Anda di halaman 1dari 8

Cara Menaksir Kecepatan Arus Air

Untuk melakukan teknik kepramukaan penaksiran kecepatan arus air, salah satunya bisa
menggunakan metode sebagai berikut:

1. Satu orang berdiri di titik A dan satu orang lagi berdiri di titik B (perhatikan
gambar di atas). Jarak antara A dan B harus ditentukan terlebih dahulu, semisal 1
meter, 5 meter, atau 10 meter tergantung kecepatan arus air, dimana semakin
cepat arus lebih baik semakin jauh.
2. Orang A (orang yang berdiri di titik A) membawa benda yang bisa terapung,
sedangkan orang B (orang yang berdiri di titik B) membawa pengukur waktu
(stopwatch atau jam).
3. Orang A menjatuhkan benda ke air. Bersamaan dengan itu Orang B
menghidupkan penghitung waktu dan mematikannya saat benda tersebut sampai
di orang B.
4. Lakukan penghitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rumus :

Di mana:
v = kecepatan; dengan satuan detik/meter; menit/meter; jam/km dll
s = jarak; dengan satuan meter, kilometer (km) dll
t = waktu; dengan satuan detik; menit; atau jam
Contoh :
jarak antara A dan B (s) 10 meter
waktu benda terapung mengalir dari A ke B (t) 3 menit
Maka kecepatannya adalah :

Jadi kecepatan arus air sungai tersebut adalah 3,33 meter/menit.

>>>Menghitung Debit Air<<<


Debit air dapat di hitung dengan rumus:
Q= A x V
Keterangan:
V = volume air (m3)
A = luas penampang
Q = debit air (m3/s)
Leonard euler (1707-1783) menyatakan bahwa fluida sebagai medan rapat massa dan
medan vector kecepatan. Tiap besaran yang dipergunakan untuk menyatakan keadaan
fluida akan mempunyai nilai tertentu pada tiap titik dalam ruang dan pada tiap saat.
Menentukan lokasi daerah pengukuran
1. Memasang pasak 1 disebelah kiri saluran, kemudian tegak lurus ke arah seberang,
pasak no.2.
2. Menghubungkan antara pasak no.1 dengan pasak no.2 menggunakan tali rafia.
(sebagai batas daerah pengukur I)
A. Memasang pasak no.3 dengan no.4 dengan jarak 25 meter ke arah hilir pada pasak
no.1 dan no.2.
B. Menghubungkan antara pasak no.3 dan pasak no.4 dengan tali rafia (sebagai batas
daerah pengukur II)
C. Jarak I dan II = (D) dalam satuan meter
Menentukan kecepatan aliran air (V)
1. Memastikan semua peralatan dengan kondisi baik dan siap digunakan.
2. Memulai dengan menghanyutkan bola pimpong dengan jarak 5 meter dari batas
pengukuran I ke arah hulu saluran.
3. Menghidupkan stopwatch, saat bola pimpong tepat berada di bawah tali batas daerah
penampang I.
4. Mematikan stopwatch sesaat bola pimpong telah mencapai tepat di bawah tali batas
daerah penampung II.
5. Mencatat waktu untuk menempuh jarak dari daerah penampang I ke daerah
penampang II (t).
6. Menghitung kecepatan aliran air dengan menggunakan rumus
, dimana :
V = kecepatan aliran air sungai (m/detik)
D = jarak antara daerah penampang I dengan II (meter)
t = waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak (detik)
Menentukan luas penampang basah saluran (A)
1. Menentukan lebar saluran (I) pada daerah penampang.
2. Mengukur kedalaman air (d1) pada daerah penampang I kemudian diulangi ; hingga
lima tempat (d2, d3, d4, d5).
1. Menentukan rata-rata dalam air (d) pada daerah penampang I
d=menghitung luas penampang basah dengan menggunakan rumus :
A = I x d m , dimana
A= luas penampang basah (m2)
I= lebar saluran (meter)
d= kedalaman air rata-rata (meter)

Q= V x A
Q = debit air yang mengalir (m3/detik)
V= kecepatan aliran air (m/detik)
A= Luas penampang basah (m2)

Contoh:
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dalam menghitung debit saluran air di sungai
maka diperoleh hasil sebagai berikut.
LI sebagai lebar saluran 1 : 1.5 m
LII sebagai lebar saluran 2 : 1.5 m
D = 25 m
t = 43 detik
Menghitung kecepatan aliran air (V):
V = 0.58 m/detik
LI d1 = 0.45 m LII d1 = 0.36 m
d2 = 0.44 m d2 = 0.37 m
d3 = 0.55 m d3 = 0.35 m
d4 = 0.38 m d4 = 0.34 m
d5 = 0.32 m d5 = 0.3 m
LI = 0.43 m
LII = = 0.34 m
A=Lxd
AI = luas penampang basah 1
AII = luas penampang basah 2
AI = 1.5 m X 0.43 m = 0.645 m

AII = 1.5 m X 0.34 m = 0.51 m


= 0.57 m2
Q=VxA
Q = 0.58 m/dtk X 0.57 m2
Q = 0.33 m3/detik
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dan sesuai perhitungan dengan menggunakan
rumus maka diperoleh hasil perhitungan debit saluran air pada aliran sungai di belakang
area kolam pembesaran ikan pada hari selasa, 19 April 201 adalah 0.33 m3/detik

Cara Menghitung Debit Air Sungai dengan Metode Pelampung:


Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada saat kegiatan praktikum menghitung debit
saluran air adalah rollmeter, pasak yang terbuat dari bahan bambu,
stopwatch/handphone, tali plastik, mistar, alat tulis, bola pimpong.
Cara Kerja
Menentukan lokasi daerah pengukuran
1. Memasang pasak 1 disebelah kiri saluran, kemudian tegak lurus ke arah
seberang, pasak no.2.
2. Menghubungkan antara pasak no.1 dengan pasak no.2 menggunakan tali
rafia. (sebagai batas daerah pengukur I)
1. Memasang pasak no.3 dengan no.4 dengan jarak 25 meter ke arah
hilir pada pasak no.1 dan no.2.
2. Menghubungkan antara pasak no.3 dan pasak no.4 dengan tali
rafia (sebagai batas daerah pengukur II)
3. Jarak I dan II = (D) dalam satuan meter

Menentukan kecepatan aliran air (V)


1. Memastikan semua peralatan dengan kondisi baik dan siap digunakan.
2. Memulai dengan menghanyutkan bola pimpong dengan jarak 5 meter
dari batas pengukuran I ke arah hulu saluran.
3. Menghidupkan stopwatch, saat bola pimpong tepat berada di bawah tali
batas daerah penampang I.
4. Mematikan stopwatch sesaat bola pimpong telah mencapai tepat di
bawah tali batas daerah penampung II.
5. Mencatat waktu untuk menempuh jarak dari daerah penampang I ke
daerah penampang II (t).
6. Menghitung kecepatan aliran air dengan menggunakan rumus
, dimana :

V = kecepatan aliran air sungai (m/detik)


D = jarak antara daerah penampang I dengan II (meter)
t = waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak (detik)

Menentukan luas penampang basah saluran (A)


1. Menentukan lebar saluran (I) pada daerah penampang.
2. Mengukur kedalaman air (d1) pada daerah penampang I
kemudian diulangi ; hingga lima tempat (d2, d3, d4, d5).

Ilustrasi

1. Menentukan rata-rata dalam air (d) pada daerah penampang I


d=
menghitung luas penampang basah dengan menggunakan rumus :
A = I x d m , dimana
A= luas penampang basah (m2)
I= lebar saluran (meter)
d= kedalaman air rata-rata (meter)
Q= V x A
Q = debit air yang mengalir (m3/detik)
V= kecepatan aliran air (m/detik)
A= Luas penampang basah (m2)
Cara menghitung debit saluran air di sungai berdasar data maka diperoleh hasil sebagai
berikut.
LI sebagai lebar saluran 1 : 1.5 m
LII sebagai lebar saluran 2 : 1.5 m
D = 25 m
t = 43 detik
Menghitung kecepatan aliran air (V):
V = 0.58 m/detik
LI

d1 = 0.45 m

d2 = 0.44 m

LII

d1 = 0.36 m

d2 = 0.37 m

d3 = 0.55 m
d4 = 0.38 m
d5 = 0.32 m

d3 = 0.35 m
d4 = 0.34 m
d5 = 0.3 m

LI =

= 0.43 m
LII= 0.34 m
A= Lx d
AI = luas penampang basah 1
AII = luas penampang basah 2
AI = 1.5 m X 0.43 m = 0.645 m
AII = 1.5 m X 0.34 m = 0.51 m
= 0.57 m2
Q=VxA
Q = 0.58 m/dtk X 0.57 m2
Q = 0.33 m3/detik
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dan sesuai perhitungan dengan menggunakan
rumus maka diperoleh hasil perhitungan debit saluran air pada aliran sungai adalah 0.33
m3/detik.

RUMUS MENENTUKAN DEBIT, VOLUME DAN


WAKTU
1. Tentukan volume air yang terpakai dengan cara mengurangkan kedudukan meter
akhir (volume air terakhir) dengan kedudukan meter awal (volume air awal)
2. Ubah waktu pemakaian sesuai soal dengan konversi :
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
1 jam = 3.600 detik
1 menit = 1/60 jam
1 detik = 1/60 detik
1 jam = 1/3.600 detik
3. Bagi volume air yang terpakai (point 1) dengan waktu (point 2)
Konversi volume :
1 liter = 1 dm = 1.000 cm = 1.000.000 mm = 0.001 m
1 cc = 1 ml = 1 cm
Ilustrasi Kasus:
1. Dalam 1 jam sebuah keran dapat mengeluarkan air sebesar 3.600 m.
Berapa liter/detik debit air tersebut ?
Penyelesaian
Diketahui
volume (v) = 3.600 m = 3.600.000 dm = 3.600.000 liter
waktu (t) = 1 jam = 3.600 detik
Ditanya debit (D) liter/detik

Jawab :
D = v = 3.600.000 liter = 1.000 liter/detik
t = 3.600 detik

MENENTUKAN DEBIT, VOLUME DAN WAKTU


1. Pengertian Debit Air
Debit air adalah kecepatan aliran zat cait per satuan waktu. Misalnya Debit air sungai
pesanggrahan adalah 3.000 l / detik. Artinya setiap 1 detik air yang mengalir di sungai
Pesanggrahan adalah 3.000 l. Satuan debit digunakan dalam pengawasan kapasitas atau
daya tampung air di sungai atau bendungan agar dapat dikendalikan.
Untuk dapat menentukan debit air maka kita harus mengetahui satuan ukuran volume
dan satuan ukuran waktu terlebih dahulu, karena debit air berkaitan erat dengan satuan
volume dan satuan waktu.
Perhatikan konversi satuan waktu berikut :
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
1 jam = 3.600 detik
1 menit = 1/60 jam
1 detik = 1/60 detik
1 jam = 1/3.600 detik
Konversi satuan volume :
1 liter = 1 dm = 1.000 cm = 1.000.000 mm = 0.001 m
1 cc = 1 ml = 1 cm

2. Menentukan Debit Air


Rumus
Debit = Volume : Waktu
Dalam 1 jam sebuah keran dapat mengeluarkan air sebesar 3.600 m. Berapa liter/detik
debit air tersebut ?
Penyelesaian
Diketahui
volume (v) = 3.600 m
= 3.600.000 dm
= 3.600.000 liter
waktu (t) = 1 jam
= 3.600 detik
Maka debitnya = 3.600.000 liter
3.600 detik
= 1.000 liter/detik
3. Menghitung volume
Rumus
Volume = Debit X Waktu
Sebuah bak mandi diisi air mulai pukul 07.20 sampai pukul 07.50. Dengan debit 10
liter/ menit. Berapa liter volume air dalam dalam bak mandi tersebut ?
Penyelesaian
Diketahui
Debit = 10 liter
Waktu = 07.50 07.20
= 30 menit

Maka volumenya = Debit X Waktu


= 10 liter X 30 menit
= 300 liter
4. Menghitung waktu
Rumus
Waktu = Volume : Debit
Volume bak mandi 200 dm3. Di isi dengan air dari sebuah kran dengan debit
5 liter/menit. Berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bak mandi sampai
penuh ?
Penyelesaian
Diketahui
Volume = 200 dm3
Debit = 5 liter/ menit
Maka waktu yang di butuhkan = Volume
Debit
= 200
5
= 40 menit

Anda mungkin juga menyukai