Anda di halaman 1dari 7

Tenis Meja

Kelompok 1:

1. Aditya Permana
2. Fajri Rasdian
3. M. Eka Wijaya
4. K. Umam
5. Vinka Mutiara
Sejarah Perkembangan Tenis Meja

Tenis meja merupakan jenis olahraga yang biasa dimainkan oleh dua pemain atau dua pasangan
dengan menggunakan raket yang saling berlawanan satu sama lain.
Permainan ini memakai raket yang dibuat dari papan kayu yang sudah dilapisi dengan karet
yang sering disebut dengan bet, sebuah bola pingpong serta lapangan permainan yang berupa meja.
Pada mulanya, peralatan yang digunakan berupa meja, sebaris buku yang disusun di tengah
meja sebagai net, bola golf, dan dua buah buku sebagai pemukul bola. Namun, pada tahun 1901,
seorang pecinta tenis meja, James W. Gibb, berhasil menemukan bola seluloid.
Tenis Meja Menurut Para Ahli
1. Hutasuhud (1988:4)
Tenis meja adalah salah satu jenis olah raga yang dapat dimainkan di atas meja di mana bola dibolak-balikkan dengan cepat
memakai sebuah pukulan. Permainan tenis meja juga dapat dimainkan dengan ide secepat mungkin agar mampu mematikan
permainan lawan, tergantung dari tujuan permainan sendiri.
2. Sarjana & Sunarto (2010:39)
Tenis meja adalah salah satu jenis yang termasuk dalam permainan bola tangkis di atas meja yang dimainkan oleh dua atau
empat orang dengan menggunakan bet (raket kayu yang dilapisi karet) dan bola sebesar jeruk nipis.
3. Menurut Salim (2008:15-25)
Tenis meja adalah salah satu jenis cabang permainan bola kecil yang dapat dilakukan di permukaan meja yang disebut
tempat bermain, permainan tenis meja memerlukan peralatan dan kostum antara lain: bad atau raket (pemukul bola), net, meja,
bola, kostum dan sepatu.
4. Menurut Larry Hodges (2007: 25)
Permainan tenis meja adalah salah satu yang termasuk dalam jenis permainan dengan menggunakan fasilitas meja dan
perlengkapannya serta raket dan bola sebagai alatnya.
5. Menurut Depdiknas, (2003: 3)
Tenis meja adalah suatu jenis  permainan yang dapat menggunakan meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring (net)
yang dapat menggunakan bola kecil yang terbuat dari celluloid dan permainannya juga dapat menggunakan pemukul atau yang
disebut bet.
Sejarah Tenis Meja Dunia
Tenis meja mulai populer sejak abad ke 19 di Inggris dengan nama pingpong, gossima dan whiff
whoff. Kemudian berselang tidak lama tenis meja berganti nama menjadi table tennis atau tenis meja.
Permainan table tenis atau tenis meja mulai dikenal pada tahun 1901 karena dikala itu berkat di
adakannya turnamen, buku yang menceritakan tentang tenis meja, dan kejuaraan tidak resmi padaa
tahun 1902.
Awalnya permainan ini dilarang di Rusia pada tahun 1900. Permainan ini di larang karena penguasa
pada masa itu percaya bahwa memainkan tenis meja mempunyai dampak negatif pada penglihatan
pemain.
Pada tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja dibuat di Inggris. Kemudian pada tahun 1926, Asosiasi Tenis
Meja (TTA) diikuti oleh Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF). Dan diwaktu itu pertama kali kota
yang menjadi tuan rumah dalam kejuaraan dunia pada tahun 1926 adalah kota London. Selain itu,
Asosiai Tenis Meja Amerika dibentuk pada tahun 1933.
Kemudian pada tahun 1950-an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan lapisan
spons mengubah permainan secara dramatis, meningkatkan kecepatan perputaran bola.
Kemudian tarkhir pada tahun 1988, tenis meja mulai diperkenalkan dalam sebuah cabang Olimpiade
hingga saat ini tenis sering di perlombakan dalam ajang Olimpiade.
Dalam perkembangannya, para tentara Inggris yang saat itu sedang berada di India juga sering memainkan
olahraga tenis meja ini. Seiring berjalannya waktu, para tentara ini pun membawa pulang permainan ini ke
Inggris. Untuk memainkan olahraga tenis meja, para pemain menggunakan beberapa buku yang disusun rapi di
atas meja dan berfungsi sebagai net atau jarring di tengah meja. Sementara dua buku lainnya digunakan sebagai
pemukul bola tenis meja.
Sekitar tahun 1901, konsep dari permainan tenis meja ini pun mulai berubah. Saat itu seseorang yang
bernama E. C Goode mulai membuat permainan tenis meja yang lebih modern di mana beliau menambahkan
selembar karet yang berbintik-bintik pada kayu yang telah diasah. Di tahun yang sama, beberapa turnamen
olahraga tenis meja pun dibuat sehingga masyarakat pun semakin mengenal dan menyukai permainan ini.
Dibalik kepopuleran olahraga tenis meja, ternyata beberapa penguasa di Rusia juga sempat melarang
kehadiran olahraga tenis meja. Mereka menganggap jika permainan tenis meja dapat memberikan efek samping
terhadap penglihatan para pemainnya.
Meskipun pernah mengalami pro dan kontra, perkembangan olahraga tenis meja semakin berkembang di
dunia. Perkembangan tenis meja yang semakin popular di dunia ini ditandai dengan lahirnya sebuah organisasi
yang menaungi tenis meja.
Tepatnya pada tanggal 15 Januari 1926, Dr. George Lehmen yang berasal dari Jerman mencetuskan sebuah
organisasi tenis meja dunia yang dikenal dengan nama Internationa Table Tenis Federation (ITTF). Presiden
pertama dari organisasi tenis meja tingkat dunia ini dipimpin oleh seseorang yang berkewarganegaraan Inggris
yaitu Hown Ivor Montagu.
Sejarah Tenis Meja di Indonesia
Olahraga tenis meja di Indonesia baru dapat dikenal pada tahun 1930. Pada waktu itu, permainan tenis meja hanya
dapat dimainkan di waktu-waktu pertemuan orang Belanda yang dianggap sebagai sarana hiburan rekreasi.
Orang-orang Indonesia diwaktu itu yang boleh ikut main hanya golongan tertentu saja, seperti salah satu dari
anggota keluarga pamong dari balai pertemuan tersebut.
Pada tahun 1939, sebelum terjadi peperangan dunia ke-II, tokoh-tokoh tenis meja mendirikan Persatuan yang
bernama Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI).
Kemudian di kongres yang di selenggrakan di Surakarta pada tahun 1958, PPPSI mengalami perubahan nama
menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
PTMSI pada tahun 1960 bergabung menjadi anggota federasi tenis meja Asia, TTFA (Table Tenis Federation of
Asia). Selanjutnya tenis meja Indonesia mengalami perkembangan pesat sejak berdirinya PTMSI.
Hal tersebut dapat kita lihat dari munculnya kumpulan-kumpulan tenis meja, pada sebuah pertandingan tenis meja
yang diperlombakan din ajang Olimpiade nasional maupun Internasional seperti PON, POMDA, dan Porda.
Setelah terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961, Indonesia selalu diundang pada kejuaraan-kejuaraan resmi
tingkat dunia.
Selain itu, yang perlu kita diketahui dalam perkembangan tenis meja nasional adalah berdirinya Silatama atau yang
kita kenal dengan (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang pertama kali digelar pada tahun 1983.
Hal ini kemudian digelar dalam setiap tiga bulan sekali, serta Silataruna setiap 6 bulan sekali sejak tahun 1986.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai