Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tenis meja adalah suatu permainan yang menggunakan meja sebagai lapangan
yang dibatasi oleh jaring (net) yang menggunakan bola kecil dan permainannya
menggunakan pemukul atau yang disebut bet. Permainan tenis meja merupakan salah
satu cabang olah raga yang sangat memasyarakat. Olahraga tenis meja digemari oleh
masyarakat baik lapisan bawah maupun kalangan atas, didesa maupun kota. Tenis meja
cepat menyebar di seluruh pelosok-pelosok daerah disebabkan olahraga permainan ini
dinilai masyarakat biasa dijadikan olahraga rekreasi untuk mengisi waktu luang,
olahraga prestasi, alat pendidikan atau media bersosialisasi.
Permainan tenis meja memiliki banyak keistimewaan, seperti dapat dimainkan
oleh semua lapisan masyarakat mulai dari anak-anak samapai orang dewasa baik laki-
laki maupun perempuan, tidak memerlukan tempat yang luas, alat yang digunakan
ringan dan mudah didapat, peralatannya pun bervariasi harganya sehingga terjangkau
oleh semua kalangan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah sejarah tenis meja ?
2. Apa saja teknik-teknik dasar dalam olahraga tenis meja ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah tenis meja
2. Mengetahui teknik-teknik dasar dalam bermain tenis meja

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Permainan Tenis Meja


Tenis Meja adalah merupakan salah satu olahraga bola kecil yang cukup populer
dan banyak dimainkan oleh Masyarakat karena permainan olahraga tenis meja ini
tergolong mudah serta tidak memerlukan tempat yang luas, bahkan permainan Tenis
Meja (Ping Pong) ini dapat dilakukan didalam ruangan yang tidak terlalu besar.
Berawal dari sebuah permainan yang bersifat rekreasi, ping pong atau tenis meja
menjadi olahraga serius yang turut dilombakan di ajang Olimpiade. Peminatnya pun tak
sebatas pada para atlet tenis meja, tetapi merambah juga hingga ke klub atau
perkumpulan nonformal di masyarakat.
Sejarah tenis meja sendiri berawal di Inggris. Situs pongworld menyebutkan
bahwa ping pong dimulai sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800-an.
Meja makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi perangkat pertama yang
digunakan. Boleh jadi mereka menyebut permainan itu sebagai gossima, flim-flam, atau
ping pong.
Ketika abad berganti, permainan itu pun mengalami sejumlah perubahan di
Inggris. Belakangan, ada yang memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu,
sedangkan yang lain menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Namun,
belakangan seperti dilansir situs geocities.com, olahraga ini juga populer di Amerika
Serikat (AS) sekitar 1900-an.
Sayang, permainan ini mulai kehilangan popularitas. Tapi secara bersamaan
muncul satu gerakan simultan yang dimulai dari sejumlah kawasan di dunia berupaya
menghidupkan kembali ping pong sebagai olahraga serius pada 1922.
Hasilnya, terbentuklah Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) yang terdiri
atas 140 negara anggota pada 1926. ITTF juga menjadi sponsor individu dan tim yang
bermain di kejuaraan dunia yang diselenggarakan dua tahun sekali.

2
Olahraga ini pun segera menyebar ke Jepang dan negara Asia lain. Jepang pun
mendominasi olahraga tersebut pada 1950-1960-an. Namun, Cina langsung mengejar
ketertinggalan. Sekitar 1960-an dan 1970-an, Cina menguasai sendiri tenis meja. Tapi,
setelah tenis meja menjadi cabang olahraga yang dilombakan di Olimpiade pada 1980-
an, negara lain seperti Swedia dan Korea Selatan turut masuk dalam jajaran papan atas
dunia.
Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik
Rakyat Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah ping pong.
Permainan ping pong sama dengan permainan badminton yaitu menggunakan raket,
namun raket bola ping pong terbuat dari papan dan dilapisi dengan karet atau sering
disebut bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke asia melalui Republik Rakyat Cina,
Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut merupakan pelopor perkembangan tenis
meja di Asia. Sedangkan sejarah tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930.
Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi
suatu permainan rekreasi. Pada tahun 1939 sebelum perang dunia ke II para tokoh
petinis meja indonesia mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).
Dan sejak itu, Perkembangan tenis meja di Indonesia hingga sekarang bisa dikatakan
cukup pesat.
Permainan tenis meja masuk Asia Selain India setelah tahun 1910. Namun
usaha-usaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada
waktu diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay pada bulan Februari 1952.
Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut memutuskan
untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal
dangan The Table Tennis Federation of Asia(TTFA). Federasi ini telah
menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :
Ke 1 di Singapura tahun 1952.
Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957.

3
Ke 5 di Bombay tahun 1960.
Ke 6 di Manila tahun 1963.
Ke 7 di Seoul tahun 1964.
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969.
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.

2.1.1 Awal Olahraga Tenis Meja Masuk Indonesia


Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu
hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan
rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan,
antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan
tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh
pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun
1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi
PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA
(Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak
berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya
pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON,
POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang
diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau
swasta atau karang taruna dll.
Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah
Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan
pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan
nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai

4
pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang
kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.

2.2 Teknik-Teknik Dasar Permainan Tenis Meja


2.2.1 Teknik Memegang Bet (Grip)
Teknik grip adalah teknik cara memegang bet tenis meja. Teknik ini bisa
dibilang sangat penting untuk diketahui. Ada 3 teknik cara memegang bet yang paling
populer, pilihlah posisi yang cocok dengan tanganmu sendiri.
a. Memegang bet seperti berjabat tangan (Shakehand grip)
Teknik ini merupakan teknik yang paling populer di Amerika dan Eropa.
Dengan memakai teknik ini, kamu bisa menggunakan kedua sisi bet untuk bermain.
b. Memegang Bet seperti memegang pena (Penhold grip)
Penhold grip dikenal pula dengan nama Asia grip, walaupun sebenarnya
kebanyakan atlit tenis meja Asia memakai teknik Shakehand grip. Pada teknik ini, sisi
yang bisa digunakan untuk bermain hanya satu saja.
c. Seemiller Grip
Seemiller grip adalah cabang dari Shakehand grip, karena dasar cara
memegangnya masih hampir sama dengan Shakehand grip. Hanya saja, bedanya adalah
kalauSeemiller grip ini masih harus memutar bet bagian atas mulai dari 20-90 derajat ke
arah tubuh, sehingga jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.
Kelebihan teknik ini adalah mudah melakukan blok dan bisa menguasai
permainan di tengah meja dengan melakukan perubahan sisi bet saat permainan sedang
berlangsung. Kelemahannya, teknik ini sangat tidak cocok dengan tipe pemain bertahan
karena sulit menangkal serangan-serangan lawan

2.2.2 Teknik Siap Sedia (Stance)


Teknik ini adalah teknik siap sedia yang berarti posisi badan, tangan dan kaki
pada saat siap menunggu bola datang atau pada saat memukul bola. Ada dua teknik
stance utama yang biasa dipakai oleh profesional dalam permainan tenis meja, yaitu:

5
a. Square Stance
Square Stance adalah posisi badan menghadap penuh ke meja seperti biasa.
Biasanya posisi ini digunakan untuk menerima servis dari lawan atau siap kembali
setelah mengembalikan pukulan dari lawan. Dengan satu langkah ke samping kiri,
samping kanan, ke depan, ke belakang maupun diagonal, pemain diharapkan dapat
mengembalikan bola dari lawan dengan baik.
b. Side Stance
Side stance berarti posisi badan dalam keadaan menyamping, baik ke kanan
maupun kiri. Pada side stance, jarak bahu ke meja harus lebih dekat dari yang biasanya.
Misalkan, bagi pemain kidal yang hendak melakukan forehand berarti ia harus
mendekatkan bahu kiri dan kaki kirinya ke dekat meja atau net. Sedangkan bagi pemain
yang tidak kidal adalah kebalikannya.

2.2.3 Teknik Menggerakkan Kaki (Footwork)


Footwork atau teknik mengendalikan kaki dalam lapangan tenis meja ketika
bermain, pada garis besarnya dibedakan untuk nomor tunggal dan nomor
ganda.Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal sudah pasti digunakan dalam
permainan ganda, akan tetapi teknik untuk ganda belum tentu dipakai untuk permainan
tunggal. Jika diperhatikan dari banyaknya langkah footwork, untuk tunggal dapat
dibedakan: satu langkah, dua langkah dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya
juga lebih beragam, bisa ke arah depan, ke belakang, ke samping kiri, samping kanan
atau diagonal.
Penggunaan gerakan kaki juga harus disesuaikan dengan jarak yang harus
diantisipasi antara bola yang datang dengan posisi pemain. Apabila jaraknya terlalu
dekat, mungkin pemain tidak perlu melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja.
Namun jika jarak antara bola yang datang dengan posisi pemain agak jauh, dengan dua
langkah saja sudah cukup. Akan tetapi, jika jaraknya cukup jauh dari meja, berarti bola
tersebut perlu dicapai dengan tiga langkah atau lebih.

6
Metode gerak kaki yang sering kita gunakan adalah two-step. Teknik ini
biasanya digunakan oleh pemain dengan tipe menyerang. Cara melakukan teknik ini
adalah sebagai berikut:
1. Lutut agak ditekuk.
2. Berat badan diseimbangkan secara rata di kedua kaki.
3. Berat badan dipusatkan pada ujung kaki.
4. Apabila ingin melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan
dibebankan ke arah kaki kiri. Bila perlu melakukan dua kali langkah, maka tetap
menggunakan cara yang sama.
5. Mengikuti posisi kaki kiri, apabila ingin melakukan pukulan forehand maka kaki
kanan ditarik ke belakang sehingga sama seperti posisi awal melakukan pukulan
forehand.
6. Setelah melakukan pukulan, pemain wajib memperhatikan ke mana arah bola dan ia
juga harus kembali ke posisi awal. Sesuaikan posisi kita dengan memperhatikan bola
terlebih dahulu, jangan langsung bergerak ketika lawan baru memukul bola.

2.2.4 Teknik Pukulan (Stroke)


A. Macam-macam Pukulan
1. Pukulan Forehand
Pukulan forehand dilakukan apabila bola berada disebelah kanan/kiri (sesuaikan
dengan kebiasaan tangan) tubuh. Cara melakukan pukulan ini adalah dengan
merendahkan posisi tubuh, lalu tangan yang memegang bet digerakkan ke arah
pinggang. Apabila tidak kidal, maka gerakkan tangan ke arah kanan. Pada teknik ini,
siku dibentuk menjadi sudut 90 derajat dan sekarang tinggal menggerakkan tangan
kedepan tanpa merubah siku.

2. Pukulan Backhand
Posisi pukulan ini dilakukan apabila bola berada di arah yang berlawanan
dengan tangan yang memegang bet. Untuk melakukannya, rendahkan posisi tubuh lalu

7
gerakkan tangan yang memegang bet ke arah kiri (apabila tidak kidal). Arahkan tangan
dan bet ke arah depan dan jaga siku agar tetap berada dalam bentuk sudut 90 derajat.

B. Jenis Pukulan
1. Drive
Drive adalah pukulan dengan ayunan panjang sehingga menghasilkan pukulan
yang datar dan sangat keras. Tipe pukulan ini keras dan cepat. Ada dua jenis drive, yaitu
forehand drive and backhand drive.

a) Forehand Drive
Teknik melakukan forehand drive adalah dengan menggerakkan bet ke arah
depan. Gerakan ini diikuti dengan perputaran badan kearah depan kira-kira badan
berputar hingga 30 derajat. Kesalahan yang biasa terjadi dalam melakukan pukulan
forehand drive adalah adanya perubahan pada posisi bet akibat bergeraknya
pergelangan tangan. Hal ini menyulitkan kontrol saat kontak dengan bola. Untuk
mengatasinya, kuatkan pergelangan tangan saat sikap permulaan, sehingga bet tidak
akan mudah berubah posisi.

b) Backhand Drive
Untuk melakukan backhand drive, terlebih dahulu siku harus membentuk sudut
90 derajat. Pergerakan bet diikuti oleh gerakan memutar badan. Usahakan kontak
dengan bola saat bet berada di depan badan agak kiri. Kesalahan yang biasa terjadi
dalam pukulan drive adalah pada gerakan kaki. Untuk mengatasi hal ini, perbanyaklah
latihan melakukan backhand.

2. Push
Push merupakan pukulan backspin pasif yang dilakukan untuk membalas
backspin dari lawan. Pukulan ini bisa menjaga agar bola tidak melambung terlalu tinggi

8
dari net ketika kita membalas pukulan. Terdapat dua jenis push, yaitu forehand push
dan backhand push.

a) Forehand push.
Untuk memakai teknik ini, kamu harus memperhatikan posisi bet agar sedikit
terbuka. Gerakkan bet ke arah depan dan sedikit ke bawah. Usahakan agar bola
mengenai bagian tengah bet.

b) Backhand push
Target bolanya sama dengan forehand push, bedanya yang ini menggunakan
posisibackhand. Usahakan saat terjadi kontak dengan bola, yang ada hanya gesekan
tetapi kuat sehingga menghasilkan bola backspin yang sempurna.

3. Chop
Chop merupakan pukulan backspin yang cocok untuk mode bertahan. Ada dua
jenis chop, yaitu forehand chop dan backhand chop.

a) Forehand chop.
Persiapan untuk melakukan pukulan forehand chop sama untuk melakukan
pukulan forehand, hanya saja posisi bet agak terbuka. Gerakkan bet depan condong ke
bawah serta usahkan agar kontak dengan bola terjadi di depan kanan badan.

b) Backhand chop.
Posisi awal teknik ini sama dengan backhand, tetapi posisi bet agak terbuka atau
sisi depan condong ke atas. Usahakan kontak dengan bola terjadi pada bagian sisi
bawah bet depan dengan sisi bawah bola.

9
4. Block
Block merupakan teknik paling sederhana untuk mengembalikan pukulan yang
keras atau smash. Block dilakukan tepat setelah bola memantul dari meja. Hal ini
dilakukan untuk membuat lawan tidak dapat melancarkan serangan dengan cepat,
karena bola yang di block akan kembali dengan cepat. Ada dua jenis block, yaitu
forehand block danbackhand block.

a) Forehand block.
Hal yang perlu dilakukan untuk memakai teknik forehand block adalah, pertama
gerakkan bet ke depan, posisi bet tertutup (sisi depan bet menghadap ke bawah).
Kemudian perhatikan arah datangnya bola dan segera lakukan block setelah bola
memantul dari meja.

b) Backhand block.
Sama seperti forehand block, hanya saja dilakukan pada posisi backhand.

5. Service
Servis maksudnya adalah pukulan bola pertama saat memulai permainan. Ada
beberapa teknik servis yaitu servis forehand topspin, servis backhand topspin, servis
forehand backspin, servis backhand backspin.

C. Topspin dan Backspin


Topspin adalah memutar bola dengan searah jarum jam, sedangkan Backspin
merupakan kebalikannya.

a) Forehand Topspin.
Untuk melakukan forehand topspin, pemain harus berdiri dengan sikap
persiapan di meja bagian kanan dan menghadap sektor kiri meja lawan. Tangan kanan
memegang bet berada di kanan badan dengan siku ditekuk sebesar sembilan puluh

10
derajat. Telapak tangan kiri memegang bola. Bola dilambungkan setinggi enam belas
senti meter, kemudian dipukul dengan bet. Usahakan pantulan bola tidak begitu tinggi
dari net.

b) Backhand Topspin.
Untuk melakukan backhand topspin, pemain berdiri di tengah meja dengan
sikap persiapan. Tangan kanan memegang bet dengan mendekatkanya ke pinggang
sebelah kiri. Telapak tangan kiri memegang bola. Lambungkan bola setinggi enam
belas senti meter, pukul dengan bet. Usahakan bola tidak begitu tinggi dari net sehingga
pantulan bola di meja lawan tidak begitu tinggi.

c) Backhand Backspin.
Untuk melakukan backhand backspin, pemain berdiri di tengah meja dengan
sikap persiapan. Tangan kanan memegang bet dengan mendekatkannya ke pinggang
sebelah kiri. Telapak tangan kiri memegang bola. Lambungkan bola setinggi enam
belas senti meter, pukul dengan bet. Untuk melakukan pukulan ini hanya menggesek
bagian belakang bola dengan bagian bawah bet. Gerakan bet ke depan condong turun ke
bawah. Usahakan bola tidak begitu tinggi dari net sehingga pantulan bola di meja lawan
tidak begitu tinggi.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tenis meja adalah olahraga raket yang paling terkenal di dunia dan jumlah
partisipannya menempati urutan kedua. Sejarah tenis meja ini tidak diketahui asal
negaranya, Olahraga ini dimulai kira-kira di tahun 1890-an sebagai pemain pendatang
dan menebarkan keranjingan akan olahraga ini di seluruh kota. Terdapat beberapa
teknik dalam tenis meja yaitu teknik memegang bet, teknik siap sedia, teknik
menggerakkan kaki dan teknik pukulan.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, maka sangat diharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan mahasiswa
maupun dosen yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sutarmin. 2010. Terampil Berolahraga Tenis Meja. Yogyakarta: Era intermedia


Hodges, L. 2016. Tenis meja tingkat pemula. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Simpson, P. 2012. Teknik bermain ping pong. Bandung: Pionir Jaya.

13

Anda mungkin juga menyukai