Anda di halaman 1dari 11

I.

Topik Percobaan
Tekanan Hidrostatis

II. Tujuan Percobaan


Pengaruh Kedalaman Cairan Terhadap Tekanan Hidrostatis

III. Alat dan Bahan


No Nama Alat dan Bahan Jumlah
1 Gelas Kimia 1 buah
2 Selang Plastik 2 Buah
3 Selang Silikon 2 Buah
4 Penyambung Selang 1 Buah
5 Air Secukupnya
6 Dasar Statif 2 Buah
7 Batang Statif Pendek 1 Buah
8 Batang Statif Panjang 2 Buah
9 Balok Pendukung 2 Buah
10 Suntikan 1 Buah
11 Pemegang U- Manometer 2 Buah

IV. Landasan Teoritis dan Prosedur Pengukuran


A. Dasar Teori
Tekanan hidrostatis dilansir dari Saintif yakni tekanan yang berasal dari zat cair
ke seluruh arah pada suatu benda. Tekanan ini dapat terjadi karena adanya gaya
gravitasi. Gaya gravitasi menjadi sebab dari berat partikel air menekan partikel yang
ada di bawahnya, Hasil dari tekanan tersebut ialah partikel-partikel yang berada di
bawah akan saling berlawanan hingga ke dasar air. Hal ini dapat menjadikan tekanan
yang berada di bawah memiliki kekuatan yang lebih besar apabila dibandingkan dengan
tekanan yang berada di atas.
Secara definisi, tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh gaya
yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan, pada kedalaman
tertentu. Secara mudahnya, tiap-tiap jenis zat cair, akan memberikan tekanan tertentu,
tergantung dari jarak kedalamannya. Maka dari itulah, ketika berenang atau menyelam
di permukaan dangkal akan terasa lebih mudah apabila dibandingkan dengan menyelam
di kedalaman tertentu. Karena semakin banyak volume air yang ada di atas maka
semakin besar pula tekanan yang diberikan dari air pada tubuh.
Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi terjadinya tekanan hidrostatis yaitu:
1. Massa Jenia Zat Cair
Apabila massa jenis dari suatu zat cair semakin besar massa jenis, maka akan
semakin besar juga tekanan hidrostatisnya. Misalnya, ada tiga jenis zat cair, yakni
air, minyak, dan juga larutan garam yang dimasukkan ke dalam tiga kaleng yang
terpisah. Saat kita menunjuk titik dengan kedalaman yang sama pada tiap-tiap
cairan, maka efeknya akan berbeda-beda. Tekanan hidrostatis yang dimiliki oleh
larutan garam akan lebih besar dibandingkan dengan air biasa. Sementara, tekanan
hidrostatis dari air biasa akan lebih besar apabila dibandingkan dengan minyak.
2. Kedalaman Zat Cair (h)
Kedalaman zat cair juga menjadi pengaruh bagi tekanan hidrostatis pada zat
cair. Semakin jauh jarak suatu titik dalam zat cair dari permukaannya, maka akan
semakin kuat pula tekanan hidrostatisnya. Maksudnya, tekanan hidrostatis akan
semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman titik dari suatu zat
cair.
Misalnya, pada sebuah kaleng diberi tiga lubang dengan posisi ketinggiannya
yang berbeda-beda. Jarak pancaran air pada titik atau lubang yang paling bawah
akan lebih jauh apabila dibandingkan dengan titik yang berada si atasnya. Hal
tersebut dikarenakan lubang yang terletak di paling bawah akan mengalami tekanan
hidrostatis yang paling besar dibandingkan dengan dua titik lain yang berada di
atasnya.
3. Percepatan Gravitasi (g)
Percepatan gravitasi juga bisa memberikan pengaruh pada tekanan hidrostatis
yang berada di zat cair. Percepatan gravitasi yang dikombinasikan dengan massa
jenis zat cair, akan menghasilkan besaran berat zat cair (S).

Sifat – Sifat Tekanan Hidrostatis

• Tekanan hidrostatik akan bergantung pada kedalaman cairan.


• Tekanan zat cair ke segala arah besarnya sama.
• Pada kedalaman yang sama, jumlah tekanannya juga sama.
• Hidrostatis akan sangat memiliki ketergantungan pada gravitasi.
• Tekanan hidrostatik tak akan bergantung pada bentuk tempat.
• Kemudian tekanan hidrostatik juga akan bergantung menyesuaikan pada massa
jenis zat cair.

Archimedes dari Syracuse adalah seorang ahli fisika, ahli matematika,


astronom, serta penemu dari Yunani yang dianggap sebagai salah satu ilmuwan paling
besar dan berpengaruh dalam sejarah klasik. Archimedes sangat terkenal di seluruh
dunia karena telah berhasil menciptakan mesin inovatif seperti sekrup Archimedes dan
senjata untuk pengepungan. Adapun dunia rujukan fisik, Archimedes memili untuk
memfokuskan studinya ke arah hidrostatik.

Prinsip Archimedes, juga telah dikenal sebagai dengan hidrostatik. Hukum


hidrostatik menyatakan bahwa “benda yang secara total atau sebagian terendam dalam
fluida saat diam, mengalami dorongan vertikal dan ke atas yang sama dengan berat
massa volume cairan yang dikeluarkannya.” ini memiliki arti bahwa tiap-tipa benda
yang direndam keseluruhan atau hanya sebagian dalam cairan statis, akan merasakan
tekanan dengan gaya yang sama dengan berat volume dari cairan yang telah
dipindahkan oleh wadah yang sama. Sejauh perihal tekanan hidrostatik, bisa dikatakan
bahwa pada kedalaman tertentu, tekanan tersebut akan berjumlah sama dengan hasil
kali dari massa jenis fluida dengan percepatan gravitasi.

Rumus Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis pada titik kedalaman berapa pun tak akan terpengaruh oleh
berat air, bentuk bejana air, ataupun luasan permukaan air. Tekanan hidrostatis
menekan ke seluruh arah. Satuan tekanan yakni newton per meter kuadrat (N/m2) atau
Pascal (Pa). Jadi, apanila semakin besar jarak dari titik ukur hingga ke permukaan air,
maka akan semakin besar pula tekanan hidrostatis yang berada pada titik tersebut.
Fenomena ini bisa dilihat melalui gambar di bawah di mana semakin besar ketinggian
air, maka akan semakin besar pula tekanan hidrostatis yang berada di dasar wadah.
Akibatnya, air akan muncrat lebih jauh pada wadah sebelah kanan dikarenakan tekanan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan wadah di sebelah kiri.

Berdasarkan rumus tekanan hidrotatis itu, dapat terlihat bahwa semakin tinggi
kedalaman air (h), maka tekanan yang akan didapat juga makin tinggi. Maka dari itu,
saat sedang menyelam, semakin ke bawah, kita semakin merasa ada tekanan yang
membuat kepala kita sakit.
Rumus di atas dapat digunakan untuk mengetahui nilai tekanan hidrostatis pada
wadah tertutup (misalnya: pada tekanan di titik tertentu pada air di dalam wadah
tertutup, tangki air atau tong air yang sedang tertutup).

Apabila kita ingin menghitung jumlah besar total tekanan pada suatu titik di
bawah permukaan air pada tempat terbuka seperti pada laut, danau, dan
segala container atau wadah terbuka, maka kita perlu untuk menambahkan besar
tekanan atmosfer pada perhitungan. Sehingga, total tekanan hidrostatis pada kondisi
terbuka adalah sama dengan tekanan hidrostatis air pada titik tersebut ditambahkan
dengan besar tekanan yang bekerja pada permukaan air yang dirumuskan dengan

Di mana nilai P0 adalah tekanan di permukaan air yang memiliki nilai

B. Prosedur Kegiatan
1. Menyusun alat dan bahan
2. Merangkai peralatan sesuai dengan percobaan seperti pada gambar dibawah

3. Mengisi gelas kimia dengan air sebanyak 1000 mL


4. Memasukkan air kedalam selang U yang tergantung dibatang statif dengan
menggunakan suntikan dan mengusahakan agar posisi air setimbang
5. Mengatur posisi ujung selang kebawah kiri dan memasukkannya kedalam gelas
kimia berisi air dengan kedalaman 2 cm, 3 cm, 4 cm, 5 cm, dan 6 cm
6. Mengukur perbedaan tekanan permukaan air (perbedaan tinggi permukaan air pada
U manometer untuk kedalaman) pada masing-masing kedalaman selang yang
berbeda
7. Mengulangi langkah 5-6 dengan posisi ujung selang kesamping kanan, kesamping
kiri dan ke atas
V. Data Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Percobaan
Posisi arah ujung Perbedaan tinggi permukaan air pada u manometer
silicon pada pelacak untuk kedalaman
2 cm 3 cm 4 cm 5 cm 6 cm
Kebawah, kiri 0,75 1 1,25 1,75 2,25
Kesamping, kanan 1 2 2,25 2,5 3,5
Kesamping, Kiri 1 1,75 2,5 3,25 3,75
Ke atas 2,5 2,75 3,5 4,5 5,5

VI. Analisis Data


A. Analisis Data
1. Kebawah, Kiri
• Kedalaman 2 cm
Diketahui : h1 = 4,75 cm
h2 = 5,5 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 5,5 – 4,75
= 0,75 cm
• Kedalaman 3 cm
Diketahui : h1 = 4,75 cm
h2 = 5,75 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 5,75 – 4,75
= 1 cm
• Kedalaman 4 cm
Diketahui : h1 = 4,5 cm
h2 = 5,75 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 5,75 – 4,5
= 1,25 cm
• Kedalaman 5 cm
Diketahui : h1 = 4 cm
h2 = 5,75 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 5,75 – 4
= 1,75 cm
• Kedalaman 6 cm
Diketahui : h1 = 4,25 cm
h2 = 6,5 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 6,5 – 4,25
= 2,25 cm
2. Kesamping, Kanan
• Kedalaman 2 cm
Diketahui : h1 = 4,75 cm
h2 = 5,75 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 5,75 – 4,75
= 1 cm
• Kedalaman 3 cm
Diketahui : h1 = 4,25 cm
h2 = 6,25 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 6,25 – 4,25
= 2 cm
• Kedalaman 4 cm
Diketahui : h1 = 4 cm
h2 = 6,25 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 6,25 – 4
= 2,25 cm
• Kedalaman 5 cm
Diketahui : h1 = 4 cm
h2 = 6,5 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 6,5 – 4
= 2,5 cm
• Kedalaman 6 cm
Diketahui : h1 = 3,5 cm
h2 = 7 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 7 – 3,5
= 3,5 cm
3. Kesamping, kiri
• Kedalaman 2 cm
Diketahui : h1 = 4,75 cm
h2 = 5,75 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 5,75 – 4,75
= 1 cm
• Kedalaman 3 cm
Diketahui : h1 = 4,5 cm
h2 = 6,25 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 6,25 – 4,5
= 1,75 cm
• Kedalaman 4 cm
Diketahui : h1 = 4 cm
h2 = 6,5 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 6,5 – 4
= 2,5 cm
• Kedalaman 5 cm
Diketahui : h1 = 3,75 cm
h2 = 7 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 7 – 3,75
= 3,25 cm
• Kedalaman 6 cm
Diketahui : h1 = 3,5 cm
h2 = 7,25 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 7,25 – 3,5
= 3,75 cm
4. Keatas
• Kedalaman 2 cm
Diketahui : h1 = 4 cm
h2 = 6,5 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 6,5 – 4
= 2,5 cm
• Kedalaman 3 cm
Diketahui : h1 = 3,75 cm
h2 = 6,5 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 6,5 – 3,75
= 2,75 cm
• Kedalaman 4 cm
Diketahui : h1 = 3,5 cm
h2 = 7 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 7 – 3,5
= 3,5 cm
• Kedalaman 5 cm
Diketahui : h1 = 3 cm
h2 = 7,5 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 7,5 – 3
= 4,5 cm
• Kedalaman 6 cm
Diketahui : h1 = 2,5 cm
h2 = 8 cm
Ditanya : ∆h =……..?
Penyelesaian
∆h = h1 – h2
= 8 – 2,5
= 5,5 cm
VII. Diskusi, Kesimpulan, dan Saran
A. Diskusi
Pada saat melakukan praktikum, terdapat kendala saya alami. Adapun kendala
yang saya alami ialah pada saat melakukan pengukuran, kecepatan dan ketepatan
dalam menaruh gelas ukur harus sesuai, dikarenakan itu dapat mempengaruhi hasil
pengukuran.
B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum tekanan hidrostatika yang telaj diperoleh dapat
disimpulkan bahwa kedalaman suatu zat cair atau suatu fluida itu berpengaruh
terhadap tekanan hidrostatik yang akan dihasilkan. Semakin dalam suatu zat cair
maka tekanan hidrostatisnya pun akan semakin besar. Sehingga dapat dikatakan
bahwa kedalaman berbanding lurus dengan tekanaan hidrostatik.
Dari hasil praktikum pula dapat kita ketahui bahwa massa jenis suatu zat cair
atau fluida juga sangat berpengaruh terhadap tekanan hidrostatis. Semakin besar
massa jenis suatu zat cair maka semakin besar pula tekanan hidrostatiknya.
Sehingga dapat juga dikatakan bahwa massa jenis berbanding lurus dengan tekanan
hidrostatik.
C. Saran
1. Untuk Praktikan
Kerjasama, kekompakkan, serta keseriusan selama kegiatan praktikum masih
berlangsung harus dioptimalkan untuk kelancaran kegiatan praktikum.
2. Untuk Asisten Laboratorium/ Pembimbing Praktikum
Terimakasih karena telah memberikan bimbingan, arahan, ataupun motivasi
untuk peserta praktikumdengan penuh kesabaran sehingga para peserta
praktikum dapat menjalankan setiap praktikum yang ada dengan semangat.
3. Untuk Laboratorium
Kepada pihak laboratorium ataupun petugas lainnya yang menyediakan alat dan
bahan dalam pelaksanaan praktikum agar memeriksa terlebih dahulu
ketersediaan dan fungsional dari alat dan bahan yang akan digunakan.

VIII. Daftar Pustaka


Giancolli, 2001 (terjemahan Yuhliza Hanum). Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta :
Erlangga
Halliday, Resnick dan Walker. 2010 (terjemahan Tim Pengajar Fisika ITB)
https : //www. Gramedia.com/literasi/tekanan-hidrostatis/amp/

Anda mungkin juga menyukai