Anda di halaman 1dari 9

# Percobaan 2

I. Topik Percobaan
Bias Maju dan Bias Mundur

II. Tujuan Percobaan


Menganalisis nilai arus, tegangan, dan lampu yang menyala pada rangkaian sederhana

III. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah


1 Power Supply 1 Buah
2 Dioda 1 Buah
3 Kabel Penghubung Secukupnya
4 Jembatan Penghubung Secukupnya
5 Amperemeter 1 Buah
6 Voltmeter 1 Buah
7 Saklar 1 Buah
8 Bholam 1 Buah

IV. Landasan Teoritis dan Prosedur Pengukuran


A. Dasar Teori

Dioda adalah salah satu alat elektronika yang terbentuk dari dua buah jenis
semikonduktor yaitu jenis n dan jenis p yang terhubung. Daerah terhubungnya atau
bertemunya sambungan p dan sambungan n disebut junction.

Dalam diode terdapat lapisan yang disebut lapisan pengosongan (Depletion


Layer). Lapisan tersebut terjadi karena adanya gaya saling tolak menolak sehingga
menyebabkan electron pada daerah n akan berdifusi atau menyebar ke segala arah.
Ada beberapa yang akan berdifusi melalui junction. Jika sebuah elektron bebas
meninggalkan daerah n , maka akan terbentuk sebuah atom bermuatan positif (ion
positif) di dalam daerah n. Sebaliknya, jika ia memasuki daerah p, maka electron
tersebut akan menjadi pembawa minoritas. Dengan demikian akan banyak hole di
sekitarnya, prmbawa minoritas ini mempunyai waktu hidup yang sangat singkat.
Oleh karena itu, segera setelah memasuki daerah p, electron bebas akan jatuh ke
dalam hole. Bila ini terjadi, hole akan menghilang dan atom yang bersangkutan akan
bermuatan negative (ion negative). Jika jumlah ion bertambah banyak, maka daerah di
sekitar junction dikosongkan dari electron bebas dan hole. Daerah inilah yang disebut
sebagai lapisan pengosongan (depletion layer).

Pada suatu saat lapisan pengosongan ini akan berlaku sebagai penghalang
(barier) bagi elektron bebas untuk berdifusi lebih lanjut melewati junction. Akan
tetapi jika electron bebas mempunyai kekuatan yang sangat besar sehingga dapat
menembus lapisan pengosongan dan membentuk ion negative di daerah p. Kekuatan
dari lapisan pengosongan juga akan bertambah besar seiring dengan banyaknya
electron yang dapat menembus. Hingga pada akhirnya mengalami suatu
keseimbangan dimana lapisan pengosongan akan menghentikan difusi dari pada
electron bebas. Hal ini akan menimbulkan beda potensial pada lapisan pengosongan
yang disebut potential barier. Pada suhu 25 derajat Celcius, potensial barier ini adalah
0,7 V. Jadi pada saat keseimbangan telah dicapai potential barier ini akan
mempertahankan kedudukannya pada ngka 0,7 V.

Ketika diode di aliri dengan sebuah tegangan dc diode dapat mengalami bias
maju ataupun bias mundur. Bias maju (forward bias) terjadi ketika tegangan dc kutub
positif dihubungkan pada sisi positif (daerah p) pada diode sedangkan kutub negative
dihubungkan pada sisi negative (daerah n) pada diode. Pada keadaan forward bias ini
akan ada arus yang mengalir pada rangkaian. Dimana arus tersebut akan muncul
ketika tegangan sumber yang dimasukkan mencapai 0,7V, dan tegangan dioda akan
bernilai maksimum 0,7 walaupun tegangan masukanya mencapai 20 V. Hal ini
dikarenkan adanya potential barier. Bias mundur (reverse bias) terjadi ketika tegangan
dc kutub negatif dihubungkan pada sisi positif (daerah p) pada diode sedangkan kutub
positif dihubungkan pada sisi negative (daerah n) pada diode.
1. Bias Maju

Lapisan yang melintang antara sisi P dan sisi N diatas disebut sebagai
lapisan deplesi (depletion layer), pada lapisan ini terjadi proses keseimbangan
hole dan elektron. Pada saat dioda diberi bias maju, maka elektron akan
bergerak dari terminal negatif batere menuju terminal positif batere
(berkebalikan dengan arah arus listrik). Yang di sebut dengan bias maju adalah
ketika dioda di beri arus listrik dioda tersebut dapat megalirkan arus listrik.
2. Bias Mundur

Berkebalikan dengan bias maju, pada bias mundur elektron akan


bergerak dari terminal negatif batere menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada
kondisi ini potensial positif yang terhubung dengan katoda akan membuat
elektron pada katoda tertarik menjauhi depletion layer, sehingga akan terjadi
pengosongan pada depletion layer dan membuat kedua sisi terpisah. Jenis
Dioda
a. LED (Light Emiting Dioda
LED adalah dioda yang dapat mengeluarkan atau memancarkan cahaya
bila di berikan bias maju.

b. Dioda Zener

Dioda Zener adalah dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan


terbaliknya sangat stabil, tegangan balik inilah yang disebut zener. Apabila
tegangan terbaliknya melebihi tegangan zener maka akan menghantarkan
listrik ke dua arah.

c. Photodioda

Photodioda adalah dioda yang akan menghasilkan listrik apabila


terkena cahaya, besarnya arus listrik yang dihasilkan tergantung pada
intensitas cahaya yang diterima.
d. Dioda Varactor

Dioda varactor adalah dioda yang apabila dipasangkan menurut arah


terbalik akan berperan sebagai kapasitor, besarnya kapasitansi tergantung pada
tegangan yang masuk.
B. Prosedur Kegiatan
Aktivitas 1
1. Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar di bawah

2. Mengatur power supply (DC) dengan tegangan 2V, 4V, 6V dan 8V secara
bergantian
3. Memposisikan dioda, menaruh bagian anoda dihubungkan pada kutub positif dan
katoda dihubungkan pada kutub negatif
4. Menutup saklar S, kemudian mengamati hasil nilai kuat arus dan tegangan pada
multimeter serta nyala lampu pada rangkaian percobaan

Aktivitas 2
1. Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar di bawah

\
2. Mengatur power supply (DC) dengan tegangan 2V, 4V, 6V dan 8V secara
bergantian
3. Memposisikan dioda, menaruh bagian anoda dihubungkan pada kutub negatif dan
katoda dihubungkan pada kutub positif
4. Menutup saklar S, kemudian mengamati hasil nilai kuat arus dan tegangan pada
multimeter serta nyala lampu pada rangkaian percobaan
V. Data Hasil Pengukuran

Aktivitas Sumber Dioda V I Keadaan


Tegangan (Volt) (A) Lampu
2V 0,7 0,06 Redup
I 4V Anoda : Positif 0,7 0,1 Cukup Terang
6V Katoda : Negatif 0,7 0,14 Terang
8V 0,7 0,16 Sangat Terang
Deskripsi :
Semakin tinggi sumber tegangan yang digunakan, maka nilai kuat arus (I) yang
dihasilkan semakin tinggi, sedangkan nilai tegangan (V) bersifat konstan. Untuk cahaya
atau keadaan lampu akan semakin terang ketika sumber tegangannya ditambahkan

Aktivitas Sumber Dioda V I Keadaan


Tegangan (Volt) (A) Lampu
2V 2,6 0
II 4V Anoda : Negatif 4,5 0 Tidak
6V Katoda : Positif 6,2 0 Menyala
8V 8 0

Deskripsi :
Semakin tinggi sumber tegangan yang digunakan, maka nilai tegangan (V) yang
dihasilkan juga akan semakin tinggi. Untuk nilai kuat arus yang dihasilkan tidak ada, hal
ini disebabkan karena kuat arusnya yang terputus karena arah dioda telah dibalik.

VI. Analisis Data


Percobaan 1
SkalaTunjuk
× Batas Ukur
Skala Maksimal
 2V
3,5
V: ×10=0,7 V
50
3
I: ×1=0,06 A
50

 4V
3,5
V: ×10=0,7 V
50
5
I: ×1=0,1 A
50

 6V
3,5
V: ×10=0,7 V
50
7
I: ×1=0,14 A
50

 8V
3,5
V: ×10=0,7 V
50
8
I: ×1=0,16 A
50

Percobaan 2
SkalaTunjuk
× Batas Ukur
Skala Maksimal
 2V
13
V: ×10=2,6 V
50
I ¿0

 4V
22,5
V: ×10=4,5 V
50
I ¿0

 6V
31
V: ×10=6,8 V
50
I ¿0

 8V
40
V: × 10=8V
50
I ¿0

VII. Diskusi, Kesimpulan, dan Saran


A. Diskusi
Kelompok kami mengalami kendala dalam melaksanakan kegiatan praktikum
yang dapat mempengaruhi kegiatan bahkan kepada data pengamatan. Adapun kendala
yang di alami dalam kegiatan praktikum ialah pada saat pembacaan skala, dimana
diperlukan ketepatan disaat melihat nilai skala yang ditunjuknya.

B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa
posisi dioda berpengaruh pada arus listrik disuatu rangkaian. Ketika posisi katoda
diberikan tegangan (+) dan posisi anoda diberikan tegangan (-) arus listrik dapat
melalui dioda dan mempengaruhi niali kuat arus yang di hasilkan. Semakin tinggi
sumber tegangan yang digunakan maka nilai kuat arus akan semakin besar, sedangkan
nilai tegangan akan bersifat konstan. Pada kondisi lampu semakin tinggi sumber
tegangan yang di gunakan akan mempengaruhi terangnya cahaya lampu. Sedangkan
pada posisinya yang dibalik, arus listrik tidak dapat terhubung sehingga lampu pada
kondisi tidak menyala namun nilai tegangan akan semakin bertambah jika sumber
tegangan yang di gunakan juga semakin tinggi.

C. Saran
1. Untuk Praktikan
Kerja sama, kekompakan, serta keseriusan selama kegiatan praktikum masih
berlangsung harus dioptimalkan untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatan
praktikum
2. Untuk Asisten Laboratorium/Pembimbing Praktikum
Terima kasih karena telah memberikan bimbingan, arahan, ataupun motivasi
untuk peserta praktikum dengan penuh kesabaran sehingga para peserta praktikum
dapat menjalankan setiap praktikum yang ada dengan semangat dan membuahkan
hasil yang baik, serta mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
3. Untuk Laboratorium
Kepada pihak laboratorium ataupun petugas lainnya yang menyediakan alat
dan bahan dalam pelaksanaan praktikum agar memeriksa terlebih dahulu
ketersediaan dan fungsional dari alat dan bahan yang akan digunakan.

VIII. Daftar Pustaka

Irma, Y & Irfan, D. 2018. “Komponen Elektronika”. Padang:


Sukabina Press.
Irma, Y & Irfan, D. 2018. “Komponen Elektronika”. Padang:
Sukabina Press.
Millman, Jacob. Alih bahasa: Sutanto. 1993. Mikroelektronika Sistem Digital dan
Rangkaian Analog. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Malvino, Albert Paul. Alih bahasa: Barmawi. 1985. Pinsip- prinsip Elektronika.
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Woollard, Barry. Alih bahasa: H. Kristanto. 2006. Elektronika Praktis. Jakarta :
Pradnya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai