Anda di halaman 1dari 15

UNIT 9

OLAH RAGA PENCAK SILAT

Deskripsi Mata kuliah:

Unit ini membahas tentang pembelajaran pencak silat di sekolah dasar (SD). Pengertian
pencak silat, perkembangan pencak silat, Pencak silat sebagai olahraga pendidikan, prestasi,
rekreasi dan massal, pembentukan sikap dan gerak dalam pencak silat, serta serangan dan
pembelaan dalam pencak silat.

Tujuan/Sasaran Belajar:
Setelah mengikuti perkuliahan pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi, mahasiswa
memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap terhadap pelajaran Pencak silat di SD,
untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka sasaran belajarnya adalah agar mahasiswa
mampu:
1. Menjelaskan pengertian pencak silat.
2. Menjelaskan perkembangan olahraga pencak silat.
3. Menjelaskan Pencak silat sebagai olahraga pendidikan, prestasi, rekreasi dan massal.
4. Menjelaskan Pembentukan sikap dan gerak dalam pencak silat.
5. Melakukan berbagai bentuk pembelaan dalam pencak silat.
6. Melakukan berbagai bentuk serangan dalam pencak silat.

Pendahuluan
Pencak silat adalah salah satu alat bela diri yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sejak
berabad-abad lamanya, dan merupakan seni bela diri warisan dari para leluhur nenek
moyang, dan dengan kemajuan dan perkembangan zaman dewasa ini, pencak silat mengalami
kemajuan dan perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Oleh karena itu
pencak silat yang kita kenal sekarang, selain sebagai alat untuk membela diri juga digunakan
sebagai alat untuk pendidikan dan olahraga, serta telah dimasukkan dalam acara pertandingan
yang sifatnya nasional. Bahkan olahraga pencak silat sekarang telah berkembang menyebar
ke berbagai negara, terutama ke negara-negara Asia Tenggara, Asia dan eropa.
Adapun pemahaman tentang gerak-gerak dasar pencak silat serta pembelaan dan
serangan sangat berguna dalam memahami keterampilan lebih lanjut dalam pencak silat.
A. Pengertian Pencak Silat
Pencak silat pada dasarnya adalah pembelaan diri dari bangsa Indonesia untuk
menghindarkan diri dari malapetaka. Pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bangsa
Indonesia dengan nama Pencak Silat, merupakan kata majemuk “Pencak dan Silat” yang
merupakan hasil seminar pencak silat tahun 1973 di Tugu Bogor. Di beberapa daerah
misalnya Jawa, lazimnya digunakan kata “Pencak”, sedangkan di Sumatera dan daerah
lainnya disebut “Silat”, dan masing-masing mempunyai pengertian khusus. Pencak
mempunyai pengertian sebagai gerak dasar bela diri yang terikat pada peraturan dan
digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan. Silat mempunyai pengertian sebagai gerak
bela diri yang sempurna, yang bersumber dari kerohanian yang suci murni, guna keselamatan
diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri dari bala atau bencana, seperti
perampok, penyakit, tenung atau segala sesuatu yang jahat.
Pencak silat mengandung empat aspek atau empat unsur, yaitu:
(1) Unsur olahraga
(2) Unsur kesenian
(3) Unsur bela diri
(4) Unsur kerohanian/kebatinan
Pengurus Besar IPSI pada tahun 1975 memberikan definisi pencak silat sebagaiu
berikut: “Pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela dan
mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap
lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan
iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Dengan demikian peranan pencak silat
adalah sebagai prasarana dan sarana
untuk membentuk manusia seutuhnya yang pancasilais, sehat, kuat, terampil, trengginas,
tangkas, tenang, sabar, bersifat kesatria, percaya diri. Pencak silat mempunyai sifat dan ciri
khusus sebagai berikut:
(1) bersifat halus, lentuk dan lemas, serta kekerasan hanya sesaat.
(2)Tidak membutuhkan ruangan yang luas, tidak meloncat dan mengguling (kecuali bila
menggunakan gerakan-gerakan menirukan harimau atau monyet).
(3) Gerakan tangan halus dan selaras, gerakan tangan dapat terbuka untuk memancing.
(4) Langkah ringan ke segala arah.
(5) Tidak banyak bersuara.
(6) Pernafasan wajar.
(7) Banyak permainan rendah.
(8) Tendangn tidak terlalu tinggi.
Ciri-ciri umum pencak silat sebagai berikut:
a. Mempergunakan seluruh bagian tubuh dan anggota badan, dari ujung jari tangan, ujung jari
kaki sampai kepala, bahkan rambut wanita dapat digunakan sebagai alat pembelaan diri.
b. Pencak silat dapat dilakukan dengan tangan kosong atau dengan menggunakan senjata.
c. Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu, benda apapun dapat dijadikan senjata
(saputangan, tas, payung, ikat pinggang dan lain sebagainya).

Ciri-ciri khusus pencak silat sebagai berikut:


a. Sikap tenang, lemas (rileks, seperti kucing tapi waspada).
b. Mempergunakan kelentukan, kelincahan, kecepatan, waktu yang tepat (timing) dan sasaran
yang tepat (akurat) dengan gerakan yang cepat untuk menguasai lawan, bukan
menggunakan kekuatan.
c. Mempergunakan prinsip timbang badan, permainan posisi dengan memindahkan titik berat
badan.
d. Memanfaatkan setiap serangan lawan dengan tenaga lawan.
e. Mengeluarkan tenaga sendiri sedikit mungkin, menghemat dan menyimpan tenaga.

1. Pencak Silat sebagai Olahraga


Segala kegiatan atau usaha yang mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan
membina kekuatan jasmani maupun rohani bagi setiap manusia dapat digolongkan sebagai
olahraga. Usaha-usaha untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga terdapat pada pencak
silat dan dapat dilakukan melalui: (1)Olahraga pendidikan, (2) Olahraga prestasi, (3)
Olahraga rekreasi atau olahraga massal.
a. Pencak Silat sebagai olahraga Pendidikan
Pencak silat sebagai olahraga pendidikan ditekankan pada pembinaan keterampilan
jasmani, terutama pembentukan sikap dan gerak serta mengembangkan pembinaan
mental/rohani dengan menanamkan rasa percaya diri dan sifat-sifat budi luhur.

b. Pencak Silat sebagai Olahraga Prestasi


Sebagai olahraga prestasi, pencak silat dibina sesuai dengan azas dan norma olahraga,
yaitu di samping mengembangkan pembinaan fisik dan teknik, diutamakan pula dalam
memupuk sifat-sifat kesatria dalam pelaksanaannya. Di dalam olahraga prestasi ini,
dilaksanakan juga pertandingan pencak silat baik di tingkat daerah maupun di tingkat
nasional.
c. Pencak Silat sebagai Olahraga Rekreasi/Massal
Pencak silat sebagai olahraga rekreasi/massal, penampilannya merupakan suatu yang
dapat dinikmati oleh khalayak ramai dengan mengutamakan keindahan gerak dan
irama. Pertunjukkan pencak silat rekreasi ini dapat dipadukan dengan unsur kesenian,
tetabuhan dalam bentuk permainan tunggal, permainan ganda atau secara massal.

2. Pencak Silat Sebagai Seni


Ciri khusus lainnya pencak silat adalah merupakan bagian dari kesenian. Di daerah-
daerah tertentu terdapat tetabuhan atau iringan musik yang khas dan juga terdapat
kaidah-kaidah gerak dan irama yang merupakan suatu pendalaman khusus. Pencak silat
sebagai seni harus menurut ketentuan keselarasan, keseimbangan, keserasian antara
wirama, wirasa, dan wiraga.

3. Pencak Silat sebagai Bela Diri


Pada dasarnya pencak silat adalah usaha pembelaan diri agar selamat dari serangan
lawan. Dengan demikian, unsur gerakannya terdapat dua bagian, yaitu unsur untuk
menyerang dan unsur untuk membela termasuk usaha menyelamatkan diri.
Melalui latihan-latihan yang tekun, pesilat dapat memupuk dan meningkatkan
kemampuan, ketangkasan, keterampilan, dan kekuatannya dalam melakukan serangan
maupun pembelaan diri. Sesuai falsafah bangsa Indonesia, maka pesilat Indonesia lebih
mengutamakan pembelaan diri dari pada menyerang. Oleh karena itu pencak silat disebut
seni bela diri bukan seni menyerang.

4. Pencak Silat sebagai Sarana Pendidikan Mental/Rohani


Pencak silat merupakan suatu sistem dan wadah pendidikan jasmani dan rohani, karena
melalui latihan-latihan yang teratur dan kontinu seorang pesilat dididik untuk dapat
mengembangkan unsur-unsur kesenian, unsur olahraga, unsur bela diri dan penghayatan
terhadap alam kehidupan dan perjuangan hidup serta hidup bermasyarakat pada umumnya.
Pencak silat mengajarkan budi pekerti luhur, yang pada dasarnya adalah untuk
mengembangkan sifat dan sikap yang selalu:
a. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Menghormati harkat dan martabat sesama manusia.
c. Meletakkan kepentingan persatuan di atas kepentingan pribadi.
d. Menggunakan jalan musyawarah di dalam memecahkan permasalahan bersama.
e. Memberikan darma bakti bagi kepentingan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat.
Berdasarkan pada ajaran budi pekerti tersebut, maka keterampilan jasmani yang diajarkan
pencak silat mempunyai kualifikasi sebagai bela diri, seni, dan olahraga yang memberikan
keterampilan, ketenangan, dan kesehatan kepada seseorang dan masyarakat.

B. Pembentukan Sikap Dan Gerak Dalam Pencak Silat


1. Pembentuk Sikap
Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentuk gerak yang meliputi pembentukan
sikap jasmaniah dan sikap rohaniah. Yang dimaksud dengan sikap jasmaniah adalah kesiapan
fisik untuk melakukan gerakan-gerakan dengan kemahiran teknik yang baik, sedangkan sikap
kerohanian adalah kesiapan mental dan pikiran untuk melakukan tujuan dengan waspada,
siaga, praktis dan efisien.
Adapun macam-macam bentuk sikap dalam pencak silat adalah: sikap berdiri, sikap jongkok,
sikap duduk, sikap berbaring dan sikap pasang.

a. Sikap Berdiri
1. Sikap tegak
Sikap tegak terbagi 4 macam, yaitu dua tangan lurus di samping badan (sikap tegak 1), dua
tangan dikepal di pinggang (sikap tegak 2), dan dua tangan dikepal di dada (sikap tegak 3),
dan dua tangan silang di dada (sikap tegak 4). Pedoman dalam melakukan sikap berdiri tegak
adalah badan tegak lurus, pandangan ke depan. Tumit rapat, telapak kaki membuat sudut 90
derajat.
Untuk lebih jelasnya teknik melakukannya digambarkan seperti berikut.

Sikap Tegak (Victor G Simanjuntak, dkk, 2008)


Gambar 134
2. Sikap Kangkang
Sikap kangkang adalah sikap dasar untuk langkah dan untuk kuda-kuda.

Sikap Kangkang (Victor G Simanjuntak, dkk, 2008)


Gambar 135

3. Sikap kuda-kuda
Sikap kuda-kuda adalah posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan waktu melakukan
sikap dan gerakan bela atau serang. Sikap kuda-kuda terdiri dari:
(1) Kuda-kuda depan.
(2) Kuda-kuda belakang.
(3) Kuda-kuda samping.
(4) Kuda-kuda tengah.
(5) Kuda-kuda silang (silang depan dan belakang)
Setiap gerak pembelaan dan serangan selalu didukung oleh sikap kudakuda
tertentu, maka latihan sikap kuda-kuda harus ditanamkan benar
(Victor G Simanjuntak, dkk, 2008)
Gambar 136

b. Sikap Jongkok
Sikap jongkok yang perlu dilatih ada dua macam, yaitu jongkok dan
jengkeng.

Gambar 137
c. Sikap Duduk
Sikap duduk sebagai dasar permainan bawah, yang terdiri dari (a) duduk, (b)
sila, (c) simpuh, dan (4) sempok/depok.
Gambar 138
d. Sikap Berbaring
Sikap berbaring mempunyai fungsi untuk dasar menjatuhkan diri dan sikap pembelaan, yang
terdiri dari (a) telentang, (b) miring, dan (c) telungkup.

Gambar 139
e. Sikap Khusus

Sikap khusus yang penting adalah sikap tegak satu kaki yang merupakan dasar melatih
keseimbangan untuk gerak pembelaan maupun serangan.

Gambar 140

Adapun sikap khusus lainnya adalah sebagai berikut: (1) pancer bawah, (2) pancer telentang,
(3) mengorak sila/robe, (4) merangkak/rimau, dan (5) monyet
Gambar 141
f. Sikap Pasang
Sikap pasang adalah suatu sikap siaga waktu melakukan pembelaan atau serangan yang
berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan. Sikap pasang mempunyai
unsur sikap kuda-kuda, sikap tubuh dan sikap tangan. Sikap pasang merupakan hal yang
penting dalam pertandingan pencak silat.
Adapun macam-macam sikap pasang dapat dilihat pada gambar berikut ini.
1. Sikap pasang atas
Gambar 142

2. Sikap Pasang tengah


Gambar 143

2. Pembentukan Gerak
Pembentukan gerak meliputi unsur-unsur: (a) arah, (b) cara melangkah, (c) langkah dan
posisi, (d) bentuk/pola langkah. Pembentukan gerak merupakan dasar dalam melakukan
pembelaan dan serangan.
(a). Arah
Arah yang harus dipahami dalam pencak silat adalah arah delapan penjuru
mata angin.

(b). Cara melangkah


Cara melangkah yaitu cara memindahkan injakan kaki, yang dapat dilakukan dengan (1)
angkatan, (2) geseran, (3) lompatan, (4) loncatan, dan (5)langkah dan posisi.
1. Angkatan
Ada 2 macam, yaitu angkatan tinggi dan angkatan rendah. Angkatan tinggi: satu kaki
diangkat tinggi, paha datar, dan letakkan kaki tersebut pada tempat tertentu sesuai dengan
arah tujuan.

Gambar 144
2. Geseran
Geseran dilakukan dengan cara satu kaki digeser, ujung jari kaki atau tumit masih
menyentuh lantai dan letakkan kaki tersebut pada tempat tertentu sesuai dengan arah
tujuan.

Gambar 145
3. Lompatan
Lompatan dilakukan dengan cara satu kaki ditolak dan disusul oleh kaki lainnya. Kaki
yang satu mendarat/diletakkan di tempat yang sesuai dengan arah tujuan, disusul kaki
lainnya. Dapat dilakukan pula dua kaki mendarat bersamasama.

Gambar 146

4. Loncatan
Loncatan dilakukan dengan cara kedua kaki bertolak disusul dengan kaki lainnya. Kemudian
kedua kaki mendarat/diletakkan bersama-sama di tempat yang sesuai dengan arah tujuan,
atau dapat pula dengan cara satu kaki mendarat baru disusul dengan kaki lainnya.

Gambar 147

5. Langkah dan Posisi


Langkah adalah perubahan injakan kaki dari satu tempat ke tempat lain. Langkah merupakan
suatu hal yang sangat penting dalam pertandingan pencak silat, karena dapat berfungsi
sebagai: (a) dasar tumpuan untuk berdiri kuat, (b) dasar tumpuan untuk pembelaan dan
serangan, (c) dasar menempatkan posisi yang kuat dan menguntungkan (taktik). Langkah
dapat dilakukan dengan posisi: (a) segaris, (b) tegak lurus, dan (c) serong.

Gambar 148
4. Bentuk/Pola Langkah
Bentuk/pola langkah adalah merupakan pengembangan langkah yang berangkai dengan
tujuan tertentu. Terdapat berbagai pola langkah, yaitu:

Gambar 149
5. Macam-Macam Langkah
Macam-macam langkah terdiri dari: (a) langkah mendekat, (b) langkah menjauh, (c) langkah
maju, (d) langkah mundur, (e) langkah samping, (f) ganti langkah, (g) langkah silang: maju
silang depan, maju silang belakang, mundur silang depan, mundur silang belakang, (h)
beringsut: maju beringsut, mundur beringsut, (i) meloncat: loncat mendekat, loncat menjauh,
loncat ganti langkah.
Tugas/Latihan
Sebagai bahan latihan jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas dan lebih
baik bila didiskusikan bersama teman Anda!
1) Jelaskan pengertian “pencak” dan “silat”!
2) Sebutkan ciri-ciri khusus pencak silat!
3) Sebutkan definisi pencak silat menurut Pengurus Besar IPSI tahun 1975!
4) Jelaskan pengertian pencak silat sebagai bela diri, sebutkan pula kegunaannya bagi
masyarakat dan Negara!
5) Jelaskan bahwa pencak silat mengajarkan berbudi pekerti yang luhur!
6) Sebutkan macam-macam bentuk sikap!
7) Apakah yang dimaksud dengan sikap pasang!
8) Sebutkan unsur-unsur dari pembentukan gerak!
9) Cara melangkah yaitu cara memindahkan injakan kaki, yang dapat dilakukan
dengan: angkatan, geseran, putaran, lompatan, loncatan, dan ingsutan. Jelaskan bagaimana
pelaksanaannya?

SILAHKAN ANDA PELAJARI UNIT 9 PENCAK SILAT SETELAH


ITU ANDA SELESAIKAN TUGAS YANG ADA PADA FILE UNIT 9
KEMUDIAN DIKIRIM KE CLASSROOM SEBELUM
PERTEMUAN PERKULIAHAN BERIKUTNYA (JAM 23.59) WITA.

Anda mungkin juga menyukai