Anda di halaman 1dari 12

MINI PAPER

KAJIAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi

Dosen Pengampu:

Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd.

Dr. Hj. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si.

Disusun oleh:

Destryana Riffandi (2002811)

Nur Rahmah Wardani (2002308)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENGEMBANGAN KURIKULUM


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
A. Pendahuluan
Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Tujuan kurikulum
mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013 mengacu
pada permendikbud nomor 68 tahun 2013 bahwa kurikulum 2013 dikembangkan
atas teori pendidikan berdasarkan standar dan teori kurikulum berbasis
kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta
didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.

B. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian
studi dokumentasi dan studi literasi. Penelitian dilakukan di SMPIT Insan
Sejahtera yang berlokasi di Perum Girya Medal Raharja, Kecamatan Sumedang
Selatan, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Studi literasi dilakukan
terhadap beberapa buku, jurnal dan surat kebijakan maupun peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan yang berlaku.

2
C. Deskripsi Hasil Kajian Kurikulum Tingkat SMP
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard – based education ), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency - based curriculum ). Dalam struktur kurikulum 2013 yang
digunakan tertera kompetensi inti yang dirancang seiring dengan meningkatnya
usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan
kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;


2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS VII KELAS VII KELAS VII
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama menghayati ajaran agama menghayati ajaran agama
yang dianutnya yang dianutnya yang dianutnya
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, menghayati perilaku jujur, menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, disiplin, tanggungjawab, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong peduli (toleransi, gotong peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya royong), santun, percaya royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi diri, dalam berinteraksi diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan secara efektif dengan secara efektif dengan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan

3
pergaulan dan pergaulan dan pergaulan dan
keberadaannya keberadaannya keberadaannya
3. Memahami dan 3. Memahami dan 3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan menerapkan pengetahuan menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan (faktual, konseptual, dan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan prosedural) berdasarkan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang rasa ingin tahunya tentang rasa ingin tahunya tentang
ilmu seni, budaya terkait ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan,
fenomena dan kejadian teknologi, seni, budaya teknologi, seni, budaya
tampak mata terkait fenomena dan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, 4. Mencoba, mengolah, 4. Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam ranah dan menyaji dalam ranah dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, konkret (menggunakan, konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, mengurai, merangkai, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan memodifikasi, dan memodifikasi, dan
membuat) dan ranah membuat) dan ranah membuat) dan ranah
abstrak (menulis, abstrak (menulis, abstrak (menulis,
membaca, menghitung, membaca, menghitung, membaca, menghitung,
menggambar, dan menggambar, dan menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan mengarang) sesuai dengan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah yang dipelajari di sekolah yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dan sumber lain yang sama dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori dalam sudut pandang/teori dalam sudut pandang/teori

Berikut matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan


karakteristik satuan pendidikan yang disusun berdasarkan kompetensi inti.
Susunan matapelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana tabel 2 sebagai berikut.

4
Tabel 2. Alokasi Waktu Matapelajaran

Perbedaan kompetensi keterampilan (KI-3) pada kompetensi inti sekolah


dasar dan Sekolah Menengah Pertama tentulah berbeda. Perbedaan perlihat
bahwa pada kompetensi inti tingkat SD/MI dalam Permendikbud No. 24 tahun
2016 ialah memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan di tempat bermain. Sedangkan kompetensi inti
pengetahuan pada tingkat SMP/MTs ialah memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata. Ditemukan bahwa pada perumusan kompetensi inti dari
kurikulum nasional yang ditetapkan ini meningkat kompetnsinya, dalam
pengetahuan peserta didik Sekolah dasar hanya pada tingkat kompetensi
memahami sedangkan pada tingkat SMP kompetensi meningkat menjadi
memahami dan menerapkan, serta cakupan Sekolah Menengah Pertama lebih
luas dari pada tingkat Sekolah Dasar.

5
D. Diskusi
Sejauh mana kompetensi pada satuan pendidikan tingkat sekolah
menengah pertama akan dicapai? Hal tersebut akan dianalisis melihat dari
dimensi kecerdasan Multiple Intelegence.
Menurut Howard Gardner inteligensi majemuk (multiple intelligence)
merupakan kapabilitas seseorang atas pemecahan masalah dengan produk dan
kultur seni-budaya melalui pengaturan semua sumber daya yang ada serta
mengimplementasikannya dalam kehidupan dan situasi yang nyata Menurut
Gadner, kecerdasan manusia juga harus dinilai berdasarkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hidup, kemampuan menemukan
persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan atau dicari solusinya, dan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan penghargaan dalam
budaya seseorang (Rofiah, 2016). Ada 8 tipe kecerdasan yang dikembangkan
oleh Gardner, berikut temuan yang didapatkan dari analisis dokumen:
a. Pada kompetensi inti K-1 yang berisikan menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya. Kompetensi ini sama disemua kelas VII Hingga IX
SMA. Dimensi kecerdasan majemuk dalam pengembangan kompetensi ini
terletak pada pengembagan dimensi sikap spiritual (KI-1) yang dalam lingkup
kecerdasan majemuk merupakan implementasi dari kecerdasan eksistensial
(existensial intelligence).
b. Pada pengembangan ranah sikap sosial (KI-2) dapat masuk dalam lingkup
kecerdasan interpersonal (keterampilan sosial) yang mana diperlukan
keterampilan untuk bermasyarakat serta memahami dan berinteraksi dengan
orang lain. Yang mana peserta didik akan mampu berinteraksi, dan
berhubungan dengan orang lain, suka bekerja sebagai tim, memediasi konflik,
memiliki banyak teman, sensitif terhadap perasaan dan ide-ide orang lain,
menunjukkan empati kepada orang lain, dan mengemukakan kompromi.
c. Pada Kompetensi Inti 3 (KI-3) berupa ranah pengetahuan dapat dimasukkan
dalam ranah pengembangan kecerdasan linguistik, kecerdasan logical
mathematical, dan kecerdasan musikal. Hal sesuai dengan kompetensi inti

6
yang harus dicapai oleh peserta didik yaitu memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, prosedural, konseptual,
dan metakognitif yang menunjukkan semua aspek ilmu pengetahuan seperti
bahasa, musik, matematika, sosial, dan lain-lain agar peserta didik
mendapatkan pengetahuan mendalam dalam berbagai bidang ilmu yang
dikaji.
d. Pada Kompetensi Inti 4 (KI-4) berupa pengembangan keterampilan (skill),
dalam lingkup kecerdasan majemuk dapat dimasukkan dalam ranah
pengembangan kecerdasan visual/spatial, bodily- kinesthetic, dan kecerdasan
naturalis. Kompetensi yang akan dicapai berkaitan dengan kemampuan
menggunakan daya nalar, fisik, dan psikis untuk mengekspresikan gagasan
atau perasaan peserta didik. Mempraktikkan ilmu yang diperoleh, dan
mengembangkan, memodifikasi, dan menyebarkan ilmu yang diperoleh.

Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Mata Pelajaran Robotik


di SMPIT Insan Sejahtera Sumedang

Salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menerapkan


kurikulum berbasis komptensi adalah Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu (SMPIT) Insan Sejahtera Sumedang, SMPIT Insan Sejahtera
memasukan Robotik sebagai salah satu unsur mata pelajaran yang diikuti oleh
seluruh siswa kelas 7 sampai dengan 9. Kurikulum Robotik pada sekolah
tersebut dirancang untuk memaksimalkan keterlibatan siswa dan menumbuhkan
semangat berkelanjutan untuk robotika, pemrograman, pendidikan STEM serta
pengoptimalan potensi peserta didik dari dimensi kecerdasan Multiple
Intelegence.

SMPIT Insan Sejahtera berkeyakinan bahwa perkembangan teknologi


Robot pada saat ini, menjadi tolak ukur untuk mempersiapkan standar
pendidikan berbasis kompetensi guna keseimbangan kemajuan teknologi yang
akan datang. Melalui pelajaran Robotika berbasis kompetensi dapat memberikan

7
keterampilan agar peserta didik terlibat dalam berbagai pengalaman belajar dan
proses belajar, dimulai dari pengenalan prinsip kerja Robot, perancangan
konstruksi Robot, pemograman Robot, perancangan rangkaian elektronika.
Selain dari itu peserta didik dapat berexperimen/mencoba merancang alat
purwarupa (Robot) dengan konsep ide sendiri.

Pelajaran Robotika di SMPIT Insan Sejahtera dirancang juga untuk


menumbuh kembangkan kemampuan dasar dan pengetehuan tentang
perkembangan teknologi Robotika sejak usia dini, yang dirinci dalam cakupan
sebagai berikut : 1. Pemahaman tentang sistem kerja Robot : a. Memahami funsi
kontroler pada Robot b. Memahami fungsi sensor pada Robot c. Memahami
teknik pemograman pada Robot d. Memahami rangkaian dasar elektronika pada
Robot e. Memahami prinsip dasar mikrokontroler pada Robot 2. Pengetahuan
ilmu dan perkembangan teknologi Robotika. 3. Kemampuan dalam mengatasi
dan menyelesaikan, jika ada troubleshooting pada program maupun konstruksi
Robot.

Berikut ini struktur kurikulum yang diterapkan pada mata pelajaran


robotika di SMPIT Insan Sejahtera

Tabel 3. Struktur Kurikulum

8
Untuk kelas 7 dimulai dari mempelajari materi Elektronic, lalu kelas 8
Microntroller dan kelas 9 Final Project Microcontroller dan Robotik, Adapun
waktu yang diperlukan setiap pertemuan adalah 1,5 jam perminggu.

Untuk komptensi dasar mata pelajaran robotika yang harus dicapai kelas 7 dan 8
adalah :

1. Bisa merancang konstruksi mekanik Robot dengan ide sendiri.


2. Bisa merancang urutan program Robot.
3. Memahami fungsi sensor dan pengolahan data (nilai pada sensor).
4. Memahami dasar-dasar pengolahan data pada program Robot (Variabel,
Math, Compare, Range, dll.)

9
5. Dapat menjelaskan konstruksi mekanik dan program yang dibuat.
6. Memahami troubleshooting pada konstruksi mekanik dan program Robot
yang dirancang.

Adapun kompetensi dasar mata pelajaran robotika untuk kelas 9 adalah:

1. Memahami fungsi komponen dasar elektronika.


2. Mampu merancang rangkaian dasar elektronika.
3. Memahami rumus dasar (teori) elektronika.
4. Mampu merancang sebuah Robot sederhana (Line Follower Analog)
5. Memahami sistem kontroler pada Robot.
6. Mampu merancang sistem minimum mikrokontroler Atmega 8.
7. Memahami pemograman dasar pada mikrokontroler Atmega 8.
8. Mampu merancang sebuah Robot dengan menggunakan mikrokontroler
Atmega 8.
9. Memahami troubleshooting pada konstruksi mekanik dan program Robot
yang dirancang.
10. Dapat menyelesaikan jika ada troubleshooting pada konstruksi mekanik dan
program Robot.

Sistem Penilaian Robotik

Sistem penilaian mata pelajaran robotika di SMPIT Insan Sejahtera


terdiri dari penilaian harian, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir
semester. berikuti ini contoh lembar penilaian harian:

10
Tabel 4. Contoh Lembar Penilaian Harian

Komponen penilaian terdiri dari penguasaan meteri, penyelesaian


malasah, kemandirian, kreativitas dan diakhiri diakhir semester dengan penilaian
proyek akhir peserta didik, sistem penilaian ini berbeda dengan mata pelajaran
lainnya yang terdapat pada kurikulum 2013.

E. Simpulan dan Rekomendasi


Kurikulum 2013 yang saat ini digunaan di satuan pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) memiliki capaian kompetensi yang berbeda dengan
sekolah dasar. Pada sekolah menengah pertama, kompetensi yang harus dicapai
lebih banyak dan mendalam dari kompetensi ditingkat sekolah dasar.
Kompetensi pada sekolah menegah pertama mencakup empat kompetensi, yaitu
(1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Ditinjau dari kecerdasan
majemuknya, kompetensi inti ini sudha mewakili kecerdasan-kecerdasan
majemuk yang menjadi potensi peserta didik. Selanjutnya kompetensi inti dapat

11
dikembangkan menjadi kompetensi dasar yang lebih spesifik untuk nantinya
menadi kompetensi lulusan yang tepat dan baik.
Pembelajaran bidang Ilmu Robotika di SMPIT Insan Sejahtera dirancang
sesuai dengan kerangka kurikulum 2013, adapun yang dikembangkan
merupakan kompetensi dasar yang diharapkan dapat menjadi sarana bagi peserta
didik untuk mempersiapkan diri dalam mengahadapi perkembangan teknologi
Robotika dimasa yang akan datang, yang pada akhirnya akan menciptakan etos
kerja yang mengutamakan produktivitas, kreatifitas, dan kecepatan yang
akuntabel dan sistematis.

F. Sumber Rujukan
Brualdi Timmins, A. C. (1996). Multiple intelligences: Gardner's
theory. Practical Assessment, Research, and Evaluation, 5(1), 10.
Rofiah, N. H. (2016). Menerapkan multiple intelligences dalam pembelajaran di
sekolah dasar. DINAMIKA Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1).
Permendikbud (2016). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Nomor 24. Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
Pelajaran
[Retrivied] www.smpitinsansejahtera.sch.id

12

Anda mungkin juga menyukai