NPM : 22520238
Kelas : PJKR 1E
terpengaruh. Ukuran lapangan tenis meja dan Sejarah tenis meja di Indonesia tidak lepas
dari peran orang-orang Belanda. Permainan bola kecil ini mulai banyak yang mengenal pada
tahun 1930. Awalnya, hanya orang-orang dari negara kincir angin di berbagai balai
pertemuan yang bisa memainkan permainan bola kecil ini. Pada saat itu, pribumi yang boleh
Semakin lama, banyak orang Indonesia yang mengenal permainan ini kemudian munculah
tokoh-tokoh yang menginisiasi terbentuknya organisasi tenis meja di tanah air. Momen ini
terjadi sebelum perang dunia ke-2 pecah, tepatnya pada tahun 1958. Beberapa tokoh yang
memiliki peran dalam sejarah ping pong di Indonesia, yaitu; Abdul Rojak, Anton Susenso,
Diana Wuisan, Rossy Syeh Abubakar, Empie Wuisan, Sugeng Utomo Suwido, dan Sinyo Supit.
Organisasi tenis meja di Indonesia awalnya bernama Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia
(PPMSI). Namun pada kongres pertamanya di Surakarta tahun 1958, perkumpulan tersebut
kemudian berubah menjadi Pesatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia atau PTMSI. Semenjak
adanya organisasi ini para pemain tenis meja semakin banyak dan olahraga ini semakin eksis
di tanah air. Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) merupakan induk organisasi
tenis meja di Indonesia. Sejarah awal terbentuknya organisasi ini dapat ditilik pada masa
penjajahan Belanda. Perkenalan rakyat Indonesia dengan tenis meja atau lebih dikenal
dengan permainan ping pong ini dimulai pada tahun 1930. Namun, pada masa itu hanya
segelintir orang tertentu saja yang memainkannya. Kebanyakan pemain tenis meja adalah
orang-orang Belanda dan kalangan tertentu pribumi. Permainan ini pada awalnya hanya
dilakukan di balai-balai pertemuan dan masih dianggap sebagai permainan mengisi waktu
luang. Sekitar tahun 1940, berkembangnya kepopuleran tenis meja akhirnya melahirkan
pendirian sejumlah klub ping pong di lembaga-lembaga tertentu, seperti sekolah dan kantor
pemerintah. Sehingga, pada tahap ini permainan tenis meja masih menjadi permainan
kalangan tertentu.
Tenis meja menyebar secara luas setelah kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 5 Oktober 1951 di
Surabaya diadakan Kongres I yang berhasil membentuk berdirinya Persatuan
PingPong Seluruh Indonesia (PPPSI). Pendirian PPPSI merupakan awal dari pengenalan
olahraga tenis meja kepada seluruh kalangan dan lapisan masyarakat di Indonesia.
Kemudian, pada tahun 1958 di Surabaya diadakan Kongres Ping-Pong yang memutuskan
perubahan PPPSI menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). PTMSI kemudian
mulai aktif menjalin hubungan di kancah internasional yang mana pada tahun 1960 PTMSI
resmi menjadi salah satu anggota dari Table Tennis Federation of Asia (TTFA). Di tahun
berikutnya pada 1961 PTMSI juga diterima bergabung sebagai anggota penuh dari
International Table Tennis Federation (ITTF). Setelah bergabung menjadi anggota dari dua
organiasi tersebut, PTMSI aktif mengikuti berbagai kejuaraan resmi di kancah Asia dan dunia.
yaitu TTFA pada tahun 1960. Semenjak saat ini, atlet-atlet ping pong di negara kita mulai
mengikuti berbagai kejuaran dunia. Sampai akhirnya pada tahun 2016, atlet tenis meja
Indonesia berhasil mendapatkan juara di World Table Tennis Championship atau WTTC di
Kuala Lumpur, Malaysia. Tim Indonesia berhasil mengalahkan tim dari negara lain seperti
Prestasi lain yang juga pernah di raih oleh atlet kita yaitu mendapatkan dua medali perak
dari permainan beregu putri dan medali perunggu pada permainan beregu putra di
kompetisi ASEAN 24th Southeast Asian Juniir and Cadet Table Tennis. Pada tahun 2019,
Indonesia juga berhasil mengantongi juara di kejuaran internasional Para Finland Open 2019
Jacobs. David berhasil mengalahkan lawannya dengan skor 3 – 0. David Jacobs ini
merupakan atlet tenis meja kelahiran Makasar yang sudah memenagkan banyak kejuaran,
seperti pendapatkan medali perunggu di ajang Paralimpiade Musim Panas tahun 2012.
lebih dikenal dengan nama ping pong. Berbeda dengan , penyebutan tenis meja sendiri baru
ada sekitar tahun 1921 – 1922 ketika organisasi atau perkumpulan para pemain ping pong
kembali diaktifkan. Organisasi pemain ping pong inilah yang menjadi cikal bakal ITTF.
Sebelumnya organisasi perkumpulan pemain ping pong ini pernah ada pada tahun 1902,
Para pemain ping pong dari tiga negara yaitu Jerman, Hongaria, dan Inggris kemudian
Internationale de Tennis de Table atau yang kemudian banyak orang mengenalnya sebagai
Organisasi ini berdiri pada tahun 1926 dan pada saat itu baru ada 9 negara yang bergabung,
yaitu Inggris, Swedia, Hongaria, Cekoslowakia, Austria, Wales, India, Denmark, dan Jerman.
Pada pertengahn tahun 1990an oragnisasi ini kemudian sudah memiliki anggota sebanyak