Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TMK

NAMA : AISYAH
NIM : 856754632
SEMESTER : 6 ( ENAM)
JENIS TUGAS : TUGAS 3/ PDGK4505/Pembaharuan dalam Pembel. di SD

JAWABAN
1. Aktivitas yang cocok diguanakan untuk siswa kelas rendah adalah olahraga senam
ringan, bersepeda, berenang, dan bermain bola

Olahraga ialah salah satu aktivitas menyenangkan bagi anak dengan banyak manfaat. Jangan
sia-siakan kesempatan emas untuk memperkenalkan dunia olahraga sedini mungkin dari
sekarang. Bukan hanya berguna bagi kesehatan, mengajarkan anak olahraga sejak usia
sekolah dasar (SD) akan memberikan keterampilan tambahan bagi mereka.

Saat umur enam sampai tujuh tahun, ada beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan. Pada
umur ini, perkembangan fisik anak umumnya sedang berkembang cukup pesat, menurut
informasi dari Kids Health. Bahkan, makin sering anak melakukan aktivitas fisik,
kemampuan fisiknya juga akan ikut meningkat. Jenis olahraga yang dapa dilakukan oleh anak
SD pada usia ini adalah berenang, bermain bola, bersepeda dan senam ringan.

Selain membantu dalam meningkatkan perkembangan fisik yang dialami oleh anak saat
duduk di bangku SD, olahraga pula mempunyai segudang manfaat lainnya. Berikut ini ialah
beberapa manfaat yang bisa dimiliki oleh anak SD saat berolahraga, antara lain:

1. Menurunkan kemungkinan obesitas pada anak.


2. Menambah kebugaran anak.
3. Menambah efektivitas kerja paru-paru dan jantung anak.
4. Memancing pertumbuhan otot dan tulang anak.
5. Meningkatkan koordinasi keseimbangan dan gerak tubuh.
6. Mengantisipasi anak dari penyakit metabolik yang dikarenakan oleh kurangnya aktivitas.
7. Membentuk postur tubuh anak yang ideal mencakup tinggi dan berat badan anak usia 6
sampai 9 tahun.
8. Memperkenalkan kebiasaan hidup aktif sehingga nantinya saat dewasa anak-anak lebih
cenderung tertarik untuk hidup aktif.

Selain dari adanya manfaat kesehatan, ada beberapa keuntungan psikologis dan sosiologis
yang dapat dirasakan oleh anak bila anak sudah aktif berolahraga sedini mungkin, yakni:
1. Membuat anak makin terasah mengikuti dan mendengarkan instruksi.
2. Melatih anak belajar bekerja sama, memimpin dan menjadi bagian dalam satu tim.
3. Menjadikan anak paham artinya menang dan kalah adalah hal yang lumrah.
4. Meningkatkan kemampuan akademik anak. Olahraga memerlukan pengulangan, penghafalan
dan pembelajaran sehingga otak si kecil akan lebih aktif.

2. Peraturan

1. sebelum melaksanakan permainan lakukan lah pemanasan terlebih dahulu


2. mengatur jarak antara keranjang dengan anak yg akan bermain
3. lakukan lah secara fokus dan berhati-hati
4. setelah selesai melakukan permainan lakukan lah pendinginan

3.Bu Bela menggunakan konsep belajar melalui seni. Dalam hal ini, seni digunakan sebagai


media pembelajaran di dalam kelas agar proses pembelajaran tersebut lebih menyenangkan
bagi peserta didik. Tidak monoton dan lebih menarik perhatian peserta didik.

Dalam teks disebutkan bahwa Bu Bela menggunakan seni sebagai media pembelajaran.


Artinya, seni itu berfungsi sebagai media bukan sebagai subjek kolaborasi dalam
pembelajaran.

Penjelasan lain kita bisa lihat penggunaan konjungsi dalam pernyataan


tersebut 'melalui' dan 'dengan'. Melalui digunakan untuk kalimat yang bertujuan melakukan
sesuatu dengan memanfaatkan suatu benda. Sedangkan, dengan digunakan untuk kalimat
yang bertujuan melakukan sesuatu secara bersama.

5. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Satuan Pendidikan : SD YPPSB 1 Sangatta Utara
Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Sub Tema 4 : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Pembelajaran : 2 Alokasi
Waktu : 6 x 2 JP (6 x 35 menit)
A.KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
3.1 Memahami kombinasi gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional.
3.1.1 Menjelaskan prosedur kombinasi gerakan lari dan lompat dalam bentuk
permainan lompat bambu.
4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar lokomotor sesuai dengan konseptubuh,
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana
dan atau tradisional.
4.1.1 Mempraktikkan prosedur kombinasi gerakan lari dan lompat dalam bentuk
permainan lompat bambu dengan percaya diri.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menjelaskan prosedur kombinasi
gerakan lari dan lompat dalam bentuk permainan lompat bambu dengan benar.
2. Setelah mengamati contoh, siswa dapat mempraktikkan prosedur kombinasi
gerakan lari dan lompat dalam bentuk permainan lompat bambu dengan
percaya diri.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi tata cara bermain lompat bambu
2.Mempraktekkan cara bermain lompat bambu
3. Bermain lompat bambu.
4. Memahami pentingnya bekerjasama.

Tahap-tahap kegiatan
Kegiatan Awal
1. Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran siswa. 10
menit
2. Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
dipimpin oleh salah satu siswa. Religius
3. Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama. Nasionalis
4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
5. Pembiasaan Membaca. Literasi
6. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti
1.Pada permainan lompat bambu atau lompat tali, kerja sama yang baik antar sesama
pemain, agar gerakan harmonis dan tidak membahayakan pemain lain. Gotong
Royong
2. Untuk bekerja sama dengan baik perlu dilatih berkomunikasi yang baik.
Berdiskusi sebelum permainan, berlatih bersama, saling memberi saran dengan
bahasa yang santun adalah bagian dari kerja sama.
3. Masing-masing kelompok akan menceritakan pengalaman melakukan permainan
dan sikap kerja sama yang sudah dilakukan berdasarkan daftar pertanyaan yang ada
pada buku siswa. Collaboration
4. Salah satu contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adalah bambu.
5. Salah satu manfaat bambu adalah untuk permainan.
6. Siswa mempraktikkan permainan lompat bambu dengan tahapan seperti berikut.
7. Buatlah kelompok yang terdiri masing-masing 5 orang pemain. Collaboration
8. Seorang pemain akan bertugas melompat, dan 4 pemain lainnya bertugas
memegang buah batang bambu.
9. Gerakan bambu dengan buka dan tutup secara bergantian dengan hentakan
masing-masing 2 kali hentakan.
10. Berlompatlah pada bambu yang terbuka. Jangan sampai kejepit bambu.
11. Lakukan secara bergantian.
12. Setelah bermain, siswa mendiskusikan pengalaman saat bermain lompat bambu.
13. Siswa berdiskusi tentang cara bermain yang baik

KEEGIATAN PENUTUP

1.Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran.


a. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini?
b. Bagaimana perasaan setelah bermain lompat bambu?
c. Apa kegiatan yang paling disukai?

2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya


tentang pembelajaran yang telah diikuti.
3. Guru melakukan evaluasi. (Jika ada peserta didk yang belum memenuhi kkm
maka akan dilakukan remedial)
4. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pelajaran yang sudah dipelajari hari ini.
5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari untuk pembelajaran selanjutnya.
6. Pembelajaran ditutup dengan menyanyi lagu daerah.
7. Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin siswa.

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Sumber :
. Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2018).

H. PENILAIAN
1. Jenis Penilaian
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
c. Penilaian Keterampilan

Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas

-------------------------------------- ----------------------
-------

5. Proses pembelajaran di sekolah merupakan   upaya peningkatan pengetahuan dan skill.2


Sebagian besar  siswa menganggap  sekolah adalah kegiatan yang  menyenangkan, mereka
bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial dan
kesadaran kelas sosial siswa. Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antar siswa
dan guru untuk meningkatkan kemampuan integensi, skill dan rasa kasih sayang diantara
mereka. Tetapi sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena
gangguan Covid-19. Sekolah memberikan solusi dengan pembelajaran daring.

Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa. Kondisi guru di
Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Magelang pada khususnya tidak seluruhnya
paham penggunaan teknologi, terutama guru guru yang menjelang pensiun. Begitu juga
dengan siswa, terutama yang dipelosok desa kurang menguasai teknologi untuk
pembelajaran. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai. Perangkat pendukung teknologi 
mahal. 

Kesejahteraan guru (terutama GTT) maupun murid yang membatasi mereka dari serba
terbatas dalam menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi yang sangat diperlukan
dengan musibah Covid-19 ini. Banyak hand phone hanya dimiliki orang tua, sehingga siswa
hanya bisa mengerjakan tugas kalau orang tuanya sudah pulang kerja. Bilamana
pembelajaran dan pengerjaan tugas dibatasi waktu otomatis tidak bisa mengikuti
pembelajaran. 

Tidak jarang juga siswa tidak bisa mengerjakan tugas karena tidak mampu membeli kuota
paket data. Akses Internet yang terbatas. Tidak semua lembaga pendidikan baik sekolah dasar
maupun sekolah menengah dapat menikmati internet dengan baik. Apalagi dipelosok
pedesaan yang terkadang sinyal internet tidak ada.

Kurang siapnya penyediaan Anggaran. Aspek kesejahteraan guru (terutama GTT) dan murid
masih jauh dari harapan. Ketika mereka menggunakan kuota internet untuk memenuhi
kebutuhan media daring, akan terasa sangat berat.Keuangan negara belum mampu memenuhi
secara keseluruhan.

Orang Tua, Peran orang tua dalam pembelajaran daring juga sangat penting. Orang tua bisa
mendukung kegiatan daring dengan mendampingi siswa belajar, berbagi hand phone,
memastikan kelancaran jaringan internet. Tidak kalah pentingnya juga memberikan motivasi
kepada anak agar terus mau mengikuti pembelajaran. Orang tua  harus membuka cakrawala
dan tanggungjwab orang tua bahwa pendidikan anaknya harus dikembalikan pada upaya
orang tua dalam mendidikan mental, sikap dan pengetahuan anak-anaknya.

Kerjasaman antara orang tua, guru dan siswa juga sangat penting.. Dalam situasi sekarang ini
kondisi belajar membutuhkan adanya kerja sama kolaborasi antara guru, orang tua dan
siswa.  Proses belajar sekarang adalah kombinasi antara guru, murid dan orang tua. Orang tua
pertama kalinya mengalami anak melaksanakan proses belajar di rumah karena adanya
wabah. Hal ini membuat orangtua semakin sadar betapa sulitnya mendidik anak. Demikian
juga di sisi guru juga semakin menyadari pentingnya peran orang tua dalam pendidikan.
Dengan kesadaran pentingnya kolaborasi guru, orang tua dan siswa maka akan menciptakan
kerja sama yang baik untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan. Kerja sama, saling
melengkapi dan memberikan kontribusi sesuai dengan kapasitas, batasan dan ranah masing-
masing.

Anda mungkin juga menyukai