Anda di halaman 1dari 4

Manfaat Positif dari Permainan Patok Lele

Ada beberapa manfaat positif yang bisa diperoleh dari Permainan Patok Lele, diantaranya yaitu:

Belajar ketangkasan dalam memukul.

Permainan ini membutuhkan ketangkasan pemainnya dalam memukul. Tanpa ketangkasan, mustahil
potongan kayu anak patok lele yang terpental bisa dipukul dengan tepat. Karena itu, dengan memainkan
permainan ini anak-anak akan lebih terlatih ketangkasannya dalam memukul dan meningkah benda
yang dipantulkan dari bawah.

Melatih kemampuan berhitung

Dalam permainan ini pemain juga dituntut untuk mengukur dan menghitung perolehan poinnya sendiri.
Yaitu dengan cara mengukur jarak pukulan anak patok lele dengan panjang tongkat pemukul patok lele.

Menciptakan keceriaan

Setiap permanan tentunya akan meciptakan keceriaan bagi anak-anak. Demikian juga halnya dengan
permainan patok lele. Setiap pukulan patok lele yang berhasil dilakukan adalah sumber keceriaan bagi
pemainnya. Semakin jauh pukulan, maka akan menciptakan senyum yang lebar d wajah pemainnya.
Karena jarak pukulan yang tercipta adalah ukuran dari jumlah poin yang akan diperoleh.

Nah sahabat steemians ini sedikit informasi tentang Permainan Tradisional Patok Lele dari daerah
itemrah Riau. Semoga informasi ini bermanfaat.

Manfaat Permainan

Manfaat yang dapat diambil dari Permainan Patok lele/benthik adalah:

· Dengan permainan ini dapat melatih ketangkasan dan motorik kasar anak, dalam memukul tepat
sasaran dan menangkap.

· Melalui permainan ini anak juga dapat belajar berhitung

· Permainan ini menyenangkan sekaligus dapat melatih kewaspadaan

· Dengan permainan ini dapat membentuk sikap ksatria untuk mengakui keunggulan lawan.

· Dari permainan ini pula anak dapat belajar untuk mengatur strategi agar tim dapat menang
· Melatih kerjasama antar anggota dalam satu tim

· Dengan permainan ini siswa dapat melatih ingatan dan ketepatan dalam menjawab soal.

· Dengan permainan patok lele ini, siswa semakin peduli dengan keberadaan permainan tradisional
yang dapat mereka mainkan setiap waktu senggang.

embahasan

Sukintaka (1992: 95) menyebutkan salah satu

sasaran permainan olahraga tradisional adalah

sasaran jasmani yang mencakup peningkatan

kekuatan otot, daya tahan otot setempat, daya tahan

kardiovaskuler, kelentukan dan keterampilan gerak. Sesuai dengan pendapat di atas, permainan tra-
disional Bali juga melibatkan komponen-komponen

kebugaran jasmani, antara lain kelincahan, kecepa-

tan, daya tahan, kekuatan otot lengan, kelentukan

dan keseimbangan. Terkait dengan pengembangan

kebugaran jasmani, permainan tradisional dijadikan

sebagai salah satu bahan ajar Penjasorkes (Matakupan, 1993: 157).

Melalui permainan tradisional Bali yang

diterapkan dalam penelitian ini, siswa diajarkan


berbagai variasi gerak antara lain berlari dengan

cepat untuk mendapatkan pemain paling belakang,

bergerak dengan lincah untuk melewati penjagaan

teman, mengeluarkan kekuatan otot lengan untuk

dapat mendorong bambu yang dipegang oleh pe- main lawan dan menjaga keseimbangan serta ke-

lentukan agar tidak terjatuh pada saat mengguna- kan terompah

Senada dengan hasil yang diperoleh melalui

penelitian ini, penelitian yang dilakukan oleh Iwan

Swadesi, Yoda dan Sudiana (2003: 25) menyim- pulkan bahwa permainan tradisional magoak- goakan
dapat meningkatkan kecepatan lari, kekuatan

otot lengan, kekuatan otot perut, daya ledak otot

tungkai dan kebugaran jasmani siswa SD.

Permainan Belka yang berkembang di Amerika

memiliki karakteristik, antara lain merupakan

aktivitas tubuh, dimainkan oleh dua orang atau

lebih, melibatkan unsur strategi serta siswa dapat


berperan sebagai pemain bertahan ataupun sebagai

pemain menyerang dalam bermain. Walaupun tetap

melibatkan unsur kebugaran jasmani, gerak yang

terdapat dalam permainan Belka lebih ditujukan


pada pengembangan keterampilan gerak kasar

(gros motor skill) dan keterampilan gerak halus

(fine motor skill)

Anda mungkin juga menyukai