ILMU
SATRIA NUSANTARA
Edisi Pertama
Cetakan Pertama, Desember 1995
Edisi Kedua
Cctakan Kedua, Februari 1996
Oleh:
Drs. Maryanto
@Hakcipta ada pada penulis. Terdaftar di DEPARTEMEN KEHAKIMAN REPUBLlK
INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL HAK CIPTA. PATEN DAN MEREK
dibawah nomor pendaftaran 014314.
Tidak boleh direproduksi sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun tanpa izin
tertulis dari penulis.
Diterbitkan
YAY ASAN SATRIA NUSANTARA
Yogyabna
Halaman
iii
iv _______ Ilmu Sol rio Nusonloro ________
Halaman
Halaman
vi
IImu Sol rio Nusonloro ______ vii
Penulis
PRADASAR SATRIA NUSANTARA
viii
_______ 1111111 ,')cll"j() Nll'UIII(J1 I _______ IX
sehat bukan hanya bebas dari penyakit dan cacat saja, tetapi
mengandung arti yang luas dan dalam yakni berada dalam
kondisi stabil dan seimbang antara aspek fisik, mental dan
sosial serta Iingkungan.
Tidak ada orang kaya kalau sudah sakit. Tidak ada orang
pintar kalau sudah sakit. Tidak ada suami atau isteri yang
baik kalau sudah sakit. Tidak ada pekerja yang baik kalau
sudah sakit. Dan tidak ada ibadah yang baik kalau sudah
sakit. Oleh karena itu, manusia memang wajib berikhtiar dan
berusaha memperbaiki, memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan secara terus menerus, dalam arti memperkuat daya
tahan dari serangan penyakit dan mencegah timbulnya
penyakit oleh berbagai sebab, baik. dari dalam diri maupun
dari luar.
7
8 _______ Il u Salria Nusanlara
rn ________
Artinya:
Artinya:
10
_______ 1111,,, Sul"in N"","lnrn _______ 1 1
Aba-aba/ tepukan 1 :
Aba-aba/ tepukan 2 :
Aba-aba/ tepukan 3 :
rrJ!1g9a
perul
1. KUDA-KUDA
21
22 _______ I I mu Satpio Nusontopo ________
Gambar 3 : Kuda-kuda
3. MfNGfNAL MANUSIA
1. K elenjar Hipolalamus
kelenjar
0--\---- hipotalamus
C)--+-k
- elenjar
hipofisa
kelenjar
1 i fll U S +---...--.tu,....--+-
......::l--�\----.--\-jantung
-�::z::..E"!lI!I.--+-----=-liver
4--J..---limpa
p a n kr eas 7.::Io-�H--�-kelenjar
adrenal
ginjal
kelenjar ------ . 1\ •
seksual
_______ llmu Satria Nusantara _______ 27
e. kelenjar hipotalamus
--e o
kelenjar hipofisa -
,r
� ), O'-- __
rongga
tengkorak
kelenjar tiroid e
--- fJo an otot ta-
ngan dan
kelenjar timus -,-'-- e I )
. tulang bela-
kang
0 kelenjar adrenal
(
pankreas-- e
I
i
--- e
pusar/limpa
kelenjar seksual,-- . [ \\
0-- g,,�aI. .
� '.
.r � • �o
\ 0 rongga
sakrum
---- generator
tulang ekor
28 _______ Illnll Solp;" NII\onl""lJ ________
2. Kelenjar Hipofisa
3. Kelenjar Tiroid
4. Kelenjar Paratiroid
5. Kelenjar Timus
6. Kelenjar Adrenal
7. Jantung
8. Alat Pernafasan
a. Perna(asan dada.
b. Perna{asan perut.
Gambar 6 : Perna(asan
diafragma
9. Limpa
11. Pankreas
12. HatilLiucr
13. Gastrointestinal.
15. Empedu
16. Darah
17. Ginjal.
pusar
5. POSISI SlAP
tenaga
kosmis
Gb 4a Posisi siap
�,, �,::�:,
:
: §Ii - jantung -
<!. lambung
-limpa
ginjal __�
__ '-1
6. GERAKANJURUS
BAGAN 1
I
-
I TAR'K F�
I TEKAN DAN ri BIOELEKTRON
,LUAR DALAM
JURUS I •
, KELEBIHAN DIBUANG I
CHARGED J
IGENERATB
Q l
JARINGAN
[KELUAR NAFAS]
}
IslS SISA 1
46 _______ llmu �otrio Nusontor>o ________
BAGAN 2
BAB V
JURUS-JURUS TINGKAT
DASAR
1. JURUS DASAR 1
I. Posisi siap.
47
48 ______ ll u �olpio Nusonlopo
m ________
1. Pergelangan tangan.
2. Generator diantara ibu jari dan telunjuk.
3. Kelenjar seksual.
4. Kelenjar di ketiak.
5. Ginjal.
6. Hati/liver.
7. Lambung, limpa.
8. Sumsurn tulang belakang.
Catatan:
Untuk jurus dasar 1 ini, pandangan mata tidak mengikuti tangan, tetapi
pandangan mata tetap ke depan. Jangan menunduk, karena dapat
mempengaruhi aliran listrik dari otak ke motorik.
_______ 11,,"1 "0111 I 1'<",,1111 1I<l ______ 49
2. JURUS DASAR 2
I. Posisi siap.
I. Kelenjar di ketiak
2. Pergelangan tangan.
3. Paru-paru.
4. Jantung.
5. Ginjal dan kelenjar adrenal.
6. Alat reproduksi.
3. JURUS DASAR 3
1. Pergelangan tangan
2. Kelenjar di ketiak
3. Paru-paru
4. Jantung
4. JURUS DASAR 4
Gb. 8g : Siap merobek, kaki kiri Gb. 8h: Robek ke arah pinggang
depan, tangan kiri di bawah (dari samping)
5. JURUS DASAR 5
1. Bagian pundak
2. Paru-paru
3. Jantung
4. Kelenjar timus
5. Alat pencernaan
6. Hati/liver
7. Empedu
8. Ginjal
9. Kelenjar Adrenal
10. Pinggang
Gb. 9c : Siku kiri ke depan untuk Gb. 9d : Tangan yang satu di bawah
kaki kiri ke depan dada (putri)
6. JURUS DASAR 6
Tahap-tahap pengolahan jurus dasar 6 :
1. Ginjal
2. Kelenjar adrenal
3. Limpa
4. Organ kelamin
Gb. IOd: Kedua tangan di pinggang Gb. IOe: Putaran di pinggang posisi
telapak tangan berhadapan tangan berpindah
(dari samping)
66 ______ "mu �oirio Nusonioro __________
Gb. IOf : Putaran tangan di pinggang, Gb. 109: Tusuk menukik ke bawah
tumit ketemu tUillit (dari tengah (dari depan)
depan)
Gb. 10h : Tusuk menukik ke bawah Gb. 10i : Tusuk menukik ke bawah
tengah (dari samping kiri) tengah (dari samping kanan)
______ lllIlu Sat"io Nusantora _______ 67
7. JURUS DASAR 7
1. Otak ked I
2. Kelenjar timus
3. Paru-paru
4. Jantung
5. Hati/liver
6. Alat pencernaan
7. Ginjal
8. Kelenjar adrenal
9. Pinggang
10. Empedu
11. Bagian pundak
Gb. llb : Tangan berproses ke sebelah Gb. llc : Telapak tangan di belakang
kanan untuk kuda-kuda kiri kepaJa, siku kiri ke de pan
depan (dari depan)
______ 111111. ",,,1 ••• 'i,,\(II.I(II'" ______ 69
Gb. lid: Telapak tangan di belakang Gb. l1e : Telapak kiri dibalik dan
kepala, mata ikuti tangan digesek ke pinggang melalui
kanan (dari samping) uluhati diikuti bacokan
tangan kanan
Gb. 11f : Bacokan berhenti di atas Gb. l1g : Mata ikuti bacokan tangan
paha, siku lurus. Telapak (dari samping)
tangan yang satunya di
pinggang (dari depan)
70 __
___ 11111" Soh,;" N"",nt,,,·,, ________
8. JURUS DASAR 8
Gb. 12b : Kedua tangan di pinggang Gb. 12c : Putaran tangan tetap di
kanan bila kuda-kuda kiri pinggang, mata melihat ke
depan pinggang
Gb. 12d : Tusuk tenggorokan, tahan Gb. 12e : Tusuk tenggorokan, siku
di pusar(dari depan) tertahan sedikit dan yang
satunya di pusar (dari samping)
72 _____ 1111111 ,\,11';<1 NII"",I<I"" ________
9. JURUS DASAR 9
1. Siku
2. Syaraf tangan
3. Kelenjar hipofisa
4. Bagian dalam telinga
5. Sekitar pundak/bahu
6. Otak bagian belakang
7. Tulang belakang sampai ke ekor
8. Ginjal
9. Kelenjar adrenal
10. Pusat kontrol di tengkuk dan leher.
_______ 11,,", ,�nl, in NlI,,,nloreJ _______ 73
Gb. 13b : Kuda-kuda kiri depan, siku Gb. 13c : Telapak tangan memegang
kiri ditekuk lurus, siku kanan siku kiri dalam (dari samping)
tidak turun (dari depan)
74 ______ IIII.u Snlrin NU'C1nlnrCl ___________
Gb. J3d : TeJapak saling bertemu di Gb. 13e : Ayunan tangan satu ke
depan di antara mata atas, satu kebawah
Gb. 13f : Telapak tangan di atas Gb. 13g : Pandangan mata ikuti telapak
menghadap ke depan, yang tangan yang ke atas (dari
ke bawah menghadap ke samping kanan)
belakang (dari depan)
______ 1111,,, ,�"If'i(J N""",I""" _______ 75
Gb. 14a : Posisi siap Gb. 14b : Tangan turun ke bawah dan
mata ikuti tangan
Gb. 14c : Pergelangan tangan disilang Gb. 14d : Silangan diangkat ke ubun
di antara mata ubun, telapak masih meng
hadap ke bawar
_______ 11"," ,\.I"i, r",,, ," i ",,, ______ 77
Gb, 14f : Telapak tangan dibalik Gb, 14g : Robek sambi 1 meliukkan
rnenghadap ke atas (dari badan (dari sarnping kanan)
depan)
78 ____ 11",,, \"1,;,, 1'1", 11,1 II" ___________
Gb. 14h : Meliukkan badan sambil Gb. 14i : Mata ikuti tangan ke atas
merobek sebatas kepala robekan sampai terasa
(dari samping kiri) tarikannya dari pinggang,
punggung sampai pundak
(dari depan)
BAB VI
JURUS-JURUS
TINGKAT PENGENDALIAN
79
80 ______ llmu Sot"iCl NIl",,,t,,rll ________
Gb. 15f : Telapak dibalik pelan sambi I Gb. 15g : Putaran kaki dan gesekan
digesek turun dan kedua tu tangan bersamaan (dari depan)
mit sebagai poros (dari depan)
Gb. 15h : Mata ikuti tangan ke arah Gb. 15i : Putaran badan 180 � tangan
pinggang (dari samping kanan) ditarik maksimal ke pinggang
(dari depan)
_______ 1111," SClt"i" U\OlltOrcr ______ 83
Gb. 16b : Gerakan berproses. kaki Gb. 16c : Telapak tangan satu eli bela
bergerak tangan bergerak kang kepala. satunya di dada.
kaki dibuka setengah kuda
kuda (dari depan)
______ 11"", � .I" , �I" ,"I " , ______ 85
Gb. 16e : Bacokan, pernbalikan telapak Gb. 16f : Bacokan sarnpai di atas paha.
dan gesekan serta perputaran tangan lainnya di pinggang
kaki bersarnaan (dari depan) (dari sarnping kanan)
86 II",,, Sol"iCl N",oIJIClf'C1 ___________
0
Gb. 169 : Pularan badan 180 Gb. 16h : Bacokan masih di alas paha,
dari depan kuda-kuda posisi siap
(dari depan)
87
88 ____ 1111111 So/rio NlI""'/'If'" ________
1. Pola makan
90
______ l lm u Solrio Nusonloro _______ 91
2. Pola hidup
3. Pola lingkungan
maup u n sepa n ja n g
punggung, maka perbanyak
jurus 4, 9 dan 10.
106
______ 1111111 '-, .1'1' 'II' 1111." , 107
2. Cara Lalihan
3. Cara pengobatan:
Calalan:
Jadi orang yang peka tidak bisa dilihat dari luar. Gejala
gejala kepekaan boleh saja ditunjukkan dalam latihan
119
t 20 _______ lImu Sotl'io Nusontol'o _______ _
O r a n g p e k a a t a u t i d a k , s a m a p e l u a n g n y a dalam
penghusadaan. Bedanya, bagi orang yang peka, dia akan
mampu mencari sumber penyakit pasien sehingga lebih
mantap dan terarah dalam praktek penghusadaannya.
Sedangkan bagi yang belum/tidak peka,dia harus meniatkan
sungguh-sungguh bahwa tenaga dipancarkan ke sumber
penyakit, sehingga tenaga otomatis akan menuju ke bagian
tubuh yang sakit, yang membutuhkan induksi tenaga.
2. MfLACAKJARAKJAUH
Misalnya:
3.MEMBEDAKAN WARNA
127
128 _______ I lrn u �atria Nu,antara ________
MEMAGAR / MENGISI
131
132 _______ lImu �olrio N'''C1nlol'() ________
137
138 _______ llmu Sal pia Nu,anIOl>o __ _ _____
Satu hal yang perlu diingat bahwa segala lImu asalnya dari
Allah dan hanya dengan izinNya pula lImu itu kita miliki. Oleh
karena itu sebaiknya dan semestinya kita berdzikir sekhusyu'
mungkin selama berlatih. Hanya orang yang dekat dan
dipercaya Allah yang akan mendapat izin untuk menggunakan
sebagian dari tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah.
BAB XIV·
PENELITIAN TENTANG
TENAGA DALAM
143
144 _____ 1110" Sal,>;o N""".loP() ________
Dan jangan lupa bahwa sehat fisik, mental dan sosial akan
mendukung dan melestarikan motto Satria Nusanttara :
SEMBUff· SEffAT· SAUDAHA.
146
DAFTAR PUSTAKA
147
Drs. H. Maryanlo dilahirkan pada tanggal 04 April 1962
di Kisaran, Sumut. Memiliki silsilah yang unik. Dari pihak
Ibu darah campuran Batak-Cina, dan dari pihak Bapak
darah campuran Jawa-Cina. Sedangkan Penulis sejak kecil
diangkat anak oleh orang Jawa. Masa remaja sampai
dewasa dibesarkan di lingkungan Muhammadiyah.
Kauman Yogyakarta. Aktif di Pramuka (1976-1981) dan
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (1979-1981).
Pendidikan SDN (1969-1974) dan Taman Dewasa
Taman Siswa (1975-1977) di Kisaran, SMA Muhammadiyah
II (1978-1981) dan FMIPA KIMIA Universitas Gadjah Mada
(1981-1987) di Yogyakarta. SMP dan SMA dilalui sebagai
juara umum sehingga diterima tanpa tes di UGM.
Dari usia II tahun sudah hobbi membaca dan belajar sendiri sesuatu yang
berhubungan dengan beladiri dan pernafasan. Pernah mempelajari aliran Prana Sakti,
Sinar Putih, Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Yoga, Pernafasan taichi dan kungfu,
Pernafasan aliran Jawa, Silat Stroom dan lain-lain.
Pernah menjadi dosen di PTS dan FPMIPA IKIP Negeri Yogyakarla (1987-1989)
dan mengundurkan diri dari Pegawai Negeri atas permintaan sendiri karena kesibukan
di Satria Nusantara. Sehari-hari aktif sebagai Pembina Satria Nusantara yang
bertanggung jawab tentang keilmuan. Selama 10 tahun telah mengunjungi 180 dati II
di seluruh propinsi di Indonesia. Aktif sebagai penceramah dalam berbagai seminar
dan sarasehan.
Mempersunting gadis Jawa Cilacap yang sangat mendukung karir suami pada
tanggal 05 April 1985 dan di karunia 2 putra I putri.
Prinsip hidup: Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk
orang lain, dan seorang Muslim adalah mereka yang menyelamatkan orang lain dari
gangguan tangan dan mulutnyal
%)u, · . .
SATRIA NUSANTARA
ILMU
SATRIA NUSANTARA
Edisi Pertnma
Cetakan Pertama. Desembe r 1995
Edisi Kedun
Cctnkan Kedu<l. Februnri 1996
Edisi Ketiga
Cetakan Ketiga .luli 2000
•
0l eh :
Dr s. M<lrY <lnto
IilHak cipta <Id<l p<ld<l penulis. Terdnft<lr di DEPARTEMEN KEHAKIMAN REPUBLIK
INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL HAK CIPTA. PATEN DAN MEREK
dib<lw<lh nomor pend<lft<lrnn 014314.
Tid<lk boleh direproduksi s eba ginn ntnu seluruhnya dal<lm bentuk apapun (;Jnp<I izin
tertulis dari penulis.
Diterbitkan
YAY ASAN SATRIA NUSANTARA
Yogy akarla
Halaman
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar ......................................................... 1
Bab I PendahLiluan . . . . . . . . . . . . . . . .. ..
. . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1I1
Bab V T1ngkat Pengendalian Keras .......................... 90
1. Pengendalian Keras 1 ............................. 93
2. Pengendalian Keras 2 ............................. 96
3. Pengendalian Keras 3 ................ ......... .... 100
4. Pengendalian Keras 4 ............................. 103
5. Pengendalian Keras 5 ............................. 108
6. Pengendalian Keras 6 ............................. 111
7. Pengendalian Keras 7 ............................. 114
8. Pengendalian Keras 8 ............................. 117
9. Pengendalian Keras 9 ............................. 120
10. Pengendalian Keras 10 ........................... 125
IV
_______ l lmu Satria Nusarltara ______
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
BABI
PENDAHULUAN
BAB II
PEMAHAMAN KEILMUAN
MENDASAR
1. DO'A
3. TINGKAT DASAR
BAB III
PENGANTAR
GABUNGAN DASAR
Gb. 3a: Posisi awal kiri depan Gb. 3b: Posisi tumit ketemu
tumit
18 ______ Ilmu Satria Nusalltara _______
1. PENGANTAR JURUS 1
1. Posisi siap.
t
Gb. 5d : Putar pergelangan di ketiak Gb. 5e : Adu kedua kepalan di
sambi! menggenggam ibu jari pusat tenaga
22 ______ Ilmu Satria Nusalltara _______
2. PENGANTAR JURUS 2
Gb. 6b : Nafas tarik agak pelan Gb. 6c : Nafas tarik agak pelan
3. PENGANTAR JURUS 3
Gb. 7c : Nafas tarik agak pelan Gb. 7d: Nafas tekanltahan sesaat,
lalu sentakkan keluar
sambil mendorong
Gb. 7e: Nafas keluar sudah Gb. 7f: Nafas keluar sudah
berhenti (dari depan) b erhenti (dari samping)
28 ______ Ilmu Satria Nusantara _______
4. PENGANTAR JURUS 4
5. PENGANTAR JURUS 5
Gb. ge: Nafas tekan I tahan Gb. 9f: Nafas posisi tekan/tahan
(dari samping)
Gb. 10e : Nafas kosong Gb. 10f: Nafas tarik selesai lalu
(dari samping, putri) tekanltahan (dari samping)
38 ______ Ilmu Satria Nusantara _______
Gb. lOh : Nafas tarik selesai lalu Gb. 10i : Nafas dikeluarkan
tekanltahan (dari belakang) perlahan-Iahan maksimal
_______ llmu Satria Nusantara ______ 39
6. PENGANTAR JURUS 6
Gb. lla: Nafas dikeluarkan Gb. 11b : Nafas tarik agak pelan
maksimal
Gb. 11c: Nafas tekanltahan keras. Gb. 11d: Akhir nafas keluar
siap-siap dikeluarkan keras (dari depan)
_______ IImu Satria Nusantara ______ 41
Gb. 11g: Nafas tekan/tahan sisa Gb. 11h: Nafas tekanltahan sisa
42 ______ IImu Satria Nusal1tara _______
Gb. 12a: Nafas dikeluarkan Gb. 12b: Tarik nafas agak pelan
maksimal
44 ______ Ilmu Satria Nusantara _______
7. PENGANTARJURUS 7
Gb. 13c : Nafas kosong Gb. 13d : Bacokan dan tarikan nafas
bersamaan (dari depan)
_______ IImu Satria Nusantara _____ 47
Gb. 13g : Nafas tekan / tahan Gb. 13h: Nafas tarik keras sampai
bacokan berhenti lalu
tekanltahan
48 ______ IImu Satria Nusar1tara _______
Gb. 14e: Nafas tekan / tahan Gb. 14f: Nafas keluar perlahan
(dari sam ping) lahan
_______ Ilmu Satria Nusantara ______ 51
8. PENGANTAR JURUS 8
Gb. 15a: Nafas dikeluarkan Gb. 15b : Nafas tarik agak pelan
maksimal
Gb. 15c: Nafas tekanltahan, siap Gb. 15d : Nafas berhenti keluar".
siap keluar nafas (dari samping)
_______ IImu Satria Nusantara ______ 53
Gb. 15e: Nafas berhenti keluar Gb. 15f: Nafas tekanltahan sisa
(dari depan)
Gb. 159: Nafas tekan / tahan sisa Gb. I5h: Nafas tekanltahan sisa,
siap-siap keluar nafas
54 ______ IImu Satria Nusantara _______
Gb. 16a: Nafas dikeluarkan Gb. 16b : Nafas tarik agak pelan
maksimal
56 ______ IImu Satria Nusantara _______
Gb. 16c: Nafas tekan/tahan dan Gb. 16d : Nafas keluar tuntas
siap-siap dikeluarkan berhenti gerak,
keras berhenti nafas keluar
9. PENGANTAR JURUS 9
Gb. 17c: Nafas kosong, siap-siap Gb. 17d: Tarik nafas maksimal saat
menarik nafas mengayun tangan
_______ Ilmu Satria Nusal1tara _____ 59
Gb. 18e: Siap-siap tarik nafas Gb. 18f: Tarik nafas keras
_______ IImu Satria Nusal1tara ______ 63
v
f c:)
Pengantar
Pola Nafas
Jurus
5 a
Kosong - tarik cepat/keras - tekanltahan - tarik
cepat/keras - tekanltahan - keluar pelan
68 ______ IImu Satria Nusantara _______
Pengantar
Pola Nafas
Jurus
BAB IV
TINGKAT GABUNGAN DASAR
I. GABUNGAN DASAR I
Gb. 20a: Awal tarik nafas Gb. 20b : Tarikan nafas berakhir
lalu tekanltahan nafas
Gb. 20c : Awal nafas keluar Gb. 20d : Akhir nafas keluar
_______ lImu Satria Nusantara _____ 73
Gb. 20e: Awal nafas tarik Gb. 20f: Tarikan nafas berakhir
lalu tekanltahan nafas
Gb. 20g : Awal nafas keluar Gb. 20h: Akhir nafas keluar
74 ______ lImu Satria Nusalltara _______
2. GABUNGAN DASAR 2
Gabungan dasar 2 terdiri dari pengantar jurus 7 (maju) 6 (2
nafas keluar). Tahap pengolahannya dilakukan sebagai
berikut:
1. Posisi siap sambil nafas dikeluarkan maksimal (nafas
kosong).
2. Jurus 7 (maju) : tarik nafas keras pada saat tangan
membacok, sebelumnya nafas kosong, lalu
tekan/tahan nafas terus. Kemudian tarik nafas lagi
pada bacokan yang kedua, lalu tekan/tahan nafas lagi.
3. Jurus 6 (2 nafas keluar) : tekanltahan terus, kemudian
nafas disentakkan keluar pada saat tangan menusuk
ke bawah. Tekan/tahan nafas terus, kemudian
sentakkan lagi nafas keluar pada saat tangan menusuk
yang kedua. Kembali ke posisi siap, nafas kosong.
4. Ulangi lagi tahap 2 dan 3 sebanyak 16langkah.
5. Banyaknya pengulangan 16 langkah di sesuaikan
dengan tingkatan peserta.
Dengan demikian, pola nafas gabungan dasar 2
adalah kosong tarik tekanltahan tarik tekanltahan keluar
tekanltahan keluar kosong dan seterusnya sampai 16
langkah.
Adapun bagian-bagian tubuh yang terhubungkan dan
diolah jurus ini terutama daerah sekitar:
1. Dari otak bagian belakang (otak kecil) dan kelenjar
timus ke arah jantung, paru-paru, liver, alat
pencernaan, ginjal, kelenjar adrenal dan pinggang.
2. Langsung ditarik lagi ke arah alat reproduksi (pusat
tenaga), ginjal, kelenjar adrenal dan pinggang.
Jurus 7 (maju) pada gabungan dasar 2 ini berfungsi
mengaktifkan bagian tubuh yang dilewati sekaligus
membuat sistem diri menjadi penyerap/penarik tenaga yang
_______ IImu Satria Nusafltara ______ 75
Gb. 21c: Awal nafas keluar Gb. 21d : Akhir nafas keluar
76 ______ IImu Satria Nusantara _______
3. GABUNGAN DASAR 3
Gb. 22a: Awal tarik nafas Gb. 22b: Nafas berakhir lalu
tekanltahan nafas
78 ______ IImu Satria Nusal1tara _______
Gb. 22c: Awal nafas keluar Gb. 22d : Akhir nafas keluar
4. GABUNGAN DASAR 4
Gb. 23a: Siap-siap tarik nafas Gb. 23b : Tarik nafas keras
(putra)
Gb. 23c: Nafas tarik berakhir lalu Gb. 23d : Awal nafas keluar
tekanltahan nafas
_______ l lmu Satria Nusalltara _____ 81
5. GABUNGAN DASAR 5
Gb. 24a: Tarik nafas keras Gb. 24b : Akhir nafas keluar, lalu
tekanltahan nafas
Gb. 24c : Awal nafas keluar Gb. 24d : Akhir nafas keluar
84 ______ lImu Satria Nusantara _______
Gb. 24e: Awal nafas tarik Gb. 24f: Akhir nafas tarik
Gb. 249 : Awal nafas keluar Gb. 24h : Akhir nafas keluar
_______ llmu Satria Nusal1tara ______ 85
6. GABUNGAN DASAR 6
Gabungan Dasar 6terdiri dari pengantar jurus 5 (putar)
8 (l nafas keluar). Tahap pengolahannya dilakukan sebagai
berikut:
Gb. 25a: Awal nafas tarik Gb. 25b: Akhir nafas tarik
Gb. 25c : Awal nafas keluar Gb. 25d: Akhir nafas keluar
_______ Ilmu Satria Nusantara ______ 87
BABY
TINGKAT PENGENDALIAN
KERAS
1. PENGENDALIAN KERAS 1
Tahap-tahap pengolahan pengendalian keras 1
dilakukan sebagai berikut :
1. Posisi siap sambi! mengeluarkan nafas maksimal.
4. Kelenjar di ketiak.
Gb. 26a: Fisik mulai dikeraskan Gb. 26b : Fisik semakin keras
Gb. 26c: Beban otot mencapai Gb. 26d : Gerakan jurus jarak kedua
90%, nafas tekanltahan kepalan (1 kepalan), nafas dan kekuatan
otot maksimum sudah benar pandangan
mata dan konsentrasi masih salah
96 ______ Ilmu Satria Nusal1tara _______
2. PENGENDALIAN KERAS 2
tersebut
Gb. 27e: Nafas tekanltahan terus, Gb. 27f : Badan tidak bungkuk,
k e kuatan otot tetap kuda-kuda yang rendah
maksimum (dari depan) (dari samping)
tOO _____ llmu Satria Nusaf1tara _______
3. PfNGfNDALIAN KfRAS 3
5. Kelenjar timus.
6. Pengumpulan dan penghimpunan tenaga semakin
intensif di sekitar dada dan uluhati.
--
--
Gb. 28e: Dorongan dengan beban Gb. 28f: Siku tetap tertekuk,
fisi k maksimum (dari t eka n/t aha n keras
depan) d orongan (darisamping)
4. PENGENDALIAN KERAS 4
3. Limpa.
4. Kelenjar timus.
5. Kelenjar tiroid.
6. Kelenjar hipofisa.
Gb. 29a: Fisik mulai dikeraskan Gb. 29b : Awal nafas tarik pelan,
kaki mulai bergeser
106 _____ llmu Satria Nusalltara ______
Gbo 29c: Fisik semakin keras· Gbo 29d : Sampai diantara kedua
mata, telapak-telapak
tekan keras
Gbo 2ge: Kedua telapak bertindihan Gbo 29f: Kiri depan, tangan kiri
di depan mata (dari depan) di depan/bawah (dari
samping)
_______ Ilmu Satria Nusantara _____ 107
Gb. 29g: Fisik tetap keras, nafas Gb. 29h : Beban otot 90%, awal
masih tarik nafas tekanltahan
Gb. 29i: Robekan dari pusar ke Gb. 29j: Telapak tangan ditahan
pinggang keras di pinggang
(dari depan)
108 _____ lImu Satria Nusantara ______
5. PENGENDALIAN KERAS 5
Gb. 30a: Fisik keras, kedua telapak Gb. 30b : Kekuatan menuju beban
t a n g a n m e n g ha d a p maksi mum, gesekan
kebawah, akhir nafas tarik tangan b e r sama a n
putaran kaki
Gb. 30e : Putaran badan dan kedua Gb. 30d : Akhir putaran, kuda-kuda
k a k i sama-sama 180, sejajar (dari depan)
tangoo di pinggang dengan
beban otot maksimum
_______ llmu Satria Nusantara _____ t t t
Gb. 30e: Gerakan tubuh ke arah Gb. 30f: Akhir putaran (dari
pinggang, kuda-kuda samping kiri)
sejajar (dari samping
kanan)
6. PENGENDALIAN KERAS 6
3. Ginjal.
4. Kelenjar adrenal.
5. Limpa.
6. Alat reproduksi.
1. PENGENDALIAN KERAS 1
Gb. 32a: Fisik dikeraskan 90% Gb. 32b: Awal bacokan dari kelenjar
hipofisa (diantara 2 mata),
beban otot maksimum
1 16 _____ IImu Satria Nusantara _______
Gb. 32c: Tangan dan dada Gb. 32d : Bacokan dan tangan
berproses dibalik (dari satunya bersamaan di
samping) kelenjar timus (uluhati)
8. PENGENDALIAN KERAS 8
9. PENGENDALIAN KERAS 9
Gb. 35a: Fisik mulai dikeraskan. Gb. 35b : Awal nafas tarik pelan.
nafas kosong fisik semakin keras
_______ 111l1L1 �(ltri(l NLlSc.mtmcl _____ 127
Gb. 35c: Awal silangan berproses Gb. 35d : Fisik tetap dikeraskan
diputar balik
Gb. 35e: Mata terus ll1engikuti Gb. 35f: Beban otot 90% dan
arah gerakan tekanltahan nafas (dari
depan)
128 _____ IImu Satria Nusantara _______
Gb. 35g: Beban otot 90%, siap Gb. 35h : Badan agak condong
siap merobek (dari ke belakang
belakang)
BAB VI
PENGANTAR GABUNGAN
PENGENDALIAN KERAS
1. PENGANTAR GABUNGAN PK 1
2. PENGANTAR GABUNGAN PK 2
Gb. 36a : Awal nafas keluar Gb. 36b : Akhir nafas keluar
(nafas kosong)
3. PENGANTAR GABUNGAN PK 3
Gb. 37a : Awal nafas keluar Gb. 37b : Akhir nafas keluar
(nafas kosong)
134 _____ IllTllI SatriCl NlIsClntClrcl _______
4. PENGANTAR GABUNGAN PK 4
Gb. 38a : Nafas kosong Gb. 38b: Akhir nafas kosong dan
awal nafas tarik
Gb. 38c : Nafas tarik Gb. 38d: Akhir nafas tarik lalu
tekanltahan nafas
136 Ilmu Satria Nusantara _______
5. PENGANTAR GABUNGAN PK 5
Gb. 39b : Tarik nafas Gb. 39c: Akhir tarik nafas, lalu
tekanltahan nafas
138 IImu Satria Nusafltara ______
Gb. 40a: Akhir nafas tarik lalu Gb. 40b : Tarik nafas
tekanltahan keras sesaat
dan awal nafas keluar
6. PENGANTAR GABUNGAN PK 6
7. PENGANTAR GABUNGAN PK 7
Gb. 41a : Akhir nafas kosong Gb. 41 b : Nafas tarik pelan, halus
dandalam
_______ IImu Satria Nusantara _____ 141
8. PENGANTAR GABUNGAN PK 8
kosong).
5. Saat nafas kosong, tangan kembali ke posisi siap.
6. Lanjutkan gerakan sampai 5 langkah dan ulangi
kelipatannya yang disesuaikan dengan tingkatan
peserta .
7. Selama 5 langkah hanya ada 5 nafas tarik, 5 nafas
tekanltahan dan 5 nafas keluar.
...,-.... -
Gb. 42a : Akhir nafas tarik, lalu Gb. 42b : Akhir nafas keluar, lalu
tekanltahan sesaat dan nafas kosong
awal nafas keluar
_______ Ilinu Satria Nusafltara _____ 143
9. PENGANTAR GABUNGAN PK 9
Gb. 43a : Akhir nafas kosong dan awal nafas tarik (kanan depan)
144 _____ llmu Satria Nusar1tara _______
.t
Gb. 44b : Akhir nafas kosong dan Gb. 44c: Tarik nafas
awal nafas tarik
146 _____ lllnu Satria Nusantara _______
BAB VII
TINGKAT GABUNGAN
PENGENDALIAN KERAS
1. GABUNGAN PK 1
I I
Gambar 45 : Gabungan PK 1
t
Gb. 45a : Awal tarik nafas Gb. 45b : Akhir tarik nafas, lalu
tekan/tahan nafas
150 II!TILI Satria NLisantara _______
Gb. 45c: Awal nafas keluar Gb. 45d : Akhir nafas keluar, lalu
nafas kosong
Gb. 45e : Awal nafas tarik Gb. 45f: Akhir tarik nafas, lalu
tekan/tahan
_______ IIlnu Satria Nusalltara _____ 151
t
.�' . .
Gb. 45g : Awal nafas keluar Gb. 45h : Akhir nafas keluar, lalu
nafas kosong
2. GABUNGAN PK 2
Gambar 46 : Gabungan PK 2
Gb. 46a : Tarik nafas pelan, halus Gb. 46b: Akhir tarik nafas, lalu
dan dalam tekanltahan nafas
* (c)(r.;) @*I
[Film separOSI yorlQsudan dl!91lrna mohon dlcek kemball. kesalot:0nseTek;Jt1�lk-celok dilUoI�b ORTINDO Im�_. Se1!!B
I
*@(M)
Gb. 46c: Awal nafas keluar Gb. 46d : Akhir nafas keluar, lalu
nafas kosong
Gb. 46e : Awal tarik nafas (kanan Gb. 46f: Akhir tarik nafas, lalu
depan) tekanltahan nafas (kiri depan)
154 I lmu Satria Nusantara _______
Gb. 46g: Awal nafas keluar Gb. 46h : Akhir nafas keluar, lalu
nafas kosong
3. GABUNGAN PK 3
Gambar 47 : Gabungan PK 3
Gb. 47a : Setengah nafas tarik Gb. 47b: Akhirnafas tarik, lalu
tekanltahan nafas
156 Ilmu Satria Nusantara _______
Gb. 47c: Awal nafas keluar Gb. 47d : Akhir nafas keluar, lalu
nafas kosong
�. RANGKAIAN GABUNGAN PK
1. PK 1.
2. Gabungan PK 1.
3. Gabungan PK 2.
4. Gabungan PK 3.
5. PK 1.
relatif tercukupi.
BAB VIII
PENELITIAN SATRIA
NUSANTARA
meningkat.
BAB IX
PENUTUP