PENDAHULUAN
i
ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan
Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI
mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table
Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI
hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-
perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan,
misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta
pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja,
instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam
kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun
1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam
perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja
Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta
Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
1.3. Kejuaraan Yang Pernah Diikuti Indonesia
Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut memutuskan
untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dangan The
Table Tennis Federation of Asia. Federasi ini telah menyelenggarakan dangan sukses 10
kejuaraan Asia, yaitu :
Ke 1 di Singapura tahun 1952.
Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957.
Ke 5 di Bombay tahun 1960.
Ke 6 di Manila tahun 1963.
Ke 7 di Seoul tahun 1964.
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969.
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.
Beberapa negara Asia kemudian merasa kurang puas dengan TTFA, karena ternyata
belum menghimpun seluruh kekuatan di Asia, sebagaimana termaksud di dalam anggaran
dasar TTFA.Pada bulan Maret 1972, perwakilan dari asosiasi tenis meja Cina, DPR Korea, dan
Jepang bertemu khusus untuk mengambil inisiatif mengadakan pertemuan pendahuluan di
Beijing, Cina. Pada bulan Mei tahun itu juga pertemuan pendahuluan dilakukan dan dihadiri
oleh delegasi dari 16 negara yaitu masing-masing : Camboja, Cina, DPR Korea, Iran, Irak,
Jepang, Kuwait, Lebanon, Malasyia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Srilangka, Siria,
dan Vietnam. Sejalan dengan keinginan keras dari para delegasi, maka pertemuan
pendahuluan di ubah statusnya menjadi pertemuan pembukaan untuk membentuk Asian Table
Tennis Union (ATTU) pada tanggal 7 Mei 1972.Kejuaraan Asian masa ke pengurusan ATTU ke
I dan kongres ATTU ke I di selenggarakan di Beijing pada bulan September 1972.
Enam kongres ATTU dan kejuaraan Asia telah diselenggarakan dengan sukses di :
Beijing, Yokohama., Pyong-Yang., Kuala Lumpur, Calcuta, Jakarta, sejak tahun 1972 hingga
tahun 1982.
i
1.4. Kejuaraan Tenis Meja di Indonesia
Para pemain unggulan asal lima negara telah memastikan ikut ambil bagian dalam
Kejuaraan Tenis Meja Internasional Solo Open, 16-19 Pebruari 2006 di GOR Bhinneka Solo.
Mempertanding kelas pemula, kadet, yunior, senior dan kelas veteran usia 50 tahun keatas.
Pemain Indonesia yang telah mendaftarkan diantaranya Hadi Yudho, pemegang juara tiga kali
berturut-turut Silatama. Mengenai lima negara yang sudah mendaftar, memastikan
mengirimkan pemain terbaiknya, hanya saja belum disertai nama-nama pemainnya, begitu juga
dari klub-klub kenamaan yang ada di tanah air, katanya dan menambahkan kelima negara itu
adalah China, Korea, Singapura, Thailand, Malaysia dan Indonesia sendiri sebagai tuan rumah.
i
BAB II
TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA
i
Bacalah, patuhi semua peraturan, dan lalu tegakkan. Cobalah untuk memanfaatkan
aturan untuk keuntungan Anda. But be legal.
i
Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet
Ketiaka cara memegang Bet anda tidak sempurna akan membuat pukulan anda tidak
sempurnna pula. Contohnya anda bisa melakukan pukulan forhand yang sempurna dengan
cara memegang bet yang tidak sempurna, tapi karena gerakan tubuh anda tidak akan mampu
melakukan pukulan backhand dengan sempurna. Cara memegang yang buruk akan mengatasi
perkembangan dan permainan anda. Lihat gambar cara pegangan yang sempurna :
Gambar 1: Cara pegang yang sempurna.
Gambar 2: Kesalahan yang sering terjadi akibat pegang Bet yang tidak sempurna.
i
Bet atau raket
A. Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
B. Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari
kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.
C. Bagian permukaan dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk
memukul bola, harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade
tidak berwarna putih atau berrefleksi.
2.3. Peraturan Pertandingan Tenis Meja AAUI CUP (TGL 23 – 24 Agustus
2008)
1. Pertandingan tenis meja dibagi 2 katagori yaitu single dan double, tanpa menbedakan
jenis kelamin peserta
2. Setiap Perusahaan asuransi hanya boleh mengirimkan 1 pemain tenis meja single dan 1
pasang pemain tenis meja Double
3. Peserta tenis meja dapat mengikuti pertandingan single dan double
Peserta olahraga tenis meja adalah karyawan/karyawati dari perusahaan asuransi umum
anggota AAUI dengan menunjukkan bukti Identitas Karyawan atau Surat Keterangan
tertulis dari HRD.
Peserta olahraga tenis meja diharuskan membawa perlengkapan olahraganya masing-
masing (seperti bats, pakaian olahraga, sepatu)
Panitia menyediakan 03 (tiga) buah meja tenis, bola dan snack box khusus untuk peserta
pertandingan
Panitia akan menyediakan Piala Tetap & Hadiah berupa uang pembinaan untuk Juara 1, 2,
3 single dan Juara 1,2, 3 double
Pertandingan akan dilakukan di Bross Futsal Blok M Lt 01 pada Hari/tgl. Sabtu 23 Jam
09.00 – 18.00, WIB (untuk pertandingan single) dan Minggu 24 Agustus 2008 Jam 09.00 –
18.00, WIB untuk double
Panitia akan menentukan jadwal pertandingan dengan mengundinya pada saat tehnical
meeting tgl 20 Agustus 2008, dan apabila peserta pertandingan atau yang mewakilinya
tidak datang, maka panitia berhak untuk mewakilinya untuk mengambil undiannya.
Peserta wajib melakukan register ulang pada saat hari ”H” pertandingan dengan
menunjukkan bukti identitas karyawan dan atau menyerahkan surat keterangan dari
perusahaan masing-masing yang menyatakan bahwa peserta adalah benar
karyawan/karyawati dari perusahaan tersebut
System pertandingan menggunakan system gugur
Selama turnament berlangsung tidak diperbolehkan dilakukan pergantian pemain
Peserta wajib hadir paling lambat 15 menit sebelum pertandingan dimulai.
Apabila peserta belum hadir pada saat pertandingan akan dimulai, maka panitia akan
memanggil peserta dengan maksimal 03 (tiga) x panggilan dengan toleransi waktu 05
menit, apabila melewati batas waktu tersebut maka peserta akan dinyatakan gugur (WO)
Peraturan tehnis pertandingan tenis meja :
Single
a. Pertandingan menggunakan hitungan 11 point dengan dua kali service bergantian
b. Game finish/menang 03 set
c. Service bola dilambungkan
i
d. Service menyentuh net diulang tanpa batas
e. Service bola tidak mengenai bats maka point buat lawan
f. Bats menyentuh meja dinyatakan boleh/tidak dis
g. Disaat bola berjalan tidak boleh bersuara
h. Disaat bola berjalan tangan memegang meja dinyatakan point buat lawan
i. Bola menyentuh pinggir/samping meja dinyatakan masuk
j. Apabila bola basah maka service diulang
k. Disaat bola berjalan bola mengenai jari tangan yang memegang bat dinyatakan
sah/boleh
Double
a. Sama dengan peraturan singe diatas
b. Service dikotak sebelah kanan kearah sebelah kanan lawan dan jika masuk kesebelah
kiri lawan point buat lawan
Setiap selesai perandingan peserta wajib menandatangi formulir hasil pertandingan yang
disediakan oleh panitia
Setiap peserta wajib mematuhi Tata Tertib pertandingan & Aturan yang berlaku.
i
BAB III
LAPANGAN TENIS MEJA
3.1. Ukuran Meja Tenis Meja
Panjang = 274 cm
Lebar = 152,5 cm
Tebal garis sisi = 2 cm
Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
Luas = 4,1785 meter persegi
i
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Tenis Meja di tingkat Nasional telah
melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahraga Tenis Meja ini arif dan bijaksana, maka
perlu ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk
ekstra kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan bentuk
kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang
tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan
mampu menciptakan atlit basket professional khususnya pada cabang olahraga Tenis
Meja yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.
4.2. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan dengan normal,
maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum
( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya
keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih
optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.
i
DAFTAR PUSTAKA
Tambak Kusuma
UPI
i
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bahwasanya saya telah dapat membuat Makalah Tentang Tenis Meja walaupun
banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini,
dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan
sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu Guru supaya saya dapat lebih
baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini
berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu
lebih banyak tentang olahraga Tenis Meja.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Tenis Meja................................................................................................1
1.2. Sejarah tenis meja indonesia.................................................................................1
1.3. Kejuaraan yang pernah diikuti Indonesia ..............................................................2
1.4. Kejuaraan tenis meja di Indonesia ........................................................................3
BAB II TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA
2.1. Tehnik Tenis Meja..................................................................................................4
2.2. Peraturan Tenis Meja.............................................................................................6
2.3. Peraturan Pertandingan Tenis Meja AAUI CUP....................................................7
BAB III LAPANGAN TENIS MEJA
3.1...Ukuran Meja Tenis Meja ……………………………………………………………… 9
3.2...Tiang Net dan Jaring Net …………………………………………………………….. 9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan..............................................................................................................10
4.2. Saran.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 11