Pengetahuan
Memiliki pengetahuan
keterampilan
Memiliki kemampuan
ditugaskan kepadanya.
pengetahuan
Memiliki pengetahuan
keterampilan
Memiliki kemampuan
kemanusiaan kebangsaan,
pergaulan dan
sejenisnya.
keberadaannya.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan
keterampilan
Memiliki kemampuan
dengan wawasan
secara mandiri
kejadian
pengetahuan
Jenis pengetahuan
Fokus Kajian
keterampilan
SKL SD
Lingkungan interaksi
SKL SMP
Lingkungan interaksi
SKL SMA
Lingkungan
di lingkungan rumah,
dalam jangkuan
interaksi: cerminan
sekolah, tempat
pergaulan dan
bangsa dalam
bermain
keberadaannya
pergaulan dunia
Faktual dan
Faktual, konseptual,
Faktual, konseptual,
konseptual
prosedural.
prosedural, dan
Fenomena dan
Fenomena yang
metakognitif
Fenomena yang
kejadian di
diamati terkait
diamati terkait
lingkungan rumah,
fenomena dan
penyebab serta
kejadian yang
dampak fenomena
bermain
Produk dalam ranah
tampak mata
Produk dalam ranah
dan kejadian
Produk dalam ranah
sebagai
ditugaskan
dipelajari di sekolah
pengembangan dari
kepadanya
yang dipelajari di
sejenisnya
sekolah secara
mandiri
Pembahasan
A. Apakah yang dimaksud dengan Kompetensi Inti (KI)?
Kompetensi inti (KI) adalah operasionalisasi atau jabaran lebih lanjut dari SKL dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, yang dikelompokan
dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor)
yang harus dipelajari peserta didik untuk sesuatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran. Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skill dan soft skills.
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasian kompetensi dasar. sebagai
unsur perorganisasi, KI merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi
horizontal kompetensi dasar. organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan
antara konten kompetensi dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di
atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar, yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal
adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan konten
kompetensi dasar darimata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan
kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
KI dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait, yaitu berkenaan dengan sikap
spritual (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan (kompetensi
inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi inti 4). Keempat itu menjadi acuan
dalam pengembangan kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalams setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap spiritual dan
sosial dikembangkan secara tidak langsung, yaitu pada waktu peserta didik belajar
tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi
inti kelompok 4)
Rumusan KI untuk jenjang SD, SMP/MTs, dan SMA dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel kompetensi inti SD
Kelas I-VI
1. Menerimah dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanyakan berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
mkhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan berbenda-benda yang dijumpainya
dirumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan prilaku anak beriman dan berahlak mulia.
bertidak secara efektif dan kretaif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
inti
memuat
tiga
domain,
yaitu
sikap,
pengetahuan,
dan
KI SD
Menerima, menjalankan,
memiliki
Pengetahuan
KI SMA
Menghayati,
mengamalkan
Memahami pengetahuan
Memahami,
pengetahuan (faktual,
menerapkan,
mengamati (mendengar,
menganalisis
pengetahuan faktual,
menanya
konseptual,
procedural,dan
metakognitif
Keterampila
Mengolah, menalar,
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi,
ranah abstrak
menghitung, menggambar,
dan mengarang)
Dari tabel di atas, dapat dilihat adanya upaya penggradasian taksonomi sikap dan berpikir
yang dituntut kepada peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Pada
ranah efektif dimensi ketuhanan, untuk jenjang SD, peserta didik diharapkan menerima dan
menjalankanajaran agama yang dianutnya. Pada jenjang SMP peserta didik mulai dituntut
memiliki sikap yang lebih tinggi, yaitumenghayati dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.Sementara itu, pada jenjang SMA perilaku tertinggi yang dituntut, yaitu menghayati
dan mengamalkan ajaran agamanya.
Gradasi tersebut selaras dengan taksonomi/hierarki perilaku untuk ranah sikap seperti bagan
berikut.
Bagan 1.1 Taksonomi Perilaku Ranah Sikap
Taksonomi Perilaku Ranah Sikap
Menerima
Menjalankan
Menghargai
Menghayati
Mengamalkan
Pada ranah dimensi sosial, untuk jenjang SD, peserta didik diharapkan memiliki perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri.Pada jenjang SMP, peserta didik
mulai dituntut memiliki sikap yang lebih tinggi, yaitu menghayati dan menghargai perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri. Sedangkan pada
jenjang SMA, perilaku tertinggi yang dituntut, yaitu mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun responsive dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan.
Pada ranah pengetahuan, jenjang kemampuan berpikir yang dituntut untuk SD adalah
memahami pengetahuan faktual.Pada jenjang SMP, kemampuan berpikir yang dituntut setingkat
lebih tinggi, yaitu memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, serta
procedural.Pada jenjang SMA, kemampuan berpikir yang dituntut adalah memahami,
menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, dan metakognitif.
Pengetahuan factual dan konseptual terkait dengan informasi tentang apa, siapa, kapan, dan
dimana. Pengetahuan procedural terkait dengan pertanyaan bagaimana, sedangkan pertanyaan
metakognitif terkait dengan pertanyaan mengapa.
Gradasi tersebut selaras dengan taksonomi/hierarki berpikir untuk ranah pengetahuan
seperti bagan berikut.
Bagan 1.2 Taksonomi Berpikir Ranah Pengetahuan
Taksonomi Berpikir Ranah Pengetahuan
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
Selain rumusan kata kerja operasional, perbedaan KI tiap jenjang juga tampak pada
lingkup interaksi/lingkungan yang akan menentukan kedalaman materi. Hal ini dapat dilihat pada
Tabel 1.9 sampai dengan Tabel 1.11 berikut.
Tabel 1.9 Perbedaan Lingkup Interaksi pada KI SD, SMP, SMA Domain Sikap
Memiliki
disiplin,
SD
perilaku
tanggung
SMP
jujur, Menghargai dan menghayati,
jawab, perilaku
(toleransi,
jujur,
disiplin,
jawab,
peduli
gotong
royong),
secara
efektif
SMA
Menghayati dan mengamalkan
perilaku
jujur,
tanggung
disiplin,
jawab,
peduli
damai),
santun,
dari
solusi
atas
secara
efektif
cerminan
bangsa
Dilihat dari lingkup interaksinya, ranah sikap untuk jenjang SD dibatasi pada lingkungan
keluarga, sekolah, dan tempat bermain.Pada jenjang SMP, lingkup interaksi sudah meluas mulai
dari lingkungan sosial, alam, dalam jengkauan pergaulan dan keberadaannya.Lagi pula, pada
jenjang SMA interaksinya lingkungan sosial dan alam dalam pergaulan dunia.
Tabel 1.10 Perbedaan Lingkup Interaksi pada KI SD, SMP, dan SMA Ranah
Pengetahuan
SD
Memahami pengetahuan
SMP
Memahami dan menerapkan
SMA
Memahami, menerapkan,
pengetahuan (factual,
menganalisis pengetahuan
mengamati (mendengar,
factual, konseptual,
menanya
Berdasarkan rasa ingin tahu
budaya
peradaban
Terkait fenomena dan kejadian Terkait fenomena dan
dan di sekolah
tampak mata
Lingkup interaksi ranah pengetahuan untuk jenjang SD terbatas pada pengetahuan factual yang
dijumpai di rumah, sekolah.Pada jenjang SMP, sudah meluas pada pengetahuan factual,
konseptual, dan procedural terkait dengan fenomena dan kejadian tampak mata. Sementara itu,
pada jenjang SMA, meluas pada pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Tabel 1.11 Perbedaan Lingkup Interaksi pada KI SD, SMP, dan SMA Ranah
Keterampilan
SD
Menyajikan pengetahuan
SMP
Mengolah, menyaji, dan
SMA
Mengolah, menalar, dan
(menggunakan, mengurai,
pandang/teori
Lingkup interaksi ranah keterampilan untuk jenjang SD terbatas pengetahuan factual. Untuk
jenjang SMP, meluas pada ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Pada jenjang SMA, juga meluas pada
ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
E. BAGAIMANA KEDUDUKAN KI?
Apabila dicermati dengan seksama, rumusan Kompetensi Inti (KI) untuk semua jenjang
memuat tiga ranah, yaitu KI 1 dan 2 untuk ranah sikap (KI 1 untuk dimensi spiritual dan KI 2
dimensi sosial), KI 3 untuk ranah pengetahuan, dan KI 4 untuk ranah keterampilan.
Bagan 1.4 Pembagian Kompetensi Inti
sikap
Kompetensi Inti
Pengetahuan
Spiritual (KI
1)
Sosial (KI 1)
Keterampilan
Rumusan KI 1 sampai dengan KI 4 untuk setiap jenjang, semua mata pelajaran, dan
semua kelas adalah sama. Artinya, KI itu mengikat semua KD untuk semua mata pelajaran dan
semua kelas pada jenjang tertentu.Kedudukan KI tersebut pada bagian berikut.
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Kelas X, XI, dan XII
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Kelas VII, VIII, dan
IX
Dari bagian di atas, dapat dijelaskan bahwa kompetensi inti adalah jabaran dari
SKL.Kompetensi inti jenjang SD memuat tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.Kompetensi Inti SD ini, digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan KD pada
Kompetensi
Dasar yang ada di SD.
semua
mata pelajaran
Mata Pelajaran
juga
KelasDemikian
I, II, III, IV,
V,kompetensi inti jenjang SMP memuat tiga ranah, yaitu sikap,
pengetahuan,
dan keterampilan.Kompetensi Inti SMP ini, digunakan sebagai acuan untuk
dan VI
mengembangkan KD pada semua mata pelajaran yang ada di SMP.
Kompetensi Inti SMA/SMK
Sikap (KI 1 dan 2)
Kompetensi inti jenjang SMA memuat tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
Pengetahuan (KI 3)
keterampilan. Kompetensi Inti SMA ini, digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan KD
Keterampilan (KI 4)
pada semua mata pelajaran yang ada di SMA.
Pengetahuan Inti SMP
Sikap (KI
dan 2)
Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa
kompetensi dasar pada semua mata
Pengetahuan
(KI
3)
pelajaran dan kelas disusun dengan acuan kompetensi inti.Kompetensi
dasar suatu mata
Keterampilan
(KI
4)
pelajaran yang semula diturunkan dari mata pelajaran, kini berubah arah, KD mata pelajaran
Kompetensi
Inti SDdari SKL dan KI.
dikembangkan
Sikap (KI 1 dan 2)
Pengetahuan (KI 3)
Keterampilan (KI 4)
Mata Pelajaran X
Kurikulum 2013
SKL
KI
KDTiap Mapel
Sikap
KI 1
Spiritual
KI 2
Sosial
SKL
Pengetahuan
KI 3
Keterampilan
KI 4
KD 1.1
KD 1.2
KD 1.3
KD
KD
KD
KD
KD
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
KD
KD
KD
KD
3.1
3.2
3.3
3.4
KD 4.1
KD 4.2
KD 4.3
KD 4.4
KD 4.5 (SMA)
tetapi dibiasakan, diinternalisasikan dalam diri anak didik sebagai fondasi untuk berpikir dan
bertindak.
Ranah sikap memang tidak diajarkan, namun diintegrasikan dalam pembelajaran pada
ranah kognitif dan keterampilan.Artinya, pembelajaran pada ranah pengetahuan dan
keterampilan harus menumbuhkan dampak pengiring berupa ranah sikap yang telah dituangkan
pada KI 1 dan KI 2. Dampak pengiring ini dapat diamati dalam proses pembelajaran, yakni
ketika tahap-tahap pembelajaran ilmiah dilaksanakan, yaitu mulai dari tahap mengamati,
menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring/mengomunikasikan.
KI 3
KI
2
KI
1
KI
Kompetensi
Dasar
1.1
Indikator
Pembelajaran
1.2
Sikap Sosial
2.1
Pengetahuan/prose
s ilmiah
3.1
Keterampilan
4.1
3.1.1
3.1.2
4.1.1
4.1.2
Dampak
Pengiring
1.1.1
1.1.2
1.1.3
1.2.1
1.2.2
1.2.3
2.1.1
2.1.2
2.1.3
Strategi
Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
Mengamati
Menanya
Menalar
Mencoba
Menyajikan/membuat
jejaring
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP. Sementara itu, KD
mata pelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013 untuk jenjang SMA/Aliyah dapat
dilihat dalam Salinan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMA/Aliyah, dan untuk jenjang SMK dapat dilihat dalam
permendikbud No. 70 Tahun 2013 tantang Kerangka Dasar