Anda di halaman 1dari 14

BAB II HIMPUNAN

BaB II
hImpunan
2.1 DefInIsI hImpunan
Himpunan digunakan untuk mengelompokkan objek secara bersama-
sama. Terminologi dasar sekumpulan objek diskrit adalah himpunan.
Himpunan merupakan struktur diskrit fundamental yang mendasari struktur
diskrit lainnya seperti relasi, kombinasi dan graf. Banyak konsep ilmu
komputer/ informatika yang diacu dalam terminologi himpunan.

Definisi 2.1

Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda

Obyek didalam himpunan dinamakan unsur/elemen/anggota


himpunan. Untuk menyatakan keanggotaan himpunan dilambangkan dengan
∈ dan bukan anggota himpunan dilambangkan dengan ∉. Kata berbeda pada
definisi dicetak miring karena menunjukkan hal yang penting artinya anggota
himpunan tidak boleh sama. Notasi himpunan biasanya diberikan huruf besar
(misal A, B,...) dan untuk elemen himpunan biasanya memakai huruf kecil
(misal a, b, ...).

2.2 penyajIan hImpunan


Ada 4 cara penyajian keanggotaan himpunan adalah enumerasi, simnol-
simbol baku, notasi pembentuk himpunan dan diagram venn.
1. Enumerasi
Jika sebuah himpunan terbatas dan tidak terlalu besar, kita bisa
menyajikan himpunan dengan cara enumerasi. Enumerasi artinya
menuliskan semua elemen himpunan yang bersangkutan diantara dua
buah tanda kurung kurawal. Urutan anggota di dalam himpunan tidak
mempunyai arti apa-apa.
Contoh 2.1

a. Misalkan himpunan B adalah berisi lima buah bilangan ganjil positif


pertama sedemikian hingga bisa ditulis, 𝐵 = {1,3,5,7,9}.
b. Pada saat mendaftar anggota maka setiap anggota tidak boleh berulang,
misalnya 𝐴 = {1,1, ,3,3,5,7,9,9} maka harusnya ditulis 𝐴 = {1,3,5,7,9}.
c. Himpunan P yang anggotanya 3 huruf pertama dalam abjad, ………………
d. Himpunan K yang anggotanya 5 bilangan genap pertama ,………………….

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 15


BAB II HIMPUNAN

Contoh 2.2

Contoh-contoh himpunan:
a. R = {a, b, {a, b, c}, {a, c}}
b. C = {a, {a}, {{a}}}
c. K = { {} }
Tentukan berapa banyak elemen pada himpunan R, C dan K? dan sebutkan!

2. Simbol-Simbol Baku
Beberapa himpunan yang khusus dituliskan dengan simbol-
simbol yang sudah baku. Terdapat sejumlah simbol baku yang
berbentuk huruf tebal yang biasa digunakan untuk mendefinisikan
himpunan yang sering digunakan, antara lain:
P : Himpunan bilangan bulat positif : {1,2,3, … }
N : Himpunan bilangan asli : {1,2,3, … }
Z : Himpunan bilangan bulat : {… , −1,0,1,2,3, … }
Q : Himpunan bilangan rasional
R : Himpunan bilangan riil
C : Himpunan bilangan kompleks

Kadang kita berhubungan dengan himpunan-himpunan yag semuanya


merupakan bagian dari sebuah himpunan yang universal. Himpunan
yang universal ini disebut semesta dan disimbolkan dengan U.
himpunan U harus diberikan secara eksplisit atau diarahkan.

Contoh 2.3

Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5}
A = {1, 3, 5}
Maka himpunan A merupakan himpunan bagian dari U

3. Notasi Pembentuk Himpunan


Cara lain menyajikan himpunan adalah dengan notasi pembentuk
himpunan (set builder). Dengan cara ini, himpunan dinyatakan dengan
menulis syarat yang harus dipenuhi oleh anggotanya.

Notasi : { x | syaratnya yang harus dipenuhi oleh x}

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 16


BAB II HIMPUNAN

Aturan yang digunakan dalam penulisan syarat keanggotaan:


a. Bagian di kiri tanda “|” melambangkan elemen himpunan
b. Tanda “|” dibaca “dimana” atau “sedemikian sehingga”
c. Bagian di kanan tanda “|” menunjukkan syarat keanggotaan
himpunan
d. Setiap tanda “,” di dalam syarat keanggotaan dibaca sebagai “dan”

Contoh 2.4

A a dalah himpunan bilangan bulat positif yang kecil dari 5, dapat dinyatakan
sebagai berikut:
A = { x | x adalah himpunan bilangan bulat positif lebih kecil dari 5}
Atau dalam notasi yang lebih ringkas,
A = { x | x ∈ P, x < 5 }

Agar lebih memahami penyajian himpunan dengan cara notasi ini,


kerjakanlah soal berikut:

Latihan Mandiri 2.1

Sajikanlah himpunan berikut dengan menggunakan notasi!


a. Himpunan H yang anggotanya bilangan asli yang kurang dari 5
b. B adalah himpunan bilangan genap positif yang lebih kecil atau sama
dengan 8
c. A adalah himpunan bilangan kelipatan 5

4. Diagram Venn
Diagram venn menyajikan himpunan secara grafis. Cara penyajian
ini diperkenalkan oleh matematikawan Inggris yang bernama John Venn
pada tahun 1881. Di dalam diagram venn himpunan semesta
digambarkan sebagai suatu segi empat sedangkan himpunan lainnya
digambarkan sebagai lingkaran di dalam segi empat tersebut.
Contoh 2.5

Misalkan, diberikan himpunan V={a, i, u, e, o} sehingga bentuk grafik


himpunan V dinyatakan dalam diagram venn
[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 17
BAB II HIMPUNAN

Agar pemahaman untuk materi diagram venn labih dalam, kerjakanlah


latihan mandiri berikut ini:

Latihan Mandiri 2.2

Sajikanlah himpunan berikut dengan menggunakan diagram venn


a. Misalkan U = { 1, 2, …, 7, 8 }, A = { 1, 2, 3, 5 } dan B = { 2, 5, 6, 8 }
b. Misalkan U = { a, b, …, i, j }, P = { a, b, c, d, e } dan Q = { c, d, e, f, g } serta
R = { e, f, g, h ,i }

2.3 karDInalItas
Misalkan A merupakan himpunan berhingga, maka jumlah elemen
berbeda di dalam A disebut kardinal dari himpunan A.

Notasi : n(A) atau |A|


Definisi 2.2

Sebuah himpunan dikatakan berhingga (finite set) jika terdapat n elemen


berbeda (distinct) yang dalam hal ini n adalah bilangan bulat tak negatif.
Sebaliknya, himpunan tersebut dinamakan tak-berhingga (infinite set).

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 18


BAB II HIMPUNAN

Di bawah ini adalah contoh- contoh himpunan berhingga:

a. A = { x | x merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 20 } maka |A|= 8,


dengan elemen-elemen A adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19
b. B = { kucing, a, amir, 10, paku }, maka |B| = ……….
c. C = { a, {a}, {{a}} }, maka |C| = ……….
d. D = { x | x adalah bilangan bulat positif kurang dari 1 }, maka |D|= …..

Himpunan yang tidak berhingga mempunyai kardinal tidak berhingga


pula. Sebagai contoh:
a. Himpunan bilangan rill mempunyai jumlah tak berhingga maka |R|= ∞
b. Himpunan titik disepanjang garis y = 2x + 3, maka |R|= ∞
c. Himpunan bilangan bulat tak negatif, maka |R|= ∞

2.4 hImpunan kosong

Definisi 2.3
Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan kardinal = 0
disebut himpunan kosong (empty set)

Notasi : { } atau ∅
Contoh:
a. P = { orang indonesia yang pernah ke bulan }, |P| = 0
b. E = { x | x adalah bilangan bulat positif kurang dari 1 }, |P|=0

2.5 hImpunan BagIan (suBset)


Sebuah himpunan dapat merupakan bagian dari himpunan lain.
Anggota yang dikandung di dalam himpunan tersebut juga terkandung di
dalam himpunan yang lain.

Definisi 2.4

Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika dan hanya
jika setiap elemen A merupakan elemen dari B. dalam hal ini B dikatakan superset
dari A.

Notasi : A ⊆ B (𝑥 ∈ A ⇒ 𝑥 ∈ B)

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 19


BAB II HIMPUNAN

agar lebih mudah dimengerti , maka perhatikan gambar 2.1

U
B
A

Gambar 2.1 Diagram Venn untuk 𝐴 ⊆ 𝐵

Contoh himpunan bagian sebagai berikut:


a. { 1, 2, 3 } ⊆ { 1, 2, 3, 4, 5 }
b. { x, y, z } ⊆ { p, r, x, t, u, v, w, x, y, z }

Latihan Mandiri 2.3

a. Jika 𝐴 = { (𝑥, 𝑦)|𝑥 + 𝑦 < 4, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0 } dan 𝐵 = { (𝑥, 𝑦)|2𝑥 + 𝑦 < 4, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥


0 } maka apakah 𝐴 ⊆ 𝐵 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐵 ⊆ 𝐴?
b. A = { p, q, r } dan B = { m, p, q, t, u} apakah 𝐴 ⊆ 𝐵 ?

Teorema 2.1

Untuk sembarang himpunan A berlaku hal-hal sebagai berikut:


a. A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri ( yaitu 𝐴 ⊆ 𝐴 ).
b. Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari A ( ∅ ⊆ 𝐴)
c. Jika 𝐴 ⊆ 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝐵 ⊆ 𝐶, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴 ⊆ 𝐶

2.6 hImpunan yang sama


Dua buah himpunan mungkin saja sama, yaitu semua anggota di dalam
kedua himpunan tersebut sama, meskipun urutannya di dalam himpunan
tidak sama. Kita mendefinisikan kesamaan dua buah himpunan

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 20


BAB II HIMPUNAN

Definisi 2.5

Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika keduanya
mempunyai elemen yang sama. Dengan kata lain, A sama dengan B jika A adalah
himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan bagian dari A. Jika tidak
demikian, maka kita katakan A tidak sama dengan B

Notasi : A = B ⟷ A ⊆ B dan B ⊆ A

Contoh 2.6

a. Jika A = { 0, 1 } dan B = { x|x (x-1) = 0 }, maka A = B


b. Jika A = { 3, 5, 8, 5} dan B = { 5, 3, 8 }, maka A … B
c. Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = { 3, 8 }, maka A …. B

Tiga hal yangperlu dicatat dalam memeriksa kesamaan dua buah himpunan:
1. Urutan elemen di dalam himpunan tidak penting
2. Pengulangan elemen tidak mempengaruhi kesamaan dua buah
himpunan.
3. Untuk tiga buah himpunan A, B dan C berlaku aksioma berikut:
a. A = A, B = B, dan C = C
b. Jika A = B maka B = A
c. Jika A = B dan B = C, maka A = C

2.7 hImpunan yang ekIvalen


Dua buah himpunan dapat mempunyai kardinal yang sama meskipun
anggota kedua himpunan tersebut tidak sama. Kita katakan kedua himpunan
tersebut ekivalen.

Definisi 2.6
Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal
dari kedua himpunan tersebut sama.

Notasi : A ∼ B ⟷ |A| = |B|


Contoh 2.7

Jika A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka A ∼ B sebab |A| = |B|= 4

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 21


BAB II HIMPUNAN

2.8 hImpunan salIng lepas


Dua buah himpunanmungkin saja tidak memiliki anggotayang sama
satu buah pun. Kedua himpunan tersebut dinamakan saling lepas (disjoint).

Definisi 2.7
Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika keduanya tidak memiliki
elemen yang sama.

Notasi : A // B

Diagram venn yang menggambarkan dua himpunan yang saling lepas


ditunjukkan pada gambar

U
A B

Gambar 2.2 Diagram Venn untuk 𝐴//𝐵

Contoh 2.8
Jika A = { x | x 𝜖 P, x < 8 } dan B = { 10, 20, 30, … }, maka A // B

2.9 hImpunan kuasa


Himpunan kuasa dari suatu himpunan mengandung semua himpunan
bagian dari himpunan yang dimaksud.

Definisi 2.8

Himpunan kuasa (Power Set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan
kosong.

Notasi : P(A) atau 𝟐𝑨

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 22


BAB II HIMPUNAN

Contoh 2.9
Jika A = {1, 2}, maka P(A) = { ∅, {1}, {2}, {1,2} }

Latihan Mandiri 2.3

Tentukanlah himpunan kuasa dari


a. P ( ∅ ) =
b. P ({∅}) =

Banyaknya anggota himpunan kuasa dari sembarang himpunan dapat


ditentukan dengan rumus |P(A)| = 𝟐𝒏

2.10 operasI terhaDap hImpunan


Terhadap dua buah himpunan atau lebih, kita dapat melakukan operasi
untuk menghasilkan himpunan yang lain. Jenis operasi yang lazim digunakan
terhadap himpunan adalah operasi irisan (intersection), gabungan (union),
komplemen, selisih (difference), perkalian kartesian (cartesian product), dan
beda setangkup (symmetric difference)).

a. Irisan (intersection)

Definisi 2.9
Irisan (intersection) dan himpunan A dan B adalah sebuah himpunan yang setiap
elemennya merupakan elemen dari himpunan A dan himpunan B

Notasi : 𝑨 ∩ 𝑩 = { 𝒙 |𝒙 ∈ 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝒙 ∈ 𝑩}

Diagram Venn untuk 𝐴 ∩ 𝐵 ditunjukkan pada gambar 2.3

A B

Gambar 2.2 Diagram Venn untuk 𝐴 ∩ 𝐵

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 23


BAB II HIMPUNAN

Contoh 2.10

Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14, 18}, tentukan 𝐴 ∩ 𝐵 !


Jawab : 𝐴 ∩ 𝐵 = {4, 10}

Latihan Mandiri 2.4

Tentukanlah himpunan dari 𝐴 ∩ 𝐵


a. Jika A = { 3, 5, 9 } dan B = { -2, 6 }
b. Jika A = { (x,y) | x + y = 7, x, y ∈ R } dan B = { (x,y) | x- y = 3, x, y ∈ R }

b. Gabungan (union)

Definisi 2.10
c.
Gabungan (union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
d.anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B
e.
Notasi : 𝑨 ∪ 𝑩 = { 𝒙 |𝒙 ∈ 𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒙 ∈ 𝑩}

Diagram Venn untuk 𝐴 ∩ 𝐵 ditunjukkan pada gambar 2.4

A B

2.4 Gambar Diagram Venn untuk 𝐴 ∩ 𝐵


Contoh 2.10
Tentukanlah A ∪ ∅ !
Jawab : A ∪ ∅ = A

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 24


BAB II HIMPUNAN

Latihan Mandiri 2.5

Tentukanlah himpunan dari 𝐴 ∪ 𝐵 !


a. Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22}
b. Jika P = { 1, 2, 12 x, y, k } dan R = { 2, 22, 222, x, y, z }

c. Komplemen (complement)

Definisi 2.11
Komplemen dari suatu himpunan A terhadap suatu himpunan semesta U adalah
suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen U yang bukan elemen A

Notasi : 𝑨 = { 𝒙 | 𝒙 ∈ 𝑼 𝒅𝒂𝒏 𝒙 ∉ 𝑩}

Beberapa literatur menuliskan lambang komplemen sebagai 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐴 .


Diagram Venn untuk 𝐴 ditunjukkan pada gambar 2.5

Gambar 2.5 Diagram Venn untuk 𝐴

Contoh 2.11

misalkan U = { 1, 2, 3, …, 10 }. Tentukanlah 𝐴 jika A = { 7, 8, 9}!

Latihan Mandiri 2.5

Misalkan U = { 1, 2, 3, …, 9 }. Tentukanlah 𝐴 :
a. Jika A = { 1, 3, 7, 9 }
b. Jika A = { x | ∈ P, x < 9 }

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 25


BAB II HIMPUNAN

d. Selisih (difference)

Definisi 2.12

Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemenennya
merupakan elemen dari A tetapi bukan elemen dari B. Selisih antara A dan B
dapat juga dikatakan sebagai komplemen himpunan B relatif terhadap
himpunan A.

Notasi : A – B = { 𝒙 | 𝒙 ∈ 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝒙 ∉ 𝑩} = A ∩ 𝑩𝒄

Diagram Venn untuk 𝐀 – 𝐁 ditunjukkan pada gambar 2.6

A B

Gambar 2.6 Diagram Venn untuk A – B

Contoh 2.12

Misalkan A = { 1, 3, 5 } dan B = { 1, 2, 3 } maka A – B = { 2 }

Latihan Mandiri 2.6

a. Jika A = { 1, 2, 3, …, 10 } dan B = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka tentukanlah A - B


dan B – A !

e. Beda Setangkup (Symmetric Difference)

Definisi 2.13
Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang
elemennya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak keduanya.

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 26


BAB II HIMPUNAN

Notasi : A⨁B = (𝑨 ∪ 𝑩) − (𝑨 ∩ 𝑩) = (𝑨 − 𝑩) ∪ (𝑩 − 𝑨)

Diagram Venn untuk A⨁B ditunjukkan pada gambar 2.6

A B

Gambar 2.6 Diagram Venn untuk A⨁B

Contoh 2.13

Misalkan A = { 2, 4, 6} dan B = { 2, 3, 5 }, maka A⨁B = { 3, 4, 5,6 }

Latihan Mandiri 2.7

a. Jika A = himpunan segitiga sama kaki, B = himpunan segitiga siku-siku,


tentukan A⨁B !
b. Jika P = { 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 15} dan Q = {2, 3, 5, 7 , 11, 13 }

f. Perkalian Kartesian (Cartesian Product)

Definisi 2.14

Perkalian kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya


semua pasangan berurutan (ordered pairs) yang dibentuk dari komponen
pertama dari himpunan A dan komponen kedua dari himpunan B

Notasi : A x B = { (a, b) | a ∈ A, b ∈ B }

Contoh 2.14
Misalkan C = { 1, 2, 3 } dan D = { a, b } maka perkalian kartesian C dan D
adalah C x D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 27


BAB II HIMPUNAN

Latihan Mandiri 2.8

a. Misalkan A = himpunan bilangan genap positif kurang dari 7, B = himpunan


bilangan ganjil positif kurang dari 7, tentukan A x B dan B x A !
b. Misalkan A = himpunan makanan = {s=soto, g = gado-gado, n = nasi goreng, m
= mie rebus}, B = himpunan minuman = {c = coca cola, t = es teh manis, d = es
cendol }, tentukanlah berapa banyak kombinasi makanan dan minumanyang
dapat dibuat dan sebutkan!

Soal Latihan Himpunan:


1. Tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah
a. {a, b} ⊆ {a, b, {{a,b}}}
b. Jika A ∈ B dan B ⊆ C, maka A ∈ C
2. Jika A = { a, b, (a,c), ∅ } dan B = { a, {a}, d, e }, tentukan himpunan berikut
a. A - ∅
b. A ⨁ B
c. A – B
d. B – A
e. A ∪ ( B ∩ A)
3. Didefinisikan A, B, C, D dan E sebagai berikut
A = { 1, 2, 3, {{4}} }
B = { 1, 2, {2}, {4} }
C = { 1, {1, 2}, {{1, 2, 3}} }
Untuk tiap X, W, Y, Z yang didefinisikan di bawah ini, nyatakan apakah ia
adalah elemen atau himpunan bagian dari tiap-tiap himpunan A, B, C
W = { 1, 3, 5}
X = { 1, 2, 3 }
Y={4}
Z={2}

[Lucky Heriyanti Jufri, S.Si., M.Pd ] 28

Anda mungkin juga menyukai