Tak ada ungkapan yang patut dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
selain puji syukur yang sebesar-besarnya atas anugerah kenikmatan yang dilimpahkan-
Nya kepada kami. Berkat anugerah kesehatan, ketabahan, dan kesabaran dari Tuhan Yang
Maha Pemurah, kami mampu tetap bertahan di tengah berbagai cobaan dan tantangan.
Adapun berkat anugerah kesempatan dan ilmu pengetahuan yang dilimpahkan-Nya, kami
tidak kehabisan persedian materi dan amunisi dalam menghasilkan produk untuk
dihadirkan ke tengah pembaca.
Pencak silat merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia, maka hampir seluruh
wilayah Indonesia dapat dijumpai jenis olahraga yang satu ini. Masing-masing wilayah
tersebut mempunyai keragaman gerakan yang pada akhirnya memunculkan berbagai
macam aliran pencak silat.
Masyarakat dari berbagai kalangan usia menyukai pencak silat. Selain membuat
tubuh menjadi sehat, pencak silat juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan
diri dari kejahatan maupun orang yang berniatan jahat.
Di dalam buku ini akan di bahas mengenai sejarah pencak silat serta gerakan-
gerakan dasarnya. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama
generasi muda bangsa Indonesia. Amiin.
Penulis
Syukron Jazilan
COVER ...........................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................................
BAB II
C. Pembentukan Gerak....................................................................
F. Penilaian...............................................................................................
G. Perwasitan ............................................................................................
Sebelum kita mengupas secara terperinci mengenai pencak silat, kita perlu
mengetahui sejarah dari pencak silat itu sendiri. Pencak silat merupakan salah satu seni
bela diri asli Indonesia yang berkembang secara turun temurun dari generasi ke
generasi berikutnya. Bela diri sendiri memiliki pengertian kemampuan manusia untuk
mempertahankan hidup dan menjaga diri dari serangan atau gangguan lawan (orang
lain), kemampuan ini merupakan suatu sifat yang alami dan dapat ditingkatkan
penguasaannya melalui proses latihan.
Pada masa penjajahan para pejuang mengandalkan kemampuan bela diri yang
mereka miliki dalam hal ini pencak silat, dan menggunakan senjata seadanya untuk
melawan pasukan penjajah yang memiliki persenjataan modern. Dengan berbekal seni
bela diri dan semangat juang yang tinggi mampu menggetarkan para penjajah, sehingga
penjajah merasa gentar menghadapi para pejuang.
Pencak silat diperkirakan menyebar di Indonesia semenjak abad ke-7 dan
perkembangannya mengalami pasang surut. Di kawasan Melayu, dapat ditemukan
beladiri pencak silat dengan menggunakan istilah bermacam-macam, separti bersilat,
gayong, cekak di Semenanjung Malaysia dan Singapura. Di Thailand, tepatnya di
provinsi Pattani, Santun dan Narathiwat digunakan istilah „bersilat‟ juga. Sementara itu,
di Filipina Selatan digunakan istilah pasilat.
Kebudayaan Melayu (termasuk pencak silat) bersifat terbuka dan telah
beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau
dari India, Cina, Arab, Turki dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian
bersatu dengan kebudayaan penduduk asli.
Berdasarkan sejarahnya, terdapat 2 akar aliran pencak silat yaitu sebagai berikut:
1. Aliran Bangsawan
Berbeda dengan namanya, aliran ini dikembangkan oleh kaum
bangsawan atau kerajaan dan mempunyai sifat yang tertutup dan
mempertahankan kemurniannya. Selain itu, pencak silat dari aliran ini bisa
dijadikan alat pertahanan suatu kerajaan.
Pencak silat sudah diakui menjadi milik dunia, terbukti dengan banyaknya
perguruan pencak silat didalam dan diluar negeri. Organisasi pencak silat Internasional
adalah Persekutuan Pencak silat Antarbangsa, atau disingkat dengan Persilat.
Pencak silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi
olahraga kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan pencak silat, Persekutuan
Pencak Silat Antarbangsa (The International Pencak Silat Federation).
Pencak silat sedang dipromosikan oleh pesilat di beberapa negara di lima benua.
Hal ini bertujuan untuk membuat pencak silat menjadi cabagng olahraga dalam
olimpiade. Pesilat mempromosikan pencak silat sebagai kompetisi olahraga
internasional. Hanya anggota yang diakui pesilat yang diizinkan berpartisipasi pada
kompetisi internasional.
Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan pesilat telah
mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Dan pada tahun 1986, Kejuaraan Dunia
Pencak Silat Pertama di luar Asia terselenggara mengambil tempat di Wina, Austria.
Selain sebagai seni bela diri, pencak silat juga dapat dijadikan sebagai sarana
berolahraga. Hal ini karena dalam pencak silat kita dituntut untuk menggerakkan
seluruh tubuh.
Pencak silat juga dapat:
1. Merangsang kekuatan fisik dan mental seseorang.
2. Membangkitkan kekuatan fisik dan mental seseorang.
Buku Panduan “Pencak Silat” | 4
3. Mengembangkan dan membina kekuatan fisik dan mental.
4. Menggerakkan otot-otot besar.
Dalam perjalanannya ada beberapa prinsip yang harus dipegang oleh seorang
pesilat, prinsip-prinsi tersebut antara lain :
1. Tidak boleh berbuat hal-hal yang dapat mencela diri sendiri
2. Tidak memancing kericuhan
3. Pembelaan diri merupakan prinsip utama dalam pencak silat
4. Tidak mencari musuh.
Fungsi Pencak Silat:
1)Seni
2) Olahraga
3)Bela diri
4)Pendidikan jasmani
Pencak silat sebagai ilmu bela diri, akan menjadikan orang memiliki :
1. Budi pekerti
2. Keterampilan
3. Kepribadian yang kuat
4. Keberanian
5. Semangat juang yang baik
Seni bela diri pencak silat selain mampu menciptakan manusia yang bertubuh
kuat dan sehat, juga akan menciptakan manusia yang berjiwa ksatria. Orang yang
memiliki jiwa ksatria umumnya tidak sombong. Semakin tinggi ilmu yang dimiliki, ia
akan semakin merendah, karena ilmu bela diri bukan dijadikan alat untuk
menyombongkan diri.
Pencak silat di Indonesia banyak sekali ragamnya, masing-masing daerah
mempunyai ciri khasnya sendiri. Namun, pada dasarnya mereka mempunyai kesamaan,
yaitu :
1. Gerakannya halus, lemah dan teratur.
2. Tidak banyak membutuhkan mengelak, memindahkan arah serangan, dan
mengunci lawan.
3. Posisi tangan selalu dekat badan.
4. Lebih memanfaatkan tenaga lawan.
5. Gerakan dan tendangan kaki tidak terlalu tinggi.
Dalam mempelajari bela diri pencak silat, perta yang harus dilakukan adalah
dengan mempersiapkan tubuh dengan baik, dan dapat melakukan bentuk-bentuk latihan
untuk melatih fisik.
Kondisi Fisik yang diperlukan untuk belajar pencak silat harus memiliki unsur
kesegaran jasmani dengan derajat kebugaran yang baik. Unsur kebugaran jasmani
tersebut antara lain:
Daya Tahan, merupakan unsur yang sangat penting dalam pencakdan sangat
diperlukan oleh para pesilat. Dengan memiliki daya tahan yang baik dapat
melakukan seluruh gerakan dengan baik dan lam sehigga kegiatan latihan
dapat dilakukan dari awal hingga akhir.
Kekuatan, dalam pencak silat membuat semua gerakan akan terlihat berisi,
yang akan mengakibatkan minimnya merasa sakit atau bahkan mengalami
cedera. Hal ini karena tubuh telah memiliki kekuatan yang baik, begitu pula
dengan pukulan atau tendangan akan memiliki power yang tinggi.
Kelincahan, juga sangat penting dalam pencak silat. Dengan memiliki
kelincahan para pesilat akan terlihat terampil dan gesit dalam setiap gerakan.
Kecepatan, pesilat yang memiliki kecepatan gerakan pukulan atau tendangan
juga tangkisan akan terlihat cepat. Unsur ini sangat diperlukan dalam pencak
silat.
Kelenturan, para pesilat sangat memerlukan kelenturan, karena kelenturan
membuat gerakan meliukkan tubuh lebih luas dan tidak terasa kaku.
Keseimbangan, dalam pencak silat akan terlihat saat pesilat melakukan
perubahan gerakan da pindah ke gerakan lain. Dalam keadaan tersebut pesilat
tidak akan limbung atau jatuh.
Semua unsur kebugaran jasmani itu, akan membentuk tubuh yang baik secara
penampilan, dan kesiapan tubuh secara mental.
Pembetukan sikap merupakan sikap awal bagi para pesilat yang sangat penting
bagi awalan dari semua ragkaian gerakan silat. Tubuh pesilat harus sudah siap baik
secra fisik maupun mental.
a) Sikap Awal
Mulailah dengan sikap berdiri dengan tubuh tegak, pandangan ke depan tumit
rapat, telapak kaki membentuk sudut 90o. Berikut akan dijelaskan variasi dalam
sikap tegak:
1. Sikap tegak 1, tangan lurus di samping badan. Pada sikap ini pesilat harus
2. Sikap tegak 2, tangan dikepal keduanya dan berada di pinggang. Sikap ini
3. Sikap tegak 3, tangan dikepal keduanya dan berada di depan dada. Sikap ini
5. Sikap tegak 5, tangan kanan mengepal dan menempel pada telapak tangan kiri
ada di dada. Sikap ini merupakan awal pelaksanaan gerakan seperti sikap ke-4.
Semua sikap awalan di atas merupakan gerakan awal dan harus dilatih sebaik
mungkin dan harus benar-benar dikuasai.
c) Sikap istirahat
Kaki dibuka dengan memindahkan salah satu kaki
(kiri/kanan) ke samping dan tangan disilangkan di depan
dengan posisi pergelagan tangan kiri di pegang oleh tangan
kanan. Biasanya dilakukan pada saat mendengarkan
nasihat/ petunjuk dari guru.
d) Sikap kangkang
Sikap ini merupakan dasar untuk melakukan sikap kuda-
kuda. Sikap ini merupakan sikap lanjutan dari sikap tegak 2.
e) Sikap kuda-kuda
Sikap ini merupakan sikap waspada seorang pesilat saat menghadapi lawan atau
akan melakukan gerakan atau jurus. Sikap ini dilakukan dengan posisi kaki tertentu
sebagai dasar tumpuan untuk melakukan gerakan serangan atau pembelaan.
Dalam melakukan gerakan kuda-kuda, seorang pesilat harus mengetahui arah
delapan penjuru mata angin yang dijadikan acuan untuk melakukan langkah kaki
dan pusat mata angin sebagai tempat berdiri.
Terdapat enam macam kuda-kuda yang harus diketahui oleh seorang pesilat,
yaitu:
1. Kuda-kuda depan
Dilakukan dari titik tengah arah mata angin. Berdiri dengan sikap awal, geser
kaki kiri/kanan ke depan sedikit, tempatkan berat badan pada kaki depan, badan
tegak, pendangan ke depan, dan kembali kesikap awal.
Buku Panduan “Pencak Silat” | 9
2. Kuda-kuda belakang
Untuk kuda-kuda belakang, geserkan kaki kiri/ kanan ke belakang.
3. Kuda-kuda tengah
Untuk kuda-kuda tengah geserkan kaki kiri/kanan ke depan, berat badan
ditopang secra merata oleh kedua kaki.
4. Kuda-kuda samping
Untuk melakukan kuda-kuda samping, geserkan salah satu kaki ke samping
kiri atau samping kanan.
5. Kuda-kuda silang belakang
Sikap kuda-kuda silang belakang dapat dilakukan dengan melangkahkan salah
satu kaki ke belakang dengan cara sedikit disilang, dimana telapak kaki yang
dipindah berada sejajar dengan kaki lainnya.
6. Kuda-kuda silang depan
Sikap kuda-kuda silang depan dapat dilakukan dengan cara melangkahkan
kaki ke depan dan sedikit disilang, dimana telapak kaki yang dipindah berada
sejajar dengan kaki lainnya.
Dari semua sikap tersebut seorang pesilat harus mampu melakukan serangan atau
melakukan pembelaan. Oleh karena itu, semua sikap itu harus dikuasai dan selalu
tetap waspada.
C. PEMBENTUKAN GERAK
Sikap yang baik dalam pencak silat merupakan modal yang baik bagi pesilat.
Sikap kuda-kuda yang kokoh akan menjadi gerak yang baik bagi pesilat untuk
melakukan serangan atau pembelaan dengan cara melakukan gerak yang lincah, ringan,
atau luwes.
Pembentukan gerak ini berawal dari sikap tubuh awal yang kokoh, baik sikap,
tegak atau sikap kuda-kuda juga sikap lainnya. Setelah pesilat memiliki sikap yang
kokoh, maka akan mudah untuk melakukan gerak selanjutnya.
c) Pola langkah
Untuk melakukan gerakakan dapat dilakukan dengan berbagai bentuk arah,
seperti satu langkah ke depan, satu langkah ke kiri, satu langkah ke belakang, atau
megikuti garis lurus, dan lain-lain.
Gerak langkah dapat dilakukan dengan berbagai rangkaian gerak. Berikut ini
adalah pola langkah yang dapat di lakukan:
1) Bentuk lurus. Pada pola ini bentuk gerakan dengan mengikuti garis lurus, sedang
cara bergerak bebas, bisa ingsutan, geseran atau yang lainnya.
2) Bentuk zig-zag. Pada pola ini gerak dilakukan dengan arah yang zig-zag.
Perhatikan gambar di bawah ini!
4) Bentuk segitiga. Pada pola ini arah gerak dilakukan membentuk segitiga sesuai
dengan hitung gerakan. Perhatikan arah gerak di bawah ini!
5) Bentuk segiempat. Pada pola ini arah gerak dilakukan membentuk segiempat
sesuai dengan hitungan gerak. Perhatikan gambar di bawah ini!
6) Bentuk huruf S. Pada pola ini arah gerak dilakukan membentuk huruf S.
Teknik gerakan pencak silat lebih baik dilakukan jika ada yang mengganggu atau
menyerang, untuk itu seorang pesilat harus melakukan gerakan pembelaan
Gerakan pembelaan dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung bentuk
serangan lawan. Seorang pesilat harus tepat memilih teknik pembelaan, sehingga akan
mampu mematahkan atau menangkis lawan.
Pencak silat sebagai ilmu bela diri pertama yang harus dilakukan
adalahmelakukan pembelaan disaat mengalami gangguan. Jadi sebelum melakukan
serangan pesilat harus melakukan pembelaan dulu. Di bawah ini adalah contoh bentuk-
bentuk pembelaan yang dapat dipraktekkan:
a) Pembelaan dasar
Dengan teknik pembelaan seorang pesilat akan mampu menghindari serangan
atau memperkecil cedera akibat serangan. teknik pembelaan ini harus dilatih dengan
baik oleh seorang pesilat.
Tanpa latihan yang baik teknik pembelaan tidak akan dapat dikuasai dengan
mudah. Sehingga diperlukan adanya latihan dan pembiasaan dalam melakukannya.
Teknik pembelaan dasar yang dapat dilakukan adalah:
2) Tangkisan
» Tangkisan siku
Tangkisan ini dilakukan dengan menggunakan siku sebagai penahan
serangan lawan.
Pukulan bawah
Serangan pukulan dilakukan dengan lengan dari arah bawah. Serangan
pukulan bawah dilakukan dengan cara catok, sanggah, dan tusuk/ colok.
Pukulan samping
Serangan pukulan yang dilakukan dari arah samping dilakukan dengan cara
pedang, tamper, bandul, dan kepret
Sikuan
Selain melakukan serangan dengan lengan atau tangan, dapat juga melakukan
pukulan dengan menggunakan siku, baik arah depan, samping, belakang,
serong, atas, atau arah bawah.
ˆ Tendangan taji, tendangan dengan sebelah kaki dan tungkai dengan kenaan
tumit.
ˆ Tendangan samping
ˆ Tendangan belakang
ˆ Tendangan busur
B. Waktu Bertanding
C. Peraturan Pertandingan
Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh para pesilat akan mendapatkan hukuman
dari wasit. Bentuk pelanggaran dan hukuman antara lain seperti di bawah ini.
Serangan pada sasaran yang tidak sah, wasit akan memberikan peringatan,
bahkan meningkat jadi teguran, bila lawan tiak dapat melanjutkan pertandingan
atas keputusan dokter pertandingan maka hukumannya diskualifikasi.
Kesalahan tekhnik pembelaan, bila pesilat yang kena serangan tidak dapat
melanjutkan maka pesilat tersebut dinyatakan kalah teknik.
Tindakan tidak sportif, sehingga mengiginkan kemenangan diskualifikasi, pesilat
tersebut mendapatkan peringatan.
Dalam pertandingan pencak silat ada ketentuan uum yang berlaku dan harus
diketahui serta dipatuhi oleh sema peserta atau pesilat. Ketentuan umum yang harus
diketahui da diopatuhi oleh semua pesilat, yaitu:
1. Teguran diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan;
2. Peringatan I bila pesilat melakukan pelanggaran berat, dan mendapatkan teguran
yang ke-3;
3. Peringatan II bila pesilat mendapatkan peringatan setelah peringatan I;
4. Diskualifikasi diberikan bila pesilat:
a. Mendapatkan peringatan setelah peringatan II;
b. Melakukan pelanggaran berat yang di dorong oleh unsur kesengajaan dan
bertentangan dengan norma keolahragaan;
c. Melakukan pelanggaran tingkat I dan lawan cedera tidak dapat melanjutkan
pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
F. Penilaian
Penilaian dalam pencak silat diberikan pada prestsi teknik, dan kerapian teknik.
a. Nilai prestasi teknik
Nilai prestasi teknik yang diberikan pada pesilat terdiri atas empat atas empat nilai
sebagai berikut:
Nilai 1 : Tangkisan/elakan yang berhasil dan langsung disusul dendan serangan
yang masuk.
Teknik jatuhan yang berhasil.
Serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran.
G. Perwasitan
H. Pembantu Pesilat
I. Penentuan Pertadingan
Pada saat pertandingan resmi, setiap peserta setelah dipanggil harus mengikuti
tata cara pertandingan yang telah ditentukan. Dibawah ini adalah tata cara pertandingan
yang telah ditentukan.
Pesilat saat naik gelanggang, harus melakukan penghormatan pada wasit, lawan,
penonton. Pesilat juga wajib melakukan salam pembukaan pencak silat menurut adat
masing-masing, dan kembali menempati sudutnya.
Wasit memanggil pesilat untuk memeriksa kesiapan kedua pesilat, dan kembali ke
sudut.
KETERANGAN
Indrawati, Dewi, dkk. 2013. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA XI.
Johansyah, Lubis. 2004. Pencak Silat Panduan Praktis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Naharsari, Nur Dyah. 2008. Olahraga Pencak Silat . Jakarta: Ganeca Exact
Oktara, Bebbi.2010. Cabang Olahraga Populer Aktivitas Ketangkasan dan Bela Diri.
Oong, Maryono. 1998. Pencak Silat Merentang Waktu Pemakalahan pada Konferensi
Suparno, Suwandi. 2008, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA kelas
Tim Pendidikan Kesehatan dan Jasmani SMK. 2004. Panduan Belajar Pendidikan
http:///wwww.mediaindonesia.com/spaw/uploads/image/article/image/20090603_122031_
samsul2.jpg
www.cbpersilat.com/anggota-persilatan.htm
www.mail-archive.com/ silatbogor@yahoogroups.com/msy00020.html