Anda di halaman 1dari 30

Himpunan

Matematika – IF123
Program Studi D3 Teknik Informatika
Jurusan Teknik Informatika
Politeknik Negeri Batam
Bahasan

 Definisi Himpunan
 Penyajian Himpunan
 Kardinalitas
 Himpunan Kosong
 Himpunan Bagian (Subset)
 Himpunan Kuasa
 Operasi Himpunan
 Prinsip Inklusi Eksklusi
Definisi Himpunan
 Apa itu himpunan?
 Himpunan (set) adalah
kumpulan objek-objek yang
berbeda.
 Objek yang ada di dalam
himpunan disebut elemen/
unsur/ anggota.
 Contoh:
o Himpunan mahasiswa Teknik Informatika
Angkatan 2020.
o Himpunan bilangan genap
o Himpunan huruf alfabet
Penyajian Himpunan
1. Enumerasi
 Jika himpunan tidak terlalu besar, kita bisa
menyajikan himpunan dengan cara mengenumerasi,
artinya menuliskan semua elemen himpunan
tersebut di antara dua buah tanda kurung kurawal.

 Contoh:
o Himpunan G yang berisi 6 bilangan genap positif
pertama. Maka G dapat dinyatakan dengan:
G = 2,4,6,8,10,12
Penyajian Himpunan

2. Simbol Baku
 Terdapat sejumlah simbol baku yang berbentuk
huruf tebal (boldface) yang biasa digunakan untuk
mendefinisikan himpunan yang sering digunakan,
antara lain:

P : himpunan bilangan bulat positif = {1, 2, 3, …}


N : himpunan bilangan asli = {1, 2, 3, …}
Z : himpunan bilangan bulat = {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}
Q : Himpunan bilangan rasional
R : Himpunan bilangan riil
C : Himpunan bilangan kompleks
Penyajian Himpunan
3. Notasi Pembentuk Himpunan
 Himpunan dinyatakan dengan menulis syarat yang harus
dipenuhi oleh anggotanya.

Notasi: 𝑥 syarat yang harus dipenuhi oleh 𝑥

 Aturan penulisan syarat keanggotaan:


 Bagian di kiri tanda ‘|’ melambangkan elemen
himpunan.
 Tanda ‘|’ dibaca dimana atau sedemikian sehingga.
 Bagian di kanan tanda ‘|’ menunjukkan syarat
keanggotaan himpunan.
 Setiap tanda ‘,’ di dalam syarat keanggotaan dibaca
dan.
 Contoh: A adalah himpunan bilangan bulat positif yang
kecil dari 5, maka dapat dinyatakan:
𝐴 = 𝑥 𝑥 ∈ 𝑃, 𝑥 < 5
Penyajian Himpunan

4. Diagram Venn
 Diagram Venn menyajikan himpunan
secara grafis.
 Contoh:


Kardinalitas Himpunan
 Misalkan A merupakan himpunan
berhingga, maka jumlah elemen berbeda
di dalam A disebut kardinal dari himpunan
A.
Notasi: 𝒏 𝑨 atau 𝑨
 Contoh:
 A = { x| x merupakan bilangan prima yang lebih
kecil dari 20}.
 Maka |A| = 8.
Himpunan Kosong

 Himpunan yang tidak memiliki satupun


elemen atau himpunan dengan kardinal
= 0.
Notasi: ∅ atau { }

 Contoh:
 E = { x | x < x}, |E|= 0
 P = {Mahasiswa bodoh}, |P|= 0
Himpunan Bagian
 Himpunan A dikatakan himpunan bagian
(subset) dari himpunan B jika dan hanya jika
setiap elemen A merupakan elemen dari B.
Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A.
Notasi : A  B
 Contoh:

{1,2,3} {1,2,3,4,5}
Himpunan Kuasa
 Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A
adalah suatu himpunan yang elemennya
merupakan semua himpunan bagian dari A,
termasuk himpunan kosong dan himpunan A
sendiri.
Notasi: 𝑷 𝑨 atau 𝟐𝑨
 Jika elemen A sebanyak n, maka
jumlah elemen himpunan kuasa A
adalah 2𝑛
Jika A  {1,2}
, maka P( A)   ,{1},{2},{1,2}
Himpunan Kuasa
 Anda beli es krim merk Demen. Pilihan
rasa yang tersedia adalah coklat,
vanila, dan strawberi.
 Kemungkinan apa yang akan Anda beli?
 Tidak ada sama sekali: { }
 Coklat: {coklat}
 Vanila: {vanila}
 Strawberi: {strawberi}
 Coklat dan vanila: {coklat, vanila}
 Coklat dan Strawberi: {coklat, strawberi}
 Vanila dan strawberi: {vanila, strawberi}
 Semua: {coklat, vanila, strawberi}
Operasi Himpunan
1. Irisan (Intersection)
 Irisan (Intersection) dari himpunan A dan B adalah
sebuah himpunan yang setiap elemennya merupakan
elemen dari himpunan A dan himpunan B.

Notasi: 𝑨 ∩ 𝑩 = 𝒙 𝒙 ∈ 𝑨 dan 𝒙 ∈ 𝑩

 Contoh:

 Jika A = {2, 4, 6, 8, 10, 11), dan

 B = {4, 10, 11, 14, 18},

 maka 𝐴 ∩ 𝐵 = {4, 10, 11}


Operasi Himpunan
2. Gabungan (Union)
 Gabungan (union) dari himpunan A dan
B adalah himpunan yang setiap
anggotanya merupakan anggota himpunan
A atau himpunan B.

𝑨 ∪ 𝑩 = 𝒙 𝒙 ∈ 𝑨 atau 𝒙 ∈ 𝑩

 Contoh:
Jika A = {2, 5, 8} dan
B = {7, 5, 22},
Maka 𝐴 ∪ 𝐵 = 2,5,7,8,22
Operasi Himpunan
3. Komplemen (Complement)
 Komplemen dari suatu himpunan A
terhadap suatu himpunan semesta U
adalah suatu himpunan yang elemennya
merupakan elemen U tapi bukan elemen
A.

Notasi: 𝑨 = 𝒙 𝒙 ∈ 𝑼 dan 𝒙 ∉ 𝑨
 Contoh:
Misalkan U = {1, 2, …, 9}.
Jika A = {1, 3, 7, 9},
Maka 𝐴 = 2,4,6,8
Operasi Himpunan
4. Selisih (Difference)
Selisih dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan elemen A tapi bukan elemen B.

𝑨 − 𝑩 = 𝒙 𝒙 ∈ 𝑨 atau 𝒙 ∉ 𝑩

Contoh:
A = {1, 3, 5}, B = {1, 2, 3}.
Maka
A – B = {1, 3, 5} - {1, 2, 3} = {5}
B – A = {1, 2, 3} - {1, 3, 5} = {2}
Operasi Himpunan
5. Beda Simetris (Symmetric Difference)
 Beda simetris dari himpunan A dan B adalah
suatu himpunan yang elemennya ada pada
himpunan A atau B, tapi tidak pada
keduanya.

𝑨⨁𝑩 = 𝑨⋃𝑩 − 𝑨⋂𝑩

 Contoh:
A = {2, 4, 6}, B = {2, 3, 5}
Maka 𝑨⨁𝑩 = 𝟑, 𝟒, 𝟓, 𝟔
Operasi Himpunan
6. Cartesian Product
 Cartesian product dari himpunan A dan B
adalah himpunan yang elemennya semua
pasangan berurutan (ordered pairs) yang
dibentuk dari komponen pertama dari
himpunan A dan komponen kedua dari
himpunan B.

Notasi: 𝑨 × 𝑩 = 𝒂, 𝒃 𝒂 ∈ 𝑨 dan 𝒃 ∈ 𝑩

 Contoh:
A = {1, 2, 3}, B = {a, b}
Maka
𝐴×𝐵 = 1, 𝑎 , 1, 𝑏 , 2, 𝑎 , 2, 𝑏 , 3, 𝑎 , (3, 𝑏)
Prinsip Inklusi Eksklusi

Misalkan A dan B adalah himpunan


berhingga, maka 𝐴 ∪ 𝐵 juga berhingga,
yaitu:
𝐴∪𝐵 = 𝐴 + 𝐵 − 𝐴∩𝐵

 Contoh 1:
A = {1, 2, 3}, B = {3, 4, 5, 6, 7},
Maka:
|A|= 3, |B|= 5, dan 𝐴 ∩ 𝐵 = 1

𝐴∪𝐵 = 𝐴 + 𝐵 − 𝐴∩𝐵
= 3+5 −1=7
Prinsip Inklusi Eksklusi
Contoh 2:
Berapa banyak bilangan bulat antara 1 dan 100 yang
habis dibagi 3 atau 5?
Misalkan:
A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3
B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5
𝐴 ∩ 𝐵 = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5
(yaitu himp bil bulat yang habis dibagi oleh KPK
dari 3 dan 5, yaitu 15)

𝑨 = 𝟏𝟎𝟎/𝟑 = 𝟑𝟑 𝑨 ∩ 𝑩 = 𝟏𝟎𝟎/𝟏𝟓 = 𝟔
𝑩 = 𝟏𝟎𝟎/𝟓 = 𝟐𝟎
Maka: 𝑨 ∪ 𝑩 = 𝑨 + 𝑩 − 𝑨 ∩ 𝑩 = 𝟑𝟑 + 𝟐𝟎 − 𝟔 = 𝟒𝟕
Himpunan Fuzzy
▪ Di dalam teori himpunan fuzzy, keanggotaan suatu
elemen di dalam himpunan dinyatakan dengan
derajat keanggotaan (membership values) yang
nilainya terletak di dalam selang [0,1].
▪ Derajat keanggotaan himpunan A ditentukan
dengan fungsi keanggotaan:

 A : X  [0, 1]
Bandingkan fungsi keanggotaan pada himpunan
klasik/tegas:
 A : X  {0, 1}
Logika Fuzzy
 Logika fuzzy umumnya diterapkan pada masalah-
masalah yang mengandung unsur ketidakpastian
(uncertainty), peningkatan dari logika Boolean yang
mengenalkan konsep kebenaran sebagian. Jika dalam
logika klasih dinyatakan dalam binary (0 atau 1, hitam
atau putih, ya atau tidak) logika fuzzy menggantinya
dengan tingkat kebenaran.
 Memungkinkan nilai keanggotaan antara o dan 1,
tingkat keabuan dan juga hitam dan putih, dan dalam
bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti “sedikit,
“lumayan”, dan “sangat”.
 Berhubungan dengan set fuzzy dan teori kemungkinan.
Fuzzi diperkenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh dari
Universitas California, Berkeley pada tahun 1965

Contoh:
Seseorang dikatakan tinggi jika tingginya di atas 1.7 m.
Lalu bagaimana jika tingginya 1.69 m atau 1.71 m?
Himpunan Fuzzy

 Pembelajaran fuzzy lebih dalam di makul Kecerdasan


Buatan
Himpunan CRISP
Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu
item x dalam suatu himpunan himpunan A, yang sering
ditulis dengan µA[x], memiliki 2 kemungkinan, yaitu:
 satu (1), artinya x adalah anggota A
 nol (0), artinya x bukan anggota A
Himpunan CRISP

MUDA: umur < 35 tahun


PARObaya: 35 ≤ umur ≤ 55 tahun
TUA: umur > 55 tahun
Himpunan Fuzzy

 Usia 40 tahun termasuk dalam himpunan


MUDA dengan µMUDA[40] = 0,25 termasuk
juga dalam himpunan PAROBAYA dengan µ
PAROBAYA [40] = 0,5

Anda mungkin juga menyukai