Anda di halaman 1dari 19

Latar Belakang

Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan dan penguatan terhadap kurikulum sebelumnya,yaitu


kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Salah satu aspek yang disempurnakan dalam
kurikulum 2013 adalah standar kompetensi lulusan.
SKL adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (Salinan Lampiran Permendikbud No. 54 Tahun 2013). Selain itu
SKL digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga pendidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolahan, dan standar pembeiayaan.
SKL adalah tolak ukur atau kriteria suksesbelajar peserta didik pada suatu jenjang pendidikan
tertentu. Oleh karena itu, rumusan SKL itu sama untuk setiap jenjang pendidikan sehingga dapat
disimpulkan bahwa SKL itu adalah profil lulusan, yaitu sebuah kompetensi impian yang
diharapkan yang dimiliki oleh lulusan pada jenjang tertentu.
SKL merupakan gambaran sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diimpikan yang dimiliki
oleh peserta didik yang telah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tertentu. SKL merupakan
kompetensi yang harus dikuasai atau dimiliki oleh peserta didik ketika lulus pada jenjang SD.
SKL SMP adalah kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik yang telah lulus jenjang
SMP. SKL SMA adalah kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik yang telah lulus
jenjang SMA.
SKL dalam kurikulum 2013 tidak berbasis mata pelajaran, ini karena SKL untuk semua mata
pelajaran pada semua kelas pada jenjang tertentu adalah sama. Inilah yang membedakan SKL
kurikulum 2013 dengan SKL KTSP. SKL KTSP berbasis mata pelajaran sehingga rumusan SKL
tiap mata pelajaran berbeda.
Rumusan SKL untuk jenjang SD, SMP/MTs dan SMA kurikulum 2013 dapat dilihat tabel
berikut.
Tabel 1.1 Standar Kompetensi Lullusan SD/MI/SD LB/Paket A
Sikap
Memiliki prilaku yang

Pengetahuan
Memiliki pengetahuan

keterampilan
Memiliki kemampuan

mencerminkan sikap orang

faktual dan konseptual

berpikir dan tindak yang

beriman, berahlak mulia,

berdasarkan rasa ingin

produktif dan kreatif dalam

berilmu, percaya diri, dan

tahunya tentang ilmu

ranah konkret dan abstrak

bertanggung jawab, dalam

pengetahuan, teknologi, seni

sesuai dengan yang

berinteraksi secara efektif

dan budaya dan wawasan

ditugaskan kepadanya.

dengan lingkungan sosial dan kemanusiaan, kebangsaan,


alam di lingkungan rumah,

kenegaraan, dan beradaban

sekolah, dan tempat bermain.

terkait fenomena dan


kejadian dilingkungan
rumah, sekolah, dan tempat
bermain

Tabel 1.2 Standar Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B


sikap
Memiliki prilaku yang

pengetahuan
Memiliki pengetahuan

keterampilan
Memiliki kemampuan

mencerminkan sikap orang

faktual dan konseptual dan

berpikir dan tindak efektif

beriman, berahlak mulia,

prosedural dalam ilmu

dan kreatif dalam ranah

berilmu, percaya diri, dan

pengetahuan, teknologi, seni,

abstrak dan konkret sesuai

bertanggung jawab, dalam

dan budaya dengan wawasan

dengan yang dipelajari

berinteraksi secara efektif

kemanusiaan kebangsaan,

disekolah dan sumber lain

dengan lingkungan sosial dan kenegaraan, dan peradaban


alam dalam jangkuan

terkait fenomena dan

pergaulan dan

kejadian yang tampak mata

sejenisnya.

keberadaannya.

Tabel 1.3 Standar Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C


Sikap
Memiliki prilaku yang

Pengetahuan
Memiliki pengetahuan

keterampilan
Memiliki kemampuan

mencerminkan sikap orang

faktual dan konseptual dan

berpikir dan tindak yang

beriman, berahlak mulia,

prosedural dan metakognitif

efektif dan kreatif dalam

berilmu, percaya diri, dan

dalam ilmu pengetahuan,

ranah abstrak dan konkret

bertanggung jawab, dalam

teknologi, seni, dan budaya

sebagai pengembangan dari

berinteraksi secara efektif

dengan wawasan

yang dipelajari di sekolah

dengan lingkungan sosial dan kemanusiaan, kebangsaan,


alam dalam menempatkan

kenegaraan, dan peradaban

diri sebagai cerminan bangsa

terkait penyebab, serta

dalam pergaulan dunia

dampak fenomena dan

secara mandiri

kejadian

Sedangkan perbedaan SKL setiap Jenjang pendidikan


Aspek
Sikap

pengetahuan
Jenis pengetahuan

Fokus Kajian

keterampilan

SKL SD
Lingkungan interaksi

SKL SMP
Lingkungan interaksi

SKL SMA
Lingkungan

di lingkungan rumah,

dalam jangkuan

interaksi: cerminan

sekolah, tempat

pergaulan dan

bangsa dalam

bermain

keberadaannya

pergaulan dunia

Faktual dan

Faktual, konseptual,

Faktual, konseptual,

konseptual

prosedural.

prosedural, dan

Fenomena dan

Fenomena yang

metakognitif
Fenomena yang

kejadian di

diamati terkait

diamati terkait

lingkungan rumah,

fenomena dan

penyebab serta

sekolah, dan tempat

kejadian yang

dampak fenomena

bermain
Produk dalam ranah

tampak mata
Produk dalam ranah

dan kejadian
Produk dalam ranah

konkret dan abstrak

abstrak dan konkret

abstrak dan konkret

sesuai dengan yang

sesuai dengan yang

sebagai

ditugaskan

dipelajari di sekolah

pengembangan dari

kepadanya

dan sumber lain

yang dipelajari di

sejenisnya

sekolah secara
mandiri

Pembahasan
A. Apakah yang dimaksud dengan Kompetensi Inti (KI)?
Kompetensi inti (KI) adalah operasionalisasi atau jabaran lebih lanjut dari SKL dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan

pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, yang dikelompokan
dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor)
yang harus dipelajari peserta didik untuk sesuatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran. Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skill dan soft skills.
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasian kompetensi dasar. sebagai
unsur perorganisasi, KI merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi
horizontal kompetensi dasar. organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan
antara konten kompetensi dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di
atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar, yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal
adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan konten
kompetensi dasar darimata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan
kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
KI dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait, yaitu berkenaan dengan sikap
spritual (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan (kompetensi
inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi inti 4). Keempat itu menjadi acuan
dalam pengembangan kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalams setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap spiritual dan
sosial dikembangkan secara tidak langsung, yaitu pada waktu peserta didik belajar
tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi
inti kelompok 4)
Rumusan KI untuk jenjang SD, SMP/MTs, dan SMA dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel kompetensi inti SD
Kelas I-VI
1. Menerimah dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanyakan berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
mkhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan berbenda-benda yang dijumpainya
dirumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan bahasa yang jelas dan logis, dalam karya

yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan prilaku anak beriman dan berahlak mulia.

Tabel Kompetensi inti SMP/MTs


KELAS VII-IX
1. Menghargai dan mengamati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), satun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam jangkuan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencobah, mengelolah, dan menyaji dalam ranah kongkret ( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain yang sama dengan sudut pandang/teori.

Tabel Kompetensi Inti SMA


KELAS X-XII
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayatin dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menujukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunnya tentang
ilmu pengetahuan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengelolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan perkembangan dari yang dipelajarinya disekolaah secara mandiri, serta

bertidak secara efektif dan kretaif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

APAKAH ADA PEMBEDA KOMPETENSI INTI PADA TIAP JENJANG


Kompetensi

inti

memuat

tiga

domain,

yaitu

sikap,

pengetahuan,

dan

keterampilan.Apabila dicermati dengan sesama, perbedaan mendasar rumusan KI pada tiap


jenjang tampak nyata pada penggunaan kata kerja operasional yang menunjukkan adanya
gradasi sikap dan tingkatan berpikir pada ketiga ranah tersebut.Hal ini dapat dilihat pada Tabel
1.8 berikut.
Tabel 1.8 perbedaan rumusan kata kerja operasional pada KI SD ,SMP, dan SMA
Domain
Sikap

KI SD
Menerima, menjalankan,

Kata Kerja Operasional


KI SMP
Menghargai, menghayati

memiliki
Pengetahuan

KI SMA
Menghayati,
mengamalkan

Memahami pengetahuan

Memahami dan menerapkan

Memahami,

factual dengan cara

pengetahuan (faktual,

menerapkan,

mengamati (mendengar,

konseptual, dan procedural)

menganalisis

melihat, membaca) dan

pengetahuan faktual,

menanya

konseptual,
procedural,dan
metakognitif

Keterampila

Menyajikan pengetahuan Mengolah, menyaji, dan

Mengolah, menalar,

faktual dalam bahasa

menalar dalam ranah konkret

dan menyaji dalam

yang jelas dan logis

(menggunakan, mengurai,

ranah konkret dan

merangkai, memodifikasi,

ranah abstrak

dan membuat) dan ranah


abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar,
dan mengarang)

Dari tabel di atas, dapat dilihat adanya upaya penggradasian taksonomi sikap dan berpikir
yang dituntut kepada peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Pada
ranah efektif dimensi ketuhanan, untuk jenjang SD, peserta didik diharapkan menerima dan
menjalankanajaran agama yang dianutnya. Pada jenjang SMP peserta didik mulai dituntut
memiliki sikap yang lebih tinggi, yaitumenghayati dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.Sementara itu, pada jenjang SMA perilaku tertinggi yang dituntut, yaitu menghayati
dan mengamalkan ajaran agamanya.
Gradasi tersebut selaras dengan taksonomi/hierarki perilaku untuk ranah sikap seperti bagan
berikut.
Bagan 1.1 Taksonomi Perilaku Ranah Sikap
Taksonomi Perilaku Ranah Sikap
Menerima
Menjalankan
Menghargai
Menghayati
Mengamalkan

Pada ranah dimensi sosial, untuk jenjang SD, peserta didik diharapkan memiliki perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri.Pada jenjang SMP, peserta didik
mulai dituntut memiliki sikap yang lebih tinggi, yaitu menghayati dan menghargai perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri. Sedangkan pada
jenjang SMA, perilaku tertinggi yang dituntut, yaitu mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun responsive dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan.

Pada ranah pengetahuan, jenjang kemampuan berpikir yang dituntut untuk SD adalah
memahami pengetahuan faktual.Pada jenjang SMP, kemampuan berpikir yang dituntut setingkat
lebih tinggi, yaitu memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, serta
procedural.Pada jenjang SMA, kemampuan berpikir yang dituntut adalah memahami,
menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, dan metakognitif.
Pengetahuan factual dan konseptual terkait dengan informasi tentang apa, siapa, kapan, dan
dimana. Pengetahuan procedural terkait dengan pertanyaan bagaimana, sedangkan pertanyaan
metakognitif terkait dengan pertanyaan mengapa.
Gradasi tersebut selaras dengan taksonomi/hierarki berpikir untuk ranah pengetahuan
seperti bagan berikut.
Bagan 1.2 Taksonomi Berpikir Ranah Pengetahuan
Taksonomi Berpikir Ranah Pengetahuan
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi

Pada ranah keterampilan, kemampuan produktif-kreatif yang dituntut pada jenjang SD


adalah menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis.Pada jenjang SMP,
kemampuan produktif-kreatif yang dituntut adalah mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang).Sementara itu, pada jenjang
SMA, kemampuan produktif-kreatif yang dituntut adalah mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak.

Gradasi tersebut selaras dengan taksonomi/hierarki berpikir untuk ranah keterampilan


seperti bagan berikut.
Bagan 1.3 Taksonomi Berpikir Ranah Keterampilan
Taksonomi Berpikir Ranah keterampilan
Mengamati
Menanya
Mencoba
Menalar
Menyaji
Mencipta

Selain rumusan kata kerja operasional, perbedaan KI tiap jenjang juga tampak pada
lingkup interaksi/lingkungan yang akan menentukan kedalaman materi. Hal ini dapat dilihat pada
Tabel 1.9 sampai dengan Tabel 1.11 berikut.
Tabel 1.9 Perbedaan Lingkup Interaksi pada KI SD, SMP, SMA Domain Sikap

Memiliki
disiplin,

SD
perilaku
tanggung

SMP
jujur, Menghargai dan menghayati,
jawab, perilaku

santun, peduli, dan percaya tanggung


diri dalam berinteraksi

(toleransi,

jujur,

disiplin,

jawab,

peduli

gotong

royong),

santun, percaya diri, dalam


berinteraksi

secara

efektif

dengan lingkungan sosial dan


alam

SMA
Menghayati dan mengamalkan
perilaku

jujur,

tanggung

disiplin,

jawab,

peduli

(gotong royong, kerja sama,


toleran,

damai),

santun,

responsive dan proaktif dan


menunjukkan sikap sebagai
bagian

dari

solusi

atas

berbagai permasalahan dalam


berinteraksi

secara

efektif

Dengan keluarga, teman, dan Dalam jangkauan pergaulan


guru (rumah, sekolah, tempat dan keberadaannya
bermain)

dengan lingkungan sosial dan


alam
Serta dalam menempatkan diri
sebagai

cerminan

bangsa

dalam pergaulan dunia

Dilihat dari lingkup interaksinya, ranah sikap untuk jenjang SD dibatasi pada lingkungan
keluarga, sekolah, dan tempat bermain.Pada jenjang SMP, lingkup interaksi sudah meluas mulai
dari lingkungan sosial, alam, dalam jengkauan pergaulan dan keberadaannya.Lagi pula, pada
jenjang SMA interaksinya lingkungan sosial dan alam dalam pergaulan dunia.
Tabel 1.10 Perbedaan Lingkup Interaksi pada KI SD, SMP, dan SMA Ranah
Pengetahuan
SD
Memahami pengetahuan

SMP
Memahami dan menerapkan

SMA
Memahami, menerapkan,

factual dengan cara

pengetahuan (factual,

menganalisis pengetahuan

mengamati (mendengar,

konseptual, dan procedural)

factual, konseptual,

melihat, membaca) dan

prosedural, dan metakognitif

menanya
Berdasarkan rasa ingin tahu

Berdasarkan rasa ingin

Berdasarkan rasa ingin

tentang dirinya, makhluk

tahunya tentang ilmu

tahunya tentang ilmu

ciptaan Tuhan dan

pengetahuan, teknologi, seni,

pengetahuan, teknologi, seni,

kegiatannya, dan benda-benda

budaya

budaya, dan humaniora


dengan wawasan
kemanusiaan, kenegaraan, dan

Yang dijumpainya di rumah

peradaban
Terkait fenomena dan kejadian Terkait fenomena dan

dan di sekolah

tampak mata

kejadian, serta menerapkan


pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan


masalah

Lingkup interaksi ranah pengetahuan untuk jenjang SD terbatas pada pengetahuan factual yang
dijumpai di rumah, sekolah.Pada jenjang SMP, sudah meluas pada pengetahuan factual,
konseptual, dan procedural terkait dengan fenomena dan kejadian tampak mata. Sementara itu,
pada jenjang SMA, meluas pada pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Tabel 1.11 Perbedaan Lingkup Interaksi pada KI SD, SMP, dan SMA Ranah
Keterampilan
SD
Menyajikan pengetahuan

SMP
Mengolah, menyaji, dan

SMA
Mengolah, menalar, dan

factual dalam bahasa yang

menalar dalam ranah konkret

menyaji dalam ranah konkret

jelas dan logis

(menggunakan, mengurai,

dan ranah abstrak

merangkai, memodifikasi, dan


membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca,
menghitung, menggambar,
dan mengarang)
Dalam karya yang estetis,

Sesuai dengan yang dipelajari

Terkait dengan pengembangan

dalam gerakan yang

di sekolah dan sumber lain

dari yang dipelajarinya di

mencerminkan anak sehat, dan yang sama dalam sudut

sekolah secara mandiri, dan

dalam tindakan yang

mampu menggunakan metode

mencerminkan perilaku anak

pandang/teori

sesuai kaidah keilmuan

beriman dan berakhlak mulia

Lingkup interaksi ranah keterampilan untuk jenjang SD terbatas pengetahuan factual. Untuk
jenjang SMP, meluas pada ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Pada jenjang SMA, juga meluas pada
ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
E. BAGAIMANA KEDUDUKAN KI?
Apabila dicermati dengan seksama, rumusan Kompetensi Inti (KI) untuk semua jenjang
memuat tiga ranah, yaitu KI 1 dan 2 untuk ranah sikap (KI 1 untuk dimensi spiritual dan KI 2
dimensi sosial), KI 3 untuk ranah pengetahuan, dan KI 4 untuk ranah keterampilan.
Bagan 1.4 Pembagian Kompetensi Inti

sikap
Kompetensi Inti

Pengetahuan

Spiritual (KI
1)
Sosial (KI 1)

Keterampilan

Rumusan KI 1 sampai dengan KI 4 untuk setiap jenjang, semua mata pelajaran, dan
semua kelas adalah sama. Artinya, KI itu mengikat semua KD untuk semua mata pelajaran dan
semua kelas pada jenjang tertentu.Kedudukan KI tersebut pada bagian berikut.

Bagan 1.5 Kedudukan Kompetensi Inti


Standar Kompetensi Lulusan

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Kelas X, XI, dan XII

Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Kelas VII, VIII, dan
IX
Dari bagian di atas, dapat dijelaskan bahwa kompetensi inti adalah jabaran dari
SKL.Kompetensi inti jenjang SD memuat tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.Kompetensi Inti SD ini, digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan KD pada
Kompetensi
Dasar yang ada di SD.
semua
mata pelajaran
Mata Pelajaran
juga
KelasDemikian
I, II, III, IV,
V,kompetensi inti jenjang SMP memuat tiga ranah, yaitu sikap,
pengetahuan,
dan keterampilan.Kompetensi Inti SMP ini, digunakan sebagai acuan untuk
dan VI
mengembangkan KD pada semua mata pelajaran yang ada di SMP.
Kompetensi Inti SMA/SMK
Sikap (KI 1 dan 2)
Kompetensi inti jenjang SMA memuat tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
Pengetahuan (KI 3)
keterampilan. Kompetensi Inti SMA ini, digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan KD
Keterampilan (KI 4)
pada semua mata pelajaran yang ada di SMA.
Pengetahuan Inti SMP
Sikap (KI
dan 2)
Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa
kompetensi dasar pada semua mata
Pengetahuan
(KI
3)
pelajaran dan kelas disusun dengan acuan kompetensi inti.Kompetensi
dasar suatu mata
Keterampilan
(KI
4)
pelajaran yang semula diturunkan dari mata pelajaran, kini berubah arah, KD mata pelajaran
Kompetensi
Inti SDdari SKL dan KI.
dikembangkan
Sikap (KI 1 dan 2)
Pengetahuan (KI 3)
Keterampilan (KI 4)

Perbedaan proses pengembangan KD antara Kurikulum 2013 dengan kurikulum


sebelumnya dapat dilihat pada Bagan 1.6 berikut.
Bagan 1.6 Perbedaa Proses Pengembangan KD
Kurikulum 2006/KTSP

Mata Pelajaran X

Kurikulum 2013
SKL

SKL Mata Pelajaran


X

KI

SKL dan KD Mapel X

KDTiap Mapel

F. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN KD?


Kompetensi dasar adalah kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari kompetensi inti.Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik dalam suatu mata pelajaran di kelas tertentu.Kompetensi dasar setiap mata
pelajaran di kelas tertentu ini merupakan jabatan lebih lanjut dari kompetensi inti, yang memuat
tiga ranah, yaitu sikap, pegetahuan, dan keterampilan.Acuan yang digunakan untuk
mengembangkan kompetensi inti.Paparan lebih lanjut tentang kompetensi dasar khusus untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dibaca di Bab II buku ini.

Bagan 1.7 Hubungan SKL, KI, dan KD

Sikap

KI 1
Spiritual
KI 2
Sosial

SKL

Pengetahuan

KI 3

Keterampilan

KI 4

KD 1.1
KD 1.2
KD 1.3
KD
KD
KD
KD
KD

2.1
2.2
2.3
2.4
2.5

KD
KD
KD
KD

3.1
3.2
3.3
3.4

KD 4.1
KD 4.2
KD 4.3
KD 4.4
KD 4.5 (SMA)

G. BAGAIMANA KETERKAITAN ANTARA SKL, KI, DAN KD?


Standar kompetensi lulusan (SKL) adalah profil lulusan yang diimpikan untuk dimiliki
siswa ketika ia lulus dari suatu jenjang pendidikan tertentu (misalnya SD, SMP, atau SMA). SKL
dipilah menjadi tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Setelah SKL
dikembangkan, disusunlah kompetensi inti yang merupakan jabaran lebih lanjut dari SKL. SKL
untuk sikap dipilah menjadi dua KI, yaitu KI 1 terkait dengan sikap spiritual (KI 1) dan sikap
sosial (KI 2). SKL pengetahuan dijabarkan menjadi KI pengetahuan (KI 3) dan SKL,
keterampilan dijabarkan menjadi KI keterampilan (KI 4).KI ini menjadi acuan untuk
mengembangkan kompetensi dasar pada masing-masing mata pelajaran.Keterkaitan antara ketiga
komponen tersebut dapat dilihat pada Bagan 1.7 di atas.
H. BAGAIMANA KEDUDUKAN KI ASPEK SIKAP DENGAN ASPEK PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN?
Dalam proses pembelajaran, KI untuk ranah sikap itu memiliki kedudukan yang berbeda
dengan ranah pengetahuan dan keterampilan. Ini karena ranah sikap itu tidak untuk diajarkan,
tetapi diintegrasikan dan ditumbuhkembangkan ketika pembelajaran aspek sikap tidak diajarkan

tetapi dibiasakan, diinternalisasikan dalam diri anak didik sebagai fondasi untuk berpikir dan
bertindak.
Ranah sikap memang tidak diajarkan, namun diintegrasikan dalam pembelajaran pada
ranah kognitif dan keterampilan.Artinya, pembelajaran pada ranah pengetahuan dan
keterampilan harus menumbuhkan dampak pengiring berupa ranah sikap yang telah dituangkan
pada KI 1 dan KI 2. Dampak pengiring ini dapat diamati dalam proses pembelajaran, yakni
ketika tahap-tahap pembelajaran ilmiah dilaksanakan, yaitu mulai dari tahap mengamati,
menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring/mengomunikasikan.

KI 3
KI
2

KI
1
KI

Gambar 1.1 Hubungan KI 1,2,3 dan 4 dalam kurikulum 2013


Dari gambar diatas, tampak bahwa kompetensi 3 (aspek pengetahuan atau proses ilmiah
harus diajarkan secara integrasi dengan KI 4 (aspek keterampilan). Hal ini karena aspek
pengetahuan akan membekali siswa dalam kegiatan praktik. Di samping itu, pembelajaran pada
KI 3 dan 4 harus memberikan dampak pengiring untuk tumbuhnya kompetensi pada KI 1 (aspek
ketuhanan) dan KI 2 (aspek sosial).
Untuk mengembangkan keempat kompetensi (KI 1-4) secara terintegrasi tersebut,
pembelajaran harus dilaksanakan melalui proses sains, yaitu dengan mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan membuat jejaring/mengomunikasikan dan dampak pengiring
pembelajaran diamati ketika proses sains tersebut berlangsung. Model pembelajaran untuk
pengembangan kompetensi secara terintegrasi dapat dilihat pada Tabel 1.12 berikut.

Tabel 1.12 Model pembelajaran untuk pengembangan kompetensi secara integrative


Kompetensi
Inti
Sikap
religius/spiritual

Kompetensi
Dasar
1.1

Indikator
Pembelajaran

1.2

Sikap Sosial

2.1

Pengetahuan/prose
s ilmiah

3.1

Keterampilan

4.1

3.1.1
3.1.2
4.1.1
4.1.2

Dampak
Pengiring
1.1.1
1.1.2
1.1.3
1.2.1
1.2.2
1.2.3
2.1.1
2.1.2
2.1.3

Strategi
Pembelajaran

1.
2.
3.
4.
5.

Mengamati
Menanya
Menalar
Mencoba
Menyajikan/membuat
jejaring

BAB 2 KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


A. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN KOMPETENSI DASAR?
Kompetensi dasar dalam kurikulum 2013 adalah kompetensi setiap mata
pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti.Kompetensi dasar
adalah kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dalam suatu mata pelajaran di kelas
tertentu.Kompetensi dasar setiap mata pelajaran di kelas tertentu ini merupakan jabaran
lebih lanjut dari kompetensi inti, yang memuat tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan,
keterampilan.Acuan yang digunakan untuk mengembangkan kompetensi dasar setiap
mata pelajaran pada setiap kelas adalah SKL dan kompetensi inti.
B. BAGAIMANAKAH WUJUD KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA.
Kompetensi dasar (KD) mata pelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013 untuk
jenjang SD dapat dilihat dalam Salinan Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD. KD mata pelajaran bahasa Indonesia
Kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dapat dilihat dalam Salinan Permendikbud No. 68

Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP. Sementara itu, KD
mata pelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013 untuk jenjang SMA/Aliyah dapat
dilihat dalam Salinan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMA/Aliyah, dan untuk jenjang SMK dapat dilihat dalam
permendikbud No. 70 Tahun 2013 tantang Kerangka Dasar

Anda mungkin juga menyukai