentuk kubus.

Subjek penelitian adalah para pendidik matematika (guru, peneliti dan pengembang

kurikulum) dan para siswa.

Review

Dalam artikel ini dijelaskan bahwa lintasan pembelajaran hipotetis, pertama kali

diusulkan oleh Simon pada tahun 1995, mengungkapkan bahwa lintasan pembelajaran hipotetis

terdiri dari tiga komponen: tujuan pembelajaran yang menentukan arah, kegiatan belajar, dan

proses belajar hipotetis yang merupakan spekulasi tentang perkembangan pemikiran siswa dan
pemahaman dalam kegiatan belajar. Lintasan pembelajaran hipotetis memperjelas saling

ketergantungan dari kegiatan dan proses pembelajaran. Lintasan pembelajaran hipotetis

didefinisikan dengan menggunakan empat prinsip yaitu:

1) Generasi HLT didasarkan pada pemahaman pengetahuan siswa saat ini;

2) HLT adalah wadah untuk merencanakan pembelajaran konsep-konsep matematika tertentu;

3) Tugas matematika menyediakan alat untuk mempromosikan pembelajaran dari konsep-konsep

matematika tertentu yang merupakan bagian penting dari proses pembelajaran;

4) Karena hipotetis pasti dan melekat dari proses ini, guru secara teratur terlibat dalam

memodifikasi setiap aspek HLT.

Metode

Desain penelitian studi ini dimanfaatkan sebagai studi metodologi penelitian jenis

validasi untuk menciptakan kerangka pembelajaran desain trajektori yang akan dilalui oleh siswa

dalam belajar matematika. Tahapan yang dilakukan dalam desain penelitian dibagi menjadi tiga

yaitu:

(1) Mempersiapkan percobaan (desain awal);

(2) Bereksperimen di dalam kelas; dan

(3) Melakukan analisis retrospektif.

Peneliti fokus pada mempersiapkan percobaan (desain awal) yang bertujuan untuk

merumuskan teori instruksi lokal yang bisa dijabarkan dan disempurnakan saat melakukan

percobaan.Desain penelitian adalah metodologi yang memiliki lima karakteristik: sifat

intervensionis; Proses berorientasi; komponen reflektif; karakter siklik; dan teori berorientasi.

Desain penelitian adalah proses siklus eksperimen pikiran dan percobaan instruksi. Ada dua

aspek penting yang terkait dengan desain penelitian. Mereka adalah pembelajaran hipotetis
lintasan (HLT) dan teori lokal instruksi (LIT). Peneliti berhipotesis pembelajaran geometri

pelajaran sekolah SMP yang disesuaikan dengan penguasaan konsep siswa geometri. Penelitian

ini dilakukan pada geometri polyhedron berfokus pada volume kubus dan balok dengan

menggunakan empat tahap teori Van Hiele.

Hasil penelitian adalah Pelajaran ini dirancang untuk menyusun hipotesis pembelajaran

lintasan dalam pembelajaran kubus dan bahan volume yang berbentuk kubus ini menggunakan

empat tahap teori van Hiele. Hipotesis tentang bagaimana untuk menyimpulkan aliran pemikiran

mahasiswa dan tindakan yang dilakukan oleh guru berdasarkan pada tujuan yang mengacu pada

kurikulum di Indonesia belajar. Tujuan pembelajaran kubus dan volume berbentuk kubus adalah:

menentukan volume kubus dan balok dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan volume

kubus dan balok.

Kesimpulan berdasarkan uraian contoh pelaksanaan pembelajaran lintasan hipotesis,

dapat disimpulkan bahwa hipotesis lintasan pembelajaran dalam volume kubus dan balok dapat

digunakan sebagai petunjuk intruksional bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan. Pengetahuan ini merupakan tujuan utama matematika dalam pengembangan

pembelajaran. Pembelajaran hipotesis pelaksanaan lintasan, dapat berguna sebagai panduan

untuk pelaksanaan serta memberikan strategi alternatif untuk mengatasi kesulitan dalam

memahami konsep materi yang dipelajari. Pendekatan ini telah diuji dan memberikan hasil

positif. Oleh karena itu metode ini dianggap sebagai metode yang efektif untuk mengajar

matematika.

Kelebihan adalah dengan adanya HLT dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

berpikir geometri pada materi yang berbentuk kubus berdasarkan teori van Hiele. Dan dengan
mengetahui HLT belajar siswa, guru bisa mendapatkan lintasan pembelajaran yang tepat dan

dapat digunakan untuk membantu siswa menangkap matematika.

Kekurangannya adalah menekankan pengetahuan guru matematika tentang pentingnya

pemahaman guru adalah karena guru harus tahu urutan aliran terus belajar matematika dan

hipotesis guru dari pengetahuan siswa. Guru juga harus mengetahui sejauh mana siswa

memahami pelajaran yang diajarkan, sehingga proses pengajaran di kelas dapat berjalan lebih

efisien.

Anda mungkin juga menyukai