Anda di halaman 1dari 3

Nama : Destryana Riffandi

NIM : 2002811
Tugas : Resume “Ragam Perspektif Pedagogik Tentang Makna Pendidikan, Pelatihan dan
Pengajaran”

RESUME

Makna Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil dan sebagai anggota masyarakat dalam
lingkungan peserta didik itu berada. Pendidikan juga dapat diartikan bahwa “hidup adalah
pendidikan, dan pendidikan adalah hidup” (life is education, and education is life). Maksudnya
bahwa pendidikan adalah segala pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang
berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan
individu.

Pendidikan dalam arti khusus adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya yang terpusat dalam
lingkungan keluarga dan identik dengan pendidikan di sekolah. Sedangkan dalam arti luas,
pendidikan dimaknai sebagai: 1) pendidikan berlangsung sepanjang hayat, tidak identik dengan
persekolahan dan berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat; 2) tanggung
jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama (orang tua, masyarakat dan
pemerintah); 3) bagi manusia pendidikan merupakan keharusan, karena dengan pendidikan
manusia akan memiliki kemampuan dan mengembangkan kepribadian secara utuh (full
personality).

Makna Pengajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000), “pengajaran adalah: 1) proses, cara,
perbuatan mengajar atau mengajarkan; 2) perihal mengajar; 3) segala sesuatu mengenai
mengajar”. Sedangkan Tardif (1987), memberi arti pengajaran atau instruction secara lebih
rinci, yaitu “a preplanned, goal directed educational proces designed to facilitate learning.
artinya adalah sebuah proses kependidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan
untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar”.

Senada dengan Nana Sudjana (1988: 6), yang memaknai pengajaran sebagai “interaksi
siswa dengan lingkungan belajar yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan
pengajaran, yakni kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan
pengalaman belajarnya”. Tujuan pengajaran menurut Nana Sudjana (1988: 6), pada dasarnya
adalah “diperolehnya bentuk perubahan tingkah laku dalam pengertian luas, seperti yang
dikemukakan Gagne yang mencakup keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi
verbal, sikap dan keterampilan atau menurut Bloom dibedakan dalam tiga ranah, yaitu ranah
kognitif (aspek intelektual), ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotor (keterampilan)”.

Makna Pelatihan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000), “pelatihan adalah: 1) proses, cara,
perbuatan melatih; 2) kegiatan atau pekerjaan melatih; 3) tempat melatih”. Pelatihan
atau training diartikan juga sebagai “activity leading to skilled behavior” atau “the result of
good upbringing (especially knowledge of correct social behavior)”, yang diterjemahkan
sebagai “aktivitas yang mengarah kepada perilaku terampil” atau hasil baik pendidikan
(terutama pengetahuan tentang perilaku sosial yang
benar)” (http://dictionary.reference.com/browse/).

Nadler dan Wiggs (dalam Robinson & Robinson, 1989), mendefinisikan “pelatihan
(training) sebagai teknik-teknik yang memusatkan pada belajar tentang keterampilan-
keterampilan, pengetahuan dan sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memulai suatu pekerjaan
atau tugas-tugas atau untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan atau
tugas”. Sementara itu, Robinson dan Robinson (1989) menjelaskan bahwa “pelatihan biasanya
dilakukan oleh organisasi, baik organisasi kerja yang berorientasi mencari keuntungan maupun
tidak, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan bisnisnya”.

Perbedaan Pendidikan, Pengajaran, dan Pelatihan.

Perbedaan antara pendidikan, pengajaran dan pelatihan yaitu konsep pengajaran atau
sering disebut dengan pendidikan intelektual serta konsep pelatihan atau proses pembiasaan
untuk memperoleh keterampilan, mempunyai arti yang lebih sempit dibanding pendidikan,
karena keduanya merupakan bagian dari seluruh proses pendidikan. Pendidikan sendiri
memiliki makna yang lebih luas karena didalamnya mengandung kegiatan mendidik
(mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya yang meliputi kehidupan intelektualnya,
sikapnya dan keterampilannya), kegiatan mengajar (mengembangkan kemampuan
berpikir/intelektualnya), dan kegiatan melatih (mengembangkan kemampuan psikomotornya).

Selain itu, terdapat pula perbedaan dilihat dari segi tujuan ketiganya. Hal ini telah
dijelaskan oleh Sadulloh, dkk. (2015: 8-9), bahwa “tujuan pendidikan adalah untuk mencapai
kedewasaan. Sedangkan tujuan pengajaran adalah supaya anak kelak sebagai orang dewasa
memiliki kemampuan berpikir seperti yang diharapkan dari orang dewasa secara ideal, yaitu
mampu berpikir abstrak, logis, obyektif, kritis, sistematis analitis, sintesis, integratif dan
inovatif. Sedangkan tujuan pelatihan adalah untuk memperoleh keterampilan tentang sesuatu”.
Adapun tujuan pendidikan untuk mencapai kedewasaan, oleh Hoogveld sebagaimana yang
dikutip oleh Sadulloh, dkk (2015: 9) diartikan “secara mandiri dapat melaksanakan tugas
hidupnya”. Sedangkan Langeveld, mengartikan kedewasaan sebagai “kemampuan
menentukan dirinya sendiri secara mandiri atas tanggung jawab sendiri”.

Anda mungkin juga menyukai