Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Muhammad Kelvin Prayoga

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 856733829

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4505/Pembaharuan dalam Pembel. di SD

Kode/Nama UPBJJ : 18/PALEMBANG

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

1. Ada beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan. Pada usia 6-7 atau anak kelas rendah ,
perkembangan fisik anak biasanya sedang berkembang cukup pesat, menurut laman Kids
Health.Bahkan, semakin sering anak melakukan aktivitas fisik, kemampuan fisiknya juga ikut
meningkat.
Jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh anak SD pada usia ini adalah:

• Berenang
• Bersepeda
• Bermain bola
• Skating

Selain dilakukan sendiri, beberapa jenis olahraga tersebut masih bisa dilakukan bersama
dengan teman sebaya.Meski begitu, Anda tetap harus mengawasi saat anak melakukan
aktivitas fisik di luar rumah.

Sedangkan untuk anak usia 8-9 tahun , pemberian instruksi yang terlalu rumit mungkin kurang
mampu dicerna anak usia 8-9 tahun secara optimal.Anak membutuhkan petunjuk yang
singkat, jelas, dan sedikit demi sedikit. Olahraga yang membutuhkan strategi khusus masih
sulit diserap si kecil sehingga justru akan membuatnya bingung. Meski begitu, kemampuan
koordinasi tangan dan mata anak mulai meningkat. Sesuaikan juga dengan kemampuan
motorik anak yang sedang berkembang di usia ini, menurut Mayo Clinic.

Olahraga yang bisa dilakukan anak SD usia 8-9 tahun antara lain:

• Lari
• Bermain bola seperti sepak bola, bola basket, bola voli
• Bulu tangkis
• Olahraga senam/ gimnastik
• Renang
• Olahraga bela diri

Pada usia anak 8-9, fokuslah untuk melatih anak melakukan teknik dan gerakan yang tepat.
Teknik dan gerakan yang tepat ini sangat penting sebagai dasar sebelum anak mengasah
aspek-aspek lainnya seperti kecepatan dan kekuatan. Dengan teknik dan gerakan yang tepat,
kekuatan dan kecepatan akan mengikuti.Berbagai aktivitas fisik yang telah disebutkan di atas
memang cocok untuk anak dengan rentang usia tersebut.Namun, Anda harus tahu bahwa
olahraga tersebut tergolong kompleks dan mengharuskan si kecil untuk berinteraksi dengan
teman atau lawan main.Jenis permainan olahraga untuk anak SD yang melibatkan kontak
antar pemain ini memerlukan kematangan dan kedewasaan.

Ini karena ada beberapa jenis olahraga yang melakukan kontak fisik sehingga mungkin dapat
menimbulkan perkelahian bila sikap kedewasaan si kecil belum matang. Sebagai contoh, ada
kemungkinan anak tertabrak, tersandung kaki teman, atau mungkin mencederai temannya
tanpa sengaja.Tanpa kedewasaan yang cukup, anak yang masih duduk di bangku SD akan
kesulitan mengendalikan emosinya saat berolahraga.

Agar anak Anda yang masih duduk di bangku SD tidak mudah merasa bosan dengan aktivitas
fisik atau permainan olahraga yang dilakukannya, Anda perlu mengombinasikannya.Meskipun
anak yang telah memasuki usia 8-9 tahun sudah bisa melakukan aktivitas fisik yang cenderung
lebih kompleks, bukan berarti Anda harus menghentikan aktivitas lainnya.
Misalnya, Anda telah mengajarkan si kecil berenang pada usia 6-7 tahun. Anda tentu masih
boleh mengajaknya melakukan olahraga ini meski ia telah berusia 8-9 tahun.Selain itu,
kenalkan anak dengan jenis olahraga lain, misalnya basket, bulu tangkis, atau mungkin bela
diri.
Jika anak terlalu fokus pada satu jenis olahraga, Anda sama saja sedang membatasi
keterampilan anak, menimbulkan kebosanan, bahkan menimbulkan stres pada anak.Semakin
dewasa usia si kecil, semua jenis olahraga bisa menjadi pilihan yang baik untuk dirinya.Hal
yang terpenting yakni anak bisa menikmati dan mengembangkan keterampilannya dalam
menjalani aktivitas fisik tersebut.

2. Cara bermain : Siswa dibagi menjadi 2 kelompok (A dan B) dengan jumlah yang sama.
Masing masing kelompok berbaris memanjang ke belakang. Masing masing kelompok
mendapat 1 bola. Ada kardus berada ditengah-tengah kelompok. Anggota dari masing-masing
kelompok harus berusaha melempar bola tapi gerakannya adalah gerakkan passing dalam bola
basketsecara bergantian ke arah kardus tersebut berusah agar kardus tersebut bergeser ke
daerah lawan Dibuat garis batas akhir. Apabila kardus melewati garis batas akhir kelompok
lawan. Berarti kelompok itu keluar sebagai pemenang. Kombinasi dari Dribbling, Passing dan
Shooting
Selanjutnya : • Siswa dibagi menjadi 2 kelompok dengan jumlah sama besar. Permainan ini
sudah hampir menyamai permainan basket yang asli. Bedanya hanya di ring basket. Disini
kita menggunakan orang sebagai ring basket. Pemain harus berusaha shooting kearah ring
lawannya dan ring yang berupa orang tadi harus menangkapnya. Apabila dapat ditangkap itu
menjadikan poin bagi tim yang shooting tadi. Arah bola pada shooting harus parabola. Para
pemain dibolehkan melakukan dribbling, passing dan shooting. Aturan permainan bisa
disesuaikan. Rangkuman Banyak permainan yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran
teknik dasar bola basket. Apa yang telah penulis sampaikan adalah sedikit contoh dari
bentukbentuk permainan tersebut. Demi tercapainya suatu kegiatan pembelajaran yang
menarik dan menggembirakan untuk para siswa maka guru perlu memodifikasi pembelajaran
bola basket ke dalam bentuk-bentuk permainan yang sederhana dimana dalam permainan itu
terintegrasi berbagai teknik dasar permainan bola basket.

3. Dalam pembelajaran yang dilakukan bu Bela menggunakan konsep belajara melalui seni yang
dimana menggunakan Metode pembelajaran dengan Mind mapping, Mind mapping sendiri
adalah salah satu metode belajar yang dirancang dengan cara memetakan informasi dalam
bentuk grafis. Mind mapping dapat dipetakan menggunakan garis percabangan, gambar,
maupun kata kunci yang saling berkaitan dengan konsep atau ide utamanya.

4. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Nama : _____________________________


KELAS/SEMESTER : 3/1 Kelas : ____________
TEMA : 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. No. Absen : _____
SUBTEMA : 4. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PEMBELAJARAN 2

PKN
Pentingnya Bekerja Sama
Bermain lompat bambu memerlukan kerja sama yang baik antara sesama pemegang
bambu maupun pemainnya. Jika tidak ada kerja sama akan membahayakan pemain
dan pemegang bambu.
Tangan pemegang bambu bisa terjepit bambu jika tidak bekerja sama dengan baik.
Kaki yang melompat pemain akan tersangkut dan terjepit bambu jika tidak ada
kerja sama yang baik.
Selain kerja sama, konsentrasi pemain juga sangat penting saat bermain lompat bambu.
Jika tidak berkonsentrasi, maka akan membahayakan seluruh pemain.
Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Apakah kamu bekerja sama dengan teman saat bermain lompat bambu?

_______________________________________________________________

2. Bagaimana cara kamu bekerja sama?

_______________________________________________________________

3. Apakah cara yang membuat kamu berhasil bermain lompat bambu?

______________________________________________________________

4. Apa yang membuatmu tidak berhasil dalam bermain lompat bambu?

_____________________________________________________________

5. Sikap yang harus diambil pada situsi ini dengan menerima system pendidikan yang ada ,
Pembelajaran “daring” sebagai pilihan tunggal dalam kondisi pencegahan penyebaran
covid 19memberi warna khusus pada masa perjuangan melawan virus ini. Bahkan bentuk
pembelajaran ini juga dapat dimaknai pembatasan akses pendidikan. Pendidikan yang
lumrah berlangsung dengan interaksi langsung antar unsur (pendidik dan tenaga
kependidikan dan peserta didik) beralih menjadi pembelajaran interaksi tidak langsung.
Pembatasan interaksi langsung dalam pendidikan terkadang terjadi pada situasi tertentu
namun tidak dalam rangka pembatasan sosial seperti yang masyarakat jalani sebagai upaya
pencegahan penyebaran virus. Pembatasan ini membawa dampak potitif dan negatif dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Pembatasan sosial memberi dampak pada kebijakan
penyelenggaraan pendidikan, pembelajaran harus diupayakan tetap berlangsung dengan
berbagai konsekuensi yang ditimbulkan. Hal ini sangat berpengaruh pada masa adaptasi
akibat perubahan mek

Anda mungkin juga menyukai