Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENJASKES

“TENIS MEJA”

Anggota :
 Sylvia
 Yuliana
 Yahya Khoirudin
 Imam Nuraini
Kelas VIII

MTs AL- HIKAM


TENIS MEJA

A. Pengertian Tenis Meja


Hampir setiap orang pernah bermain tenis meja sesekali dalam hidupnya telah
dicobanyabermain pingpong, entah untuk mengisi waktu dikala senggang, entah sebagai
pelampiasan rasaingin tahu saja. Tujuannya hanyalah satu dua game, mencoba set tenis meja
yang baruditerimanya sebagai hadiah ulang tahun atau hari natal. Dipasangnya pun di atas
meja makan !Ada juga yang mengikuti pertandingan pingpong secara lebih mendalam.Tenis
meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak –anak
maupunorang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat
jugadianggap sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh.
Tetapikalau kita ingin menguasai pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita
harusmempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasai
jugaberbagai style permainan yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik
tanpamengetahui dasar-dasar ini.Tenis meja merupakan salah satu abang olahraga yang
banyak penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan
orang tua, pria dan wanita cukupbesar peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang
satu ini tidak terlalu rumit untuk diteliti.

B. Sejarah Tentang Tenis Meja


A. Asia:
Permainan tenis meja memasuki Asia melalui RRC, Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut
merupakan pelopor perkembangan tenis meja di Asia. Permainan ini masukk Asia Selain India
setelah tahun 1910. Namun usaha-usaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis
meja baru berakar pada waktu diselenggarakannya kejuaraaj dunia di Bombay pada bulan
Februari 1952. Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut
memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih
dikenal dangan The Table Tennis Federation of Asia. Federasi ini telah menyelenggarakan
dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :
Ke 1 di Singapura tahun 1952.
Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957.
Ke 5 di Bombay tahun 1960.
Ke 6 di Manila tahun 1963.
Ke 7 di Seoul tahun 1964.
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969.
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.
Beberapa negara Asia kemudian merasa kurang puas dengan TTFA, karena ternyata belum
menghimpun seluruh kekuatan di Asia, sebagaimana termaksud di dalam anggaran dasar
TTFA.
Pada bulan Maret 1972, perwakilan dari asosiasi tenis meja Cina, DPR Korea, dan Jepang
bertemu khusus untuk mengambil inisiatif mengadakan pertemuan pendahuluan di Beijing,
Cina. Pada bulan Mei tahun itu juga pertemuan pendahuluan dilakukan dan dihadiri oleh
delegasi dari 16 negara yaitu masing-masing : Camboja, Cina, DPR Korea, Iran, Irak, Jepang,
Kuwait, Lebanon, Malasyia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Srilangka, Siria, dan
Vietnam. Sejalan dengan keinginan keras dari para delegasi, maka pertemuan pendahuluan di
ubah statusnya menjadi pertemuan pembukaan untuk membentuk Asian Table Tennis Union
(ATTU) pada tanggal 7 Mei 1972. Pertemuan menerima komunike dan anggaran dasar serta
memilih pengurus ATTU.
Kejuaraan Asian masa ke pengurusan ATTU ke I dan kongres ATTU ke I di selenggarakan di
Beijing pada bulan September 1972.
Enam kongres ATTU dan kejuaraan Asia telah diselenggarakan dengan sukses di :
1. Beijing.
2. Yokohama.
3. Pyong-Yang.
4. Kuala Lumpur.
5. Calcuta.
6. Jakarta, sejak tahun 1972 hingga tahun 1982.

Tujuan dibentuknya ATTU adalah :


1. Untuk mempererat tali persahabatan antar pemain tenis meja dan rakyat dari negara-
negara dan wilayah di Asia dan untuk memperdalam hubungan persahabatan antar
masyarakat tenis meja dan pemain Asia dengan mereka dari benua-benua lain.
2. Untuk mempertinggi popularitas, pengembangan dan prestasi tenis meja di Asia. Dasar
pokoknya adalah : persamaan hak serta saling hormat menghormati antar sesame anggota
uni, besar maupun kecil, serta konsultasi demokratik.

Sampai tahun 1982 ATTU telah mendapatkan 32 anggota penuh dari Asia dengan dua
associate member dari Oceania.
Sekretariat ATTU di tempatkan di Beijing tempat domisilinya sekretasis jendral bulletin ATTU
dalam bahasa Inggris yangn sudah diterbitkan sejak tahun 1979.
ATTU mendapat pengakuan resmi sebagai satu-satunya wadah kontinental yang mengatur
petenis mejaan di Asia, dari ITTF pada tahun 1975 bertepatan dengan penyelenggaraan
general meeting ITTF ke 33 di Calcuta.

B. Indonesia:
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya
dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.
Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain
keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.
Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan
mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).
Pada tanggal 5 Oktober 1951 dalam kongresnya di Surakarta, PPPSI mengalami perubahan
nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Ketika KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) didirikan pada 1967, PTMSI langsung
menjadi anggota. Di luar negeri, pada 1960 PTMSI resmi menjadi anggota TTFA (Table Tennis
Federation of Asia) atau ATTU (Asian Table Tennis Union) di masa kini, pada 1961 menjadi
anggota ITTF (International Table Tennis Federation), dan pada 1996 menjadi anggota
SEATTA (South East Asia Table Tennis Association).

Latar belakang berdirinya PTMSI (Saat masih bernama PPSI) didasari oleh dua hal utama,
yakni: memasyarakatkan olahraga pingpong di Indonesia dan meningkatkan prestasi atlet-
atlet pingpong, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sejalan dengan perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar (AD) PTMSI, latar belakang
itu secara implicit terlihat dalam rumusan visi PTMSI, yakni untuk mewujudkan cita-cita
membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang mampu berkarya guna pembangunan,
mampu berprestasi dan ikut serta dalam usaha perdamaian dunia. Lalu rumusan AD PTMSI
berikutnya mengungkapkan misi PTMSI sebagai derivat visi di atas, sebagaimana yang
tertuang pada Pasal 4 yang berbunyi:

 Membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang sehat dan segar baik jasmani maupun
rohani, hingga mampu berkarya dan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan
Negara Kesatuan Indonesia;
 Membina dan menjadikan manusia Indonesia mampu berprestasi dalam bidang
olahraga tenis meja nasional dan internasional; dan
 Memupuk dan membina persahabatan antar bangsa.
Visi dan misi ini secara tidak langsung menggarisbawahi adanya harapan yang begitu besar
dan mulia serta cita-cita yang luhur pada olahraga tenis meja di bawah penanganan induk
organisasinya.
Ketika pertama kali PTMSI terbentuk, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) dipegang oleh
Nanlogi selama tiga periode (1951-1955, 1955-1959 dan 1959-1963). Kemudian empat
periode berikutnya dipimpin oleh Sani Lupias Abdurrachman (1963-1967, 1967-1971, 1971-
1976 dan 1976-1979). Tampuk kepemimpinan PTMSI selanjutnya dipegang oleh Ali Said, SH
selama empat periode (1979-1983, 1983-1987, 1987-1991 dan 1991-1996). Siti Hedijati
Hariadi Prabowo SE, atau yang dikenal dengan nama panggilan akrab Titiek Prabowo
kemudian menjabat periode berikutnya (1996-2000), namun sayang pada tahun 1997, beliau
mengundurkan diri menyusul lengsernya sang ayah, Soeharto sebagai Presiden RI.

PP PTMSI saat itu (periode 1996-2000) kemudian dikendalikan oleh Sjafrie Sjamsoeddin,
yang tetap berada pada posisi sebagai Wakil Ketua Umum. Pada periode selanjutnya tampil
Triyanto Saudin (2000-2004) namun karena diderai berbagai masalah, baik internal maupun
eksternal, kepemimpinannya berakhir pada 21 April 2002 lewat Munaslub. Ketua umum PB
PTMSI setelah itu dijabat oleh Dr.Tahir, MBA (2002-2006) (2006-2012).
Pada tanggal 12 Desember 2011 di Hotel Merlynn Jakarta berlangsung Munaslub yang
memperpanjang masa kepemimpinan Dr.Tahir, MBA hingga periode 2011-2015 karena
adanya dukungan 23 dari 32 Pengprov PTMSI di seluruh Indonesia.
Selain kegiatan-kegiatan, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan
nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal
tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali (meskipun sekarang sudah vakum)
serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali

C. Perlengkapan Tenis Meja


1. Bet atau Raket Bet
Merupakan alat utama untuk memukul bola pada tenis meja. Pada mulanya dipakaibusa
atau spon, kemudian mengalami perubahan pada masa 30 tahun terakhir. Alat pemukul
bolapada tenis meja ( bet atau raket) semakin disederhanakan. Bet – bet terbuat dari bahan –
bahanlunak dengan postur bundar, dan terbuat dari karet. Dengan adanya karet sintetis
tersebutdidapatkan bet seperti yang dipakai Barna, Bergmann dan Leach. Bet yang dilapisi
karet tidak saja memberi kecepatan penuh, tetapi juga memberi kesempatan kepada para
pemainmengembangkan gaya permainannya yang akurat, penuh kehalusan dan teknik yang
meliputisegalanya. Bola akan berputar-putar membingungkan pandangan pada keepatan
prima. Pukulansemacam itu, harus sudah menyatu dalam perlengkapan tenis bagi pemain
kaliber dunia.
2. Bola
Secara tradisional bola –bola dibuat dari bahan celluloid dan pada perkembanganselanjutnya
bola disempurnakan menjadi superbal yang terbuat dari serpihan plastik. Namun demikian
terdapat kesulitan pada daya pantul yang tidak dapat diandalkan. Dengan bola –bola yang
dihasilkan secara tradisional, tidak lagi merupakan personal bagaimana gigihnyamenjatuhkan
lawan, tetapi bagaimana cara dan menghindari agar supaya tidak mengikuti iramapermainan
lawan, sedangkan dengan menggunakan superbal, sesuai 3 -4 kali permainan bolaakan tetap
licin dan sukar mengendalikannya. Hampir semua pemain tenis meja dunia menolabola jenis
ini karena tidak dapat memberikan kesempatan baik pada set-set yang tidak diduga.
3. Meja
TenisMeja yang baik adalah meja yang mempunyai ukuran sebagai berikut ;Panjang : 2,74
meter Lebar : 1,52 meter Panjang net : 1,83 meter Tinggi : 76 cmWarna meja yang ideal
adalah hijau dengan garis-garis batas berwarna putih dan lebar 2 cm.5. NetNet ini berfungsi
sebagai pembagi mesin menjadi dua bagian yang sama luasnya. Di kiri kananmeja dipasang
dua tiang penyangga ukuran 15 sampai 25 cm, tingginya dan berjarak 15 sampai25 dari garis
pinggir. Tiang penyangga ini berguna untuk mengikatkan tali penopang nettersebut.
Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25 cm di atas permukiman meja, sedangkan
bagianbawahnya harus dipasang sedekat mungkin dengan permulaan meja tersebut.

D. Peraturan Peralatan Tenis Meja


1. Meja.

Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface”
harusberbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter.
Permukaan iniharus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.b. Permukaan
atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulanbola
setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang
jenismedium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.c.
Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini
tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.1) Garis
putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ”batas
akhir” (endlines)2) Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74
meter akan diberi nama” batas sisi” ( side lines)d. Bagi permainan ganda, permukaan meja ini
akan dibagi menjadi dua bagian dengan garisputih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel
dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batastengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah
digambarkan secara permanen ini tak perludihapus apabila meja hendak dipakai untuk
permainan tunggal.
2. Net
Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan
perantaraansebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.b. Net ini
akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiangpenyangga
setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm
dari batas sisi permukaan meja.c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri
harus berukuran : panjang 1.83 msedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung
atas net, harus berjarak 152,2 mm diatas permukaan meja.
3. Bola.
Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2
mm.b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.c. Bola ini harus
terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putihatau king
tanpa ada efek berkilat ( harus suram).4. Bet atau raketa. Ukuran raket bebas, demikian juga
bentuk dan beratnya.b. ”Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola)
harus terbuat dari kayuseluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.c. Bagian permukaan dari
setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola, harus berwarna
gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak berwarna putih atau
berrefleksi.

E. Peraturan Tenis Meja


1. Pada saat serve, bola harus dilepas. Apabila bola terkena net dan bola masuk kedaerah
lawan, maka harus di ulang sampai 3 (tiga) kali dan apabila masih terkena netjuga maka point
untuk lawan. Sedangkan apabila bola menyentuh net dan masuk kedaerah kita, maka point
untuk lawan.
2. Pada saat mau serve dan bola lepas dari tangan dan belum/tidak sempat dipukul,maka
serven boleh diulang selama bola tidak menyentuh meja pertandingan. Kalaubola menyentuh
meja pertandingan, maka point untuk lawan.
3. Pada saat pertandingan, pergantian serve (pindah bola) dilakukan setelah 2 (dua)point.
4. Pertandingan dilakukan sebanyak 3 (lima) game dan apabila menang dalam 2 gamemaka
dinyatakan sebagai pemenang. Dalam setiap game-nya perolehan pointsebanyak 21
point/angka.
5. Selama pertandingan apabila tangan atau anggota tubuh lainnya menyentuh
mejapertandingan, pertandingan tetap dilanjutkan. Dan apabila bola menyentuh tangan(tidak
disengaja) dan bola jatuh ke meja lawan, maka pertandingan tetap dilanjutkan.
6. Apabila bet menyentuh meja atau bet menyentuh badan, pertandingan tetapdilanjutkan.
7. Untuk menentukan siapa yang berhak melakukan serve lebih dulu pada setiappertandingan,
dilakukan dengan menebak keberadaan bola dibawa meja yangdisembunyikan oleh wasit.
Sedangkan untuk game ke-2 dan selanjutnya, yang berhak melakukan serve lebih dulu adalah
orang yang menerima bola (bukan yang serve)pada akhir game sebelumnya.
F. Teknik dasar Tenis Meja
Posisi tubuh

Posisi tubuh yang baik saat bermain tenis meja antara lain:

 berdiri menghadap ke arah permainan;


 kedua kaki dibuka sejajar, kedua lutut agak ditekuk;
 badan agak membungkuk dan salah satu tangan memegang bet di depan badan;
 berat badan tertumpu pada kedua ujung kaki agar leluasa untuk bergerak;
 posisi badan ditempatkan di tengah-tengah belakang meja dengan jarak secukupnya.
Cara memegang bet

Cara memegang bet ada dua macam, antara lain sebagai berikut.

1) Penholder grip(Pegangan tangkai pena) Gagang bet dipegang melingkar oleh ibu jari dan
jari telunjuk. Ketiga jari lainnya menahan di belakang gagang bet. Biasanya, pegangan seperti
ini digunakan oleh pemain tipe menyerang dengan pukulan forehand drive.

2) Shakehand grip(Pegangan jabat tangan). Gagang bet dipegang melingkar oleh ibu jari dan
ketiga jari lainnya.Jari telunjuk terpisah menahan di belakang bet. Posisi bet berdiri dan
mengarah ke depan dan ke belakang pemain.

Pukulan

Permainan tenis meja dikenal pukulan forehanddan pukulan backhand. Berikut cara
melakukan kedua pukulan tersebut.

1) Pukulan Forehand

Cara melakukan pukulan forehandsebagai berikut.

1. Berdiri di belakang meja menghadap ke arah lawan.


2. Salah satu kaki di depan.
3. Salah satu tangan memegang bet di samping badan, lengan membentuk sudut 90
4. Pukulan dilakukan dengan menggerakkan bet dari arah belakang ke depan.
5. Bet harus mengenai bola pada saat bola mencapai titik tertinggi.
2) Pukulan backhand

Cara melakukan pukulan backhandsebagai berikut.

1. Berdiri di belakang meja menghadap ke arah lawan.


2. Salah satu kaki di depan.
3. Salah satu tangan memegang bet di samping badan dan lengan atas membentuk sudut
kecil dengan badan.
4. Pukulan dilakukan dengan menggerakkan bet dari arah belakang ke arah depan
samping.
5. Bet harus mengenai bola, pada saat bola mencapai titik tertinggi.
Pola penyerangan

Taktik penyerangan diperlukan untuk memenangkan pertandingan. Serangan yang cepat dan
keras dapat mematahkan lawan, namun hal ini ditunjang dengan teknik dasar yang baik.
Dalam suatu pertandingan, pemain harus dapat mengambil inisiatif dalam permainan, maka
penguasaan teknik dan pola penyerangan menjadi hal yang wajib dikuasai oleh pemain.

Membuka serangan haruslah melihat datangnya bola. Dekat jauhnya bola dari net harus
diperhatikan, kemudian pemain dapat menentukan serangan. Bola yang jatuh dekat net harus
dapat dijangkau dengan serangan dekat net. Tetapi bola yang jatuh di luar jangkauan
serangan haruslah mengejar atau mendekati net dahulu, kemudian lakukan serangan jarak
jauh.

Keuntungan serangan jarak jauh ialah pemain mempunyai waktu untuk bersiap dan lebih
mudah untuk mengontrol bola. Serangan jarak jauh dapat digunakan untuk menghadapi cut
defensivejarak pendek atau melakukan counter attack.

Berikut adalah cara melakukan serangan dengan menggunakan beberapa teknik dasar.

Forehand drive

Cara melakukannya:

 Kaki kiri di depan, badan menyerong ke kanan 45 derajat, lutut dibengkokkan.


 Bet di samping badan dengan posisi agak ke belakang, kepala bet menghadap tanah
dengan lengan ke bawah.
 Pada saat bola menuju arah pemain, lengan diayunkan ke depan dengan
menggesekkan di bagian belakang bola untuk bola kosong dan di bagian bawah untuk
bola isi.
 Pergelangan tangan ikut membantu menggesek bola ke atas, sehingga bet berhenti di
samping kiri atas kepala.
Backhand drive

Cara melakukan:

 Kaki kanan di depan, badan menyerong ke kiri dengan lutut dibengkokkan.


 Bet ditarik ke samping badan dekat pinggang sebelah kiri hingga lengan atas
menempel di dada, kepala bet agak menghadap tanah;
 Posisi tersebut dilakukan pada saat bola lawan menuju ke arah pemain.
Smash bola melambung

Cara melakukan:

1. Kaki kiri di depan, badan agak miring ke kanan dengan berat badan bertumpu pada
kaki kanan.
2. Lengan ditarik ke belakang dan pinggang miring ke kanan belakang.
3. Setelah bola mental dengan titik teratas, lengan mulai diayunkan dari bawah ke atas
memukul dan menekan bola ke bawah.
Forehand loop drive

Cara melakukan:

1. Kaki kiri di depan, badan miring ke kanan dengan pundak kiri menghadap meja, lengan
ditarik ke belakang sehingga bet mendekati lutut kaki kanan.
2. Setelah bola mental pada titik terakhir lengan dibantu dengan kekuatan lutut kaki
kanan dan badan menggesek bola ke atas, bet berhenti di belakang kepala dan loop
drivedilakukan dengan pergelangan tangan, siku dan lengan.
3. Praktik bermain tenis meja

Setelah Anda mempelajari sarana dan prasarana serta teknik dasar bermain tenis meja, maka
langkah berikutnya adalah harus mempraktikkannya sehingga Anda dapat
menguasainya.Praktik bermain tenis meja akan menyenangkan jika sarana dan prasarananya
telah tersedia. Akan tetapi, jika di sekolahmu tidak tersedia, Anda dapat memodifikasinya.
Misalnya, lapangan tenis meja dapat menggunakan 4 buah meja belajar yang digabungkan,
untuk netnya dapat menggunakan tali rapia, dan jika tidak ada bet dapat menggunakan piring
yang terbuat dari plastik.

Anda mungkin juga menyukai