Kelas : XI AKL I
No Abs : 17
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................4
BAB II ISI...............................................................................................................4
2.1 SEJARAH PERMAINAN TENIS MEJA.....................................................4
2.2 TEKNIK-TEKNIK DASAR PERMAINAN TENIS MEJA..........................7
A. Teknik Memegang Bet (Grip)......................................................................7
B. Teknik Siap Sedia (Stance)..........................................................................7
C. Teknik Menggerakkan Kaki (Footwork)......................................................8
D. Teknik Pukulan (Stroke)..............................................................................8
2.3 PERATURAN-PERATURAN PERMAINAN TENIS MEJA....................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................19
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
1. Pukulan Forehand
Pukulan forehand dilakukan apabila bola berada disebelah kanan/kiri
(sesuaikan dengan kebiasaan tangan) tubuh. Cara melakukan pukulan ini
adalah dengan merendahkan posisi tubuh, lalu tangan yang memegang bet
digerakkan ke arah pinggang. Apabila tidak kidal, maka gerakkan tangan
ke arah kanan. Pada teknik ini, siku dibentuk menjadi sudut 90 derajat dan
sekarang tinggal menggerakkan tangan kedepan tanpa merubah siku.
2. Pukulan Backhand
Posisi pukulan ini dilakukan apabila bola berada di arah yang berlawanan
dengan tangan yang memegang bet. Untuk melakukannya, rendahkan
posisi tubuh lalu gerakkan tangan yang memegang bet ke arah kiri (apabila
tidak kidal). Arahkan tangan dan bet ke arah depan dan jaga siku agar tetap
berada dalam bentuk sudut 90 derajat.
Jenis Pukulan
1. Drive
Drive adalah pukulan dengan ayunan panjang sehingga menghasilkan
pukulan yang datar dan sangat keras. Tipe pukulan ini keras dan cepat.
Ada dua jenis drive, yaitu forehand drive and backhand drive.
a) Forehand Drive
Teknik melakukan forehand drive adalah dengan menggerakkan bet ke arah
depan. Gerakan ini diikuti dengan perputaran badan kearah depan kira-kira badan
berputar hingga 30 derajat.
Kesalahan yang biasa terjadi dalam melakukan pukulan forehand drive adalah
adanya perubahan pada posisi bet akibat bergeraknya pergelangan tangan. Hal ini
menyulitkan kontrol saat kontak dengan bola. Untuk mengatasinya, kuatkan
pergelangan tangan saat sikap permulaan, sehingga bet tidak akan mudah berubah
posisi.
b) Backhand Drive
Untuk melakukan backhand drive, terlebih dahulu siku harus membentuk sudut 90
derajat. Pergerakan bet diikuti oleh gerakan memutar badan. Usahakan kontak
dengan bola saat bet berada di depan badan agak kiri.
Kesalahan yang biasa terjadi dalam pukulan drive adalah pada gerakan kaki.
Untuk mengatasi hal ini, perbanyaklah latihan melakukan backhand
· Push
Push merupakan pukulan backspin pasif yang dilakukan untuk membalas
backspin dari lawan. Pukulan ini bisa menjaga agar bola tidak melambung
terlalu tinggi dari net ketika kita membalas pukulan. Terdapat dua jenis
push, yaitu forehand push dan backhand push
a) Forehand push.
Untuk memakai teknik ini, kamu harus memperhatikan posisi bet agar sedikit
terbuka. Gerakkan bet ke arah depan dan sedikit ke bawah. Usahakan agar bola
mengenai bagian tengah bet.
b) Backhand push
Target bolanya sama dengan forehand push, bedanya yang ini menggunakan
posisibackhand. Usahakan saat terjadi kontak dengan bola, yang ada hanya
gesekan tetapi kuat sehingga menghasilkan bola backspin yang sempurna.
· Chop
Chop merupakan pukulan backspin yang cocok untuk mode bertahan. Ada
dua jenis chop, yaitu forehand chop dan backhand chop
a) Forehand chop.
Persiapan untuk melakukan pukulan forehand chop sama untuk melakukan
pukulan forehand, hanya saja posisi bet agak terbuka. Gerakkan bet depan
condong ke bawah serta usahkan agar kontak dengan bola terjadi di depan kanan
badan.
b) Backhand chop.
Posisi awal teknik ini sama dengan backhand, tetapi posisi bet agak terbuka atau
sisi depan condong ke atas. Usahakan kontak dengan bola terjadi pada bagian sisi
bawah bet depan dengan sisi bawah bola.
· Block
Block merupakan teknik paling sederhana untuk mengembalikan pukulan
yang keras atau smash. Block dilakukan tepat setelah bola memantul dari
meja. Hal ini dilakukan untuk membuat lawan tidak dapat melancarkan
serangan dengan cepat, karena bola yang di block akan kembali dengan
cepat. Ada dua jenis block, yaitu forehand block danbackhand block.
a) Forehand block.
Hal yang perlu dilakukan untuk memakai teknik forehand block adalah, pertama
gerakkan bet ke depan, posisi bet tertutup (sisi depan bet menghadap ke bawah).
Kemudian perhatikan arah datangnya bola dan segera lakukan block setelah bola
memantul dari meja.
b) Backhand block.
Sama seperti forehand block, hanya saja dilakukan pada posisi backhand.
· Service
Servis maksudnya adalah pukulan bola pertama saat memulai permainan.
Ada beberapa teknik servis yaitu servis forehand topspin, servis backhand
topspin, servis forehand backspin, servis backhand backspin.
Pengertian Topspin dan Backspin
Topspin adalah memutar bola dengan searah jarum jam, sedangkan Backspin
merupakan kebalikannya.
a) Forehand Topspin.
Untuk melakukan forehand topspin, pemain harus berdiri dengan sikap persiapan
di meja bagian kanan dan menghadap sektor kiri meja lawan. Tangan kanan
memegang bet berada di kanan badan dengan siku ditekuk sebesar sembilan puluh
derajat. Telapak tangan kiri memegang bola. Bola dilambungkan setinggi enam
belas senti meter, kemudian dipukul dengan bet. Usahakan pantulan bola tidak
begitu tinggi dari net.
b) Backhand Topspin.
Untuk melakukan backhand topspin, pemain berdiri di tengah meja dengan sikap
persiapan. Tangan kanan memegang bet dengan mendekatkanya ke pinggang
sebelah kiri. Telapak tangan kiri memegang bola. Lambungkan bola setinggi enam
belas senti meter, pukul dengan bet. Usahakan bola tidak begitu tinggi dari net
sehingga pantulan bola di meja lawan tidak begitu tinggi.
c) Backhand Backspin.
Untuk melakukan backhand backspin, pemain berdiri di tengah meja dengan sikap
persiapan. Tangan kanan memegang bet dengan mendekatkannya ke pinggang
sebelah kiri. Telapak tangan kiri memegang bola. Lambungkan bola setinggi enam
belas senti meter, pukul dengan bet. Untuk melakukan pukulan ini hanya
menggesek bagian belakang bola dengan bagian bawah bet. Gerakan bet ke depan
condong turun ke bawah. Usahakan bola tidak begitu tinggi dari net sehingga
pantulan bola di meja lawan tidak begitu tinggi.
1) Penilaian
– Seorang pemain memperoleh niai bila lawannya gagal melakukan
pengembalian bola yang sah. Ini termauk memukul bola keluar dari ujung atau
sisi meja, memukul bola ke net, atau gagal melakukan servis yang baik.
– Satu set dimenangkan dengan 21 poin.
– Satu permainan harus dimenangkan dengan dua poin.
– Satu pertandingan selesai dengan 2 kali menang dari 3 set atau 3 kali
menang dari 5 set.
– Servis berpindah setiap 5 poin, kecuali saat deuce (20-20) dimana pemain
melakukan servis bergantian tiap 1 poin.
– Permainan tidak berhenti pada 7-0 atau skor lainnya kecuali 21 atau deuce.
2) Meja
Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat
dengan panjang 2,74m dan lebar 1,525m, dan harus datar dengan
ketinggian 76 cm di atas lantai.
Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.
Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus
menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari
ketinggian 30 cm.
Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis
putih selebar 2 cm pada tiap sisi panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja
1,525 m.
Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net
paralel dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-
masing bagian meja.
Untuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang sama
dengan garis tengah berwarna putih selebar 3 mm, paralel dengan garis
lurus sepanjang kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap
menjadi 2 bagian kiri dan kanan.
3) Net
Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan ke dua tiang
penyangga, termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.
Net harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada ke dua sisi atas
tiang setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan ke dua tiang di setiap sisi
akhir lebar meja adalah 15,25 cm.
Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas
permukaan meja.
Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan
perpanjangan ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga
4) Bola
Bola harus bulat dengan diameter 40 mm.
Berat bola harus 2,7 gram.
Bola harus terbuat dari bahan selulosa (celluloid) atau sejenis bahan
plastik, berwarna putih atau oranye, dan tidak mengkilap.
5) Bet
Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket harus
datar dan kaku.
Daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya;
lapisan perekat di dalam kayu dapat diperkuat dengan bahan yang berserat
seperti serat karbon (carbon fibre) atau serat kaca (glass fibre) atau bahan
kertas yang dipadatkan, namun bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5 %
dari total ketebalan atau berukuran 0,35 mm, yang lebih tipis yang dipakai
sebagai acuan.
Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh
karet licin/halus maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang
menonjol ke luar (tanpa spons) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem
perekat tidak boleh lebih dari 2.0 mm, atau jika menggunakan karet lapis
(karet + spons) dengan bintik di dalamnya menghadap keluar atau ke
dalam maka ketebalannya tidak boleh lebih dari 4.0 mm sudah termasuk
dengan lem perekat.
Karet bintik biasa adalah lapisan tunggal karet yang bukan seluler
(cellular), sintetik atau alami, dengan bintik yang menyebar
dipermukaannya secara merata dengan kepadatan tidak kurang dari 10 per-
cm2 dan tidak lebih dari 30 per-cm2.
Karet lapis (sandwich rubber) adalah lapisan tunggal karet seluler (biasa
disebut spons) yang ditutupi/ditumpuk dengan satu lapisan luar karet
bintik biasa (biasa disebut topsheet), ketebalan dari karet bintik tidak lebih
dari 2 mm.
Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali
pada bagian yang terdekat dari pegangan raket dan yang ditutupi oleh jari-
jari dapat ditutupi oleh bahan lain atau tidak ditutupi.
Daun raket, lapisan yang ada di dalam dan lapisan yang menutupinya baik
karet atau lemnya pada sisi yang digunakan untuk memukul bola harus
tiada sambungan dan ketebalannya juga merata.
Permukaan karet yang menutup daun raket di satu sisi harus berwarna
merah menyala di satu sisi dan hitam di sisi lain (tidak sama dengan warna
sebelahnya), atau permukaan daun raket yang dibiarkan polos tanpa
penutup harus berwarna pudar.
Karet penutup raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan kimia,
merubah karakterisktik karet secara fisik, atau hal lainnya.
Apabila terjadi sedikit kekurangan/ penyimpangan pada warna dan
kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh
kejadian yang tidak disengaja dapat diijinkan sepanjang tidak merubah
karakteristik dari permukaan karet.
Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya
selama permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan
raketnya pada lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan
6) Definisi-definisi
Suatu reli (rally) adalah suatu periode selama bola dalam permainan.
Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan
bebas sebelum bola dilambungkan pada saat servis hingga reli diputuskan
sebagai suatu let atau poin.
Suatu let adalah suatu reli yang hasilnya tidak dinilai/dihitung.
Suatu poin adalah hasil suatu reli yang hasilnya dinilai/dihitung.
Tangan raket adalah tangan yang memegang raket.
Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang raket; lengan bebas
adalah lengan dari tangan bebas.
Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang
dipegangnya atau bagian tangan dibawah pergelangan tangan yang
memegang raket ketika bola masih dalam permainan.
Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia, atau apa saja yang dipakai
atau dibawanya, mengenai bola dalam permainan ketika bola masih
berada/melintas di atas permukaan meja dan belum melewati garis akhir,
belum menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh lawannya.
Pelaku Servis/Pemain yang melakukan servis(server) adalah pemain yang
memukul bola pertama kalinya dalam suatu reli.
Penerima bola (receiver) adalah pemain yang memukul bola yang kedua
pada suatu reli.
Wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi permainan.
Pembantu wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk membantu wasit
dengan keputusan-keputusan tertentu.
Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala
sesuatu yang dipakai atau dibawa, kecuali bola, pada saat reli dimulai.
Bola sudah harus dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah
melalui bagian mana saja selain antara net dan tiangnya dan antara net dan
permukaan meja.
Garis akhir adalah juga perpanjangan kedua arah sisi ujung meja.
7) Servis
Servis dimulai dengan bola diam berada di atas permukaan telapak tangan
yang terbuka dari tangan bebas pelaku servis (siap untuk dilambungkan).
Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal ke atas, tanpa
putaran, sehingga bola naik minimal 16 cm dari permukaan telapak tangan
bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga
menyentuh mejanya terlebih dahulu dan setelah melewati net atau
mengelilingi net kemudian menyentuh meja dari penerima; pada
permainan ganda, bola harus menyentuh bagian kanan dari masing-masing
meja pelaku servis dan penerima secara berurutan.
Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas
perpanjangan permukaan meja permainan (di belakang batas akhir meja)
pelaku servis, dan bola tidak boleh dihalangi dari pandangan penerima
oleh pelaku servis atau pasangan gandanya atau apa saja yang mereka
bawa atau pakai.
Segera setelah bola dilambungkan, lengan dan tangan bebas pelaku servis
harus disingkirkan/ditarik dari ruang antara bola dan net. Catatan: Ruang
antara bola dan net (net dan tiang penyangga) ditentukan oleh bola yang
dilambungkan.
Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan servis agar wasit atau
pembantu wasit dapat diyakinkan bahwa servisnya sesuai peraturan dan
demikian juga untuk memutuskan bahwa servisnya tidak benar.
Jika wasit atau pembantu wasit ragu atas keabsahan suatu servis, maka
pada kesempatan pertama pada pertandingan tersebut, dapat menghentikan
pemainan dan memperingatkan pelaku servis; tetapi untuk servis yang
meragukan berikutnya yang dilakukan oleh pemain atau pasangannya
harus dinyatakan tidak benar/sah.
8) Pengembalian Bola
Bola, setelah diservis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga
melewati/mengelilingi net dan menyentuh meja lawan, baik secara
langsung maupun setelah menyentuh perangkat net.
9) Urutan Permainan
Pada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan servis terlebih
dahulu, kemudian penerima harus melakukan pengembalian dan setelah itu
pelaku servis dan penerima secara bergantian melakukan pengembalian.
Pada permainan ganda, pelaku servis harus melakukan servis terlebih
dahulu, selanjutnya penerima melakukan pengembalian, kemudian,
pasangan pelaku servis melakukan pengembalian, pasangan penerima
kemudian melakukan pengembalian dan akhirnya setiap pemain
melakukan pengembalian sesuai gilirannya.
Ketika pemain cacat yang duduk di kursi roda bermain ganda, pelaku
servis melakukan servis terlebih dahulu kemudian dikembalikan oleh
penerima, tetapi setelah itu, siapa saja dari mereka boleh melakukan
pengembalian. Namun demikian, apabila kursi roda (bagian mana saja dari
kursi roda) melewati garis tengah meja, maka wasit menyatakan poin
untuk lawannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tenis meja adalah olahraga raket yang paling terkenal di dunia dan jumlah
partisipannya menempati urutan kedua. Sejarah tenis meja ini tidak diketahui asal
negaranya, Olahraga ini dimulai kira-kira di tahun 1890-an sebagai pemain
pendatang dan menebarkan keranjingan akan olahraga ini di seluruh kota.
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam permainan ini meliputi, meja, net, bola,
bet, pelapis bet, speed glue dan pakaian.
DAFTAR PUSTAKA