TENNIS MEJA
DI SUSUN OLEH:
SUHAERAH
1885201019
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya saya
telah dapat membuat Makalah Tentang Tenis Meja walaupun banyak sekali hambatan dan
kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih
terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan
kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu Guru supaya saya dapat lebih baik lagi dalam
menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja
terutama bagi teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang olahraga
Tenis Meja.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Tenis Meja
B. Kejuaraan Yang Pernah di Ikuti Indonesia
BAB II TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA
A. Tehnik Tenis Meja
B. Peraturan Tenis Meja
C. Peraturan Pertandingan Tenis Meja AAUI CUP
BAB III LAPANGAN TENIS MEJA
A. Ukuran Meja Tenis Meja
B. Tiang Net dan Jaring Net
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB V PENUTUP
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Asosiasi Ping Pong didirikan di Inggris tahun itu, namun hanya berumur kurang dari
tiga tahun, terutama karena Parker Brothers' membuat peralatan dgn harga yang mahal.
Walaupun demikian, olah raga ini dengan pasti menyebar di Inggris dan Eropa, terutama
dengan peralatan dipasarkan oleh produsen lain dengan menggunakan nama generik tenis
meja. Asosiasi Tenis Meja Baru didirikan di Inggris pada 1921, diikuti oleh pendirian
Fédération Internationale de Tennis de Table (International Federation Tenis Meja) pada
1926 oleh pertemuan Inggris, Swedia, Hungaria, India, Denmark, Jerman, Cekoslovakia,
Austria, dan Wales di Berlin.Turnamen kejuaraan dunia pertama diadakan di London pada
tahun 1927. Hingga perang Dunia II, Hungaria mendominasi dunia tennis meja. Dua
Hungarian pemain top papan atas awal periode adalah Maria Mednyanszky, yang
memenangkan tujuh kali women world championship, dan Viktor Barna, lima kali world
champion.. Dua organisasi saingan, the US Amateur Table Tennis Association and the
National Table Tennis Tiga kelompok digabung dalam 1935 menjadi the US Table Tennis
Association, yang telah diubah namanya USA Table Tennis pada tahun 1994. Eropa Tengah
mendominasi terus untuk waktu yang lama setelah Perang Dunia II, tetapi
pemain Asia mengambil alih olahraga yang dimulai pada 1953. Salah satu faktor
di Asia banyak bermunculan bintang tennis meja adalah pengenalan dari karet yang
menggunakan sponge oleh pemain Jepang, Horoi Satoh pada tahun1952. Tenis meja menjadi
olahraga resmi di Olimpiade 1988, dengan katagori single dan doubles untuk pria dan wanita.
Sejarah Tenis Meja Indonesia
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya
dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan
rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara
lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang
dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI
(Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta
PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA
(Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya
PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja
yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD,
SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-
perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia
selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai
anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang
patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama
(Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan
setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan
sekali.
Beberapa negara Asia kemudian merasa kurang puas dengan TTFA, karena ternyata
belum menghimpun seluruh kekuatan di Asia, sebagaimana termaksud di dalam anggaran
dasar TTFA.Pada bulan Maret 1972, perwakilan dari asosiasi tenis meja Cina, DPR Korea,
dan Jepang bertemu khusus untuk mengambil inisiatif mengadakan pertemuan pendahuluan
di Beijing, Cina. Pada bulan Mei tahun itu juga pertemuan pendahuluan dilakukan dan
dihadiri oleh delegasi dari 16 negara yaitu masing-masing : Camboja, Cina, DPR Korea, Iran,
Irak, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malasyia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Srilangka,
Siria, dan Vietnam. Sejalan dengan keinginan keras dari para delegasi, maka pertemuan
pendahuluan di ubah statusnya menjadi pertemuan pembukaan untuk membentuk Asian
Table Tennis Union (ATTU) pada tanggal 7 Mei 1972.
Kejuaraan Asian masa ke pengurusan ATTU ke I dan kongres ATTU ke I di selenggarakan di
Beijing pada bulan September 1972.
Enam kongres ATTU dan kejuaraan Asia telah diselenggarakan dengan sukses di :
Beijing, Yokohama., Pyong-Yang., Kuala Lumpur, Calcuta, Jakarta, sejak tahun 1972 hingga
tahun 1982.
Para pemain unggulan asal lima negara telah memastikan ikut ambil bagian dalam
Kejuaraan Tenis Meja Internasional Solo Open, 16-19 Pebruari 2006 di GOR Bhinneka Solo.
Mempertanding kelas pemula, kadet, yunior, senior dan kelas veteran usia 50 tahun keatas.
Pemain Indonesia yang telah mendaftarkan diantaranya Hadi Yudho, pemegang juara tiga
kali berturut-turut Silatama. Mengenai lima negara yang sudah mendaftar, memastikan
mengirimkan pemain terbaiknya, hanya saja belum disertai nama-nama pemainnya, begitu
juga dari klub-klub kenamaan yang ada di tanah air, katanya dan menambahkan kelima
negara itu adalah China, Korea, Singapura, Thailand, Malaysia dan Indonesia sendiri sebagai
tuan rumah.
BAB II
TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA
Meja
Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus
berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan
ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.Permukaan atas meja dapat
terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai
250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan
dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.Permukaan meja ini harus berwarna gelap,
kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis
putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
1. Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama
” batas akhir” (endlines)
2. Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi
nama ” batas sisi” ( side lines).
Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis
putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas
tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu
dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.
Net
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan
perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang
penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus
berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang
1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak
152,2 mm di atas permukaan meja.
Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna
putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
Bet atau raket
a. Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
b. Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari
kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.
c. Bagian permukaan dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk
memukul bola, harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak
berwarna putih atau berrefleksi.
C. Peraturan Pertandingan Tenis Meja AAUI CUP (TGL 23 – 24 Agustus 2008)
1. Pertandingan tenis meja dibagi 2 katagori yaitu single dan double, tanpa menbedakan jenis
kelamin peserta
2. Setiap Perusahaan asuransi hanya boleh mengirimkan 1 pemain tenis meja single dan 1
pasang pemain tenis meja Double
3. Peserta tenis meja dapat mengikuti pertandingan single dan double
Peserta olahraga tenis meja adalah karyawan/karyawati dari perusahaan asuransi
umum anggota AAUI dengan menunjukkan bukti Identitas Karyawan atau Surat
Keterangan tertulis dari HRD.
4 Peserta olahraga tenis meja diharuskan membawa perlengkapan olahraganya masing-
masing (seperti bats, pakaian olahraga, sepatu)
4 Panitia menyediakan 03 (tiga) buah meja tenis, bola dan snack box khusus untuk
peserta pertandingan
4 Panitia akan menyediakan Piala Tetap & Hadiah berupa uang pembinaan untuk Juara
1, 2, 3 single dan Juara 1,2, 3 double
4 Pertandingan akan dilakukan di Bross Futsal Blok M Lt 01 pada Hari/tgl. Sabtu 23
Jam 09.00 – 18.00, WIB (untuk pertandingan single) dan Minggu 24 Agustus 2008 Jam
09.00 – 18.00, WIB untuk double
4 Panitia akan menentukan jadwal pertandingan dengan mengundinya pada saat
tehnical meeting tgl 20 Agustus 2008, dan apabila peserta pertandingan atau yang
mewakilinya tidak datang, maka panitia berhak untuk mewakilinya untuk mengambil
undiannya.
4 Peserta wajib melakukan register ulang pada saat hari ”H” pertandingan dengan
menunjukkan bukti identitas karyawan dan atau menyerahkan surat keterangan dari
perusahaan masing-masing yang menyatakan bahwa peserta adalah benar
karyawan/karyawati dari perusahaan tersebut
4 System pertandingan menggunakan system gugur
4 Selama turnament berlangsung tidak diperbolehkan dilakukan pergantian pemain
4 Peserta wajib hadir paling lambat 15 menit sebelum pertandingan dimulai.
4 Apabila peserta belum hadir pada saat pertandingan akan dimulai, maka panitia akan
memanggil peserta dengan maksimal 03 (tiga) x panggilan dengan toleransi waktu 05
menit, apabila melewati batas waktu tersebut maka peserta akan dinyatakan gugur (WO)
4 Peraturan tehnis pertandingan tenis meja :
Single
a. Pertandingan menggunakan hitungan 11 point dengan dua kali service bergantian
b. Game finish/menang 03 set
c. Service bola dilambungkan
d. Service menyentuh net diulang tanpa batas
e. Service bola tidak mengenai bats maka point buat lawan
f. Bats menyentuh meja dinyatakan boleh/tidak dis
g. Disaat bola berjalan tidak boleh bersuara
h. Disaat bola berjalan tangan memegang meja dinyatakan point buat lawan
i. Bola menyentuh pinggir/samping meja dinyatakan masuk
j. Apabila bola basah maka service diulang
k. Disaat bola berjalan bola mengenai jari tangan yang memegang bat dinyatakan sah/boleh
Double
a. Sama dengan peraturan singe diatas
b. Service dikotak sebelah kanan kearah sebelah kanan lawan dan jika masuk kesebelah kiri
lawan point buat lawan
BAB III
LAPANGAN TENIS MEJA
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Tenis Meja di tingkat Nasional telah melakukan
fungsinya. Namun demikian agar olahraga Tenis Meja ini arif dan bijaksana, maka perlu ada
peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk ekstra
kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan bentuk
kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang
tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan
mampu menciptakan atlit basket professional khususnya pada cabang olahraga Tenis
Meja yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.
B. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan dengan normal, maka
sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum
( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga
supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang
lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak
tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.
BAB IV
PENUTUP
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalami sendiri, demikian juga
kreasi dan inovasi hanya akan menjadi Tulisan tidak bermakna diatas kertas sebelum
direalisasikan didunia nyata, marilah kita bangun indonesia yang sehat dengan olahraga salah
satunya dalam bidang olahraga basket ini.
DAFTAR PUSTAKA