PENDAHULUAN
2. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui debit aliran disuatu saluran terbuka
2. Untuk mengetahui kecepatan aliran disuatu saluran terbuka
3. Lokasi Praktikum
Plaktikum dilaksanakan di laboratorium hidrolika fakultas teknik Universitas
Muhammadiyah Mataram
1
4. Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan
Hari : Rabu
Tanggal : 6 Februari 2019
Jam : 13.15 - selesai
2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3
C. Peralatan Praktikum
1. Alat yang digunakan
Tabel 2.1 alat yang digunakan
4
Gambar 2.1sket flume
D. Prosedur praktikum
y[cm]\x'[cm] A B 30 20 10 0 10 20 30
28
22.5
15.0
7.5
1.2
Pelaksanaan praktikum
1. t=0 detik: Alirkan air ke flume
2. t= 60 detik; Pengukuran debit outflow di ujung flume
Pengukuran debit outflow dilakukan pada ujung flume. Langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah :
5
a. Letakkan ember pada ujung flume pada saat yang bersamaan jalankan stopwatch
b. Kemudian matikan stopwatch ketika air telah memenuhi kira-kira setengah dari
volume ember.
c. Timbang berat air, tetapi terlebih dahulu timbang berat ember dalam keadaan tanpa
air. Berat air dihitung dengan mengurangi berat total air + ember dikurangi berat
ember.
d. Masukkan hasil pengukuran kedalam tabel 1. Lalu hitung debit dengan menggunakan
rumus dibawah ini
𝑚
𝑞=
∆𝑡 . 𝑏. 𝜌
dimana : q = debit (cm2/s), m = massa air (kg), t = lamanya pengukuran diukur saat
menampung air hingga air mencapai volume setengah ember (s), b = flume lebar
(cm), rapat massa air (kg/m3)
1 2 3 4=2-3 5
No. 1
(t = 60 detik)
No. 2
( t = 90 detik)
𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 (4)
𝑞𝑎𝑡𝑎𝑢𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 (5) = 𝑥1000
𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚(1)𝑥30
3. t = 120 detik ; Ukur permukaan air dengan menggunakan alat ukur permukaan air
(point gage) isi tabel 2; saat bersamaan perhatikan ketinggian air pada tepi kiri flume
dan perkirakan kedalama air berdasarkan hasil pengamatan pada sisi tersebut
kemudian isi tabel 3. Titik pengukuran pada y = 15 cm dari 0 cm (ujung ambang)
sampai dengan 30 cm ke arah hulu flume.
6
Tabel 2. Pengukuran permukaan air dengan point gage pada y = 15 cm dan x = 0 s.d 30 cm
ke arah hulu flume.
y[cm]\x'[cm] 0 10 20 30
28
22.5
15.0
7.5
1.2
Tabel 3.Hasil perkiraan kedalaman air berdasarkan pengamatan pada sisi kiri flume pada
y = 15 cm dan x = 0 s.d 30 cm ke arah hulu flume.
y[cm]\x'[cm] 0 10 20 30
15 (pada dasar
flume)
15 (permukaan
air)
15 (kedalaman air)
4. t= 120 ; Ukur debit saat dilakukan pengukuran permukaan air dengan prosedur yang
sama seperti dijelaskan pada pengukuran debit outflow. Lalu isi hasil pengukuran ke
dalam tabel 4 . Catat waktu mulai pengukuran.
Awal pengukuran
muka air (saat
y=15; x = 0)
Akhir pengukuran
muka air (saat
y=15; x = 30)
5. t = 210 detik; Ukur permukaan air dengan menggunakan alat ukur permukaan air
(point gage) lalu isi tabel 5; saat bersamaan perhatikan ketinggian air pada tepi kiri
flume dan perkirakan kedalama air berdasarkan hasil pengamatan pada sisi tersebut
kemudian isi tabel 6. Titik pengukuran pada y = 15 cm dari 0 cm (ujung ambang)
sampai dengan 30 cm ke arah hilir flume.
7
Tabel 5. Pengukuran permukaan air pada y = 15 dan x = 0 s.d 30 cm ke arah hulu flume.
y[cm]\x'[cm] 0 10 20 30
28
22.5
15.0
7.5
1.2
Tabel 6. Hasil perkiraan kedalaman air berdasarkan pengamatan pada sisi kiri flume pada
y = 15 cm dan x = 0 s.d 30 cm ke arah hulu flume.
y[cm]\x'[cm] 0 10 20 30
15 (pada dasar
flume)
15 (permukaan
air)
15 (kedalaman air)
6. t= 210detik: Ukur debit saat dilakukan pengukuran permukaan air dengan prosedur
yang sama seperti dijelaskan pada pengukuran debit outflow. Lalu isi hasil
pengukuran ke dalam tabel 7. Catat waktu mulai pengukuran.
Awal pengukuran
muka air (saat
y=15; x = 0)
Akhir pengukuran
muka air (saat
y=15; x = 30)
7. t = 330 detik; Ukur permukaan air dengan menggunakan alat ukur permukaan air
(point gage) lalu isi tabel 8; saat bersamaan perhatikan ketinggian air pada tepi kiri
flume dan perkirakan kedalama air berdasarkan hasil pengamatan pada sisi tersebut
kemudian isi tabel 9. Titik pengukuran pada y = 15 cm dari 0 cm (ujung ambang)
sampai dengan 30 cm ke arah hilir flume.
8
Tabel 8. Pengukuran permukaan air pada penampang melintang A di y = 1,2; 7.5; 15; 22.5;
28.
y[cm]\x'[cm] A
28
22.5
15.0
7.5
1.2
Tabel 9.Hasil perkiraan kedalaman air berdasarkan pengamatan pada sisi kiri flume pada
penampang melintang A di y = 1,2; 7.5; 15; 22.5; 28.
y[cm]\x'[cm] A
15 (pada dasar
flume)
15 (permukaan
air)
15 (kedalaman air)
8. t’= 330detik: Ukur debit saat dilakukan pengukuran permukaan air dengan prosedur
yang sama seperti dijelaskan pada pengukuran debit outflow. Lalu isi hasil
pengukuran ke dalam tabel 10. Catat waktu mulai pengukuran.
Awal pengukuran
muka air (saat
y=1.2 cm)
Akhir pengukuran
muka air (saat y =
28 cm)
9. t = 330 detik; Ukur permukaan air dengan menggunakan alat ukur permukaan air
(point gage) lalu isi tabel 11; saat bersamaan perhatikan ketinggian air pada tepi kiri
flume dan perkirakan kedalama air berdasarkan hasil pengamatan pada sisi tersebut
kemudian isi tabel 12. Titik pengukuran pada y = 15 cm dari 0 cm (ujung ambang)
sampai dengan 30 cm ke arah hilir flume.
9
Tabel 11. Pengukuran permukaan air pada penampang melintang B di y = 1,2; 7.5; 15; 22.5;
28.
y[cm]\x'[cm] B
28
22.5
15.0
7.5
1.2
Tabel 12. Hasil perkiraan kedalaman air berdasarkan pengamatan pada sisi kiri flume pada
penampang melintang A di y = 1,2; 7.5; 15; 22.5; 28.
y[cm]\x'[cm] B
15 (pada dasar
flume)
15 (permukaan
air)
15 (kedalaman air)
10. t’= 450detik: Ukur debit saat dilakukan pengukuran permukaan air dengan prosedur
yang sama seperti dijelaskan pada pengukuran debit outflow. Lalu isi hasil
pengukuran ke dalam tabel 14. Catat waktu mulai pengukuran.
Awal pengukuran
muka air (saat
y=1.2 cm)
Akhir pengukuran
muka air (saat y =
28 cm)
10
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
A. Percobaan Pertama
1. Data hasil pengukuran dan perhitungan debit
a. Hasil Pengukuran
Waktu Mulai Waktu Pengukuran Massa air + Massa ember Massa Air
No (kg)
Pengukuran (detik) ember (kg) (kg)
1 60 detik 1,98 10,1 2 8,1
11
b. Hasil perhitungan debit
Tabel 3.2 Hasil perhitungan debit
No Waktu Mulai Persamaan Debit (q)
Pengukuran 𝑚 (cm2/dt)
𝑞=
∆𝑡. 𝑏. 𝜌
1 60 detik 8,1 136,364
𝑞= 𝑥 1000
1,98 𝑥 30
2 90 detik 𝑞 = 8,5 𝑥 1000 132,399
Debit rata-rata
Perhitungan debit rata rata diperoleh dari penjumlahan debit pada
pengukuran ke 3 sampai dengan pengukuran ke 10 dibagi dengan 8.
2. Data hasil pengukuran dan perhitungan kedalaman air
a. Hasil Pengukuran dasar flume dan pelimpah
Tabel 3.3 Hasil pengukuran dasar flume dan pelimpah
X (cm)
Penampang Penampang
Y Hilir Pelimpah Bendung Hulu Pelimpah
A B
30 20 10 0 AS 0 10 20 30
28 27,80 27,43
22.5 27,92 27,64
15 28,22 27,71 28,44 28,34 28,2 28,19 24,05 28 28,13 28,22 28,07
7.5 28,32 27,70
1.2 28,31 28,03
12
b. Hasil pengukuran permukaan air di pelimpah
Tabel 3.4 Hasil pengukuran permukaan air di pelimpah
Y (cm) X (cm)
Hilir Pelimpah Bendung Hulu Pelimpah
30 20 10 5 0 AS 0 10 20 30
15 23,66 23,59 24,72 25,09 22,03 21,10 20,44 19,97 20,05 19,83
Y Penampang A Penampang B
28 23,01 23,86
15 23,53 24,10
X (cm)
Penampang Penampang Hulu Pelimpah
Y Hilir Pelimpah Bendung
A B
30 20 10 5 0 AS 0 10 20 30
28 4.79 3,57
22.5 4,72 3,68
15 4,69 3,61 4,78 4,75 3,48 3,13 6,16 2,95 7,56 8,16 8,17 8,24
7.5 4,66 3,44
1.2 4,41 3,77
Kedalaman
Air Rata- 4,654 3,614 4,78 4,75 3,48 3,13 6,16 2,95 7,56 8,16 8,17 8,24
rata
*dihitung dengan hasil pengukuran hasil pengukuran dasar flume dan pelimpah
dikurangi permukaan air
13
3. Penggambaran hasil pengukuran
a. Penampang A
b. Penampang B
14
c. Loncatan Air
Hasil Pengukuran
15
4. Perhitungan kecepatan, kedalaman kritis dan energy hasil praktikum
Perhitungan kecepatan
𝑞
𝑣=
ℎ
Dengan
h = kedalaman air (cm)
V = kecepatan (cm/s)
q = debit persatuan lebar (cm2/s)
Perhitungan kedalaman kritis
3 𝑞2
ℎ𝑐 = √
𝑔
Dengan
hc = kedalaman kritis
g = percepatan gravitasi (980 cm/s2)
q = debit persatuan lebar (cm2/s)
Perhitungan energi
𝑣2
𝐸 =ℎ+
2𝑔
Dengan
h = kedalaman air (cm)
g = percepatan gravitasi (980 cm/s2)
E = energi (cm)
Tabel 3.7 Hasil perhitungan kecepatan, kedalaman kritis dan energi penampang A dan B
Penampang q h hc V v2/2g E
(4) (6) (7)=(3)+(6)
(1) (2) (3) (5)
Tabel 3.8 Hasil perhitungan kecepatan, kedalaman kritis dan energi di hulu pelimpah
X q h V v2/2g E
(7)=(3)+(6)
(1) (2) (3) (4) (5)
16
Tabel Hasil perhitungan kecepatan, kedalaman kritis dan energi di hilir pelimpah
X q h V v2/2g E
(7)=(3)+(6)
(1) (2) (3) (4) (5)
Tabel 3.9 Hasil perhitungan kecepatan, kedalaman kritis dan energi di hilir pelimpah
X q h V v2/2g E
(7)=(3)+(6)
(1) (2) (3) (4) (5)
17
5. Perhitungan kedalaman aliran menggunakan persamaan energy
a. Pecobaan pertama
Untuk q = 135,379 𝑐𝑚2 /𝑠 dan kedalaman aliaran h10 = 4,78 cm dan lebar B
= 30 cm
Penyelesaian:
Q=qxb
= 135,379x 30
= 4061,37 𝑐𝑚3 /𝑠
ℎ7 1 2
= (√1 + 8 × FR10 − 1)
ℎ10 2
𝑄 𝑄2
𝑣 2 (𝐴 ) 2
𝑏 2 ℎ10 𝑄2
2
FR10 = 3 = = = 3
𝑔 × ℎ10 𝑔 × ℎ10 𝑔 × ℎ10 𝑔 × 𝑏 2 × ℎ10
Jadi :
2
𝑄2 4061,37 2
FR10 = = = 0,171 𝑐𝑚
𝑔 × 𝑏 2 × ℎ3 980 × 302 × 4,783
4,78
ℎ7 = (√1 + 8 × 0,171 − 1) = 1,287 𝑐𝑚
2
𝑄2 4061,372
𝐸𝑠 = ℎ7 + = 1,287 + = 6,932 𝑐𝑚
2 × 𝑔(𝐵 × ℎ7 )2 2 × 980 × (30 × 1,287)2
Untuk aliran kritis di atas mercu bendung
𝑉
Fr =
√𝑔×𝐷 Fr = 1 (Aliran Kritis)
Karena aliran kritis Maka Fr = 1 Fr > 1 (Aliran Super Kritis)
𝑞
ℎ𝑐 𝑞 Fr < 1 (Aliran Sub Kritis)
Jadi 1 = = ℎ 2 × √𝑔 × ℎ𝑐
√𝑔×ℎ𝑐 𝑐
𝑞2
𝑔 × ℎ𝑐 = ℎ 2 …………………………………………… Sama-sama dikali (ℎ𝑐 2 )
𝑐
𝑔 × ℎ𝑐 3 = 𝑞 2
𝑞2
ℎ𝑐 3 =
𝑔
18
3 𝑞2
Jadiℎ𝑐 = √ 𝑔
3 𝑞 2 3 135,379 2
ℎ𝑐 = √ =√ = 2,654 𝑐𝑚
𝑔 980
𝑣2−2 𝑄2 4061,372
= = = 1,328 𝑐𝑚
2𝑔 2 × 𝑔(𝐵 × ℎ𝑐 )2 2 × 980 × (30 × 2,654)2
𝑣2 𝑄 𝑞×𝐵 𝑞
𝐸𝐶 = ℎ𝑐 + →𝑣= = =
2𝑔 𝐴 𝐵×ℎ ℎ
1
(Hasilinisesuaidengan criteria 𝐸𝐶 = 1 2 ℎ𝑐 )
𝑞
𝐸𝐶 = ℎ𝑐 +
ℎ𝑐 2
2𝑔
𝑔 × ℎ𝑐 3 1
𝐸𝐶 = ℎ𝑐 + 2 = ℎ𝑐 + ℎ𝑐
ℎ𝑐 2
2𝑔
1
𝐸𝑐 = 1 ℎ𝑐
2
𝑍 = 10cm
𝑄2 𝑄2
h1+ = ℎ7 + +z
2×𝑔×(𝐵×ℎ1) 2 2×𝑔(𝐵×ℎ7 )2
𝑄2
h1 + = 16,932 𝑐m ……………………….. sama sama di kali h12
2×𝑔×(𝐵×ℎ1) 2
𝑄2
(h1 x h12)+ × ℎ1 2 = 16,932 x h12
2×𝑔×𝐵2 ×ℎ1 2
4061,372
ℎ13 + = 16,932 ℎ1 2
2×𝑔×𝐵2
4061,372
ℎ13 + = 16,932 ℎ1 2
2×980×302
19
Dengan cara coba-coba
mendekati
h1 0
7 -477.317
8 -562.297
10 -683.849
15 -425.349
16.9 0.21148
17 29.003
18 355.383
19 755.899
Jadi h1 = 16,9 cm
20
B. Percobaan Kedua
1. Data hasil pengukuran dan perhitungan debit
a. Hasil Pengukuran
Waktu Mulai Waktu Pengukuran Massa air + Massa ember Massa Air
No (kg)
Pengukuran (detik) ember (kg) (kg)
1 60 detik 2,12 23,1 2,4 20,7
Debit rata-rata
Perhitungan debit rata rata diperoleh dari penjumlahan debit pada pengukuran
ke 3 sampai dengan pengukuran ke 10 dibagi dengan 8.
21
2. Data hasil pengukuran dan perhitungan kedalaman air
a. Hasil Pengukuran dasar flume dan pelimpah
X (cm)
28 30,1 30,2
22.5
7.5
X (cm)
Y Penampang A Penampang B
28 24,05 23,51
15 24,31 23,81
22
d. Perhitungan kedalaman air
X (cm)
28 * 6,05 * 6,69
Kedalaman 5,71 6,31 6,87 6,85 5,85 7,22 20,36 19,81 20,46
air rata-
rata
*dihitung dengan hasil pengukuran hasil pengukuran dasar flume dan pelimpah
dikurangi permukaan air
23
b. Penampang B
c. Loncatan Air
Hasil pengukuran
24
4. Perhitungan kecepatan, kedalaman kritis dan energy
Perhitungan kecepatan
𝑞
𝑣=
ℎ
Dengan
h = kedalaman air (cm)
V = kecepatan (cm/s)
q = debit persatuan lebar (cm2/s)
𝑞2 3
ℎ𝑐 = √
𝑔
Dengan
hc = kedalaman kritis
g = percepatan gravitasi (980 cm/s2)
q = debit persatuan lebar (cm2/s)
Perhitungan energi
𝑣2
𝐸 =ℎ+
2𝑔
Dengan
h = kedalaman air (cm)
g = percepatan gravitasi (980 cm/s2)
E = energi (cm)
Tabel 3.16 Hasil perhitungan kecepatan, kedalaman kritis dan energi penampang A dan B
Penampang q h hc V v2/2g E
(4) (6) (7)=(3)+(6)
(1) (2) (3) (5)
25
Tabel 3.17 Hasil perhitungan kecepatan, kedalaman kritis dan energi di hulu pelimpah
X q h V v2/2g E
(6)=(3)+(5)
(1) (2) (3) (4) (5)
Tabel 3.18 Hasil perhitungan kecepatan, kedalaman kritis dan energi di hilir pelimpah
X q h V v2/2g E
(7)=(3)+(5)
(1) (2) (3) (4) (5)
26
5. Perhitungan kedalaman aliran menggunakan persamaan energy
Pecobaan kedua
Untuk q = 361,67 𝑐𝑚2 /𝑠 dan kedalaman aliaran h7 = 6,87 cm dan lebar B =
30 cm
Penyelesaian:
Q=qxb
= 361,67 x 30
= 10850,1 𝑐𝑚3 /𝑠
ℎ5 1 2
= (√1 + 8 × FR7 − 1)
ℎ7 2
𝑄 𝑄2
𝑣 2 (𝐴 )
𝑏 2 ℎ72 𝑄2
2
FR7 = = = =
𝑔 × ℎ73 𝑔 × ℎ7 𝑔 × ℎ7 𝑔 × 𝑏 2 × ℎ73
Jadi :
2
𝑄2 10850,1 2
FR7 = = = 0,411 𝑐𝑚
𝑔 × 𝑏 2 × ℎ3 980 × 302 × 6,873
6,87
ℎ5 = (√1 + 8 × 0,411 − 1) = 3,678 𝑐𝑚
2
𝑄2 10850,1 2
𝐸𝑠 = ℎ5 + = 3,678 + = 8,611 𝑐𝑚
2 × 𝑔(𝐵 × ℎ5 )2 2 × 980 × (30 × 3,678)2
Untuk aliran kritis di atas mercu bendung
𝑉 Fr = 1 (Aliran Kritis)
Fr =
√𝑔×𝐷
Fr > 1 (Aliran Super Kritis)
Karena aliran kritis Maka Fr = 1
Fr < 1 (Aliran Sub Kritis)
𝑞
ℎ𝑐 𝑞
Jadi 1 = = ℎ 2 × √𝑔 × ℎ𝑐
√𝑔×ℎ𝑐 𝑐
𝑞2
𝑔 × ℎ𝑐 = ℎ 2 …………………………………………… Sama-sama dikali (ℎ𝑐 2 )
𝑐
𝑔 × ℎ𝑐 3 = 𝑞 2
𝑞2
ℎ𝑐 3 =
𝑔
3 𝑞2
Jadiℎ𝑐 = √ 𝑔
27
q =361,67 𝑐𝑚2 /𝑠
3𝑞 2 3 361,672
ℎ𝑐 = √ =√ = 5,11 𝑐𝑚
𝑔 980
𝑣2−2 𝑄2 10850,12
= = = 2,55 𝑐𝑚
2𝑔 2 × 𝑔(𝐵 × ℎ𝑐 )2 2 × 980 × (30 × 5,11)2
𝑣2 𝑄 𝑞×𝐵 𝑞
𝐸𝐶 = ℎ𝑐 + →𝑣= = =
2𝑔 𝐴 𝐵×ℎ ℎ
1
(Hasilinisesuaidengan criteria 𝐸𝐶 = 1 2 ℎ𝑐 )
𝑞
𝐸𝐶 = ℎ𝑐 +
ℎ𝑐 2
2𝑔
𝑔 × ℎ𝑐 3 1
𝐸𝐶 = ℎ𝑐 + 2 = ℎ𝑐 + ℎ𝑐
ℎ𝑐 2
2𝑔
1
𝐸𝑐 = 1 ℎ𝑐
2
𝑧 = 10cm
𝑄2 𝑄2
h1 + = ℎ5 + +z
2×𝑔×(𝐵×ℎ1) 2 2×𝑔(𝐵×ℎ5 )2
𝑄2
h1 + = 18,611 𝑐 m ……………………….. sama sama di kali h12
2×𝑔×(𝐵×ℎ1) 2
𝑄2
(h1 x h12)+ × ℎ1 2 = 18,611 x h12
2×𝑔×𝐵 2 ×ℎ1 2
10850,12
ℎ13 + = 18,611 ℎ1 2
2×𝑔×𝐵 2
10850,12
ℎ13 + = 18,611 ℎ1 2
2×980×302
28
ℎ13 − 18,611ℎ12 + 66,737 = 0
Dengancaracoba-coba:
Mendekati
H1
0
18.417 0.934938
18.416 0.602934
18.415 0.271004
18.4142 0.005513
19 207.166
20 622.337
21 1120.286
22 1707.013
Jadi h1 = 18.4142 cm
Gambar aliran hasil perhitungan
29
Penhitungan energy untuk penampang
Diketahui:
B = 30.00 cm
𝑞1 = 135,379 𝑐𝑚2 /𝑠
𝑞2 = 104,767 𝑐𝑚2 /𝑠
𝑄1 = 𝑞1 x B 𝑄2 = 𝑞2 x B
135,379 x 30 104,767 x 30
Jawaban
𝐴 30𝑦 𝑐𝑚2
Kedalaman hidraulik :𝐷= 𝑇
=
30 𝑐𝑚
𝑣2
E=y+2
𝑔
Dapat menghitung E untuk setiap harga y yang dapat dibuat dalam table dibawah ini
30
TABEL PERHITUNGAN HARGA V DAN E UNTUK SETIAP DEBIT
31
TABEL HUBUNGAN ANTARA E DAN Y UNTUK Q1 = 4061,37 (𝒄𝒎𝟑 /𝒔)
𝒗𝟐
𝑬𝟏 =
𝑬𝟏 = Y+ 𝒗𝟐 10
𝟐𝒈 Y+𝟐𝒈
(cm)
(cm)
(6) (6) 8
93507.62 0.1
Y (m)
23377.08 0.2 6
10390.02 0.3
5844.62 0.4 4
3740.80 0.5
2598.03 0.6 2
1909.02 0.7
1461.85 0.8
0
1155.31 0.9 0 20000 40000 60000 80000 100000
936.08 1 E1
650.56 1.2
554.60 1.3
478.48 1.4 Gambar Kurva Hubungan Y dan E untuk 𝑸𝟏
417.09 1.5
366.86 1.6
325.26 1.7
290.40 1.8
260.92 1.9
235.77 2
152.11 2.5
106.90 3
79.83 3.5
62.44 4
50.68 4.5
42.40 5
36.41 5.5
31.97 6
28.63 6.5
26.08 7
24.12 7.5
22.61 8
21.44 8.5
20.54 9
19.86 9.5
19.35 10
32
TABEL HUBUNGAN ANTARA E DAN Y UNTUK Q2 = 3143,01 (𝒄𝒎𝟑 /𝒔)
Y (m)
6
6222.59 0.3
3500.44 0.4 4
2240.53 0.5
1556.17 0.6 2
1143.57 0.7
875.81 0.8 0
692.27 0.9 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000
561.01 1 E2
390.09 1.2
332.66 1.3
Gambar Kurva Hubungan Y dan E untuk 𝑸𝟐
287.12 1.4
250.39 1.5
220.35 1.6
195.47 1.7
174.64 1.8
157.03 1.9
142.00 2
92.10 2.5
65.22 3
49.21 3.5
39.00 4
32.15 4.5
27.40 5
24.01 5.5
21.56 6
19.75 6.5
18.43 7
17.46 7.5
16.75 8
16.25 8.5
15.91 9
15.71 9.5
15.60 10
33
TABLE RATING KURVA
Rating Kurva
N0 Q yc
4061.37 2.66
1
3143.01 2.237
2
2.7
2.65
2.6
2.55
2.5
2.45
2.4
2.35
2.3
2.25
2.2
0 1000 2000 3000 4000 5000
34
TABEL HUBUNGAN ANTARA Y/Yc dan E/Yc UNTUK 𝐘𝐜𝟏 = 2,66 (cm)
35
4
3
Y/Yc1
0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000
E1/Yc1
Gambar Kurva Hubungan antara Y/Yc dan E/Yc UNTUK Yc1 = 2,66 (cm)
36
TABEL HUBUNGAN ANTARA Y/Yc dan E/YcUNTUK Yc2= 2,237 (cm)
37
20
15
Y/Yc2
10
0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000
E2/Yc2
Gambar Kurva Hubungan antara Y/Yc dan E/Yc UNTUKYc2 = 2,237 (cm)
38
BAB IV
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum didapat bahwa
1. Debit aliran rata-rata pada praktikum pertama sebesar 135,379 𝑐𝑚2 /𝑠
2. Debit aliran rata-rata pada praktikum kedua sebesar 104,767𝑐𝑚2 /𝑠
B. Saran
39