Anda di halaman 1dari 3

1.

SEJARAH TENIS MEJA

Salah satu cabang olahraga yang dimainkan dalam gedung atau indoor adalah tenis meja.
Olahraga ini dilagakan oleh dua atau empat pemain secara berlawanan. Dalam permainan tenis
meja, para pemain memukul bola kecil yang terbuat dari plastik untuk diseberangkan ke jaring
net di meja tenis. Tenis meja populer di Inggris sejak awal abad ke-20, demikian dilansir
Britannica. Awalnya, namanya adalah Ping-Pong, gossima, dan whiff-whaff. Pada
perkembangannya, namanya berubah menjadi tenis meja atau table tennis. Ia menjadi
permainan rekreatif masyarakat kalangan menengah-atas di Inggris setelah makan malam.
Sementara itu, mengutip laman resmi International Table Tennis Federation (ITTF), permainan
tenis meja mulai berkembang di Inggris, sekitar kuartal terakhir Abad 19. Olahraga ini mulai
menarik perhatian masyarakat Inggris bersamaan dengan menanjaknya popularitas badminton
dan tenis lapangan. Tenis meja diperkirakan mulai dikembangkan setelah tenis lapangan
rumput dimainkan oleh banyak orang Inggris pada tahun 1880-an. Bentuk permainan tenis meja
paling awal, sebagaimana dipatenkan di Inggris oleh seseorang bernama David Foster pada
1890, lebih mirip miniatur tenis lapangan rumput. Foster membuat permainan tenis dengan
raket dan bola karet berlapis kais 30mm di atas meja yang dipag

Setelah melalui berbagai perubahan, tenis meja baru menarik perhatian publik luas di Inggris
ketika permainan ini memakai bola seluloid sejak tahun 1900. Bola seluloid dianggap menarik
karena mudah dipantulkan di meja dan tidak terlampau liar pergerakannya sehingga mudah
dikendalikan. Pada tahun 1901, tenis meja pun mulai diperkenalkan di Cina melalui
permukiman pendatang Eropa di sana dan kunjungan dagang. Selama perjalanan evolusi tenis
meja itu, beragam nama untuk olahraga ini dikenal. ITTF mencatat pernah muncul 12 nama.
Namun, akhirnya ping-pong dan tenis meja yang menjadi paling populer di awal Abad 20.
Ternyata, keberadaan 2 nama itu memunculkan masalah. Pada tahun 1901, terbentuklah
asosiasi tenis meja di Inggris. Namun, ia diikuti pendirian asosiasi ping-pong yang menerapkan
peraturan permainan berbeda. Masih mengutip publikasi ITTF, kelahiran dualisme asosiasi itu
terjadi karena permainan tenis meja menjadi ladang bisnis. Ping-Pong didaftarkan jadi merek
dagang di Inggris oleh Hamley Brothers pada tahun 1900. Sementara di Amerika Serikat, merek
Ping-Pong disegel oleh Parker Brothers. Pendaftaran Ping-Pong sebagai merek dagang disertai
upaya para pebisnis itu menegakkan peraturan "hak cipta," dengan mengharuskan penggunaan
peralatan buatan mereka di berbagai turnamen dan klub tenis meja. Keprihatinan pada
pengaruh buruk bisnis pada olahraga ini lantas mendorong kemunculan peraturan standar tenis
meja di Inggris pada 1922. Di sisi lain, sekalipun muncul beragam aturan permainan,
popularitas tenis meja tetap meluas di Eropa. Tak lama kemudian, pada tahun 1926, wadah
resmi organisasi tenis meja level dunia akhirnya dibentuk di Berlin, dengan nama Federasi
Tenis Meja Internasional atau International Table Tennis Federation (ITTF). Organisasi ini pada
mulanya beranggotakan Inggris, Swedia, Hungaria, India, Denmark, Czechoslovakia, Austria,
dan Wales. Di masa awal pendiriannya, ITTF dipimpin oleh Ivor Montagu, seorang pemain tenis
meja asal Inggris yang belakangan dikenal pula sebagai penulis, sineas, dan aktivis komunis.
Pada pertengahan 1990-an, lebih dari 165 negara tergabung dalam ITTF. Indonesia resmi
menjadi anggota ITTF di tahun 1961. Saat itu, Indonesia tercatat sebagai anggota ke-73.
Olahraga tenis meja sendiri termasuk permainan populer di Indonesia. Sejak Pekan Olahraga
Nasional (PON) 1953 diadakan di Medan, tenis meja sudah dikompetisikan secara nasional.
Peraturan dan Cara Memainkan Tenis Meja Secara definitif, tenis meja adalah olahraga yang
dilagakan dalam ruangan (indoor game) yang dimainkan oleh dua atau empat pemain. Apabila
dimainkan empat orang, tiap tim terdiri dari dua orang. Cara bermain tenis meja adalah dengan
memukulkan bola menggunakan bet (raket tenis meja) yang dilapisi karet. Bola yang dipukulkan
harus melewati jaring atau net di atas meja yang dikaitkan pada dua tiang jaring. Kedua pemain
akan saling memukul bola agar tidak terjatuh, demikian dikutip dari Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan (2017) yang ditulis oleh Muhajir. Apabila pemain gagal
menyelamatkan bola, poin diberikan kepada lawan yang memukul bola tersebut. Pemain yang
memperoleh poin 11 dianggap sebagai pemenang. Pada kompetisi tenis meja, permainan
dilagakan sebanyak lima atau tujuh kali. Permainan akan dimenangkan saat pemain
memperoleh kemenangan sejumlah tiga permainan atau empat permainan. Peraturan lengkap
permainan tenis meja dapat dilihat di sini.

Ukuran Lapangan Tenis Meja dan Daftar Perlengkapan

Lapangan tenis meja pada dasarnya disesuaikan dengan aktivitas rekreatif dalam ruangan agar
bisa dilagakan dengan fleksibel. Berdasarkan buku Tenis Meja (2010) yang ditulis Sapto Adi
dan Mu'arifin, ukuran lapangan tenis meja adalah sebagai berikut:

- panjang lapangan tenis meja adalah 2,74 meter


- lebar lapangan tenis meja adalah1,525 meter.
- Ketinggian kaki meja lapangan adalah 78 sentimeter
- tinggi jaring atau net tenis meja adalah 16,26 sentimeter.
- Untuk net kompetisi tenis meja, jaringnya harus terbuat dari bahan lemas, seperti tirai
halus. Warna jaringnya hijau tua, sementara pinggiran atasnya berwarna putih.
- Mata jaring atau lubang-lubangnya tidak boleh lebih kecil dari 7,5 milimeter, dan tidak
boleh lebih dari 12,4 milimeter.
- Permukaan meja dapat terbuat dari bahan apa pun. Syaratnya, ia mesti dapat
memantulkan bola seluloid setinggi 22 sampai 25 sentimeter bila dijatuhkan di atas
permukaan dari ketinggian 30,5 sentimeter.

Di Indonesia, bola tenis meja kerap dikenal sebagai bola Ping-Pong. Bolanya harus berbentuk
bulat dan terbuat dari bahan celluloid atau plastik. Bola Ping-Pong yang dijual di pasaran
biasanya berwarna putih dan pudar.

Ukuran bola tenis meja atau bola ping pong adalah sebagai berikut:

- diameter bola Ping-Pong minimal 37,2 milimeter diameter


- bola Ping-Pong maksimal 38,2 milimeter berat bola ping-pong tidak boleh kurang dari
2,40 gram dan maksimal 2,54 gram.

Perlengkapan tenis meja yang lain adalah bet atau raket. Ukuran berat dan bentuk bet sendiri
tidak ditentukan, tetapi daun bet-nya harus datar dan tidak kaku. Bahan pembuat daun bet 85
persen terbuat dari kayu alam. Biasanya, ia dilapisi bahan perekat berserat, seperti karbon fiber
atau fiberglass. Pelapis daun bet lama biasanya menggunakan bahan kertas dipadatkan.
Berikut ini daftar perlengkapan tenis meja yang mesti ada untuk memainkan olahraga tenis
meja. Bet dan pelapisnya Bola Ping-Pong Meja tenis Lapangan tenis meja Jaring atau net Tiang
penyangga Sepatu atau alas kaki bagi pemain.
2. UKURAN MEJA TENIS

3. PERALATAN TENIS MEJA

Anda mungkin juga menyukai