Anda di halaman 1dari 17

Irisan Himpunan/Intersection ( 

∩ )

Irisan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan


dengan anggota – anggota yang berada pada dua
himpunan tersebut. Dalam kata lalin, anggota – anggota
himpunan irisan merupakan anggota yang sama pada
dua himpunan. Sebagai contoh terdapat himpunan A = {a,
b, c, d, e} dan B = {a, i, u, e, o}. Ada dua anggota
himpunan yang sama – sama terletak pada himpunan A
dan B tersebut, yaitu a dan e. Sehingga, irisan himpunan
A dan B adalah a dan e.

Simbol himpunan beririsan dinyatakan dalam notasi ∩,


dibaca irisan. Notasi pembentuk himpunan untuk irisan
dua himpunan A dan B dinyatakan dalam persamaan A ∩
B =  {x | x ∈ A dan x ∈ B}.

Contoh irisan himpunan dapat dilihat seperti berikut:

1. A = {a, b, c, d, e}
B = {a, i, u, e, o}
A ∩ B = {a, e}
2. A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A ∩ B = {2, 3, 5}
Gabungan Himpunan/ Union ( ∪ )

Operasi gabungan pada himpunan menyatakan operasi


untuk menggabungkan anggota – anggota menjadi satu
dalam himpunan baru. Sehingga, anggota – anggota
himpunan gabungan berasal dari anggota – anggota
himpunan yang dioperasikan. Jika terdapat anggota
himpunan yang sama cukup dituliskan satu kali. Sebagai
contoh perhatikan dua buah himpunan A dan B, dengan A
= {a, b, c, d, e} dan B = {a, i, u, e, o}. Ada dua anggota
himpunan yang sama – sama terletak pada himpunan A
dan B tersebut, yaitu a dan e. Namun, pada operasi
gabungan himpunan, sobat idschool hanya perlu
menuliskan sekali anggota himpunan yang sama. Jadi,
anggota – anggota pada himpunan gabungan A dan B
adalah {a, b, c, d, e, i, u, o}.

Simbol untuk menyatakan gabungan himpunan adalah


notasi ∪ (union), dibaca gabungan. Notasi pembentuk
himpunan untuk gabungan dua himpunan A dan B
dinyatakan dalam persamaan A ∪ B = {x|x ϵ A atau x ϵ B}.

Contoh soal operasi gabungan himpunan diberikan


seperti berikut.

1. A = {a, b, c, d, e}
B = {a, i, u, e, o}
A ∪ B = {a, b, c, d, e, g, k}
2. A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 7, 11}
3.
Selisih Himpunan/Difference ( – )
Selisih dua himpunan meliputi semua anggota himpunan
yang tidak dimiliki himpunan lain. Selisih antara dua buah
himpunan dinotasikan oleh tanda kurang ( – ). Notasi
pembangkit untuk selisih dua himpunan A dan B ditulis
dalam persamaan A – B = {x|x ϵ A atau x ∉ B}.

Pada selisih himpunan A – B, himpunan barunya berupa


semua anggota A yang tidak ada pada B. Sedangkan
selisih himpunan B – A, himpunan baru yang dihasilkan
sama dengan anggota himpunan B yang tidak ada pada
A. Sebagai contoh, diketahui dua buah himpunan A = {a,
b, c, d, e} dan B = {a, i, u, e, o}. Selisih dua himpunan A –
B = {b, c, d} dan B – A = {i, u, o}.
Contoh operasi selisih himpunan:

1. A = {a, b, c, d, e}
B = {a, i, u, e, o}
A – B = {b, c, d}
2. A = {a, b, c, d, e}
B = {a, i, u, e, o}
B – A = {i, u, o}
3. A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A – B = {1, 4}
4.
Komplemen Himpunan ( AC )

Komplemen dari sebuah himpunan A adalah himpunan


semua anggota himpunan semesta (S) yang tidak ada di
himpunan A. Himpunan semesta memuat semua anggota
dari himpunan yang dibicarakan. Pada pembicaraan
bilangan ganjil, maka himpunan semesta mencakup
bilangan ganjil yang tak berhingga. Pada bahasan lima
bilangan ganjil pertama maka himpunan semesta memiliki
anggota – anggota 1, 3, 5, 7, dan 9.

Notasi komplemen suatu himpunan dinyatakan dalam


pangkat C yang melekat pada himpunan terkait. Misalkan
diketahui sebuah himpunan A, komplemen dari himpunan
A dinyatakan dalam notasi AC (dibaca A komplemen).
Notasi pembangkit untuk Untuk menyatakan pernyataan
suatu himpunan komplemen adalah Ac =  {x| x ∈ S tetapi x
∉ A}.
Contoh soal komplemen dari suatu himpunan:

1. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = {1, 3, 5, 7, 9}
AC = {2, 4, 6, 8, 10}
2. S = {bilangan ganjil kurang dari 20}
A= {1, 3, …, 9}
Ac = {11, 13, 15, 17, 19}
3. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
A = {1, 3, 5, 7}
Ac = {2,4,6}

Beda Setangkup (Symmetric Difference)

Operasi himpunan beda setangkup menghasilkan


anggota – anggota himpunan yang dioperasikan tetapi
tidak termasuk anggota irisannya. Misalkan pada operasi
beda setangkup untuk himpunan A dan B akan
menghasilkan suatu himpunan yang anggotanya ada
pada himpunan A atau B tetapi tidak pada keduanya.

Sebagai contoh diketahui dua buah himpunan A = {a, b, c,


d, e} dan B = {a, i, u, e, o}. Anggota – anggota himpunan
A dan B yang sama meliputi a dan e (irisan kedua
himpunan). Hasil operasi  beda setangkup merupakan
anggota himpunan A atau B tetapi tidak keduanya. Jadi,
himpunan bari hasil operasi himpunan beda setangkup
untuk himpunan A dan B adalah b, c, d, i, u, dan o.

Notasi operator beda setangkup dinyatakan dalam


sebuah tanda plus dalam sebuah lingkaran, ⊕. Notasi
pembangkit untuk beda setangkup adalah A ⊕ B =  {x | x
∈ A tetapi x ∉ B dan x ∈ B tetapi x ∉ A}. Pernyataan
tersebut sama dengan  A ⊕ B = (A ∪ B) – (A ∩ B) atau
sama dengan A ⊕ B = (A – B) ∪ (B – A).

Contoh operasi himpunan beda setangkup:

1. A = {a, b, c, d, e}
B = {a, i, u, e, o}
A ⊕ B = {b, c, d, i, u, o}
2. A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A ⊕ B = {1, 4, 7, 11}
Operasi himpunan beda setangkup memenuhi hukum
komutatif (A + B = B + A) dan asosiatif: (A + B) + C = A +
(B + C).

Perkalian Kartesian (Cartesian Product)

Operasi himpunan untuk perkalian kartesian berupa


pasangan berurutan. Misalnya pada perkalian kartesian
dari himpunan A dan B, hasil himpunan barunya adalah
semua pasangan berurut yang dibentuk dari anggota –
angota himpunan A dan B. Simbol notasi perkalian
kartesian himpunan A dan B dinyatana melalui A × B.

Sebagai contoh, diketahui dua buah himpunan A = {1, 2,


3} dan B ={a, b}. Himpunan hasil operasi perkalian
kartesiannya adalah A × B = {(1, a), (1, b), (2, a), (2, b),
(3, a), (3, b)}.

Notasi pembangkit untuk himpunan hasil operasi


perkalian kartesian untuk himpunan A dan B adalah A × B
= {(a, b) | a ∊ A dan b ∊ B}.

Contoh operasi himpunan untuk perkalian kartesian:

1. A = {1, 2, 3}
B = {7, 9}
A × B = {(1,7), (1,9), (2,7), (2,9), (3,7), (3,9)}
2. F = {bakso, soto, mie ayam}
D = {es teh, es jeruk, kopi}
F × D = {(bakso, es teh), (bakso, es jeruk), (bakso,
kopi), (soto, es teh), (soto, es jeruk), (soto, kopi),
(mie ayam, es teh), (mie ayam, es jeruk), (mie
ayam, kopi)}

Pada operasi perkalian kartesian tidak berlaku A × B = B


× A, karena anggota (a, b) tidak sama dengan (b, a).

Demikianlah tadi ulasan materi operasi pada himpunan


yang meliputi irisan, gabungan, selisih, komplemen, beda
setangkup, dan kartesian. Terimakasih sudah
mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Contoh Bentuk Soal Diagram Venn pada


TPA/TPS UTBK

Bentuk soal diagram venn pada TPA/TPS UTBK bisa


bermacam – macam. Beberapa contoh bentuk soal
diagram venn berikut dapat sobat idschool gunakan untuk
meningkatkan pemahaman sobat idschool.

Bentuk Himpunan yang Tepat dari Diagram


Venn

Contoh 1 – Mencari Bentuk Himpunan yang Sesuai


dengan Gambar Diagram Venn
Pembahasan:

Gambar diagram Venn di atas menunjukkan bahwa


semua daerah C diarsir. Daerah lain yang diarsir lainnya
adalah irisan dari himpunan A dan B. Daerah yang diarsir
merupakan gabungan dari kedua daerah tersebut.
Sehingga, notasi himpunan yang tepat untuk menyatakan
daerah yang diarsir adalah C ∪ (A ∩ B).

Jawaban: E

Contoh 2 – Soal Menentukan Himpunan yang Tepat


Untuk Diagram Venn
Daerah yang diarsir menyatakan himpunan ….
(A) A ∩ (B ∪ C)
(B) A ∪ (B ∩ C)
(C) (A ∪ B) – C
(D) (A ∩ B) – C
(E) A – (B ∩ C)

Pembahasan:

Daerah yang diarsir pada soal adalah daerah gabungan


himpunan A dan B dan himpunan C tidak termasuk.
Untuk memudahkan pengerjaan, pertama ambil
himpunan gabungan A dan B (A ∪ B) terlebih dahulu.
Namun, daerah gabungan A dan B ini masih memuat
anggota C. Selanjutnya adalah menghapus himpunan C
dari daerah gabungan. Caranya adalah mengurangi
daerah gabungan A dan B dengan anggota C. Prosesnya
dapat dilihat seperti penjelasan pada gambar di bawah.
Jawaban: C

Contoh 3 – Soal Menentukan Himpunan yang Tepat


Untuk Diagram Venn

Daerah yang diarsir menyatakan himpunan ….


(A) (A ∩ B) ∪ (B ∩ C)
(B) (A ∪ B) ∩ (A ∩ C)
(C) (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
(D) (A ∪ C) ∩ (B ∪ C)
(E) (B – A) ∪ (C – A)
Pembahasan:

Daerah yang diarsir merupakan irisan dari gabungan


himpunan A dan B dengan gabungan himpunan A dan C.
Kondisi tersebut sesuai dengan penjelasan dalam gambar
di bawah.

Jadi, daerah yang diarsir menyatakan himpunan (A ∪ B)


∩ (A ∪ C).

Jawaban: C

Baca Juga: Cara Menentukan Banyaknya Pemetaan


Diagram Venn yang Menunjukkan Hubungan
antar Objek

Bentuk soal pada diagram venn yang menunjukkan


hubungan antar objek biasanya diberikan dalam tiga buah
kata. Selanjutnya akan diberikan pilihan ganda yang
memuat berbagai bentuk diagram venn. Jawaban yang
tepat merupakan jawaban dengan diagram yang sesuai
dengan relasi/hubungan dengan tiga kata yang diberikan.
Perhatikan beberapa contoh soal berikut.

Contoh 1 – Soal Diagram Venn Hubungan Antar Objek

Pembahasan:

Ketiga kata tidak memiliki hubungan antara satu dengan


yang lainnya. Sehingga, diagram venn yang tepat untuk
rumah, meja, dan motor adalah keduanya saling terpisah.

Jawaban: B
Contoh 2 – Soal Diagram Venn Hubungan Antar Objek

Kata, Paragraf, dan Kalimat

Pembahasan:

Kata merupakan bagian dari kalimat. Sedangkan kalimat


merupakan bagian dari paragraf. Sehingga, diagram yang
sesuai untuk kondisi tiga kata tersebut adalah sebuah
lingkaran di dalam sebuah lingkaran lebih besar yang
terletak dalam sebuah lingkaran yang lebih besar lagi.

Jawaban: D

Baca Juga: Cara Menentukan Domain, Kodomain, dan


Range

Contoh 3 – Diagram Venn Hubungan Antar Objek

Mahasiswa, Dosen, dan Pengusaha


Pembahasan:

Seorang mahasiswa ada yang hanya menjadi mahasiswa


saja. Begitu juga untuk dosen dan pengusaha. Beberapa
mahasiswa ada yang merupakan pengusaha. Beberapa
mahasiswa tingkat lanjut juga dapat menjadi dosen.

Beberapa dosen ada yang melanjutkan pendidikan ke


tingkat yang lebih tinggi sehingga dapat dikatakan
sebagai seorang mahasiswa. Beberapa dosen ada yang
memiliki usaha sehingga dapat disebut sebagai
pengusaha. Sehingga, beberapa dosen merupakan
mahasiswa sekaligus pengusaha.

Jadi, diagram yang tepat untuk menghubungkan tiga kata


tersebut adalah diagram venn dengan daerah yang tidak
berhubungan, dua daerah berhubungan, dan tiga daerah
berhubungan.
Jawaban: A

Demikianlah tadi ulasan bentuk soal diagram venn pada


TPA/TPS UTBK. Terimakasih sudah mengunjungi
idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai