A. Tujuan
B. Uraian Materi
Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan
sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan
fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial
sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian,
kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang
merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang
dituangkan dalam kompetensi inti.
Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) dan kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu: keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Adapun untuk mata pelajaran selain Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kompetensi
dasar yang dikembangkan terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok kompetensi
dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3 dan kelompok kompetensi dasar
keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. Kompetensi-kompetensi dasar
tersebut kemudian dikembangkan ke dalam silabus.
Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh peserta
didik setelah kegiatan pembelajaran baik kompetensi pengetahuan maupun
keterampilan. Materi pembelajaran yang diturunkan dari kompetensi dasar berisi
materi-materi pokok pada setiap mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran, dapat dilakukan melalui
pendekatan saintifik, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran penemuan, atau pembelajaran penyelidikan, termasuk pembelajaran
kooperatif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan kompetensi yang akan
dicapai dalam pembelajaran tersebut.
Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik, mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KI-1-KD-1*) IPK*)
KI-2-KD-2*)
S
IPK*)
Penilaian
S
KI-3-KD-3 Kegiatan
K IPK Pembela-
Sikap*)
Pengetahua
K
L
KI-4-KD-4 Materi
Pem-
jaran n
Keteram-
L
IPK bela- pilan
jaran
Di atas disebutkan bahwa KD dijabarkan ke dalam beberapa IPK. Jumlah IPK KD satu dan lainnya
berbeda-beda tergantung pada tuntutan (isi) KD. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
memperhatikan beberapa ketentuan berikut ini.
Penilaian produk dilakukan dengan menggunakan teknik tes, yaitu dengan kuis. Selain
itu dokumen-dokumen hasil sesi pelatihan (bila ada) dinilai dengan menggunakan rubrik
penilaian.
Instruktur merata-rata hasil penilaian proses dan produk dan memberi nilai kepada
setiap peserta pelatihan dengan ketentuan:
E. Lampiran
Lampiran 1
Contoh Format Analisis Dokumen: SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Tematik/Mata Pelajaran
Standar
Indikator
Kompetensi Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Kegiatan
Pencapaian Teknik Penilaian
Lulusan (KI) (KD) Pembelajaran Pembelajaran
Kompetensi (IPK)
(SKL)