Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH TENIS MEJA

Tenis meja merupakan permainan olahraga yang sangat menarik dan unik untuk dipelajari, tidak sedikit
loh orang yang menggemarinya permaian tenis meja atau pim pong ini, selain memberikan kesenangan
bagi yang memainkannya, juga karena hanya memerlukan tempat yang tidak terlalu luas.

Kamu juga sering memainkannya? Bagus sekali kalau begitu, tapi ada baiknya kamu mengetahui
terlebih dahulu semua hal dan seluk beluk tentang permainan tenis meja.

Sejarah Tenis Meja

Pada sub bab ini, kita akan membahas mengenai sejarah tenis meja dunia dan sejarah tenis
meja Indonesia secara khusus.

Sejarah Tenis Meja Dunia

Catatan sejarah permainan tenis meja dunia ©old.ittf.com


Sejarah asal usul permainan tenis meja ini hampir sama dengan kebanyakan permainan
olahraga lainnya yang memakai raket, yakni pada awalnya hanya dikenal sebagai permainan
dan hiburan ringan di masyarakat. Tetapi mengenai asal musa permainan tenis meja, sejak
kapan dan oleh siapa yang pertama kali menciptakannya, dapat diketahui dari beberapa
sumber bacaan berikut ini.

1. Pada zaman manusia purba, di Iran telah memainkan sebuah permainan yang
menggunakan sebatang kayu sebagai pemukul bola tang terbuat dari usus binatang yang
telah diisi angin.
2. Pada abad ke-12 Bangsa Perancis telah menyukai permainan tenis meja, dimana
bolanya dibuat dari kertas diktat yang dipukul dengan tangan.
3. Sejak zaman purba Bangsa Indian telah memainkan permainan yang menyerupai tenis
meja. Bola yang dipakai serupa dengan bola bersayap bulu, pemukul yang digunakan
adalah kayu yang dibungkus dengan kulit binatang menjangan.
4. Berbagai sumber menyebutkan bahwa olahraga permainan tenis meja asalnya dari
Inggris. Permainan ini muncul dari permainan kuno pada abad pertengahan yang
disebut seperti “gossima” dan “whiff-whiff“. Kemudian permainan ini berkembang lagi,
di antaranya oleh angkatan bersenjata Inggris yang berada di India.

Ada juga, para opsir di daerah koloninya di Afrika Selatan yang biasa memainkan permainan
tenis meja sebagai hiburan saat waktu senggang mereka. Meja yang dipakai adalah meja tanpa
memiliki ukuran tertentu dengan sebuah net atau jaring pada bagian tengah-tengahnya, yang
dipasang sejajar dengan ujung meja yang dipakai.

Jaring yang dipakai terbuat dari tali sepatu boat atau atau seperti perban pembungkus yang
diikat ujungnya pada dua buah kursi yang ditempatkan di kedua sisi bagian tengah meja
tersebut. Sementara itu alat pemukul yang digunakan adalah sebilah kayu yang telah dipotong
menurut bentuk sehingga menyerupai raket yang digunakan seperti saat ini.
Pada saat itu pemukulnya diberi nama Vellum racket, yaitu alat pemukul pada permainan tenis
meja yang mirip alat pemukul pada permainan tenis. Serta bola yang dipakai adalah bola yang
dipakai pada permainan tenis, yakni pukul memukul secara langsung.

Di akhir tahun 1880, bola karet yang dilapisi dengan kulit yang dirajut diganti bola celluloid.
Pada tahun 1990, permainan tenis meja disempurnakan oleh beberapa negara Eropa bagian
barat. Pada tahun 1903, dibuat suatu ketetapan atau peringatan kepada para pemain tenis
meja atas penggunaan busana malam bagi pria dan wanita dalam latihannya.

Selain itu, juga diberikan penjelasan dan petunjuk mengenai teknis terperinci mengenai karet
bintik, pegang penhold, dan taktik permainan. kemudian olahraga permainan ini semakin
populer pada tahun 1905, E. C. Goode dari London mengenalkan raket kepada khalayak dengan
permukaan berupa karet.

Atas prakarsa Dr. George Lehmen dari Jerman pada tanggal 15 januari 1926, terbentu sebuah
organisasi Internasional Table Tenis Federation yang kemudian disingkat ITTF, Hown Ivor
Montagu dari Inggris yang menjadi presiden pertamanya. Negara-negara yang menjadi
anggotanya saat itu adalah:

1. Inggris
2. Polandia
3. Jerman
4. Swedia
5. Perancis
6. Cekoslowakia
7. india, dan
8. Jepang.

Bertempat di Memorial hall, Farringdon Street, di akhir tahun itu juga diadakan kejuaraan
Eropa dengan peserta:

1. Denmark
2. Cekoslowakia
3. Austria
4. Inggris
5. Hungaria
6. Jerman
7. Swedia
8. Wales
9. India

Pada 12 Desember 1926, disepakati anggaran dasar dan peraturan permainan, sedangkan
kejuaraan yang tadinya antar negara Eropa dijadikan atau dianggap sebagai kejuaraan tenis
meja pertama tingkat dunia.

Kemudian di tahun 1939, sebanyak 28 asosiasi dari negara-negara terdaftar sebagai anggota
ITTF. Sejak kejuaraan tenis meja dunia pada tahun 1926, selanjutnya untuk setiap tahunnya
diadakan sekali hingga yang ke – 13 pada tahun (1938), kemudian hingga tahun 1945 kejuaraan
tidak dapat diselenggarakan karena terganggu perang dunia.

Pada tahun 1946, kejuaraan dunia yang ke- 14 kembali diadakan, kali ini berlokasi di Paris
(Perancis). Selanjutnya diadakan berkala setiap dua tahun sekali.

Pada tahun 1946, pertama kali diadakan pertemuan umum (general meeting) selama
berlangsungnya kejuaraan dunia ke – 14 di Paris. Pada tahun 1967, presiden ITTF, Hon Ivor
Montagu mengundurkan diri dari presiden ITTF dan digantikan oleh H. Roy Evans dari Wales.
Tahun 1976 bulan Maret, ITTF mengangkat sekjen profesional yang tidak dipilih oleh general
meeting yang berkantor di St. Leonards On Sea di Inggris.

Pada bulan November 1977, Komite Olimpiade Internasional IOC mengakui cabang olahraga
tenis meja sebagai cabang olahraga Olimpiade dengan ITTF sebagai satu-satunya induk
organisasi internasional yang mengaturnya.
Secara resmi cabang olahraga tenis meja mulai dipertandingkan pada olimipic game ke – 24
tahun 1988 Seoul. Akibat pengakuan tersebut, ITTF diharuskan untuk menambahkan dalam
peraturannya yang menyangkut status amatir dan profesional , yaitu pasal 26 dari Olimpic
Charter, yang mana pada peraturan sebelumnya tidak ada.

Kepengurusan H. Roys Evans berakhir pada tahun 1987. Sedangkan yang terpilih menjadi
ketua baru adalah Ichiro Ogimura dari Jepang. Ichiro Igimura mendapat dukungan penuh dari
para anggota ITTF Asia, Afrika dan Amerika Latin sehingga memenangkan pemilihan dengan
angka yang meyakinkan, yakni mendapat 65 suara dari 104 pemilik hak suara.

Perubahan dalam sistem pertandingan mengalami perubahan pada tahun 1991 dalam sistem
pertandingan beregu putra, yang pada awalnya mempertandingkan 9 partai menjadi 5 partai.
Rencana perubahannya sendiri dilakukan pada tahun 1989 di kongres ITTF, setelah final
kejuaraan dunia pada waktu itu antara China dan Swedia yang berlangsung hampir enam jam.

Sejarah Tenis Meja Indonesia

Sejarah tenis meja Indonesia ©ilmu.opioi.com


Olahraga tenis meja di Indonesia baru dikenal secara umum pada tahun 1930. Pada waktu itu,
permainan tenis meja hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang Belanda sebagai suatu
hiburan rekreasi. Pribumi yang boleh ikut permainan itu hanya golongan-golongan tertentu,
seperti anggota keluarga pamong dari balai pertemuan tersebut.

Pada tahun 1939, sebelum pecah perang dunia ke-II, tokoh-tokoh tenis meja mendirikan
Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Kemudian di kongresnya yang diadakan di
Surakarta tahun 1958, PPPSI mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Tenis Meja
Seluruh Indonesia (PTMSI).

PTMSI pada tahun 1960 bergabung menjadi anggota federasi tenis meja Asia, TTFA (Table
Tenis Federation of Asia). Setelah itu tenis meja Indonesia mengalami perkembangan yang
cukup pesat sejak berdirinya hingga sekarang. Hal itu dilihat dari munculnya perkumpulan-
perkumpulan tenis meja, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang diperlombakan di
arena olahraga tingkat nasional seperti PON, POMDA, dan Porda.

Setelah terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961, Indonesia selalu diundang pada
kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat dunia. Selain itu, yang perlu diketahui dalam perkembangan
permainan tenis meja nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama)
yang pertama kali digelar pada awal tahun 1983, hal ini kemudian digelar setiap tiga bulan
sekali, serta Silataruna setiap 6 bulan sekali sejak 1986.
Peraturan Tenis Meja

Peraturan tenis meja ©sandykaputra049.wordpress.com


Semua permainan atau olahraga pasti ada aturan dan perangkat permainanya, begitu juga pada
permainan tenis meja supaya permainan bisa berjalan tertib dan berlangsung menarik. Pada
olahraga permainan tenis meja, ada beberapa perangkat yang dibutuhkan dan semuanya
memiliki aturan yang jelas dan harus ditaati oleh setiap pemain, seperti meja, bola, raket, dan
net. Selain dari itu ada juga perangkat pendukung lainnya yaitu pemain dan wasit.

Berikut ini kita akan membahas peraturan permainan tenis meja secara lengkap.

Meja

 Pada meja tempat bermain tenis meja, permukaan berbentuk segi empat dengan ukuran
panjang 2, 74 m dan lebar 1,525 m, tinggi 76 cm di atas lantai dan harus datar.
 Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.
 Permukaan meja boleh dibuat dari bahan apa saja, tetapi harus menghasilkan pantulan
sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
 Meja tenis seluruh permukaannya harus berwarna pudar atau gelap dan garis putih
dengan lebar dua cm pada sisi panjang meja 2, 74 m dan tiap lebar meja 1,525 m.
 Permukaan meja dibagi dalam dua bagian yang sama secara vertikal oleh net paralel
dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.
 Untuk permainan ganda, semua bagian meja harus dibagi menjadi 2 bagian yang sama
dengan garis tengah berwarna putih selebar 3 mm, paralel dengan garis lurus sepanjang
kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi dua bagian kiri dan
kanan.

Net

 Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan kedua tiang penyangga
termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.
 Net harus terpasang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua ujung tiang setinggi
15,25 cm, batas perpanjangan kedua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25
cm.
 Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja.
 Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan
ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangganya.

Bola

 Bola harus bulat dengan diameter 40 melimeter.


 Berat bola harus 2,7 gram.
 Bola harus terbuat dari bahan celulos (celluloid) atau sejenis bahan plastik berwarna
putih atau orange, serta tidak mengkilap.

Raket/Bet

 Ukuran, berat dan bentuk tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan kaku.
 Ketebalan daun raket minimal 85% terbuat dari kayu, dapat dilapisi dengan bahan
perekat yang berserat seperti fiber karbon atau fiber glass atau bahan kertas yang
dipadatkan, bahan tersebut tidak lebih dari 7,5% dari total ketebalan 0,35 mm, yang
merupakan bagian yang lebih sedikit/tipis.
 Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet datar
maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol keluar (karet pletok)
maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau jika
dilapisi karet lunak (sandwich rubber) atau spons dengan karet bintik di dalamnya
maka ketebalannya tidak lebih dari 4 mm termasuk lem perekat.
– Karet bintik biasa adalah lapisan tunggal yang bukan karet cellular, sintetik atau karet
alam, dengan bintik yang menyebar di permukaan karet secara merata dengan
kepadatan tidak kurang dari 10 per cm² dan tidak lebih dari 30 per cm².
– Karet lunak (sandwich rubber) adalah lapisan dari karet cellular yang ditutupi
dengan lapisan luar karet bintik biasa. Ketebalan dari akret bintik tidak lebih tidak
kurang dari 2 mm.
 Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian
yang terdekat dari kayu yang dipegang dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi
olah bahan lain atau tidak ditutupi.
 Daun raket, lapisan yang menutupi baik karet atau lemnya harus merata (tidak
bersambung) dan juga ketebalannya.
 Permukaan raket yang tidak ditutupi raket pada sisi, harus diwarnai pada sisi yang tidak
ditutupi oleh karet dengan warna pudar, merah atau hitam (tidak sama dengan warna
sebelahnya).
 Karet raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan kimia, berupa karakteristik
karet secara fisik, atau hal lainnya
– Apabila terjadi sedikit penyimpangan atau kekurangan pada warna dan
kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian yang
tidak disengaja dapat diijinkan sepanjang tidak merubah karakteristik dari permukaan
raket.
– Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama
permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya
dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya untuk memeriksa atau
mencobanya.

Teknik Dasar Permainan Tenis Meja

Teknik dasar permainan tenis


meja ©seputarpendidikan.com
Ada berbagai teknik dasar dalam permainan tenis meja yang harus diketahui dan dikuasai
seorang pemain, yaitu;

Cara Memegang Bed

Dalam permainan tenis meja, ada dua cara memegang bed yakni pegangan jabat tangan
(shakehand grip) dan pegangan tangkai pena (penbolder grip).

1. Pegangan jabat tangan (shakehand grip), cara melakukannya adalah sebagai berikut.

 Bagian depan gagang bed dipegang melingkar oleh ibu jari dan jari tangan lainnya, jari
telunjuk terpisah menahan di belakang bet.
 Posisi bet berdiri mengarah ke depan dan ke belakang pemain.

Posisi Tubuh

Hal yang penting dalam teknik permainan tenis meja untuk mengembangkan permainan
adalah penempatan posisi tubuh pada berbagai bentuk pukulan. Cara menempatkan posisi
tubuh adalah sebagai berikut.

1. berdiri menghadap ke arah permainan.


2. Kedua kaki dibuka sejajar, kedua lutut agak ditekuk, badan agak membungkuk dan
salah satu tangan memegang bed di depan badan.
3. Berat badan ditumpukkan pada kedua ujung kaki agar leluasa untuk melakukan
gerakan.

Tempatkan posisi badan di tengah-tengah belakang meja dengan Pukulan


Jenis pukulan dalam permainan tenis meja yang akan dibahas yaitu pukulan forehend dan
pukulan backhand.

a. Pukulan Forehand, cara melakukannya yang benar adalah sebagai berikut.

 Berdiri di belakang meja menghadap ke arah permainan


 Salah satu kaki ditempatkan di depan dan lainnya di belakang
 Salah satu tangan memegang bed di samping badan dengan lengan bawah membentuk
sudut 90°
 Pukulan dilakukan dengan menggerakkan bet dari belakang ke depan
 Bed harus mengenai bola pada saat bola mencapai titik tertinggi.

b. Pukulan Backhand, cara melakukannya adalah sebagai berikut.

 Berdiri di belakang meja menghadap ke arah permainan


 Salah satu kaki ditempatkan di depan dan kaki lainnya di belakang
 Salah satu tangan memegang bed di depan badan dengan lengan atas membentuk sudut
kecil dengan tubuh
 pukulan dilakukan dari arah belakang ke arah samping depan
 Bed harus mengenai bola saat mencapai titik tinggi.

Kunci Keberhasilan Mendapat Juara pada Permaianan Tenis Meja

©mediaindonesia.com
Kunci untuk mendapatkan juara dalam permainan/pertandingan tenis meja adalah reaksi yang
cepat, dan pengendalian gerakan kaki (footwork), serta tubuh yang baik. Semua itu dapat
diperoleh dengan hasil latihan yang rutin dan sungguh-sungguh.

Peregangan

Peregangan perlu dilakukan sebelum bermain tenis meja. Tujuan peregangan adalah untuk
mengurangi kemungkinan cedera pada otot dan persendian, untuk menunjang pergerakan
tubuh, dan memperbaiki postur tubuh. Peregangan dilakukan selama 15 – 20 menit.

Aktivitas yang dapat dilakukan untuk peregangan, antara lain:

 lari keliling beberapa putaran


 Lari cepat dengan jarak dekat
 Jongkok berdiri (aquat) untuk melatih kekuatan otot kaki
 lompat tali
 Push-up untuk meningkatkan kekuatan otot lengan, bahu, dan dada.
 Sit-up untuk meningkatkan kekuatan otot perut
 Badan berdiri tegak dengan kaki mengangkang dan kedua lengan lurus ke atas. Jari-jari
tangan dikaitkan di atas kepala. Bengkokkan badan ke arah kanan dan tahan selama
beberapa detik. Gerakan ini betujuan meregangkan otot pinggang dan samping badan.
 Badan berdiri dengan kaki dirapatkan dan kedua lengan memegang betis. Badan
dibungkukkan sampai mencium lutut, kemudian tahan selama beberapa detik. Gerakan
ini bertujuan untuk peregangan otot punggung, paha bagian belakang, dan betis.
 Sambil duduk, kedua kaki dirapatkan lurus ke depan. Kedua tangan diluruskan ke
depan berusaha meraih ujung kaki, lalu tahan selama beberapa detik. Gerakan ini
bertujuan meregangkan otot punggung.
 Badan berdiri tegak, kedua kaki dibuka lebar selebar bahu, dan kedua tangan
direntangkan di samping badan, lalu gerakkan lengan memutar ke arah depan dan
belakang secara bergantian. Tiap arah putran dilakuakan sebanyak delapan hitungan.
Gerakan ini bertujuan untuk melatih kelentukan otot dan persendian bahu.

Latihan Fisik

Tujuan latihan fisik adalah keluesan tubuh, kecepatan gerak dan releks, koordinasi dan
kekuatan otot, serta stamina yang tinggi. Latihan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

 Berlari jarak jauh


 Berlari cepat jarak pendek
 Tubuh digerakkan memutar dengan berpusat pada bagian atas pinggang.

Latihan Kecepatan

Latihan kecepatan bertujuan untuk mempercepat reaksi atau refleks, pikiran dan koordinasi
tubuh saat bergerak, serta meningkatkan kemampuan membaca gerakan lawan. Berikut ini
adalah latihan yang dapat dilakukan:

 Berlari melakukan berbagai jenis pukulan pada tenis meja di depan cermin besar
 Berlari sprint 30 m
 Berlari estafet

Latihan Kelenturan

tujuan latihan ini adalah untuk menjaga kelenturan persendian agar mudah ketika melakukan
gerakan memutar, membungkuk, dan mengayun saat bertanding. latihan yang bisa dilakukan
antara lain:

1. Untuk kelenturan tangan


– Pergelamngan tangan, jari-jari tangan, dan siku dibengkokkan dan digoyangkan
– Lengan diayun dan diputar ke depan dan ke belakang
2. Untuk kelenturan bahu, leher, dan kepala
– Bahu diputar ke depan dan ke belakang
– Leher digerakkan ke kiri dan ke kanan
– Leher digerakkan ke atas dan ke bawah
3. Untuk kelenturan badan
– Badan dibungkukkan sampai tangan dapat menyentuh ujung kaki.
4. Untuk kelenturan kaki
– kaki melompat dengan posisi mengangkang
– Lutut dan pergelangan kaki digerakkan memutar
5. Latihan tenis meja tentunya.

4. jarak secukupnya.

Anda mungkin juga menyukai