Anda di halaman 1dari 10

CABANG OLAHRAGA TENIS

MEJA

Anggota kelompok:
1. Alfina Wahyu Fernanda 22060464008
2. Yustika Anggiana 22060464018
3. Ruri Okvinita Anggraeni 22060464028
4. Fildzah Amalia 22060464038

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN


REKREASI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmatyang
telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa ada hambatan apapun.
Tidak lupa kami dari kelompok 9 yang beranggotakan 4 orang,yakni :
1. Alfina Wahyu Fernanda 22060464008
2. Yustika Anggiana 22060464018
3. Ruri Okvinita Anggraeni 22060464028
4. Fildzah Amalia 22060464038

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah tenis meja, yang telah
memberikan bimbingan selama penyusunan makalah ini. Hal yang sama berlaku untuk
teman-teman yang bekerjasama dengan baik.
Makalah berjudul “CABANG OLAHRAGA TENIS MEJA” disusun sebagai tugas mata
kuliah tenis meja semester ketiga. Pemilihan Judul diambil dari bab materi yang akan dibahas
pada semester ini.
Kami mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempatan
menulis makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Kami ingin makalah kami bermanfaat dan
mempunyai dampak yang tinggi, sehingga mampu memotivasi pembaca khususnya dalam
permainan tenis meja.

ii
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Sejarah Tenis Meja di Dunia Internasional.................................................................5
2.2 Sejarah Tenis Meja di Asia..........................................................................................5
2.3 Sejarah Tenis Meja di Indonesia.................................................................................6
2.4 Peralatan dalam Tenis Meja........................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diantara olahraga yang menggunakan raket, tenis meja merupakan salah satu
diantaranya yang populer. Permainan tenis meja kerap digunakan sebagai hiburan
hingga dipertandingkan. Tidak hanya menikmati kepopulerannya saat ini, perlu
diketahui juga sejarah panjang dari permainan ini. Berawal dari penemuannya
hingga modifikasi dari cabang olahraga lainnya, seperti tenis lapangan. Dalam
olahraga tenis meja, perlu juga diketahui peralatan apa saja yang digunakan dan
spesifikasi serta ukurannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah tenis meja di dunia internasional?
2. Bagaimana sejarah tenis meja di asia?
3. Bagaimana sejarah tenis meja di Indonesia?
4. Apa saja peralatan yang digunakan dalam tenis meja?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah tenis meja di dunia internasional
2. Mengetahui sejarah tenis meja di asia
3. Mengetahui sejarah tenis meja di Indonesia
4. Mengetahui peralatan yang digunakan dalam tenis meja

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Tenis Meja di Dunia Internasional


“whiff-whaff” atau tenis di dalam ruangan menggunakan meja, merupakan istilah awal
yang menyebar ke seluruh Eropa. Berawal dari kota London, Inggris, dua orang pecinta tenis
lapangan berdebat mengenai taktik dan teknik dalam permainan tersebut. Keduanya
memposisikan bermain tenis lapangan dengan menggunakan peralatan di sekitarnya, seperti:
gabus pada botol sebagai bola, penutup rokok sebagai raket, dan meja sebagai lapangan.
Mereka bermain hingga menarik perhatian banyak orang, sehingga permainan ini mulai
menyebar1.
Permainan ini menyebar dengan nama “ping-pong” yang berasal dari suara pantulan
bolanya terhadap meja. Tahun 1903, mulai dikeluarkan ketentuan berpakaian dan teknik
permainan ini. Dibentuklah Internasional Table Tennis Federation (ITTF) sebagai organisasi
internasional pada 15 Januari 1926 di Berlin, Jerman, oleh Dr. George Lehman1.
Hon Ivor Montagu yang merupakan presiden ITTF yang pertama mengundurkan diri
setelah memimpin selama 41 tahun (1926-1967). Yang kedudukannya digantikan oleh H.
Roy Evan pada Maret 1976. Komite Olahraga Internasional (IOC) mengakui cabang olahraga
tenis meja pada Bulan November 1977 dan pada Bulan September 1981, IOC memasukkan
cabang olahraga ini pada Olympic Games XXIV di Seoul, Korea Selatan, 19881.

2.2 Sejarah Tenis Meja di Asia


Pada februari tahun 1952 di Bombay India, kejuaraan tenis meja diselenggarakan dengan
tujuan memperkokoh olahraga tenis meja di Benua Asia. Organisasi yang menyelenggarakan
kejuaraan di asia yaitu (TTFA) The Table Tennis of Asia. Dengan TTFA, beberapa negara
seakan-akan kurang merasa puas, karena belum menghimpun keseluruhan kekuatan tenis
meja di Asia1.
Pembentukan Asian Table Tennis Union (ATTU) pada 7 Mei 1972 adalah hasil diskusi
antara asosiasi tenis meja China dan Jepang saat kunjungan presiden, Mr. Koji Goto ke
Beijing, dan atas keinginan 16 negara Asia pada saat itu, yaitu:
1. Jepang
2. China
3. Korea
4. Irak
5. Iran
6. Libanon
7. Malaysia
8. Kuwait
9. Pakistan

5
10. Srilangka
11. Nepal
12. Singapura
13. Thailand
14. Vietnam
15. India
16. Filiphina
Adapun tujuan dari ATTU adalah:
 Untuk mempererat tali persaudaraan antara pemain tenis meja dan bangsa-bangsa dari
negara di wilayah Asia
 Untuk mempertinggi popularitas, pengembangan dan prestasi tenis meja di Asia.
Beijing, China merupakan tempat sekretariat ATTU dan tempat berdomisilinya sekretaris
jendral. ATTU telah mendapatkan 32 anggota tetap dan telah mendapatkan pengakuan resmi
sebagai satu-satunya wadah kontinental yang mengatur masalah tenis meja di Asia1.

2.3 Sejarah Tenis Meja di Indonesia


Pada tahun 1930, tenis meja dibawa ke Indonesia oleh seorang pengusaha Belanda.
Permainan tersebut awalnya hanya dimainkan oleh keluarga Belanda atau golongan
tertentu , sedangkan masyarakat golongan bawah hanya dapat melihat permainan tersebut
dari jauh . Tak selang waktu lama kepopuleran permainan ini membuat tenis meja dikenal
oleh masyarakat Indonesia sebelum Perang Dunia ke-22.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, negara Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya,
dan tenis meja mulai dipopulerkan oleh masyarakat sejak saat itu. Kongres pertama yang
diadakan di Surabaya pada tahun 1951 berujung pada terbentuknya Persatuan Tenis Meja
Seluruh Indonesia (PPPSI). Pada tahun 1958 diadakan kongres kedua dan diputuskan
perubahan nama PPPSI menjadi PTHSI Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.
PTHSI diterima menjadi anggota penuh oleh ITTF pada tahun 1961, dan sejak itu aktif
mengikuti kejuaraan resmi tingkat Asia dan dunia. Yaitu antara lain:

 Putra-putri Indonesia mengikuti Kejuaraan dunia ke-27 di Praha tahun 1963


 Asian Games ke-5 di Bangkok tahun 1966
 Kejuaraan Asia ke-8 di Singapura tahun 1967
 Kejuaraan Asia di Nagoya Jepang khusus tim Putra tahun 1970

6
2.4Peralatan dalam Tenis Meja
Peralatan yang diperlukan di permainan tenis meja adalah langkah utama sebelum melakukan
permainan. peralatan yang harus digunakan di tenis meja yaitu:

 Meja
Permukaan meja berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 274 cm, lebar 152,5
cm. Bidang permainan/playing surface harus berwarna adalah biru tua. Garis tepi pada sisi
kanan dan sisi kiri mempunyai panjang 2,74 cm dan lebar 2 cm, garis ujung permukaan meja
mempunyai panjang 152,5 cm dan tebal 2 cm. Sementara garis tengah mempunyai panjang
2,74 cm dan lebar 3 mm. Garis tengah pada meja digunakan untuk permainan ganda. Garis
tepi digunakan jika bola menyentuh garis putih dipermukaan meja adalah "in" (masuk), tetapi
bila bola menyentuh sisi vertical adalah “out" (keluar). Selain itu, garis tengah (saat bermain
ganda) diangggap sebagai bagian dari masing-masing area lapangan, jadi jika bola
menyentuh gari tengah ketika menerima bola maka itu adalah “in" (masuk)1.
 Raket/bet
Pemukul tenis meja bervariasi dalam ukuran, bentuk dan berat. Bilah raket terbuat dari
minimal 85% kayu, diukur berdasarkan ketebalan lapisan dalam kayu yang direkatkan. Bahan
tersebut dapat diperkuat dengan bahan serat atau kertas yang dipadatkan asalkan bahan
tersebut tidak melebihi 7,5% dari total ketebalan atau lebih besar 0,35 mm. Tipis bisa
dijadikan referensi. Bagian samping tapak setrika yang digunakan untuk batting harus dilapisi
dengan karet halus/halus atau butiran, jika menggunakan karet butiran, atau jika
menggunakan karet lapis (karet + spons), lapisan perekat tidak boleh melebihi 2,0 m1.

 Karet
Dalam permainan tenis meja, 2 jenis karet yang digunakan, yaitu:
A. Karet bintik biasa adalah karet satu lapis, baik sintetis maupun alami, yang
permukaannya tersebar merata, dengan kepadatan tidak kurang dari 10 lembar/cm2 dan
tidak lebih dari 30 lembar/cm2.
B. Karet lapis adalah karet satu lapis yang dilapisi dengan lapisan karet jerawat biasa,
dan ketebalannya tidak boleh lebih dari 2 mm

 Tiang net
Alat yang mengontrol tinggi dan ketegangan tali dan jaring harus berada di atas meja dan
tiang dengan jarak 7 mm dari tiang. Jaring digantungkan oleh seutas tali yang ujungnya
dihubungkan pada sebuah tiang yang diikatkan kakinya pada tali tengah yang keluar pada
jarak 15,25 cm, tinggi tiang 15,25 cm dan panjang jaring 183 cm1.

7
 Net
Dibidang permainan tenis meja harus dibagi menjadi dua net yang dipasang sejajar dan
bagian bawah harus menyentuh permukaan meja. Jaring digantungkan, seutas tali yang
ujungnya dikaitkan pada tiang-tiang jaring yang jarak 15,25 cm,tinggi tiang 15,25 cm, dan
panjang net 183 cm. Lubang jaring net terbuat dari bahan yang lemas semacam tirai boleh
lebih besar 12,5mm.Diameter jaring tidak boleh melebihi 22 mm. Dibagian atas jaring
tersebut harus berwarna putih, penggantungnya dan lebarnya tidak boleh melebihi 15 mm.
Tiap ujung jaring harus rapat melekat dari kedua tiang jaring harus bergantung pada seutas
tali yang tidak terlalu tegang1.

 Bola
Bola berbentuk bulat yang dibuat dan terbuat dari celluloid adalah 40 mm,sedangkan
beratnya tidak boleh kurang dari 2,40 gr. penampilan bola plastik dan bola celluoid juga
dapat dibedakan dengan penulisan diameter bola plastik 40+ dan bola celluoid 401.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa, untuk menjadi permainan yang kita kenal sekarang ini,
permainan tenis meja berawal dari sejarah yang panjang. Dimulai dari penemuannya
yang berasal dari kota London, Inggris yang selanjutnya mulai menyebar ke seluruh
Eropa, Asia, dan hingga masuk ke Indonesia. Permainan ini tidak jauh berbeda dari
permainan sebelumnya, yaitu tenis lapangan yang di modifikasi. Terdapat peralatan yang
digunakan dalam permainannya seperti: meja, raket/bet, karet, net, dan bola. Dimana
peralatan tersebut juga memiliki spesifikasi dan standar yang diatur.

3.2 Saran
Sebelum kita memainkan permainan tenis meja, sebaiknya kita mengetahui peralatan
apa saja yang digunakan beserta spesifikasi dan standarnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Juniarisca DL, Andrijanto D. Permainan Tenis Meja. UNESA UNIVERSITY PRESS;


2017.
2. Adi S, Operasi P, Perawatan DAN. Tenis meja. Published online 1995.

Anda mungkin juga menyukai